• Tidak ada hasil yang ditemukan

2016 115 ped Buku 9. Pedoman Editor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2016 115 ped Buku 9. Pedoman Editor"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Kegiatan Pendaftaran Usaha/ Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (Listing SE2016) merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Sensus Ekonomi Tahun 2016. Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan untuk memperoleh data tentang unit usaha/ perusahaan beserta karakteristik usahanya, dan informasi lain terkait kepemilikan usaha (ownership), penggunaan internet dalam kegiatan usaha (on-line), dan sistem waralaba (franchise).

Mengingat luas dan bervariasinya cakupan dari unit usaha dan aktivitas ekonomi yang dilakukan maka pemahaman tentang tujuan, konsep dan definisi, serta tata cara pencacahan dan pengolahan data mutlak diperlukan. Untuk itu disusun Buku Pedoman Editor, yang memuat uraian tentang tujuan, cakupan, tahapan pengolahan, serta tata cara editing coding bagi petugas editor yang perlu dipelajari secara cermat. Buku pedoman ini juga dimaksudkan sebagai bagian dari Standard Operating Procedure (SOP) dalam pelaksanaan kegiatan Listing SE2016 guna menghasilkan data yang akurat.

Saya mengharapkan petugas editor dapat mengikuti petunjuk yang dijabarkan dalam buku ini agar dapat melaksanakan tugas, peran dan fungsinya dengan baik. Atas kontribusi semua pihak dalam pelaksanaan Pengolahan Data Sensus Ekonomi 2016 ini diucapkan terima kasih.

Jakarta, April 2016 Kepala Badan Pusat Statistik

(2)
(3)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...I

DAFTAR ISI ... iiI

DAFTAR GAMBAR ... V

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 1

1.3. Dokumen ... 2

1.4. Cakupan Wilayah, Jumlah Petugas, dan Beban Tugas ... 4

1.5. Cakupan Usaha/perusahaan ... 5

1.6. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan SE2016 ... 6

II. TAHAPAN PENGOLAHAN ... 9

2.1. Mekanisme Pengelolaan Dokumen ... 10

2.2. Penerimaan Dokumen (

Receiving

)... 15

2.3. Penyimpanan Dokumen ... 16

2.4. Editing Coding ... 17

III. TATA CARA EDITING DAN CODING ... 19

3.1. Umum ... 19

3.2. Editing Coding Dokumen SE2016-L1 ... 21

3.3. Editing Coding Dokumen SE2016-L1.P ... 28

3.4. Editing Coding Dokumen SE2016-L2 ... 32

3.5. Editing Coding Dokumen SE2016-L2.P ... 39

3.6. Konsistensi Dokumen SE2016-L1/L1.P dan SE2016-L2/L2.P ... 46

3.7. Editing Coding Dokumen SE2016-RBL ... 46

3.8. Editing Coding Dokumen SE2016-KB ... 48

3.9. Editing Coding Dokumen SE2016-LF ... 50

IV. TATA CARA PENULISAN DOKUMEN SCANNER ... 51

4.1. Aturan Dasar Penulisan ... 51

4.2. Cara Pengisian SE2016-RBL ... 53

4.3. Cara Pengisian SE2016-L1 ... 56

(4)

iv

(5)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Dokumen Pelaksanaan SE2016 ... 4

Gambar 2. Contoh Penomoran Boks pada batching ... 12

Gambar 3. Alur Pengolahan SE2016 ... 14

Gambar 4. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-RBL ... 55

Gambar 5. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-L1 ... 58

Gambar 6. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-KB ... 60

(6)
(7)

Buku 9 | PENDAHULUAN 1

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegiatan pendaftaran (listing) bangunan dan usaha/perusahaan SE2016

diharapkan menghasilkan data berkualitas. Oleh karenanya perlu dilakukan

pengawasan dan pemeriksaan tahap ke dua terhadap hasil pelaksanaan

pencacahan di lapangan. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menghindari dan

mengantisipasi kesalahan petugas pencacah (PCL) maupun pengawas (PML) di

dalam mendaftar bangunan, serta unit usaha/perusahaan dan aktivitas ekonomi

yang dilakukan.

Buku pedoman editing coding ini disusun sebagai panduan bagi petugas

editor dan pengawas editor dalam melakukan editing dan coding dokumen hasil

pencacahan petugas PCL maupun hasil pemeriksaan PML. Buku ini berisi penjelasan

rinci tentang : a) tahapan pengolahan; b) tata cara editing coding; c) tata cara

penulisan dokumen scanner. Dengan berpedoman pada buku panduan ini, hasil

pendaftaran bangunan dan usaha/perusahaan diharapkan dapat menggambarkan

kondisi riil perekonomian Indonesia.

1.2. Tujuan

Secara umum, tujuan kegiatan editing coding pengolahan SE2016 adalah

sejalan dengan tujuan umum dari kegiatan Listing SE2016 yang dimaksudkan untuk

memperoleh data dasar dari unit usaha/perusahaan yang bergerak di berbagai

aktivitas usaha kecuali usaha pertanian, yaitu:

1. Menerapkan pengolahan pra komputer yang benar terhadap data hasil

pendataan lapangan.

2. Meneliti tingkat keakuratan hasil pendaftaran - pendataan dan pengolahan

data, serta melihat efektifitas para petugas di lapangan maupun di tingkat

pengolahan data.

3. Meminimalisasi terjadinya non sarmpling error, sehingga meningkatkan

akurasi data dasar yang dihasilkan.

4. Memperlancar proses pengolahan data secara menyeluruh sehingga dapat

(8)

Buku 9 | PENDAHULUAN 2

1. SE2016-L1 Pendaftaran bangunan dan unit usaha/

perusahaan, baik yang berada di luar lokasi bangunan tempat tinggal/rumah (bangunan tetap ataupun tidak tetap) maupun di dalam lokasi bangunan tempat tinggal/rumah

PCL

2. SE2016-L2 Pendataan karakteristik seluruh unit

usaha/perusahaan

PCL

3. SE2016-L1.P Pemutakhiranunit usaha/ perusahaan yang

tercetak pada daftar SE2016-L1.P

PCL

4. SE2016-L2.P Pemutakhiran karakteristik seluruh unit

usaha/perusahaan yang tercetak pada

6. SE2016-RBL Rekapitulasi hasil pendaftaran dengan

daftar SE2016-L1 dan hasil pemutakhiran dengan daftar SE2016-L1.P

PML

7. SE2016-KB Rekapitulasi jumlah usaha/perusahaan

(9)

Buku 9 | PENDAHULUAN 3

Kumpulan kasus batas dan penegasannya PCL dan PML

14 Buku Ringkasan

KBLI 2015 (Buku 7)

Pedoman pemberian kode KBLI 5 digit PCL dan PML

15 Buku Pedoman

18 SE2016-DSBS Daftar sampel blok sensus Listing SE2016

(10)

Buku 9 | PENDAHULUAN 4

Alur dokumen untuk pelaksanaan SE2016 dapat dilihat pada bagan berikut.

Alur Dokumen

BPS Provinsi BPS Kab/Kota Koseka/Korlap Pengawas Pencacah

Softcopy hasil

1.4. Cakupan Wilayah, Jumlah Petugas, dan Beban Tugas

Kegiatan SE2016 dilaksanakan seluruh wilayah Indonesia. Pada

kabupaten/kota terpilih, akan dipilih sejumlah desa konsentrasi dan nonkonsentrasi

baik di daerah perkotaan (urban) maupun daerah perdesaan (rural). Selanjutnya

setiap sampel desa konsentrasi dan nonkonsentrasi akan dipilih blok sensus

konsentrasi dan nonkonsentrasi. Blok sensus/subblok sensus yang terpilih

merupakan kawasan pertokoan, perkantoran, pemukiman biasa, dan pemukiman

(11)

Buku 9 | PENDAHULUAN 5 1.5. Cakupan Usaha/perusahaan

Usaha/perusahaan yang dicakup dalam SE2016 adalah seluruh

usaha/perusahaan, baik yang menggunakan tempat tetap maupun tempat tidak

tetap, yang berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan

usaha yang dicakup dalam SE2016 meliputi seluruh kategori lapangan usaha di luar

kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan (kategori A) dan

kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (kategori

O). Kategori lapangan usaha yang dicakup dalam SE2016 meliputi:

B. Pertambangan dan penggalian;

C. Industri pengolahan;

D. Pengadaan listrik, gas/uap air panas, dan udara dingin;

E. Pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuangan dan

pembersihan limbah dan sampah;

F. Konstruksi;

G. Perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda

motor;

H. Transportasi dan pergudangan;

I. Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum;

J. Informasi dan komunikasi;

K. Jasa keuangan;

L. Real estat;

M. Jasa profesional, ilmiah, dan teknis;

N. Jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan,

agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya;

P. Jasa pendidikan;

Q. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial;

R. Kesenian, hiburan, dan rekreasi; kecuali kode 92000 ( perjudian dan

pertaruhan)

S. Kegiatan jasa lainnya;

(12)

Buku 9 | PENDAHULUAN 6 1.6. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan SE2016

Untuk menjamin kelancaran kegiatan pendaftaran bangunan dan

usaha/perusahaan dan pengolahan hasilnya, maka jadwal kegiatan listing disusun

sebagai berikut :

No Kegiatan Waktu

1 Persiapan Juni 2015

2

Rapat pembahasan finalisasi metodologi, organisasi lapangan, kuesioner, dan buku pedoman Listing SE2016

Juli - Agustus 2015

3 Koordinasi dengan BPS Provinsi Agustus 2015

4 Pengadaan ATK dan peralatan petugas Agustus - Desember 2015

5 Pengadaan buku pedoman dan kuesioner Listing

SE2016 September – Desember 2015

6 Finalisasi sistem pengolahan dan tabulasi Oktober – Desember 2015

7 Penyusunan bahan ajar Listing SE2016 September – Desember 2015

8 Workshop Intama Listing SE2016 Januari 2016

9 Pencetakan Buku Pedoman Pengolahan Februari 2016

10 Pelatihan Innas + MK Listing SE2016 Februari 2016

11 Pelatihan Inda + MK Listing SE2016 Maret 2016

12 Pelatihan petugas Listing SE2016 Maret – April 2016

13 Printing SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P Maret – April 2016

14 Pencacahan dan pengawasan Listing SE2016 Mei 2016

15 Pelatihan Innas + MK pengolahan Listing SE2016 Maret – April 2016

16 Pelatihan petugas pengolahan hasil Listing

SE2016 Maret – April 2016

17 Pelaksanaan MK Listing SE2016 Mei 2016

(13)

Buku 9 | PENDAHULUAN 7

No Kegiatan Waktu

19 Pelatihan petugas PES Listing SE2016 Juni 2016

20 Pelaksanaan PES Listing 2016 Juli 2016

21 Pengolahan SE2016-RBL di kabupaten/kota Mei – Juni 2016

22 Tabulasi hasil SE2016-RBL Mei – Juni 2016

23 Analisis dan diseminasi hasil SE2016 - RBL Juli 2016

24 Pelaksanaan matching PES Listing SE2016 Agustus 2016

25

Editing coding RBL, L1, SE2016-L1.P, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L2.P di BPS Kabupaten/Kota

Mei – Juni 2016

26 Pengolahan L1, L2,

SE2016-L1.P, SE2016-L2.P, dan SE2016-KB Mei – Oktober 2016

27 Pengolahan PES Listing SE2016 September – Oktober 2016

28 Tabulasi hasil pengolahan L1,

SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P November 2016

29 Rekonsiliasi hasil pengolahan SE2016-L1,

SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P November 2016

30 Pembahasan hasil sementara Listing SE2016 Desember 2016

31 Penyusunan laporan Listing SE2016 Desember 2016

32 Penyusunan Laporan PES Listing SE2016 Desember 2016

(14)
(15)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 9

II.

TAHAPAN PENGOLAHAN

Secara umum, kegiatan pengolahan data SE2016 dibedakan menjadi dua

yaitu pengolahan data pra komputer dan pengolahan data dengan komputer.

Kegiatan pengolahan data pra komputer meliputi penerimaan dokumen (receiving),

pengelompokan dokumen (batching), dan penyuntingan penyandian (editing

coding). Sedangkan pengolahan data SE2016 dengan komputer terbagi menjadi

dua tahap yaitu pengolahan angka sementara dan pengolahan angka final.

Pengolahan angka sementara bersumber pada data hasil pengolahan dokumen

SE2016-RBL, sedangkan angka final bersumber pada pengolahan data hasil

pencacahan SE2016 untuk kuesioner L1, KB, L2,

SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P .

Pengolahan angka sementara, yang bersumber dari pengolahan dokumen

SE2016-RBL, merupakan hasil rekapitulasi pendaftaran dengan menggunakan

daftar SE2016-L1 dan SE2016-L1.P, dimana dilakukan pendaftaran terhadap

seluruh bangunan dan unit usaha maupun perusahaan baik yang berada di luar

maupun di dalam lokasi bangunan, dan dilengkapi dengan daftar unit

usaha/perusahaan yang telah diidentifikasi sebelumnya yang berupa preprinted unit

usaha/perusahaan. Dengan demikian hasil pengolahan angka sementara ini dapat

digunakan sebagai kontrol terhadap data SE2016 Lengkap untuk setiap area

pencacahan (BS) dan benar-benar merupakan cerminan dari data unit

usaha/perusahaan dalam SE2016-L2. Pengolahan daftar SE2016-RBL dilakukan

dengan menggunakan program data capture di BPS Kabupaten/Kota.

Pengolahan angka final, yang bersumber dari pengolahan dokumen

SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016.L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P, merupakan

hasil pendataan pendaftaran bangunan dan unit usaha/perusahaan dan di lengkapi

dengan karakteristik seluruh unit usaha/perusahaan di seluruh wilayah Indonesia.

Pengolahan angka final ini dilakukan di BPS Provinsi, dimana pengolahan dokumen

SE2016-L1, SE2016-KB dan SE2016-L2 dilakukan dengan menggunakan data

capture, sedangkan untuk pengolahan angka final yang bersumber dari dokumen

(16)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 10

kegiatan pengolahan data dengan komputer ini mengunakan suatu aplikasi yang

berbasis client server dan dilengkapi dengan proses validasi interaktif dalam

kegiatan entri data.

Pengolahan pra komputer dilakukan di BPS Kabupaten/Kota. Untuk

mendapatkan data yang akurat, maka proses editing coding dokumen dilakukan

sedekat mungkin dengan lapangan, sehingga mempermudah proses revisit

lapangan apabila terdapat keragu-raguan dalam pengisian dokumen. Denga

demikian, editing coding dokumen RBL, L1/L1.P dan

SE2016-L2/L2.P dilakukan di BPS Kabupaten/Kota.

2.1. Mekanisme Pengelolaan Dokumen

Sebelum melakukan kegiatan pengolahan data dan editing coding, perlu

dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen dan diatur cara penyimpanannya

ketika dokumen hasil pencacahan telah diterima di BPS Kabupaten/Kota maupun di

BPS Provinsi.

Dalam pencacahan SE2016 ini, dokumen hasil pencacahan petugas

pencacah diurutkan dan dikelompokkan dengan susunan tertentu sedemikian

hingga dapat mempermudah pengelolaan dokumen untuk tahapan berikutnya.

Pengawas (PML) dalam hal ini telah melakukan pengelompokkan dokumen/batching

terhadap dokumen yang diperiksa. Setelah diperiksa, dokumen dikelompokkan

dalam 1 boks dengan satuan desa. Dokumen dalam 1 boks dapat berisi 1 s.d. 6

Blok sensus. Apabila dalam 1 desa terdapat Blok Sensus dengan muatan melebihi

kapasitas boks, maka dapat menggunakan boks tambahan dengan menuliskan

jumlah boks. pada sudut kanan atas. Tata cara penyusunan dokumen dapat dilihat

(17)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 11

Susunan 1 set hasil Pencacahan untuk Setiap BS (unit usaha/perusahaan

ke-1 s.d………. usaha/perusahaan ke-n)

Sketsa Peta BS/SBS

SE2016-RBL

SE2016-L1

SE2016-KB

SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN 1

SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN 2

. .

SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN n

SE2016-L1.P

SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN 1

SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN 2

. .

SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN n

Apabila kapasitas boks masih memungkinkan untuk diisi, maka lanjutkan ke

BS berikutnya dengan susunan yang sama dengan tata cara diatas. Perlu

diperhatikan bahwa satuan batching ini dalam desa, sehingga apabila kapasitas

boks masing memungkinkan untuk diisi tetapi berbeda identitas desa, maka harus

diisikan ke boks yang berbeda.

Kemudian, apabila dalam 1 BS terdapat jumlah dokumen yang melebihi

kapasitas boks, maka dapat di dimasukkan ke boks lainnya dengan memberi

identitas pada boks lanjutan tersebut mengenai jumlah boks tambahan.

(18)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 12

Setelah dokumen-dokumen tersebut telah selesai di kelompokkan, maka

selanjutnya dokumen dikirim ke BPS Kabupaten/Kota. Pengiriman dokumen hasil

pencacahan oleh petugas digunakan untuk proses lanjutan dari setiap BS.

Dokumen yang telah dikirim, selanjutnya di terima oleh petugas

penerimaan dokumen dan dilanjutkan ke proses selanjutnya sampai dengan editing

coding. Dokumen yang telah di lakukan editing coding, kemudian disusun kembali

dalam susunan yang sedikit berbeda dengan susunan pada waktu dokumen dari

pencacahan. Hal ini dikarenakan perbedaan perlakuan proses pengolahan dengan

komputer untuk beberapa jenis dokumen tersebut. Sketsa peta BS/SBS dan

SE2016-RBL diolah dengan scanner di seksi IPDS BPS kabupaten/kota, SE2016-L1,

SE2016-KB, SE2016-L2 diolah di BPS provinsi dengan menggunakan data capture,

sedangkan SE2016-L1.P dan SE2016-L2.P diolah di BPS provinsi dengan

menggunakan data entry.

Boks 1 Boks 2

(19)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 13

Tata cara penyusunan dokumen setelah di edit, adalah sebagai berikut :

1. Sketsa Peta BS/SBS dan SE2016-RBL dipisahkan dari kelompok BS nya dan

dikelompokkan dalam satuan desa dalam 1 kabupaten/kota

2. Dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P, SE2016-L2.P

disusun kembali dalam boks dengan susunan sebagai berikut :

SE2016-L1

SE2016-KB

SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN 1

SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN 2

. .

SE2016-L2....USAHA/PERUSAHAAN n

SE2016-L1.P

SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN 1

SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN 2

. .

SE2016-L2.P....USAHA/PERUSAHAAN n

3. Penempatan dalam boks dilakukan sama seperti aturan penempatan pada

dokumen dari pencacahan, yaitu dikelompokkan dalam satuan desa.

Adapun mekanisme pengelolaan dokumen yang menggambarkan

pengolahan dokumen SE2016 secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar

(20)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 14

Lapangan BPS Kab/Kota BPS Provinsi BPS

(21)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 15 2.2. Penerimaan Dokumen (Receiving)

Kegiatan penerimaan dokumen merupakan proses menerima, memeriksa

kelengkapan dokumen sketsa peta BS/SBS, SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1,

SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan SE2016-L2.P hasil pencacahan yang dilakukan di

Kabupaten/Kota oleh sub bagian Tata Usaha dan atau KSK wilayah sample dari setiap

BS.

Unit kerja di BPS Kabupaten/Kota yang melaksanakan penerimaan dokumen

adalah petugas yang ditunjuk untuk pengolahan data.

Tugas penerima dokumen adalah sebagai berikut :

1. Mencocokkan identitas dokumen yang diterima dengan Daftar Blok Sensus dan

sekaligus mencatat kelengkapan dokumen yang diterima. Identitas dokumen

SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan dokumen

SE2016-L2.P adalah :

a. Nama dan Kode provinsi,

b. Nama dan Kode Kabupaten/kota, c. Nama dan Kode Kecamatan, d. Nama dan Kode Kelurahan/desa, e. Nomor Blok Sensus dan

f. Nomor Subblok Sensus (jika ada).

Apabila petugas menemukan perbedaan identitas antar dokumen tersebut,

maka petugas harus menanyakannya kepada PML mengenai identitas dokumen

tersebut ;

2. Menghitung dan mencatat jenis dan dokumen yang diterima. Apabila petugas

penerima dokumen menemukan perbedaan antara jumlah dokumen yang

diterima dengan yang tertera pada surat pengantar, maka petugas harus

segera melapor ke PML agar PML dapat meneliti dan memutuskan jumlah mana

yang benar. Hal ini harus tercatat pada laporan periodik pra komputer (Formulir

(22)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 16

3. Mencocokkan isian dokumen SE2016-KB Blok II Rincian 201 dengan banyaknya

dokumen (unit usaha) SE2016-L2, serta Rincian 202 dengan banyaknya

dokumen (unit usaha) SE2016-L2.P. Bila ada perbedaan harus segera

konfirmasi ke PML.

4. Mencocokkan isian dokumen SE2016-L1 (penjumlahan Blok III Rincian 303 +

Rincian 304 dengan banyaknya dokumen (unit usaha) SE2016-L2. Bila ada

perbedaan harus segera melapor ke Penanggungjawab yang bertugas.

Selanjutnya Penanggungjawab harus menanyakannya kepada PML untuk

memutuskan jumlah mana yang benar;

5. Mencocokkan isian dokumen penjumlahan SE2016-L1.P Blok III Rincian 303

(jumlah usaha rumah tangga) dan SE2016-L1.P Blok III Rincian 304 (Jumlah

usaha/perusahaan yang ditemukan) dengan banyaknya dokumen (unit usaha)

SE2016-L2.P. Bila ada perbedaan harap segera melapor ke Penanggungjawab

yang bertugas. Selanjutnya Penanggungjawab harus menanyakannya kepada

PCL atau Pengawas untuk memutuskan jumlah mana yang benar;

6. Melakukan entri data penerimaan dokumen pada aplikasi SIPMEN SE2016.

7. Mencetak formulir tanda terima dari Koseka ke Subbag TU BPS Kab/Kota

melalui aplikasi SIPMEN SE2016.

8. Membuat laporan perkembangan penerimaan dokumen secara periodik

(Formulir LP-Prakom).

2.3. Penyimpanan Dokumen

Penyimpanan dokumen merupakan proses menyimpan dan mengelola dokumen

agar mudah diambil apabila diperlukan dalam tahap editing coding dan perekaman data

serta mudah pula dikembalikan ke tempat penyimpanan semula.

Tugas penyimpanan dokumen adalah sebagai berikut :

1. Menerima dokumen yang telah di-batch dan diterima oleh petugas receiving;

2. Memberikan nomor identitas boks pada sisi tinggi boks di bagian bawah

dengan ketentuan : pp.kk.ccc.ddd.nbs.xxx

(23)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 17

3. Menyusun dokumen pada tempat penyimpanan sehingga dokumen mudah

diambil dan dikembalikan ke tempat semula;

4. Mencetak tanda terima dokumen dari subbag TU BPS Kab/Kota ke seksi

Distribusi selaku penanggung jawab editing coding melalui aplikasi SIPMEN

SE2016.

5. Memberikan dokumen kepada seksi distribusi;

6. Menerima dan menyimpan kembali dokumen dari seksi distribusi.

2.4. Editing Coding

Editing dan coding merupakan proses pemeriksaan, pembetulan isian apabila

terjadi kesalahan dan pemberian kode pada dokumen hasil pencacahan lapangan.

Beberapa dokumen SE2016 diolah dengan menggunakan scanner, sehingga semua

lembar/dokumen SE2016-L1, SE2016-RBL, SE2016-KB, dan SE2016-L2 harus senantiasa

terjaga bersih, rapi dan penulisan telah menggunakan kaidah yang telah ditentukan.

Pelaksanaan editing coding merupakan tanggung jawab dari seksi distribusi BPS

kab/kota, sehingga alur dokumen dari dan ke editor diatur oleh seksi distribusi yang

dalam hal ini juga berperan sebagai pengawas editing. Adapun tugas pengawas editing

adalah sebagai berikut :

1. Mengikuti pelatihan editing coding;

2. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan;

3. Mencetak tanda terima dokumen dari seksi distribusi BPS Kab/Kota ke editor

melalui aplikasi SIPMEN SE2016;

4. Mengawasi pelaksanaan editing coding di BSP kab/Kota dan membantu editor

dalam membantu editor apabila ada permasalahan terkait isian dokumen;

5. Menerima kembali dokumen dari editor;

6. Menyerahkan sketsa peta BS/SBS dan SE2016-RBL ke seksi IPDS BPS Kab/Kota

untuk dilakukan pengolahan;

7. Mencetak tanda terima dokumen dari seksi distribusi BPS Kab/Kota ke subbag

(24)

Buku 9 | TAHAPAN PENGOLAHAN 18

8. Mengirimkan dokumen SE2016-L1, SE2016-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P, dan

SE2016-L2.P ke petuga penyimpanan (subbag TU) untuk dikirim ke BPS

Provinsi;

9. Membuat laporan perkembangan penerimaan dokumen secara periodik

(Formulir LP-Prakom).

Sedangkan tugas editor adalah sebagai berikut :

1. Mengikuti pelatihan Editing dan Coding;

2. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan;

3. Menghitung dan memeriksa kelengkapan dokumen, jumlah dokumen

SE2016-L2 harus sesuai dengan yang tertera pada dokumen SE2016-KB Blok II Rincian

201. Serta jumlah SE2016-L2.P harus sesuai dengan yang tertera pada

dokumen SE2016-KB Blok II Rincian 202.

4. Memeriksa kesesuaian jumlah dokumen SE2016-L2 dan SE2016-L2.P dalam

setiap blok sensus dengan jumlah usaha dalam SE2016-L1 dan preprinted

SE2016-L1.P dengan ketentuan yang telah diatur pada subbab 3.4 Konsistensi

Dokumen SE2016-L1/L1.P dan SE2016-L2/L2.P ;

5. Melakukan editing dan coding terhadap isian dokumen SE2016-L1, SE2016-RBL,

SE2016-L2, SE2016-L1.P, SE2016-L2.P sesuai dengan pedoman yang

ditentukan;

6. Menyerahkan dokumen yang telah di editing coding kepada pengawas editing.

7. Membuat laporan perkembangan editing dan coding secara periodik.

Hasil editing coding sangat mempengaruhi kualitas data dan proses pengolahan

selanjutnya. Berbagai informasi yang dirasa meragukan seharusnya sudah dapat

dideteksi sejak dilakukan editing coding, sehingga akan memperlancar kegiatan

pengolahan selanjutnya. Untuk itu diperlukan petugas editing coding (editor) yang

bertanggung jawab dan mengerti tentang konsep-konsep yang digunakan dalam

(25)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 19

III.

TATA CARA

EDITING

DAN

CODING

3.1. Umum

Editing coding merupakan proses memeriksa dan membetulkan penulisan yang

salah/kurang jelas pada isian dokumen hasil pencacahan dengan memperhatikan

kaidah-kaidah editing/coding (penyuntingan/penyandian) yang telah ditetapkan. Editing

coding yang dibahas pada bab ini meliputi editing coding untuk setiap isian pada

dokumen yang dikumpulkan dari kegiatan lapangan SE2016, yaitu : SE2016-RBL,

SE2016-L1, SE106-KB, SE2016-L2, SE2016-L1.P,dan SE2016-L2.P.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh petugas editing coding adalah :

1. Periksa jumlah dokumen yang digunakan dalam kegiatan listing, jumlah setiap jenis

dokumen harus sesuai dengan jumlah unit usaha/perusahaan yang menjadi

tanggung jawab masing-masing PCL.

2. Seluruh tulisan pada dokumen SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1 dan SE2016.L2

harus menggunakan huruf KAPITAL, jika belum/tidak, tulisan itu harus dikoreksi.

Penulisan dengan menggunakan pencil 2B

3. Untuk isian marking, pastikan marking sesuai dengan tempat yang disediakan

(hitamkan penuh sesuai bulatan)

4. Jika ada rincian yang seharusnya isi tetapi kosong maka tanyakan kepada

Pengawas Editing. Jika ada rincian yang meragukan atau kurang jelas, maka

pengawas editing harus menanyakan kepada PML dan PCL untuk dapat dilakukan

perbaikan sebagaimana mestinya.

5. Dokumen SE2016-RBL, SE2016-L1, SE2016-KB, dan SE2016-L2 menggunakan

sistem scanner, sehingga pengawas harus memastikan bahwa semua lembar

SE2016-RBL, SE2016-L1, SE2016-KB dan SE2016-L2 tetap bersih, rapi, dan

penulisan telah menggunakan kaidah yang ditentukan

6. Pemeriksaan dokumen harus dilakukan secara berurutan, dimulai dengan

pemeriksaan dokumen SE2016-L1, kemudian dilanjutkan dokumen SE2016-L2, dari

nomor urut usaha/perusahaan pertama sampai dengan nomor urut terakhir dalam

(26)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 20

isian SE2016-KB Blok II Rincian 201. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan pada

dokumen SE2016-L1.P dokumen dan SE2016-L2.P, dari nomor urut

usaha/perusahaan terkecil sampai dengan nomor urut rumah tangga terakhir dalam

setiap blok sensus. Untuk jumlah dokumen/usaha SE2016-L2.P harus sama dengan

isian SE2016-KB Blok II Rincian 202. Setelah dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P

dilakukan editing dan coding, selanjutnya dilakukan editing dan coding pada

SE2016-RBL.

7. Petugas harus memeriksa apakah isian jawaban suatu pertanyaan benar dan

konsisten dengan isian jawaban pertanyaan lain maupun antar dokumen yang

berkaitan. Apabila petugas menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian antar isian,

maka isian yang salah harus diperbaiki. Cara memperbaiki tergantung pada jenis

dokumen:

8. Dokumen SE2016-RBL, SE2016-KB, SE2016-L1, dan SE2016-L2 dengan cara

menghapus isian yang salah dan menuliskan isian yang benar.

9. Dokumen SE2016-L1.P dan SE2016.L2.P diperbaiki dengan cara mencoret isian

yang salah dan menuliskan isian yang benar

10. Pemeriksaan kesesuaian antar dokumen mencakup isian dokumen SE2016-L1 dan

SE2016-L1.P dengan SE2016-RBL. Jika terdapat perbedaan antara keduanya, maka

lakukan perbaikan dengan berpedoman pada dokumen SE2016-L1 dan SE2016-L1.P

yang sudah diedit dan dicoding. Begitu pula pemeriksaan kesesuaian antara

dokumen SE2016-L2 dengan SE2016-KB dengan dokumen SE2016-L1.P dan

SE2016-L2.P

11. Setelah selesai di-edit, dokumen harus diurutkan kembali. Urutan per Blok adalah :

dokumen SE2016-L1, dokumen SE2016-KB, dokumen SE2016-L2 (urutkan nomor

urut unit usaha dari nomor 1, 2, dan seterusnya sampai nomor urut unit usaha

terakhir). Dilanjutkan dengan dokumen SE2016-L1.P, dokumen SE2016-L2.P

(urutkan nomor urut unit usaha dari nomor 1, 2, dan seterusnya sampai nomor

urut unit usaha terakhir). Satu set dokumen ini diurutkan menurut wilayah dari

blok sensus terkecil hingga blok sensus terakhir.

12. Karena pengolahan SE2016-RBL dilakukan di BPS Kabupaten/Kota, maka dokumen

SE2016-RBL yang sudah diedit dan dicoding dipisahkan dari dokumen lain di

(27)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 21

menggabungkan seluruh dokumen SE2016-RBL dari seluruh subblok dan blok

sensus.

13. Peta Blok Sensus dan Subblok Sensus dilakukan scan di BPS Kab/Kota, dan file hasil

scan selanjutnya menjadi dokumen yang harus disertakan dalam pengiriman

dokumen ke BPS Provinsi.

14. Untuk perlakuan Manual Cek (MC) petugas harus meneliti seluruh isian dokumen

secara utuh. Apabila terjadi keragu-raguan harus ditanyakan kepada PML dan PCL

atau melakukan kunjungan ke lapangan (revisit).

3.2. Editing Coding Dokumen SE2016-L1

Secara umum, editing coding terhadap dokumen SE2016-L1/L1.P dilakukan pada

setiap karakteristik pada baris per baris.

Untuk dokumen SE2016-L1/ L1.P, periksa apakah jumlah halaman yang terisi

pada sudut kanan atas pada halaman 1 sama dengan jumlah halaman Blok V yang

terisi. Jika tidak sama maka isikan pada sudut kanan sesuai dengan jumlah halaman

Blok V yang terisi. Contoh : sudut kanan atas tertulis jumlah halaman Blok V : 6, maka

halaman pertama Blok V tertulis halaman 1 dari 6 halaman, dst

Blok I : PENGENALAN TEMPAT

Pemeriksaan Rincian 101 s.d 106

Periksa apakah isian rincian 101 s/d 106 sudah sesuai dengan yang tertera pada

daftar blok sensus/sub blok sensus. Periksa juga kebenaran penulisan kode Rincian 101

s/d 106 pada kotak di kolom (3) apakah sudah sesuai dengan kode yang tertera pada

daftar blok sensus/ sub blok sensus. Jika masih salah/tidak sesuai, sesuaikan seperti

tertera pada daftar blok sensus/sub blok sensus.

Khusus untuk wilayah yang mempunyai pembagian Subblok Sensus

(SBS) lebih dari isian 2 digit yang disediakan, maka tuliskan nomor SBS sesuai

kondisi lapangan dengan menambahkan angka didepan kotak yang pertama. Contoh :

NBS : 028 B

NSBS : 125

(28)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 22 Pemeriksaan Rincian 107

Periksa apakah isian Rincian 107 sudah sesuai dengan nomor kode sampel dari

nomor kode sampel yang ada di SE2016-DSBS.

Pemeriksaan Rincian 108

Periksa apakah isian Rincian 108 sudah sesuai dengan nomor dan nama SLS yang

ada pada peta blok sensus/ subblok sensus.

Pemeriksaan Rincian 109

Periksa apakah Rincian 109 berisi kode 1 s.d 7, dan dalam satu blok

sensus/subblok sensus berisi kode yang sama.

Blok II : KETERANGAN PETUGAS

· R.201 nama petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian

· R.202 NIP/NMS petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian.

· R.204 Kolom [2] dan R.204 Kolom [3] harus terisi, isian rincian ini untuk kolom (2) dan (3), yaitu tanggal mulai dan tanggal akhir pencacahan dan

pengawasan.

· R.205 harus terisi tanda tangan pencacah dan pengawas/pemeriksa. Tanda tangan tidak boleh melebihi kotak yang disediakan, jika terpaksa lebih

diharuskan lebih ke bawah (tidak boleh menabrak rincian tanggal).

Blok V : KETERANGAN PENDAFTARAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN

Pemeriksaan Penulisan Tengah Atas

Periksa isian identitas masing-masing halaman. Untuk halaman ganjil, periksa

apakah kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor blok sensus,

atau nomor sub blok sensus, sudah sesuai dengan isian yang ada pada Blok I

(Pengenalan Tempat) Rincian 101 s.d. 106. Jika tidak sama, tanyakan kepada

pengawas untuk mengantisipasi jika ada dokumen yang tercecer/terpisah.

Pemeriksaan Penulisan Halaman … dari … Halaman :

Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap konsistensi (isian) antar kolom yang

(29)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 23

set dokumen SE2016-L1 tersebut sudah lengkap. Perhatikan juga penulisan sudah

mengikuti aturan seperti yang tertuang dalam Buku Pedoman Pencacahan (Buku 5).

Untuk melihat kelengkapan halaman/lembar dari satu set dokumen SE2016-L1

periksa :

1. Apakah yang tertulis pada “Halaman … dari … halaman” (khusus angka di bagian

depan) dari lembar pertama sampai lembar terakhir berurut dari nomor 1 s.d.

nomor terakhir.

2. Pada lembar terakhir apakah angka pada bagian depan sudah sama dengan angka

pada bagian belakang.

3. Jika angka pada bagian depan dari lembar pertama hingga lembar terakhir ada

yang tidak berurut, atau pada halaman terakhir ternyata angka di bagian depan

tidak sama dengan angka di bagian belakang, maka tanyakan pada pencacah

apakah terjadi kesalahan dalam penulisan atau karena ada lembar yang tercecer

atau hilang.

4. Apabila ada lembar yang hilang, maka pencacah diminta untuk melakukan

pencacahn ulang, khusus untuk unit usaha/perusahaan dari lembar yang hilang

tersebut.

Pemeriksaan Konsistensi Isian Antar Kolom :

Pemeriksaan Kolom (1) s.d Kolom (3)

Periksa nomor urut Kolom (1) Nomor Segmen, Kolom (2) Nomor Bangunan Fisik,

dan Kolom (3) Nomor Bangunan Sensus apakah sudah urut dari nomor 1 s.d nomor

terakhir dalam 1 (satu) blok sensus/sub blok sensus antara dokumen SE2016-L1 dan

SE2016-L1.P

Pastikan penulisan Nomor Segmen pada Kolom (1) sudah sesuai dengan Peta

Blok Sensus

Periksa apakah nomor urut terakhir pada Kolom (3) Nomor Bangunan Sensus

pada dokumen SE2016-L1 atau SE2016-L1.P sudah sama dengan nomor terakhir pada

penggambaran bangunan sensus yang ada pada sketsa peta Blok Sensus/Subblok

Sensus

Penomoran bisa tidak berurutan tetapi tidak boleh ada nomor yang ganda.

(30)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 24

banyaknya usaha secara lengkap, maka bisa diberikan satu baris kosong untuk

penomoran usaha lainnya pada saat kunjungan ulang.

Penomoran diisikan PCL sesuai dengan penomoran pada kunjungan listing

usaha/perusahaan. Sehingga memungkinkan penomoran yang lompat (tidak urut)

menyambung dari Daftar SE2016-L1 ke Daftar SE2016-L1.P

Pemeriksaan Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus

Periksa apakah salah satu kode penggunaan bangunan sensus (1 s.d 5) sudah

dihitamkan (marking). Rincian ini harus terisi salah satu kode.

Kolom (1) s.d Kolom (4) harus terisi

Pemeriksaan Kolom (5) nomor urut rumah tangga

Periksa apakah nomor urut rumahtangga dimulai dari nomor urut 1 sampai

dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus/subblok sensus, sesuai dengan

banyaknya KRT di Kolom (6).

Kolom 5 s.d 7 ada isian jika Kolom (4) berkode 2 (campuran) atau 3 (tempat tinggal).

Jika Kolom (4) isi kode 2 atau 3 dan KRT memiliki lebih dari 1 usaha, maka pada

isian usaha ke n+1, periksa apakah isian pada Kolom (1) s.d. (5) sudah terisi. Jika

tidak, maka isikan sesuai dengan isian Kolom (1) s.d. (5) pada baris sebelumnya (pada

rumah tangga yang sama).

Apabila tidak ada usaha dalam 1 baris pada Blok V, maka periksa semua isian dari

Kolom (1) s.d. Kolom (10) harus kosong.

Pemeriksaan Kolom (6) nama kepala rumah tangga

Periksa apakah setiap bangunan sensus yang ditempati rumahtangga sudah

dituliskan nama KRT-nya.

Pemeriksaan Kolom (7) jumlah usaha rumah tangga

Periksa apakah setiap bangunan sensus yang ditempati rumahtangga sudah

dituliskan jumlah usaha rumahtangganya. Setiap rumahtangga jumlah usahanya bisa

(31)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 25

Periksa jika Kolom (7) kosong/tidak terisi atau “0”, maka “STOP”, dan Kolom (8) s.d Kolom (10) tidak ada isian.

Periksa konsistensi isian Kolom (4) dan Kolom (7). Periksa apakah sudah sesuai

dengan kondisi dibawah ini:

Kolom (4) Kolom (7)

Kode 1 di arsir Blank

Kode 2 atau Kode 3

diarsir

Blank, 0, atau ISI 1 s.d. n

Kode 4 atau 5 di

arsir

Blank

Jika isian tidak sesuai maka lakukan perbaikan dengan memperhatikan isian pada

kolom-kolom yang lain.

Pemeriksaan Kolom (8) nomor urut usaha/perusahaan

Periksa apakah nomor urut usaha/perusahaan dimulai dari nomor urut 1 sampai

dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus/sublok sensus.

Periksa juga apakah ada nomor yang ganda

Kolom (8) ada isian apabila :

Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus berkode 1 (tempat usaha)

Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus 2 (campuran) atau 3 (tempat tinggal)

dan kolom (7) jumlah usaha rumahtangga minimal terisi 1

Pemeriksaan Kolom (9) nama usaha/ perusahaan/ pemilik usaha/ bangunan

Cermati apakah penulisan nama usaha sudah mengikuti kaidah yang benar.

Jika Kolom (9) isi, maka pastikan bahwa isian tidak boleh sama dengan isian

Kolom (9) pada baris lainnya. Jika ada isian Kolom (9) yang sama, maka tambahkan

nama pemilik usaha/KRT dibelakangnya. Contoh :

Kolom (6) Kolom (9)

(32)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 26

Periksa jika kolom (8) ada isian dan Kolom (4) berkode 2 atau 3 maka pengisian

langsung lanjut ke Kolom (10)

Periksa jika Kolom (4) berkode 1, maka lanjut ke daftar SE2016-L2

Periksa jika Kolom (4) berkode 4 atau 5, maka “STOP” dan Kolom (10) tidak ada isian

Pemeriksaan isian Kolom (10) kode lokasi tempat usaha rumahtangga

Periksa apakah salah satu kode lokasi tempat usaha rumahtangga (1 s.d 4) sudah

dihitamkan (marking)

Kolom (10) ada yang dihitamkan jika Kolom (8) ada isian dan Kolom (4) berkode

2 atau 3

Pemeriksaan penjumlahan Kolom (4) kode penggunaan bangunan sensus

Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, kode 4, dan kode 5 pada baris A

Jumlah Halaman ini, Baris B Jumlah Kumulatif s.d halaman sebelumnya, dan baris C

Jumlah Kumulatif s.d halaman ini, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi

kesalahan.

Pemeriksaan penjumlahan Kolom (7) jumlah usaha rumahtangga

Periksa penjumlahan usaha rumahtangga pada baris A Jumlah Halaman Ini, baris

B Jumlah Kumulatif s.d halaman sebelumnya, dan baris C Jumlah Kumulatif s.d halaman

ini, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi kesalahan

Pemeriksaan penjumlahan Kolom (10) kode lokasi tempat usaha

rumahtangga.

Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, dan kode 4 pada baris A Jumlah

Halaman ini, baris B Jumlah kumulatif s.d halaman sebelumnya, dan baris C Jumlah

kumulatif s.d halaman ini, apakah sudah benar. Lakukan perbaikan jika terjadi

(33)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 27 Blok III : REKAPITULASI

Pemeriksaan terhadap isian pada Blok III dilakukan setelah terlebih dahulu

melakukan pemeriksaan terhadap isian pada Blok V.

1. Periksa isian Rincian 301, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [4] kode

1 halaman terakhir.

2. Periksa isian Rincian 302, apakah sama dengan isian Blok V Kolom [5] nomor urut

terbesar.

3. Periksa isian Rincian 303, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [7]

halaman terakhir atau (R 303 = R 305 + R 306 + R 307 + R 308)

4. Periksa isian Rincian 304, apakah sama dengan isian Blok V Kolom [8] nomor urut

terbesar atau (R 304 – R 301 + R 303)

5. Periksa isian Rincian 305, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10]

Kode 1 halaman terakhir.

6. Periksa isian Rincian 306, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10]

kode 2 halaman terakhir

7. Periksa isian Rincian 307, apakah sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10]

kode 3 halaman terakhir

8. Periksa isian Rincian 308, sama dengan isian Blok V Baris C Kolom [10] kode 4

halaman terakhir

Blok IV : CATATAN

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan atau penjelasan tambahan,

tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden dan PCL, PML juga bisa

menambahkan catatan setelah melakukan pemeriksaan untuk memperjelas isian

(34)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 28 3.3. Editing Coding Dokumen SE2016-L1.P

Pemeriksaan secara umum

1. Seluruh tulisan menggunakan huruf kapital kecuali alamat, e-mail, dan

homepage/website. Jika belum/tidak, tulisan itu harus dikoreksi

2. Jika ada rincian yang seharusnya isi tetapi kosong maka tanyakan kepada PCL.

Jika ada rincian yang meragukan atau kurang jelas, maka konfirmasi kepada

PCL dan lakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

3. Perbaikan data tercetak pada Daftar SE2016-L1.P

4. Berbeda dengan SE2016-L1 dan SE2016.L2, pengolahan dokumen SE2016-L1.P

menggunakan sistem entri sehingga PCL diijinkan mencoret isian pre-printed

dan memperbaikinya sesuai kondisi lapangan.

Pemeriksaan Isian Kanan Atas (penomoran Halaman Blok V)

Isian jumlah halaman Blok V SE2016-L1.P pada sudut kanan atas halaman

pertama Daftar SE2016-L1.P sudah tercetak. Periksa jumlah halaman Blok V harus

sama dengan jumlah halaman Blok V yang tertera pada sudut kanan atas halaman

pertama Daftar SE2016-L1.P. jika ada halaman Blok V yang hilang, tanyakan kepada

PCL dan lengkapi. Contoh : sudut kanan atas tertulis “Jumlah halaman Blok V : 6”,

maka pastikan jumlah halaman Blok V yang dilampirkan sebanyak 6 halaman.

Blok I : PENGENALAN TEMPAT

1. Rincian 101 (Provinsi) s.d 105 (Nomor Blok Sensus) sudah tercetak

(pre-printed)

2. Periksa apakah isian Kolom (2) Rincian 101 s.d 105 sudah sesuai dengan yang

tertera pada peta daftar SE2016-L1.P. periksa juga kebenaran penulisan kode

dari Rincian 101 s.d 105 pada kotak Kolom (3) apakah sudah sesuai dengan

kode yang tertera pada daftar SE2016-L1.P

3. Untuk Rincian 102 dan 104, periksa apakah sudah dicoret yang tidak sesuai

(misal Kabupaten/Kota atau Kabupaten/Kota). Jika masih salah/tidak sesuai,

perbaiki seperti tertera pada daftar blok sensus/sub blok sensus.

4. Rincian 106 Nomor Sub Blok Sensus diisikan khusus untuk blok sensusyang

(35)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 29

5. Pastikan PCL hanya mencacah usaha/perusahaan pre-printed yang berlokasi di

sub blok sensus wilayah tugasnya meskipun daftar usaha/perusahaan yang

berlokasi pada level blok sensus.

6. Periksa usaha/perusahaan yang berlokasi di luar sub blok sensus wilayah tugas

PCL diberi kode 4 (tidak ditemukan) pada Blok V Kolom (7) kode status

usaha/perusahaan untuk menghindari duplikasi.

7. Rincian 108 (nomor dan Nama SLS) dan 109 (Nama dan Kode Kriteria Kawasan

Blok Sensus)

8. Perhatikan apakah Rincian 108 Nomor dan Nama SLS terisi sesuai dengan isian

di Blok V Kolom (6) Alamat Usaha/Perusahaan. Jika tidak sesuai atau ada

perubahan, perbaiki sesuai kondisi lapangan.

9. Untuk Rincian 109 Nama dan Kode Kriteria Kawasan Blok Sensus/ Sub Blok

Sensus, periksa apakah Kolom (3) berisi kode 1 s.d 7, dan dalam satu blok

sensus/sub blok sensus konsisten berisi kode yang sama.

Blok II : KETERANGAN PETUGAS

1. Isian R.201 nama petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada isian

2. Isian R.202 NIP/NMS petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa harus ada

isian.

3. Isian R.204 Kolom [2] dan R.204 Kolom [3] harus terisi.

4. Isian R.204 harus terisi tanda tangan pencacah dan pengawas/ pemeriksa.

Blok III : REKAPITULASI

1. Periksa isian Rincian 301, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok

V Baris C Kolom (8) kode 1 halaman terakhir

2. Periksa isian Rincian 303, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok

V Baris C Kolom (8) penjumlahan kode 2 dan kode 3 halaman terakhir

3. Periksa isian Rincian 304, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok

V Kolom (9) nomor urut terbesar halaman terakhir

Pastikan nomor urut terakhir sama dengan penjumlahan kode 1 + kode 2 + kode 3

(36)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 30

4. Periksa isian Rincian 309, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok

V Baris C Kolom (7) Kode 3 halaman terakhir

5. Periksa isian Rincian 310, apakah isiannya sudah sama dengan isian pada Blok

V baris C Kolom (7) Kode 4 halaman terakhir

Blok IV : CATATAN

Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan atau penjelasan tambahan,

tuliskan pada blok ini. Selain informasi dari responden dan PCL, PML juga bisa

menambahkan catatan setelah melakukan pemeriksaan untuk memperjelas isian

kuesioner.

Blok V : KETERANGAN PENDAFTARAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN

Pemeriksaan Isian Tengah Atas

Isian kode wilayah pada bagian tengah atas Blok V SE2016-L1.P sudah tercetak.

Periksa apakah kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan. Nomor blok

sensus, dan/atau sub blok sensus, sudah sesuai dengan isian yang ada pada Blok I

(Pengenalan Tempat) Rincian 101 s.d 106 khususnya bila ada perbaikan pada Blok I.

Pemeriksaan Halaman … dari halaman :

· Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap konsistensi (isian) antar kolom yang saling berhubungan (kolom 1 s.d 9), periksa apakah seluruh lembar atau

halaman satu set dokumen SE2016-L1.P tersebut lengkap.

· Isian nomor halaman pada bagian kanan atas blok V SE2016-L1.P sudah tercetak. Untuk melihat kelengkapan halaman/lembar dari satu set dokumen

SE2016-L1 periksa apakah yang tertulis pada “Halaman … dari … halaman”

(khusus angka di bagian depan) dari halaman pertama sampai halaman

terakhir berurut dari nomor 1 s.d nomor terakhir.

· Jika angka pada bagian depan dari halaman pertama hingga halaman terakhir ada yang tidak berurut, maka tanyakan pada PCL apakah ada lembar yang

tercecer atau hilang.

(37)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 31 Pemeriksaan Konsistensi Isian Antar Variabel

Periksa nomor urut Kolom (1) Nomor Segmen, Kolom (2) Nomor Bangunan Fisik,

dan Kolom (3) Nomor Bangunan Sensus apakah sudah urut dari nomor 1 s.d nomor

terakhir dalam 1 (satu) blok sensus/sub blok sensus antara dokumen SE2016-L1 dan

SE2016-L1.P

Penomoran siiskan PCL sesuai dengan penomoran pada kunjungan listing (door to

door) usaha/perusahaan, sehingga memungkinkan penomoran yang lompat

menyambung dari Daftar SE2016-L1 (memungkinkan tidak urut pada Daftar

SE2016-L1.P)

Kolom (5) Nama Usaha/Perusahaan/Pemilik Usaha sudah tercetak (pre-printed).

Perbaikan nama perusahaan dilakukan di daftar SE2016-L2.P dan tata caranya

disesuaikan dengan buku Pedoman Pencacahan (Buku 5).

Kolom (6) Alamat Usaha/Perusahaan sudah tercetak (pre-printed). Petugas tidak

perlu memperbaiki isian data pada kolom ini. Perbaikan data dilakukan di daftar

SE2016-L2.P

Periksa Kolom (7) Kode Status Usaha, apakah kolom (7) sudah terisi tanda cek (√) salah satu kode 1 s.d kode 4

Periksa isian Kolom (8) Kode Penggunaan Bangunan Sensus, apakah Kolom (8) sudah terisi tanda cek (√) salah satu kode 1 s.d kode 5

Kolom (8) dan Kolom (9) terisi jika Kolom (7) berkode 1 atau 2

Periksa isian Kolom (9). Kolom (9) berisi nomor dari yang terkecil sampai

terbesar. Jika Kolom (9) terisi maka usaha/perusahaan dicacah lebih lanjut dengan

daftar SE2016-L2.P

Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, dan kode 4 pada kolom (7) baris

jumlah halaman ini (Rincian A), baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman

sebelumnya (Rincian B), dan baris jumlah kumulatif sampai dengan halaman ini

(Rincian C), apakah sudah benar.

Periksa penjumlahan kode 1, kode 2, kode 3, kode 4, dan kode 5 pada

(38)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 32

dengan halaman sebelumnya (Rincian B), dan baris jumlah kumulatif sampai dengan

halaman ini (Rincian C), apakah sudah benar.

Periksa isian baris jumlah jumlah halaman ini (Rincian A), baris jumlah kumulatif

sampai dengan halaman sebelumnya (Rincian B), dan baris jumlah kumulatif sampai

dengan halaman ini (Rincian C) pada kolom (9). Baris tersebut merupakan penjumlahan

kode 2 dan kode 3 yang ada pada kolom (8).

3.4. Editing Coding Dokumen SE2016-L2

Pemeriksaan Secara Umum

Pemeriksaan dokumen secara keseluruhan, jika terdapat hal-hal yang meragukan,

kurang jelas, dsb. Konfirmasikan pada petugas pencacah agar dapat dilakukan

perbaikan.

Pengolahan dokumen SE2016-L2 akan menggunakan scanner, sehingga petugas

pengawas harus meyakinkan bahwa semua lembar SE2016-L2 terjaga bersih, rapi dan

penulisan telah menggunakan kaidah yang telah di tentukan

Pemeriksaan Untuk Setiap Rincian

Secara umum, pertanyaan pada daftar isian SE2016-L2 dikelompokkan dalam dua

jenis, yaitu :

1. Pertanyaan Terbuka, dalam hal ini responden akan memberikan jawaban

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jika kosong, padahal seharusnya isi,

tanyaan pada PCL

2. Pertanyaan tertutup, dalam hal ini responden akan memilih satu (kode) dari

alternatif jawaban yang tersedia untuk masing-masing pertanyaan, dengan cara

menghitamkan bulatan. Untuk pertanyaan jenis ini, responden tidak boleh

menghitamkan bulatan lebih dari satu untuk setiap pertanyaan, kecuali rincian

19b.

Perlu diperhatikan ! Apabila dalam menghitamkan bulatan jawaban (oleh) responden

ternyata tidak penuh atau tidak sempurna, maka sempurnakan bulatan jawaban

(39)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 33 Blok I : KETERANGAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN

Pemeriksaan Isian Rincian 1 s.d 9

Periksa apakah penulisan pada Rincian 1 s.d 6 sudah sesuai dengan penulisan

pada daftar SE2016-L1 Blok I.

