• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Pemasaran 04

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen Pemasaran 04"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Referensi : Philip Kotler dan Kevin Lane Keller

Marketing Management edisi 12

(2)
(3)

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

pembelian

Cultural Factors

Social Factors

(4)

Fakt or Budaya

Faktor budaya, sub-kult ur, dan kelas sosial memberikan pengaruh pada perilaku pembelian konsumen.

Budaya merupakan penent u yang fundamental dalam

keinginan dan perilaku seseorang. Budaya ini menentukan nilai (values), persepsi, preferensi, dan perilaku.

Set iap budaya memiliki sub-budaya yang lebih kecil. Sub-budaya t erdiri dari nasionalitas (kebangsaan), agama,

(5)

Fakt or Budaya (lanjut an)

Dalam sosial masyarakat , akan t erbent uk strat ifikasi sosial atau kelas sosial.

Kelas sosial memiliki ciri relatif homogen dan set iap anggot a dari kelas sosial akan berbagi nilai (values), kepent ingan, dan perilaku yang sama.

Kelas sosial dapat dikelompokkan berdasarkan variabel klust er sepert i pekerjaan, kesehatan, pendapatan,

pendidikan, orientasi nilai (value).

(6)

Fakt or Sosial

Reference

groups

Peran

Status

(7)

Reference Groups

Membership groups

Primary groups

Secondary groups

Aspirational groups

(8)

Fakt or Sosial

Di dalam grup, biasanya t erdapat opinion leader yang bisa mempengaruhi anggot a grup mengenai informasi suat u produk dan jasa.

(9)

Fakt or Sosial (lanjut an)

Peran dan stat us sosial. Posisi seseorang dalam set iap grup dapat didefinisikan dengan istilah peran dan

(10)
(11)

Brand Personalit y

Sifat / karakter manusia yang dihubungkan atau dikait kan dengan bagian t ertent u dari merek.

M enurut Jennifer Aaker, Brand personalit ies t erdiri dari lima sifat / karakterist ik :

1. Sincerit y (dow n t o eart h, honest , w holesome, dan

cheerful)

2. Excit ement (daring, spirit ed, imaginat ive, dan up-t o-dat e) 3. Compet ence (reliable, int elligent dan successful)

(12)

Fakt or Proses Psikologi

Motivation

Memory

Learning

(13)

M ot ivat ion

Freud’s

Theory

Behavior

is guided by

subconscious

is driven by

(14)
(15)

Persepsi (

Percept ion

)

Persepsi (percept ion) adalah proses yang digunakan oleh seorang individu unt uk memilih, mengorganisasi, dan mengint erpretasikan

masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki art i.

1. Select ive at t ent ion. Tidak semua st imulus yang banyak akan ditanggapi oleh seseorang, namun sebagian st imulus akan disaring dengan proses

select ive at tent ion.

2. Select ive ret ent ion. Seseorang akan cenderung mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka.

3. Select ive distort ion. Kecenderungan orang unt uk mengint erpretasikan informasi yang sesuai dengan prekonsepsi orang t ersebut .

(16)

Proses Keput usan Pembelian

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi

(17)

Sumber-Sumber Informasi

Personal

Experiential

Public

(18)

Non-Compensat ory M odels of Choice

Conjunctive

Lexicographic

(19)

Perceived Risk

Keput usan konsumen unt uk mem odifikasi, menunda, at au

menghindari keput usan pembelian dipengaruhi oleh perceived risk, yait u :

Funct ional Risk. Produk t idak bisa bekerja sesuai dengan harapan.

Physical Risk. Produk mem iliki ancaman bagi pengguna baik fisik maupun kesehat an.

Financial Risk. Produk t idak sesuai dengan harga yang dibayarkan.

Social Risk. Produk mem berikan rasa malu kepada konsumen.

Psychological Risk. Produk mem pengaruhi ment al pengguna.

(20)

Ot her Theories of

Consumer Decision M aking

Involvement

Elaborat ion

Likelihood M odel

Low -involvement

market ing st rategies

Variet y-seeking buying behavior

Decision Heuristics

Availabilit y

Represent at iveness

(21)
(22)

Pembelian Organisasional

(Organizat ional Buying)

Organizational buying adalah proses pengambilan keput usan yang dilakukan oleh organisasi formal

unt uk menetapkan kebut uhan akan barang dan jasa yang perlu dibeli serta mengident ifikasi,

(23)

Tipe-t ipe Konsumen Bisnis

Price-Oriented

(Penjualan transaksional, Harga adalah segalanya)

(24)

Gold-Karakterist ik Pasar Bisnis

Pembeli lebih sedikit

namun perusahaan yang besar

Hubungan suplier dan pelanggan yang dekat

Pembelian profesional

Beberapa pengaruh pembelian

M ult iple sales calls Permint aan (Derived demand)

Permintaan inelast is (Inelast ic demand) Permintaan yang

berflukt uasi (Fluct uat ing demand)

(25)

Sit uasi Pembelian

Straight rebuy—

Pembelian Rutin

Modified rebuy—Pembeli ingin memodifikasi spesifikasi produk,

harga, syarat-syarat pengiriman atau persyaratan yang lain

New task—Membeli suatu

produk atau jasa untuk

(26)

The Buying Center

Init iat ors. M ereka yang memint a unt uk membeli sesuat u. M ereka bisa saja pengguna atau pihak lain dalam organisasi.

Users. M ereka yang akan memakai barang atau jasa. Dalam banyak kasus, pengguna mengajukan proposal pembelian dan membant u menetapkan persyaratan produk.

Influencers. Orang-orang yang mempengaruhi keput usan pembelian.

Deciders. Orang yang memut uskan persyaratan produk dan atau pemasok.

Approvers. Orang yang memiliki ot orisasi/ menyet ujui t indakan yang diusulkan oleh pengambil keput usan atau pembeli.

Buyers. Orang yang memiliki wewenang formal unt uk memilih supplier dan menyusun syarat -syarat pembelian.

(27)

Tahapan dalam Proses Pembelian:

Pengenalan M asalah (Problem Recognit ion)

Perumusan Kebut uhan Umum (General need Description) Spesifikasi Produk (Product specificat ion)

Pencarian Supplier (Supplier search)

Pengajuan Proposal (Proposal solicitat ion)

Pemilihan Supplier (Supplier selection)

Spesifikasi Pesanan Rut in (Order-rout ine specificat ion)

(28)

M embangun Kepercayaan dan Kredibilit as

Perusahaan

Kredibilitas perusahaan t ergant ung pada t iga faktor :

Corporat e Expert ise. Sejauh mana suat u perusahaan dipandang mampu membuat dan menjual produk atau melakukan service.

Corporat e Trust wort hiness. Sejauh mana suat u

perusahaan t ermot ivasi unt uk menjadi jujur, dapat

diandalkan, dan peka t erhadap kebut uhan pelanggan.

(29)

Kategori Hubungan

Pembeli-Suppiler

Cannon dan Perreault menem ukan bahwa hubungan

pembeli-supplier dibedakan menurut 4 fakt or, yait u ket ersediaan alt ernat if, pent ingnya supply, kompleksit as supply, dan dinamism e supply pasar. Berdasarkan 4 kat egori t ersebut , klasifikasi hubungan pembeli-supplier t erbagi menjadi 8 kat egori :

1. Basic buying and selling 2. Bare bones

3. Contract ual t ransact ion 4. Cust omer supply

5. Cooperat ive system s

6. Collaborat ive

(30)

Inst it ut ional and Government

M arket

Pasar Institusi

(Institutional Market)

terdiri dari

sekolah, rumah sakit, penjara, dan institusi lainnya

yang harus menyediakan barang dan jasa bagi

orang-orang yang berada di dalam institusi tersebut.

Organisasi pemerintah merupakan pembeli utama

barang dan jasa. Organisasi pemerintah umumnya

memerlukan supplier untuk submit penawaran dan

akan memilih kontrak dengan supplier dengan

Referensi

Dokumen terkait

dilaksanakan oleh 2 (dua) perguruan tinggi atau lebih yang memiliki program studi yang sama pada strata yang sama, dengan cara mahasiswa dapat menyelesaikan program studi di

Berdasarkan Penetapan Pemenang Pekerjaan Kajian Sinergi Kebijakan Pembangunan Daerah Tertinggal dalam Mendukung Pelaksanaan Kegiatan MP3EI, Nomor :

04.5/SRT/PL/PEDU- PDT/VIII/2012 tanggal 2 Agustus 2012, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pada Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan Kementerian

Untuk mengisi AKM sediakan dulu data-data nim, nama, Ipk, jumlah sks, status mahasiswa sesuai format pengisian feeder.. Dan input dahulu mahasiswa dengan status cuti,

04.3/SRT/PL/PEDU- PDT/VIII/2012 tanggal 2 Agustus 2012, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pada Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan Kementerian

Regional Engineering Post gr aduat e Conference ( EPC) 2010, Universit i Kebangsaan Malaysia. 89 Prosiding/ Pascasidang

Bahar i,

(Borrowers should make every effort to ensure equipment is kept secure and free from damage. Any lost / damages cause under the possession of the borrower shall be bear by