• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INFORMASI ONLINE DAN LOKASI TERHADAP MINAT PENGGUNAAN ULANG JASA HOTEL WALAN SYARIAH SIDOARJO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH INFORMASI ONLINE DAN LOKASI TERHADAP MINAT PENGGUNAAN ULANG JASA HOTEL WALAN SYARIAH SIDOARJO."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI Oleh : NUR ROHMAH NIM: C04212033

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI EKONOMI SYARIAH SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

viii ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Informasi Online Dan Lokasi Terhadap Minat

Penggunaan Ulang Jasa Hotel Walan Syariah Sidoarjo” ini merupakan hasil penelitian

kuantitatif yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang apakah terdapat pengaruh signifikan antara informasi online dan lokasi secara simultan terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel walan syariah sidoarjo dan apakah terdapat pengaruh signifikan antara infomasi online dan lokasi secara parsial terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel walan syariah sidoarjo.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengunjung hotel walan syariah sidoarjo. Pengambilan sampel yang berjumlah 100 orang dari pengunjung yang pernah menginap di hotel walan syariah sidoarjo. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5%

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji simultan F variabel informasi online dan lokasi didapati hasil sebesar 0,002 yang mana nilainya lebih kecil dari 0,05. Maka hal ini menunjukkan bahwa variabel informasi online dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap variabel minat penggunaan ulang jasa hotel walan syariah sidoarjo. Jika pada uji parsial t, pada variabel informasi online didapati hasil sebesar 0,009 dan pada variabel lokasi sebesar 0,011 yang mana nilai keduanya lebih kecil dari 0,05. Maka hal ini menunjukkan bahwa variabel informasi online dan lokasi jika diuji secara parsial (sendiri) hasilnya yaitu berpengaruh signifikan terhadap variabel minat penggunaan ulang jasa hotel walan syariah sidoarjo.

(7)

xi DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM. ... i

PERNYATAAN KEASLIAN... ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN. ... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN. ... v

MOTTO ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL. ... xiv

DAFTAR GAMBAR. ... xv

DAFTAR TRANSLITRASI. ... xvi

BAB 1: PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah… ... 1

B. Rumusan Masalah.. ... 7

C. Tujuan Penelitian… ... 7

D. Kegunaan Hasil Penelitian… ... 8

(8)

xii

A. Landasan Teori… ... 9

1. Informasi online... 9

2. Lokasi ... 11

3. Minat Pembelian Ulang ... 13

4. Penelitian terdahulu ... 16

5. Kerangka Konseptual. ... 19

6. Hipotesis. ... 20

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian……….. 22

B. Waktu dan tempat penelitian……… 22

C. Populasi dan sampel penelitian………. 22

D. Variabel penelitian……….... 24

E. Definisi operasional……….. 24

F. Data dan sumber data……… 25

G. Teknik pengumpulan Data………... 26

H. Teknik analisis data……….. 26

I. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas………. 32

BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek{ Penelitian... 34

B. Karakteristik Responden……… 39

C. Tanggapan responden atas instrument penelitian………. 42

D. Analisis data……….. 43

(9)

xiii

minat penggunaan ulang jasa hotel walan syariah sidoarjo……….. 59

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... .. 64

B. Saran... ... 65

DAFTAR PUSTAKA.... ... 66

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan perkembangan dunia usaha yang tidak pernah lepas dari

persaingan, perusahaan dituntut untuk selalu kreatif dan berinovasi untuk dapat

bertahan. Sehingga dalam mengembangkan suatu produk, produsen harus

menentukan mutu yang harus dapat menempatkan posisi produk tersebut di

pasar. Mutu yang ditawarkan diharapkan lebih unggul atau memiliki value yang

lebih dari produk pesaing. Demikian produk tersebut memiliki daya tarik bagi

konsumen.1

Salah satu bisnis yang sedang bersaing ketat saat ini yaitu bisnis

perhotelan. Industri perhotelan memilliki karakteristik lain dari industri yang

biasa kita kenal, konsumen membeli jasa ini dalam jangka pendek, dipengaruhi

rasa emosional sehingga pihak produsen jasa hotel perlu memelihara lingkungan

fisik, strategi harga, promosi komunikasi dengan calon dan langganan.2

Setiap perusahaan (hotel) memiliki tujuan. Secara umum tujuan

perusahaan adalah mendapatkan laba dan mempertahankan perusahaannya

dengan berbagai cara.3

1Iwan Kurniawan et al, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minnat Beli Ulang Produk Serta Dampaknya Erhadap Loyalitas Pelanggan”, Jurnal Studi Manajemen Dan Organisasi, Vol 4, No 2, 2007, 20.

2Ibid, 2.

3 Agung Permana Budi, Manajemen Marketing Perhotelan, (Yogyakarta: Andi, 2013), 26.

(11)

Hotel Walan Syariah adalah salah satu hotel yang saat ini bersaing

ketat. Persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini membuat hotel

Walan Syariah harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang

dimiliknya dengan efektif dan efesien agar tetap dapat bertahan dan

berkembang. Salah satu strategi Hotel Walan Syariah yaitu menggunakan

pemasaran dengan sistem online yaitu dengan sistem website. Tampilan

website mempunyai desain yang baik dan struktur yang tepat dengan tujuan

agar pengunjung hotel lebih mudah dalam melakukan transaksi, pada halaman

website hotel memaparkan informasi yang cukup tentang apa yang ditawarkan,

seperti informasi mengenai harga, produk, lokasi, layanan dll. Selain strategi

pemasaran online, dengan lokasi hotel yang strategis seperti dekat dengan

sarana transportasi umum dan pasar juga diharapkan bisa menarik dan

mempertahankan pelanggan.

Penggunaan media internet dalam rangka memasarkan suatu produk

barang atau jasa menjadi semakin marak. Hal ini tidaklah aneh, mengingat

potensi yang diberikan sangatlah menggiurkan. Potensi yang dimaksud

misalnya adalah segmen pasar yang semakin luas dan informasi tentang produk

yang bisa diakses calon konsumen kapan pun, selama 24 jam. Dengan

melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekankan biaya yang

(12)

berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas

perusahaan.4

Melalui internet, informasi mengenai ketersediaan kamar serta berbagai

informasi hotel dapat diakses para tamu potensial dibelahan dunia. Jika

didayagunakan secara optimal, informasi online sangat potensial untuk

mendongkrak keuntungan hotel. Hal ini disebabkan kemampuan yang lebih

baik dalam pemeliharaan pelanggan, penyajian barang dan jasa baru yang

berbasis informasi dan operasional yang efisien.5

Pelanggan yang sudah terangsang mungkin akan atau tidak akan

mencari informasi lebih jauh. Seberapa jauh pencarian konsumen akan

bergantung pada kekuatan dorongan, jumlah informasi awal, kemudahan

memperoleh informasi lebih jauh, nilai yang diberikan oleh tambahan

informasi, dan kepuasan yang diperoleh dari pencarian itu.6

Selain informasi yang diperoleh dari strategi promosi online, lokasi juga

menjadi salah satu faktor untuk mendukung para pengunjung hotel mempunyai

minat menginap ulang, Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi strategis,

