i
SKRIPSI
Oleh :
Deden Anggriawan
Nim : C03211008
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
JURUSAN HUKUM PUBLIK ISLAM PRODI SIYASAH JINAYAH
SURABAYA
vi
ABSTRAK
Skripsi ini adalah hasil kajian secara komprehensif studi kepustakaan untuk
menjawab pertanyaan Bagaimanah kajian fikih siyasah / hukum islam terhadap
perbuatan negatif kampanye hitam /
Black Campaign
dalam pemilihan umum
Presiden dan Wakil Presiden / PILPRES tahun 2014 dan Bagaimanah kajian UU No.
42 Tahun 2008 Tentang PILPRES terhadap perbuatan negatif kampanye hitam /
Black Campaign
dalam pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden / PILPRES
tahun 2014.
Data penelitian dihimpun melalui pembacaan dan kajian teks (
text reading )
dan selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif.
Hasil kajian secara komprehensif menyimupulkan bahwa Kampanye Hitam /
Black campaign
adalah : kampanye untuk menjatukan lawan politik melalui isu-isu
yang tidak berdasar. Perbuatan kampanye hitam / sering disebut (
Black Campaign
),
Dalam kajian
fikih siyasah
dsn perspektif ajaran agama termasuk
Akhlaqul
Madzmumah
/ sifat yang tercela yang harus dijauhi hal ini disebut dan termasuk ke
dalam perbuatan
Fitnah
kampanye hitam ( (
Black Campaign
) dalam
regulasi
pemilu
dengan sanksi pidana Berdasarkan UU No. 42 tahun 2008 Tentang PILPRES
sebagaimana tersurat / tercantum secara implisit pada bab V11 Kampanye bagian ke
empat larangan kampanye pasal 41 ayat 1 utamanya pada butir huruf B S/D J.
Berdasarkan Kitab Undang – undang Hukum Pidana / KUHP Bab XV1 tentang
penghinaan pasal 310. kasus pencemaran nama baik. Berdasarkan UU No. 11 tahun
2008 tentang Informasi dan Teknologi Elektronik pasal 28 bab VIII perbuatan yang
dilarang.
Implementasi
Perbuatan kampanye hitam ( (
Black Campaign
) terjadi
dalam masa kampanye PILPRES Tahun 2014, Pada saat masa kampanye pemilihan
presiden dan wakil presiden biasa disingkat ( PILPRES ) pada tanggal 4 – 5 juni 2014
terdapat bentuk pelanggaran pelanggaran yang menyerang kedua pasangan calon
presiden dan calon wakil presiden ( Capres dan Cawapres ) yaitu adanya perbuatan
kampanye hitam / sering disebut (
Black Campaign
), baik melalui media cetak
berupa tabloid maupiun media
online
berupa
website, facebook, youtube
dsb. Sejauh
ini kampanye hitam di indonesia justru dilakukan lewat Internet oleh sumber tidak
jelas.
x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM……….i
PERNYATAAN KEASLIAN………ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING………...…...iii
PENGESAHAN………..iv
ABSTRAK………...v
KATA PENGANTAR………...vii
DAFTAR ISI………..ix
DAFTAR TRANSLITERASI………..x
BAB 1 PENDAHULUA
A.
Latar Belakang Masalah………....1
B.
Identifikasi dan Batasan Masalah………...12
C.
Batasan Masalah……….12
D.
Rumusan Masalah………...12
E.
Kajian Pustaka……… ……….14
F.
Tujuan Penelitian………...14
G.
Kegunaan Hasil Penelitian……….………15
H.
Definisi Operasional………..16
I.
Metode Penelitian……….. ………...………..17
xi
BAB II KAJIAN FIKIH SIYASAH DAN UU NO. 42 TAHUN 2008 TENTANG
PILPRES TERHADAP PERBUATAN BLACK CAMPAIGN / KAMPANYE
HITAM DALAM PILPRES 2014
A.
Kampanye………21
B.
Kampanye Hitam (
Black Campaign)……….
.22
C.
Cara-cara yang dipakai dalam berkampanye hitam adalah…………...23
D.
Pengertian Fikih Siyasah……….27
E.
Perbuatan kampanye hitam /
Black Campaign
dalam kajian fikih siyasah
……….29
F.
UU No. 42 tahun 2008 Tentang Pilpres………..35
G.
Hukuman atau denda terdapat dalam Pasal 214 ………36
BAB III DESKRIPSI KASUS KAMPANYE HITAM /
BLACK CAMPAIGN
DALAMPEMILIHAN UMUN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
(PILPRES) TAHUN 2014
A.
Jelang Pilpres, Kampanye Bohong dan Fitnah Mereba………...38
B.
Menyingkirkan Fitnah Pilpres Dalam Kecelakaan Politik di Bulan Puasa..41
C.
Fitnah Keji Jelang Pilpres, Foto Umroh Jokowi Direkayasa…….………..45
D.
Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) ……….……...47
BAB V PENUTUP………...60
A.
Kesimpulan……….60
B.
Saran………61
1 BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonsia berdasar sistim pemerintahannya demokrasi pada saat lensernya
presiden Suharto karena rakya ketika itu merasa dipaksa dengan sistem
pemerintahannya yang otoriter. Suharto yang cendung memaksa rakyatnya
untuk harus mendukung atau memilih partainya untuk menjadi presiden yang
selalu menang pada preode selanjunya dalam pemilu sehingga rakyat benci
dengan sistem pemerintahan yang dijalankan presiden Suharto. sejalan dengan
intelektual rakyat berkmbang rakyat merasa tertekan dengan sistem yang
dijalankan oleh presiden suharto maka rakyat khususnya dari golongan
mahasiswa Indonesia lengserkan Suaharto maka rakyat juga menuntud merubah
sistem pemerintah presiden Suharto dengan sistem pemerintahann demokrasi
yaitu kdaulatan berada ditanagan rakyat dengan sistem demorasi inilah rakyak
bebas menentukan siapa yang berhak untuk menjadi presiden pada saat
PILPRES. Di dunia hanya bagian kecil saja Negara yang tidak mengikuti sistem
demokrasi ini antara lain: Brunei Darussalam dan sejumlah Negara monarkhi di
timur tengah1. Pemilu hakekatnya merupakan sistem penjaringan pejabat publik yang banyak digunakan oleh Negara-Negara didunia dengan sistem
pemerintahan demokratis2. Bagi sejumlah Negara yang menerapkan atau
1
Eep Saefullah Fatah. Pemilu dan Demokratisasi : Evaluasi terhadap Pemilu-pemilu Orde Baru dalam Evaluasi Pemilu Orde Baru, (Jakarta : Ghalia.1997),14
2
mengklaim diri sebagai Negara demokrasi (berkedaulatan rakyat), pemilu
memang dianggap sebagai lambang sekaligus tolak ukur utama dan pertama dari
demokrasi3. Suatu Negara demokrasi yang berarti pemerintahan yang berasal dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat4.
Pemilu di Negara Indonesia menggunakan landasan hukum dengan
landasan yang ideal yaitu pancasila, dan landasan konstitutional UUD 19455. Pemilu membawa pengaruh besar terhadap sistem politik suatu Negara.
Melalui pemilu masyarakat berkesempatan berpartisipasi dengan memunculkan
para calon pemimpin dan penjaringan para calon tersebut6. Pada hskekatnya pemilu di Negara Indodesia manapun didunia mempunyai essensi yang sama.
Pemilu berarti rakyat melakukan kegiatan memilih orang atau sekelompok
orang menjadi pemimpin rakyat atau pemimmpin Negara. Pemimpin yang
dipilih itu akan menjalankan kehendak rakyat yang memilihnya.7 Asas yang terdapat dalam pelaksanaan pemilu adalah Langsung , Umum, Bebas, Rahasia
dan Jujur, Adil. Secara umum tujuan pemilihan umum adalah melaksanakan
kedaulatan rakyat, sebagai perwujudan hak asasi politik rakyat. Untuk memilih
para wakil rakyar yang duduk di DPR, DPD, DPRD, Untuk memilih Presiden
3
Dhorudin Mashad, Korupsi Politik , Pemilu dan Legitimasi Pasca Orde Baru, (Jakarta : Pustaka Cidesendo),1
4
Budiyanto,DasardasarIlmu Tata Negara untuk SMU Kelas 3, (jakarta: Erlangga, 2003)38
5
Ibid 177 6
Titik Triwulan Tutik. Kontruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945,( jakarta : Kencana Prenada Media Group,2010),332
7
dan Wakil Presiden8 serta terjadinya pemerintahan yang bersih / Good and Clean Goverment serta rakyat dapat terhindar dari rezim yang otoriter
Pemilihan umum (Pemilu) di indonesia dalam perspektif sejarah telah
berlangsung selama sembilan kali penyelenggaraan: 1. Pemilu tahun 1955 , 2.
