• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERWAKO NO 29 TAHUN 2016 TTG SOTK BADAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERWAKO NO 29 TAHUN 2016 TTG SOTK BADAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 29 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATAM,

Menimbang : bahwa sehubungan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, maka perlu ditetapkan Peraturan Walikota tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Daerah;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupatan Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupatan Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);

(2)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);

5. Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 10 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Batam Tahun 2016 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kota Batam Nomor 108);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN

ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN DAERAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kota Batam.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batam.

3. Walikota adalah Walikota Batam.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Batam.

5. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan Pemerintahan yang Wajib diselenggarakan oleh semua daerah.

6. Urusan Pemerintahan Pilihan adalah Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah.

7. Badan Daerah adalah merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

8. Badan Tipe A adalah Badan yang dibentuk untuk mewadahi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dengan beban kerja yang besar, terdiri atas 1 (satu) Sekretariat dengan 3 (tiga) Subbagian, paling banyak 4 bidang dengan masing-masing paling banyak 3 (tiga) Subbidang.

9. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur pelaksana teknis Dinas/Badan yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

(3)

11. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.

12. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta mandiri.

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Daerah terdiri dari Badan Daerah Tipe A.

(2) Badan Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1), terdiri dari 4 (empat) Badan yaitu :

1. Badan Perencanaan dan Penelitian

Pengembangan Pembangunan Daerah;

2. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

3. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; dan

4. Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah.

(3) Pada Badan Daerah dapat dibentuk UPT Badan Daerah.

(4) UPT Badan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI

Bagian Pertama

Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah

Paragraf 1 Kedudukan

Pasal 3

(4)

Paragraf 2 Tugas

Pasal 4

Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang perencanaan dan penelitian pengembangan pembangunan daerah serta tugas lain yang diberikan Walikota.

Paragraf 3 Fungsi

Pasal 5

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :

1. penyusunan kebijakan teknis fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang perencanaan dan penelitian pengembangan pembangunan daerah;

2. pelaksanaan tugas dukungan teknis fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang Perencanaan dan penelitian pengembangan pembangunan daerah;

3. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang perencanaan dan penelitian pengembangan pembangunan daerah;

4. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah bidang perencanaan dan penelitian pengembangan pembangunan daerah; dan

5. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh WaliKota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 4 Susunan Organisasi

Pasal 6

(1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretaris, membawahi :

1. Sub Bagian Perencanaan Program;

2. Sub Bagian Keuangan; dan

(5)

c. Bidang Penelitian, Pengembangan, Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan membawahi :

1. Sub Analisis Pemerintahan, Ekonomi, Sosial dan Budaya;

2. Sub Bidang Analisis Kewilayahan dan Konektifitas; dan

3. Sub Bidang Data, Perencanaan Program, Monitoring Evaluasi dan Pelaporan.

d. Bidang Pembangunan Manusia dan Masyarakat membawahi :

1. Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat;

2. Sub Bidang Pendidikan dan Pengembangan SDM; dan

3. Sub Bidang Pemerintahan.

e. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam membawahi :

1. Sub Bidang Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi dan Usaha Mikro;

2. Sub Bidang Keuangan, Investasi dan Pariwisata; dan

3. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

f. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, membawahi :

1. Sub Bidang Penataan Ruang, Pertanahan dan Pengembangan Wilayah;

2. Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pemukiman; dan

3. Sub Bidang Komunikasi, Informatika, Perhubungan Statistik dan Persandian.

g. UPT; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur Organisasi Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

(6)

Bagian Kedua

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Paragraf 1 Kedudukan

Pasal 7

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan daerah di bidang kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia, dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2 Tugas

Pasal 8

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia serta tugas lain yang diberikan Walikota.

