• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Amplifikasi PCR Kromosom Y dari Beberapa Suku di Papua dengan Penanda Molekuler Primer M9G T2 422009013 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Amplifikasi PCR Kromosom Y dari Beberapa Suku di Papua dengan Penanda Molekuler Primer M9G T2 422009013 BAB II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

II.

Tinjauan Pustaka

A.

Papua

Provinsi Papua dengan luas 421.981 km2, terletak

diantara 130°-141° Bujur Timur dan 2,25° Lintang Utara -

9° Lintang Selatan. Letak pulau ini adalah di ujung Timur

Indonesia dan pulau ini dihuni oleh penduduk asli dari

ras Melanesia, dengan ciri-ciri fisik : berkulit hitam (coklat

kopi) dan berambut keriting (ikal) serta rata-rata

berperawakan besar (Wallace, 2000). Papua dipandang

sebagai suatu kelangsungan dari benua Australia yang

letaknya di zona tropika atas dasar topografi, alam

tumbuh-tumbuhan dan hewannya.

Di dataran tinggi pulau Papua terdapat sekitar 1000

bahasa, atau seperenam jumlah bahasa yang ditemukan

di dunia, sehingga merupakan daerah dengan tingkat

kekayaan bahasa tertinggi di dunia. Penggunaannya

terkadang hanya puluhan atau ratusan orang saja

(Koentjaningrat, 1971). Di daerah ini juga ditemukan

puluhan bahasa lokal yang benar-benar asli dan tidak ada

hubungannya dengan bahasa di bagian lain dunia ini.

Oleh sebab itu oleh Koentjaningrat bahasa-bahasa yang

diucapkan oleh suku-suku bangsa Papua di luar bahasa

Austronesia disebut dengan keluarga bahasa-bahasa

(2)

Pawley (1998), menyimpulkan bahwa

bahasa-bahasa yang digunakan di pegunungan tengah Papua

merupakan satu keluarga bahasa yang disebut “the Trans

-New-Guinea family” yang penyebarannya mungkin disetir

oleh budaya pertanian yang berasal dari dataran tinggi

New Guinea. Kesimpulan ini ditopang oleh kenyataan

bahwa di dataran tinggi Papua, masyarakat

mempraktekkan budaya pertanian menetap dengan salah

satunya hipere (ubi jalar) sebagai tanaman utamanya.

Salah satu budaya yang mungkin telah berada di sana

antara 7000 hingga 4000 tahun lampau (Diamond and

Bellwood, 2003).

Pada tahun 1528, gubernur pertama Portugis di

Maluku Jorge de Meneses mengunjungi pulau waigeo dan

mendapati penduduk yang berkulit hitam dan berambut

keriting, maka dia menyebut mereka sebagai orang Papua,

sedangkan wilayahnya disebut Ilhas Dos Papua (pulau

Papua) (Tim Peneliti LIPI, 2001).

Hasil pendataan Badan Pusat Statistik Papua tahun

2000 menyebutkan, ada 250 bahasa yang diujar dan 312

suku di Papua dengan suku terkecil disebut Nalka berada

di Jayawijaya, yang anggotanya 13 orang, dan suku

terbesar adalah Biak Numfor dengan jumlah anggota

148.104 jiwa. Dari 312 suku ini terdapat sekitar 40 suku

yang termasuk paling terisolasi. Mereka tidak tahu masuk

dalam distrik atau kabupaten mana karena pemerintah

(3)

1. Kondisi Geografis Papua

Papua memiliki luas hampir tiga setengah kali

Pulau Jawa (421.981 km2) dengan topografi yang

bervariasi dimana ada wilayah yang berada dibawah

permukaan laut, beberapa meter diatas permukaan air

laut, bahkan pegunungan yang senantiasa ditutupi air

salju. Dengan luas wilayah tersebut menjadikannya

sebagai salah satu propinsi terluas di Indonesia. Wilayah

ini terbagi dalam tiga bagian, yakni kepala burung atau

semenanjung cenderawasih, leher dan tubuh.