Pemilu tahun 1971, 3. Pemilu tahun 1977, 4. Pemilu tahun 1982, 5. Pemilu
tahun 1987, 6. Pemilu tahun 1992, 7. Pemilu tahun 1997, 8. Pemilu tahun 1999,
9. Pemilu tahun 20049, Jumlah pemilu sekarang ada 11 kali dengan 10. Pemilu 2009 dan 11. Pemilu 2014. Pada tahun 2014 merupakan tahun politik dengan
diselenggarakannya ajang pesta demokrasi pemilihan umum ( pemilu ) yang
merupakan wujud dari sistem demokrasi yang sehat, oleh karena itu pada tahun
ini terselenggarakanya dua kali tahapan pemilihan umum yakni tahapan yang
pertama adalah pemilihan umum legislatif ( PILEG ) dan tahapan pemilihan
umum yang kedua adalah pemilihan umum presiden ( PILPRES ). tahapan
yang pertama pemilihan umum legislatif yang biasa disingkat ( PILEG )
diselenggarakan pada tanggal 9 april 2014 pemilihan umum legislatif digelar
serentak di seluruh wilayah Negara kesatuan republik Indonesia untuk memilih
anggpota DPR,DPD,DPRD provinsi, serta kabupaten / kota Republik
Indonesia. Dengan landasan yuridis Undang-undang No 15 tahun 2011 tentang
penyelenggaraan pemilu dan Undang-undang No. 8 tahun 2012 tentang tata
cara pemilihan anggota DPR,DPD,DPRD provinsi, serta kabupaten / kota.
8
Budiyanto,DasardasarIlmu Tata Negara untuk SMU Kelas 3, (jakarta: Erlangga, 2003), 177
9
Tahapan pemilihan umum yang kedua adalah pemilihan umum presiden
biasa disingkat ( PILPRES ) diselenggarakan pada tanggal 9 juli tahun 2014
digelar serentak di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dengan landasan yuridis UU No. 42 tahun 2008 sebagaimana tersurat pada bab
1 ketentuan umum pasal 1 ayat 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud
dengan: Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, selanjutnya disebut
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, adalah pemilihan umum untuk memilih
Presiden dan Wakil Presiden dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 194510
Berdasarkan UU No. 42 tahun 2008 sebagaimana tersurat / tercantum
secara implisit pada bab 2 asas pelaksanaan pasal 3 ayat 6 tahapan
penyelenggaraan pemilu Presiden dan wakil Presiden meliputi: penyusunan daftar
pemilih, pendaftaran bakal pasangan calon, penetapan pasangan calon, Masa
kampanye, Masa tenang, pemungutan dan penghitungan suara, penetapan hasil
Pemilu .Presiden dan Wakil Presiden, dan pengucapan sumpah/janji Presiden dan
Wakil Presiden11.
Berdasarkan UU No. 42 tahun 2008 sebagaimana tersurat / tercantum
secara implisit pada bagian ke empat larangan kampanye pasal 41 ayat 1
utamanya pada butir huruf B S/D J Pelaksana, peserta, dan petugas Kampanye
dilarang mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan Undang-Undang
10
UU No. 42 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan pemilu 11
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia; melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia; menghina seseorang, agama, suku, ras,
golongan, calon dan/atau pasangan calon yang lain; menghasut dan
mengadu-domba perseorangan atau masyarakat; mengganggu ketertiban umum;
mengancam, mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat,
dan/atau pasangan calon yang lain; merusak dan/atau menghilangkan alat
peraga kampanye pasangan calon; menggunakan fasilitas pemerintah, tempat
ibadah, dan tempat pendidikan; membawa atau menggunakan gambar dan/atau
atribut Pasangan Calon lain selain dari gambar dan/atau atribut Pasangan
Calon yang bersangkutan; dan menjanjikan atau memberikan uang atau materi
lainnya kepada peserta Kampanye. 12
Pada saat berlangsungnya penyelengaaraan pemilihan umum / pemilu
tahun 2014; selama PILEG maupun PILPRES, tidak tertutup kemungkinan
terdapat kekurangan – kekurangan dimana terjadi pelanggaran - pelanggaran
dalam penyelenggarannya terutama pada saat kampanye, dimana pada saat
kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden ( PILPRES ) terdapat bentuk
pelanggaran pelanggaran yang menyerang kandidat kedua pasangan calon
presiden dan calon wakil presiden ( Capres dan Cawapres ) yaitu adanya
perbuatan kampanye hitam / sering disebut ( Black Campaign ), baik melalui
12
media cetak berupa tabloid maupiun media online berupa website, facebook,
youtube dsb.
M enurut direkt ur Lingkar M adani Indonesia, Ray Rangkut i, t erdapat
kam panye jahat at au bohong yang m engarah ke capres Jokowi maupun
Prabowo. Ia m encat at ada delapan isu yang m engarah ke Jokow i dan
int ensit asnya sem akin m eningkat m endekat i pilpres. Isu-isu t ersebut diant aranya
t erkait ket idaksukaan sebagian um at Islam yang m enganggap Jokow i pro pada
agam a lain, Jokowi dianggap sebagai ant ek vat ikan dan Israel set elah bert emu
dengan dut a besar, m em iliki ket urunan Tionghoa sehingga disebut sebagai ant ek
asing, dan persoalan akt e nikah. Jokow i juga disebut m enerima dana 10 t riliun
sebagai mahar dalam kont eks pencaw apresan dari Jusuf Kalla, dibiayai cukong,
t erdapat nama Jokow i dalam Ujian Nasional, dan belasungkaw a di berbagai
t em pat t erkait isu kem at ian Jokowi, ujarnya saat diskusi di W arung Kopi Deli.
Sedang untuk Prabowo, Ray m enyebut kan t erdapat em pat isu yang just ru m arak
saat pemilu legislat if, dan cenderung m enurun m endekat i pilpres. Keempat isu
t ersebut diantaranya isu anti kaum Tionghoa, padahal dia mendorong Ahok maju
sebagai Wakil Gubernur. Lalu isu uang dengan cap Prabowo, isu HAM 1998 dan
soal anak prabowo yang punya kecenderungan transgender. M est inya orient asi
seksual t idak boleh menjadi kam panye jahat13.
13
M enanggapi maraknya isu bohong dan fit nah di media m assa dan m edia
sosial, Agus Sudibyo, anggot a Dew an Pers m engkat egorikan hal t ersebut sebagai
pelanggaran berit a oleh m edia massa. Agus mengat akan ada beberapa kat egori
pelanggaran. Pert ama, kategori berit a bohong at au fitnah. Dalam et ika jurnalistik
w art awan bisa dikeluarkan sebagai jurnalis. Dulu pernah t erjadi ada media yan g
memuat waw ancara dengan ist rinya Azhari. Ternyat a ist rinya bisu dan tidak ada
w aw ancara, kat anya pada acara yang sam a. Kat egori kedua, lanjut Agus, berit a
menghakimi. Baru diduga t erlibat kasus busw ay Transjakart a t api seakan-akan
media m engam bil peran sebagai penegak hukum . Pelanggaran berikut nya adalah
berit a yang t idak berimbang, jadi hanya m ew awancarai yang t ert uduh, pihak
lainnya t idak diwaw ancarai. Terakhir, berit a negat if, dalam berit a negat if asal
cover bot h side, sudah diw awancarai, dan sudah verifikasi sert a sudah menaati
kode et ik t api framenya n egat if. M enurut Agus yang m enjadi persoalan dalam
perang informasi sepert i ini adalah munculnya berit a bohong dan fit nah. Ia
berharap m edia massa t idak t erpancing dengan yang ada di m edia sosial. Yang
juga harus dilihat , menurut Agus, adalah m edia online. Sebab m edia online
merupakan bertem unya m edia sosial dengan media m assa dan pembaca bisa
berpart isipasi dengan m engoment ari berit a itu. Karena kalau t idak hati-hat i,
dampaknya ada pada pilpres nanti. Kalau inform asi yang dit erima masyarakat
adalah fitnah, mereka akan m em ilih berdasarkan info yang tidak benar kat anya.
