• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) OKTOBER 2015, PROVINSI RIAU DEFLASI 0,15 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) OKTOBER 2015, PROVINSI RIAU DEFLASI 0,15 PERSEN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Bulan Oktober 2015, gabungan 3 kota di Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 121,37. Tingkat Inflasi Tahun Kalender (Januari-Oktober 2015) sebesar 1,23 persen, sedangkan Inflasi Tahun ke Tahun/Year on Year (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) sebesar 4,97 persen. Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, dua kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 0,25 persen, diikuti oleh Pekanbaru 0,19 persen, sedangkan di Dumai terjadi inflasi sebesar 0,11 persen.

Deflasi Riau bulan Oktober 2015 terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,39 persen. Sedangkan enam kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan indeks harga, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,47 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,23 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen, kelompok sandang sebesar 0,08 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,03 persen.

Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain: daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, petai ayam hidup, buncis, ketimun, daging sapi, ikan serai, telepon seluler, cabai rawit, kacang panjang, bensin, solar, jengkol dan lain sebagainya.

Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 14 kota mengalami deflasi. Adapun deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,95 persen, diikuti oleh Tanjung Pinang sebesar 1,01 persen, dan Batam sebesar 0,67 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 0,01 persen. Inflasi terjadi di 9 kota dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,43 persen. Dari 10 ibukota di Provinsi Sumatera, deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pinang, Bengkulu, dan Padang.

Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 44 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,95 persen, diikuti oleh Tual sebesar 1,53 persen, dan Singaraja sebesar 1,05 persen, serta deflasi terendah terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 0,01 persen. Inflasi terjadi di 38 kota dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,49 persen.

No. 52/11/14/Th. XVI, 2 November 2015

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI)

OKTOBER 2015, PROVINSI RIAU DEFLASI 0,15 PERSEN

I. PENDAHULUAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi/deflasi di tingkat konsumen di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas barang dan

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 52/10/14/Th. XVI, 2 November 2015

Inflasi yang disajikan pada publikasi ini meliputi inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year). Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan dengan bulan sebelumnya, sedangkan inflasi tahun kalender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan dibanding dengan IHK bulan Desember tahun sebelumnya atau dikenal juga inflasi kumulatif dari bulan Januari sampai dengan bulan berjalan, dan inflasi inflasi tahun ke tahun (year on year) merupakan perubahan inflasi bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

II. INFLASI DI PROVINSI RIAU

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Oktober 2015 di Riau terjadi deflasi sebesar 0,15 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 121,56 pada September 2015 menjadi 121,37 pada Oktober 2015. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,23 persen, sedangkan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 4,97 persen.

Deflasi Riau pada bulan Oktober 2015 sebesar 0,15 persen terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen pada kelompok pengeluaran bahan makanan yaitu sebesar 1,39 persen dengan andil deflasi sebesar 0,32 persen. Komoditas utama yang mengalami deflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah daging ayam ras sebesar 0,14 persen, cabai merah sebesar 0,13 persen, telur ayam ras sebesar 0,05 persen, petai sebesar 0,03 persen, ayam hidup, buncis, ketimun, daging sapi, ikan serai, cabai rawit, kacang panjang, dan jengkol masing-masing sebesar 0,01 persen, dan lain sebagainya.

Sedangkan enam kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,47 persen dengan andil inflasi sebesar 0,10 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,23 persen dengan andil sebesar 0,05 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,13 persen dengan andil 0,01 persen, kelompok sandang sebesar 0,08 persen dengan andil sebesar 0,005 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen dengan andil 0,002 persen, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan masing sebesar 0,03 persen dengan andil masing-masing sebesar 0,01 persen.

Tabel 1.