Paragraf 3 Fungsi

Pasal 9

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi :

1. penyusunan kebijakan teknis fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia;

2. pelaksanaan tugas dukungan teknis fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia;

3. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia;

4. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia; dan

(7)

Paragraf 4 Susunan Organisasi

Pasal 10

(1) Susunan Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretaris, membawahi :

1. Sub Bagian Perencanaan Program;

2. Sub Bagian Keuangan; dan

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pengadaan, Pemberhentian, Informasi dan Fasilitasi, membawahi :

1. Sub Bidang Pengadaan dan Pemberhentian Pegawai;

2. Sub Bidang Data dan Informasi; dan

3. Sub Bidang Fasilitasi Profesi ASN.

d. Bidang Mutasi, Kepangkatan dan Promosi membawahi :

1. Sub Bidang Mutasi;

2. Sub Bidang Kepangkatan; dan

3. Sub Bidang Pengembangan Karir dan Promosi.

e. Bidang Pembinaan, Penilaian Kinerja dan Penghargaan Aparatur, membawahi :

1. Sub Bidang Penilaian dan Evaluasi Kinerja Aparatur;

2. Sub Bidang Pembinaan dan Pengendalian; dan

3. Sub Bidang Disiplin dan Penghargaan.

f. Bidang Pengembangan Aparatur, membawahi :

1. Sub Bidang Diklat Struktural dan Sertifikasi;

2. Sub Bidang Diklat Teknis, Fungsional dan Pendidikan Formal; dan

3. Sub Bidang Pengembangan Kompetensi.

g. UPT; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional;

(2) Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

(8)

Bagian Ketiga

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Paragraf 1 Kedudukan

Pasal 11

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan daerah di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2 Tugas

Pasal 12

Badan Pengelolaan dan Keuangan dan Aset Daerah

mempunyai tugas membantu Walikota dalam

melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah serta tugas lain yang diberikan Walikota.

Paragraf 3 Fungsi

Pasal 13

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai fungsi :

1. perumusan kebijakan teknis urusan pengelolaan keuangan dan aset daerah;

2. pelaksanaan kegiatan kesekretariatan meliputi pembinaan dan evaluasi keuangan, umum dan kepegawaian;

3. penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;

4. pengelolaan administrasi keuangan daerah;

5. pembinaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah;

6. penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

7. penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;

8. pengendalian pelaksanaan APBD;

9. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah;

(9)

11. pelaksanaan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;

12. penyajian sistem informasi keuangan daerah;

13. penyusunan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan aset daerah; dan

14. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 4 Susunan Organisasi

Pasal 14

(1) Susunan Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretaris, membawahi :

1. Sub Bagian Perencanaan Program;

2. Sub Bagian Keuangan; dan

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Anggaran, membawahi :

1. Sub Bidang Anggaran Pendapatan Daerah;

2. Sub Bidang Anggaran Belanja Daerah; dan

3. Sub Bidang Pengendalian dan Penyediaan Anggaran Belanja Daerah.

d. Bidang Perbendaharaan, membawahi :

1. Sub Bidang Pengeluaran Belanja Daerah;

2. Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah; dan

3. Sub Bidang Belanja Pegawai.

e. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, membawahi :

1. Sub Bidang Akuntansi Pendapatan;

2. Sub Bidang Akuntansi Belanja; dan

3. Sub Bidang Pelaporan.

f. Bidang Aset, membawahi :

1. Sub Bidang Perencanaan dan Analisa Kebutuhan Aset Daerah;

2. Sub Bidang Inventarisasi dan Pelaporan Aset Daerah; dan

3. Sub Bidang Penilaian dan Pemanfaatan Aset Daerah.

g. UPT; dan

(10)

(2) Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

(3) Uraian tugas dan fungsi masing-masing unsur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota.

Bagian Keempat

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

Paragraf 1 Kedudukan

Pasal 15

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan daerah di bidang pengelolaan pajak dan retribusi daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Paragraf 2 Tugas

Pasal 16

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta tugas lain yang diberikan Walikota.

Paragraf 3 Fungsi

Pasal 17

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi mempunyai fungsi yaitu :

1. penyusunan kebijakan teknis fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan pajak dan retribusi daerah;

2. pelaksanaan tugas dukungan teknis fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah dibidang pengelolaan pajak dan retribusi daerah;

(11)

4. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah bidang pengelolaan pajak dan retribusi daerah; dan

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh WaliKota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 4 Susunan Organisasi

Pasal 18

(1) Susunan Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah terdiri dari :

a. Kepala Badan;

b. Sekretaris, membawahi :

1.Sub Bagian Perencanaan Program;