Lalu m engenai inform asi yang beredar di media sosial, m enurut Agus, m edia
orang yang akrab dengan social m edia adalah m asyarakat urban, anak muda dan
kelas m enengah. Tam bahnya, kalau dalam survei m ereka adalah swing vot er
at au orang yang m emut uskan m emilih satu hari sebelum pencoblosan. M ereka
umum nya krit is, t ut urnya. M enanggapi pem berit aan at au kampanye jahat di
media massa maupun m edia sosial, anggot a Kom nas HAM , Sandra M oniaga
mengat akan kam panye dengan berit a kebohongan dan fitnah melanggar prinsip
HAM karena m erendahkan m art abat . Pert am a soal hak, kedua soal siapa yan g
berkew ajiban. Negara berkew ajiban menghorm ati. Harusnya Baw aslu dan polisi,
mereka m enindak penyebar berit a bohong, ujarnya. Ia menjelaskan kam panye
negat if bergant ung m enurut siapa, negat if bagi mereka bisa baik m enurut w arga
agar bisa memperoleh info secara benar. M enurut nya, yang harus dihindari
adalah kampanye bohong at au fitnah, jadi bukan negat if at au positif. Ia m enilai
masyarakat perlu t ahu rekam jejak capres dan cawapres, it u wajib dibagi pada
publik. Saya ingin m engusulkan dengan unt uk tidak menggunakan ist ilah black
cam paign karena itu m erujuk pada rasisme. Karena it u kam panyenya w arga kulit
hit am di Am erika Serikat . Jadi m ari pakai ist ilah kampanye bohong at au fit nah
jadi sesuai subst ansi, kat anya14. Perbuatan kampanye hitam / sering disebut (
Black Campaign ), Dalam kajian fikih siyasah dan dari perspektif ajaran agama
termasuk Akhlaqul Madzmumah / sifat yang tercela disebut dan termasuk ke
dalam perbuatan Fitnah, Hasud, Ghibah , Namimah.
14
a. Fitnah
Fitnah artinya : menyebarkan kabar tidak benar / menyiarkan rahasia ( aib
) seseorang kepada orang lain padahal orang itu tidak pernah melakukannya.15 sebgaimana firman Allah SWT dalam Perbuatan Fitnah artinya : menyebarkan
kabar tidak benar / menyiarkan rahasia ( aib ) seseorang kepada orang lain padahal
orang itu tidak pernah melakukannya. sebgaimana firman Allah SWT dalam (QS.
Dan dari kejahatan orang yang hasud apabila ia hasud17 c. Menggunjing
Menggunjing adalah membicarakan orang lain tentang suatu hal
dengan cara menambah atau mengurangi serta mencari cari kesalahan
orang tersebut
d. Namimah
Istilah namimah sering diartikan adu domba ( makna kias ), Mereka adalah
orang yang pekerjaannya memecah belah terhadap kondisi yang baik menjadi
tidak baik, Namimah atau adu domba adalah perilaku menyebar isu atau gosip
terhadap suatu kondisi yang menjadikan orang lain ( yang mendengar )
terangsang untuk marah dengan tujuan agar orang lain saling berselisih atau
bertengkar. Orang yang berperilaku namimah / adu domba senang mencari
informasi tentang kesalahan / kenegatifan seseorang, ia senang membuat kabar
rekayasa terhadap suatu kondisi setelah kabar itu diperoleh atau dibuat secara
yakin, kemudian dikabarkan / dibiaskan lewat seseorang yang akhirnya orang
yang terbias itu terpengaruh dan mencoba menyampaikan berita tersebut kepada
orang lain pula. Akhirnya kabar tersebut sampailah kepada orang yang dituju /
sasaran.18
Jika orang yang dituju tidak sadar / tidak sabar pula maka situasi akan
menjadi panas, bahkan sering pula terjadi pertengkaran baik secara individu
maupun kelompok, Untuk itu kita harus mempunyai sifat sabar terhadap
17
Tim Departemen Agama Ri, AL Qur’an dan Terjemahnya, ( Bandung,2000),485 18
informasi / kabar yang kita terima, jangan tegesa-gesa bereaksi jika belum tau
pasti terhadap kabar tersebut. Akibat tindakan namimah / adu dombah antara
lain :19
1. Dibenci dan dijauhi orang lain
2. Tidak mempunyai sahabat sejati
3. Dibenci Allah dan dimasukkan kedalam neraka
4. Akhir hidupnya menderita orang lain acuh terhadapnya
5. Penyesalan, penderitaan dan keguncangan hidup merupakan tebusan
perbuatannya20
Kata Black dalam bahasa inggris berarti hitam;21 Sedangkan Campaign dalam bahasa inggris berarti : berkampanye politik ;22 Jika digabungkan kedua kata tersebut menjadi Black campaign / kampanye hitam adalah : kampanye untuk
menjatukan lawan politik melalui isu-isu yang tidak berdasar; 23Hal ini tentu menimbulkan problematika di kalangan tim sukses maupun masyarakat pada
umumnya, karena merupakan perbuatan yang tercela dari perspektif ajaran
agama, etika masyarakat, norma –norma dan hukum maka perbuatan tersebut
patut dijauhi agar terciptanya demokrasi yang baik sebagaimana tercantum
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 guna mewujudkan masyarakat
yang sejahtera. dan sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar Negara
19
Ibid, 125 20 Ibid,125 21
Echols M John dan Shadily Hassan, Kamus Inggris Indonesia An English-indonesian-Dictionary,
( Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,2003),66 22
Ibid ,95 23
Republik Indonesia tahun 1945 pada pasal 28 berbunyi : kemerdekaan berserikat
dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan oleh undang undang. 24
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi dilakukan untuk menjelaskan kemungkinan- kemungkinan cakupan
masalah yang dapat muncul dalam penelitian dengan melakukan identifikasi dan
inventarisasi sebanyak-banyaknya yang kemudian dapat diduga sebagai
masalah.25 Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis mengidentifikasi dan membatasi permasalahan yang ada antara lain sebagai
berikut :
1. Penyelenggaraan pemilihan umum / PEMILU yang merupakan ajang pesta
demokrasi dengan berasaskan langsung, umum , bebas, rahasia ( LUBER )
dan jujur, adil ( JURDIL ) disamping terdapat dampak positif juga terdapat
dampak negatif, salah satu dampak negatif adalah terdapat perbuatan
kampanye hitam / Black Campaign.
2. Penyelenggaraan pemilihan umum / PEMILU yang merupakan ajang pesta
demokrasi terdapat perbuatan kampanye hitam / Black Campaign maka
menimbulkan permasalahan khususnya bagi kedua kandidat pasangan calon
presiden dan wakil presiden ( Capres dan Cawapres ) yang disudutkan.
24
Sekretariat Jenderal MPR RI,Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, (jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI, 2013) 14
25
3. Perbuatan kampanye hitam / Black Campaign saat kampanye, banyak norma
yang telah dilanggar perspektif agama dan hukum positif yang mana patut
untuk diadakan kajian.
4. Perbuatan kampanye hitam / Black Campaign saat kampanye, maka dapat
merusak / desdruktif dan mencederai demokrasi
5. Perbuatan kampanye hitam / Black Campaign saat kampanye, Dapat
menimbulkan disintegrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
C. Batasan Masalah
1. kajian fikih siyasah / hukum islam terhadap perbuatan negatif kampanye hitam
/ Black Campaign dalam pemilihan umum presiden / PILPRES tahun 2014
2. kajian UU No. 42 Tahun 2008 terhadap perbuatan negatif kampanye hitam /
Black Campaign dalam pemilihan umum presiden / PILPRES tahun 2014
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas maka dibuat
rumusan masalah sebagau berikut:
1. Bagaimana kajian fikih siyasah / hukum islam terhadap perbuatan negatif
kampanye hitam / Black Campaign dalam pemilihan umum presiden /
PILPRES tahun 2014 ?
2. Bagaimana kajian UU No. 42 Tahun 2008 terhadap perbuatan negatif
kampanye hitam / Black Campaign dalam pemilihan umum presiden /
E. Kajian Pustaka
Terdapat judul yang mirip pada skripsi pada tahun 2009 karya slamat
mulyana jurusan siyasah jinayah fakultas syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya
dengan judul “ Tugas dan wewenang panwaslu jatim menurut UU No. 32 tahun
2004 dalam menentukan Black campaign pilgub jatim 2008 ditinjau dari fikih
siyasah” .Namun berbeda pisau analisis kajiannya. Kelebihan skripsi saya terletak
pada Substansi pada perspektif hukum islam akhlak tercela fitnah , ghibah, hasud
dan namimah, disertai dengan nash Al- Qur’an Sedangkan perspektif hukum
positf pelanggaran pada UU No. 42 Tahun 2008 pasal 41 ayat 1 larangan –
larangan selama masa kampanye serta KUHP pasal 310 pencemaran nama baik /
perbuatan fitnah .
