• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV_Ranwal RKPD Batang 2018_30 Jan 18

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB IV_Ranwal RKPD Batang 2018_30 Jan 18"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN

PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2018

Prioritas dan sasaran pembangunan daerah di Kabupaten Batang Tahun 2018 disusun dengan mengacu pada amanat pembangunan yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Batang Tahun 2005-2025 mengingat Tahun 2018 merupakan tahun transisi pemerintahan, dimana dokumen RPJMD Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 telah berakhir, sementara dokumen RPJMD periode baru yakni tahun perencanaan 2017-2022 belum ada. D

Prioritas dan sasaran pembangunan daerah di Kabupaten Batang Tahun 2018 disusun dengan tetap memperhatikan sinergitas dan amanat pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018.

4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

4.1.1. Tujuan dan Sasaran RPJMN Tahun 2015-2019

Sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”,

maka pembangunan Nasional 2015-2019 akan diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup:

1. Sasaran Makro;

2. Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat: 3. Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;

4. Sasaran Dimensi Pemerataan;

5. Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah; 6. Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.

Sasaran utama pembangunan nasional 2015-2019 selengkapnya tersaji pada tabel berikut:

Tabel 4.1.

(2)

No Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN Tahun 2015-2019 Sasaran Makro

Pembangunan Manusia dan Masyarakat

1 Indeks Pembangunan Manusia 2 Indeks Pembangunan Masyarakat 3 Indeks Gini

4 Persentase penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan

Jumlah kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan

5 Pekerja Formal 6 Pekerja Informal

Ekonomi Makro

1 Pertumbuhan ekonomi

2 PDRB per Kapita tahun dasar 2010 3 PDRB per Kapita tahun dasar 2000 4 Inflasi

5 Tingkat Kemiskinan

6 Rasio Pajak (Tax Ratio) tahun dasar 2010 7 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat Kependudukan dan Keluarga Berencana

1 Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk

2 Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR)

3 Angka prevalensi Pemakaian kontrasepsi (CPR) suatu cara (all methods)

Pendidikan

1 Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas 15 tahun

2 Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun 3 Prodi perguruan tinggi minimal berakreditasi B

4 Persentase SD/MI berakreditasi minimal B 5 Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B 6 Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B

7 Persentase Kompetensi Keahlian SMK berakreditasi minimal B

8 Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya 9 Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk

terkaya

Kesehatan

1 Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 2 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

3 Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita 4 Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta 5 Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk

6 Prevalensi HIV

7 Prevalensi tekanan darah tinggi

8 Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun 9 Persentase merokok penduduk usia 15-19 tahun

10 Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas terakreditasi

11 Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi

12 Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan

(3)

No Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN Tahun 2015-2019

1 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

3 Prevalensi Kekerasan terhadap Anak Laki-laki 4 Prevalensi Kekerasan terhadap Anak Perempuan

Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan Kedaulatan Pangan

1 Padi 2 Jagung 3 Kedelai 4 Gula

5 Daging Sapi 6 Produksi perikanan

7 Pembangunan dan Peningkatan Jaringan irigasi air permukaan , air tanah dan rawa 8 Rehabilitasi jaringan irigasi permukaan, air tanah dan rawa

9 Pembangunan dan Peningkatan irigasi tambak 10 Pembangunan waduk

11 Lahan sawah baru

12 Penambahan lahan kering 13 Jumlah pasar

14 Jumlah Desa Mandiri Benih 15 Jumlah Desa Pertanian Organik 16 Luas reforma agraria

Maritim dan Kelautan

1 Pengembangan pelabuhan untuk menunjang tol laut 2 Produksi Hasil Perikanan

3 Pengembangan pelabuhan perikanan 4 Peningkatan luas kawasan konservasi laut 5 Jumlah sentra perikanan baru

6 Peningkatan luas kawasan konservasi perairan berkelanjutan

Pariwisata

1 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB 2 Wisatawan Mancanegara

3 Wisatawan Nusantara 4 Devisa

Industri

1 Pertumbuhan sektor industri

2 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

3 Penambahan jumlah Industri skala menengah dan besar 4 Pembukaan lahan industri baru

5 Kinerja PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu)

Ketahanan Air

1 Kapasitas air baku Provinsi

2 Ketersedian air irigasi yang bersumber dari waduk 3 Terselesaikannya status DAS lintas Provinsi

4 Berkurangnya luasan lahan kritis melalui rehabilitasi dalam KPH

Infrastruktur Dasar dan Konektivitas

1 Kapasitas pembangkit 2 Rasio elektrifikasi

(4)

No Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN Tahun 2015-2019

4 Kawasan permukiman kumuh perkotaan

5 Kekurangan tempat tinggal (backlog) berdasarkan perspektif menghuni 6 Akses Air Minum Layak

7 Akses Sanitasi Layak

8 Kondisi mantap jalan nasional 9 Pengembangan jalan nasional 10 Pengembangan jalan provinsi 11 Pembangunan jalan baru 12 Pengembangan jalan tol 13 Panjang jalur kereta api 14 Jumlah bandara

15 Kab/Kota yang dijangkau Broadband 16 Jumlah Dermaga Penyeberangan

17 Pangsa Pasar Angkutan Umum Perkotaan

Lingkungan

1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 2 Tambahan Rehabilitasi Hutan

Sasaran Pembangunan Dimensi Pemerataan

Meningkatkan cakupan pelayanan dasar dan akses terhadap ekonomi produktif masyarakat kurang mampu

Cakupan pada 40% penduduk miskin:

1 Kepesertaan Jaminan Kesehatan 2 Akses Pangan Bernutrisi

3 Akses Terhadap Layanan Keuangan 4 Kepemilikan akte lahir (2013) 5 Akses air bersih

6 Akses sanitasi layak 7 Akses penerangan

Peningkatan daya saing tenaga kerja

1 Penyediaan lapangan kerja (2015-2019) 2 Persentase tenaga kerja formal

3 Jumlah pekerja formal 4 Jumlah pekerja Informal 5 Jumlah Pelatihan

6 Jumlah Sertifikasi

7 Proporsi tenaga kerja keahlian menengah yang kompeten

8 Kinerja lembaga pelatihan milik negara menjadi berbasis kompetensi

Sasaran Pembangunan Kewilayahan dan Antar Wilayah Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah

1 Peran PDRB Provinsi terhadap Pembentukan PDB Nasional

Pembangunan Perdesaan

1 Penurunan desa tertinggal 2 Peningkatan desa mandiri

Pengembangan Kawasan Perbatasan

1 Pengembangan Pusat Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN)

2 Peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan 3 Jumlah Daerah Tertinggal

(5)

No Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN Tahun 2015-2019

5 Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal 6 Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal

7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal

Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi

1 Jumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Provinsi 2 Jumlah Kawasan Industri

3 Jumlah Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB)

Pembangunan Kawasan Perkotaan

1 Jumlah Pembangunan Metropolitan sebagai PKN dan Pusat Investasi

2 Optimalisasi 20 kota otonomi berukuran sedang di Luar Jawa sebagai PKN/PKW dan penyangga urbanisasi

3 Penguatan 39 pusat pertumbuhan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atau Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

4 Pembangunan 10 Kota Baru Publik

Sasaran Pembangunan Sektor POLHUHANKAM Politik dan Demokrasi

1 Tingkat Partisipasi Politik Pemilu 2 Indeks Demokrasi Provinsi

Penegakan Hukum

1 Indeks Penegakan Hukum 2 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 3 Indeks Perilaku Anti Korupsi

Tata Kelola Dan Reformasi Birokrasi Kualitas Pelayanan Publik

1 Integritas Pelayanan Publik (Daerah) 2 Nilai Indeks Reformasi Birokrasi

3 Persentase Kabupaten/Kota dengan Nilai Indeks Reformasi Birokrasi Baik (Kategori B)

4 Opini WTP atas Laporan Keuangan Provinsi

5 Persentase Kabupaten/Kota yang memiliki status WTP

6 Persentase Instansi Pemerintah yang Akuntabilitas Kinerjanya Baik (Skor B): 7 Provinsi

8 Kabupaten/Kota

Penguatan Tata Kelola Pemerintah Daerah Kinerja Keuangan Daerah

1 Rata-rata persentase belanja pegawai Kab/Kota

2 Rata-rata pajak retribusi Kab/Kota terhadap total pendapatan 3 Rata-rata belanja modal Kab/Kota

4 Rata-rata presentase belanja pegawai Kab/Kota

5 Rata-rata rasio ketergantungan dana transfer Kab/Kota 6 Rata-rata nasional WTP Pemda Kabupaten

7 Rata-rata nasional WTP Pemda Kota

8 Rata-rata pajak retribusi Prov terhadap total pendapatan 9 Rata-rata belanja modal Prov

10 Rata-rata presentase belanja pegawai Prov 11 Rasio ketergantungan dana transfer Prov 12 Rata-rata nasional WTP Pemda Prov

Kinerja Kelembagaan

(6)

No Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN Tahun 2015-2019

2 Perda bermasalah

Rata-rata kinerja Daerah Otonomi Baru:

1 Rata-rata kinerja maksimal 2 Rata-rata kinerja minimal

3 Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah yang ideal (sesuai PP 41) 4 Penerapan SPM di daerah (Prov)

5 Penerapan SPM di daerah (Kab/Kota)

Kinerja Aparatur

1 Tingkat pendidikan aparatur Pemda S1, S2 dan S3

Pertahanan Dan Keamanan

1 Laju Peningkatan Prefalensi Penyalahgunaan Narkoba Sumber: RPJMN 2015-2019

Sasaran utama yang termuat dalam RPJMN 2015-2019 tersebut perlu untuk diacu dan diterjemahkan oleh perangkat daerah di Kabupaten Batang dalam penyusunan RKPD Kabupaten Batang Tahun 2018 agar sinergitas perencanaan pembangunan dapat diwujudkan di Kabupaten Batang serta menunjang pencapaian sasaran nasional.