IHK, Tingkat Inflasi/Deflasi Provinsi Riau Bulan Oktober 2015, Tahun Kalender, Year on Year serta Andil Inflasi/Deflasi Oktober 2015 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Tingkat Tingkat Tingkat

IHK IHK IHK IHK Inflasi/ Inflasi/ Inflasi/ Andil

Oktober Desember Sept Oktober Deflasi Deflasi Deflasi Inflasi/

2014 2014 2015 2015 Oktober Kalender 2015 2) Tahun ke Tahun 2015 3) Deflasi (%) (%) (%) (%) [2] [3] [4] [4] [5] [6] [7] [8] U m u m 115.62 119.90 121.56 121.37 -0.15 1.23 4.97 -0.15 1 Bahan Makanan 120.72 124.88 125.26 123.51 -1.39 -1.09 2.31 -0.32

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 119.01 122.39 128.11 128.41 0.23 4.92 7.90 0.05 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 113.55 115.88 119.14 119.70 0.47 3.29 5.41 0.10

4 Sandang 106.38 106.82 109.08 109.17 0.08 2.20 2.62 0.00

5 Kesehatan 109.49 110.14 112.72 112.87 0.13 2,48 3.09 0.01

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 113.51 113.55 116.41 116.44 0.03 2,54 2.58 0.00 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 113.84 126.21 122.17 122.21 0.03 -3.17 7,35 0.01

Kelompok Pengeluaran

[1]

1) Kolom (5) Persentase perubahan IHK Oktober 2015 terhadap IHK September 2015 2) Kolom (6) Persentase perubahan IHK Oktober 2015 terhadap IHK Desember 2014 3) Kolom (7) Persentase perubahan IHK Oktober 2015 terhadap IHK Oktober 2014

(3)

III. INFLASI PROVINSI RIAU MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Pada bulan Oktober 2015, kelompok Bahan Makanan mengalami deflasi sebesar 1,39 persen atau terjadi penurunan indeks harga dari 125,26 pada September 2015 menjadi 123,51 pada Oktober 2015. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar 1,09 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,31 persen.

Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, lima subkelompok mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 5,58 persen, diikuti oleh subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 4,98 persen, subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 1,81 persen, subkelompok sayur-sayuran sebesar 1,32 persen, dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,04 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok buah-buahan sebesar 1,01 persen, subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,47 persen, subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,42 persen, subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,38 persen, subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,08 persen, dan subkelompok ikan segar sebesar 0,03 persen.

Pada Oktober 2015 dari total deflasi Riau sebesar 0,15 persen, kelompok bahan makanan menyumbang deflasi sebesar 0,32 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: daging ayam ras sebesar 0,14 persen, cabai merah sebesar 0,13 persen, telur ayam ras sebesar 0,05 persen, petai sebesar 0,03 persen, ayam hidup, buncis, ketimun, daging sapi, ikan serai, cabai rawit, kacang panjang, dan jengkol masing-masing sebesar 0,01 persen, dan beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,23 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 128,11 pada September 2015 menjadi 128,41 pada Oktober 2015. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 4,92 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 7,90 persen.

Dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,57 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,23 persen, dan subkelompok makanan jadi sebesar 0,07 persen.

Pada Oktober 2015 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: rokok kretek, rokok kretek filter, rokok putih, dan air kemasan masing-masing sebesar 0,01 persen, dan beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,47 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 119,14 pada September 2015 menjadi 119,70 pada Oktober 2015. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 3,29 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 5,41 persen.

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 52/10/14/Th. XVI, 2 November 2015

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi adalah subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 2,65 persen, diikuti oleh subkelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami deflasi sebesar 0,86 persen, subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,12 persen, dan subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,08 persen.

Pada Oktober 2015, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,10 persen dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain: bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, kain gorden sebesar 0,02 persen, serta piring, batu bata, dan gelas minum masing-masing sebesar 0,01 persen, dan beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen.

4. Sandang

Kelompok Sandang pada Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,08 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 109,08 pada September 2015 menjadi 109,17 pada Oktober 2015. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,20 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,62 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,24 persen, diikuti oleh subkelompok sandang wanita sebesar 0,16 persen. Subkelompok sandang anak-anak mengalami deflasi sebsar 0,01 persen, sedangkan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya relatif stabil.

Pada Oktober 2015, kelompok sandang menyumbang andil inflasi sebesar 0,005 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi antara lain kemeja panjang katun pria dan baju muslim wanita masing-masing sebesar 0,002 persen, seragam sekolah pria, seragam sekolah anak, celana panjang jeans pria, pakaian bayi, dan celana dalam pria masing-masing sebesar 0,001 persen.