Saat pertama dikenal dunia luar hingga bergabung

kedalam NKRI, Papua hanya memiliki satu provinsi yang

bertempat di Jayapura. Tiga tahun setelah

Undang-Undang Otonomi Khusus diberlakukan di Papua, tepatnya

pada tahun 2004, Papua mengalami pemekaran hingga

menjadi dua wilayah provinsi, yaitu provinsi Papua dan

provinsi Papua Barat. Ibu kota provinsi Papua terletak di

kota Jayapura dan terdiri atas 19 kabupaten, antara lain

(www.Badan Pusat Statistik Papua.com) : Merauke,

Jayawijaya, Jayapura, Paniai, Puncak Jaya, Nabire,

Mimika, Yapen, Biak Numfor, Boven Digoel, Mappi, Asmat,

Yahukimo, Pegunungan Bintang, Tolikara, Sarmi, Keerom,

Waropen, Supiori. Sedangkan propinsi Papua Barat terdiri

atas delapan kabupaten, antara lain : Fak-fak, Kaimana,

Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Manokwari, Sorong

Selatan, Sorong, Raja Ampat. (BPS Provinsi Papua Barat,

(4)

Keadaan geografis dan iklim di Provinsi Papua,

menyebabkan terjadinya pola-pola adaptasi yang

berbeda-beda antara satu atau beberapa golongan etnik lainnya

berdasarkan perbedaan lingkungan ekologi yang menjadi

tempat tinggal mereka.

2. Kondisi Demografis Papua

Masyarakat bangsa Papua termasuk dalam rumpun

Melanesia yang memliki kulit coklat gelap, berambut

keriting dan memiliki adat istiadat yang beragam mulai

dari tari-tarian, seni ukir hingga seni lukis. Bangsa Papua

terdiri dari dua golongan, yaitu Papua pantai dan papua

gunung. Papua pantai artinya masyarakat Papua yang

bermukim di pesisir pantai dan berprofesi sebagai

nelayan, sedangkan Papua gunung yaitu masyarakat

Papua yang bermukim di lereng-lereng gunung dan

mencari nafkah dengan cara bertani.

Dalam laporan perdana Bank Dunia/UNDP (1987),

Walker dan Mansoben mencatat bahwa keanekaragaman

orang Papua (sebelumnya disebut orang Irian) di Papua

bertalian erat dengan pola-pola adaptasi sosial-ekonomi

penduduk pada zona-zona ekologi utama yang ada.

Propinsi Papua termasuk Irian Jaya Barat secara geografis

terdiri dari tiga jenis daerah, yaitu daerah pegunungan

tengah, daerah dataran pantai di sebelah selatan dan

(5)

B.

Evolusi molekuler dan Definisi Genetik

Evolusi molekuler merupakan proses evolusi yang

terjadi pada skala DNA, RNA, dan protein. Perkembangan

ilmu biologi molekuler telah banyak memberikan

kontribusi yang besar pada pengetahuan evolusi biologi

dan mampu menjelaskan hal-hal yang sebelumnya sulit

dijelaskan, misalnya persamaan gen antara manusia dan

simpanse. Evolusi biologi merupakan proses dan

diversifikasi organisme menurut waktu dan morfologi,

fisiologi, perilaku dan ekologinya. Evolusi molekuler

memiliki 3 prinsip dasar, yaitu :

1. Mutasi

Mutasi bersifat permanen dan dapat mengantar

perubahan material genetik (biasanya DNA atau

RNA) sebuah sel. Mutasi dapat disebabkan oleh

kesalahan penggandaan pada material genetik, pada

saat pembelahan sel dan dapat disebabkan juga

oleh efek radiasi, bahan kimia, virus atau dapat juga

terjadi secara bebas selama proses seperti meiosis

dan Hypermutation. Mutasi alami tidak

mempengaruhi perubahan kelangsungan hidup

pada sebuah organisme pada habitatnya dan dapat

(6)

2. Penyebab perubahan pada frekuensi alel

Ada 4 proses yang dapat berakibat pada

kelangsungan hidup sebuah karakter, atau lebih

spesifiknya sebuah varian gen, yaitu:

- Mutasi

- Penyimpangan genetik, merupakan akumulasi

perubahan secara acak pada kelompok gen.

- Aliran gen (campuran gen), merupakan sesuatu

yang membuat populasi lebih dekat secara

genetik pada saat membangun kelompok gen

yang besar.

- Seleksi, pada kenyataannya seleksi alami

terbentuk oleh angka kematian dan angka

kelahiran yang berbeda.