4.1.2. Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 selengkapnya tersaji pada tabel berikut:

Tabel 4.2.

Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

No Misi Tujuan Sasaran

1 Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, (enam) misi yang lain dalam pengamalan ajaran Tri Sakti Bung Karno.

Meningkatnya demokratisasi, kesejahteraan dan nilai-nilai budaya berbasis ajaran Trisakti Bung Karno.

2 Mewujudkan Kesejahteraan

Masyarakat yang Berkeadilan,

Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran Mandiri/ Berdikari melalui Kedaulatan Pangan dan Kedaulatan Energi;

e. Meningkatkan

kelembagaan ekonomi

(7)

No Misi Tujuan Sasaran

pedesaan;

f. Meningkatkan produk berkualitas ekspor dan

permasalahan sosial dan pemerataan akses pelayanan bagi PMKS.

d. Terjaminnya ketersediaan energi dengan potensi lokal;

e.Meningkatnya jumlah dan kualitas daya saing dan produktivitas Koperasi dan UMKM;

f. Meningkatnya kelembagaan ekonomi pedesaan;

g.Meningkatnya kualitas produk unggulan orientasi ekspor dan pengendalian impor non migas;

h.Meningkatnya realisasi investasi;

i. Meningkatnya keadilan gender dan perlindungan anak;

j. Meningkatnya kualitas hidup serta perlindungan terhadap perempuan dan anak termasuk anak berkebutuhan khusus;

k. Meningkatnya ketersediaan, keterjangkauan dan kesetaraan penyelenggaraan pendidikan;

l. Meningkatnya kualitas dan keterampilan masyarakat;

m. Meningkatnya upaya pencegahan permasalahan sosial dan aksesibilitas

n. PMKS dalam memperoleh pelayanan dan rehabilitasi yang berperspektif HAM. dan Transparan, “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”

a.Menciptakan penyelenggara

pemerintahan daerah yang kompeten, profesional, berdedikasi tinggi dan berorientasi pada pelayanan prima;

b.Menciptakan sistem birokrasi yang transparan dan akuntabel;

c. Melaksanakan penegakan hukum.

a. Meningkatnya kinerja tata kelola pemerintahan provinsi; b. Meningkatnya

profesionalisme dan kompetensi aparatur serta sistem pola karier yang jelas; c. Meningkatnya cakupan

layanan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah;

d. Terwujudnya kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP);

(8)

No Misi Tujuan Sasaran

penyelenggaraan

pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi, dan

i. Terwujudnya penegakan dan harmonisasi produk hukum yang mendorong pencapaian akuntabilitas dan

Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan

b.Memperkuat Pancasila sebagai dasar negara dan 3 pilar kebangsaan dalam budaya dan jati diri masyarakat;

c. Meningkatkan partisipasi politik masyarakat;

d.Mewujudkan budaya Jawa Tengah yang semakin menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya dan jati diri bangsa;

c. Menguatnya semangat kebangsaan, persatuan dan jiwa patriotik;

d. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat;

e.Meningkatnya peran partai politik dan organisasi masyarakat dalam proses demokrasi;

f. Meningkatnya keterwakilan perempuan di dalam politik;

g. Meningkatnya pemahaman masyarakat atas budaya Jawa;

h.Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat yang dijiwai oleh keluhuran budaya Jawa;

(9)

No Misi Tujuan Sasaran

Partisipasi

Masyarakat dalam Pengambilan

Keputusan dan Proses

Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak

b.Meningkatkan kesesuaian program pembangunan dengan kebutuhan dan permasalahan yang dialami masyarakat.

masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan

dan pengawasan

pembangunan;

b. Berkurangnya kesenjangan pembangunan antar wilayah;

c. Meningkatnya ketepatan waktu dan mutu pelaksanaan pembangunan daerah.