5. Kesehatan

Kelompok Kesehatan pada Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 112,72 pada September 2015 menjadi 112,87 pada Oktober 2015. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,48 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,09 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,23 persen, diikuti oleh subkelompok obat-obatan sebesar 0,02 persen. Sedangkan subkelompok jasa perawatan jasmani dan subkelompok jasa kesehatan relatif stabil.

Pada Oktober 2015 kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah sabun mandi cair dan shampo masing-masing sebesar 0,001 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 116,41 pada September 2015 menjadi 116,44 pada Oktober 2015. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,54 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,58 persen.

(5)

Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,11 persen, diikuti oleh subkelompok pendidikan sebesar 0,09 persen, dan subkelompok olahraga sebesar 0,01 persen. Sedangkan subkelompok rekreasi mengalami deflasi sebesar 0,17 persen, dan subkelompok kursus-kursus/pelatihan relatif stabil.

Pada Oktober 2015, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,002 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah biaya sekolah menengah pertama sebesar 0,003 persen, pulpen/ballpoint, biaya sekolah menengah atas, dan pensil hitam masing-masing sebesar 0,001 persen.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 122,17 pada September 2015 menjadi 122,21 pada Oktober 2015. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar 3,17 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 7,35 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, hanya satu subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 1,03 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami deflasi sebesar 0,21 persen, subkelompok transpor sebesar 0,08 persen, dan subkelompok jasa keuangan relatif stabil.

Pada Oktober 2015 kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen, dengan komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah pemeliharaan/service kendaraan dan perbaikan ringan kendaraan masing-masing sebesar 0,01 persen, dan beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen.

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 52/10/14/Th. XVI, 2 November 2015

IV. INFLASI TIGA KOTA DI PROVINSI RIAU

-2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 INFLA SI

Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & Tembilahan Bulan Oktober 2014-Oktober 2015

Riau Pekanbaru Dumai Tembilahan

Pada bulan Oktober 2015, dua kota IHK di Provinsi Riau mengalami deflasi dan satu kota IHK mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 0,25 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,46, diikuti oleh Pekanbaru sebesar 0,19 persen, dengan IHK 120,81. Sedangkan Dumai mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan IHK 122,30.

Di Kota Pekanbaru pada Oktober 2015, andil deflasi disumbang oleh kelompok pengeluaran bahan makanan dengan andil sebesar 0,34 persen. Kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,12 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,03 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Sedangkan kelompok sandang, kelompok kesehatan, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga relatif stabil. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Pekanbaru antara lain: cabai merah dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,15 prsen, telur ayam ras sebesar 0,06 persen, petai sebesar 0,04 persen, ayam hidup dan daging sapi masing-masing sebesar 0,02 persen, buncis, telepon seluler, ketimun, kacang panjang, solar, bensin, kentang, tarif listrik, dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,01 persen, dan lain sebagainya

Di Kota Dumai, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi cukup tinggi pada Oktober 2015 yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06 persen, kelompok sandang dan kelompok

- 0.19 - 0.34 0.03 0.12 0 0 0 0.01 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2

Gbr. 2. Andil Inflasi Kota Pekanbaru menurut Kelompok Pengeluaran, Oktober 2015

Umum Ke lompok 1 Ke lompok 2 Ke lompok 3 Ke lompok 4 Ke lompok 5 Ke lompok 6 Ke lompok 7 0.11 - 0.150 0.16 0.06 0.02 0.01 0.02-0.01 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20

Gbr. 3. Andil Inflasi Kota Dumai menurut Kelompok Pengeluaran, Oktober 2015 Umum Ke lompok 1 Ke lompok 2 Ke lompok 3 Ke lompok 4 Ke lompok 5 Ke lompok 6 Ke lompok 7

(7)

pendidikan, rekreasi, dan olahraga masing-masing sebesar 0,02 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan menyumbang deflasi sebesar 0,15 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Dumai antara lain: tomat buah sebesar 0,09 persen, rokok kretek filter sebesar 0,08 persen, rempla hati ayam sebesar 0,05 persen, bahan bakar rumah tangga dan air kemasan masing-masing sebesar 0,04 persen, daging sapi dan bayam masing-masing sebesar 0,03 persen, nasi dengan lauk, kulkas/lemari es, emas perhiasan, daun bawang, biaya sekolah menengah pertama, rokok kretek, kentang, ikan lele, wortel, dan lain sebagainya.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi tertinggi pada Oktober 2015 di Tembilahan hanya kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 0,35 persen. Kelompok yang menyumbang inflasi antara lain kelompok sandang sebesar 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01

persen. Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Tembilahan adalah daging ayam ras sebesar 0,19 persen, cabai merah sebesar 0,12 persen, cabai rawit sebesar 0,05 persen, telur ayam ras sebesar 0,03 persen, emas perhiasan dan petai masing-masing sebesar 0,02 persen, serta kol putih, baju kaus berkerah pria, ketimun, baju kaus berkerah

wanita, minyak goreng, telepon seluler, buncis, dan sawi hijau masing-masing sebesar 0,01 persen, dan lain sebagainya. - 0.25 - 0.35 0 0 0.06 0.03 0.01 0 -0.35 -0.30 -0.25 -0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10

Gbr. 4. Andil Inflasi Kota Tembilahan menurut Kelompok Pengeluaran, September 2015

Umum Ke lompok 1 Ke lompok 2 Ke lompok 3 Ke lompok 4 Ke lompok 5 Ke lompok 6 Ke lompok 7

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 52/10/14/Th. XVI, 2 November 2015

V. INFLASI DI PULAU SUMATERA DAN INDONESIA

Terdapat 23 kota di Sumatera yang menghitung Indeks Harga Konsumen dengan tahun dasar 2012=100. Pada bulan Oktober 2015, 14 kota mengalami deflasi. Adapun deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,95 persen, diikuti oleh Tanjung Pinang sebesar 1,01 persen, dan Batam sebesar 0,67 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 0,01 persen. Inflasi terjadi di 9 kota dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,43 persen. Dari 10 ibukota di Provinsi Sumatera, deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pinang, Bengkulu, Padang. Berdasarkan urutan deflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut: Tembilahan berada pada urutan ke-10, Pekanbaru urutan ke-13, dan Dumai urutan ke-20 (urutan kota inflasi ke-4).

Dari 82 kota yang menghitung IHK, 44 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,95 persen, diikuti oleh Tual sebesar 1,53 persen, dan Singaraja sebesar 1,05 persen, serta deflasi terendah terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 0,01 persen. Inflasi terjadi di 38 kota dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,49 persen, Ambon sebesar 1,02 persen, dan Merauke sebesar 1,01 persen. Berdasarkan urutan deflasi dari 82 kota di Indonesia, Tembilahan berada pada urutan ke-23, Pekanbaru urutan yang ke-30, dan Dumai urutan ke-59 (urutan kota inflasi ke-24)

Tabel 2.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera Bulan Oktober 2015

Kota IHK Oktober 2015 Inflasi Oktober 2015

[1] [2] [3] TANJUNG PANDAN 127.18 -1.95 TANJUNG PINANG 121.01 -1.01 BATAM 120.71 -0.67 LUBUKLINGGAU 118.57 -0.55 BENGKULU 127.47 -0.52 PADANG 124.28 -0.44 BUKITTINGGI 118.39 -0.40 MEDAN 122.37 -0.33 BUNGO 118.82 -0.32 TEMBILAHAN 125.46 -0.25 SIBOLGA 119.90 -0.21 PANGKAL PINANG 123.12 -0.21 PEKANBARU 120.81 -0.19 PADANGSIDIMPUAN 118.04 -0.01 METRO 129.49 0.03 MEULABOH 120.33 0.05 JAMBI 120.02 0.07 BANDAR LAMPUNG 122.33 0.09 BANDA ACEH 115.41 0.10 DUMAI 122.30 0.11 PALEMBANG 118.38 0.19 LHOKSEUMAWE 116.38 0.36 PEMATANG SIANTAR 123.53 0.43

(9)

Tabel 3.