2.Sub Bagian Keuangan; dan

3.Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pendataan Penetapan dan Pelaporan, membawahi :

1.Sub Bidang Pendaftaran dan Pendataan Pajak;

2.Sub Bidang Penilaian dan Penetapan; dan

3.Sub Bidang Validasi dan Pelaporan.

d. Bidang Pembukuan, membawahi :

1. Sub Bidang Pembukuan Pajak dan Retribusi;

2. Sub Bidang Pembukuan PBB P2 dan BPHTB; dan

3. Sub Bidang Penyelesaian Piutang.

e. Bidang Pengawasan, Penagihan dan Keberatan, membawahi :

1. Sub Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan;

2. Sub Bidang Penagihan dan Penindakan; dan

3. Sub Bidang Pertimbangan dan Keberatan.

f. Bidang Pengembangan Evaluasi dan Sistem Informasi, membawahi :

1. Sub Bidang Intensifikasi dan Ekstensifikasi;

2. Sub Bidang Evaluasi Pajak dan Retribusi; dan

3. Sub Bidang Sistem Informasi Pajak dan Retribusi.

g. UPT; dan

(12)

(2) Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV Peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

(3) Uraian tugas dan fungsi masing–masing unsur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB V ESELONISASI

Pasal 19

Eselonisasi di lingkungan Badan Daerah ditetapkan sebagai berikut :

a. Kepala Badan merupakan jabatan struktural eselon II b atau Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama;

b. Sekretaris Badan merupakan jabatan eselon III a atau Jabatan Administrator;

c. Kepala Bidang merupakan jabatan eselon III b atau Jabatan Administrator;

d. Kepala Subbagian, Kepala Sub Bidang dan Kepala UPT Badan Kelas A merupakan jabatan eselon IV a atau Jabatan Pengawas; dan

e. Subbagian Tata Usaha UPT pada Badan Kelas A merupakan jabatan eselon IV b atau Jabatan Pengawas.

BAB VI PEMBIAYAAN

Pasal 20

Pembiayaan pada Badan Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Propinsi Kepulauan Riau dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta sumber-sumber lainnya yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang–undangan.

BAB VII TATA KERJA

Pasal 21

(13)

Pasal 22

Sebagai unsur penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, Badan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dan dalam pelaksanaan tugas operasionalnya harus diselenggarakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Pasal 23

Setiap Kepala Badan Daerah bertanggung jawab memimpin, membimbing, mengawasi, dan memberikan petunjuk kepada bawahannya dalam melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 24

Blanko pajak daerah yang telah tercetak dan masih menggunakan nama Dinas Pendapatan Daerah, tetap berlaku dan digunakan sampai dengan diadakannya blanko pajak daerah baru atau paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak Peraturan Walikota ini diundangkan.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 25

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah.

Ditetapkan di Batam

pada tanggal 20 Desember 2016

WALIKOTA BATAM, ttd

MUHAMMAD RUDI Diundangkan di Batam

pada tanggal 20 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH KOTA BATAM

ttd

AGUSSAHIMAN

BERITA DAERAH KOTA BATAM TAHUN 2016 NOMOR 474

Salinan sesuai dengan aslinya An. Sekretaris Daerah Kota Batam

Ub

Kepala Bagian Hukum

(14)

LAMPIRAN I : PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 29 TAHUN 2016 TANGGAL : 20 DESEMBER 2016

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERENCANAAN DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA BATAM

SUB BIDANG DATA, PERENCANAAN

BIDANG EKONOMI DAN SUMBER DAYA ALAM

INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN

(15)

LAMPIRAN II : PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 29 TAHUN 2016 TANGGAL : 20 DESEMBER 2016

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

(16)

LAMPIRAN III : PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 29 TAHUN 2016 TANGGAL : 20 DESEMBER 2016

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

(17)

LAMPIRAN IV : PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 29 TAHUN 2016 TANGGAL : 20 DESEMBER 2016

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

PBB P2 DAN BPHTB

Referensi

Dokumen terkait

(3) Badan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Rejang Lebong mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang

Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

(1) Badan mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dibidang kepegawaian, pendidikan

Laporan Keuangan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan

(1) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang administrasi, data dan

(1) Kepala Badan mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan bidang kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

(1) Kepala Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang