SKRIPSI Oleh : NUR ROHMAH NIM: C04212033
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI EKONOMI SYARIAH SURABAYA
viii ABSTRAK
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Informasi Online Dan Lokasi Terhadap Minat
Penggunaan Ulang Jasa Hotel Walan Syariah Sidoarjo” ini merupakan hasil penelitian
kuantitatif yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang apakah terdapat pengaruh signifikan antara informasi online dan lokasi secara simultan terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel walan syariah sidoarjo dan apakah terdapat pengaruh signifikan antara infomasi online dan lokasi secara parsial terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel walan syariah sidoarjo.
Populasi penelitian ini adalah seluruh pengunjung hotel walan syariah sidoarjo. Pengambilan sampel yang berjumlah 100 orang dari pengunjung yang pernah menginap di hotel walan syariah sidoarjo. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5%
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji simultan F variabel informasi online dan lokasi didapati hasil sebesar 0,002 yang mana nilainya lebih kecil dari 0,05. Maka hal ini menunjukkan bahwa variabel informasi online dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap variabel minat penggunaan ulang jasa hotel walan syariah sidoarjo. Jika pada uji parsial t, pada variabel informasi online didapati hasil sebesar 0,009 dan pada variabel lokasi sebesar 0,011 yang mana nilai keduanya lebih kecil dari 0,05. Maka hal ini menunjukkan bahwa variabel informasi online dan lokasi jika diuji secara parsial (sendiri) hasilnya yaitu berpengaruh signifikan terhadap variabel minat penggunaan ulang jasa hotel walan syariah sidoarjo.
xi DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM. ... i
PERNYATAAN KEASLIAN... ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
LEMBAR PENGESAHAN. ... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN. ... v
MOTTO ... vii
ABSTRAK ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL. ... xiv
DAFTAR GAMBAR. ... xv
DAFTAR TRANSLITRASI. ... xvi
BAB 1: PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah… ... 1
B. Rumusan Masalah.. ... 7
C. Tujuan Penelitian… ... 7
D. Kegunaan Hasil Penelitian… ... 8
xii
A. Landasan Teori… ... 9
1. Informasi online... 9
2. Lokasi ... 11
3. Minat Pembelian Ulang ... 13
4. Penelitian terdahulu ... 16
5. Kerangka Konseptual. ... 19
6. Hipotesis. ... 20
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian……….. 22
B. Waktu dan tempat penelitian……… 22
C. Populasi dan sampel penelitian………. 22
D. Variabel penelitian……….... 24
E. Definisi operasional……….. 24
F. Data dan sumber data……… 25
G. Teknik pengumpulan Data………... 26
H. Teknik analisis data……….. 26
I. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas………. 32
BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek{ Penelitian... 34
B. Karakteristik Responden……… 39
C. Tanggapan responden atas instrument penelitian………. 42
D. Analisis data……….. 43
xiii
minat penggunaan ulang jasa hotel walan syariah sidoarjo……….. 59
BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... .. 64
B. Saran... ... 65
DAFTAR PUSTAKA.... ... 66
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dengan perkembangan dunia usaha yang tidak pernah lepas dari
persaingan, perusahaan dituntut untuk selalu kreatif dan berinovasi untuk dapat
bertahan. Sehingga dalam mengembangkan suatu produk, produsen harus
menentukan mutu yang harus dapat menempatkan posisi produk tersebut di
pasar. Mutu yang ditawarkan diharapkan lebih unggul atau memiliki value yang
lebih dari produk pesaing. Demikian produk tersebut memiliki daya tarik bagi
konsumen.1
Salah satu bisnis yang sedang bersaing ketat saat ini yaitu bisnis
perhotelan. Industri perhotelan memilliki karakteristik lain dari industri yang
biasa kita kenal, konsumen membeli jasa ini dalam jangka pendek, dipengaruhi
rasa emosional sehingga pihak produsen jasa hotel perlu memelihara lingkungan
fisik, strategi harga, promosi komunikasi dengan calon dan langganan.2
Setiap perusahaan (hotel) memiliki tujuan. Secara umum tujuan
perusahaan adalah mendapatkan laba dan mempertahankan perusahaannya
dengan berbagai cara.3
1Iwan Kurniawan et al, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minnat Beli Ulang Produk Serta Dampaknya Erhadap Loyalitas Pelanggan”, Jurnal Studi Manajemen Dan Organisasi, Vol 4, No 2, 2007, 20.
2Ibid, 2.
3 Agung Permana Budi, Manajemen Marketing Perhotelan, (Yogyakarta: Andi, 2013), 26.
Hotel Walan Syariah adalah salah satu hotel yang saat ini bersaing
ketat. Persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif saat ini membuat hotel
Walan Syariah harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang
dimiliknya dengan efektif dan efesien agar tetap dapat bertahan dan
berkembang. Salah satu strategi Hotel Walan Syariah yaitu menggunakan
pemasaran dengan sistem online yaitu dengan sistem website. Tampilan
website mempunyai desain yang baik dan struktur yang tepat dengan tujuan
agar pengunjung hotel lebih mudah dalam melakukan transaksi, pada halaman
website hotel memaparkan informasi yang cukup tentang apa yang ditawarkan,
seperti informasi mengenai harga, produk, lokasi, layanan dll. Selain strategi
pemasaran online, dengan lokasi hotel yang strategis seperti dekat dengan
sarana transportasi umum dan pasar juga diharapkan bisa menarik dan
mempertahankan pelanggan.
Penggunaan media internet dalam rangka memasarkan suatu produk
barang atau jasa menjadi semakin marak. Hal ini tidaklah aneh, mengingat
potensi yang diberikan sangatlah menggiurkan. Potensi yang dimaksud
misalnya adalah segmen pasar yang semakin luas dan informasi tentang produk
yang bisa diakses calon konsumen kapan pun, selama 24 jam. Dengan
melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekankan biaya yang
berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas
perusahaan.4
Melalui internet, informasi mengenai ketersediaan kamar serta berbagai
informasi hotel dapat diakses para tamu potensial dibelahan dunia. Jika
didayagunakan secara optimal, informasi online sangat potensial untuk
mendongkrak keuntungan hotel. Hal ini disebabkan kemampuan yang lebih
baik dalam pemeliharaan pelanggan, penyajian barang dan jasa baru yang
berbasis informasi dan operasional yang efisien.5
Pelanggan yang sudah terangsang mungkin akan atau tidak akan
mencari informasi lebih jauh. Seberapa jauh pencarian konsumen akan
bergantung pada kekuatan dorongan, jumlah informasi awal, kemudahan
memperoleh informasi lebih jauh, nilai yang diberikan oleh tambahan
informasi, dan kepuasan yang diperoleh dari pencarian itu.6
Selain informasi yang diperoleh dari strategi promosi online, lokasi juga
menjadi salah satu faktor untuk mendukung para pengunjung hotel mempunyai
minat menginap ulang, Lokasi berpengaruh terhadap dimensi-dimensi strategis,
seperti fleksibilitas, competitive potitioning, manajemen permintaan, dan focus
strategic. Fleksibilitas suatu lokasi merupakan ukuran sejauh mana sebuah jasa
mampu bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah. Keputusan
pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang terhadap
4 Ibid, 21.
aspek yang sifatnya kapital intensif, karena itu penyedia jasa harus
mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang responsif terhadap
kemungkinan perubahan ekonomi, demografis, budaya, persaingan dan
peraturan dimasa mendatang. Competitive potitioning adalah metode-metode
yang digunakan agar perusahaan dapat mengembangkan posisi relatifnya
dibandingkan para pesaing. Jika perusahaan berhasil memperoleh dan
mempertahankan lokasi yang strategis, maka itu menjadi rintangan yang efektif
bagi para pesaing untuk mendapatkan akses ke pasar. Pemilihan lokasi fisik
memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:
a. Akses, yaitu lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana
transportasi umum.
b. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat
dengan jelas dari jarak pandang normal.
c. Lalu lintas, menyangkut dua pertimbangan utama, yaitu (1)
banyak orang yang berlalu lalang bisa memberikan peluang
besar terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian
yang sering terjadi spontan atau tanpa perencanaan dan (2)
kepadatan dan kemacetan lalu lintas juga bisa menjadi
hambatan.
d. Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman.
e. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk
f. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan.
g. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Dalam menentukan lokasi
sebuah usaha, perlu pertimbangan apakah di jalan atau
daerah tersebut telah mendapat banyak usaha yang sejenis
atau tidak.
h. Peraturan pemerintah yang berisi ketentuan untuk mengatur
lokasi dari sebuah usaha-usaha tertentu, misalnya bengkel
kendaraan bermotor dilarang berlokasi yang terlalu
berdekatan dengan tempat ibadah.7
Suatu lokasi disebut strategis bila berada dipusat kota, kepadatan
populasi, kemudahan mencapainya menyangkut kemudahan transportasi umum,
kelancaran lalu lintas, dan arahnya tidak membingungkan konsumen. Sejalan
dengan semakin menjamurnya bisnis atau usaha yang menawarkan produk atau
jasa yang sejenis, perbedaan yang sangat tipis sekalipun pada lokasi dapat
berdampak kuat pada pangsa pasar dan kemampulabaan sebuah usaha.
Disamping itu, keputusan pemilihan suatu lokasi juga mencerminkan komitmen
jangka panjang perusahaan dalam hal keuangan, karena merubah lokasi yang
buruk kadangkala sulit dilakukan dan sangat mahal (Oldy Ardhana, 2010).8
7Rahmad Rezki, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap Keputusann Pembelian Ruko Pad Acv. Sinar Jaya Global Steel Padang”, (Skripsi-Universitas Tamansiswa Padang 2014), 6.
8 Oldy Ardhana, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Pelanggan”,
Evaluasi konsumen pasca pembelian mempunyai arti penting bagi para
produsen. Pengalaman konsumen mengonsumsi produk (positif atau negatif)
mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan membeli lagi produk yang
sama saat mereka membutuhkan lagi. Kesediaan konsumen membeli kembali
produk merupakan salah satu sarana yang diperlukan perusahaan untuk
mempertahankan kegiatan bisnisnya.9
Setelah konsumen memutuskan untuk membeli atau memilih merek,
mereka kemudian akan mengevaluasi apa yang yang diterima dan dirasakan
dari produk atau merek yang dibeli. Selama proses evaluasi ini, konsumen
belajar dari pengalaman dan merubah pola pikirnya, mengevaluasi merek dan
memilih merek yang disukai. Pengalaman konsumen ini secara langsung akan
berpengaruh pada pembelian ulang berikutnya.10
Minat pembelian ulang adalah perilaku yang muncul sebagai respon
terhadap objek. Minat pembelian ulang menunjukkan keinginan pelanggan
untuk melakukan pembelian ulang untuk waktu yang akan datang. Perilaku
pembelian ulang seringkali dihubungkan dengan loyalitas merek. Akan tetapi,
pembelian ulang dapat dihubungkan juga dengan pembelian ulang yang
dilakukan oleh konsumen di tempat tertentu yang disebabkan oleh faktor
tertentu. Minat beli adalah merupakan sesuatu yang berhubungan dengan
rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit
9 Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif&Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, (Jakarta:
Pt Gramedia Pustaka, 2009), 96.
produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Perusahaan harus mempelajari
keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku belanja konsumen sasaran mereka
guna menerapkan strategi yang tepat guna menumbuhkan minat pembelian
ulang terhadap perusahaan mereka.11
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka diambil
judul penelitian “PENGARUH INFORMASI ONLINE DAN LOKASI
TERHADAP MINAT PENGGUNAAN ULANG JASA HOTEL WALAN
SYARIAH SIDOARJO”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan dari latar belakang masalah di atas, maka
rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Apakah informasi online dan lokasi secara simultan berpengaruh terhadap
minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo?
2. Apakah informasi online dan lokasi secara parsial berpengaruh terhadap
minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang sudah di
jelaskan, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh informasi online dan lokasi secara
simultan terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah
Sidoarjo.
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh informasi online dan lokasi secara
parsial terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo.
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kegunaan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Kegunaan teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya
untuk mengembangkan penelitian tentang pengaruh informasi online dan
lokasi terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo.
2. Kegunaan praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menyempurnakan informasi dan bahan
evaluasi untuk meningkatkan kinerja hotel Walan Syariah Sidoarjo,
khususnya yang berkaitan dengan strategi pemasaran hotel.
b. Memberikan konstribusi pada lembaga perhotelan khususnya yang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Informasi Online
Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai isi dari apa yang
dipertukarkan dengan dunia luar sebagaimana kita menyesuaikannya dan
membuat penyesuaian dengan yang kita rasakan.12
Pemrosesan informasi konsumen adalah proses dimana para
konsumen diekspos untuk menerima informasi, menjadi terlibat dengan
informasi tersebut, memperhatikan informasi, memahami informasi,
mengingatnya, dan mencari kembali untuk digunakan di masa mendatang.13 Seberapa jauh konsumen mencari informasi akan bergantung pada
kekuatan dorongan, jumlah informasi awal, kemudahan memperoleh
informasi lebih jauh, nilai dari informasi tambahan, dan kepuasan yang
diperoleh dari pencarian itu.14 Informasi yang tepat adalah informasi yang isinya sesuai dengan yang dibutuhkan, penyampaiannya tepat pada waktu
atau saat yang dibutuhkan dan disampaikannya tepat pada tempat dan
tujuannya.15
12John C. Mowen Dan Michael Minor,
Perilaku Konsumen, (Jakarta: Erlangga, 2001), 80.
