• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAteri Prof. Mikrajuddin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAteri Prof. Mikrajuddin"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH

25 Agustus 2015 Kopertis Wilayah IV

(2)

Definisi (Permen 22/2011)

Berkala ilmiah: bentuk pemberitaan atau

komunikasi yang memuat karya ilmiah dan diterbitkan secara berjadwal dalam bentuk tercetak dan/atau elektronik.

Akreditasi terbitan berkala ilmiah adalah

pengakuan resmi atas penjaminan mutu ilmiah:

a) kewajaran penyaringan b) kelayakan pengelolaan

(3)

Penerbit berkala ilmiah:

a) perguruan tinggi b) lembaga litbang c) organisasi profesi.

Tujuan berkala ilmiah:

a) registrasi kegiatan kecendekiaan

b) sertifikasi hasil kegiatan yang memenuhi persyaratan ilmiah

c) diseminasi kepada khalayak ramai

(4)

Akreditasi

Tujuan: Untuk meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing ilmuwan Indonesia

Berdasarkan pada persyaratan mutu minimum: dimensi substansi, fisik, penampilan, dan cara pengelolaan.

Predikat:

a) A (sangat baik) b) B (baik).

(5)

Syarat Akreditasi

memuat artikel yang secara nyata memajukan

pengetahuan, ilmu, teknologi, dan/atau seni yang

didasarkan pada hasil penelitian dan telaahan yang mengandung temuan dan/atau pemikiran yang

orisinil serta bebas plagiarisme;

memiliki dewan redaksi atau penyunting bereputasi

dalam bidang pengetahuan, ilmu, teknologi, dan/atau seni;

melibatkan mitra bebestari dari berbagai perguruan

(6)

ditulis dalam Bahasa Indonesia dan/atau bahasa resmi PBB;

konsisten dalam gaya penulisan dan format penampilan;

diterbitkan secara tercetak dan elektronik melalui jejaring TIK; dan

(7)

Akreditasi A

ditulis dalam salah satu bahasa resmi PBB;

memuat artikel yang berisi sumbangan nyata bagi kemajuan suatu disiplin ilmu yang banyak diminati ilmuwan sedunia;

pengelolaan secara terbuka dengan

melibatkan dewan penyunting dari berbagai penjuru dunia

(8)

penyumbang artikel adalah pakar dari pelbagai negara;

dilanggan oleh pelbagai lembaga dan/atau pakar dari pelbagai negara; dan

(9)

Pedoman Akreditasi

Peraturan Dirjen Dikti No. 49/2011

Penamaan Berkala Ilmiah (3)Kelembagaan Penerbit (5)

Penyuntingan (18)Penampilan (8)

Gaya Penulisan (13)Substansi Isi (40)

Keberkalaan (9)

(10)
(11)
(12)

?? ??

a) organisasi profesi ilmiah tingkat pusat (bukan cabang atau wilayah).

b) kerja sama perguruan tinggi dengan organisasi profesi tingkat pusat (bukan cabang atau wilayah).

(13)

Perguruan tinggi: bisa fakultas, jurusan, dan/atau lembaga penelitian.

Penerbitan terbitan berkala ilmiah oleh lembaga pengabdian kepada masyarakat,

forum pascasarjana, program studi, yayasan fakultas, university press, atau satuan-satuan sejenis lainnya, tidak mendapat angka

(14)

?? ???

(15)

??

(16)

Cara review

penelaahan dan penyaringan secara anonim oleh mitra bebestari (blind review by peer group system)

mereka ini bukan anggota sidang atau dewan penyunting yang dibuktikan keterlibatannya dalam proses penyuntingan dengan adanya korespondensi, catatan perbaikan, dan

komentar.

(17)

Mitra bestari

Berkaliber internasional jika dalam 3 tahun

terakhir paling sedikit pernah menulis sebuah artikel (sebagai penulis utama atau penulis

korespondensi) yang terbit di terbitan berkala ilmiah bereputasi internasional.

Berkaliber nasional jika dalam 3 tahun terakhir

(18)
(19)

Dewan penyunting

Terdiri atas perorangan berkualifikasi dan berpengalaman yang mempunyai waktu, kemauan, kemampuan, dan komitmen. • Dilakukan bukan karena ex officio tetapi

karena kualifikasi kespesialisasian seseorang • Diusahakan melibatkan pakar dari berbagai

(20)
(21)

??

Contoh 1:

Terbit 4 nomor dalam 1 tahun 1 tahun 1 volum

Maka 1 tahun 500 halaman

Jumlah halaman tiap nomor  125

Contoh 2:

Terbit 4 nomor dalam 1 tahun 1 tahun 1 volum

Maka 1 tahun 200 halaman

(22)

Ukuran kertas (UNESCO): A4 (210 x 297 mm).Tata letak harus konsisten karena menentukan

perwajahan halaman dan akan mencirikan gaya selingkung terbitan berkala ilmiah.

(23)

Jenis kertas: kandungan bahan, perlakuan permukaan, macam, warna, dan ketebalan

yang ditentukan berdasarkan bobot selembar kertas per m2, yang dipakai dalam setiap kali

terbit harus seragam.

Jumlah halaman dalam setiap jilid (satu

volum) harus konsisten, paling sedikit

(24)

Penampilan umum: diupayakan memiliki

rancangan yang memikat (eye catching) yang berpenciri dengan keunikan khas  jika

disimpan dalam sebuah meja pajangan

(25)
(26)
(27)
(28)

Judul harus spesifik dan efektif. Umumnya tidak melebihi 12 kata yang menggunakan

Bahasa Indonesia, 10 kata yang menggunakan Bahasa Inggris. Sekali baca dapat ditangkap

maksudnya secara komprehensif

Pencantuman nama penulis dan lembaga penulis (tanpa gelar akademis atau indikasi jabatan dan kepangkatan), pencantuman

(29)

Abstrak (bukan ringkasan yang terdiri atas beberapa paragraf) Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Kata kunci

Sistematika dan pembaban yang baik sesuai dengan jenis artikel serta sistem yang dianut disiplin ilmunya merupakan ciri terbitan

(30)

Penyusunan daftar pustaka secara baku dan konsisten

(31)

??? ??

(32)

??? ?? ?

??? ??

(33)

??

??

(34)

Cakupan bidang keilmuan: semakin dalam kespesialisasiannya, maka semakin tinggi nilainya.

Berkala ilmiah yang bersifat bunga rampai

(memuat berbagai kajian berbagai bidang ilmu yang tidak berkait satu dengan lainnya) tidak besar dampak ilmiahnya bagi pemajuan

(35)

Aspirasi wawasan terbitan: luas daerah

dan/atau negara asal penyumbang tulisan, jumlah pembaca yang ingin dicapai (antara lain melalui bahasa dan besar tiras), ruang lingkup, dan wilayah geografi permasalahan yang diliput & mitra bebestari yang dilibatkan.

Skor 0: terbitan yang dikelola oleh sebuah perguruan tinggi dan memuat ≥ 40% naskah dari lingkungan perguruan tinggi terkait

(36)

Kepioneran ditentukan oleh kemutakhiran

(state-of-the-art) ilmu dan teknologi, kecanggihan sudut pandang dan/atau

pendekatan, kebaruan temuan bagi ilmu (novelties, new to science), ketuntasan

penggarapan (tidak hanya mengulang penelitian sejenis sebelumnya, tidak mempermutasikan

metodologi dan objek, tidak memecah satu

(37)

Makna sumbangan: sumbangan terbitan berkala ilmiah pada kemajuan ilmu dan teknologi diukur dari besar makna posisi terbitan berkala ilmiah dalam percaturan pengembangan dan penguasaan ilmu,

kemampuannya dalam 'membesarkan' nama ilmuwan dan pandit yang sudah ditampung buah tangannya, dan pengaruhnya pada

(38)

Dampak ilmiah: antara lain dapat dinilai dari tinggi frekuensi pengacuan terhadap tulisan yang dimuatnya, peranannya untuk berfungsi sebagai pemacu kegiatan penelitian

berikutnya, dan besarnya jumlah tiras. Untuk pengakreditasian terbitan berkala ilmiah,

harus melampirkan bukti dampak antara lain meliputi jumlah sitasi oleh terbitan berkala

(39)

Nisbah perbandingan sumber pustaka primer dan

bahan lainnya menentukan bobot pemikiran dan gagasan yang dijadikan kerangka penulisan.

Semakin tinggi pustaka primer yang diacu, semakin bermutu pula tulisannya.

Derajat kemuktahiran bahan yang diacu dengan melihat proporsi terbitan 10 tahun terakhir

merupakan tolok ukur mutu terbitan berkala ilmiah yang penting. Karya klasik yang relevan dapat diacu sebagai sumber masalah tetapi tidak untuk

pembandingan pembahasan. Keseringan

(40)
(41)

Frekuensi dan bulan terbit terbitan berkala ilmiah harus sesuai dengan jadwal yang

ditentukan.

Kemantapan tata penomoran harus sesuai dengan keberkalaan, yang dilakukan dengan mencantumkan nomor jilid atau volume

(42)

Penomoran halaman terbitan berkala ilmiah

dilakukan secara berkesinambungan dari 1-n

dalam suatu volume yang belum ditutup dengan indeks isi, bukan mulai lagi dari halaman 1 untuk setiap nomor bagian yang terbit.

Indeks penutup volume merupakan tanda

dilakukannya kendali keberkalaan. Indeks

penutup volume paling sedikit terdiri atas indeks subjek yang terperinci dan indeks kumulatif

(43)

??? ??

Perhitungan biaya cetak (saja): 1 tahun 200 halaman

1000 ekspemplar = 200.000 halaman

Biaya cetak  Rp 200 x 200.000 = Rp 40.000.000/tahun

401 eksemplar = 80.200 halaman

(44)

Besarnya pelanggan dan ketersediaan terbitan

berkala ilmiah dalam perpustakaan utama merupakan salah satu pengukur keluasan persebaran

Wajib menyediakan cetak lepas (reprint atau

offprint) paling sedikit 10 eksemplar yang diberikan kepada setiap penulis untuk

meningkatkan luas pembaca yang terjangkau (dinilai berdasarkan bukti berupa contoh cetak lepas dan tanda terima dari penulis artikel

(45)
(46)
(47)

Undang-undang dan peraturan wajib simpan mutlak harus ditaati oleh terbitan berkala

ilmiah. Ketaatan pada kewajiban ini

ditunjukkan dengan melampirkan bukti

pengiriman ke–– dan/atau penerimaan oleh–– lembaga penyimpan seperti Arsip Nasional

(48)
(49)
(50)

Memulai Jurnal Ilmiah

1. Membentuk dewan penyunting:

a) Dari berbagai perguruan tinggi (lebih bagus kalau ada yang berasal dari luar negeri)

b) Memiliki track record penulisan ilmiah yang baik (cek lewat Scopus, scholar.google)

c) Ketua dewan penyunting adalah yang paling aktif dalam menghasilkan karya ilmiah

(internasional)

(51)

2. Mengajukan ISSN ke PDII LIPI (website:

(52)

3. Setelah mendapat ISSN (International Standard of Serial Number), jurnal siap

(53)

Menjaga kelangsungan jurnal

1) Dewan penyunting harus aktif mencari

makalah sehingga jurnal selalu terbit tepat waktu.

2) Membuat data base reviewer (mitra bestari): nama, alamat institusi, email. Reviewer

adalah orang yang aktif menulis makalah 3) Aktif mempromosikan jurnal ke pakar di

(54)
(55)
(56)

4) Anggota penyunting mendatangi seminar

nasional yang menawarkan pemakalah untuk menerbitkan makalahnya di jurnal tersebut

5) Mengadakan seminar nasional rutin. Makalah terkait yang baik diterbitkan di jurnal.

Malakah lain diterbitkan di prosiding seminar. 6) Meminta dosen untuk menulis makalah atas

hasil skripsi mahasiswa yang dinilai bagus 7) Memberikan insentif kepada dosen yang

(57)

Mengatasi Kelambatan proses Review

1) Mengirim makalah sekaligus ke sejumlah reviewer

2) Jika menerima balasan dari dua reviewer maka langsung diputuskan. Tidak perlu menunggu hasil dari reviewer berikutnya

3) Saat mengirim makalah, dikirim juga sertifikat penghargaan

(58)

Meningkatkan reputasi jurnal

1) Membangun sistem online.

a) Proses submit, review, revisi, dan penerbitan juga bentuk online penuh.

b) Jika kekurangan dana untuk biaya cetak, jurnal tetap bisa terbit

c) Dikenal masyarakat lebih luas karena muncul di internet. Implikasinya, peluang mendapat

(59)

Memulai dengan open access (bisa dibaca

oleh siapa saja) sehingga jurnal dibaca banyak orang dan disitasi banyak orang

(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)

Persiapan Akreditasi

1) Jaga konsistensi penerbitan hingga 6 (enam) nomor

2) Jumlah makalah diusahakan sama

3) Jumlah halaman diusahakan mendekati sama (minimal 200 halaman/tahun)

4) Format penulisan harus persis sama 5) Ukuran jurnal harus persis sama

6) Warna sampul harus persis sama

7) Penuhi semua kriteria akreditasi sejak awal penerbitan jurnal

(66)

Referensi

Dokumen terkait

1) Jumlah produsen banyak dan volume produksi setiap produsen hanya merupakan bagian yang kecil dari volume transaksi total di dalam pasar, sehingga masing-masing

mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan

Sebidang tanah usaha yang terletak di Desa Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin seluas 12.128 m2 (dua belas ribu seratus dua puluh delapan meter persegi)

Brooks dalam Aminuddin (2000 : 20) mengungkapkan bahwa dalam mengapresiasikan tema suatu cerita, aspirator harus memahami ilmu-ilmu humanitas karena tema sebenarnya

Dengan pengertian bahwa teknologi mencakup bioteknologi, dan bahwa akses dan pengalihan teknologi di antara para Pihak merupakan unsur- unsur penting bagi pencapaian tujuan

Pelampung dapat bergerak naik turun sesuai dengan tinggi permukaan bahan bakar, sedang jarum pelampung berfungsi untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar

Pemberian susu kedelai selama 14 hari memberikan hasil penurunan kadar glukosa darah puasa yang bermakna (p=0.001) pada kelompok perlakuan sebesar 26,31 mg/dl,

Sementara itu, konsep baru yang dipelajari siswa di dalam kelas akan lebih mudah diterima oleh siswa apabila dikaitkan dengan skema pengetahuan yang telah dimilikinya itu