Khusus untuk wilayah yang mempunyai pembagian Subblok Sensus

(SBS) lebih dari isian 2 digit yang disediakan, maka tuliskan nomor SBS sesuai

kondisi lapangan dengan menambahkan angka didepan kotak yang pertama. Contoh :

NBS : 028 B

NSBS : 125

Maka penulisan pada kuesioner adalah sebagi berikut :

Periksa juga apakah penulisan pada Rincian 7 s.d 9 sudah sesuai dengan daftar

SE2016-L1 Blok V Kolom (1) s.d Kolom (3)

Periksa juga, kebenaran penulisan kode pada Rincian 1 s.d 9 pada kotak sebelah

kanan, apakah sudah sesuai dengan kode yang ada dalam daftar SE2016-L1.

Rincian 10 : Nomor Urut Usaha/Perusahaan

Periksa apakah penulisan pada Rincian 10 sudah sesuai dengan daftar SE2016-L1

Blok V Kolom (8). Periksa apakah isian sudah urut dari nomor urut 1 s.d nomor urut

terakhir dalam satu blok sensus/sub blok sensus.

Rincian 11a s.d 11d : Nama, Alamat, Nomor Telepon, Faksimili, Email, Nama

Pengusaha/Penanggung Jawab Unit Usaha/Perusahaan, dan Jenis Kelamin

Tulisan pada rincian ini harus jelas dan tidak melebihi batas luar garis kotak pada

masing-masing baris. Pastikan bahwa Isian Rincian 11a sama dengan isian pada

dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom [9]. Perbaiki tulisan jika tulisan tidak terbaca dengan

jelas. Pastikan jenis kelamin pengusaha atau penanggung jawab unit usaha/perusahaan

terisi (hitamkan salah satu bulatannya)

(40)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 34

Periksa apakah Rincian 12, 12a sd. 12e (alamat/lokasi usaha) ada isian. Rincian

ini harus terisi apabila usaha yang tercantum pada Rincian 11a merupakan usaha kaki

lima (K5), usaha pertambangan/penggalian perorangan, dan usaha persewaan

rumah/kamar (isian dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom 10, harus terisi kode 2 atau 4).

Pastikan isian kode wilayah pada kotak sesuai dengan deskripsi yang dituliskan di

sebelah kiri nya dansesuai dengan master file desa (MFD) semester I 2015.

Rincian 12 akan terisi jika daftar SE2016-L1 Blok V Kolom (10) terisi kode 2 atau kode 4

Khusus rincian No. Blok Sensus; apabila alamat/lokasi usahanya masih dalam satu

blok, maka no blok sensusnya harus terisi

Rincian 13 : tahun mulai beroperasi

Cek kembali isian tahun apakah sudah diisi sebanyak 4 digit ke dalam kotak yang

tersedia. Isian maksimal adalah tahun 2016. Jika tidak ada isian, tanyakan kepada

pengawas.

Rincian 14a : Kode Status Badan Usaha

Periksa apakah salah satu kode jawaban rincian ini sudah ada yang dihitamkan

pada kotak yang tersedia. Kemudian periksa apakah kode yang dihitamkan pada kotak

tersebut sudah penuh dan tidak lebih dari satu bulatan hitam pada kotak yang ada.

Rincian 14b : Laporan/Catatan Keuangan

· Rincian ini boleh kosong atau marking pada kode 1 atau 2.

· Jika Rincian 14a isi kode 6 atau 8 maka Rincian 14b harus ada marking.

· Jika Rincian 14a marked pada salah satu kode 1,2,..,5, atau 7, maka Rincian 14b harus kosong.

Rincian 15a : Kegiatan Utama Usaha/Perusahaan

Periksa penulisan kegiatan utama yang dilakukan usaha/perusahaan ini, apakah

sudah lengkap dan jelas penulisannya, sehingga dapat diketahui dan diidentifikasi

(41)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 35 Rincian 15a : Kode Kategori

Isian ini harus sesuai dengan isian Rincian 15.a (kegiatan utama) dengan

berpedoman pada buku KBLI 2015

Rincian 15b : Produk utama (barang dan jasa) yang dihasilkan/ dijual

Apakah penulisannya sudah lengkap dan jelas sehingga dapat diketahui dan

diidentifikasi secara tepat kode KBLI 5 digit usaha/perusahaan tsb.

Isikan kode KBLI 2015 / 5 digit ke dalam kotak yang tersedia, sesuai dengan

produk (barang dan jasa) yang dihasilkan/dijual. Pastikan kode KBLI 5 digit sesuai

dengan buku pedoman ringkasan KBLI 2015 dan sesuai dengan kategori yang tertulis

pada Rincian 15a.

Cara penentuan kode KBLI lima digit berdasarkan deskripsi pada Rincian 15a (kegiatan

utama), Rincian 15b yaitu produk utama (barang dan jasa) yang dihasilkan/dijual, kode

penggunaan bangunan sensus pada Dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (4), dan atau

lokasi usaha pada Dokumen SE2016-L1 Blok V Kolom (10). Uraian kategori lapangan

usaha yang dicakup dalam SE2016 ini dapat dilihat pada Buku Pedoman Pencacah (bab

I). Daftar Kode KBLI 5 digit dapat dilihat pada Buku Pedoman Ringkasan KBLI 2015

Rincian 15c : kualifikasi usaha/perusahaan (khusus Konstruksi)

· Rincian ini boleh kosong (tidak di hitamkan), atau hitamkan pada salah satu kode 1 sd. 9.

· Jika Rincian 15.a (digit kategori lapangan usaha) terisi kategori F, maka rincian 15.c salah satu harus ada yang di hitamkan

· Jika Rincian 15.a terisi bukan kode F, maka rincian 15.c tidak boleh ada yang dihitamkan.

· Periksa apakah kotak yang dihitamkan sudah penuh dan tidak lebih dari satu kotak yang dihitamkan.

Rincian 15d : Kualifikasi usaha/perusahaan (Khusus Akomodasi)

· Rincian ini boleh tidak dimarking atau marking salah satu kode 0 sd. 6.

(42)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 36

· Jika Rincian 15.a terisi bukan kode I, maka rincian 15.d tidak boleh yang dihitamkan.

· Periksa apakah kotak yang dihitamkan sudah penuh dan tidak lebih dari satu kotak yang dihitamkan.

Rincian 16 : Jaringan perusahaan/usaha

· Salah satu kode jaringan usaha/ perusahaan dihitamkan. Jika tidak ada yang dihitamkan, maka tanyakan kepada pengawas.

· Jika jaringan perusahaan/usaha berkode 2 (kantor pusat) maka Rincian 17 harus ada isian dan Rincian 18 harus kosong

· Jika jaringan usaha/perusahaan berkode 1 (tunggal) maka Rincian 17 dan 18 kosong

· Jika jaringan usaha/perusahaan berkode 3 s.d 6 (cabang, perwakilan, pabrik, atau unit pembantu/penunjang) maka Rincian 17 kosong, dan Rincian 18 harus

terisi. Khusus untuk kode 5 (Pabrik/Pengolahan) Rincian 18 ini tidak bisa terisi.

Jika Rincian 15a berkategori C (Industri Pengolahan) maka Rincian 16 (jaringan

usaha/perusahaan) berkode 5 (pabrik/ pengolahan)

Rincian 17 : Banyaknya Kantor Cabang, Kantor Perwakilan, pabrik, Unit

Pembantu/penunjang yang dimiliki oleh Kantor Pusat

Jika Rincian 16 berkode 2 (Kantor Pusat) maka minimal salah satu isian pada

jumlah kantor cabang, kantor perwakilan, pabrik atau unit pembantu/penunjang.

Rincian 18 (nama dan alamat kantor pusat).

Jika Rincian 16 berkode 3 s.d 6, Rincian 18 harus terisi. Jika lokasinya berada di

luar negri, yang tertulis adalah nama negara, sedangkan nama provinsi dan

kabupaten.kota dikosongkan. Isikan kode Negara/provinsi dan kabupaten /kota jika

deskripsi nya terisi. (Lihat lampiran 2 dan 3)

Rincian 19a : Jumlah tenaga kerja

Rincian ini harus ada isian minimal 1 (satu) orang yaitu tenaga kerja pemilik/

pengusahanya. Jika hanya pemiliknya saja, maka dihitung 1. Cek pula kewajaran isian

(43)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 37

rincian ini kosong, tanyakan kepada pencacah apakah benar-benar kosong atau karena

terlewat.

Rincian 19b : Bulan Kerja

Periksa apakah responden telah mengisi bulan kerja dengan cara menghitamkan

kotak yang tersedia sesuai dengan bulan kerja dari kegiatan usaha/perusahaan selama

satu tahun. Jumlah bulan kerja untuk usaha/perusahaan yang tahun mulai

beroperasinya 2016 maka jumlah bulan kerja yang bisa terisi maksimal adalah 5 bulan

dan minimal 1 bulan, yaitu dalam rentang bulan Januari s.d Mei.

Rincian 20a : Nilai Pengeluaran Usaha selama 1 bulan

Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai

pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan

usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah

nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha utama ditambah dengan nilai produksi/

penjualan/ pendapatan usaha lainnya dalam satu bulan (pada Rincian 23a). Periksa

isian rincian ini seharusnya < dari Rincian 23a.

Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka

rincian nilai pengeluaran usaha selama 1 bulan bisa kosong

Rincian 20b : Nilai Pengeluaran Usaha Selama 1 tahun

Periksa Rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar, serta kewajaran dari nilai

pengeluaran dari kegiatan utama dan kegiatan lainnya disesuaikan jenis kegiatan

usahanya. Periksa pula nilai pengeluaran apakah nilainya sudah wajar dengan jumlah

nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha utama ditambah dengan nilai produksi/

penjualan/ pendapatan usaha lainnya dalam satu bulan (pada Rincian 23a). Periksa

isian rincian ini seharusnya < dari Rincian 23a.

Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka

rincian nilai pengeluaran usaha selama 1 tahun bisa kosong

(44)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 38

Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang dihitamkan. Kemudian

periksa apakah dalam menghitamkan kode yang ada dalam bulatan sudah sesuai

dengan yang diinginkan, apabila belum, agar dihitamkan kode yang sesuai sehingga

bisa dibaca waktu pengolahan data dengan scanner.

Rincian 22a dan 22b : Penerapan Usaha melalui Sistem Waralaba dan

Kepemilikan STWP

Salah satu kode jawaban pada rincian ini harus ada yang dihitamkan. Kemudian

periksa apakah dalam menghitamkan kode yang ada dalam bulatan sudah sesuai

dengan yang diinginkan, apabila belum, agar dihitamkan kode yang sesuai sehingga

bisa dibaca waktu pengolahan data dengan scanner.

Jika Rincian 22a berkode 3 maka Rincian 22b tidak ada isian

Rincian 23a : Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha selama 1 bulan

Periksa kewajaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha terhadap jenis

kegiatan usahanya. Periksa pula kewajaran isian Rincian 23a ini dibandingkan dengan

isian Rincian 20a (nilai pengeluaran usaha selama satu bulan). Periksa isian rincian

ini seharusnya > dari rincian 20a.

Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka

rincian nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha selama 1 bulan kosong

Rincian 23b : Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha selama 1 tahun

Periksa kewajaran nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha terhadap jenis

kegiatan usahanya. Periksa pula kewajaran isian Rincian 23b ini dibandingkan dengan

isian Rincian 20b (nilai pengeluaran usaha selama satu bulan). Periksa isian rincian

ini seharusnya > dari rincian 20a.

Khusus untuk usaha/perusahaan yang merupakan unit pembantu/ penunjang maka

rincian nilai produksi/ penjualan/ pendapatan usaha selama 1 tahun kosong

Blok II : CATATAN

Periksa apakah ada keterangan hal-hal penting yang harus dituliskan pada blok

(45)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 39

Selain informasi dari responden, maka pencacah, pemeriksa dan KSK/Mitra

Statistik juga bisa menambahkan catatan untuk memperjelas masalah yang berkaitan

dengan isian kuesioner

Blok III : KETERANGAN PETUGAS DAN PEMBERI JAWABAN

Periksa apakah Rincian 1 sd. 5 Kolom (2) ada keterangan pencacah. Bila

pencacah belum mengisi rincian tersebut, diminta agar pencacah mengisinya sebagai

tanda pertanggung jawaban pelaksanaan tugasnya.

Rincian Kolom (4) pemberi jawaban harus terisi. Apabila Kolom (4) belum terisi,

pencacah harus diminta kembali untuk meminta pemberi jawaban membubuhkan nama

dan tanda tangannya sebagai bukti pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini

benar-benar merupakan jawaban responden dan sudah sesuai dengan kondisi

usahanya.

3.5. Editing Coding Dokumen SE2016-L2.P

Pemeriksaan Secara Umum

1. Periksa jumlah lembar SE2016-L2.P harus sama dengan jumlah usaha/

perusahaan pada dokumen SE2016-L1.P (termasuk usaha/perusahaan yang

tutup/tidak ditemukan/di luar cakupan SE2016 – yang tidak dilanjutkan

pencacahan ke Daftar SE2016-L2.P) sesuai dengan jumlah blok sensus/subblok

sensus yang menjadi tanggung jawab masing-masing PCL, jika ada perbedaan

tanyakan kepada PCL.

2. Berbeda dengan SE2016-L2, pengolahan dokumen SE2016-L2.P menggunakan

sistem entri sehingga PCL diijikan mencoret isian preprinted dan

memperbaikinya sesuai kondisi lapangan.

3. Jika ada rincian yang seharusnya isi tetapi kosong maka tanyakan kepada PCL.

Jika ada rincian yang meragukan atau kurang jelas, maka konfirmasi kepada

PCL dan lakukan perbaikan sebagaiman mestinya.

4. Seluruh tulisan menggunakan huruf kapital. Jika belum/tidak, tulisan harus

dikoreksi.

5. Khusus untuk usaha/perusahaan yang tidak memiliki nomor urut usaha/

(46)

Buku 9 | TATA CARA EDITING DAN CODING 40

kosong), karena pencacahan tidak dilanjutkan ke Daftar SE2016-L2.P, Daftar

SE2016-L2.P untuk usaha/perusahaan tersebut harus ditandai dengan garis

silang besar pada halaman depan dan diberikan keterangan yang memperjelas

status usaha/perusahaan pada Blok II Catatan. Jika belum ditandai, tanyakan

kepada PCL apakah usaha/ perusahaan tersebut dilanjut pencacahan dengan

Daftar SE2016-L2.P atau tidak dan minta PCL memperbaiki sehingga konsisten

antara Daftar SE2016-L1.P dan Daftar SE2016-L2.P.

Pemeriksaan untuk setiap Rincian

Pertanyaan yang sifatnya terbuka (berupa uraian/penjelasan) agar dituliskan

jawaban menggunakan huruf KAPITAL. Jika kosong padahal seharusnya terisi, tanyakan

kepada PCL.

Pertanyaan yang sudah tercetak isian, jika terdapat informasi yang salah atau

pengisiannya belum sesuai tata cara pengisian daftar, perbaiki dengan cara dicoret dan

dituliskan isian yang benar menggunakan huruf KAPITAL. Periksa perbaikan isian yang

dilakukan PCL apakah sudah sesuai dengan tata cara pengisian daftar.

Untuk rincian yang disediakan kode isian, lingkari kode yang sesuai kemudian

tuliskan di dalam kotak yang tersedia. Jika kode belum dilingkari dan atau belum

dituliskan pada kotak, tanyakan kepada PCL dan perbaiki.

Berikan tanda cek pada rincian yang memungkinkan isian lebih dari satu. Periksa

minimal ada satu tanda cek diberikan pada rincian tersebut.

Periksa konsitensi isian antar variabel rincian mengikuti alur pertanyaan dalam Daftar

SE2016-L2.P. Perbaiki apabila terdapat isian yang seharusnya tidak perlu ditanyakan

dan sebaliknya sesuai alur pertanyaan.

Blok I : KETERANGAN BANGUNAN DAN USAHA/PERUSAHAAN

Rincian 1 s.d 5 (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Nomor

Blok Sensus) sudah tercetak (pre-printed). Periksa apakah isian dan kode pada Rincian

1 s.d 5 sudah sesuai dengan penulisan pada daftar SE2016-L1.P Blok I

Untuk Rincian 2 dan 4 (coret yang tidak perlu), apakah sudah docoret. Apabila masih

salah atau tidak sesuai, sesuaikan dengan Daftar SE2016-L1.P Blok I Rincian 102 dan

Gambar

Gambar 1. Alur Dokumen Pelaksanaan SE2016
Gambar 2. Contoh Penomoran Boks pada batching
Tabel-Tabel
Gambar 5. Contoh Pengisian Dokumen SE2016-L1
+3

Referensi

Dokumen terkait

pada semester berjalan. Pengisian KRS on line dikonsultasikan dengan penasihat akademik. Mahasiswa dinilai sah statusnya sebagai peserta mata kuliah sesuai dengan

Blok III pada kuesioner VKD-P PUSAT dibagi menjadi 7 (tujuh) blok sesuai dengan jenis layanan yang digunakan pengguna data, yaitu Layanan Umum BPS, Layanan

Rincian 10, isiannya harus sama dengan nama dan nomor urut salah satu anggota rumah tangga yang tercatat di Blok IV Daftar SAK16.AK.. Rincian 11, isiannya merupakan

di bawah kotak Blok IV. a) Kepala rumah tangga adalah seorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga

Tanyakan hubungan masing-masing anggota dengan kepala rumah tangga dan isikan kode yang sesuai pada Kolom (3). Kode hubungan dengan kepala rumah tangga tercantum di

Tanyakan hubungan masing-masing anggota dengan kepala rumah tangga dan isikan kode yang sesuai pada Kolom (3). Kode hubungan dengan kepala rumah tangga tercantum di

Jika kode 2 dilingkari, maka harus ada isian pada tempat dan kotak yang disediakan dan Rincian 21.b harus kosong.. Jika kode 2 dilingkari maka umur (Blok IV Kolom (6)) dikurangi

Sesuai dengan judulnya, Pedoman Penulisan Skripsi ini berisi berbagai aturan dan pedoman tentang tata cara dan format penulisan proposal skripsi, artikel ilmiah dan skripsi