• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur, Fungsi Dan Sirkulasi Plasenta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Struktur, Fungsi Dan Sirkulasi Plasenta"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen Pembimbing : Noortje Aswandono Amd.Keb, S.Sos

Dosen Pembimbing : Noortje Aswandono Amd.Keb, S.Sos

TRUKTUR

(2)

 Anggota Kelompok

1. Rima Widya Monica

P27824113073

2. Chitra Aisyah Purdita

P27824113067

3. Mega Safira M

P27824113063

3. Qurrota Ayun

P27824113060

4. Tri Wahyuni

P278241130

5. Lupita Syahputri P278241130

(3)

PLASENTA

Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin

karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan

anak sebaliknya. Jiwa anak tergantung plasenta, baik

tidaknya anak tergantung pada baik buruknya

plasenta. Plasenta merupakan organ sementara yang

menghubungkan ibu dengan janin.

(4)

S

TRUKTUR

 P

LASENTA

Plasenta berbentuk bundar

dan ovale

dengan diameter 15

 – 

 20 cm,

tebal 2

 – 

 3 cm,

berat 500

 – 

 600 gram.

Biasanya plasenta/uri akan

tebentuk

lengkap

pada

kehamilan 16 minggu.

(5)

LETAK PLASENTA

Letak plasenta umumnya terletak di depan atau belakang dinding

uterus, agak keatas arah fundus uteri. Hal ini ialah fisiologis karena

permukaan bagian atas korpus uter lebih luas, shingga lebih banyak

tempat untuk implementasi. Jika diteliti benar, maka plasenta

sebenarnya berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu vili

koriales / jonjot chorion dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal

dari desidua basalis.

(6)

PEMBENTUKAN PLASENTA

 Pada hari ke 8  –  9 , perkembangan trofoblas sangatlah cepat, dari

selapis sel tumbuh menjadi berlapi  –  lapis. Terbentuk rongga rongga vakuola yang banyak pada lapisan sinisitiotrofoblas (selanjutnya disebut sinisitium) yang akhirnya saling berhubungan. Stadium ini disebut stadium berongga (lacunar stage).

 Pertumbuhan sinisitium ke dalam stroma endometrium makin

dalam kemudian terjadi kerusakan endotel kapiler disekitarnya, sehingga rongga – rongga sinisitium (sistem lakuna) tersebut dialiri masuk oleh darah ibu, membentuk sinusoid  –  sinusoid. Peristiwa ini menjadi awal terbentuknya sistem sirkulasi uteroplasenta atau sistem sirkulasi fetomaternal.

 Sementara itu, diantara lapisan dalam sitotrofoblas dengan selapis

sel selaput heuser, terbentuk sekelompok sel baru yang berasal dari trofoblas dan membentuk jaringan penyambung yang lembut, yang disebut mesoderm extraembrional. Bagian yang berbatasan dengan sitotrofoblas disebut mesoderm extraembrional somatopleural, kemudian akan menjadi selaput korion (chorionic plate).

(7)

Bagian yang berbatasan dengan selaput heuser dan

menutupi bakal yolksac disebut mesoderm extraembrional

splankenopleural. Menjelang akhir minggu kedua (hari ke 13

 –

14), seluruh lingkaran blastokista telah terbenam dalam

uterus dan diliputi pertumbuhan trofoblas yang telah dialiri

darah ibu. Meski demikian hanya sistem trofoblas di daerah

dekat embrioblas saja yang berkembang lebih aktif dibanding

daerah lainnya.

Di dalam lapisan mesoderm extraembrional juga terbentuk

celah

 –

 celah makin lama makin besar dan bersatu, sehingga

terjadilah rongga yang memisahkan kandung kuning telur

makin jauh dari sitotrofoblas. Rongga ini disebut rongga

selom extraembrional atau rongga korion.