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan relevansi rumusan masalah yang telah saya / penulis uraikan diatas
maka tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian perbuatan tercela kampanye hitam / Black
Campaign dalam PILPRES 2014 bagi penulis khususnya maupun semua
insan civitas akademik universitas
2. Untuk memahami secara komprehensif serta menghindarkan diri kita dari
2014 bagi penulis khususnya maupun semua insan civitas akademik
universitas
3. Untuk memperluas cakrawala berpikir penulis khususnya maupun semua
insan civitas akademik universitas dalam problebamtika perbuatan tercela
kampanye hitam / Black Campaign dalam PILPRES 2014
G. Kegunaan Hasil Penelitian
Kajian karya tulis ilmiah skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat secara
teoritis maupun secara praktis
1. Secara Teoritis :
Dari segi teoritis, hasil penelitian diharapkan berguna bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dalam arti membangun, memperkuat, menyempurnakan
atau bahkan membantah dari teori yang sudah ada. Teori tersebut harus
dinyatakan dengan jelas tentang apa, siapa, dan bagaimananya.26 2. Secara Praktis :
Dari segi praktis, baik hasil penelitian diharapkan berguna bagi penerapan suatu
ilmu di lapangan atau masyarakat.27
Baik secara teoritis maupun secara praktis kegunaan hasil penelitian ini dapat
menambah wawasan cakrawala berpikir saya khususnya dan merupakan wahana
kreatifitas. berfaedah menambah pengalaman dalam menyusun karya tulis ilmiah
26
Tim Penyusun Fakultas Syariah dan Ekonmi Islam, Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi, ( Surabaya : Fakultas Syariah dan Ekonomi islam,2014),8
26 Ibid,9 27
yang kedepan bertujuan postif kemanfaatan baik secara akademis maupun
realisasi dari teoritis dalam kehidupan bermasyarakat.
Kalangan insan kampus : bertujuan agar memperluas cakrawala berpikir
H. Definisi Operasional :
Berdasarkan judul karya ilmiah skripsi ini “ Kajian Fikih Siyasah dan UU No. 42
Tahun 2008 Tentang PILPRES Terhadap Perbuatan Black Campaign / Kampanye
Hitam Dalam PILPRES 2014 “ maka terdapat variabel - variabel yang akan
dijelaskan antara lain sebagai berikut :
1. Kajian fikih siyasah adalah Kajian adalah : suatu pembahasan terhadap
suatu permasalahan ; kata fikih siyasah / Fiqh Siyasah berasal dari dua kata
yaitu fiqh dan siyasah
2. Fiqh secara bahasa adalah : paham Fiqh secara istilah adalah : mengerti
hukum – hukum syariat yang digali dari dalil – dalil secara terperinci.28 Siyasah / al siyasi secara bahasa adalah : mengatur Kampanye Hitam /
Black campaign adalah :Black dalam bahasa inggris berarti hitam;29 Sedangkan Campaign dalam bahasa inggris berarti: berkampanye politik ;30 Jika digabungkan kedua kata tersebut menjadi Black campaign / kampanye hitam adalah :
kampanye untuk menjatukan lawan politik melalui isu-isu yang tidak berdasar.31
28
Djazuli, fiqih Siyasah, ( Jakarta : kencana,2007), 28 29
Echols M John dan Shadily Hassan,Kamus Inggris Indonesia An English-indonesian-Dictionary, ( Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,2003),66
30
Ibid ,95 31
I. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalan
pelaksanaan penelitian sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang
digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,
hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.32 Adapun metode penelitian dalam karya tulis ilmiah skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Data yang dikumpulkan
Data mengenai kampanye hitam / Black Campaign di indonesia melalui studi
pustaka media cetak berupa buku maupun media online internet.
2. Sumber Primer
1. Undang Undang Nomer 42 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan pemilu
presiden / PILPRES
2. Undang Undang Nomer 15 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan pemilu
3. Undang Undang Nomer 8 Tahun 2012 tentang pemilihan anggota DPR,DPD,
DPRD
4. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
5. KUHP pasal 310 ayat (1) perbuatan fitnah / pencemaran nama baik
a. Sumber data sekunder :
1. Budiyanto.2005. Dasar dasar ilmu tata negara untuk smu kelas 3, jakarta :
Erlangga
32
2. Echols john , Hassan Shadily. 2003 Kamus Inggris Indonesia, jakarta : PT
Gramedia pustaka utama
3. Djazuli, 2007, fiqih Siyasah, Jakarta : kencana,
4. Mutmainah,Anwari,Pendidikan Agama Islam SMA dan MA kelas X11,Jakarta
: piranti darma katalokama
5. Moeljiatno, cetakan ke19 1996, KUHP, jakarta : bumi aksara
6. Tim MGMP PAI SLTPN,2003, Pendidikan Agama Islam kelas 2,
Surabaya:T.P
7. Tim Penyusun.2014. Petunjuk Tekniis Penulisan Skripsi. Surabaya : T.P
8. Mardalis, 1995. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta:
Bumi Aksara, Cet 5
9. Sony Sumarsono, 2004. Metode Riset Sumber Daya
Manusia,Yogyakarta:Graha Ilmu
1. Teknik pengumpulan data
Pemgumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode library Research atau
studi pustaka yang dilakukan dengan membaca media cetak berupa buku artikel
maupun media online / internet yang berkaitan dengsn perbuatan kampanye hitam
/ Black Campaign.
2. Teknik Analisa Data
Dengan menggunakan metode deskriptif analisis yaitu membuat deskripsi,
terkait dengan pembahasan.33 Dalam Karya tulis ilmiah skripsi ini menganilasa data-data yang terkumpul berkaitan dengsn perbuatan kampanye hitam / Black
Campaign baik dalam perspektif fikih siyasah – hukum islam dan dalam regulasi
pemilu khususnya UU No.42 Tahun 2008 tentang pemilihan umum presiden.
3. Teknik Pengolahan Data
Data- data yang ada sebagaimana sesuai prosedur dalam suatu karya tulis ilmiah
diolah dalam tahap- tahap yang ada antara lain :
a. Organizin adalah Suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data.34 b. Editing adalah Suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki kaadaan
data yang ada untuk menghilangkan keraguan peneliti serta dari
ketidakbenaran.35
c. Analyzing adalah Suatu proses penganalisahan atas data data yang
terkumpul36.
J. Sistematika Pembahasan
Secara keseluruhan skripsi tersusun dalam lima bab dan masing-masing
bab terdiri dari beberapa sub bab pembahasan, hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah dalam pemahaman serta penelaahan, Adapun
sistematikanya adalah sebagai berikut
33
Sony Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia,(Yogyakarta:Graha Ilmu,2004) 66.
34
Zaini. Metode Penelitian – teknik pengolahan data,(Jakarta: cerdas Ilmu,2005). 9 35
Ibid , 9 36
BAB I Merupakan pendahuluan yang meliputi Latar belakang
masala Identifikasi masalah dan batasan masalah, Rumusan Masalah,
Kajian Pustaka, Tujuan Peneitian, Kegunaan Penelitian, Definisi
Operasional / penjelasan pengertian dari variabel variabel judul. Metode
penelitian yang terdiri dari data yang dikumpulkan, sumber data, teknik
pengumpulan data , teknik nanalisa data, dan Sistematika pembahasan
BAB II Membahas mengenai teori - teori / formula yang
berhubungan dengan perbuatan kampanye hitam ( Black Campaign )
dalam Kajian Fikih Siyasah dan Regulasi Pemilu
BAB III Mendeskripsikan kasus perbuatan kampanye hitam /
black campaign dalam pemilihan umun presiden dan wakil Presiden
(PILPRES) tahun 2014
BAB IV Mengnalisia perbuatan Black Campaign / Kampanye
Hitam pada PILPRES tahun 2014 menurut fikih siyasah serta menurut
UU No. 42 Tahun 2008
BAB V Merupakan bab terakhir tentang penutup yang berisi kesimpulan
BAB II
KAJIAN FIKIH SIYASAH DAN UU NO. 42 TAHUN 2008 TENTANG PILPRES TERHADAP PERBUATAN BLACK CAMPAIGN /
KAMPANYE HITAM DALAM PILPRES 2014
A. Kampanye
Pemilihan umum dianggap penting karena membuka kesempatan bagi
setiap warga masyarakat bebas berpartisipasi secara aktif dalam memilih calon
pimpinan sehingga pemilu merupakan inti dari demokrasi (Trent dan Friedenberg,
2000).37 Dalam pemilu tentunya ada tindakan kampanye yang digunakan sebagai upaya untuk memperkenalkan calon atau kandididat yang nantinya akan dipilih
oleh masyarakat sesuai nuraninya. Kampanye bersangkut paut dengan perilaku
yang cukup dilembagakan. Oleh karena itu dampak atau perubahan besar secara
intrinsik seringkali terbatas dan media dimanfaatkan untuk membantu kekuatan
lembaga lainnya. Tentunya hampir seluruh penelitian dan teori tentang kampanye
yang tersedia bagi kita telah dilaksanakan dalam lingkungan seperti itu dan secara
relatif sedikit banyaknya kita sudah mengetahui hal ikhwal kampanye, sepanjang
keberadaannya, untuk mempromosikan tujuan yang tidak biasa atau baru
Kampanye yang ideal adalah ajakan memilih kepada pemilih dengan
menekankan penyampaian misi, visi, dan program. Penyampaian misi,visi,dan
program ini dapat saja berupa kampanye positif atau negatif. Definisi kampanye
negatif tidak ditemukan dalam UU Pemda, tetapi bukanlah kampanye hitam.