Indeks Harga Konsumen Provinsi Riau dan Perubahannya, Oktober 2015 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

Oktober 2015 % Perub. Okt 2015 thd Sept 2015 (Inflasi Bulanan) % Perub. Okt 2015 thd Des 2014 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Okt 2015 thd Okt 2014 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 121.37 -0.15 1.23 4.97 1. BAHAN MAKANAN 123.51 -1.39 -1.09 2.31

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 111.37 0.42 -7.65 0.30

b. Daging dan Hasil-hasilnya 129.41 -5.58 4.74 2.63

c. Ikan Segar 120.02 0.03 0.07 -1.65

d. Ikan Diawetkan 116.24 0.38 3.71 4.02

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 122.23 -1.81 2.38 3.16

f. Sayur-sayuran 148.49 -1.32 9.55 7.76

g. Kacang-kacangan 128.40 0.08 6.31 9.54

h. Buah-buahan 134.02 1.01 3.82 7.12

i. Bumbu-bumbuan 130.59 -4.98 -15.62 1.24

j. Lemak dan Minyak 106.86 0.47 -2.45 -1.69

k. Bahan Makanan Lainnya 127.66 -0.04 2.07 4.76

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 128.41 0.23 4.92 7.90

a. Makanan Jadi 127.33 0.07 3.89 8.12

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 121.90 0.23 5.08 6.46

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 135.69 0.57 7.09 8.07

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 119.70 0.47 3.29 5.41

a. Biaya Tempat Tinggal 113.76 0.08 2.00 2.91

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 139.59 0.86 3.16 8.95

c. Perlengkapan Rumah Tangga 116.13 2.65 6.64 8.89

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 115.31 0.12 8.29 8.60

4. SANDANG 109.17 0.08 2.20 2.62

a. Sandang Laki-laki 113.92 0.24 3.01 4.03

b. Sandang Wanita 109.02 0.16 1.50 1.98

c. Sandang Anak-anak 109.08 -0.01 1.06 1.51

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 103.67 0.00 3.31 2.95

5. KESEHATAN 112.87 0.13 2.48 3.09

a. Jasa Kesehatan 111.69 0.00 2.47 2.77

b. Obat-obatan 112.67 0.02 1.03 1.48

c. Jasa Perawatan Jasmani 112.79 0.00 6.48 6.48

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 115.02 0.23 2.46 3.55

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 116.44 0.03 2.54 2.58

a. Jasa Pendidikan 120.03 0.09 2.73 2.80

b. Kursus-kursus/Pelatihan 123.04 0.00 10.60 10.60

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 105.28 0.11 2.03 1.78

d. Rekreasi 114.23 -0.17 0.54 0.71

e. Olahraga 105.72 0.01 1.94 1.95

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 122.21 0.03 -3.17 7.35

a. Transpor 135.17 -0.08 -5.48 10.38

b. Komunikasi & Pengiriman 101.95 -0.21 0.34 0.54

c. Sarana dan Penunjang Transpor 110.19 1.03 2.75 5.23

(10)

Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 52/10/14/Th. XVI, 2 November 2015 Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya, Oktober 2015 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

Oktober 2015 % Perub. Okt 2015 thd Sept 2015 (Inflasi Bulanan) % Perub. Okt 2015 thd Des 2014 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Okt 2015 thd Okt 2014 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 120.81 -0.19 1.05 4.92 1. BAHAN MAKANAN 122.52 -1.55 -0.67 2.72