Disisi embrioblas tampak sel sel kuboid lapisan sitotrofoblas

mengadakan invasi kerah lapisan sinisitium, membentuk

sekelompok sel yang dikelilingi sinisitium disebut jonjot

 –

 jonjot primer (Villi). Jonjot ini memanjang dampai bertemu

(8)

 Pada awal minggu ketiga, mesoderm extraembrional somatopleural

yang terdapat di bawah jonjot  –  jonjot primer (bagian dari selaput korion di daerah kutub embrional), ikut menginvasi ke dalam jonjot

 – jonjot sehingga membentuk jonjot sekunder yang terdiri dari inti

mesoderm dilapisi sel sitotrofoblas dan sinistiotrofoblas.

 Menjelang akhir minggu ketiga, dengan karakteristik angiogenik

yang dimilikinya mesoderm dalam jonjot tersebut berdiferensiasi menjadi sel darah dan pembuluh kapiler, sehingga jonjot yang tadinya hanya seluler kemudian menjadi satu jaringan vaskuler (jonjot tersier).

 Selom extraembrional atau rongga korion makin lama makin luas,

sehingga jaringan embrional makin terpisah dari selaput korion, hanya dihubungkan oleh seidkit jaringan mesoderm yang kemudian menjadi tangkai penghubung (connecting stalk). Mesoderm connecting stalk yang juga memiliki kemampuan angigenik, kemudian akan berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusat.

 Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi

uterus seiring perkembangan trofoblas menjadi plasenta dewasa, terbentuklah sirkulasi uteroplasenta. Melalui pembuluh darah talipusat, sirkulasi uteroplasenta dihubungkan dengan sirkulasi  janin. Meskipun demikian, darah ibu dan darah janin tetap tidak tercampur menjadi satu, disebut sistem hemochorial, tetap terpisah oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion.

(9)

B

AGIAN

-

BAGIAN

 P

LASENTA

1. Bagian janin (fetal portion)

Terdiri dari chorion frondosum dan villi. a. Villi choriolis

b. Ruang interviliar: darah yang berada dalam ruang ini berasal dari arteri spiralis berada di desidua basalis. Pada sistol darah dipompa dengan tekanan 70- 80 mmHg ke ruang intervillar sampai pada lempeng chorionik/ pangkal dari kotiledon-kotiledon. Darah membanjiri villi chorialis dan kembali perlahan- lahan ke pembuluh vena desidua dengan tekanan 8 mmHg.

c. Pada bagian permukaaan janin uri diliputi oleh amnion yang kelihatan licin. Tali pusat akan berinsersi pada uri bagian permukaan  janin.

(10)

2

. Bagian Maternal

Permukaan yang menghadap ke

dinding rahim

Warnanya merah tua

Permukaannya kasar

beralur-alur

sehingga

seolah-olah

terbagi

dalam beberapa belah yang

disebut kotiledon .

Terdiri atas desidua kompekta yang

terbentuk dari beberapa lobus dan

kotiledon (15- 20 buah).

Desidua basalis pada uri yang

matang

:

lempeng

khorionik

(basal).

(11)

F

UNGSI

 P

LASENTA

Nutrisasi

: alat pemberi makanan pada janin

Respirasi : alat penyalur zat asam dan pembuang CO2

Ekskresi

Ginjal, hati dan usus janin belum berfungsi dengan baik

sebagai alat pembuangan. Sisa metabolisme akan dibuang

melalui plasenta yang dapat menghubungkan janin dengan

dunia luar secara tidak langsung.

(12)

Produksi

Hormon yang dikeluarkan oleh plasenta adalah :

a.

Korionik gonadotropin

- Merangsang korpus luteum menjadi korpus luteum

gravidarum sehingga tetap mengeluarkan estrogen dan

progesteron. Korpus luteum berfungsi samapai plasenta

sempurna.

- Bersifat khas kehamilan sehingga dapat dipakai sebagai

hormon tes kehamilan.

-

Puncaknya tercapai pada hari ke- 60

-

Setelah persalinan, dalam urin tidak dijumpai lagi.

b.

Korionik somato-mammotropin

-

Hormon untuk metabolisme protein

-

Bersifat laktogenik dan luteotropik

-

Menimbulkan pertumbuhan janin

(13)

c. Estrogen Plasenta

-

Dalam bentuk estradiol, estriol dan estron.

