-1-RINGKASAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BANK INDONESIA
Peraturan : Surat Edaran No.11/17/DPM Tanggal 7 Juli 2009 tentang Tata Cara Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Berdasarkan Prinsip Syariah (FLIS)
Berlaku : Tanggal 7 Juli 2009 Ringkasan :
I. PENYEDIAAN FLIS
1. BUS/UUS dapat menggunakan FLIS baik itu FLIS-RTGS maupun FLIS-Kliring apabila BUS/UUS :
a. memiliki surat berharga yang dapat direpokan kepada Bank Indonesia berupa SBIS dan/atau SBSN;
b. berstatus aktif sebagai peserta BI-SSSS; dan
c. berstatus aktif sebagai peserta BI-RTGS dan/atau tidak sedang dikenakan sanksi penghentian sebagai peserta SKNBI.
2. Untuk dapat menggunakan FLIS, BUS/UUS terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia dengan cara mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bank Indonesia cq. Direktorat Pengelolaan Moneter-Biro Operasi Moneter (BI cq.DPM-BOpM), Jl. M.H. Thamrin No.2, Jakarta 10350 dengan melampirkan:
a. perjanjian penggunaan FLIS sebanyak sebanyak 2 (dua) eksemplar;
b. fotokopi anggaran dasar Bank, peraturan daerah atau kuasa (power of attorney); dan
c. dokumen pendukung lainnya berupa fotokopi identitas diri yang masih berlaku berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau paspor dari pejabat Bank yang berwenang menandatangani perjanjian serta Perjanjian Pengagunan SBIS Dalam Rangka Repo SBIS dan Janji (Wa’ad) Untuk Membeli Kembali SBSN Dalam Rangka Repo SBSN.
3. Bank Indonesia dapat menghentikan akses penggunaan FLIS apabila di kemudian hari BUS/UUS yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan FLIS.
II. TRANSAKSI REPO DALAM RANGKA PENGGUNAAN FLIS
1. Dalam rangka penggunaan FLIS, BUS/UUS merepokan SBIS dan/atau SBSN miliknya.
Repo SBIS menggunakan akad qard (pinjaman) dan rahn (gadai), sementara Repo SBSN dilakukan dengan menggunakan akad al bai’ (jual beli) yang disertai dengan al wa’ad (janji) oleh Bank kepada Bank Indonesia untuk membeli kembali SBSN dalam jangka waktu dan harga tertentu yang disepakati.
-2-a. SBIS yang memiliki sisa jangka waktu paling singkat 3 (tiga) hari kerja pada saat FLIS jatuh waktu dan tidak sedang diagunkan kepada Bank Indonesia; dan b. SBSN yang memiliki sisa jangka waktu paling singkat 11 (sebelas) hari kerja
pada saat FLIS jatuh waktu dan tidak sedang diagunkan.
3. Repo SBIS dan/atau Repo SBSN dalam rangka penggunaan FLIS dilakukan dengan cara memindahkan SBIS dan/atau SBSN ke rekening FLIS-RTGS atau FLIS-Kliring pada BI-SSSS.
Pemindahan SBIS dan/atau SBSN dilakukan pada saat :
a. BUS/UUS membutuhkan FLIS-RTGS (self assessment) selama jam operasional BI-RTGS sampai dengan cut-off warning sistem BI-RTGS dalam hal FLIS-RTGS; dan
b. awal hari sebelum Kliring Debet dalam hal FLIS-Kliring.
III. PENGGUNAAN FLIS
FLIS digunakan secara otomatis oleh BUS atau UUS pada saat :
a. saldo rekening giro rupiah BUS/UUS di Bank Indonesia tidak mencukupi untuk penyelesaian transaksi keluar (outgoing transaction) sistem BI-RTGS dan pada saat surat berharga yang direpokan untuk FLIS-Kliring tidak mencukupi untuk penyelesaian akhir Kliring Debet.
b. saldo rekening giro Rupiah Bank di Bank Indonesia tidak mencukupi untuk memenuhi kewajiban Bank dalam penyelesaian akhir Kliring Debet.
IV. PENYELESAIAN FLIS
Penyelesaian FLIS dilakukan pada hari penggunaan FLIS (T+0) paling lambat sampai dengan pre cut-off time Sistem BI-RTGS secara otomatis oleh Sistem BI-RTGS setiap terdapat transaksi masuk (incoming transaction) ke rekening giro Rupiah BUS/UUS di Bank Indonesia.
V. BIAYA ATAS PENGGUNAAN FLIS
-3-10,5 jam = Jangka waktu dari mulai dibukanya jam operasional Sistem BI-RTGS (06.30 WIB) sampai dengan cut off warning Sistem BI-BI-RTGS (17.00 WIB).
2. Pembebanan biaya atas penggunaan FLIS dilakukan pada 1 (satu) hari kerja setelah penggunaan FLIS.
VI. PERLAKUAN FLIS YANG TIDAK DISELESAIKAN
Terhadap nilai FLIS yang tidak diselesaikan secara otomatis diperlakukan sebagai transaksi repo dengan Bank Indonesia dengan jangka waktu 1 (satu) hari kerja dan atas transaksi tersebut BUS/UUS dikenakan biaya repo dengan perhitungan sebagai berikut:
(
RepoRate) (
/360)
NominalPenggunaanRepo RepoBiaya = x t x
Repo Rate = BI Rate + Marjin tertentu t = jumlah hari kalender repo SBIS/SBSN VII. KETENTUAN LAIN-LAIN
Bank yang telah menandatangani Perjanjian Penggunaan dan Pengagunan FLIS sebelum berlakunya Surat Edaran ini harus menggantinya dengan Perjanjian Penggunaan FLIS sebagaimana contoh terlampir dalam Surat Edaran ini.
VIII. PENUTUP
Dengan diberlakukannya Surat Edaran ini maka Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/36/DPM tanggal 3 Agustus 2005 perihal Tata Cara Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum berdasarkan Prinsip Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.