37
Kampanye negatif adalah penyampaian misi, visi,dan program pasangan calon
tertentu yang positif menurut orang lain, tetapi menjadi negatif pasangan
lainnya.38
Contohnya kemampuan menyelesaikan problem Jakarta dalam waktu yang
sesingkat- singkatnya sebagai hal positif oleh pasangan calon A, dapat menjadi
kampanye negatif oleh pasangan calon B. Terlebih kampanye negatif ini
dilengkapi oleh bukti-bukti autentik, analisis yang tajam, dan alternatif
penyelesaian masalah. Pasangan calon tidak perlu tersinggung ketika program-
programnya dikritik oleh pasangan calon lain. Padahal, kampanye negatif berbeda
dengan kampanye hitam.Kampanye hitam lebih mengedepankan wilayah privat
dalam ranah wilayah publik, sementara kampanye negatif mengedepankan
wilayah publik sepenuhnya.39
Menurut Rice dan Paisley kampanye adalah keinginan seseorang untuk
mempengaruhi opini individu dan publik, kepercayaan, tingkah laku, minat, serta
keinginan audiensi dengan daya tarik komunikator yang sekaligus komunikatif.
Sedangkan). Namun, dalam tindakan kampanye pasti terdapat fenomena
kampanye hitam yang menjadi senjata pemusnah para tim sukses dan konsultan
politik.
38
Yanti Setiani. Kampanye Dalam Merubah Sikap. (Bandung : 19 maret 2008), 4. 39
B. Pengertian Kampanye Hitam ( Black Campaign)
Istilah kampanye hitam adalah terjemahan dari bahasa Inggris black
campagne yang bermakna berkampanye dengan cara buruk atau jahat. Secara
umum bentuk kampanye hitam adalah menyebarkan keburukan atau kejelekan
seorang politikus dengan tujuan menjatuhkan nama baik seorang politikus
sehingga dia menjadi tidak disenangi teman-teman separtainya, khalayak
pendukungnya dan masyarakat umum. Apabila teman-teman separtai tidak
menyenanginya, maka bisa berakibat yang bersangkutan dikeluarkan dari
partainya dan ini berarti karir politiknya di partai tersebut hancur.40 Selain itu, menjatuhkan nama baik seorang politikus dengan tujuan menjatuhkan nama baik
parpol tempat si politikus yang berkarir, yang berefek kepada politikus-politikus
lain di parpol tersebut atau bahkan sekaligus menggagalkan calon presiden yang
didukung parpol tersebut.
C. Cara-cara yang dipakai dalam berkampanye hitam adalah :
1. Menyebarkan kejelekan atau keburukan tentang seseorang politikus, dengan
cara memunculkan cerita buruk di masa lalunya, menyebarkan cerita yang
berhubungan dengan kasus hukum yang sedang berlangsung, atau
menyebarkan cerita bohong atau fitnah lainnya.
2. Untuk menguatkan cerita tersebut biasanya si penyebar cerita akan
menyertakan berupa bukti foto. Foto-foto tersebut bisa saja benar-benar
40
terjadi, bisa juga benar-benar terjadi tapi tidak terkait langsung dengan
permasalahan, namun si penyebar foto berharap asumsi masyarakat terbentuk
atau bisa juga foto tersebut hasil rekayasa / manifulasi dengan bantuan
teknologi komputer.
3. Yang lebih hebat lagi adalah apabila dimunculkan saksi hidup yang bercerita
perihal keburukan, atau pekerjaan jahat si politikus, baik di masa lalu maupun
yang masih belum lama terjadi.
Kampanye hitam bukanlah sebuah pilihan dalam berpolitik. Selain
mengandung unsur jahat dan melanggar norma, baik masyarakat atau pun agama,
kampanye hitam juga memberikan pendidikan politik yang jelek bagi
masyarakat. Upaya Menghalalkan segala cara yang melandasi dipilihnya bentuk
kampanye hitam menunjukkan masih buruknya moral dan keimanan seorang
politikus yang melakukan hal tersebut. Sehingga dengan adanya kampanye hitam
dapat mempengaruhi pencitraan terhadap kandidat calon dari partai politik
tertentu. Padahal politik pencintraan intinya ingin membuat orang lain (pemilih)
terpesona, kagum, memunculkan rasa ingin tau, memunculkan kedekatan yang
memang sengaja dibangun demi popularitas. Selama ini apabila berbicara tentang
pencitraan mau tidak mau selalu kita identikkan dengan media, iklan televisi,
radio41.
41
Dalam demokrasi, pencitraan menjadi penting karena adanya representatif
suara yang disematkan ketika seseorang berlomba-lomba menjadi “wakil rakyat”.
Seseorang yang ingin menjadi wakil rakyat paling tidak harus dikenal massa
pemilih dan kepentingan untuk menampilkan sosok dirinya dengan harapan massa
pemilih akan memilih dirinya. Demi meraih suara konstituen dengan mengobral
janji – janji, berjualan perubahan, meyakinkan massa akan memperjuangkan
aspirasi mereka hingga pemberian dana pembangunan apabila kelak benar-benar
terpilih.42
Salah satu tirani demokrasi yaitu tirani popularitas yang mengacu pada
penekanan berlebihan pada aspek citra sehingga kinerja dinomor sekiankan. Boni
Hagens.43 Popularitas diutamakan sedemikian rupa sehingga implementasi politik hanyalah sebuah aksi tebar pesona. Maka timbul sebuah kekhawatiran bahwa
wakil rakyat yang terpilih bukan benar-benar mampu dan bermutu mengemuka
ketika popularitas dan pencitraan justru membuat pemilih salah pilih, mereka
yang populer justru dengan mudah melenggang masuk kelembaga legislatif
daripada mereka yang benar-benar mampu dan bermutu.
Sebagai contoh kasus kampanye hitam yang berkaitan dengan pencitraan
politik terjadi saat sebelum penetapan pasangan calon gubernur DKI Jakarta pada
Jumat, 11 Mei 2012. Diduga, simpatisan bakal pasangan calon merusak suasana
kondusif Jakarta menjadi berpotensi konflik. Suasana panas terbentuk setelah
42
Haryatmoko, pengaruh-kampanye-hitam-dan-pencitraan-politik 2008 diakse pada agustus 2015
43
munculnya rentetan peristiwa yang saling menyerang antar kompetitor Pilgub
DKI, entah dari mana peristiwa itu muncul, di antaranya adalah kasus pembagian
kupon sembako palsu yang membuat warga berbondongbondong mengunjungi
rumah kediaman Gubernur DKI yang ikut mencalonkan kembali.44
Ditahun 2014 pada saat Pilpres stiker menghujat Jokowi yang ditempelkan
pada stiker pasangan calon Hidayat- Didik Rachbini.Belum lagi aksi demo
penolakan pasangan calon yang akan ditetapkan. Tampaknya bukan hanya publik
yang gelisah dengan fenomena tersebut, melainkan juga para pasangan calon dan
tim suksesnya. Lalu, termasuk kategori apakah fenomena di atas? Sosialisasi
adalah kegiatan memperkenalkan diri pasangan calon kepada publik. Kegiatan ini
tidak ada unsur mengajak pemilih. Sosialisasi dapat dilakukan sebelum
dimulainya tahapan, setelah ditetapkan sebagai pasangan calon dan pada masa
kampanye. Kampanye lebih khusus dibandingkan sosialisasi. Kampanye tentunya
mengajak banyak orang agar memilih pasangan calon pada hari-H pemungutan
suara.
Dengan penetapan ini, semua pasangan terikat dengan definisi kampanye.
Kampanye menurut UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Pemda)
disebutkan sebagai kegiatan dalam rangka meyakinkan para pemilih dengan
menawarkan misi, visi, dan program pasangan calon. Dengan demikian,
kampanye yang dimaksudkan dalam UU ini harus memenuhi tiga unsur kegiatan
44
pasangan calon,yakni meyakinkan para pemilih dan menawarkan misi,visi,dan
program.45
Keputusan KPU DKI No. 13/Kpts/KPU-Prov-010/2011 tentang Pedoman
Teknis Tata Cara Kampanye Pilgub DKI menyebutkan bahwa definisi kampanye
bersifat kumulatif. Artinya, apabila salah satu unsur tidak terpenuhi maka tidak
dapat dikategorikan sebagai kampanye.46 Sebelum tahapan dimulai, aksi-aksi kampanye hitam tidak dapat dikenakan sebagai pelanggaran pidana pemilukada.
Alasannya,karena unsur sebagai pasangan calon tidak terpenuhi. Seusai KPU
menetapkan pasangan calon, segala bentuk kampanye hitam dapat dikenakan
sebagai tindak pidana pemilukada
Kampanye hitam masuk dalam ranah pidana pemilukada karena Pasal 78
ayat 2 dan 3 menyebutkan larangan kampanye yang menjurus kepada kampanye
hitam ini. Pasal 78 ayat 2 menyebutkan bahwa dalam kampanye dilarang untuk
menghina seseorang dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Pada
Pasal 78 ayat 3, kampanye melarang untuk menghasut atau mengadu domba partai
politik, perseorangan,dan/atau kelompok masyarakat.Ancaman pidana dan
dendanya disebutkan dalam Pasal 116 ayat 3.
D. Pengertian Fikih Siyasah
Topik bahasan ini terdiri dari dua mata berbahasa Arab Fikih atau fiqh dan
siyasah. Agar diperoleh pemahaman yang pas apa yang dimaksut fikih siyasah,
45
UU No. 32 tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Pemda) 46
maka perlu dijelaskan pengertian masing-masing kata dari segi bahasa dan istilah.
Kata fikih fiqh secara leksikal berarti tahu, paham dan mengerti adalah istilah
yang dipakai secara khusus di bidang hukum agama. Secara etimologis (bahasa)
fikih adalah keterangan tentang pengertian atau paham dari maksut ucapan si
pembicara, atau pemahaman yang mendalam terhadap maksut-maksut perkataan
dan perbuatan.47 Dengan kata lain istilah fikih menurut bahasa adalah pengertian atau pemahaman dan pengertian terhadap perkatan dan perbuatan manusia.
Secara terminologis (istilah) , menurut ulama-ulama syara’ (hukum Islam),
fiqh adalah pengetahuan tentang hukum-hukum yang sesuai dengan syara’
mengenai amal perbuatan yang diperoleh oleh dalil-dalilnya yang tafshil48 (terinci,
yakni dalil-dalil atau hukum-hukum khusus yang di ambil dari dasar-dasarnya,
Al-Qur’an dan sunnah). Jadi fikih menurut istilah adalah pengetahuan mengenai
hukum agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah yang disusun
oleh mujtahid dengan jalan penalaran dan ijtihad. Dengan kata lain fikih adalah
ilmu pengetahuan mengenai hukum agama Islam.
Kata siyasat berasal sasa. Kata ini dalam kamus Al-Munjid dan Lisan
al-Arab berarti mengatur, mengurus dan memerintah. Siyasat bisa juga berarti
pemerintahan dan politik, atau membuat kebijaksanaan. Abdul Wahhab Khallaf
mengutif ungkapan Al-Maqrizi menyatakan, arti kata siyasat adalah mengatur.49 Sehingga dapat diproleh pengertian fiqih siyasah adalah mengatur sesuai dengan
47
Muhammad Abu Zahroh, ushul al-Fiqh, (Mishr, Daral-Fikr al-‘Arabi: 1958), hlm. 6 48
M.Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar Ilmu Fiqh, (Jakarta, Bulan Bintang: 1974), hlm. 26 49
syara’ mengenai amal perbuatan yang diperoleh oleh dalil-dalilnya yang tafshil50
(terinci, yakni dalil-dalil atau hukum-hukum khusus yang di ambil dari
dasar-dasarnya, Al-Qur’an dan sunnah
E. Perbuatan kampanye hitam / Black Campaign dalam kajian fikih siyasah
Perbuatan kampanye hitam / sering disebut ( Black Campaign ), Dalam
kajian fikih siyasah ajaran agama termasuk Akhlaqul Madzmumah / sifat yang
tercela yang harus dijauhi hal ini disebut dan termasuk ke dalam perbuatan
sebagai berikut
a. Perbuatan fitnah
Perbuatan Fitnah artinya : menyebarkan kabar tidak benar / menyiarkan
rahasia ( aib ) seseorang kepada orang lain padahal orang itu tidak pernah
Sesungguhnya berbicara itu mudah, tetapi berat mempertanggung jawabkannya.
Apapun yang kita katakan lebih menunjukkan siapa sebenarnya diri kita. Apapun
yang kita katakan lebih menunjukkan siapa sebenarnya diri kita. Misalnya,
penghinaan kita terhadap seseorang lebih menunjukkan kehinaan diri kita sendiri
dibandingkan kehinaan orang yang kita hina. Kritik dan koreksi yang kita
sampaikan kepada seseorang kalau tidak hati-hati lebih memperlihatkan
kedengkian kita. Perkataan yang baik adalah pembuktian kemusliman seseorang.
Hendaknya setiap orang memastikan bahwa kata-kata yang akan diucapkannya
benar-benar baik. Apabila kita tidak yakin akan dapat mengeluarkan kata-kata
50
yang baik, diam itu lebih baik. Berkata yang baik tentunya akan lebih bermanfaat
dibandingkan diam. Akan tetapi, menghindari akibat dari perkataan yang kurang
baik akan lebih utama dibandingkan kita memaksakan berbicara yang akan
berakibat jelek kepada diri sendiri maupun orang lain. Berdasarkan ayat-ayat
al-Quran yang melarang perbuatan yang dapat merugikan orang lain sebagai berikut
(QS. al- Hujurat /49:6) yang berkaitan dengan larangan berburuk sangka dan
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.52
Jika orang yang dituju tidak sadar / tidak sabar pula maka situasi akan
menjadi panas, bahkan sering pula terjadi pertengkaran baik secara individu
maupun kelompok, Untuk itu kita harus mempunyai sifat sabar terhadap informasi
/ kabar yang kita terima, jangan tegesa-gesa bereaksi jika belum tau pasti terhadap
kabar tersebut. Akibat tindakan namimah / adu domba adalah :
6. Dibenci dan dijauhi orang lain
7. Tidak mempunyai sahabat sejati
8. Dibenci Allah dan dimasukkan kedalam neraka
9. Akhir hidupnya menderita orang lain acuh terhadapnya
10.Penyesalan, penderitaan dan keguncangan hidup merupakan tebusan
perbuatannya62
1. Perbuatan kampanye hitam ( (Black Campaign ) dalam As Sunnah
Kampanye hitam dalam kajian Islam termasuk dalam kategori ghibah atau
membicarakan dan menyebarkan keburukan pihak lain. Definisi ini merujuk pada
hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah: Rasulullah bertanya kepada para
sahabat "Tahukah kamu apakah ghibah atau menceritakan aib orang lain itu?
Maka para sahabat menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Kemudian
Rasulullah SAW menerangkan: Yaitu kamu menyebut saudaramu dengan sesuatu
yang dia benci.?.63
2. Perbuatan kampanye hitam ( (Black Campaign ) dalam pandangan Ulama
62
Ibid,125 63
Kampanye hitam dalam kajian Islam termasuk dalam kategori ghibah atau
membicarakan dan menyebarkan keburukan pihak lain. Ghibah menurut definisi
ulama seperti Imam al-Ghazali (1991: II/338) dan Imam al-Nawawi (1981:
XVI/142) dapat disimpulkan sebagai tindakan menceritakan seseorang tentang hal
yang tidak disukainya meskipun hal itu benar, sementara saat menceritakan, orang
yang diceritakan tidak ada. Agama islam nengajarkan untuk menutupi keburukan
dan kekurangan pihak lain, meskipun orang itu memang tidak baik. Jangan
sampai keburukan orang lain dibicarakan dan disebarkan kepada pihak lain untuk
menjatuhkan, menebarkan kebencian atau pihak yang dikabari condong kepada si
penyebar. Membicarakan keburukan saja dilarang, terlebih menyebarkannya.
Membicarahkan keburukan yang benar adanya saja dilarang, Terlebih keburukan
tersebut tidak benar adanya. Bahkan menurut Imam al Bukhari dalam kitab al
Jami’ al Shahih ( 2005: V / 2249) bahwa ghibah termasuk dosa besar64.