-

Pertumbuhan dan perkembangan otot rahim

-

Retensi air dan garam

-

Perkembangan tubulus payudara sebagai pengganti

 ASI

-

Melaksanakan sintesis protein

d. Progesteron

-

Permulaan hamil dibuat oleh korpus luteum dan

plasenta.

-

Penenang otot rahim selama hamil

-

Bersama estrogen megaktifkan tubulus dan alveolus

payudara.

-

Menghalangi proses pematangan folikel de Graff

sehingga tidak terjadi ovulasi serta menghalangi

pengeluaran LH.

(14)

Imunisasi

Janin mempunyai kekebalan pasif sampai umur 4

bulan

dan

selanjutnya

kekebalan

tersebut

berkurang. Antibodi yang dibentuk ibu melaui

plasenta menyebabkan bayi kebal terhadap infeksi.

 Antibodi disalurkan melalui ASI sehingga kolostrum

harus diberikan.

Barrier

Sel trofoblas cukup kuat untuk bertindak sebagai

barrier terhadap beberapa bakteria atau virus.

Demikian juga obat yang dapat membahayakan

pertumbuhan dan perkembangan janin dalah rahim

dihalangi masuk melalui plasenta.

(15)

Farmakologi

Plasenta digunakan sebagai penyalur obat-obatan

yang dibutuhkan janin diberikan melalui ibu. Obat

pun disalurkan melintasi plasenta sepreti bahan

makanan. Kecepatan penyaluran ini tergantung dari

mudah atau tidaknya obat tersebut dilarutkan dan

 juga dari tebalnya trofoblas.

(16)

S

IRKULASI

 P

LASENTA

Darah janin, mengandung sedikit oksigen. Dipompa oleh jantung  janin menuju ke plasenta melalui arteri umbilikus dan diangkut sepanjang cabang ke pembuluh darah kapiler vili korionik. Setelah membuang karbondioksida dan menyerap oksigen, darah kembali ke janin melalui vena umbilikus.

Darah maternal diangkut ke dasar plasenta dalam desidua oleh arteri spiralis dan mengalir ke dalam ruang darah di sekitar vili.

(17)

 Sirkulasi retroplasentaer terjadi karena aliran darah arteri spiralis

dengan tekanan 70 mmHg sampai 80 mmHg sedangkan tekanan darah pada vena di dasar desidua basalis 20mmHg sampai 30mmHg.

 Diyakini bahwa arah aliran mirip mata air ; darah mengalir ke atas dan

membasahi vili chorialis saat disirkulasikan di sekelilingnya dan mengalir kembali ke dalam cabang-cabang vena uterin. Darah arteri maternal kaya akan oksigen dan nutrien.

 Pada saat inilah terjadi

pertukaran darah ibu dan  janin dengan membuang

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Jaringan penyokong disebut juga jaringan penguat atau stereom. Fungsi utama jaringan ini adalah menguatkan bagian tubuh tumbuhan, jaringan ini terdiri atas kolenkim

Membran sel (membran plasma) merupakan lapisan terluar berupa selaput yang di dalamnya berisi materi yang jernih dan merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk

Refleks : gerakan otomatis dan tidak dirancang terhadap rangsangan dari luar yang di berikan suatu organ atau bagian tubuh. Meningitis : Peradangan pada selaput otak dan

> Pada anak-anak tulang rawan terbentuk dari sel-sel mesenkim (jaringan ikat embrional).. Pada orang dewasa tulang rawan terbentuk dari selaput tulang

Membran sel yaitu selaput yang membatasi sel dengan lingkungan disekelilingnya, bersifat semipermiabel dan berfungsi sebagai pelindung, penyaring dan pengatur masuknya zat-zat

Mesoderm bakal jantung terdapat pada dua daerah terpisah, masing-masing terletak pada kedua sisi tubuh embrio yang merupakan bagian dari mesoderm akan menjadi usus depan

Dibawah lutut, arteri poplitea terbagi menjadi dua cabang, cabang bagian anterior menjadi arteri dorsalis pedis yang dapat dipalpasi di bagian dorsum pedis,

Dengan kata lain, bagian-bagian itu dapat dipilah menjadi tiga bagian struktur, yakni bagian yang mengemban tugas untuk memprakondisikan suasana mahalabiu atau sebagai bagian pengantar,