6 Meningkatkan

Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi

Kebutuhan Dasar Masyarakat

a.Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;

b.Meningkatkan ketersediaan,

keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan kepastian dalam penyelenggaraan pendidikan;

c. Meningkatkan budaya baca masyarakat;

d.Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman;

e. Meningkatkan

penanganan infrastruktur pertanian dalam arti luas.

a. Menurunnya angka kematian dan angka kesakitan;

b. Menurunnya Drop Out (DO) KB dan Unmet Need serta meningkatnya peserta KB aktif/Contraceptive

Prevalence Rate (CPR);

c. Meningkatnya kesempatan masyarakat mengenyam pendidikan;

d. Meningkatnya kualitas pendidikan;

e. Meningkatnya budaya baca masyarakat;

f. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air minum, sanitasi, perumahan layak huni;

Infrastruktur untuk Mempercepat

Pembangunan Jawa

Tengah yang

Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

a.Meningkatkan daya dukung infrastruktur dan pelayanan transportasi;

b.Meningkatkan kualitas dan kapasitas infrastruktur komunikasi;

b. Meningkatnya ketersediaan dan kondisi moda serta keselamatan transportasi;

c. Meningkatnya penanganan banjir dan rob serta pantai kritis di muara sungai;

d. Meningkatnya kondisi dan ketersediaan infrastruktur dan transportasi strategis dan peran serta masyarakat;

e.Meningkatnya cakupan masyarakat pengguna sarana teknologi komunikasi dan informasi;

(10)

No Misi Tujuan Sasaran

berwawasan lingkungan;

g.Meningkatnya kapasitas

kelembagaan dan

masyarakat dalam penanggulangan bencana. Sumber: RPJMD Jawa Tengah 2013-2018

4.1.3. Tujuan dan Sasaran RPJPD Kabupaten Batang Tahun 2005-2025

Visi Kabupaten Batang yang dicanangkan dalam rangka memotivasi segenap pemangku kepentingan (stakeholders) untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah selama tahun 2005-2025 adalah

BATANG YANG SEJAHTERA, MAJU, MANTAP, DAN MANDIRI BERBASIS POTENSI UNGGULAN”.

Penjelasan makna visi “Batang yang sejahtera, maju, mantap, dan mandiri berbasis potensi unggulan” perlu diberikan untuk mendapatkan kesamaan persepsi tentang muatan substansi filosofis yang terkandung, sehingga segenap pemangku kepentingan (stakeholders) secara sinergis dan optimal dapat memberikan kontribusi dalam rangka pencapaiannya.

Batang diartikan sebagai suatu daerah otonom. Daerah otonom (selanjutnya disebut daerah) adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Daerah menunjukkan suatu kesatuan pemerintahan dan kemasyarakatan beserta semua potensi yang dimiliki.

Sejahtera diartikan aman, sentosa dan makmur. Masyarakat Batang yang sejahtera identik dengan masyrakat yang dapat menikmati ketenangan dalam berperikehidupan, dapat menunaikan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, dan dapat meninikmati hasilnya dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik.

(11)

pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan bermasyarakat, berusaha, dan berpemerintahan.

Mantap diartikan teguh, tidak berubah, tidak goyah, stabil, tidak ada gangguan, teguh hati, kukuh, kuat. Batang yang mantap diharapkan mampu untuk teguh pada nilai dan prinsip berbasis pada moral, etika, dan religi; sehingga akan dapat membantu dalam menciptakan kondisi lokal yang stabil dan kondusif bagi pelaksanaan pembangunan.

Mandiri diartikan dalam keadaan berdiri sendiri, dapat mengurus atau mengatasi kepentingannya sendiri tanpa bergantung pada pihak lain. Batang yang mandiri tidak diartikan sebagai menutup diri, melainkan ditekankan pada masyarakat yang mampu mengoptimalkan berbagai kekuatan dan potensi yang dimiliki untuk kemajuan daerah, mampu menjadi pusat pertumbuhan baru tanpa mengabaikan pentingnya aspek networking.

Berbasis potensi unggulan diartikan sebagai berdasarkan pada karakteristik lokal (kekuatan) yang lebih tinggi, lebih utama, lebih istimewa dibandingkan dengan yang lain sehingga lebih besar peluang keberhasilannya. Batang yang berbasis potensi unggulan menunjukkan suatu daerah beserta masyarakatnya yang membangun berdasarkan pada kekuatan lokal sebagai modal dasar, kekuatan lokal Batang antara lain terletak pada sektor kelautan dan perikanan, pertanian, dan pariwisata.

Dalam rangka mengemban pencapaian visi oleh segenap stakeholders, maka ditetapkan Pembangunan Daerah Kabupaten Batang Tahun 2005-2025, sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa, berilmu, sehat, beretos kerja tinggi, responsif dan partisipatif

2. Peningkatan ekonomi masyarakat dan daerah berbasis pada perikanan dan kelautan, pertanian, dan pariwisata, didukung dengan sektor lain yang berdayasaing tinggi

3. Pengembangan tata pemerintahan yang baik dalam pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan publik, berbasis pada profesionalisme, kapasitas, kapabilitas, dan jejaring

(12)

5. Pengembangan kehidupan sosial budaya dalam rangka mendukung terciptanya kondisi daerah yang sejahtera, tenteram, tertib, aman, demokratis, dan kondusif

6. Peningkatan kualitas lingkungan hidup didukung dengan pengelolaan tata ruang dan sumber daya alam secara berkesinambungan.