F. UU No. 42 tahun 2008 Tentang Pilpres
Bagian Keempat Larangan dalam Kampanye Pasal 41 (1) Pelaksana, peserta, dan
petugas Kampanye dilarang:
a. mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun1945, dan bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesiab.
b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
64
c. menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon
dan/atau Pasangan Calon yang lain
d. menghasut dan mengadu-domba perseorangan atau
masyarakat
e. mengganggu ketertiban umum
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan
kekerasan kepada seseorang,sekelompok anggota masyarakat, dan/atau
Pasangan Calon yang lain
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga Kampanye Pasangan Calon;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan
i. membawa atau menggunakan gambar dan/atau atribut Pasangan Calon lain
selain dari gambar dan/atau atribut Pasangan Calon yang bersangkutan;
dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta
Kampanye
G. Hukuman atau denda terdapat dalam Pasal 214
Setiap orang yang dengan sengaja melanggar larangan pelaksanaan Kampanye
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d,
huruf f, huruf g, atau huruf i, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6
sedikit Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan paling banyak Rp24.000.000,00
(dua puluh empat juta rupiah65
65
BAB III
Deskripsi Kasus Perbuatan Kampanye Hitam / Black Campaign dalam Pemilihan Umun Presiden dan Wakil Presiden (PILPRES) Tahun 2014
A. Jelang Pilpres, Kampanye Bohong dan Fitnah M erebak
M asa kam panye pem ilihan presiden belum dimulai, namun perang isu
dan opini mengenai capres t elah marak di media massa dan m edia sosial.
Pemberitaan dan inform asi yang beredar di dua media t ersebut t ak lepas dari
kabar bohong dan fitnah yang sengaja dihem buskan oknum pendukung capres
unt uk menjatuhkan pasangan capres lainnya. M enurut direkt ur Lingkar M adani
Indonesia, Ray Rangkut i, t erdapat kam panye jahat at au bohong yang mengarah
ke capres Jokow i m aupun Prabowo. Ia mencat at ada delapan isu yang mengarah
ke Jokowi dan int ensit asnya sem akin meningkat m endekat i pilpres. Isu -isu
t ersebut diant aranya t erkait ket idaksukaan sebagian um at Islam yang
menganggap Jokow i pro pada agam a lain, Jokow i dianggap sebagai ant ek vat ikan
dan Israel set elah bert em u dengan dut a besar, memiliki ket urunan Tionghoa
sehingga disebut sebagai ant ek asing, dan persoalan akt e nikah. Jokow i juga
disebut menerim a dana 10 t riliun sebagai m ahar dalam kont eks pencaw apresan
dari Jusuf Kalla, dibiayai cukong, t erdapat nam a Jokowi dalam Ujian Nasional,
dan belasungkaw a di berbagai t empat t erkait isu kem at ian Jokow i, ujarnya saat
diskusi di Warung Kopi Deli. Sedang untuk Prabow o, Ray menyebut kan t erdapat
em pat isu yang just ru marak saat pem ilu legislat if, dan cenderung menurun
padahal dia m endorong Ahok m aju sebagai Wakil Gubernur. Lalu isu uang
dengan cap Prabowo, isu HAM 1998 dan soal anak prabowo yang punya
kecenderungan t ransgender. M est inya orient asi seksual tidak boleh m enjadi
kam panye jahat66.
M enanggapi maraknya isu bohong dan fit nah di media m assa dan m edia
sosial, Agus Sudibyo, anggot a Dew an Pers m engkat egorikan hal t ersebut sebagai
pelanggaran berit a oleh m edia massa. Agus mengat akan ada beberapa kat egori
pelanggaran. Pert ama, kategori berit a bohong at au fitnah. Dalam et ika jurnalistik
w art awan bisa dikeluarkan sebagai jurnalis. Dulu pernah t erjadi ada media yang
memuat waw ancara dengan ist rinya Azhari. Ternyat a ist rinya bisu dan tidak ada
w aw ancara, kat anya pada acara yang sam a. Kat egori kedua, lanjut Agus, berit a
menghakimi. Baru diduga t erlibat kasus busw ay Transjakart a t api seakan-akan
media m engam bil peran sebagai penegak hukum . Pelanggaran berikut nya adalah
berit a yang t idak berimbang, jadi hanya m ew awancarai yang t ert uduh, pihak
lainnya t idak diwaw ancarai. Terakhir, berit a negat if, dalam berit a negat if asal
cover bot h side, sudah diw awancarai, dan sudah verifikasi sert a sudah menaati
kode et ik t api framenya n egat if. M enurut Agus yang m enjadi persoalan dalam
perang informasi sepert i ini adalah munculnya berit a bohong dan fit nah. Ia
berharap m edia massa t idak t erpancing dengan yang ada di m edia sosial. Yang
juga harus dilihat , menurut Agus, adalah m edia online. Sebab m edia online
66
merupakan bertem unya m edia sosial dengan media m assa dan pembaca bisa
berpart isipasi dengan m engoment ari berit a itu. Karena kalau t idak hati-hat i,
dampaknya ada pada pilpres nanti. Kalau inform asi yang dit erima masyarakat
adalah fitnah, mereka akan m em ilih berdasarkan info yang tidak benar kat anya.
Lalu m engenai inform asi yang beredar di media sosial, m enurut Agus, m edia
konvensional jangan sampai t erpengaruh oleh m edia sosial. M enurut Agus,
orang yang akrab dengan social m edia adalah m asyarakat urban, anak muda dan
kelas m enengah. Tam bahnya, kalau dalam survei m ereka adalah swing vot er
at au orang yang m emut uskan m emilih satu hari sebelum pencoblosan. M ereka
umum nya krit is, t ut urnya. M enanggapi pem berit aan at au kampanye jahat di
media massa maupun m edia sosial, anggot a Kom nas HAM , Sandra M oniaga
mengat akan kam panye dengan berit a kebohongan dan fitnah melanggar prinsip
HAM karena m erendahkan m art abat . Pert am a soal hak, kedua soal siapa yang
berkew ajiban. Negara berkew ajiban menghorm ati. Harusnya Baw aslu dan polisi,
mereka m enindak penyebar berit a bohong, ujarnya. Ia menjelaskan kam panye
negat if bergant ung m enurut siapa, negat if bagi mereka bisa baik m enurut w arga
agar bisa memperoleh info secara benar. M enurut nya, yang harus dihindari
adalah kampanye bohong at au fitnah, jadi bukan negat if at au positif. Ia m enilai
masyarakat perlu t ahu rekam jejak capres dan cawapres, it u wajib dibagi pada
publik. Saya ingin m engusulkan dengan unt uk tidak menggunakan ist ilah black
hit am di Am erika Serikat . Jadi m ari pakai ist ilah kampanye bohong at au fit nah
jadi sesuai subst ansi, kat anya67.
B. Menyingkirkan Fitnah Pilpres Dalam Kecelakaan Politik di Bulan Puasa
presiden (Pilpres) tahun ini mungkin sangat berbeda jauh dengan tahun
yang sebelumnya. Titik temu perbedaannya adalah untuk tahun ini Pilpres jatuh
pada bulan puasa, 9 Juli 2014. Sedang tahun yang sebelumnya hanya sebatas
pemilihan dihari-hari seperti biasanya. Tentu dalam hal ini sangat menarik sekali
kita perbincangkan, dan lebih menarik lagi pada mereka yang menjadi team
sukses para Capres kalau sampai hari ini juga masih digunakan ajang untuk
kampanye, apalagi bagi seorang Capres. Kemilitanannya sehingga membuahkan
“keimanan” menang akan dirinya (capres) di bulan ramadhan/puasa, ia tak
ubahnya baja, meski apapun yang membentur mungkin team sukses/Capres akan
baik-baik saja ada aku dan dirimu, hanya satu pintaku, mungkin begitulah
potongan lirik orang yang lagi kasmaran (dalam kancah perpolitikan khususnya)
sebagaimanaWali Band ungkapkan, dukunglah siapa yang lagi dikampanye-kan
atau siapa yang berkampanye, dalam hal ini Capres. Sehingga politik yang
demikian tidak lagi memandang bulan puasa yang penting berkuasa. Disini team
sukses atau Capres harus hati-ati diwilayah Indonesia, khususnya Madura, yang
mayoritas agama islam karena orang akan menilai seberapa jauah kesungguhan
67
sampean beribadah ketimbang dunia perpolitikan, kalau anda (capres atau team
suksesnya) lebih dominan berpolitik ketimbang ibadah maka tunggulah pariwara
berikutnya, isu negatif yang akan menjadi fitnah satu diantara yang lainnya.