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 108.44 0.60 -9.55 -1.52

b. Daging dan Hasil-hasilnya 131.83 -6.15 4.76 2.78

c. Ikan Segar 114.23 0.58 -1.38 -3.11

d. Ikan Diawetkan 116.52 0.42 4.49 4.50

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 120.11 -2.13 2.14 2.94

f. Sayur-sayuran 150.17 -1.55 9.72 7.49

g. Kacang-kacangan 132.45 0.02 6.58 10.95

h. Buah-buahan 133.50 0.45 4.90 7.52

i. Bumbu-bumbuan 134.73 -5.25 -8.65 10.33

j. Lemak dan Minyak 106.16 0.71 -2.35 -1.48

k. Bahan Makanan Lainnya 129.51 0.02 1.90 4.87

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 128.33 0.16 4.26 7.55

a. Makanan Jadi 128.08 0.05 3.96 9.08

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 118.17 0.10 2.25 3.39

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 136.52 0.41 6.30 6.77

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 119.21 0.55 3.11 5.17

a. Biaya Tempat Tinggal 112.76 0.11 1.40 2.17

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 141.17 0.97 3.20 9.22

c. Perlengkapan Rumah Tangga 115.09 3.24 6.96 9.21

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 116.00 0.16 9.39 9.57

4. SANDANG 106.44 -0.04 1.74 2.01

a. Sandang Laki-laki 109.60 0.08 2.32 2.97

b. Sandang Wanita 105.46 0.02 1.15 1.16

c. Sandang Anak-anak 107.59 -0.18 0.81 1.24

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 102.04 -0.12 2.86 2.72

5. KESEHATAN 112.58 0.01 2.20 2.71

a. Jasa Kesehatan 110.88 0.00 2.17 2.55

b. Obat-obatan 112.61 0.00 0.70 0.67

c. Jasa Perawatan Jasmani 112.35 0.00 6.79 6.79

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 115.37 0.01 2.17 3.27

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 116.15 -0.03 1.50 1.48

a. Jasa Pendidikan 118.71 0.00 0.93 0.93

b. Kursus-kursus/Pelatihan 123.49 0.00 13.93 13.93

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 103.41 0.08 1.23 0.99

d. Rekreasi 114.82 -0.23 -0.46 -0.42

e. Olahraga 106.19 0.00 1.71 1.71

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 122.72 0.04 -3.19 7.68

a. Transpor 135.97 -0.10 -5.73 10.62

b. Komunikasi & Pengiriman 103.15 -0.25 1.00 1.36

c. Sarana dan Penunjang Transpor 108.81 1.34 2.48 5.34

(11)

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, Oktober 2105 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

Oktober 2015 % Perub. Okt 2015 thd Sept 2015 (Inflasi Bulanan) % Perub. Okt 2015 thd Des 2014 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Okt 2015 thd Okt 2014 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 122.30 0.11 2.26 5.89 1. BAHAN MAKANAN 122.48 -0.60 -2.98 0.47

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 123.19 -0.23 -1.88 3.76

b. Daging dan Hasil-hasilnya 128.86 -0.40 8.71 6.63

c. Ikan Segar 110.77 -2.95 0.61 0.56

d. Ikan Diawetkan 119.99 0.16 1.32 3.19

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 127.93 -0.30 2.26 3.65

f. Sayur-sayuran 137.08 -0.25 11.14 11.63

g. Kacang-kacangan 114.48 0.50 7.01 4.93

h. Buah-buahan 148.46 4.23 2.25 7.01

i. Bumbu-bumbuan 114.50 -3.67 -37.49 -26.90

j. Lemak dan Minyak 103.90 -0.23 -1.95 -1.36

k. Bahan Makanan Lainnya 110.41 -0.48 2.81 4.31

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 131.37 0.77 10.13 12.46

a. Makanan Jadi 125.91 0.21 5.04 6.54

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 138.75 0.98 20.90 24.21

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 137.56 1.69 13.44 17.03

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 119.28 0.29 3.93 6.63

a. Biaya Tempat Tinggal 112.40 0.01 4.50 6.47

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 135.74 0.70 2.55 7.35

c. Perlengkapan Rumah Tangga 122.40 0.90 6.67 9.95

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 113.03 -0.05 2.55 2.93

4. SANDANG 120.17 0.31 4.31 5.44

a. Sandang Laki-laki 129.57 0.00 6.02 8.33

b. Sandang Wanita 123.57 0.11 3.70 5.53

c. Sandang Anak-anak 117.21 0.23 1.97 2.67

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 108.42 1.10 5.45 4.65

5. KESEHATAN 116.10 0.38 3.53 4.85

a. Jasa Kesehatan 116.71 0.00 4.40 4.40

b. Obat-obatan 116.31 0.12 3.29 6.62

c. Jasa Perawatan Jasmani 120.59 0.00 8.04 8.04

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 114.98 0.74 2.47 3.85

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 118.61 0.28 7.46 7.77

a. Jasa Pendidikan 131.65 0.56 11.60 12.09

b. Kursus-kursus/Pelatihan 116.02 0.00 0.00 0.00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 110.23 0.00 5.53 5.05

d. Rekreasi 105.87 0.00 3.20 3.78

e. Olahraga 105.21 0.00 3.55 3.55

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 119.34 -0.03 -3.25 5.51

a. Transpor 130.87 -0.08 -4.90 8.08

b. Komunikasi & Pengiriman 96.20 0.10 -2.59 -1.59

c. Sarana dan Penunjang Transpor 121.46 0.00 5.28 7.04

(12)

Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 52/10/14/Th. XVI, 2 November 2015 Tabel 6.

