• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisa apolah pakai se

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "analisa apolah pakai se "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EKSISTENSI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI

Sri M urt i

Dosen Program St udi Pendidikan Bahasa dan Sast ra Indonesia STKIP PGRI Lubuk Linggau

(srimurt i05@gmail.com/ 082186315331)

Abstrak

Bahasa merupakan sarana manusia unt uk berpikir yang merupakan sumber aw al manusia memperoleh pemahaman dan ilmu penget ahuan, sebagai simbol sebuah pemahaman, bahasa t elah memungkinkan manusia unt uk memahami apa yang ada di sekit arnya, dan mengant arkan dia memiliki ilmu penget ahuan dan keahlian. Globalisasi merupakan era t erjadinya perubahan masa akibat pengaruh budaya asing. Globalisasi mempengaruhi semua aspek kehidupan, t ermasuk bahasa. Bahasa yang semakin global dipakai oleh semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang pemakainya lebih dari sat u miliar. Sepert i yang dikut ip dari kompas online yang menjelaskan bahw a Bahasa Inggris, misalnya, w alaupun pemakainya semakin besar sebagai bahasa kedua, masyarakat suat u negara akan semakin kuat juga memempert ahankan bahasa ibunya. Eksist ensi Bahasa Indonesia yang merupakan jat i diri bangsa Indonesia pada era globalisasi sekarang ini, perlu dibina dan dimasyarakat kan oleh set iap w arga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia t idak t erbaw a arus oleh pengaruh dan budaya asing yang t idak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begit u canggih harus dihadapi dengan memert ahankan jat i diri bangsa Indonesia, t ermasuk jat i diri bahasa Indonesia. Ini semua menyangkut kedisiplinan berbahasa nasional, dengan memat uhi semua kaidah at au at uran pemakaian bahasa Indonesia. Dengan disiplin berbahasa Indonesia akan membant u bangsa Indonesia unt uk mempert ahankan dirinya dari pengaruh negat if asing at as kepribadiannya sendiri.

Kata Kunci: Eksistensi, Bahasa Indonesia, Globalisasi

1.1 Pendahuluan

Bahasa merupakan sarana manusia unt uk berpikir yang merupakan sumber aw al manusia memperoleh pemahaman dan ilmu penget ahuan, sebagai simbol sebuah pemahaman, bahasa t elah memungkinkan manusia unt uk memahami apa yang ada disekit arnya, dan mengant arkan dia memiliki ilmu penget ahuan dan keahlian. Sedangkan bahasa menurut Kridalaksana (1985:12) adalah sist em bunyi bermakna

yang dipergunakan unt uk komunikasi oleh kelompok manusia.

(2)

bersifat arbit rer, produkt if, dinamis, beragam dan manusiawi.

Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang t idak dihubungkan dengan st at us dan nilai-nilai sosial. Set elah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan st at us bahasa t idak dapat dit inggalkan. Bahasa mempunyai fungsi-fungsi t ert ent u yang digunakan berdasarkan kebut uhan seseorang, karena dengan menggunakan bahasa seseorang juga dapat mengekspresikan dirinya, fungsi bahasa sangat berabagam. Bahasa digunakan sebagai alat unt uk berkomunikasi, selain it u bahasa juga digunakan sebagai alat unt uk mengadakan int egrasi dan beradapt asi sosial dalam lingkungan at au sit uasi Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun t ert ulis.

Sepert i pendapat Samsuri (1988:13) yang menjelaskan bahw a bahasa merupakankenyat aan sosialyang dapat dipelajari t anpa menghubungkan dengan sejarah. St udi yang dilakukan pada suat u w akt ut ert ent u apakah sekarang at au pada w akt u lampau. Hal in menjelaskan bahw a bahasa adalah suat uilmu yang t idak t erikat dengan suat u w akt u. Sehigga mempelaari bahasa bukan berdasarkan sejarahnya t et api w akt u yang berkait an pada saat it u.

Globalisasi merupakan era t erjadinya perubahan masa akibat pengaruh budaya asing. Globalisasi mempengaruhi semua aspek kehidupan, t ermasuk bahasa. Bahasa yang semakin global dipakai oleh semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang pemakainya lebih dari sat u miliar. Sepert i yang dikut ip dari kompas online yang menjelaskan bahw a Bahasa Inggris,

misalnya, w alaupun pemakainya semakin besar sebagai bahasa kedua, masyarakat suat u negara akan semakin kuat juga memempert ahankan bahasa ibunya.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat pent ing digunakan. Karena bahasa merupakan simbol yang di hasilkan menjadi alat ucap yang biasa digunakan oleh sesama masyarakat . Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua akt ifit as kit a menggunakan bahasa. Baik menggunakan bahasa secara lisan maupun secara t ulisan dan bahasa t ubuh. Bahkan saat kit a t idur pun t anpa sadar kit a menggunakan bahasa. berdiri sebagai lambang kebanggan dan sebagai lambang ident it as dari bangsa

Bahasa juga dapat diart ikan sebuah simbol at au lambang bunyi yang berfungsi sebagai alat komunikasi ant ara individu. M asyarakat berint eraksi sat u sama lain dan bersosialisasi. Oleh karena it u pent inganya peranan bahsa dalam kehidupan bermasyarkat . Seiring perkembangannya bahasa t erus berkembang dan beradapt asi dengan lingkungan dibaw ah arus perkembangan pemakaian bahasa di era globaliasi. Di lingkup kecil dan keluarga masyarakat kit a menggunakan bahasa daerah unt uk berkomunikasi dan pada lingkup yang luas dan bersifat resmi digunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persat uan.

(3)

daerah t et ap di jaga eksist ensinya di balik arus permasalahan kebahasaan yang t erjadi di Indonesia, menilik pada pemakaian bahasa Indonesia yang t erjadi di kalangan masyarakat . Terjadi fenomena-fenomena negat if di t engah masyarakat kit a, misalnya banyak orang Indonesia yang dengan bangga memperlihat kan kemahirannnya menggunakan bahasa Inggris w alaupun mereka t idak mengusai bahasa Indonesia dengan baik. Tak sedikit pula orang yang malu t idak bisa berbahasa asing, oleh karena it u pentingnya perhat ian dari masyarakat unt uk t et ap mempert ahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persat uan.

Walaupun demikian usaha pemerint ah mew ujudkan cit a-cit a sumpah pemuda yang menjunjung t inggi bahasa persat uan bahasa indonesia cukup dacungkan jempol. Di t engah pengaruh globalisasi t idak sedikit juga usaha masyarakat Indonesia t et ap mempert ahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa formal yang t et p digunakan meskipun hanya disit uasi formal. Hal ini merupkan salah sat u upaya pelest arian bahasa Indonesia di t engah perkembangan globalisasi.

1.2 Pembahasan

Globalisasi yang t erjadi dit andai dengan berkembangannya t eknologi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), t eknologi adalah keseluruhan sarana unt uk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

M enurut Zainurridho (dalam KOM PASIANA.com) pada zaman pendudukan Jepang, bahasa Belanda dilarang pemakaiannya dan harus digant i

dengan bahasa Indonesia. Ket ika it u, sebagian orang masih meragukan kemampuan bahasa Indonesia menjadi bahasa ilmu penget ahuan, t ermasuk kaum cendekiaw annya. Tet api, karena dipaksa oleh pemerint ah pendudukan Jepang dan didorong oleh pemuda-pemuda Indonesia, orang-orang Indonesia t erpaksa menggunakan bahasa Indonesia unt uk set iap ranah pembicaraan. Bahasa Indonesia mulai populer dan mulai diperhat ikan para pemakainya dengan baik. Sesudah it u t erbukt ilah bahw a bahasa Indonesia t idak kurang mut unya dibanding dengan bahasa-bahasa asing lainnya.

Bahasa Indonesia pun mulai mengalami perkembangan sesuai dengan kodrat nya sebagai bahasa yang hidup. Bahasa Indonesia t erus dipakai pemiliknya dengan t erat ur dan lebih luas. Sesudah Indonesia merdeka, bahasa Indonensia lebih berkem bang lagi dengan baik dan meluas. Bangsa Indonesia sudah merasakan bet apa perlunya membina dan memperhat ikan perkembangan bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia mulai sadar bahw a t anpa bahasa Indonesia, bangsa Indonesia t idak akan memperoleh kemajuan. M inat bangsa Indonesia unt uk mau mempelajari bahasa Indonesia dengan baik set iap t ahun t erus bert ambah. Akibat nya, bahasa Indonesia mengalami kemajuan yang pesat . Set elah perkembangan bahasa Indonensia it u sedemikian pesat nya, sekarang t imbullah pert anyaan apakah set iap bangsa Indonesia sudah bangga berbahasa Indonesia sebagai bahasa nasional?

(4)

dan Daerah di Jakart a t ahun 1975. Berdasarkan hasil seminar it u disebut kan maka Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional secara resmi dimulai t ahun 1928, yait u sejak Sumpah Pemuda. Sejak it ulah bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa nasional oleh seluruh bangsa Indonesia (sumber w w w .eksiklopedia-bahasa.com).

Pemakaian pert ama yang membukt ikan bahw a bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaran ialah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. M ulai saat it u dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, perist iw a, dan kegiat an kenegaraan baik dalam bent uk lisan maupun t ulis.

Keput usan-keput usan, dokumen-dokumen, dan surat -surat resmi yang dikeluarkan oleh pemerint ah dan lembaga-lembaganya dit uliskan di dalam bahasa Indonesia. Pidat o-pidat o at as nama pemerint ah at au dalam rangka menunaikan t ugas pemerint ahan diucapkan dan dit uliskan dalam bahasa Indonesia.

Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengant ar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari t aman kanak-kanak sampai dengan perguruan t inggi. Selain it u melihat perkembangan bahasa Indonesia di dalam negeri yang cukup pesat , perkembangan di luar negeri pun sangat menggembirakan. Dat a t erakhir menunjukkan set idaknya 52 negara asing t elah membuka program bahasa Indonesia (Indonesian Language St udies). Bahkan, perkembangan ini akan semakin meningkat dengan dibukt ikannya pembent ukan Pusat Bahasa. Walaupun perkembangan bahasa Indonesia semakin pesat di sat u

sisi, di sisi lain peluang dan t ant angan t erhadap bahasa Indonesia semakin besar pula. Berbagai peluang bahasa Indonesia dalam era globalisasi ini ant ara lain adanya dukungan luas dari berbagai pihak, t ermasuk peran media massa. Sement ara it u, t ant angannya dapat dikat egorikan at as dua, yait u t ant angan int ernal dan t ant angan ekst ernal. Tant angan int ernal berupa pengaruh negat if bahasa daerah berupa kosakat a, pembent ukan kat a, dan st rukt ur kalimat . Tant angan ekst ernal dat anga dari pengaruh negat if bahasa asing (t eruat ama bahasa Inggria) berupa masuknya kosakat a t anpa proses pembenukan ist ilah dan penggunaan st rukt ur kalimat bahasa Inggris.

M asyarakat Indonesia sebagai pengguna bahasa Indonesia, dalam menggunakan bahasa Indonesia. M asyarakat harus lebih bijak dalam memilah-milah bahasa baik dan buruk yang mereka dengar di int ernet at aupun media lainnya, sehingga mereka dapat membat asi penggunaan bahasa alay yang berlebihan. Selain it u, penggunaan bahasa Indonesia di halaman-halaman sosial media at au aplikasi-aplikasi sit us w eb juga dapat dilakukan agar bahasa Indonesia dapat menjadi salah sat u bahasa int ernet , sehingga bahasa nasional Republik Indonesia ini dapat menjadi bagian dari globalisasi, bukan menjadi “ korban” dari globalisasi.

(5)

dapat bergerak dari sat u t empat ke t empat lain dengan w akt u yang relat if singkat .

Percepat an perpindahan informasi ini kemudian juga mempercepat proses ket erkait an dan ket ergant ungan ant ar manusia di dunia. Hubungan-hubungan langsung sepert i perdagangan pun dipererat dengan adanya berbagai met ode unt uk berint eraksi, misalnya dengan menggunakan jaringan int ernet , t elepon, at aupun surat elekt ronik. Hal-hal t ersebut berperan pent ing dalam menyebarkan globalisasi ke seluruh dunia.

Kemunculan t eknologi komput er dan int ernet di abad ini sebagai bukt i perkembangan globalisasi sudah menjuru ke semua aspek Salah sat u fakt or pendukung perkembangan int ernet yang sangat pesat diant aranya adalah kemudahan aksesnya dan kecepat an perkembangan t eknologi informasi it u sendiri. Inovasi-inovasi baru diperkenalkan hampir set iap t ahun dan langsung diimplement asikan kedalam gadget -gadget yang dirilis di t ahun berikut nya. Hal ini semakin mendukung ket erbukaan informasi bagi semua orang.

Namun selain mendorong ada ket erbukaan informasi, t eknologi informasi di abad ke-21 ini juga mendukung kebebasan menyuarakan pendapat , opini, dan ideologi yang t erkadang membahayakan budaya dan bahasa suat u negara. Pemikiran yang t erkadang t erlalu berpengaruh dapat merusak t at anan budaya suat u bangsa sehingga dapat mengubah jalannya bangsa t ersebut secara keseluruhan. Hal ini merupakan salah sat u dampak negat if dari globalisasi, karena nilai-nilai luhur

yang t erdapat pada suat u bangsa, dapat luluh dengan mudah t erkikis oleh arus globalisasi yang relat if lebih kuat t ermasuk di dalamnya mempegaruhi budaya berbahasa.