Substansi visi dan misi pembangunan jangka panjang daerah yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Batang Tahun 2005-2025 harus dapat diimplementasikan dalam empat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Batang. Hal ini perlu ditekankan paling tidak untuk dua kemanfaatan utama, yaitu: pertama, untuk memberikan pedoman umum kepada setiap calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah dalam penyusunan visi, misi dan program prioritas yang akan diajukan sebagai persyaratan dalam mengikuti Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada setiap periode lima tahunan dan kedua, untuk menciptakan keterkaitan antara tahapan pembangunan lima tahunan sehingga segenap upaya dan hasil pembangunan dapat terus dilaksanakan dan dinikmati secara berkelanjutan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Mengingat akan pentingnya hal tersebut, maka pada bagian ini akan dirumuskan tahapan dan skala prioritas pembangunan daerah untuk keempat tahapan pembangunan jangka menengah daerah tersebut.

1. RPJMD I (2007-2011)

Berlandaskan pada pelaksanaan kebijakan dan pencapaian hasil-hasil pembangunan tahap sebelumnya, maka pelaksanaan RPJMD I (2007-2011) akan diarahkan untuk menata kembali dan membangun Kabupaten Batang di segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan daerah dengan pemerintahan yang kuat, tegaknya supremasi hukum dan perekonomian yang maju, didukung oleh masyarakat yang beriman dan bertaqwa, berilmu, sehat, dan beretos kerja tinggi.

(13)
(14)

2. RPJMD II (2012-2016)

Berlandaskan pada pelaksanaan kebijakan dan pencapaian hasil-hasil pembangunan tahap sebelumnya, serta sebagai bentuk keberlanjutan dari pelaksanaan RPJMD I (2007-2011), maka pelaksanaan RPJMD II (2012-2016) ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Kabupaten Batang di segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan perwujudan tata pemerintahan yang baik, peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan prasarana dan sarana, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.

(15)

Berlandaskan pada pelaksanaan kebijakan dan pencapaian hasil-hasil pembangunan tahap sebelumnya, serta sebagai bentuk keberlanjutan dari pelaksanaan RPJMD II (2012-2016), maka pelaksanaan RPJMD III (2017-2021) akan diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan Kabupaten Batang secara komprehensif di berbagai bidang pembangunan dengan menekankan pada pencapaian derajat kualitas sumber daya manusia, pencapaian kualitas pelayanan pemerintah, pencapaian kemandirian daerah, dan pencapaian daya saing komoditas unggulan daerah.

Pada misi pertama, diharapkan dicapai peningkatan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Batang yang semakin maju, ditopang dengan kecerdasan, kesehatan, budi pekerti luhur, dan beriman serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada misi kedua, diharapkan lapangan usaha unggulan daerah (perikanan dan kelautan, pertanian, dan pariwisata) akan tumbuh sangat prospektif menjadi sektor basis daerah yang menopang majunya perekonomian Kabupaten Batang, makin meningkatnya kontribusi perekonomian rakyat, dan makin meningkatnya kerjasama dan investasi pengembangan kawasan-kawasan perekonomi strategis. Pada

(16)

kerusakan, pencemaran dan bencana alam, makin meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan lingkungan hidup, makin efektifnya langkah-langkah sinkronisasi perencanaan hingga penegakan hukum tata ruang.

4. RPJMD IV (2022-2026)

Berlandaskan pada pelaksanaan kebijakan dan pencapaian hasil-hasil pembangunan tahap sebelumnya, serta sebagai bentuk keberlanjutan dari pelaksanaan RPJMD III (2017-2021), maka pelaksanaan RPJMD IV (2022-2026) akan diarahkan untuk mewujudkan Kabupaten Batang yang sejahtera, maju, mantap, dan mandiri berbasis potensi unggulan melalui pemantapan pembangunan di berbagai bidang yang ditekankan pada primanya kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, majunya sumber daya manusia dan perekonomian daerah, berkurangnya kesenjangan, didukung dengan mantapnya situasi politik, keamanan dan ketertiban serta lingkungan hidup.

(17)
(18)

4.2. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2018

4.2.1. Prioritas Pembangunan dalam RPJMN Tahun 2015-2019

Visi Pembangunan Nasional yang dimuat dalam RPJMN Tahun 2015-2019 adalah ”TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

(19)