Indeks Harga Konsumen Kota Tembilahan dan Perubahannya, Oktober 2105 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

Oktober 2015 % Perub. Okt 2015 thd Sept 2015 (Inflasi Bulanan) % Perub. Okt 2015 thd Des 2014 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Okt 2015 thd Okt 2014 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 125.46 -0.25 1.13 3.88 1. BAHAN MAKANAN 135.79 -1.26 -1.65 1.78

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 119.08 0.02 0.60 12.46

b. Daging dan Hasil-hasilnya 105.40 -9.49 -3.65 -7.14

c. Ikan Segar 197.73 0.00 9.01 5.35

d. Ikan Diawetkan 106.18 0.35 0.26 0.46

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 133.30 -1.45 4.92 4.34

f. Sayur-sayuran 152.90 -0.75 5.32 4.23

g. Kacang-kacangan 112.98 0.00 1.80 2.52

h. Buah-buahan 111.80 0.00 -4.66 2.71

i. Bumbu-bumbuan 118.48 -4.09 -32.62 -19.60

j. Lemak dan Minyak 119.72 -0.57 -4.22 -4.07

k. Bahan Makanan Lainnya 141.51 0.00 2.65 4.37

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 123.62 -0.01 2.17 3.03

a. Makanan Jadi 122.25 0.00 0.96 1.46

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 128.37 -0.04 4.42 5.20

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 123.55 0.00 3.60 5.55

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 125.55 0.02 3.91 5.60

a. a. Biaya Tempat Tinggal 126.78 0.00 3.47 3.91

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 130.54 -0.02 3.96 9.08

c. Perlengkapan Rumah Tangga 114.87 0.20 3.34 3.62

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 112.51 0.13 8.32 9.83

4. SANDANG 116.41 0.77 2.55 3.02

a. Sandang Laki-laki 128.81 2.08 3.52 5.51

b. Sandang Wanita 118.12 1.63 0.44 2.81

c. Sandang Anak-anak 109.01 1.15 1.87 1.87

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 111.50 -0.90 3.68 2.01

5. KESEHATAN 109.69 0.90 3.40 3.65

a. Jasa Kesehatan 110.46 0.00 1.78 1.78

b. Obat-obatan 106.30 0.00 0.14 0.21

c. Jasa Perawatan Jasmani 102.46 0.00 0.00 0.00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 111.53 1.68 5.64 6.08

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 115.30 0.11 4.33 4.53

a. Jasa Pendidikan 111.49 0.00 4.60 4.60

b. Kursus-kursus/Pelatihan 131.73 0.00 0.00 0.00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 115.22 0.62 3.33 3.45

d. Rekreasi 124.06 0.05 6.25 7.22

e. Olahraga 101.85 0.09 1.24 1.37

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 122.38 0.01 -2.81 7.50

a. Transpor 135.16 0.13 -3.86 12.36

b. Komunikasi & Pengiriman 100.45 -0.30 -1.11 -3.92

c. Sarana dan Penunjang Transpor 102.92 0.00 0.26 0.26

(13)

Tabel 7.

Indeks Harga Konsumen 82 Kota di Indonesia dan Perubahannya, Oktober 2015 (Tahun 2012 = 100,00)

N No. Kota Oktober IHK

2015

% Perub. Okt 2015 thd

Sept 2015 N No. Kota

IHK Oktober 2015 % Perub. Okt 2015 thd Sept 2015 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 MEULABOH 120.33 0.05 42 KEDIRI 119.91 -0.04