13 Ibid, 81.
14 Philip Kotler, John Bowen, James Makens, Pemasaran Perhotelan Dan Kepariwisataan, (Jakarta:Prehallindo,
2002), 213.
15 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada, 2007), 335.
Dengan berkembangnya kebutuhan akan informasi pasar dan
pemasaran, maka terdapat pula perkembangan peralatan yang mampu
menangani informasi tersebut.16 Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat akhir-akhir ini ialah internet. Internet dapat menyediakan
informasi yang cepat, murah, dan dalam ruang lingkup yang sangat luas.
Internet merupakan sarana penyedia informasi yang tidak terbatas dimana
informasi terus berubah dan sangat dinamis. Internet mampu menyediakan
informasi bagi semua pihak dengan berbagai kepentingan.17
Perkembangan teknologi memberikan dampak yang nyata di segala
aspek kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi internet yang
memberikan banyak kemudahan dalam berkomunikasi telah mampu
mengubah perilaku masyarakat, termasuk perilaku pengambilan keputusan
pembelian. Perkembangan teknologi juga berdampak pada perilaku individu
yang dilahirkan pada era tersebut. Adanya sikap dan nilai-nilai yang
berbeda pada generasi yang dibesarkan di era internet menjadi penting
untuk dipahami lebih jauh mengingat dari sisi potensi pasar jumlahnya
cukup besar. Di sisi lain pengguna internet yang meningkat merupakan
peluang bagi pemasar untuk merancang strategi pemasarannya dengan
memanfaatkan teknologi ini guna meraih peluang sebesar-besarnya.18
16 Ibid, 342.
17Shinta Apriliya, “Analisis Strategi Online Marketing Dan Pengaruhnya Terhadap Purchase Intentions Konsumen Produk Clean&Clear”(Skripsi-Stiesia Surabaya, 2013), 2.
Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet, pemasar
kemudian menggunakan internet untuk e-marketing, termasuk dalam
pemesanan, transaksi, layanan serta menjalin hubungan dengan konsumen.19 Menurut heikkinen (2012) dalam harianto dan iriani (2014) indikator
pengukuran dari internet marketing adalah website dan sosial media.20
a. Website hotel melakukan dua fungsi, yaitu sebagai penyedia layanan
informasi dan fungsi penjualan. Sebuah website hotel perlu
dirancang agar menarik dan mudah ditemukan melalui mesin
pencari, termasuk teks penjualan harus diisi untuk mendorong
penjualan produk hotel tersebut.21 b. Sosial media
Penggunaan jejaring sosial yang semakin meningkat dengan
signifikan ini menjadi peluang bagi pemasar dalam mendukung
program-program pemasaran.22 2. Lokasi
Menurut Fandy Tjiptono (2002) Lokasi usaha adalah tempat
perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan yang melakukan kegiatan
menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.23
19 Ibid, 250.
20Agus Harianto Dan Sri Setyo Iriani, “Pengaruh Kelompok Acuan Dan Internet Marketing Terhadap Keputusan
Pembelian” Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, Volume 2 No.4, Oktober 2014, 5.
21 Agung Permana Budi, Manajemen Marketing Perhotelan,… 15. 22 Tatik Suryani, Perilaku Konsumen Di Era Internet,… 256.
Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus
bermarkas dan melakukan operasi. Lokasi yaitu keputusan yang dibuat
perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan staffnya akan
ditempatkan. Lokasi adalah pemilihan suatu tempat yang menentukan suatu
usaha roduksi atau penyedia jasa berdasarkan pertimbangan tertentu dan
sering kali menentukan kesuksesan suatu usaha, karena lokasi erat kaitanya
dengan pasar potensial suatu usaha.24
Lokasi fasilitas jasa merupakan salah satu faktor krusial yang
berpengaruh terhadap kesuksesan suatu jasa, karena lokasi erat kaitannya
dengan pasar potensial penyedia jasa.Secara garis besar, ada dua
kemungkinan pertimbangan dalam hal lokasi fasilitas jasa. Pertama,
pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa dan yang kedua adalah penyedia
jasa yang mendatangi pelanggan. Selain itu, penyedia jasa dimungkinkan
mengkombinasikan keduanya.25
Menurut Fandi Tjiptono (2006) dalam Santoso dan Widowati (2011)
variabel lokasi lebih memakai indikator berikut:
a. Keterjangkauan lokasi
b. Kelancaran akses menuju lokasi
24Gilang Firmanda, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen Di Hotel Plaza Semarang” (Skripsi-Universitas Negeri Semarang, 2013), 12.
25Youngki Tri Wibowo, “Pengaruh Keramahan Karyawan Harga Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Pelanggan”,
c. Kedekatan lokasi.26 3. Minat Pembelian Ulang
Menurut Cronin et al (1992) dalam hendarsono dan sugiharto (2013)
minat beli ulang pada dasarnya adalah perilaku pelanggan dimana
pelanggan merespon positif terhadap apa yang telah diberikan oleh suatu
perusahaan dann berminat untuk melakukan kunjungan kembali atau
mengkonsumsi kembali produk perusahaan tersebut.27
Menurut kinnear dan taylor dalam saidani dan arifin (2012) Minat
beli adalah kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keutusan
membeli benar-benar dilaksanakan. Terdapat perbedaan antara pembelian
aktual adalah pembelian yang benar-benar diakukan oleh konsumen, maka
minat pembelian ulang adalah niat untuk melakukan pembelian kembali di
masa mendatang.28
Menurut Kinnear dan Taylor dalam Tjiptono (2003), minat beli
adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan
membeli benar-benar dilaksanakan.29
Ferdinand (2002) dalam saidani dan arifin (2012) mengidentifikasi
minat beli ulang melalui indikator-indikator sebagai berikut:
26Aprih Santoso Dan Sri Widowati, “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian”, Jurnal Dinamika Sosial Budaya, No.2, 2011.
27Gersom Hendarsono Dan Sugiono Sugiharto, “Analisa Pengaruh Experiental Marketing Terhada Minat Beli Ulang Konsumen Café Buntos 99 Sidoarjo”, Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 1, No 2, 2013, 4.
28Basrah Saidani Dan Samsul Arifin, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhada Kepuasan Konsumen Dan Minat Beli Pada Ranch Market”, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol 3, No 1, 2012, 6.
1. Minat transaksional, merupakan kecenderungan seseorang untuk
selalu membeli ulang produk yang telah dikonsumsinya.
2. Minat referensial, merupakan kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk yang sudah dibeli dan dikonsumsinya, agar
juga dibeli orang lain, melalui referensi pengalaman konsumsinya.
3. Minat preferensial, merupakan minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang
telah dikonsumsi.
4. Minat eksploratif, merupakan minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang
diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat
positif dari produk yang dilangganinya.30
Pelanggan mendasarkan harapan pada pengalaman dan pada pesan
yang diterimanya dari penjual, teman, sumber informasi lainnya. bila
penjual melebih-lebihkan kemungkinan kinerja produknya, konsumen akan
merasa tidak puas. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja,
semakin besar ketidakpuasan konsumen. Itu berarti penjual harus jujur
dalam menyatakan kinerja produknya.31
Persepsi yang diperoleh dari interaksi pelanggan dengan lokasi yang
dekat dengan fasilitas transportasi serta mudah ditemukan atau mudah
30Basrah Saidani Dan Samsul Arifin, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhada Kepuasan Konsumen Dan Minat Beli Pada Ranch Market”, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol 3, No 1, 2012, 7.
dicapai akan berpegaruh terhadap minat menginap kembali. Keberadaan
lokasi yang mudah dijangkau akan menjadi pertimbangan dan faktor
pendorong seorang konsumen untuk menginap. strategi pemasaran yang
selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan dan perubahan
lingkungan pemasaranya serta perubahan perilaku konsumen yang membeli.
Pemilihan lokasi yang strategis merupakan salah satu indikator mengenal
baik tidaknya kualitas jasa, lokasi erat kaitanya dengan pembentukan
persepsi pelanggan.32
Terkhusus lagi, terdapat perintah khusus untuk jujur bagi para
pelaku bisnis karena kebanyakan dari mereka menempuh segala cara demi
melariskan barang dagangan. Sebagaimana firman Allah:
هَللا اوقدص ْولف ْم ل اًرْيخ ا ل
Artinya:
“Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang
demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21).
Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi SAW bersabda:
اقَرفتي ْمل ام ايخْلاب اعِيبْلا –
ْ أ اقَرفتي ىَتح اق –
ْ إ ، ا عْيب ىف ا ل وب انَيب اقدص ْ إف
ا عْيب ةكرب ْت حم اب ك ا تك
Artinya:
“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak
pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya
berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan
memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya,
bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya
akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu”.33 4. Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti telah meneliti variabel-variabel yang digunakan
didalam penelitian ini, bisa dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Nama Peneliti Judul Persamaan dan Perbedaan Hasil Penelitian
Muhammad
1. Produk yang ditawarkan
oleh hotel meliputi
akomodasi, konsumsi, dan pelayanan.
2. penetapan harga dengan menerapkan diskon untuk menarik minat konsumen. 3. lokasi ditentukan dengan
cara lebih mengunggulkan keindahan alam yang ada di batu yang memiliki view pemandangan yang bagus, udara yang sejuk dan suasana yang tenang.
4. strategi promosi yang
33 Hr. Bukhari No. 2079 Dan Muslim No. 1532
digunakan yaitu dengan
cara promosi secara
langsung, media internet atau online. Juga staf hotel
yang melayani dengan
ramah, rapi dan bahwa perubahan sosial media tidak berpengaruh terhadap perubahan kepuasan konsumen jersey bola online. Semakin baik sitem pemasaran online
maka kepuasan konsumen
semakin meningkat. Kenaikan atau penurunan pengguna sosial
media tidak berpengaruh
terhadap pembelian berulang konsumen jersey bola online. Semakin baik sitem pemasarn
online maka pembelian
berulang konsumen semakin meningkat. Semakin tinggi
kepuasan konsumen maka
pembelian berulang konsumen semakin meningkat. menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang paling besar dalam
mepengaruhi kepuasan
pelanggan. Angka adjusted R
square sebesar 0.564
menunjukkan bahwa 56.4
35Ari Supriyanto, “Analisis Penggunaan Teknologi Internet (Sosial Media) Dalam System Pemasaran Online Untuk Meningkatkan Kepuasan Dan Pembelian Berulang Pada Bisnis Jersey Bola Online” (Skripsi-Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2013)
persen variable kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh ketiga variable independen
dalam persamaan regresi.
Sedangkan sisanya sebesar 43.6 persen dijelaskan oleh variable lain diluar ketiga variable yang
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 3 faktor yang berpengaruh terhadap purchasae intentions konsumen dalam membeli produk clean & clear di Surabaya, yaitu faktor website, facebook dan twitter. Berdasarkan hasil F diketahui bahwa website, facebook dan
twitter secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
purchase intentions.
Berdasarkan uji t diketahui bahwa secara parsiall website,
facebook dan twitter
berpengaruh terhadap purchasae intentions konsumen dalam membeli produk clean & clear
Dari hasil penelitian tersebut,
terdapat hubungan yang
signifikan antara kualitas
pelayanan dengan minat
menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan tingkat hubungan yang rendah, ada
hubungan yang signifikan
antara kualitas pelayanan loket
pendaftaran dengan minat
menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan tingkat
37Shinta Apriliya, “Analisis Strategi Online Marketing Dan Engaruhnya Terhadap Purchase Intentions Konsumen Produk Clean & Clear”, (Skripsi- Stiesia Surabaya, 2013).
38 Niyarni, Ristiawati, Imam Purnomo, Supriyo, Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Minat Menggunakan Ulang Jasa Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Di Rsud Bendan Kota Pekalongan, (Jurnal Kesehatan Universitas
hubungan yang rendah, ada
hubungan yang signifikan
terhadap kualitas pelayanan
pembayaran dengan minat
menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan hubungan yang rendah, ada hubungan yang signifikan antara kualitas
pelyanan pemeriksaan
poliklinik dengan minat
menggunakan ulang pelayanan rawat jalan dengan tingkat hubungan yang rendah, ada
hubungan yang signifikan
antara sarana dan minat
menggunakan ulan pelayanan rawat jalan dengan tingkat hubungan yang rendah.
5. Kerangka Konseptual
Dalam kerangka konseptual ini menggambarkan informasi online
(X1) dan lokasi (X2) mempengaruhi minat penggunaan ulang jasa hotel
Walan Syariah (Y).
Kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
Pengaruh secara Parsial
Pengaruh secara Simultan
Informasi online (X1) dan lokasi (X2) adalah variabel bebas (independen)
yang dapat mempengaruhi variabel terikat (dependen). Minat penggunaan
ulang (Y) adalah variabel dependen yang akan dipengaruhi oleh variabel
independen.
6. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan dalam penelitian, sampai terbukti melalui
data yang terkumpul.39 Maka hipotesis penelitian ini adalah: 1. Hipotesis Simultan
H0: Tidak ada pengaruh informasi online dan lokasi terhadap minat
penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah.
Ha: Adanya pengaruh informasi online dan lokasi terhadap minat
penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah.
2. Hipotesis Parsial
H0: Tidak adanya pengaruh informasi online terhadap minat penggunaan
ulang jasa hotel Walan Syariah.
Ha : Adanya pengaruh informasi online terhadap minat penggunaan ulang
jasa hotel Walan Syariah.
H0 : Tidak danya pengaruh lokasi terhadap minat penggunaan ulang jasa
hotel Walan Syariah.
Ha : Adanya pengaruh lokasi terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Sifat Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data
yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.40
Berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk pada penelitian terapan
(applied research) yakni, penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk
memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.41
Sifat penelitian ini adalah studi kausalitas yang mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan
antara variabel bebas dan terikat.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu dua bulan yaitu pada 25
Mei 2016 - 25 Juli 2016. Tempat penelitian ini dilakukan di hotel Walan
Syariah yang berada di Jl. Raya Sedati Agung No.1 Betro Juanda 61212
Sidoarjo Indonesia.
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
Salah satu tujuan penelitian adalah menjelaskan sifat populasi. Populasi
dapat di definisikan sebagai suatu kumpulan subjek, variable, konsep atau
40Sugiyono,
Metode Penelitian Bisnis Bandung, Pusat Bahasa Depdiknas, 2003, 11.
41Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D.(Bandung: Alfabeta, 2008), 04.
fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi untuk mengetahui sifat
populasi bersangkutan. Proses meneliti setiap anggota populasi ini dinamakan
sensus. Namun demikian, sering kali meneliti setiap anggota populasi tidak
dapat dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya. Dalam hal ini, prosedur
yang biasa dilakukan adalah mengambil sampel dari populasi. Sampel adalah
bagian dari populasi yang mewakili keseluruhan anggota populasi yang bersifat
representative. Suatu sampel yang tidak representative terhadap setiap anggota
populasi, berapapun ukuran sampel itu, tidak dapat digeneralisasi untuk
menjelaskan sifat populasi dimana sampel diambil.42
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan hotel Walan
Syariah Sidoarjo. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Sampling
Kebetulan (Accidental Sampling) Pengambilan sampel didasarkan pada
kenyataan bahwa mereka kebetulan muncul. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pelanggan hotel Walan Syariah Sidoarjo, maka peneliti
mengambil sampel dari orang-orang yang kebetulan terlihat di hotel tersebut
pada waktu pengamatan.43
D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan penelitian ini adalah:
1. Variabel dependen (Y)
Merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas.
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah minat penggunaan ulang.
2. Variabel independen (X)
Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lainya. Variabel independen yang hendak diuji
dalam penelitian ini meliputi:
a. Informasi online (X1)
b. Lokasi (X2)
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam
menginterpretasikan judul yang akan di teliti dan kekeliruan dalam memahami
tujuan penelitian ini, maka perlu adanya batasan istilah agar lebih jelas
terarahnya penelitian ini :
1. Informasi Online adalah suatu kumpulan pesan yang berisi berita atau kabar
tentang suatu pengetahuan yang bermanfaat bagi si penerima untuk
mengambil keputusan saat ini atau masa mendatang yang terhubung ke
jaringan internet.44
2. Menurut Fandy Tjiptono (2002) Lokasi usaha adalah tempat perusahaan
beroperasi atau tempat perusahaan yang melakukan kegiatan menghasilkan
barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.45
3. Menurut Cronin et al (1992) dalam hendarsono dan sugiharto (2013) minat
beli ulang pada dasarnya adalah perilaku pelanggan dimana pelanggan
merespon positif terhadap apa yang telah diberikan oleh suatu perusahaan
dann berminat untuk melakukan kunjungan kembali atau mengkonsumsi
kembali produk perusahaan tersebut.46 F. Data Dan Sumber Data
Dari segi bentuk data dalam penelitian ada dua jenis data, yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif.47 Data yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif.Karena memandang bahwa realitas atau fenomena dapat
diklasifikasikan, realtive tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala
bersifat sebab akibat.48
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
(tidak melalui perantara). Sedangkan data sekunder merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).49
45 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran,… 92.
46 Gersom Hendarsono Dan Sugiono Sugiharto, “Analisa Pengaruh Experiental Marketing Terhada Minat Beli Ulang Konsumen Café Buntos 99 Sidoarjo”, Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 1, No 2, 2013, 4.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dengan perhitungan prosentase hasil dari data yang diperoleh melalui kuesioner
yang peneliti sebar kepada pengunjung hotel Walan Syariah.
G. Teknik Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan dalam penelitian kali ini, meliputi:
1. Angket/Kuisioner
Metode angket atau kuesioner merupakan serangkaian atau
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim
untuk diisi oleh responden. Setelah diisi angket dikirim kembali atau
dikembalikan ke petugas atau peneliti.50 2. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah menelaah maupun mengutip langsung dari
sumber tetulis lainnya yang berhubungan dengan masalah yang
dapat digunakan sebagai landasan teorinya.Atau dengan
menggunakan fasilitas atau sarana perpustakaan untuk melengkapi
data yang sudah ada.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan
dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang
dibantu dengan program SPSS. Model analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi. Analisis regresi berfungsi untuk mengetahui
pengaruh satu atau beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat secara
simultan maupun parsial. Karena dalam penelitian ini menggunakan dua
variabel bebas, maka model yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Untuk mendapatkan nilai yang baik sebelum melakukan analisis regresi
berganda, maka harus dilakukan uji asumsi klasik, yaitu dengan syarat
memenuhi asumsi normalitas, multikolinieritas, tidak adanya
heterokedastisitas, dan autokolerasi. Apabila hal tersebut tidak ditemukan,
maka asumsi klasik telah terpenuhi.
Dengan demikian, tahapan analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu pengujian asumsi klasik, analisis regresi berganda dan uji
hipotesis.
1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan agar memperoleh hasil regresi yang
bisa dipertanggungjawabkan dan mempunyai hasil yang tidak bias. Dari
pengujian tersebut asumsi-asumsi yang harus dipenuhi adalah data yang
dihasilkan berdistribusi normal, tidak terdapat korelasi residual periode t
dengan t-1 (autokorelasi), tidak terdapat korelasi yang erat antara variabel
independen (multikolinearitas), dan tidak terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (heterokedastisitas).
Adapun pengujian klasik terdiri dari :
Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melihat adanya
keterkaitan antara variabel independen atau dengan kata lain setiap
variabel independen dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika
terjadi korelasi maka terdapat problem multikolinieritas. Model regresi
yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas menurut perhitungan
yang dilakukan dengan program SPSS dapat diketahui Jika nilai Varian
Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak
kurang dari 0,10 maka dapat dikatakan bebas dari multikolinieritas.51 b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari dari residual satu pengamatan kepengamatan
lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat
dari pola gambar scatterplot model tersebut. Analisis pada Scatterplot
yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat
heteroskedastisitas jika:52
1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar
angka 0.
2. Titik-titik tidak mengumpul diatas atau dibawah saja.
51Bhuona Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistic Penelitian Dengan Spss.Edisi Pertama,
(Yogyakarta: Andi, 2005), 58.
3. Titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
4. Penyebaran titik-titik sebaiknya tidak berpola.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, antara variabel bebas terdistribusi secara normal atau tidak.53 Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal.
Dalam penelitian ini uji normalitas secara statistik menggunakan alat
analisis kurva berbentuk lonceng (bell-shoped curve) yang kedua sisinya
melebar sampai tidak terhingga.54 Cara lain yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisis statistik dengan melihat nilai kurtosis dan
skewness dari residul. Nilai z statistik untuk skewness dapat dihitung
dengan rumus :55
Zskewness =
Sedangkan nilai z kurtosis dapat dihitung dengan rumus :
Zkurtosis =
2. Analisis Regresi Linear Berganda
53Agung Edi Wibowo, Aplikasi Praktis Spss Dalam Penelitian, (Jakarta, Gava Media,2012), 61. 54Ibid, 62.
55 Ghozali Imam, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program Ibm Spss 21, ( Semarang, Badan Penerbit
Analisis regresi linear berganda adalah teknik untuk mengukur
besarnya pengaruh dari beberapa variabel independen (bebas) terhadap
variabel dependen (terikat). Perhitungan statistik dalam penelitian ini
menggunakan SPSS (Statistical Package and Social Science).
Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
Keterangan : Y = minat penggunaan ulang jasa hotel
a = Konstanta ( Intercept )
X1 = informasi online
X2 = lokasi
b1-b2 = Koefisien Regresi
e = Faktor Kesalahan
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan dua alat
uji yaitu, uji statistik F dan uji statistik T.
a) Uji Statistik F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua
variabel babas, yaitu rasio informasi online dan lokasi secara
bersama-sama (simultan) berbengaruh terhadap minat penggunaan ulang jasa
hotel Walan Syariah Sidoarjo. Dalam pengujian ini akan dilihat arah
1) Merumuskan hipotesis
2) Menentukan nilai signifikannya yaitu 0,05 atau 5% dengan
kriteria sebagai berikut :
a) Signifikan > 0,05, sehingga Ha ditolak yang berarti tidak
ada pengaruh signifikan antara rasio informasi online dan
lokasi secara bersama-sama terhadap minat penggunaan
ulang jasa hotel Walan Syariah.
b) Signifikan < 0,05, sehingga Ha diterima, yang berarti ada
pengaruh yang signifikan antara rasio informasi online
dan lokasi secara bersama-sama terhadap minat
penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah.
b) Uji Statistik T
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh secara
sendiri-sendiri atau parsial antara informasi online dan lokasi terhadap
minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah.
Adapun kriteria pengujian sebagai berikut :
1) Merumuskan hipotesis
2) Menentukan nilai signifikansi yaitu 0,05 atau 5% dengan
kriteria sebagai berikut :
a) Signifikan > 0,05, sehingga Ha ditolak yang berarti
informasi online dan lokasi terhadap minat
penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah.
b) Signifikan < 0,05, sehingga Ha diterima, yang berarti
secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara
informasi online dan lokasi terhadap minat
penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah.
I. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan suatu
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Pada tabel item-total statistics, perhatikan
corrected item correlation. Bandingkan nilainya dengan r tabel.
Dengan menggunakan derajat bebas n-2 ( 100-2 = 98 ) yaitu 0,196
dikatakan valid apabila r hitung > r tabel. Jika nilai r hitung > r tabel
dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dari semua
variabel penelitian dinyatakan valid.56 b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel. Reliabilitas diukur dengan
uji statistik cronbach’s alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai cronbach’s alpha >0,60.57
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Hotel Walan Syariah
Hotel yang terletak di Jalan Sedati Agung No.1 Betro-Sedati Sidoarjo
ini, memilih nama Walan karena dulunya di kawasan tersebut terkenal
dengan sebutan dengan Dusun Walan. Berlandaskan keinginan untuk
melestarikan nama yang diwariskan leluhur, maka manajemen pun tidak
ragu menggunakan nama walan sebagai nama penginapan yang satu-satunya
berlokasi di kawasan Betro ini. Pada 24 juni 2012, manajemen meluncurkan
“soft opening” hotel walan dengan basis konsep syariah. Syariah adalah
konsep pilihan utama manajemen yang sangat prihatin dengan fungsi hotel
masa kini yang telah berubah. Tak bisa dipungkiri, nama hotel lebih
tendensius berkonotasai negatif lantaran kebebasan perilaku nakal para
tamunya. Dulunya, seks bebas dan minuman keras serta narkoba adalah hal
lazim yang bisa ditemui di hotel manapun. Namun insyaAllah itu tidak akan
terjadi di hotel walan sayriah. Pihak manajemen memiliki komitmen teguh
untuk menjaga hotel dari hal berbau maksiat seperti tersebut di atas. Meski
terkesan kolot dan menantang arus, penginapan dengan konsep syariah
adalah harga mati yang tidak bisa ditawar.58
58
Http://Walanhotel.Com/Tentang-2/ Diakses Pada 02 Mei 2016 Pukul 18.52 Wib
2. Bagan Organisasi Hotel Walan Syariah Sidoarjo
Sumber: hotel Walan Syariah Sidoarjo
Adapun tugas tiap bagian yang ada pada hotel Walan Syariah
Sidoarjo adalah sebagai berikut:
a. Pimpinan
Tugas pimpinan hotel Walan Syariah adalah sebagai berikut:
1) Memimpin usaha hotel Walan Syariah Sidoarjo.
2) Mengambil kebijakan untuk kemajuan hotel Walan Syariah
Sidoarjo.
3) Bertanggung jawab atas jalanya hotel Walan Syariah Sidoarjo. Pimpinan
Manager operasionanal
Head Resource
Accounting
Front Office House Keeping Scurity
Resepsionis
4) Mengangkat dan memberhentikan karyawan, serta menunjuk
karyawan sebagai perwakilan dalam menjalankan operasional
hotel Walan Syariah. Misalnya, dalam menjalankan operasional
hotel setiap hari pimpinan hotel mewakilkan kepada manajer
operasional.
b. Manajer operasional
Tugas dari manajer operasional adalah sebagai berikut:
1) Memimpin dan mengkoordinir operasional hotel Walan Syariah
Sidoarjo.