Beberapa hari yang lalu saja, jauh sebelum bulan puasa, awak media sudah mulai
membeber salah satu Capres. Seperti Tabloid Obor (Edisi 01>5-11 Mei 2014)
yang menyerbu pesantren, Annuqayah khususnya, sedikit menyingung Jokowi
lebih ke Tiong hoa-an (non islam) atau jokowi dinilai lepas janji karena sudah
pindah jabatan sebelum usai menjadi Gubernur Jakarta. Ini salah satu bukti
bahwa disisi lain Capres kita sudah demikian lemah kometmentnya untuk
memimpin rakyat, seharusnya selesaikan dulu janji karena sudah disumpah akan
menjabat gubernur DKI baru setelah itu maju agar makna politik kita di
Indonesia meski dasarnya berkuasa tetapi setidaknya berkuasalah menurut jalanya
(celenih celenah, lakoneh lakonah, kata orag madura) sehingga tidak negatif
makna politik yang kita punya. Mungkin sekarang musim janji yang memang
minus bukti. Hati-hati saja kalau sampai bulan puasa masih kampanye, takut-takut
puasanya berbunyi puasa kampanye, nilai ibadahnya habis karena mementingkan
kampanye yang tidak jauh dari sogok-menyogok, menjelekkan Capres yang
lainnya. Disisi lain, capres Prabowo juga disinggungnya (Jawapos, 24 Juni 2014),
kasus 98 atas nama HAM, yang berupa penculikan dan penghilangan orang secara
paksa entah menggunakan pemutih atau bagaimana-- yang sampai saat ini belum
ada pen/kejelasan siapa yang telah berhianat dan tega melakukannya. Ini pun
tidak bisa dijawabnya, siapa juga yang menjadi antek-antek dibelakang Prabowo.
ada pohon yang rindang sudah disediakan kuburan di bawahnya untuk Pak.
Prabowo sendiri, atau munkin akan menjadi gagalnya seorang Capres jika
prabowo ungkapkan karena terjerat kasus yang sedang asyik bergoyang. Dari
kedua uji coba pembacaan saya ini, KPU-lah seharusnya selektif , tegas menerima
lamaran untuk menjadi calon president kita di Indonesia seperti apa dan
bagaimana kreterianya, karena dihawatirkan yang melamar sudah doyan
melakukan “pacaran” yang juga sering menjalin “pereselingkuhan” sehingga
kasuspun bukan suatu kebetulan melainkan atas nama kedoyonan itu sendiri saya
rasanya. Atau yang sebelumnya (KPU), yaitu anggota dewan harus berbenah diri
atas undang-undang yang mungkin menodai nahkoda pemilihan, entah mulai dari
calon daerah hingga pusat. Sekarang kita tidak bisa berbuat apa-apa, maka
berlakulah istilah maju kenak dan mundurpun juga kenak. Artinya apa? Dalam
pemilihan president kali ini meski calon president kita terjangkit HIV (Hidup Itu
Vul) kasus, kalau sebentar lagi kita akan mencontrengnya, maka mundurpun negri
kita akan kesepian atau sebaliknya semakin ribet, siapa pemimpinnya atau ingin
menambah berapa anggaran selanjutnya kalau semua ingin dirumbaknya, mulai
dari mencalonkan lagi siapa ketua KPU atau Capres. Tetapi, apakah kita sanggup
atau tenang dipimpin oleh orang-orang yang banyak (semuanya sama-sama)
berkhianat/berkasus?, kita sekarang benar-benar kecelakaan politik--bahkan
sebelum-- bulan puasa, dari inilah kemudian dalam pilpres kalau memang kita
hendak tetap maju, dalam artian tetap mencontrengnya, marilah kita hentikan
memfitnah sesama kalau memang semuanya (capres) berhianat pada kita semua.
kita ikhtiyar, dan sudah saatnya kita kampanyekan hidup istikharah, yang dalam
konotasi ini kita memilihnya tidak lepas akses informasi dari Tuhan, minimal
mendoakan semoga calon pemimpin kita amanah setelah kita menelanjangi capres
kita, sehingga tahu betul siapa Capres yang benar-benar memihak dan jatuh cinta
kepada kita, Indonesia Raya. Inilah salah satu cara kita menyinggkirkan fitnah
berkelanjutan. Semoga pemberian Tuhan--setelah kita menelanjangi tentang
Capres-jatuh pada sosok pemimpin yang terbaik dan menjadi pemimpin yang bisa
menjalankan kandungan makna berpuasa akan amar ma`ruf nahi mungkar
(memerintah/melaukakan hal yang baik dan mencegah yang keji). Selamat
berpuasa para pemimpin-pemimpin bangsa 68
Fitnah yang merupakan bagian dari kampanye hitam, kini marak pada
Pilpres yang diikuti dua pasang kandidat. Peneliti Senior SMRC Sirajuddin Abas
mengatakan, tujuan utama fitnah kepada capres tertentu karena untuk memberikan
keraguan dan kekhawatiran kepada masyarakat terhadap orang yang difitnah.
"Alasannya karena tidak semua orang dapat memverifikasi informasi, statment,
atau data kepada si pembuat fitnah, dan itu akan meruntuhkan pilihan kepada
capres tertentu," kata Sirajuddin kepada Bincang Pagi, Di Metro TV, Kamis (3/7).
Selain itu kata dia, fitnah disebar kepada publik agar dianggap seolah-olah
pertarungan kedua calon presiden sangat dekat, sehingga harus melakukan fitnah
sebagai senjata terakhir. "Padahal eletabilitas, dan popularitas, belum tentu
melewati capres lainnya. Jadi seolah-olah itu senjata pamungkas," jelas
68
Sirajuddin. Alasan terakhir, menurut Sirajuddin, yakni untuk memobilisasi massa
mengambang. Dengan memunculkan fitnah warga yang belum mempunyai
pilihan dapat memilih capres lainnya. (MTVN)69
C. Fitnah Keji Jelang Pilpres, Foto Umroh Jokowi Direkayasa
Bangsa ini harus prihatin karena memang semakin jelas sudah ada
oknum-oknum yang ingin merusak demokrasi yang kita bangun. Pemilu Presiden yang
demokratis yang kita harapkan dan kita agungkan bersama-sama sudah sebulan
lebih dicederai oleh Kampanye-kampanye Hitam yang dialamatkan kepada kubu
Jokowi. Mulai dari beredarnya Tabloid Obor Rakyat, Fatwa haram untuk memilih
Jokowi dari sekelompok Ulama hingga beredarnya foto-foto para Kyai kondang
yang diupload ke berbagai media social yang ditambahi dengan text-text yang
dipolitisir untuk mendegradasi nama Jokowi. Dan ketika musim Kampanye sudah
selesai dan dilanjutkan dengan masa tenang, tadinya kita semua berpikir
Kampanye-kampanye hitam itu sudah reda. Dan semua orang tinggal menunggu
tanggal 9 Juli untuk melakukan pencoblosan. Tetapi di masa tenang ini yang juga
berada dalam Bulan Suci bagi umat Islam, tiba-tiba kita dikejutkan dengan
suara-suara sumbang tentang perjalanan umroh capres Jokowi ke Mekah. Mulai dari
mengkritik jangka waktu Ibadah Umroh yang hanya dua hari, membesar-besarkan
perihal ibadah Umroh Jokowi yang disebut sebagai Pencitraan, hingga yang
terakhir yang paling keji adalah mengedit/ merekayasa Foto-foto Umroh Jokowi
69
dengan memutar balik posisi baju Ihram yang digunakan Jokowi di Mekah.
Semakin jelas sudah bahwa pihak-pihak yang jahat yang merekayasa foto-foto ini
kemungkinan besar adalah kelompok Islam Radikal (entah belum tahu yang
mana). Kenapa bisa yakin seperti itu karena issue yang ditiupkannya ini adalah
tentang baju Ihram, yang mana mereka sudah tahu persis apa akibatnya kalau ada
orang Islam yang terlihat memakai baju Ihram terbalik. Dan dengan mengupload/
mengedarkan foto Jokowi dengan baju Ihram terbalik mereka berharap agar umat
Islam lainnya yang simpati kepada Jokowi akan berbalik membenci Jokowi. Keji
sekali perbuatan mereka di bulan Puasa ini
Dari oknum yang menjelek-jelekan nama Jokowi didepan umat islam
melalui media sosial berharap nanti ketika pelaksanaan PILPRES Jokowi sudah
tidak layak untuk dipilih sebagai Presiden khususnya dari pandangan umat Islam
karena sudah tidak benar dalam menjalankan printah allah dengan baik namu dari
perbuatan mereka oknum yang tidak bertanggung jawab itu melanggar undang
yang tetang penyiran berita melalui media yang tidak sesuai dengan faktanya
hanya merekayasa dari gambara yang dapat merusak nama baik dari capres
jokowi
Karena dari menurut yang seseorang yang dapat mebedakan bahwa foto
itu asli atu hasil rekayasa menyatakan “Saya bukan ahli Photoshop ataupun
seorang Pakar Telematika, tetapi setahu saya kalau mau melihat dan ingin
mengetahui kemungkinan sebuah foto digital di edit atau direkayasa, langkah
mudahnya adalah men-Zoom foto tersebut hingga 3-4X pembesaran. Dan bila
yang signifikan pada pixel-pixel sekitar objek tersebut. Dari pernyataan tersebut
bahwa