• Tidak ada hasil yang ditemukan

LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA Sisca Rahmadonna, M.Pd

Dalam kehidupannya, manusia tidak pernah bisa dilepaskan dari lingkungan.

Begitu besarnya peran lingkungan dalam kehidupan keseharian manusia

kadangkala membuat manusia lupa, bahwa potensi yang besar yang dimiliki oleh

lingkungan dapat dimanfaatkan untuk membantu memberikan pengalaman nyata

dalam proses pembelajaran.

Lingkungan sebagai media dalam hal ini maksudnya adalah segala sesuatu yang

dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar

berupa segala macam sumber yang ada di sekeliling kita. Media tersebut tidak

dirancang untuk kepentingan suatu kegiatan pembelajaran (learning resources by

utilization). Misalnya pasar, toko, museum, tokoh masyarakat, pakar, dll.

Dalam pengklasifikasiannya lingkungan sebagai media dikelompokkan

kedalam tiga bentuk, yaitu :

1. Media yang berbentuk fasilitas meliputi: perpustakaan, ruang belajar,

studio, lapangan olah raga, dan lain-lain

2. Media yang berupa kegiatan meliputi: wawancara, kerja kelompok,

observasi, simulasi, permainan, dan lain-lain.

3. Media yang berupa lingkungan di masyarakat meliputi: taman, terminal,

pasar, toko, museum, pabrik, dll

Lingkungan sebagai media belajar seringkali diabaikan oleh pihak-pihak

yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Semakin banyak dan sering ditemui,

justru kadangkala luput dari pengamatan kita.

Secara umum, media yang dapat dimanfaatkan dari lingkungan yang ada di

(2)

1. Sumber-sumber masyarakat. Berupa obyek-obyek, peninggalan sejarah,

dokumentasi, bahan-bahan, masalah-masalah, dan sebagainya dari

berbagai bidang, yang meliputi: daerah, penduduk, sejarah, jenis-jenis

kehidupan, mata pencaharian, industri, perbankan, perdagangan,

pemerintahan, kebudayaan, politik, dan lain-lain. Untuk mempelajari

hal-hal tersebut diperlukan berbagai metode, yakni: karyawisata, manusia

sumber, survay, berkemah, pengabdian sosial, kerja pengalaman, dan

lain-lain.

2. Kumpulan benda-benda (material collections). Berupa benda-benda atau

barang-barang yang dibawa dari masyarakat ke sekolah untuk dipelajari,

seperti: potongan kaca, potongan sendok, daun, bibit, bahan kimia, darah,

dan lain-lain.

3. Contoh-contoh kelakuan yang dicontohkan oleh guru. Meliputi semua

contoh kelakuan yang ditunjukkan oleh guru sewaktu mengajar, misalnya

dengan tangan, dengan kaki, gerakan badan, mimik, dan lain-lain.

Keperaghaan yang tergolong ke dalam kategori ini tak mungkin

disebutkan satu persatu, oleh karena sangat banyak macamnya dan sangat

tergantung kepada kreasi dan inisiatif pribadi guru sendiri. Tetapi pada

pokoknya jenis media ini hanya dapat dilihat, didengar dan ditiru oleh

siswa.

Dari penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa lingkungan dapat dimanfaatkan

dalam proses pembelajaran, bahkan lingkungan dapat dijadikan alternative media

pembelajaran yang cukup efektif dalam proses pembelajaran. Dalam proses

pembelajaran di kelas, hendaknya dapat mempergunakan benda-benda nyata

dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :

a. benda-benda atau makhluk hidup apakah yang mugkin dimanfaatkan di

kelas secara efisien.

b. bagaimana caranya agar semua benda itu bersesuaian sekali terhadap pola

(3)

c. dari mana sumbernya untuk memperoleh benda-benda itu. Benda-benda

itu tentunya yang berukuran kecil atau tidak terlalu besar dan relatif

mudah didapatkan dari lingkungan sekitar kelas (terjangkau), yang

terpenting dalam hal ini adalah agar apa yang menjadi tujuan yang telah

direncanakan akan dapat tercapai.

Sedangkan dalam pembelajaran di luar kelas, apabila ingin memberi

gambaran atau penjelasan yang lebih kongkrit dari sekedar apa yang telah

diberikan di kelas dan memang tidak memungkinkan terjadi di kelas, maka dapat

diperoleh pengalaman-pengalaman langsung dan yang riil dengan jalan

kunjungan-kunjungan khusus ke tempat-tempat tertentu, baik di lingkungan

(fasilitas) sekolah maupun lingkungan yang jauh sebagai metode karyawisata

(study tour) misalnya: jika ingin mempelajari lingkungan masyarakat seperti

proses sosial, ekonomi, budaya, kependudukan dll dengan menggunakan metode

survey untuk bidang studi ilmu sosial dan kemasyarakatan seperti ekonomi,

sejarah, sosiologi, kependudukan dan antropologi; dengan kemping untuk

menghayati bagaimana kehidupan alam seperti suhu, iklim, suasana, dll, untuk

untk bidang ilmu pengetahuan alam seperti ekologi, biologi, fisika, dan kimia.

Obyek wisata yang akan dikunjungi harus relevan dengan bahan pengajaran

misalnya museum untuk pelajarn sejarah, kebun binatang untuk pelajaran biologi,

teropong bintang untuk astronomi dan fisika, BATAN untuk teknik nuklir, pabrik

kimia farma untuk teknik kimia dan farmasi, dll.Benda-benda sebenarnya tidak

dengan sendirinya berfungsi sebagai media komunikasi, namun adakalanya perlu

dikomunikasikan oleh orang atau nara sumber yang dapat mengkomunikasikan

benda tersebut

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan materi pokok skripsi ini lebih ditekankan pada bidang material, khususnya magnet.“ PEMBUATAN SILICON RUBBER (SIR) – HYBRID BARIUM HEXAFFERITE (BaFe12O19)

aureus resisten terhadap antibiotik ciprofloxacin (15%), cefotaxime (31%), dan cefadroxil (8%), sedangkan bakteri Gram negatif yang mengalami resistensi tertinggi

Masalah yang timbul saat ini adalah kepala perusahaan kesulitan dalam mengetahui sepatu apa saja yang paling banyak dipesan, sering terjadinya pemesanan/pencarian

Pada penelitian ini hasil keluaran rectenna mampu meningkatkan keluaran tegangan yang lebih besar daripada penelitian sebelumnya dengan menambahkan jumlah stage pada rectifier,

Model Stimulasi Kecerdasan Visual Spasial Dan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Melalui Metode Kindergarten Watching Siaga Bencana Gempa Bumi Di Paud

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan merupakan sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan pembelian produk/jasa dari

Kompetensi atau keterampilan guru juga harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional, hat ini dimaksudkan agar proses pembelajaran antara guru dengan seorang murid lebih