2 BANDA ACEH 115.41 0.10 43 MALANG 121.83 0.03

3 LHOKSEUMAWE 116.38 0.36 44 PROBOLINGGO 120.67 0.02

4 SIBOLGA 119.90 -0.21 45 MADIUN 119.09 0.10

5 PEMATANG SIANTAR 123.53 0.43 46 SURABAYA 120.73 -0.34

6 MEDAN 122.37 -0.33 47 TANGERANG 128.52 0.02 7 PADANGSIDIMPUAN 118.04 -0.01 48 CILEGON 124.55 -0.04 8 PADANG 124.28 -0.44 49 SERANG 126.38 -0.30 9 BUKITTINGGI 118.39 -0.40 50 SINGARAJA 126.84 -1.05 10 TEMBILAHAN 125.46 -0.25 51 DENPASAR 117.99 -0.56 11 PEKANBARU 120.81 -0.19 52 MATARAM 120.10 0.13 12 DUMAI 122.30 0.11 53 BIMA 123.33 0.92 13 BUNGO 118.82 -0.32 54 MAUMERE 115.72 -0.04 14 JAMBI 120.02 0.07 55 KUPANG 121.99 0.37 15 PALEMBANG 118.38 0.19 56 PONTIANAK 128.70 -0.07 16 LUBUKLINGGAU 118.57 -0.55 57 SINGKAWANG 120.83 -0.44 17 BENGKULU 127.47 -0.52 58 SAMPIT 121.68 0.34

18 BANDAR LAMPUNG 122.33 0.09 59 PALANGKA RAYA 118.97 0.55

19 METRO 129.49 0.03 60 TANJUNG 122.78 0.70

20 TANJUNG PANDAN 127.18 -1.95 61 BANJARMASIN 119.78 0.16

21 PANGKAL PINANG 123.12 -0.21 62 BALIKPAPAN 126.09 0.87

22 BATAM 120.71 -0.67 63 SAMARINDA 123.36 0.18

23 TANJUNG PINANG 121.01 -1.01 64 TARAKAN 129.64 0.33

24 DKI JAKARTA 122.32 -0.05 65 MANADO 123.07 1.49

25 BOGOR 120.45 -0.70 66 PALU 122.24 0.78 26 SUKABUMI 121.00 0.05 67 BULUKUMBA 126.63 -1.03 27 BANDUNG 120.54 -0.06 68 WATAMPONE 117.68 -0.02 28 CIREBON 118.42 0.10 69 MAKASSAR 121.38 -0.03 29 BEKASI 118.99 -0.32 70 PARE-PARE 118.34 -0.28 30 DEPOK 119.91 -0.20 71 PALOPO 119.29 -0.05 31 TASIKMALAYA 119.83 0.59 72 KENDARI 117.58 -0.36 32 CILACAP 123.13 -0.23 73 BAU-BAU 123.60 -1.02 33 PURWOKERTO 119.02 0.02 74 GORONTALO 117.78 0.05 34 KUDUS 126.79 -0.11 75 MAMUJU 119.99 0.13 35 SURAKARTA 118.28 0.26 76 AMBON 121.64 1.02 36 SEMARANG 120.27 -0.16 77 TUAL 131.59 -1.53 37 TEGAL 117.87 0.29 78 TERNATE 125.87 0.91 38 YOGYAKARTA 119.15 0.01 79 MANOKWARI 113.16 -0.43 39 JEMBER 119.46 -0.05 80 SORONG 123.04 -0.21 40 BANYUWANGI 119.15 -0.25 81 MERAUKE 124.45 1.01 41 SUMENEP 119.09 0.15 82 JAYAPURA 121.65 -0.05

Gambar

Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & Tembilahan Bulan  Oktober 2014-Oktober 2015

Referensi

Dokumen terkait

(1) Atas surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Kepala Dinas atau Kepala Suku Dinas bersama-sama dengan penyelenggara pendidikan membentuk Tim Evaluasi Penutupan

Tahap awal dimana pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data-data berdasarkan masalah yang terjadi untuk menangani pendaftaran siswa baru, pembayaran SPP,

Hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan menyebutkan bahwa Penerapan Aneka jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru di UIN Sunan Ampel Surabaya sudah dilakukan secara

Berdasarkan informasi yang dipaparkan oleh keluarga informan dari berbagai asal suku bangsa yaitu Melayu, Minangkabau, Jawa dan Batak yang ditanyakan tentang

Fokus penelitian adalah strategi komunikasi yang dilakukan oleh Brand Presenter dalam memasarkan produk dan untuk mengetahui penjualan yang mereka dapat dengan

Manfaat dibuatnya penelitian ini adalah memberikan pengetahuan tentang perbandingan kinerja program sekuensial dan program konkuren, khususnya dalam akuisisi sensor

Sebaliknya,Meyer dan DeSisto bukan hanya memiliki posisi yang menantang danmenguntungkan dengan perusahaan internet yang telah selamat, namum mereka juga merupakan bagian dari