Sebagai bagian dari budaya, bahasa juga rent an t erpengaruh oleh globalisasi, t erut ama dengan semakin mudahnya pembelajaran dan penggunaan bahasa. Dengan semakin t ergant ungnya negara sat u dengan negara yang lain, diperlukan sat u bahasa umum agar komunikasi dapat dilakukan lebih mudah t anpa memerlukan penerjemah. Bahasa Inggris biasanya menjadi bahasa yang paling mudah memengaruhi bahasa-bahasa lain di dunia, dikarenakan penggunaannya sebagai bahasa Int ernasional.

(6)

susunan pemerint ahan, ekonomi, indust ri,dan sebagainya.

Eksist ensi penggunaan bahasa Indonesia sudah t erlihat sejak zaman penduduan Jepang, sepert i yang dijelaskan ST. Alisjahbana dalam PELLBA 5 (1992:7) bahw a pada t ahun 1942 Jepang t elah mendirikan Komisi Bahasa Indonesia yang pekerjaannya dipusat kan pada Kant or Bahasa Indonesia. Adapun t ugas t ugas Kant or Bahasa Indonesia pada saat it u mencimpt akan ist ilah baru duni ilmu dan segala cabang kehidupan modern, membkukan bahasa it u dengan menent ukan kat a-kat a baru dalam surat kabar,pidat o,dan sebagainya, an t ugas t erakhir mencipt akan suat u t at a bahasa baku.

Eksist ensi Bahasa Indonesia yang merupakan jat i diri bangsa Indonesia pada era globalisasi sekarang ini, perlu dibina dan dimasyarakat kan oleh set iap w arga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia t idak t erbaw a arus oleh pengaruh dan budaya asing yang t idak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begit u canggih harus dihadapi dengan memert ahankan jati diri bangsa Indonesia, t ermasuk jat i diri bahasa Indonesia. Ini semua menyangkut kedisiplinan berbahasa nasional, dengan memat uhi semua kaidah at au at uran pemakaian bahasa Indonesia. Dengan disiplin berbahasa Indonesia akan membant u bangsa Indonesia unt uk mempert ahankan dirinya dari pengaruh negat if asing at as kepribadiannya sendiri.

Bahasa Indonesia memang memegang peranan pent ing dalam membangun manusia Indonesia seut uhnya dan pembangunan sumber daya manusia. Karena it u, peningkat an

pendidikan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah perlu dilakukan melalui peningkat an kemampuan akademik para pengajarnya. Demikian juga halnya dengan Bahasa dan Sast ra Indonesia sebagai sarana pengembangan penalaran, karena pembelajaran bahasa Indonesia selain unt uk meningkat kan ket erampilan berbahasa, juga unt uk meningkat kan kemampuan berpikir, bernalar, dan kemampuan memperluas w aw asan.

Unt uk it u, peningkat an fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu t erus dilakukan sejalan

dengan perkembangan ilmu

penget ahuan dan t eknologi. Seirama dengan ini, peningkat an mut u pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu t erus dilakukan. Unt uk menyemarakkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, pemerint ah t elah menempuh polit ik kebahasaan, dengan menet apkan bulan Okt ober sebagai Bulan Bahasa.

Namun, jika kit a melihat kenyat aan di lapangan, secara jujur harus diakui, bahasa Indonesia belum difungsikan secara baik dan benar. Banyak para penut urnya masih dihinggapi sikap inferior (rendah diri), sehingga merasa lebih modern, t erhormat , dan t erpelajar jika dalam perist iw a t ut ur sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun t ulis, menyelipkan set umpuk ist ilah asing. Walaupun sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.

(7)

Indonesia. Bagaimana bahasa Indonesia dapat memberikan kemajuan kepada kit a kalau hanya menguasai bahasa Indonesia anda t idak mencapai dunia.

Kesadaran dari masyarakat , t erut ama masyarakat Indonesia sebagai pengguna bahasa Indonesia, dalam menggunakan bahasa Indonesia. M asyarakat harus lebih bijak dalam memilah-milah bahasa baik dan buruk yang mereka dengar di int ernet at aupun media lainnya, sehingga mereka dapat membat asi penggunaan bahasa alay yang berlebihan. Selain it u, penggunaan bahasa Indonesia di halaman-halaman sosial media at au aplikasi-aplikasi sit us w eb juga dapat dilakukan agar bahasa Indonesia dapat menjadi salah sat u bahasa int ernet , sehingga bahasa nasional Republik Indonesia ini dapat menjadi bagian dari globalisasi, bukan menjadi “ korban” dari globalisasi.

