• Tidak ada hasil yang ditemukan

PP 150 2000 kerusakan tanah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PP 150 2000 kerusakan tanah"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Pe r a t u r a n Pe m e r in t a h N o. 1 5 0 Ta h u n 2 0 0 0

Te n t a n g : Pe n g e n d a lia n Ke r u sa k a n Ta n a h Un t u k

Pr od u k si Biom a ssa

Oleh : PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A Nom or : 150 TAHUN 2000 ( 150/ 2000)

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

Menim bang :

bahw a t anah sebagai salah sat u sum ber day a alam , w ilay ah hidup, m edia lingk ungan, dan fak t or produk si biom assa y ang m enduk ung k ehidupan m anusia sert a m ak hluk hidup lainny a harus dij aga dan dipelihara k elest arian fungsinya;

bahw a m eningk at ny a k egiat an produk si biom assa y ang m em anfaat k an t anah m aupun sum ber day a alam lainny a y ang t ak t erk endali dapat m engak ibat k an k erusak an t anah unt uk produk si biom assa, sehingga m enurunk an m ut u sert a fungsi t anah y ang pada ak hirny adapat m engancam k elangsungan k ehidupan m anusia dan m akhluk hidup lainnya;

bahw a berdasark an pert im bangan sebagaim ana dim ak sud dalam huruf a dan b sert a unt uk m elak sanak an k et ent uan pasal 14 ay at ( 3) Undang- Undang Nom or 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingk ungan Hidup, perlu

m enet apk an Perat uran Pem erint ah t ent ang Pengendalian Kerusak an Tanah unt uk Produk si Biom assa;

Mengingat :

Pasal 5 ay at ( 2) , Pasal 28, dan Pasal 33 ay at ( 3) Undang- Undang Dasar 1945 sebagaim ana t elah diubah dengan Perubahan Kedua Undang- Undang Dasar 1945;

Undang- undang Nom or 5 Tahun 1990 t ent ang Konserv asi Sum ber Day a Alam Hay at i dan Ek osist em ny a ( Lem baran Negara Tahun 1990 Nom or 49

Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3419) ;

Undang- undang Nom or 12 Tahun 1992 t ent ang Sist em Budiday a Tanam an ( Lem baran Negara Nom or 3478)

(2)

Undang- undang Nom or 5 Tahun 1994 t ent ang Pengesahan Unit ed Nat ions Conv ent ion on Biologocal Disert y ( Konv ensi Perserik at an Bangsa- Bangsa m engenai Keanek aragam an Hay at i) ( Lem baran Negara Tahun 1997 Nom or 98; Negara Nom or 41; Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3556) ;

Undang- undang Nom or 23 Tahun1997 t ent ang Pengelolaan Lingk ungan Hidup ( Lem baran Negara Tahun 1997 Nom or 98; Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3699) ;

Undang- undang Nom or 22 Tahun 1999 t ent ang Pem erint ahan Daerah ( Lem baran Negara Tahun 1999 Nom or 60; Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3839) ;

Undang- undang Nom or 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan ( Lem baran

Negara Tahun 1999 Nom or 167; Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3888) ; Perat uran Pem erint ah Nom or 27 Tahun 1999 t ent ang Analisis Mengenai Dam pak Lingk ungan Hidup ( Lem baran Negara Tahun 1999 Nom or 59; Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3838) ;

Perat uran Pem erint ahan Nom or 25 Tahun 2000 t ent ang Kew enangan Pem erint ah dan Kew enangan Propinsi sebagai Daerah Ot onom ( Lem baran Negara Tahun 2000 Nom or 54; Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3952) ;

MEMUTUSKAN :

Menet apk an :

PERATURAN PEMERI NTAH TENTANG PENGENDALI AN KERUSAKAN TANAH UNTUK PRODUKSI BI OMASSA

BAB 1

KETENTUAN UMUM

Dalam Perat uran Pem erint ah ini y ang dim ak sud dengan Tanah adalah salah sat u k om ponen lahan berupa lapisan t erat as k erak bum i y ang t erdiri dari bahan m ineral dan bahan organik sert a m em puny ai sifat fisik , k im ia, biologi, dan m em puny ai k em am puan m enunj ang k ehidupan m anusia dan m ahluk hidup lainnya;

Lahan adalah suat u wilay ah darat an y ang ciri- ciriny a m erangk um sem ua t anda pengenal biosfer, at m osfer, t anah, geologi, t im bulan ( relief) , hidrologi, populasi t um buhan, dan hewan sert a hasil k egiat an m anusia m asa lalu dan m asa k ini y ang bersifat m ant ap at au m endaur;

k erusak an t anah unt uk produk si biom assa adalah berubahny a sifat dasar t anah y ang m elam paui k rit eria bak u k arusak an t anah;

(3)

Produk si biom assa adalah bent uk - bent uk pem anfaat an sum ber day a t anah unt uk m enghasilk an biom assa;

Pengendalian k erusak an t anah adalah upay a pencegahan dan penanggulangan k erusak an t anah sert a pem ulihan k ondisi t anah;

Kondisi t anah adalah sifat dasar t anah di t em pat dan w ak t u t ert ent u y ang perubahan sifat dasar t anah y ang dapat dit enggang, berk ait an dengan

k egiat an produk si biom assa;

Pencegahan k erusak an t anah unt uk produk si biom assa adalah upay a unt uk m em pert ahank an k ondisi t anah m elalui cara- cara y ang t idak m em beri peluang berlangsungny a proses k erusak an t anah;

Penaggulangan k erusak an t anah adalah upay a unt uk m enghent ik an m eluas dan m eningk at ny a k erusak an t anah;

Pem ulihan kondisi t anah adalah upaya unt uk m engem balikan kondisi t anah k e t ingk at an y ang t idak rusak ;

Orang adalah orang perseorangan dan/ at au k elom pok orang dan/ badan hukum ;

I nst ansi y ang bert anggung j aw ab adalah inst ansi y ang bert anggung j aw ab di bidang pengendalian dam pak lingk ungan;

I nst ansi y ang bert anggung j aw ab di daerah adalah inst ansi y ang bert anggung j aw ab di bidang pengendalian dam pak lingk ungan at au pengelolaan lingk ungan hidup daerah;

I nst ansi t ek nis adalah inst ansi y ang m em bidangi k egiat an di bidang produk si biom assa;

Ment eri adalah Ment eri yang dit ugasi unt uk m engelola lingkungan hidup; Ment eri lain adalah Ment eri yang m em bidangi kegiat an di bidang produk si biom assa;

Gubernur adalah Kepala Daerah Propinsi;

Bupat i/ Walik ot a adalah Kepala Daerah Kabupat en/ Kot a.

BAB I I

RUANG LI NGKUP DAN TUJUAN

Pasal 2

Ruang lingkup Perat uran Pem erint ah ini m eliput i :

(4)

Tat a lak sana pencegahan dan penanggulangan k erusak an t anah sert a pem ulihan kondisi t anah.

Pasal 3

Perat uran Pem erint ah ini bert uj uan unt uk m engendalik an k erusak an t anah unt uk produk si biom assa.

BAB I I I

KRI TERI A BAKU KERUSAKAN TANAH

Bagian Pert am a Um um

Pasal 4

Krit eria bak u k erusak an t anah unt uk produk si biom assa m eliput i : Krit eria bak u k erusakan t anah nasional; dan

Krit eria bak u k erusak an t anah daerah.

Bagian Kedua

Krit eria Bak u Kerusak an Tanah Nasional

Pasal 5

( 1) Krit eria bak u k erusak an t anah nasional unt uk k egiat an pert anian, perk ebunan dan hut an t anam an m eliput i :

a. Krit eria bak u k erusak an t anah ak ibat erosi air: b. Krit eria bak u k erusak an t anah di lahan k ering: c. Krit eria bak u k erusak an t anah di lahan basah.

( 2) Krit eria sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1) dapat dit inj au k em bali sek urang- k urangny a 5 ( lim a) t ahun sekali.

(5)

Bagian Ket iga

Krit eria Bak u Kerusak an Tanah Daerah Pasal 6

( 1) Krit eria bak u k arusak an t anah daerah dit et apk an oleh Gubernur/ Bupat i/ Walik ot a.

( 2) Penet apan Krit eria bak u k erusak an t anah sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1) Berdasark an k rit eria bak u k erusak an t anah nasional sebagaim ana dim ak sud dalam Pasal 5 ay at ( 1)

( 3) Krit eria bak u k erusak an t anah daerah sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 2) dit et apk an dengan k et ent uan sam a at au lebih k et at dari k rit eria bak u k erusak an t anah nasional

( 4) Gubernur/ Bupat i/ Walik ot a dapat m enam bah param et er k rit eria bak u k erusak an t anah di daerah sesuai dengan k ondisi t anah di daerahny a.

( 5) Dalam m enet apk an t am bahan param et er, Gubernur/ Bupat i/ Walik ot a waj ib m elak uk an k oordinasi dengan Ment eri

( 6) Apabila k rit eria bak u k erusak an t anah di daerah belum dit et apk an, m ak a berlak u k rit eria bak u k erusak an t anah nasional.

Bagian Keem pat

Tat a Cara Penguk uran Kerusak an Tanah

Pasal 7

Tat acara penguk uran k rit eria bak u k erusak an t anah nasional dan daerah dit et apk an oleh k epala inst ansi y ang bert anggung j aw ab.

BAB I V

PENETAPAN KONDI SI DAN STATUS KERUSAKAN TANAH

Pasal 8

( 1) Kondisi t anah unt uk penet apan st at us k erusak an t anah dit et apk an berdasark an hasil :

a. analisis, int erv asi, dan/ at au ident ifik asi t erhadap sifat dasar t anah; dan

(6)

( 2) Penet apan k ondisi t anah sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1)

dilak uk an t erhadap areal t anah y ang berpot ensi m engalam i k erusak an t anah.

( 3) Bupat i/ Walik ot a m enet apk an k ondisi t anah di daerah sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1)

( 4) Kondisi t anah unt uk daerah k abupat en dipet ak an dengan t ingk at k et elit ian m inim al 1 : 100.000 dan unt uk daerah k ot a 1 : 50.000.

Pasal 9

( 1) Analisis sifat dasar t anah sebagaim ana dim ak sud dalam pasal 8 ay at ( 1) huruf a dilak uk an oleh laborat orium t anah y ang m em enuhi sy arat di daerah .

( 2) Gubernur/ Bupat i/ Walik ot a m enunj uk laborat orium t anah sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1) .

( 3) Ket ent uan lebih lanj ut m engenai persy arat an penunj uk an laborat orium t anah sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 2) diat ur oleh k epala

I nst ansi y ang bert anggung j aw ab

Pasal 10

Bupat i/ Walik ot a m elak uk an ev aluasi unt uk m enet apk an st at us k erusak an t anah sesuai dengan param et er y ang dilam paui nilai am bang k rit isny a berdasark an hasil inv ent arisasi, ident ifik asi, analisis dan pem et aan sebagaim ana dim ak sud dalam pasal 8 ay at ( 1) .

BAB V

TATA LAKSANA PENGENDALI AN

Bagian Pert am a

Pencegahan Kerusak an Tanah

Pasal 11

Set iap penanggung j aw ab usaha dan/ at au k egiat an y ang dapat

m enim bulk an k erusak an t anah produk si biom assa waj ib m elak uk an upay a pencegahan k erusak an t anah.

(7)

Bagian Kedua m elak uk an penaggulangan k erusak an t anah.

( 2) Ket ent uan lebih lanj ut m engenai t at a cara penanggulangan k erusak an m elakukan pem ulihan kondisi t anah.

( 2) Ket ent uan lebih lanj ut m engenai t at a cara pem ulihan kondisi t anah pengaw asan at as pelak sanaan pengendalian k erusak an t anah y ang berdam pak at au y ang diperk irak an dapat berdam pak lint as propinsi.

Pasal 15

(8)

pelak sanaan persy arat an dan k ewaj iban y ang t ercant um di dalam izin unt uk

Pelak sanaan pengaw asan at as pengendalian k erusak an t anah sebagaim ana dim ak sud dalam Pasal 14 dan Pasal 15 dilak uk an :

secara periodik unt uk m encegah k erusak an t anah;

(9)

( 1) Apabila hasil pengawasan dan v erifik asi sebagaim ana dim ak sud dalam Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, m em buk t ik an t elah t erj adi k erusak an t anah m ak a Gubernur/ Bupat i/ Walik ot a waj ib

m em erint ahk an penangung j aw ab usaha dan/ at au k egiat an unt uk m enghent ik an pelanggaran y ang dilak uk an dan m elak uk an t indak an penanggulangan k erusak an t anah sert a pem ulihan k ondisi t anah.

( 2) Dalam hal penanggung j awab usaha dan/ at au k egiat an t idak m elak uk an t indak an sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1) , Gubernur/ Bupat i/ Walik ot a dapat m elak sanak an at au m enugask an pihak k et iga unt uk m elak sanak an penanggulangan k erusak an t anah dan pem ul; ihan k ondisi t anah at as beban biay a penanggung j awab usaha dan/ at au k egiat an y ang bersangk ut an.

Pasal 19

Penanggung j aw ab usaha dan/ at au k egiat an y ang w aj ib at au pihak k et iga yang dit unj uk unt uk m elakukan penanggulangan dan pem ulihan

sebagaim ana dim ak sud dalam Pasal 18 ay at ( 1) at au ay at ( 2) w aj ib m eny am paik an laporan penanggulangan k erusak an t anah dan pem ulihan k ondisi t anah k epada Gubernur/ Bupat i/ Walik ot a y ang bersangk ut an.

BAB VI

PENI NGKATAN KESADARAN MASYARAKAT

Pasal 20

( 1) Gubernur/ Bupat i/ Walik ot a/ Kepala I nst ansi y ang bert anggung

j awab/ Pim pinan inst ansi t eknis/ Ment eri berkewaj iban m eningkat kan k esadaran m asy arak at t erm asuk aparat ur ak an hak dan t anggung j aw ab sert a k em am puanny a unt uk m encecgah t im bulny a usaha dan/ at au k egiat an y ang m erusak k ondisi t anah.

( 2) Peningk at an k esadaran m asy arak at sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1) dapat dilak uk an dengan m engem bangk an dan

m em pert ahankan nilai- nilai dan k elem bagaaan adat sert a k ebiasaan-k ebiasaan m asy araebiasaan-k at t radisional y ang m enduebiasaan-k ung perlindungan t anah.

(10)

BAB VI I

Rencana, pelak sanaan, dan hasil pengendalian k erusak an t anah; dan Kegiat an- k egiat an y ang berpot ensi m enim bulk an k erusak an t anah. Rencana,pelak sanaan dan hasil pengendalian k erusak an t anah. Pasal 21 dibebank an pada anggaran pendapat an dan belanj a daerah dan/ at au sum ber dana lain sesuai dengan perat uran perundang- undangan y ang berlak u.

Pasal 5 ay at ( 2) , Pasal 7, Pasal 12 ay at ( 2) , Pasal 13 ay at ( 2) , Pasal 14 ay at ( 3) , Pasal 15, dan Pasal 20 dibebank an pada anggaran pendapat an dan belanj a negara dan/ at au sum ber dana lain sesuai dengan perat uran perundang- undangan y ang berlak u.

(11)

BAB I X

KETENTUAN PI DANA

Pasal 24

Barangsiapa m elak uk an perbuat an y ang m elanggar k rit eria bak u k erusak an t anah sebagaim ana dim ak sud dalam Pasal 5 dan/ at au Pasal 6 diancam dengan pidana sebagaim ana diat ur dalam Undang- undang Nom or 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingk ungan Hidup.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 25

Perat uran Pem erint ah ini berlak u pada t angggal diundangk an. Agar set iap orang m enget ahui, m em erint ahk an pengundangan Perat uran Pem erint ah ini dengan penem pat anny a dalam Lem baran Negara Republik I ndonesia.

Dit et apk an di Jak art a

pada t anggal 23 Desem ber 2000

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,

t t d

ABDURRAHMAN WAHI D

Diundangk an di Jak art a

pada t anggal 23 Desem ber 2000

SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A

t t d

(12)

PENJELASAN ATAS : PERATURAN PEMERI NTAH REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 150 TAHUN 2000

TENTANG : PENGENDALI AN KERUSAKAN TANAH UNTUK PRODUKSI BI OMASSA

UMUM

Tanah sebagai salah sat u k om ponen lahan, bagian dari ruang darat an dan lingkungan hidup dalam wilayah kedaulat an Republik I ndonesia, m erupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada Bangsa I ndonesia. Tanah m em iliki banyak fungsi dalam kehidupan. Di sam ping sebagai ruang hidup, t anah m em iliki fungsi produksi, yait u ant ara lain sebagai penghasil biom assa, sepert i bahan m ak anan, serat , k ay u, dan bahan obat - obat an. Selain it u, t anah j uga berperan dalam m enj aga k elest arian sum ber day a air dan kelest arian lingk ungan hidup secara um um .

Karena it u, bangsa I ndonesia berk ewaj iban unt uk m em pert ahank an dan m eningkat kan fungsi t anah, dengan t uj uan m elest arikan dan m eningkat kan k em am puan produk si dan pelest arianny a. Hal ini berart i bahwa pem anfaat an t anah harus dilak uk an dengan bij ak sana dengan m em perhit ungk an k epent ingan generasi sek arang dan y ang ak an dat ang. Agar t anah dapat berm anfaat secara berk elanj ut an dengan t ingk at m ut u y ang diingink an, m ak a k egiat an pengendalian perusak an t anah m enj adi sangat pent ing.

I ndonesia adalah negara agraris dengan sebagian besar penduduk ny a bergant ung pada sek t or pert anian. Oleh k arena it u adany a k rit eria bak u k erusak an t anah unt uk produk si biom assa ( pert anian, perk ebunan, dan hut an t anam an) sangat diperluk an. Hut an t anam an m erupakan hasil budi daya, bukan hut an alam i. Oleh karena it u ist ilah yang dipakai dalam Perat uran Pem erint ah ini adalah hut an t anam an. Penek anan pada produk si biom assa j uga didasark an pada pert im bangan bahw a k egiat an produk si biom assa sangat m ut lak m em persy arat k an m ut u t anah sebagai m edia pert um buhan dan perk em bangan t um buhan.

Pem anfaat an t anah t idak dapat dipisahk an dari k egiat an y ang dilak uk an oleh orang pada ham paran lahan yang dit em pat inya dan lingkungan hidup. Dengan dem ik ian, pem anfaat an t ersebut berk ait an dengan pem anfaat an ruang k awasan dan pengelolaan lingk ungan hidup y ang pok ok - pok ok pengat uranny a dit et apk an sebagaim ana t ercant um dalam Undang- undang Nom or 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruan dan Undang- undang Nom or 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingk ungan Hidup.

(13)

di luar areal produk si biom assa y ang dapat berdam pak t erhadap t erj adiny a k erusak an t anah unt uk produk si biom assa. Bagi pengendalian k erusak an t anah di luar areal produk si biom assa diat ur dalam perat uran perundang-undangan lain. Selain dari pada it u, k erusak an t anah dapat pula t erj adi ak ibat proses alam . Ruang lingk up Perat uran Pem erint ah ini hany a m engat ur k erusak an ak ibat t indak an m anusia. Mesk ipun dem ik ian, k erusak an y ang t erj adi k arena proses alam t idak berart i t idak dit anggulangi. Nam un, t anggung j aw ab penanggulanganny a m erupak an k ew aj iban Pem erint ah.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cuk up j elas

Pasal 2 Cuk up j elas

Pasal 3

Pengendalian k erusak an t anah dilak uk an dalam rangk a k onserv asi sehingga sum ber day a t anah dapat diday agunak an sesuai dengan at au t idak m elebihi day a duk ungny a.

Pasal 4 Cuk up j elas

Pasal 5 Ay at ( 1)

Penet apan k rit eria bak u k erusak an t anah nasional t ersebut didasark an pada sifat - sifat dasar t anah y ang m enent uk an m ut u dan fungsi t anah sebagai fak t or produk si biom assa

Ay at ( 2)

Cuk up j elas

Ay at ( 3)

Cuk up j elas

Pasal 6 Ay at ( 1)

(14)

Ay at ( 2)

Cuk up j elas

Ay at ( 3)

Penet apan k rit eria bak u k erusak an t anah di daerah y ang lebih k et at dit erapkan apabila kondisi t anah di daerah t ersebut lebih rent an t erhadap k erusak an dibandingk an k ondisi rat a- rat a nasional.

Ay at ( 4)

Cuk up j elas

Ay at ( 5)

Cuk up j elas

Ay at ( 6)

Cuk up j elas

Pasal 7

Cuk up j elas

Pasal 8 Ay at ( 1)

Kegiat an inv ent arisasi, ident ifik asi dan analisis t erhadap fak t or- fakt or yang m em pengaruhi kondisi t anah dilakukan dengan m engum pulkan dat a dan inform asi t erk ait y ang t elah ada ( dat a sek under) dan/ at au m elak uk an pengam at an dan penguk uran sej um lah param et er langsung di lapangan, j ik a dat a sek under belum m encuk upi at au diperluk an dat a y ang lebih m ut ak hir dari lapangan k arena diduga t elah t erj adi perubahan y ang m endasar. Pengam at an dilak uk an unt uk sem ua param et er sifat dasar t anah, pot ensi sum ber k erusak an, kondisi ik lim dan t opografi, sert a penggunaan t anah.

Sifat dasar t anah m encakup sifat fisik, sifat kim ia dan sifat biologi t anah. Sifat fisik t anah ant ara lain m eliput i kedalam an t anah, t ekst ur, pori, kandungan air. Sifat kim ia t anah ant ara lain m eliput i pH, k andungan garam . Sifat biologi t anah t erut am a berk ait an dengan j um lah j asad renik ( m ik roba) y ang t erk andung di dalam t anah.

Kondisi iklim dan geografi yang perlu dit elit i m eliput i ant ara lain curah huj an, int ensit as penyinaran m at ahari, ket inggian ( elev asi) , dan m orfologi.

(15)

produk si biom assa ant ara lain k egiat an pert am bangan, perm ukim an dan indust ri.

Penggunaan t anah adalah wuj ud t ut upan perm uk aan bum i baik y ang m erupak an hasil bent uk an alam i ( m isalny a hut an, alang- alang dan sem ak ) , m aupun hasil bent uk an buat an sebagai cerm inan buday a ( m isalny a perm uk im an, k ebun, dan t am an) .

Ay at ( 2)

Cuk up j elas

Ay at ( 3)

Cuk up j elas

Ay at ( 4)

Pet a k ondisi t anah daerah k abupat en/ k ot a dapat digunak an unt uk m eny usun pet a propinsi dengan cara m enggabungk an pet a k ondisi t anah daerah k abupat en/ k ot a. Pet a k ondisi t anah daerah Propinsi digam bark an dengan sk ala m inim al 1 : 250.000 agar bisa diint egrasik an dengan pet a t em at ik lain unt uk m erum usk an arahan k ebij ak an pem bangunan daerah.

Pasal 9

Cuk up j elas

Pasal 10

Yang dim ak sud dengan ev aluasi adalah m em bandingk an ant ara k ondisi t anah dengan k rit eria bak u k erusak an t anah unt uk produk si biom assa sehingga dapat dik et ahui rusak t idak ny a t anah. Tanah dik at ak an rusak apabila salah sat u param et er k rit eria bak u k erusak an t anah t erlam paui.

Pasal 11

Pencegahan k erusak an t anah unt uk produk si biom assa dapat dilak uk an dengan cara ant ara lain:

a. Set iap usaha dan/ at au kegiat an waj ib m enyesuaikan k egiat anny a dengan perunt uk an lahan sesuai dengan rencana t at a ruang w ilay ah Kabupat en/ Kot a;

(16)

( AMDAL) , unt uk m em peroleh izin m elak uk an usaha dan/ at au k egiat an;

c. Set iap usaha dan/ at au kegiat an yang diperkirakan t idak m enim bulk an dam pak besar dan pent ing t erhadap t anah unt uk produk si biom assa w aj ib m elak uk an upay a pengelolaan lingk ungan ( UKL) dan upay a pem ant auan lingk ungan ( UPL) , unt uk m em peroleh izin m elak uk an usaha dan/ at au k egiat an.

d. Yang dim ak sud dengan usaha dan/ at au k egiat an m eliput i usaha dan/ at au k egiat an y ang m em erluk an izin dan y ang t idak m em erlukan izin.

e. Usaha dan/ at au kegiat an yang m em erlukan izin ant ara lain kegiat an yang waj ib m em iliki AMDAL dan m elakukan UKL dan UPL.

f. Cont oh izin y ang dim ak sud ant ara lain izin usaha pert anian unt uk usaha di bidang pert anian, izin usaha perk ebunan unt uk usaha di bidang perk ebunan, izin usaha k ehut anan unt uk usaha di bidang hut an t anam an.

g. Usaha dan/ at au k egiat an y ang t idak m em erlukan izin ant ara lain k egiat an pert anian unt uk m em enuhi k ebut uhan hidup sehari-hari ( subsist en) .

Pasal 12 Ay at ( 1)

Penanggulangan k erusak an t anah dapat dilak uk an dengan cara ant ara lain:

a. m em perbaik i pengolahan dalam proses produk si; dan/ at au

b. m engurangi produk si.

Ay at ( 2)

Cuk up j elas

Pasal 13 Ay at ( 1)

Pem ulihan k ondisi t anah dilak uk an dengan cara ant ara lain:

(17)

b. m elakukan t indakan am eliorasi dengan m enggunak an bahan-bahan sepert i pupuk , bahan-bahan organik dan k apur; dan/ at au

c. m elak uk an t indak an k onserv asi t anah sepert i pem buat an t eras at au bangunan sipil t eknis lain, penanam an t anam an penut up.

Ay at ( 2)

Yang dim ak sud dengan inst ansi t ek nis y ang bersangk ut an adalah : a. inst ansi y ang bert anggung j aw ab di bidang pert anian dan

perk ebunan unt uk k egiat an di bidang pert anian dan perk ebunan; at au

b. inst ansi y ang bert anggung j awab di bidang k ehut anan unt uk k egiat an hut an t anam an.

Pasal 14

Cuk up j elas

Pasal 15

Cuk up j elas

Pasal 16

Yang dim ak sud dengan pengaw asan secara periodik m isalny a pengawasan yang dilakukan set iap 3 ( t iga) bulan sekali. Sedangkan pengawasan int ensif dilakukan dengan frekuensi yang lebih sering dari pada pengaw asan periodik .

Pasal 17 Ay at ( 1)

Yang dim ak sud pej abat daerah set em pat ant ara lain Kepala Desa, Lurah, Cam at .

Ay at ( 2)

Cuk up j elas

Ay at ( 3)

Cuk up j elas

Ay at ( 4)

(18)

Pasal 18 Ay at ( 1)

Tindak an penghent ian pelanggaran t ersebut dim ak sudk an unt uk m enghent ik an k erusak an dan m em ulihk an k erusak an t anah y ang t erj adi, sehingga k erugian dapat dicegah sek ecil m ungk in.

Ay at ( 2)

Yang dim aksud dengan pihak ket iga adalah orang yang dinilai m em iliki kem am puan unt uk m elakukan penanggulangan dan pem ulihan k erusak an t anah.

Pasal 19

Cuk up j elas

Pasal 20 Ay at ( 1)

Peningk at an k esadaran m asy arak at t ersebut dapat dilak uk an ant ara lain m elalui :

a. peningk at an pem aham an t erhadap perat uran perundang-undangan y ang berk ait an dengan bidang k onserv asi t anah;

b. bim bingan t eknis;

c. pendidik an dan pelat ihan;

d. pem berian insent if bagi orang y ang dianggap berj asa dalam bidang k onserv asi t anah unt uk m endorong part isipasi ak t if m asy arak at dan dunia usaha dalam pengendalian k erusak an t anah.

Ay at ( 2)

Yang dim ak sud dengan k ebiasaan- k ebiasaan m asy arak at y ang m enduk ung perlindungan t anah ant ara lain m em biark an lahan pert anian t idak dit anam i dalam k urun wak t u t ert ent u, pergiliran t anam an, t um pang sari dan pem buat an t errasering

Pasal 21

Cuk up j elas

Pasal 22

(19)

k egiat an- k egiat an y ang berpot ensi m erusak t anah m erupak an suat u k onsek uensi logis dari hak berperan dalam pengendalian k erusak an t anah unt uk produk si biom assa y ang berlandask an pada asas k et erbuk aan. Hak at as inform asi t ersebut akan m eningkat kan nilai dan efek t iv it as peran dalam pengendalian k erusak an t anah unt uk produk si biom assa, disam ping ak an m em buk a peluang bagi m asy arak at unt uk m engakt ualisasikan haknya at as lingkungan hidup yang baik dan sehat . I nform asi t ersebut dapat berupa dat a, k et erangan, at au inform asi lain y ang berk enaan dengan pengendalian k erusak an t anah unt uk produk si biom assa y ang m enurut sifat dan t uj uanny a m em ang t erbuk a unt uk dik et ahui m asy arak at .

Hak m asy arak at unt uk m endapat k an inform asi m erupak an pendorong bagi m asy arak at unt uk berperan ak t if dalam pengendalian k erusak an t anah.

Peran m asy arak at m eliput i ant ara lain m eny am paik an saran dan pendapat t ent ang k ebij ak an pengendalian k erusak an t anah sert a berpart isipasi ak t if dalam pengendalian k erusak an t anah.

Pasal 23

Cuk up j elas

Pasal 24

Cuk up j elas

Pasal 25

(20)

LAM PI RAN

PERATURAN PEM ERI N TAH N O. 1 5 0 TAH UN 2 0 0 0 TAN GGAL 2 3 D ESEM BER 2 0 0 0

KRI TERI A BAKU KERUSAKAN TAN AH UN TUK PROD UKSI BI OM ASSA

A. KRI TERI A BAKU KERUSAKAN TANAH DI LAHAN KERI NG AKI BAT EROSI AI R

(21)

C. KRI TERI A BAKU KERUSAKAN TANAH DI LAHAN BASAH

Cat at an :

- Unt uk lahan basah y ang t idak bergam but dan k edalam an pirit > 100 cm , k et ent uan k edalam an air t anah dan nilai redok s t idak berlak u.

- Ket ent uan- k et ent uan subsidensi gam but dan k edalam an lapisan berpirit t idak berlaku j ika lahan belum t erusik/ m asih dalam kondisi asli/ alam i/ hut an alam .

Presiden Republik I ndonesia,

Tt d.

ABDURRAHMAN WAHI D

Referensi

Dokumen terkait

2) Program Kerja Kelompok a.. Agar TIK dapat dimanfaatkan pendidik untuk meningkatkan kualitas pendidikan Untuk merubah paradigm pendidikan yang lebih baik. Sebagai

Pada hari ini, Selasa tanggal Dua bulan Oktober tahun dua ribu dua belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pertanian Kota Padang

[r]

Jika dikemudian har i ditemui bahw a data/ dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya w akili ber sedia dikenakan

After immersing myself in this area I thought it would useful to me and my research students if I wrote a survey paper on the subject to help them assimilate the concepts and the

83 Pemagaran dan Pematangan Tanah Kantor Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Admnistrasi jakarta Timur --> Pemagaran Tanah Kantor Suku Dinas

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan informasi ilmiah mengenai konsentrasi BA, 2,4-D, NAA, dan IAA yang merupakan dalam medium ½ MS terbaik untuk

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi Mikroba Pelarut Fosfat, beberapa dosis pupuk P, dan interaksi Mikroba Pelarut Fosfat dengan beberapa dosis pupuk