2) Bertanggung jawab atas perkembangan hotel Walan Syariah
Sidoarjo.
3) Sebagai wakil dari pimpinan hotel untuk mengambil kebijakan
tentang operasional hotel dalam memajukan hotel Walan Syariah
Sidoarjo.
4) Membuat strategi dan mengevaluasi internal untuk perkembangan
hotel Walan Syariah Sidoarjo.
5) Melakukan pengawasan, pembinaan dan monitoring atas
operasional hotel Walan Syariah Sidoarjo.
c. Accounting
Tugas dari accounting yang ada di hotel Walan Syariah Sidoarjo
adalah sebagai berikut:
2) Mencatat semua transaksi pemasukan dan pengeluaran hotel.
3) Menyusun dan menyerahkan laporan keuangan pada pimpinan
hotel.
4) Merapikan dan menertibkan pencatatan keuangan hotel.
5) Menyusun dan membuat laporan keuangan bulanan.
d. Human Resource
Tugas dari human resource manager pada hotel Walan Syariah
Sidoarjo adalah sebagai berikut:
1) Mengelola sumber daya mausia yang ada pada hotel Walan
Syariah Sidoarjo.
2) Menerima dan mengangkat karyawan baru.
3) Menyelenggarakan semua administrasi kepegawaian dan kegiatan
karyawan.
4) Mengadakan pelatihan karyawan untuk meningkatkan
profesionalisme terhadap tamu hotel.
e. Front office
Tugas bagian front office hotel adalah sebagai berikut:
1) Menjual dan menawarkan produk dan layanan hotel kepada tamu
hotel.
2) Melayani tamu hotel dalam melakukan chek in dan chek out.
3) Memberikan informasi tentang layanan di dalam dan di luar
4) Menyelessaikan administrasi, pencatatan dan pendaftaran tamu
hotel.
5) Memberikan citra/kesan yang positif serta menampung kritik dan
saran tamu hotel yang menginap.
6) Memantau mobilitas hotel pada CCTV yang ada di lobb hotel.
7) Bekerjasama dengan bagian lain dalam melayani tamu hotel
selama chek in.
f. House keeping
Bagian house keeping pada hotel Walan Syariah Sidoarjo dibagi
menjadi dua bagian sebagai berikut:
1) Room Boy
Tugas room boy hotel Walan Syariah Sidoarjo sebagai
berikut:
a) Bertanggung jawab atas kebersihan kamar-kamar tamu yang
dimiliki hotel.
b) Menyiapkan kamar bagi tamu yang ingin melakukan chek in.
c) Memastikan stok perlengkapan kamar, peralatan dan bahan
pembersih selalu tersedia.
d) Merapikan kembali kamar tamu setelah chek out dari hotel.
2) Public area
a) Bertanggung jawab atas kebersihan area umum yang dimiliki
b) Membersihkan sampah yang ada di tempat sampah
lingkungan hotel.
c) Menjaga keindahan area umum hotel.
g. Security
Bagian security hotel Walan Syariah Sidoarjo memiliki tugas dan
peran sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab atas keamanan hotel secara keseluruhan.
2) Menciptakan kondisi yang aman agar tamu betah untuk tinggal di
hotel.
3) Menegur dan mengingatkan tamu hotel yang melanggar
peraturan.
4) Memastikan keamanan setiap kendaraan milik tamu hotel.
5) Memantau mobilitas hotel melalui CCTV yang ada di hotel
Walan Syariah Sidoarjo.
B. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah para pengunjung hotel Walan
Syariah Sidoarjo. Responden yang diteliti berjumlah 100 responden. Penyebaran
kuesioner dimulai pada 25 Mei 2016 sampai dengan 25 Juli 2016. Karakteristik
responden yang diteliti adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan
penghasilan.
1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
Laki-Laki 54 54%
Perempuan 46 46%
Total 100 100%
Sumber: hasil survey, data diolah 2016
Berdasarkan tabel di atas diketehui bahwa responden perempuan
sebanyak 46% dan laki-laki sebanyak 54%. Hal ini menunjukkan bahwa
pengunjung hotel Walan Syariah yang mempunyai minat menginap ulang
didominasi oleh jenis kelamin laki-laki.
2. Karakteristik Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Data Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Presentase (%)
15-20 3 3%
21-30 45 45%
31-40 32 32%
41-50 8 8%
51-60 7 7%
61-70 5 5%
71-80 0 0%
Total 100 100%
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 100 pengunjung hotel yang
diteliti mayoritas berusia antara 21 tahun sampai dengan 30 tahun, sehingga
dapat diketahui prosentasenya adalah 45% dari jumlah seluruh responden
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan pekerjaan
T
Tabel di atas menunjukkan bahwa pekerjaan responden yang
tertinggi prosentasenya adalah wiraswasta yaitu 30%, sedangkan pekerjaan
responden yang prosentasenya paling kecil adalah pelajar/mahasiswa yaitu
15%.
4. Karakteristik Berdasarkan Penghasilan
Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan penghasilan
Penghasilan Jumlah Presentase (%)
<Rp1000000 0 0%
Rp1000000 - Rp2000000 18 18%
Rp2000000 – Rp5000000 38 38%
>Rp5000000 45 45%
Tabel diatas menunjukkan bahwa penghasilan perbulan pengunjung
hotel Walan Syariah yang mempunyai minat menginap ulang yang paling
dominan adalah sekitar lebih dari Rp. 5.000.000 sebesar 45%.
C. Tanggapan Responden Atas Instrumen Penelitian
Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
Pelajar/mahasiswa 15 15%
PNS 20 20%
Wiraswasta 30 30%
Swasta 22 22%
1. Tanggapan Responden Terhadap informasi online (X1)
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel informasi online (X1)
No Jawaban responden Total Mean
STS TS CS S SS
2. Tanggapan Responden terhadap lokasi (X2)
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel lokasi (X2)
No Jawaban responden Total Mean
10% 13% 27% 29% 21% 100%
Rata-rata 3.26
3. Tanggapan Responden Terhadap Variabel minat penggunaan ulang jasa (Y)
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden
Terhadap Variabel minat penggunaan ulang (Y)
No Jawaban responden Total Mean
STS TS CS S SS
1 Item 1 10 17 22 28 23 50 3.35
10% 17% 22% 28% 23% 100%
2 Item 2 9 14 27 32 18 100 3.36
9% 14% 27% 32% 18% 100%
3 Item 3 15 19 21 28 17 100 3.58
15% 19% 21% 28% 17% 100%
4 Item 4 12 13 22 27 26 100 3.42
12% 13% 22% 27% 26% 100%
Rata-rata 3.42
D. Analisis Data 1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan suatu kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Uji ini pada SPSS 20 dapat dilihat pada kolom corrected item –
total correlation yang merupakan nilai rhitung untuk masing-masing
pernyataan. Jika rhitung >rtabel maka butir soal kuesioner dikatakan valid dan
Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 100. Dengan menggunakan
derajat bebas n-2 (100-2) = 98 Yang mana pada rtabel sebesar 0,196 sehingga
jika rhitung > 0,196 berarti pernyataan tersebut valid, dan jika rhitung < 0,196
berarti pernyataan tersebut tidak valid.
a. Informasi Online
Table 4.8
Hasil Uji Validitas Informasi Online
No Variabel informasi
online Rtabel Rhitung Kesimpulan
1 Butir 1
No Variabel lokasi Rtabel Rhitung Kesimpulan
1 Butir 1
Hasil Uji Validitas Minat Penggunaan Ulang
No Variabel minat
penggunaan ulang Rtabel Rhitung Kesimpulan
1 Butir 1
0,196 0,484 Valid
3 Butir 3 0,546 Valid
4 Butir 4 0,200 Valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Perhitungan kehandalan
butir dalam penelitian ini menggunakan fasilitas yang diberikan oleh SPSS
20 untuk mengukur realibilitas menggunakan uji cronbach Alpha, suatu
konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach Alpha >0,60.
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach Alpha Ket
1 Informasi online (X1) 0,847 Reliabel
2 Lokasi (X2) 0,805 Reliabel
3 Minat penggunaaan
ulang (Y) 0,663 Reliabel
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui koefisien regresi yang didapat telah shahih (benar,
dapat diterima), maka perlu melakukan pengujian terhadap kemugkinan
adanya pelanggaran asumsi klasik. Adapun asumsi klasik regresi linier
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak orgonal. Variabel orgonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Tidak adanya multikolinearitas di dalam model regresi
adalah jika Tolerance > 0,10 dan jika nilai VIF < 10.
Coefficientsa
Hasil output di atas menunjukkan pada tabel coefficient nilai
tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,99 dan nilaiVarian Inflation Factor
(VIF) kurang dari 10 yaitu 1.007 dan maka dapat dikatakan bebas dari
multikolinieritas.
Uji hesteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut hesteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi hesteroskedastisitas.
Dari grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
dipakai untuk memprediksi minat pembelian ulang berdasarkan masukan
variabel informasi online dan lokasi.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan
layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi
normal. Distribusi normal mengandung arti bahwa data memusat pada
nilai rata-rata dan median. Untuk mengetahui bentuk distribusi data kita
bisa menggunakan 2 analisis yaitu analisis grafik dan analisis statistik.
Dengan melihat tampilan histogram maupun grafik normal plot
dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi
menceng (skewness) kekanan dan normal. Sedangkan pada grafik normal
plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
2) Analis statistik
Statistic Statistic Statistic Statisti c
Hasil perhitungan Zskewness dan Zkurtosis terdapat pada nilai
tabel, jadi dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi secara
4. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun
hasil perhitungan analisis linier berganda adalah sebagai berikut:
Coefficientsa
a = 14,171 merupakan nilai konstanta, jika nilai X1 dan X2 dianggap 0 maka
nilai dari minat penggunaan ulang hotel Walan Syariah Sidoarjo adalah
sebesar 14,171.
b1 = 0,091 artinya variabel informasi online berpengaruh positif terhadap
variabel informasi online meningkat satu satuan, maka lokasi akan
meningkat sebesar 0,091 satuan dengan sumsi X2 konstan.
b2 = 0,090 artinya variabel lokasi berpengaruh positif terhadap minat
penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo dan apabila variabel
lokasi meningkat satu satuan, maka minat penggunaan ulang jasa hotel
Walan Syariah Sidoarjo akan meningkat sebesar 0,090 satuan dengan asumsi
X1 konstan.
Dari hasil regresi tersebut dapat diketahui bahwa variabel yang
paling dominan berpengaruh terhadap minat penggunaan ulang jasa hotel
Walan Syariah Sidoarjo adalah informasi online hal ini disebabkan karena
variabel informasi online mempunyai nilai beta yang lebih besar dari
variabel lokasi.
5. Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
R2 yang semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel independen.
Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol), maka semakin lemah pengaruh
variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat seperti tabel berikut:
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .193a .037 .017 2.42527
b. Dependent Variable: minat_penggunaan_ulang
Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R
Square adalah 0,017 hal ini berarti 17% variasi minat penggunaan ulang jasa
hotel Walan Syariah Sidoarjo dapat dijelaskan oleh informasi online dan
lokasi sedangkan sisanya (100% - 17% = 83%) dijelaskan oleh sebab-sebab
lain diluar model. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 2,425 ribu dolar.
Makin kecil nilai SEE yang berarti model regresi semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen.
6. Uji hipotesis a. Uji simultan F
Uji simultan f dalam analisis regresi linear berganda bertujuan
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05 maka variabel bebas secara simultan berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat dan sebaliknya jika nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05 maka variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat.
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 22.092 2 11.046 1.878 .002b
Residual 570.548 97 5.882
Total 592.640 99
a. Dependent Variable: minat_penggunaan_ulang
b. Predictors: (Constant), lokasi, informasi_online
Berdasarkan output di atas menunjukkan bahwa F test hitung
sebesar 1,878 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 yang mana lebih
kecil dari 0,05 maka variabel informasi online dan lokasi secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap minat
pembelian ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo.
b. Uji parsial t
Uji parsial t dalam uji analisi regresi berganda bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel bebas sendiri (parsial) berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat dan sebaliknya jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka
variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Hasil uji t
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Model Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficient
s
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) 14.171 1.384 10.241 .000
informasi_
online .091 .071 .129 1.290 .009 .993 1.007
Lokasi .090 .067 .134 1.336 .011 .993 1.007
a. Dependent Variable: minat_penggunaan_ulang
Berdasarkan output di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi
variabel informasi onlineSebesar 0,009 yang mana lebih kecil dari 0,05
yang berarti informasi onine berpengaruh terhadap minat penggunaan
ulang hotel Walan Syariah Sidoarjo sedangkan lokasi sebesar 0,011 yang
mana lebih kecil dari 0,05 yang berarti lokasi berpengaruh terhadap
minat penggunaan ulang jasa hotel Walan Syariah Sidoarjo, maka dapat
disimpulkan bahwa secara parsial variabel informasi online dan variabel
lokasi berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan ulang jasa