Selain kesadaran masyarakat mempert ahankan peranan bahasa Indonesia, pemerint a juga t erlibat unt uk t erus mempert ahankan eksist ensi penggunaan bahasa Indonesia di era globalisasi ini, salah sat u bent uk upaya pemerint ah t ersebut adalah dengan membangun Pusat Pengembangan Bahasa.

Dengan demikian jika masyakarat dan pemerint ah t erus berkerja sama

dalam mengembangkan dan

mempert ahankan penggunaan bahasa Indonesia, maka eksist ensi penggunaa bahasa Indonesia di era globaisasi akan t erus dapat dit igkat kan hingga dunia menget ahui akan kuait as bahasa Indnesia sendiri.

1.3 Simpulan

Bahasa Indonesia dapat bert ahan di era globalisasi dan perkembangan

t eknologi, asalkan dibat asi dari pencampuran bahasa asing dan slang yang berlebihan sert a digunakan sebagai bahasa di int ernet . Unt uk it u, diperlukan sebuah kesadaran dari masyarakat , t erut ama masyarakat Indonesia sebagai pengguna bahasa Indonesia, dalam menggunakan bahasa Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2003. Linguist ik Umum. Jakart a: PT Rineka Cit a.

Kridalaksana, Harimurt i. 1985. Tat a Bahasa Deskript if Bahasa Indonesia: Sint aksis. Jakart a: Pusat Pembinaan.

PELLBA 5. 1992. Bahasa Budaya. Jakart a: Lembaga Bahasa Unika At majaya

Samsuri. 1988. Berbagai Aliran Linguist ik Abad XX.Jakart a: DIKTI.

Zainurridho,

M uhammad.KOM PASIANA.com. (diunggah pada t anggal 18 Sept ember 2015, pukul 14.34 WIB)

ht t p:/ / w w w .Ensiklopedia.com

Notulen Seminar

M oderator : Dr. Sarw it Sarw ono, M .Hum. Notulis : Ildi Kurniaw an, M .Pd.

Harmoko (M ahasisw a Prodi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia)

Pertanyaan: Bagaimana cara

(8)

Jaw aban:

Cara mempert ahankan/ melest arikan bahasa Indonesia di media sosial yait u gunakan bahasa daerah dalam mengupdat e st at us dalam sosial media dengan menggunakan t at a bahasa dan ejaan bahasaa daerah yang benar.

Eki H (M ahasisw a Pendidikan Bahasa Inggris UNIB)

Pertanyaan:

1. Apakah sudah ada st abilit as penggunaan bahasa daerah, Indonseia dan asing di Indonesia? 2. Bagaimana t anggapan ibu mengenai

bahasa campuran dalam karya sast ra maupun non sast ra?

Jaw aban:

1. Sudah ada, t erbukt i dengan adanya peminat an sisw a/ mahasisw a dalam mempelajari bahas-bahasa t ersebut sehingga munculah program-program st udi dibidang bahasa daerah, bahasa Indonesia, maupun asing.

Referensi

Dokumen terkait

If white noise, or a similarly irregular noise is used as input, then the solution process to a SDAE will not be a usual stochastic process, defined as a random vector at every time

Berdasarkan uraian di atas, maka sudah jelas bahwa kondisi fisik merupakan faktor yang penting untuk menjadi perhatian yang lebih dalam melakukan pembinaan atlet, terutama pada

Walaupun berbeda dengan pahlawan kuliner lainnya yang diuraikan di atas yang membuka warung untuk menerima kunjungan wisatawan atau pelanggan, Ny Warti yang

n : Hasil Rapat Dewan Guru SD Negeri 2 Karanganyar tanggal 16 Juni 2016 di SD Negeri 2 Karanganyar tentang Pembagian Tugas Guru Dalam Kegiatan Proses Belajar Mengajar

EFEKTIVITAS PERMAINAN D OBBLE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KATA BEND A BAHASA JERMAN.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Model yang paling baik dalam terbentuknya mitigasi banjir adalah partisipasi masyarakat, koordinasi kelembagaan dan penggunaan lahan (PK-CUE) dengan sangat

Dalam tahap ini, dilakukan perancangan sistem yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan kualitas air di perairan Danau Toba.. Uji

An Empirical Study of Operating Cash Flow Usefulness in Predicting Saving and Loan Financial Distress.. Advances in Accounting: Volume 17,