seperti fleksibilitas, competitive potitioning, manajemen permintaan, dan focus

strategic. Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana sebuah jasa

mampu bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah. Keputusan

pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap

4 Ibid, 21.

(13)

aspek yang sifatnya kapital intensif, karena itu penyedia jasa harus

mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang responsif terhadap

kemungkinan perubahan ekonomi, demografis, budaya, persaingan dan

peraturan dimasa mendatang. Competitive potitioning adalah metode-metode

yang digunakan agar perusahaan dapat mengembangkan posisi relatifnya

dibandingkan para pesaing. Jika perusahaan berhasil memperoleh dan

mempertahankan lokasi yang strategis, maka itu menjadi rintangan yang efektif

bagi para pesaing untuk mendapatkan akses ke pasar. Pemilihan lokasi fisik

memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:

a. Akses, yaitu lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana

transportasi umum.

b. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat

dengan jelas dari jarak pandang normal.

c. Lalu lintas, menyangkut dua pertimbangan utama, yaitu (1)

banyak orang yang berlalu lalang bisa memberikan peluang

besar terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian

yang sering terjadi spontan atau tanpa perencanaan dan (2)

kepadatan dan kemacetan lalu lintas juga bisa menjadi

hambatan.

d. Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman.

e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk

(14)

f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang

ditawarkan.

g. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Dalam menentukan lokasi

sebuah usaha, perlu pertimbangan apakah di jalan atau

daerah tersebut telah mendapat banyak usaha yang sejenis

atau tidak.

h. Peraturan pemerintah yang berisi ketentuan untuk mengatur

lokasi dari sebuah usaha-usaha tertentu, misalnya bengkel

kendaraan bermotor dilarang berlokasi yang terlalu

berdekatan dengan tempat ibadah.7

Suatu lokasi disebut strategis bila berada dipusat kota, kepadatan

populasi, kemudahan mencapainya menyangkut kemudahan transportasi umum,

kelancaran lalu lintas, dan arahnya tidak membingungkan konsumen. Sejalan

dengan semakin menjamurnya bisnis atau usaha yang menawarkan produk atau

jasa yang sejenis, perbedaan yang sangat tipis sekalipun pada lokasi dapat

berdampak kuat pada pangsa pasar dan kemampulabaan sebuah usaha.

Disamping itu, keputusan pemilihan suatu lokasi juga mencerminkan komitmen

jangka panjang perusahaan dalam hal keuangan, karena merubah lokasi yang

buruk kadangkala sulit dilakukan dan sangat mahal (Oldy Ardhana, 2010).8

7Rahmad Rezki, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap Keputusann Pembelian Ruko Pad Acv. Sinar Jaya Global Steel Padang”, (Skripsi-Universitas Tamansiswa Padang 2014), 6.

8 Oldy Ardhana, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Pelanggan,

(15)

Evaluasi konsumen pasca pembelian mempunyai arti penting bagi para

produsen. Pengalaman konsumen mengonsumsi produk (positif atau negatif)

mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan membeli lagi produk yang

sama saat mereka membutuhkan lagi. Kesediaan konsumen membeli kembali

produk merupakan salah satu sarana yang diperlukan perusahaan untuk

mempertahankan kegiatan bisnisnya.9

Setelah konsumen memutuskan untuk membeli atau memilih merek,

mereka kemudian akan mengevaluasi apa yang yang diterima dan dirasakan

dari produk atau merek yang dibeli. Selama proses evaluasi ini, konsumen

belajar dari pengalaman dan merubah pola pikirnya, mengevaluasi merek dan

memilih merek yang disukai. Pengalaman konsumen ini secara langsung akan

berpengaruh pada pembelian ulang berikutnya.10

Minat pembelian ulang adalah perilaku yang muncul sebagai respon

terhadap objek. Minat pembelian ulang menunjukkan keinginan pelanggan

untuk melakukan pembelian ulang untuk waktu yang akan datang. Perilaku

pembelian ulang seringkali dihubungkan dengan loyalitas merek. Akan tetapi,

pembelian ulang dapat dihubungkan juga dengan pembelian ulang yang

dilakukan oleh konsumen di tempat tertentu yang disebabkan oleh faktor

tertentu. Minat beli adalah merupakan sesuatu yang berhubungan dengan

rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit

9 Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif&Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, (Jakarta:

Pt Gramedia Pustaka, 2009), 96.

(16)

produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Perusahaan harus mempelajari

keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku belanja konsumen sasaran mereka

guna menerapkan strategi yang tepat guna menumbuhkan minat pembelian

ulang terhadap perusahaan mereka.11

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka diambil

judul penelitian “PENGARUH INFORMASI ONLINE DAN LOKASI

TERHADAP MINAT PENGGUNAAN ULANG JASA HOTEL WALAN

SYARIAH SIDOARJO”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang masalah di atas, maka

rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah informasi online dan lokasi secara simultan berpengaruh terhadap

minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo?

2. Apakah informasi online dan lokasi secara parsial berpengaruh terhadap

minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang sudah di

jelaskan, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh informasi online dan lokasi secara

simultan terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah

Sidoarjo.

(17)

2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh informasi online dan lokasi secara

parsial terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo.

D. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kegunaan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya

untuk mengembangkan penelitian tentang pengaruh informasi online dan

lokasi terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo.

2. Kegunaan praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menyempurnakan informasi dan bahan

evaluasi untuk meningkatkan kinerja hotel Walan Syariah Sidoarjo,

khususnya yang berkaitan dengan strategi pemasaran hotel.

b. Memberikan konstribusi pada lembaga perhotelan khususnya yang

(18)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Informasi Online

Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai isi dari apa yang

dipertukarkan dengan dunia luar sebagaimana kita menyesuaikannya dan

membuat penyesuaian dengan yang kita rasakan.12

Pemrosesan informasi konsumen adalah proses dimana para

konsumen diekspos untuk menerima informasi, menjadi terlibat dengan

informasi tersebut, memperhatikan informasi, memahami informasi,

mengingatnya, dan mencari kembali untuk digunakan di masa mendatang.13 Seberapa jauh konsumen mencari informasi akan bergantung pada

kekuatan dorongan, jumlah informasi awal, kemudahan memperoleh

informasi lebih jauh, nilai dari informasi tambahan, dan kepuasan yang

diperoleh dari pencarian itu.14 Informasi yang tepat adalah informasi yang isinya sesuai dengan yang dibutuhkan, penyampaiannya tepat pada waktu

atau saat yang dibutuhkan dan disampaikannya tepat pada tempat dan

tujuannya.15

12John C. Mowen Dan Michael Minor,

Perilaku Konsumen, (Jakarta: Erlangga, 2001), 80.

13 Ibid, 81.

14 Philip Kotler, John Bowen, James Makens, Pemasaran Perhotelan Dan Kepariwisataan, (Jakarta:Prehallindo,

2002), 213.

15 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada, 2007), 335.

(19)

Dengan berkembangnya kebutuhan akan informasi pasar dan

pemasaran, maka terdapat pula perkembangan peralatan yang mampu

menangani informasi tersebut.16 Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat akhir-akhir ini ialah internet. Internet dapat menyediakan

informasi yang cepat, murah, dan dalam ruang lingkup yang sangat luas.

Internet merupakan sarana penyedia informasi yang tidak terbatas dimana

informasi terus berubah dan sangat dinamis. Internet mampu menyediakan

informasi bagi semua pihak dengan berbagai kepentingan.17

Perkembangan teknologi memberikan dampak yang nyata di segala

aspek kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi internet yang

memberikan banyak kemudahan dalam berkomunikasi telah mampu

mengubah perilaku masyarakat, termasuk perilaku pengambilan keputusan

pembelian. Perkembangan teknologi juga berdampak pada perilaku individu

yang dilahirkan pada era tersebut. Adanya sikap dan nilai-nilai yang

berbeda pada generasi yang dibesarkan di era internet menjadi penting

untuk dipahami lebih jauh mengingat dari sisi potensi pasar jumlahnya

cukup besar. Di sisi lain pengguna internet yang meningkat merupakan

peluang bagi pemasar untuk merancang strategi pemasarannya dengan

memanfaatkan teknologi ini guna meraih peluang sebesar-besarnya.18

16 Ibid, 342.

17Shinta Apriliya, “Analisis Strategi Online Marketing Dan Pengaruhnya Terhadap Purchase Intentions Konsumen Produk Clean&Clear”(Skripsi-Stiesia Surabaya, 2013), 2.

(20)

Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet, pemasar

kemudian menggunakan internet untuk e-marketing, termasuk dalam

pemesanan, transaksi, layanan serta menjalin hubungan dengan konsumen.19 Menurut heikkinen (2012) dalam harianto dan iriani (2014) indikator

pengukuran dari internet marketing adalah website dan sosial media.20

a. Website hotel melakukan dua fungsi, yaitu sebagai penyedia layanan

informasi dan fungsi penjualan. Sebuah website hotel perlu

dirancang agar menarik dan mudah ditemukan melalui mesin

pencari, termasuk teks penjualan harus diisi untuk mendorong

penjualan produk hotel tersebut.21 b. Sosial media

Penggunaan jejaring sosial yang semakin meningkat dengan

signifikan ini menjadi peluang bagi pemasar dalam mendukung

program-program pemasaran.22 2. Lokasi

Menurut Fandy Tjiptono (2002) Lokasi usaha adalah tempat

perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan yang melakukan kegiatan

menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.23

19 Ibid, 250.

20Agus Harianto Dan Sri Setyo Iriani, “Pengaruh Kelompok Acuan Dan Internet Marketing Terhadap Keputusan

Pembelian” Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, Volume 2 No.4, Oktober 2014, 5.

21 Agung Permana Budi, Manajemen Marketing Perhotelan,… 15. 22 Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Di Era Internet,… 256.

(21)

Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus

bermarkas dan melakukan operasi. Lokasi yaitu keputusan yang dibuat

perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan staffnya akan

ditempatkan. Lokasi adalah pemilihan suatu tempat yang menentukan suatu

usaha roduksi atau penyedia jasa berdasarkan pertimbangan tertentu dan

sering kali menentukan kesuksesan suatu usaha, karena lokasi erat kaitanya

dengan pasar potensial suatu usaha.24

Lokasi fasilitas jasa merupakan salah satu faktor krusial yang

berpengaruh terhadap kesuksesan suatu jasa, karena lokasi erat kaitannya

dengan pasar potensial penyedia jasa.Secara garis besar, ada dua

kemungkinan pertimbangan dalam hal lokasi fasilitas jasa. Pertama,

pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa dan yang kedua adalah penyedia

jasa yang mendatangi pelanggan. Selain itu, penyedia jasa dimungkinkan

mengkombinasikan keduanya.25

Menurut Fandi Tjiptono (2006) dalam Santoso dan Widowati (2011)

variabel lokasi lebih memakai indikator berikut:

a. Keterjangkauan lokasi

b. Kelancaran akses menuju lokasi

24Gilang Firmanda, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen Di Hotel Plaza Semarang” (Skripsi-Universitas Negeri Semarang, 2013), 12.

25Youngki Tri Wibowo, “Pengaruh Keramahan Karyawan Harga Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Pelanggan”,

(22)

c. Kedekatan lokasi.26 3. Minat Pembelian Ulang

Menurut Cronin et al (1992) dalam hendarsono dan sugiharto (2013)

minat beli ulang pada dasarnya adalah perilaku pelanggan dimana

pelanggan merespon positif terhadap apa yang telah diberikan oleh suatu

perusahaan dann berminat untuk melakukan kunjungan kembali atau

mengkonsumsi kembali produk perusahaan tersebut.27

Menurut kinnear dan taylor dalam saidani dan arifin (2012) Minat

beli adalah kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keutusan

membeli benar-benar dilaksanakan. Terdapat perbedaan antara pembelian

aktual adalah pembelian yang benar-benar diakukan oleh konsumen, maka

minat pembelian ulang adalah niat untuk melakukan pembelian kembali di

masa mendatang.28

Menurut Kinnear dan Taylor dalam Tjiptono (2003), minat beli

adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan

membeli benar-benar dilaksanakan.29

Ferdinand (2002) dalam saidani dan arifin (2012) mengidentifikasi

minat beli ulang melalui indikator-indikator sebagai berikut:

26Aprih Santoso Dan Sri Widowati, “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian”, Jurnal Dinamika Sosial Budaya, No.2, 2011.

27Gersom Hendarsono Dan Sugiono Sugiharto, “Analisa Pengaruh Experiental Marketing Terhada Minat Beli Ulang Konsumen Café Buntos 99 Sidoarjo”, Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 1, No 2, 2013, 4.

28Basrah Saidani Dan Samsul Arifin, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhada Kepuasan Konsumen Dan Minat Beli Pada Ranch Market”, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol 3, No 1, 2012, 6.

(23)

1. Minat transaksional, merupakan kecenderungan seseorang untuk

selalu membeli ulang produk yang telah dikonsumsinya.

2. Minat referensial, merupakan kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk yang sudah dibeli dan dikonsumsinya, agar

juga dibeli orang lain, melalui referensi pengalaman konsumsinya.

3. Minat preferensial, merupakan minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang

telah dikonsumsi.