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

4.2.2. Prioritas Pembangunan dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 juga telah merinci arah kebijakan tahunan, dimana arah kebijakan tahunan Tahun 2018 dan pengembangan kewilayahan yang diuraikan sebagai berikut:

a. Arah Kebijakan Tahun 2018

Tahun 2018 merupakan tahun terakhir atau tahun kelima pelaksanaan RPJMD Provinsi Jawa Tengah yang ditujukan untuk “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan dan Berdikari”, dengan arah kebijakan meliputi :

a. Penguatan daya saing ekonomi daerah yang berbasis pada potensi unggulan daerah dan berorientasi pada ekonomi kerakyatan;

b. Penguatan percepatan penanggulangan kemiskinan melalui upaya pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan pemberdayaan ekonomi mikro dan kecil untuk masyarakat miskin;

c. Penguatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia diberbagai bidang dan cakupan layanan sosial dasar;

d. Penguatan ketahanan pangan dan energi yang didukung pembangunan pertanian dalam arti luas serta pengembangan dan pemanfaatan energi secara berkelanjutan;

e. Pemantapan pembangunan infrastruktur dengan memperhatikan keberlanjutan sumberdaya alam dan lingkungan serta pengurangan resiko bencana;

f. Pemantapan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik.

(20)

Secara khusus, arah kebijakan pembangunan Kabupaten Batang juga termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 dimana dijelaskan terkait dengan Arah Pengembangan Wilayah Petanglong (Kabupaten Pekalongan, Batang dan Kota Pekalongan). Sedangkan potensi regional yang dimiliki wilayah pengembangan Petanglong adalah potensi: (1) primer berupa perikanan dan rumput laut; (2) sekunder meliputi tekstil, batik, logam, furniture, pengolahan ikan; dan (3) tersier berupa jasa dan perdagangan.

Potensi unggulan yang dimiliki dan dapat terus dikembangkan yaitu:

a. Kabupaten Pekalongan: industri unggulan kopi olahan, batik, tenun; agropolitan dengan Kota Tani Utama di Kecamatan Doro, dengan komoditas unggulan rambutan, teh, durian, jambu biji, sapi, domba; klaster melon, batik simbangkulon, kebalong, tenun dan konveksi, getah pinus, kerajinan bambu, jamur tiram; dan destinasi wisata Pantai Depok dan Bumi Perkemahan Linggoasri.

b. Kabupaten Batang: industri garmen dan mebel; agropolitan Sorbanwali, STA Limpung di Kecamatan Limpung, dengan komoditas unggulan bawang daun, cabai rawit, kentang, durian, jagung, teh, kopi, nilam, sapi simental, perikanan air tawar, madu, kerupuk, teh rakyat; klaster emping mlinjo, minyak atsiri, perikanan, pariwisata argo binangkit, batik, kerajinan kulit; galangan kapal; serta destinasi wisata Agro Pagilaran, Pantai Sigandu dan Ujungnegoro;

c. Kota Pekalongan: industri unggulan batik, tenun, galangan kapal; serta klaster perikanan, percetakan kain, pakaian jadi dan tekstil, canting batik cap dan tulis, tempe, perbengkelan dan logam, tenun ATBM dan batik; minapolitan; serta destinasi wisata Pantai Pasir Kencana dan Slamaran. Wilayah pengembangan Petanglong yang meliputi Kabupaten Pekalongan, Batang dan Kota Pekalongan, yang diarahkan sebagai PKW dan PKL dengan simpul utama pada kawasan perkotaan Pekalongan dan sekitarnya. Sektor unggulan dari wilayah ini adalah pertanian, pariwisata, industri, dan perikanan.

Sasaran yang diharapkan dapat dicapai wilayah Petanglong meliputi pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan TPT tahun 2017-2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3.

Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Petanglong

(21)

No Kabupaten/Kota Pertumbuhan Ekonomi (%)

2017 2018

1 Batang 5,40 – 5,80 5,80 – 6,20

2 Kabupaten Pekalongan 5,60 – 6,00 6,00 – 6,40 3 Kota Pekalongan 5,60 – 6,00 6,00 – 6,40 Sumber: RPJMD Jawa Tengah 2013-2018

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sasaran pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Batang tahun 2017 di range angka 55,40 – 5,80 sementara di tahun 2018 meningkat di range angka 55,80 – 6,20.

Sementara itu, sasaran penurunan angkat kemiskinan wilayah Petanglong tersaji pada tabel berikut:

Tabel 4.4.

Sasaran Angka Kemiskinan Wilayah Petanglong Per Kabupaten/Kota Tahun 2017-2018

No Kabupaten/Kota Angka Kemiskinan (%)

2017 2018

1 Batang 7,07 5,85

2 Kabupaten Pekalongan 8,70 7,50

3 Kota Pekalongan 6,64 6,24

Sumber: RPJMD Jawa Tengah 2013-2018

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sasaran penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Batang tahun 2017 adalah 7,77 %, ditargetkan menurun menjadi 5,85 % di tahun 2018. Angka kemiskinan batang ini merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan.

Sementara itu, sasaran Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) wilayah Petanglong tersaji pada tabel berikut:

Tabel 4.5.