3. Mempelajari filogeni pada tingkat molekuler

Sistematika molekuler merupakan bidang penting

dari sistematik dan genetika molekuler, yakni suatu

proses menggunakan data molekuler dari organisme

biologis (DNA, RNA atau keduanya, untuk

menyelesaikan pertanyaan dalam sistematik.

Gen merupakan satuan dasar bahan genetik yang

terkait degan sifat tertentu yang diteruskan kepada

turunannya melalui sebuah mekanisme cetak-copy

(replication), terekspresi ke dalam struktur RNA atau

protein melalui sebuah proses transkripsi dan atau

translasi. Watson dan Crick (1953) menyatakan bahwa

(7)

(“doble helix”) dan memperlihatkan berbagai aktifitas dari

molekul DNA.

Thomas Hunt Morgan (1910) menunjukkan bahwa

gen terletak di kromosom. Asam nukleat merupakan

sebuah polimer nukleotida yang berperan dalam

penyimpanan serta pemindahan informasi genetik

(polinukleotida). Asam nukleat terdapat dalam 2 bentuk

yaitu: Asam Deoksiribosa (DNA) dan Asam Ribosa (RNA).

Keduanya merupakan polimer linier, tidak bercabang dan

tersusun dari subunit-subunit yang disebut nukleotida.

Nukloetida merupakan dasar penyusun asam nkleat, RNA

dan DNA dimana strukturnya terdiri dari Basa, Gula dan

Phospat.

C.

DNA (

Deoxyribo Nucleic Acid

) dan

Kromosom Y

DNA atau Asam Deoksiribonukleat adalah zat kimia

polimer yang satuan-satuan dasarnya adalah nukleotida,

sehingga DNA tergolong polinukleotida. Nukleotida terdiri

atas tiga komponen utama, yaitu gugus fosfat, gula

deoksiribosa, dan basa nitrogen. Pada sistem hayati, DNA

adalah pembawa informasi genetik, artinya bahwa DNA

mengandung pada urutan khas basa nukleat, informasi

yang diperlukan bagi organisme pembawanya

merealisasikan sifat-sifat atau potensi dirinya sebagai

(8)

diwariskan. Prinsip bahwa DNA sebagai pembawa

informasi genetik berlaku secara umum/universal, kecuali

pada beberapa virus yang menyimpan informasi

genetiknya dalam bentuk RNA.

Kromosom merupakan suatu struktur

makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik

dalam sel disimpan. Kromosom Y sendiri adalah

merupakan kromosom terkecil pada manusia yang

diperlukan untuk perkembangan seksual dan

spermatogenesis (Jobling and Smith, 2003). Kromosom Y

yang merupakan penentu kelamin pada manusia

khususnya pada penentu kelamin seks jantan pada pria

mengandung 58 juta pasang basa dan merupakan 0,38 %

dari total DNA dalam sel (Bruyere et al.,2006).

Kromosom Y dipahami hanya membawa gen yang

memicu diferensiasi testes, yang diketahui kemudian

sebagai gen SRY (sex-determining region Y) penentu

identitas seks jantan. Ada beberapa perilaku penting

dimiliki oleh kromosom Y, antara lain yang pertama

kromosom Y merupakan kromosom yang hanya terdapat

pada pria, ada bagian dari DNA kromosom Y tidak

melakukan proses perpasangan dengan kromosom X

Referensi

Dokumen terkait

Namun hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Hutagulung, Djumahir dan Ratnawati (2013) dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa

Copy identitas

Promosi penjualan merupakan bagian dari bauran promosi, dan saagat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dengan adanya promosi yang mendorong penjualan produk yang

[r]

Memiliki pengetahuan dan ketrampilan membuat pasangan tembok pertemuan siku ½ batu sistem Stretcher Bond.. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan memasang bata cetak ( batako )

PerlenEkaoan GedunE Kantor lelania Barana dan lasa laranq 30.000.000 Ls Palu DAU o7-okt 10-Des o7-okt.

Dapat membuat pasangan tembok tembok batu bata pertemuan siku ½ batu sitem Stretcher Bond sesuai dengan hasil yang sisinya : tegak, datar, lurus, siku dan padat..

Peserta dapat dalam melakukan pendaftaran dan pengambilan dokumen kualifikasi dapat diwakilkan dengan membawa surat tugas dari direktur utama/pimpinan perusahaan/kepala cabang