4. Minat eksploratif, merupakan minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang

diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat

positif dari produk yang dilangganinya.30

Pelanggan mendasarkan harapan pada pengalaman dan pada pesan

yang diterimanya dari penjual, teman, sumber informasi lainnya. bila

penjual melebih-lebihkan kemungkinan kinerja produknya, konsumen akan

merasa tidak puas. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja,

semakin besar ketidakpuasan konsumen. Itu berarti penjual harus jujur

dalam menyatakan kinerja produknya.31

Persepsi yang diperoleh dari interaksi pelanggan dengan lokasi yang

dekat dengan fasilitas transportasi serta mudah ditemukan atau mudah

30Basrah Saidani Dan Samsul Arifin, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhada Kepuasan Konsumen Dan Minat Beli Pada Ranch Market”, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol 3, No 1, 2012, 7.

(24)

dicapai akan berpegaruh terhadap minat menginap kembali. Keberadaan

lokasi yang mudah dijangkau akan menjadi pertimbangan dan faktor

pendorong seorang konsumen untuk menginap. strategi pemasaran yang

selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan dan perubahan

lingkungan pemasaranya serta perubahan perilaku konsumen yang membeli.

Pemilihan lokasi yang strategis merupakan salah satu indikator mengenal

baik tidaknya kualitas jasa, lokasi erat kaitanya dengan pembentukan

persepsi pelanggan.32

Terkhusus lagi, terdapat perintah khusus untuk jujur bagi para

pelaku bisnis karena kebanyakan dari mereka menempuh segala cara demi

melariskan barang dagangan. Sebagaimana firman Allah:

هَللا اوقدص ْولف ْم ل اًرْيخ ا ل

Artinya:

“Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang

demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21).

Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi SAW bersabda:

اقَرفتي ْمل ام ايخْلاب اعِيبْلا –

ْ أ اقَرفتي ىَتح اق –

ْ إ ، ا عْيب ىف ا ل وب انَيب اقدص ْ إف

ا عْيب ةكرب ْت حم اب ك ا تك

Artinya:

(25)

“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak

pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya

berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan

memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya,

bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya

akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu”.33 4. Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti telah meneliti variabel-variabel yang digunakan

didalam penelitian ini, bisa dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Nama Peneliti Judul Persamaan dan Perbedaan Hasil Penelitian

Muhammad

1. Produk yang ditawarkan

oleh hotel meliputi

akomodasi, konsumsi, dan pelayanan.

2. penetapan harga dengan menerapkan diskon untuk menarik minat konsumen. 3. lokasi ditentukan dengan

cara lebih mengunggulkan keindahan alam yang ada di batu yang memiliki view pemandangan yang bagus, udara yang sejuk dan suasana yang tenang.

4. strategi promosi yang

33 Hr. Bukhari No. 2079 Dan Muslim No. 1532

(26)

digunakan yaitu dengan

cara promosi secara

langsung, media internet atau online. Juga staf hotel

yang melayani dengan

ramah, rapi dan bahwa perubahan sosial media tidak berpengaruh terhadap perubahan kepuasan konsumen jersey bola online. Semakin baik sitem pemasaran online

maka kepuasan konsumen

semakin meningkat. Kenaikan atau penurunan pengguna sosial

media tidak berpengaruh

terhadap pembelian berulang konsumen jersey bola online. Semakin baik sitem pemasarn

online maka pembelian

berulang konsumen semakin meningkat. Semakin tinggi

kepuasan konsumen maka

pembelian berulang konsumen semakin meningkat. menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang paling besar dalam

mepengaruhi kepuasan

pelanggan. Angka adjusted R

square sebesar 0.564

menunjukkan bahwa 56.4

35Ari Supriyanto, “Analisis Penggunaan Teknologi Internet (Sosial Media) Dalam System Pemasaran Online Untuk Meningkatkan Kepuasan Dan Pembelian Berulang Pada Bisnis Jersey Bola Online” (Skripsi-Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2013)

(27)

persen variable kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh ketiga variable independen

dalam persamaan regresi.

Sedangkan sisanya sebesar 43.6 persen dijelaskan oleh variable lain diluar ketiga variable yang

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 3 faktor yang berpengaruh terhadap purchasae intentions konsumen dalam membeli produk clean & clear di Surabaya, yaitu faktor website, facebook dan twitter. Berdasarkan hasil F diketahui bahwa website, facebook dan

twitter secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap

purchase intentions.

Berdasarkan uji t diketahui bahwa secara parsiall website,

facebook dan twitter

berpengaruh terhadap purchasae intentions konsumen dalam membeli produk clean & clear

Dari hasil penelitian tersebut,

terdapat hubungan yang

signifikan antara kualitas

pelayanan dengan minat

menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan tingkat hubungan yang rendah, ada

hubungan yang signifikan

antara kualitas pelayanan loket

pendaftaran dengan minat

menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan tingkat

37Shinta Apriliya, “Analisis Strategi Online Marketing Dan Engaruhnya Terhadap Purchase Intentions Konsumen Produk Clean & Clear”, (Skripsi- Stiesia Surabaya, 2013).

38 Niyarni, Ristiawati, Imam Purnomo, Supriyo, Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Minat Menggunakan Ulang Jasa Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Di Rsud Bendan Kota Pekalongan, (Jurnal Kesehatan Universitas

(28)

hubungan yang rendah, ada

hubungan yang signifikan

terhadap kualitas pelayanan

pembayaran dengan minat

menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan hubungan yang rendah, ada hubungan yang signifikan antara kualitas

pelyanan pemeriksaan

poliklinik dengan minat

menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan tingkat hubungan yang rendah, ada

hubungan yang signifikan

antara sarana dan minat

menggunakan ulan pelayanan rawat jalan dengan tingkat hubungan yang rendah.

5. Kerangka Konseptual

Dalam kerangka konseptual ini menggambarkan informasi online

(X1) dan lokasi (X2) mempengaruhi minat penggunaan ulang jasa hotel

Walan Syariah (Y).

Kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :

(29)

Keterangan :

Pengaruh secara Parsial

Pengaruh secara Simultan

Informasi online (X1) dan lokasi (X2) adalah variabel bebas (independen)

yang dapat mempengaruhi variabel terikat (dependen). Minat penggunaan

ulang (Y) adalah variabel dependen yang akan dipengaruhi oleh variabel

independen.

6. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan dalam penelitian, sampai terbukti melalui

data yang terkumpul.39 Maka hipotesis penelitian ini adalah: 1. Hipotesis Simultan

H0: Tidak ada pengaruh informasi online dan lokasi terhadap minat

penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah.

Ha: Adanya pengaruh informasi online dan lokasi terhadap minat

penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah.

2. Hipotesis Parsial

H0: Tidak adanya pengaruh informasi online terhadap minat penggunaan

ulang jasa hotel Walan Syariah.

(30)

Ha : Adanya pengaruh informasi online terhadap minat penggunaan ulang

jasa hotel Walan Syariah.

H0 : Tidak danya pengaruh lokasi terhadap minat penggunaan ulang jasa

hotel Walan Syariah.

Ha : Adanya pengaruh lokasi terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel

(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Sifat Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data

yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.40

Berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk pada penelitian terapan

(applied research) yakni, penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk

memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.41

Sifat penelitian ini adalah studi kausalitas yang mengukur kekuatan

hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan

antara variabel bebas dan terikat.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu dua bulan yaitu pada 25

Mei 2016 - 25 Juli 2016. Tempat penelitian ini dilakukan di hotel Walan

Syariah yang berada di Jl. Raya Sedati Agung No.1 Betro Juanda 61212

Sidoarjo Indonesia.

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

Salah satu tujuan penelitian adalah menjelaskan sifat populasi. Populasi

dapat di definisikan sebagai suatu kumpulan subjek, variable, konsep atau

40Sugiyono,

Metode Penelitian Bisnis Bandung, Pusat Bahasa Depdiknas, 2003, 11.

41Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D.(Bandung: Alfabeta, 2008), 04.

(32)

fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi untuk mengetahui sifat

populasi bersangkutan. Proses meneliti setiap anggota populasi ini dinamakan

sensus. Namun demikian, sering kali meneliti setiap anggota populasi tidak

dapat dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya. Dalam hal ini, prosedur

yang biasa dilakukan adalah mengambil sampel dari populasi. Sampel adalah

bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi yang bersifat

representative. Suatu sampel yang tidak representative terhadap setiap anggota

populasi, berapapun ukuran sampel itu, tidak dapat digeneralisasi untuk

menjelaskan sifat populasi dimana sampel diambil.42

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan hotel Walan

Syariah Sidoarjo. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Sampling

Kebetulan (Accidental Sampling) Pengambilan sampel didasarkan pada

kenyataan bahwa mereka kebetulan muncul. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh pelanggan hotel Walan Syariah Sidoarjo, maka peneliti

mengambil sampel dari orang-orang yang kebetulan terlihat di hotel tersebut

pada waktu pengamatan.43

(33)

D. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan penelitian ini adalah:

1. Variabel dependen (Y)

Merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas.

Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah minat penggunaan ulang.

2. Variabel independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel lainya. Variabel independen yang hendak diuji

dalam penelitian ini meliputi:

a. Informasi online (X1)

b. Lokasi (X2)

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam

menginterpretasikan judul yang akan di teliti dan kekeliruan dalam memahami

tujuan penelitian ini, maka perlu adanya batasan istilah agar lebih jelas

terarahnya penelitian ini :

1. Informasi Online adalah suatu kumpulan pesan yang berisi berita atau kabar

tentang suatu pengetahuan yang bermanfaat bagi si penerima untuk

mengambil keputusan saat ini atau masa mendatang yang terhubung ke

jaringan internet.44

(34)

2. Menurut Fandy Tjiptono (2002) Lokasi usaha adalah tempat perusahaan

beroperasi atau tempat perusahaan yang melakukan kegiatan menghasilkan

barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.45

3. Menurut Cronin et al (1992) dalam hendarsono dan sugiharto (2013) minat

beli ulang pada dasarnya adalah perilaku pelanggan dimana pelanggan

merespon positif terhadap apa yang telah diberikan oleh suatu perusahaan

dann berminat untuk melakukan kunjungan kembali atau mengkonsumsi

kembali produk perusahaan tersebut.46 F. Data Dan Sumber Data

Dari segi bentuk data dalam penelitian ada dua jenis data, yaitu data

kualitatif dan data kuantitatif.47 Data yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif.Karena memandang bahwa realitas atau fenomena dapat

diklasifikasikan, realtive tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala

bersifat sebab akibat.48

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer

yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli

(tidak melalui perantara). Sedangkan data sekunder merupakan sumber data

penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).49

45 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran,… 92.

46 Gersom Hendarsono Dan Sugiono Sugiharto, “Analisa Pengaruh Experiental Marketing Terhada Minat Beli Ulang Konsumen Café Buntos 99 Sidoarjo”, Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 1, No 2, 2013, 4.

(35)

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dengan perhitungan prosentase hasil dari data yang diperoleh melalui kuesioner

yang peneliti sebar kepada pengunjung hotel Walan Syariah.

G. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang

diperlukan dalam penelitian kali ini, meliputi:

1. Angket/Kuisioner

Metode angket atau kuesioner merupakan serangkaian atau

daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim

untuk diisi oleh responden. Setelah diisi angket dikirim kembali atau

dikembalikan ke petugas atau peneliti.50 2. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah menelaah maupun mengutip langsung dari

sumber tetulis lainnya yang berhubungan dengan masalah yang

dapat digunakan sebagai landasan teorinya.Atau dengan

menggunakan fasilitas atau sarana perpustakaan untuk melengkapi

data yang sudah ada.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan

dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang

dibantu dengan program SPSS. Model analisis data dalam penelitian ini

(36)

menggunakan analisis regresi. Analisis regresi berfungsi untuk mengetahui

pengaruh satu atau beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat secara

simultan maupun parsial. Karena dalam penelitian ini menggunakan dua

variabel bebas, maka model yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Untuk mendapatkan nilai yang baik sebelum melakukan analisis regresi

berganda, maka harus dilakukan uji asumsi klasik, yaitu dengan syarat

memenuhi asumsi normalitas, multikolinieritas, tidak adanya

heterokedastisitas, dan autokolerasi. Apabila hal tersebut tidak ditemukan,

maka asumsi klasik telah terpenuhi.

Dengan demikian, tahapan analisa data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu pengujian asumsi klasik, analisis regresi berganda dan uji

hipotesis.

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan agar memperoleh hasil regresi yang

bisa dipertanggungjawabkan dan mempunyai hasil yang tidak bias. Dari

pengujian tersebut asumsi-asumsi yang harus dipenuhi adalah data yang

dihasilkan berdistribusi normal, tidak terdapat korelasi residual periode t

dengan t-1 (autokorelasi), tidak terdapat korelasi yang erat antara variabel

independen (multikolinearitas), dan tidak terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (heterokedastisitas).

Adapun pengujian klasik terdiri dari :

(37)

Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melihat adanya

keterkaitan antara variabel independen atau dengan kata lain setiap

variabel independen dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika

terjadi korelasi maka terdapat problem multikolinieritas. Model regresi

yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas menurut perhitungan

yang dilakukan dengan program SPSS dapat diketahui Jika nilai Varian

Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak

kurang dari 0,10 maka dapat dikatakan bebas dari multikolinieritas.51 b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari dari residual satu pengamatan kepengamatan

lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat

dari pola gambar scatterplot model tersebut. Analisis pada Scatterplot

yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat

heteroskedastisitas jika:52

1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar

angka 0.

2. Titik-titik tidak mengumpul diatas atau dibawah saja.

51Bhuona Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistic Penelitian Dengan Spss.Edisi Pertama,

(Yogyakarta: Andi, 2005), 58.

(38)

3. Titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik sebaiknya tidak berpola.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, antara variabel bebas terdistribusi secara normal atau tidak.53 Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal.

Dalam penelitian ini uji normalitas secara statistik menggunakan alat

analisis kurva berbentuk lonceng (bell-shoped curve) yang kedua sisinya

melebar sampai tidak terhingga.54 Cara lain yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisis statistik dengan melihat nilai kurtosis dan

skewness dari residul. Nilai z statistik untuk skewness dapat dihitung

dengan rumus :55

Zskewness =

Sedangkan nilai z kurtosis dapat dihitung dengan rumus :

Zkurtosis =

2. Analisis Regresi Linear Berganda

53Agung Edi Wibowo, Aplikasi Praktis Spss Dalam Penelitian, (Jakarta, Gava Media,2012), 61. 54Ibid, 62.

55 Ghozali Imam, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program Ibm Spss 21, ( Semarang, Badan Penerbit

(39)

Analisis regresi linear berganda adalah teknik untuk mengukur

besarnya pengaruh dari beberapa variabel independen (bebas) terhadap

variabel dependen (terikat). Perhitungan statistik dalam penelitian ini

menggunakan SPSS (Statistical Package and Social Science).

Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + e

Keterangan : Y = minat penggunaan ulang jasa hotel

a = Konstanta ( Intercept )

X1 = informasi online

X2 = lokasi

b1-b2 = Koefisien Regresi

e = Faktor Kesalahan

3. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan dua alat

uji yaitu, uji statistik F dan uji statistik T.

a) Uji Statistik F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua

variabel babas, yaitu rasio informasi online dan lokasi secara

bersama-sama (simultan) berbengaruh terhadap minat penggunaan ulang jasa

hotel Walan Syariah Sidoarjo. Dalam pengujian ini akan dilihat arah

(40)

1) Merumuskan hipotesis

2) Menentukan nilai signifikannya yaitu 0,05 atau 5% dengan

kriteria sebagai berikut :

a) Signifikan > 0,05, sehingga Ha ditolak yang berarti tidak

ada pengaruh signifikan antara rasio informasi online dan

lokasi secara bersama-sama terhadap minat penggunaan

ulang jasa hotel Walan Syariah.

b) Signifikan < 0,05, sehingga Ha diterima, yang berarti ada

pengaruh yang signifikan antara rasio informasi online

dan lokasi secara bersama-sama terhadap minat

penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah.

b) Uji Statistik T

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh secara

sendiri-sendiri atau parsial antara informasi online dan lokasi terhadap

minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah.

Adapun kriteria pengujian sebagai berikut :

1) Merumuskan hipotesis

2) Menentukan nilai signifikansi yaitu 0,05 atau 5% dengan

kriteria sebagai berikut :

a) Signifikan > 0,05, sehingga Ha ditolak yang berarti

(41)

informasi online dan lokasi terhadap minat

penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah.

b) Signifikan < 0,05, sehingga Ha diterima, yang berarti

secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara

informasi online dan lokasi terhadap minat

penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah.

I. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan suatu

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut. Pada tabel item-total statistics, perhatikan

corrected item correlation. Bandingkan nilainya dengan r tabel.

Dengan menggunakan derajat bebas n-2 ( 100-2 = 98 ) yaitu 0,196

dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Jika nilai r hitung > r tabel

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dari semua

variabel penelitian dinyatakan valid.56 b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel. Reliabilitas diukur dengan

(42)

uji statistik cronbach’s alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel

jika memberikan nilai cronbach’s alpha >0,60.57

(43)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Hotel Walan Syariah

Hotel yang terletak di Jalan Sedati Agung No.1 Betro-Sedati Sidoarjo

ini, memilih nama Walan karena dulunya di kawasan tersebut terkenal

dengan sebutan dengan Dusun Walan. Berlandaskan keinginan untuk

melestarikan nama yang diwariskan leluhur, maka manajemen pun tidak

ragu menggunakan nama walan sebagai nama penginapan yang satu-satunya

berlokasi di kawasan Betro ini. Pada 24 juni 2012, manajemen meluncurkan

soft opening” hotel walan dengan basis konsep syariah. Syariah adalah

konsep pilihan utama manajemen yang sangat prihatin dengan fungsi hotel

masa kini yang telah berubah. Tak bisa dipungkiri, nama hotel lebih

tendensius berkonotasai negatif lantaran kebebasan perilaku nakal para

tamunya. Dulunya, seks bebas dan minuman keras serta narkoba adalah hal

lazim yang bisa ditemui di hotel manapun. Namun insyaAllah itu tidak akan

terjadi di hotel walan sayriah. Pihak manajemen memiliki komitmen teguh

untuk menjaga hotel dari hal berbau maksiat seperti tersebut di atas. Meski

terkesan kolot dan menantang arus, penginapan dengan konsep syariah

adalah harga mati yang tidak bisa ditawar.58

58

Http://Walanhotel.Com/Tentang-2/ Diakses Pada 02 Mei 2016 Pukul 18.52 Wib

(44)

2. Bagan Organisasi Hotel Walan Syariah Sidoarjo

Sumber: hotel Walan Syariah Sidoarjo

Adapun tugas tiap bagian yang ada pada hotel Walan Syariah

Sidoarjo adalah sebagai berikut:

a. Pimpinan

Tugas pimpinan hotel Walan Syariah adalah sebagai berikut:

1) Memimpin usaha hotel Walan Syariah Sidoarjo.

2) Mengambil kebijakan untuk kemajuan hotel Walan Syariah

Sidoarjo.

3) Bertanggung jawab atas jalanya hotel Walan Syariah Sidoarjo. Pimpinan

Manager operasionanal

Head Resource

Accounting

Front Office House Keeping Scurity

Resepsionis

(45)

4) Mengangkat dan memberhentikan karyawan, serta menunjuk

karyawan sebagai perwakilan dalam menjalankan operasional

hotel Walan Syariah. Misalnya, dalam menjalankan operasional

hotel setiap hari pimpinan hotel mewakilkan kepada manajer

operasional.

b. Manajer operasional

Tugas dari manajer operasional adalah sebagai berikut:

1) Memimpin dan mengkoordinir operasional hotel Walan Syariah

Sidoarjo.

2) Bertanggung jawab atas perkembangan hotel Walan Syariah

Sidoarjo.

3) Sebagai wakil dari pimpinan hotel untuk mengambil kebijakan

tentang operasional hotel dalam memajukan hotel Walan Syariah

Sidoarjo.

4) Membuat strategi dan mengevaluasi internal untuk perkembangan

hotel Walan Syariah Sidoarjo.

5) Melakukan pengawasan, pembinaan dan monitoring atas

operasional hotel Walan Syariah Sidoarjo.

c. Accounting

Tugas dari accounting yang ada di hotel Walan Syariah Sidoarjo

adalah sebagai berikut:

(46)

2) Mencatat semua transaksi pemasukan dan pengeluaran hotel.

3) Menyusun dan menyerahkan laporan keuangan pada pimpinan

hotel.

4) Merapikan dan menertibkan pencatatan keuangan hotel.

5) Menyusun dan membuat laporan keuangan bulanan.

d. Human Resource

Tugas dari human resource manager pada hotel Walan Syariah

Sidoarjo adalah sebagai berikut:

1) Mengelola sumber daya mausia yang ada pada hotel Walan

Syariah Sidoarjo.

2) Menerima dan mengangkat karyawan baru.

3) Menyelenggarakan semua administrasi kepegawaian dan kegiatan

karyawan.

4) Mengadakan pelatihan karyawan untuk meningkatkan

profesionalisme terhadap tamu hotel.

e. Front office

Tugas bagian front office hotel adalah sebagai berikut:

1) Menjual dan menawarkan produk dan layanan hotel kepada tamu

hotel.

2) Melayani tamu hotel dalam melakukan chek in dan chek out.

3) Memberikan informasi tentang layanan di dalam dan di luar

(47)

4) Menyelessaikan administrasi, pencatatan dan pendaftaran tamu

hotel.

5) Memberikan citra/kesan yang positif serta menampung kritik dan

saran tamu hotel yang menginap.

6) Memantau mobilitas hotel pada CCTV yang ada di lobb hotel.

7) Bekerjasama dengan bagian lain dalam melayani tamu hotel

selama chek in.

f. House keeping

Bagian house keeping pada hotel Walan Syariah Sidoarjo dibagi

menjadi dua bagian sebagai berikut:

1) Room Boy

Tugas room boy hotel Walan Syariah Sidoarjo sebagai

berikut:

a) Bertanggung jawab atas kebersihan kamar-kamar tamu yang

dimiliki hotel.

b) Menyiapkan kamar bagi tamu yang ingin melakukan chek in.

c) Memastikan stok perlengkapan kamar, peralatan dan bahan

pembersih selalu tersedia.

d) Merapikan kembali kamar tamu setelah chek out dari hotel.

2) Public area

a) Bertanggung jawab atas kebersihan area umum yang dimiliki

(48)

b) Membersihkan sampah yang ada di tempat sampah

lingkungan hotel.

c) Menjaga keindahan area umum hotel.

g. Security

Bagian security hotel Walan Syariah Sidoarjo memiliki tugas dan

peran sebagai berikut:

1) Bertanggung jawab atas keamanan hotel secara keseluruhan.

2) Menciptakan kondisi yang aman agar tamu betah untuk tinggal di

hotel.

3) Menegur dan mengingatkan tamu hotel yang melanggar

peraturan.

4) Memastikan keamanan setiap kendaraan milik tamu hotel.

5) Memantau mobilitas hotel melalui CCTV yang ada di hotel

Walan Syariah Sidoarjo.

B. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah para pengunjung hotel Walan

Syariah Sidoarjo. Responden yang diteliti berjumlah 100 responden. Penyebaran

kuesioner dimulai pada 25 Mei 2016 sampai dengan 25 Juli 2016. Karakteristik

responden yang diteliti adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan

penghasilan.

1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

(49)

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

Laki-Laki 54 54%

Perempuan 46 46%

Total 100 100%

Sumber: hasil survey, data diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas diketehui bahwa responden perempuan

sebanyak 46% dan laki-laki sebanyak 54%. Hal ini menunjukkan bahwa

pengunjung hotel Walan Syariah yang mempunyai minat menginap ulang

didominasi oleh jenis kelamin laki-laki.

2. Karakteristik Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Data Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase (%)

15-20 3 3%

21-30 45 45%

31-40 32 32%

41-50 8 8%

51-60 7 7%

61-70 5 5%

71-80 0 0%

Total 100 100%

Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 100 pengunjung hotel yang

diteliti mayoritas berusia antara 21 tahun sampai dengan 30 tahun, sehingga

dapat diketahui prosentasenya adalah 45% dari jumlah seluruh responden

(50)

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.3

Data Responden Berdasarkan pekerjaan

T

Tabel di atas menunjukkan bahwa pekerjaan responden yang

tertinggi prosentasenya adalah wiraswasta yaitu 30%, sedangkan pekerjaan

responden yang prosentasenya paling kecil adalah pelajar/mahasiswa yaitu

15%.

4. Karakteristik Berdasarkan Penghasilan

Tabel 4.4

Data Responden Berdasarkan penghasilan

Penghasilan Jumlah Presentase (%)

<Rp1000000 0 0%

Rp1000000 - Rp2000000 18 18%

Rp2000000 – Rp5000000 38 38%

>Rp5000000 45 45%

Tabel diatas menunjukkan bahwa penghasilan perbulan pengunjung

hotel Walan Syariah yang mempunyai minat menginap ulang yang paling

dominan adalah sekitar lebih dari Rp. 5.000.000 sebesar 45%.

C. Tanggapan Responden Atas Instrumen Penelitian

Pekerjaan Jumlah Presentase (%)

Pelajar/mahasiswa 15 15%

PNS 20 20%

Wiraswasta 30 30%

Swasta 22 22%

(51)

1. Tanggapan Responden Terhadap informasi online (X1)

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel informasi online (X1)

No Jawaban responden Total Mean

STS TS CS S SS

2. Tanggapan Responden terhadap lokasi (X2)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel lokasi (X2)

No Jawaban responden Total Mean

(52)

10% 13% 27% 29% 21% 100%

Rata-rata 3.26

3. Tanggapan Responden Terhadap Variabel minat penggunaan ulang jasa (Y)

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden

Terhadap Variabel minat penggunaan ulang (Y)

No Jawaban responden Total Mean

STS TS CS S SS

1 Item 1 10 17 22 28 23 50 3.35

10% 17% 22% 28% 23% 100%

2 Item 2 9 14 27 32 18 100 3.36

9% 14% 27% 32% 18% 100%

3 Item 3 15 19 21 28 17 100 3.58

15% 19% 21% 28% 17% 100%

4 Item 4 12 13 22 27 26 100 3.42

12% 13% 22% 27% 26% 100%

Rata-rata 3.42

D. Analisis Data 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan suatu kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Uji ini pada SPSS 20 dapat dilihat pada kolom corrected item –

total correlation yang merupakan nilai rhitung untuk masing-masing

pernyataan. Jika rhitung >rtabel maka butir soal kuesioner dikatakan valid dan

(53)

Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 100. Dengan menggunakan

derajat bebas n-2 (100-2) = 98 Yang mana pada rtabel sebesar 0,196 sehingga

jika rhitung > 0,196 berarti pernyataan tersebut valid, dan jika rhitung < 0,196

berarti pernyataan tersebut tidak valid.

a. Informasi Online

Table 4.8

Hasil Uji Validitas Informasi Online

No Variabel informasi

online Rtabel Rhitung Kesimpulan

1 Butir 1

No Variabel lokasi Rtabel Rhitung Kesimpulan

1 Butir 1

Hasil Uji Validitas Minat Penggunaan Ulang

No Variabel minat

penggunaan ulang Rtabel Rhitung Kesimpulan

1 Butir 1

0,196 0,484 Valid

(54)

3 Butir 3 0,546 Valid

4 Butir 4 0,200 Valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Perhitungan kehandalan

butir dalam penelitian ini menggunakan fasilitas yang diberikan oleh SPSS

20 untuk mengukur realibilitas menggunakan uji cronbach Alpha, suatu

konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach Alpha >0,60.

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach Alpha Ket

1 Informasi online (X1) 0,847 Reliabel

2 Lokasi (X2) 0,805 Reliabel

3 Minat penggunaaan

ulang (Y) 0,663 Reliabel

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui koefisien regresi yang didapat telah shahih (benar,

dapat diterima), maka perlu melakukan pengujian terhadap kemugkinan

adanya pelanggaran asumsi klasik. Adapun asumsi klasik regresi linier

(55)

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak orgonal. Variabel orgonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol. Tidak adanya multikolinearitas di dalam model regresi

adalah jika Tolerance > 0,10 dan jika nilai VIF < 10.

Coefficientsa

Hasil output di atas menunjukkan pada tabel coefficient nilai

tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,99 dan nilaiVarian Inflation Factor

(VIF) kurang dari 10 yaitu 1.007 dan maka dapat dikatakan bebas dari

multikolinieritas.

(56)

Uji hesteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut hesteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi hesteroskedastisitas.

Dari grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

(57)

dipakai untuk memprediksi minat pembelian ulang berdasarkan masukan

variabel informasi online dan lokasi.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam

variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan

layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi

normal. Distribusi normal mengandung arti bahwa data memusat pada

nilai rata-rata dan median. Untuk mengetahui bentuk distribusi data kita

bisa menggunakan 2 analisis yaitu analisis grafik dan analisis statistik.

(58)

Dengan melihat tampilan histogram maupun grafik normal plot

dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi

menceng (skewness) kekanan dan normal. Sedangkan pada grafik normal

plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

(59)

2) Analis statistik

Statistic Statistic Statistic Statisti c

Hasil perhitungan Zskewness dan Zkurtosis terdapat pada nilai

tabel, jadi dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi secara

(60)

4. Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun

hasil perhitungan analisis linier berganda adalah sebagai berikut:

Coefficientsa

a = 14,171 merupakan nilai konstanta, jika nilai X1 dan X2 dianggap 0 maka

nilai dari minat penggunaan ulang hotel Walan Syariah Sidoarjo adalah

sebesar 14,171.

b1 = 0,091 artinya variabel informasi online berpengaruh positif terhadap

(61)

variabel informasi online meningkat satu satuan, maka lokasi akan

meningkat sebesar 0,091 satuan dengan sumsi X2 konstan.

b2 = 0,090 artinya variabel lokasi berpengaruh positif terhadap minat

penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo dan apabila variabel

lokasi meningkat satu satuan, maka minat penggunaan ulang jasa hotel

Walan Syariah Sidoarjo akan meningkat sebesar 0,090 satuan dengan asumsi

X1 konstan.

Dari hasil regresi tersebut dapat diketahui bahwa variabel yang

paling dominan berpengaruh terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel

Walan Syariah Sidoarjo adalah informasi online hal ini disebabkan karena

variabel informasi online mempunyai nilai beta yang lebih besar dari

variabel lokasi.

5. Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

R2 yang semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel independen.

Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol), maka semakin lemah pengaruh

variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat seperti tabel berikut:

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .193a .037 .017 2.42527

(62)

b. Dependent Variable: minat_penggunaan_ulang

Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R

Square adalah 0,017 hal ini berarti 17% variasi minat penggunaan ulang jasa

hotel Walan Syariah Sidoarjo dapat dijelaskan oleh informasi online dan

lokasi sedangkan sisanya (100% - 17% = 83%) dijelaskan oleh sebab-sebab

lain diluar model. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 2,425 ribu dolar.

Makin kecil nilai SEE yang berarti model regresi semakin tepat dalam

memprediksi variabel dependen.

6. Uji hipotesis a. Uji simultan F

Uji simultan f dalam analisis regresi linear berganda bertujuan

untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama

(simultan) terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari

0,05 maka variabel bebas secara simultan berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel terikat dan sebaliknya jika nilai signifikansi lebih besar

dari 0,05 maka variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terikat.

(63)

Model Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 22.092 2 11.046 1.878 .002b

Residual 570.548 97 5.882

Total 592.640 99

a. Dependent Variable: minat_penggunaan_ulang

b. Predictors: (Constant), lokasi, informasi_online

Berdasarkan output di atas menunjukkan bahwa F test hitung

sebesar 1,878 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 yang mana lebih

kecil dari 0,05 maka variabel informasi online dan lokasi secara

bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap minat

pembelian ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo.

b. Uji parsial t

Uji parsial t dalam uji analisi regresi berganda bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel bebas sendiri (parsial) berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari

0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat dan sebaliknya jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Hasil uji t

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(64)

Model Unstandardized Coefficients

Standardiz ed Coefficient

s

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Toleranc

e

VIF

1

(Constant) 14.171 1.384 10.241 .000

informasi_

online .091 .071 .129 1.290 .009 .993 1.007

Lokasi .090 .067 .134 1.336 .011 .993 1.007

a. Dependent Variable: minat_penggunaan_ulang

Berdasarkan output di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi

variabel informasi onlineSebesar 0,009 yang mana lebih kecil dari 0,05

yang berarti informasi onine berpengaruh terhadap minat penggunaan

ulang hotel Walan Syariah Sidoarjo sedangkan lokasi sebesar 0,011 yang

mana lebih kecil dari 0,05 yang berarti lokasi berpengaruh terhadap

minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo, maka dapat

disimpulkan bahwa secara parsial variabel informasi online dan variabel

lokasi berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan ulang jasa

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Tabel 4.1
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Usia
Tabel diatas menunjukkan bahwa penghasilan perbulan pengunjung
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan perumusan masalahnya yaitu: Apakah ada perbedaan minat belajar PKn siswa yang

emesisgravidarum pada ibu hamil trimester I yang meliputi faktor paritas, status pekerjaan, pengetahuan ibu, riwayat penggunaan pil kontrasepsi sebelum kehamilan,

lain yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah, ini terlihat pada saat peneliti melakukan observasi awal di lokasi penelitian. Untuk lebih meningkatkan keberhasilan belajar

Hal tersebut terjadi, seperti dalam kasus Bankers Trust Company dan Bankers Trust International PLC (BT) melawan PT Mayora Indah Tbk (Mayora), PN Jakarta Selatan tetap

Untuk itu Pemerintah secara pro aktif saat ini tengah menyiapkan perubahan terhadap PP No 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Serta Masyarakat Jasa Konstruksi, yang dianggap

Hal ini berarti bahwa kegiatan evaluasi ini dilaksanakan dengan menggunakan instrument yang mencakup semua aspek pendukung pelaksanaan aktifitas dan proses

Saat dilakukan observasi pada worokstation pengepakan, pada saat proses pengepresan sack berlangsung yang terjadi pada komponen penekan sack dan alas penekan