Sasaran TPT Wilayah Petanglong

Per Kabupaten/Kota Tahun 2017-2018

No Kabupaten/Kota TPT (%)

2017 2018

1 Batang 6,58 6,48

2 Kabupaten Pekalongan 6,07 6,16

3 Kota Pekalongan 5,00 4,80

Sumber: RPJMD Jawa Tengah 2013-2018

(22)

Memperhatikan potensi dan keunggulan wilayah Petanglong yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, serta memperhatikan arah pengembangan wilayah Jawa Tengah ke depan, maka ditetapkan konsep pengembangan wilayah Petanglong adalah Mina Batik, yaitu mengembangkan potensi utama perikanan dan industri batik, namun juga tetap meningkankan potensi pertanian dan wisata di wilayah selatan.

Guna mendukung konsep tersebut maka arah kebijakan dan strategi pengembangan wilayah Petanglong sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6.

Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Petanglong Konsep

Pengembangan Aspek Kebijakan Strategi

Pengembangan wilayah Petanglong dengan Konsep Mina Batik, yaitu mengembangkan potensi utama perikanan dan industri batik, namun juga tetap meningkankan potensi pertanian dan wisata di wilayah selatan

Ekonomi Kebijakan Pemkab/Kot Terhadap Pelestarian Batik Tradisional Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Lemah

Menjadikan batik sebagi penggerak ekonomi mikro di Petanglong selain Batik sebagai warisan budayadalam konteks melestarikan maupun menggunakannya sebagai sumber industri kreatif

Mengontrol perkembangan industri kreatif batik agar tumbuh dan beraktivitas di kawasan budidaya

Mengembangkan industri batik ramah lingkungan dan melakukan

pengelolaan limbah Kebijakan Pemkab/Kot

dalam mengembangkan potensi daerah sebagai upaya meningkatkan daya saing daerah

Mengembangkan agropolitan untuk sektor perkebunan dan pertanian di kawasan Petanglong selatan

(23)

Konsep

Pengembangan Aspek Kebijakan Strategi

Memeratakan

pertumbuhanwilayah dengan

mengoptimalkan potensi perdagangan dan jasa (jalur patura, dan perkotaan), pertanian

(petanglong bagian selatan), perikanan (petanglong peisisr utara) dan sektor industri kreatif batik Fisik Pelabuhan Dalam Rangka Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan di Pantura serta

meningkatkan potensi ikan di kawasan Petanglong dan sekitarnya

Kebijakan Pemkab/Kot tentang keterpaduan sistem jaringan prasarana jalan dengan tata ruang wilayah yang merupakan acuanpengembangan wilayah dan meningkatkan keterpaduannya

dengansarana dan prasarana lainnya;

Mengurangi dampak banjir (Petanglong utara) dan longsor (Petanglong selatan) pada kawasan budidaya

(24)

Konsep

Pengembangan Aspek Kebijakan Strategi

Kebijakan Pemkab/Kot tentang pengembangan Batik sebagai warisan budaya dalam konteks melestarikan maupun menggunakannya sebagai sumber industri kreatif

Menyediakan dan barang, wisata batik)

Mengambil

kesempatan outlite tol dan jalur utara-utara sebagai media peningkatan sektor industri kreatif batik dalam pemasaran dan wisata belanja serta menumbhakn perekonomian bagian selatan

Sosial Kebijakan Pemkab/Pemkot tentang Peningkatan akses dan perluasan kesempatan belajar bagi semua anak usia pendidikan dasar, dengan target utama masyarakat miskin perajin batik;

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pendidikanformal/non formal (menunjang industri batik) di seluruh wilayah Petanglong

Kebijakan Pemkab/Pemkot tentang Peningkatan kualitas lembaga non formal

pendidikan yang

diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni khususnya tentang Batik

Meningkatkan SDM tenaga kerja pengrajin batik, dan aktivitas pendukung batik (konveksi, pembuatan model)

Lingkungan

Hidup Terwujudnya wilayah Petanglong yang ramah lingkungan dan

berkelanjutan

(25)

Konsep

Pengembangan Aspek Kebijakan Strategi

Menertibkan

pembangunan tidak berijin pada kawasan lindung sempadan pantai,

Menertibkan penambangan liar Tata Kelola Kebijakan tentang

Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Aparatur;

Membuat lembaga/sistem kerjasaa antar daerah dalam

mengembangkan dan meningkatkan batik Kebijakan Pemkab/Pemkot

Dalam pemenuhan

kebutuhan pokok pelayanan publik Terutama Pemenuhan Air Bersih dan Persampahan

Meningkatkan SDM tenaga kerja

Melakukan kerjasama regional dalam pelaksanaan

pemenuhan air bersih dan penyediaan lahan TPA

Sumber: RPJMD Jawa Tengah 2013-2018

4.2.3. Prioritas Pembangunan RKPD Batang Tahun 2018

Arah kebijakan pembangunan jangka panjang Kabupaten Batang seperti termuat dalam RPJPD Kabupaten Batang Tahun 2005-2025 perlu untuk ditelaah mengingat arahan dan amanat regulasi. Adapun tahapan pembangunan dalam RPJPD Kabupaten Batang Tahun 2005-2025, yang terdiri dari:

1. RPJMD Pertama (2007-2011)

2. RPJMD Kedua (2012-2016)

3. RPJMD Ketiga (2017-2021) 4. RPJMD Keempat (2022-2026)

Dimana berdasarkan tahapan tersebut, penyusunan RKPD Kabupaten Batang Tahun 2018 masuk kedalam Tahapan Ketiga (Tahun 2017-2021). Adapun prioritas pembangunan pada masing masing tahapan pembangunan tersaji pada tabel berikut:

Tabel 4.7.

(26)

Tahun 2005-2025

No Misi Prioritas Pembangunan

1 Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa, berilmu, sehat, beretos kerja tinggi, responsif dan partisipatif.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Batang yang semakin maju, ditopang dengan kecerdasan, kesehatan, budi pekerti luhur, dan beriman serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2 Peningkatan ekonomi

masyarakat dan daerah berbasis pada industri pertanian dan pariwisata, didukung

dengan sektor lain yang berdaya saing tinggi

Llapangan usaha unggulan daerah (perikanan dan kelautan, pertanian, dan pariwisata) akan tumbuh sangat prospektif menjadi sektor basis daerah yang menopang majunya perekonomian Kabupaten Batang, makin meningkatnya kontribusi perekonomian rakyat, dan makin meningkatnya kerjasama dan investasi pengembangan kawasan-kawasan perekonomi strategis.

kompetensi dan profesionalitas aparatur dalam pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan publik

Perbaikan yang signifikan dalam kinerja penyelenggaraan pemerintahan, ditunjukkan dengan semakin kuatnya semangat untuk membentuk pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, makin baiknya kelembagaan pemerintah dalam pemberian pelayanan makin meningkatnya kualitas aparatur daerah, makin meningkatnya kemampuan keuangan daerah, dan meningkatnya kerjasama pemerintah daerah dengan berbagai pihak yang bermanfaat bagi kemajuan daerah

4 Peningkatan prasarana dan sarana yang menunjang pengembangan kawasan (wilayah)

berbasis pada

(27)

No Misi Prioritas Pembangunan

kemampuan dan potensi lokal 5 Pengembangan

kehidupan sosial budaya dalam rangka

mendukung terciptanya kondisi daerah yang sejahtera, tenteram, tertib, aman,

demokratis, dan kondusif

Kondisi sosial dan budaya masyarakat yang semakin baik, didukung dengan kondisi kamtibmas yang semakin kondusif, makin meningkatnya kepastian dan penegakan hukum, makin meningkatnya kesejahteraan masyarakat, makin demokratisnya iklim politik, dan makin meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

6 Peningkatan kualitas lingkungan hidup didukung dengan

pengelolaan tata ruang dan sumber daya alam secara berkesinambung an

Makin lestarinya kondisi lingkungan hidup dan sumber daya alam daerah, makin berkurangnya kerusakan, pencemaran dan bencana alam, makin meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan lingkungan hidup, makin efektifnya langkah-langkah sinkronisasi perencanaan hingga penegakan hukum tata ruang

Gambar

Tabel 4.2.Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018
Tabel 4.4.Sasaran Angka Kemiskinan Wilayah Petanglong
tabel berikut:

Referensi

Dokumen terkait

5 Selain itu, penelitian lain di Lombok pasca gempa bumi Juli 2018 juga menunjukkan hal yang sama, adanya implementasi solidaritas sosial pasca gempa dalam

Dalam konteks matematika, disposisi matematis (mathematicaldisposition) berkaitan dengan bagaimana siswa memandang dan menyelesaikan masalah; apakah percaya

Adventure Shopping, Value Shopping, Idea Shopping, Social Shopping dan Relaxation Shopping berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Impulse Buying Tendency

Untuk mengatasi kelemahan tersebut, diperlukan solusi dalam bentuk surveilans dengan pemodelan matematis Susceptible, Infected, Recovered (SIR). Model ini dibangun berdasarkan

Atas dasar itu penelitian penting untuk dilakukan yang bertujuan mengkaji dan mengiventarisasi jenis tumbuhan obat tradisional masyarakat Suku Kaili di Dusun Tompu

Menurut Riduwan dan kuncoro (2007, p38) populasi merupakan keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian atau populasi merupakan objek

dicerminkan terhadap garis Lingkaran dengan pusat dan melalui titik asal adalah.. 8 E-book ini hanya untuk kalangan sendiri tidak untuk dijualbelikan

Dr. Afrahul Fadhila Daulai, MA Dr.. Studi /Fakultas : Bimbingan Konseling Islam/Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui