• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Aliran Fluida

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Aliran Fluida"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Aliran Fluida Terhadap Fitting Serta Satuan Panjang Pipa

Nisa Aina Fauziah, Novita Elvianti, dan Verananda Kusuma Ariyanto Jurusan teknik kimia fakultas teknik universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK

Transfortasi fluida merupakan bagian penting dari teknik kimia. Umumnya transformasi fluisa dilakukan dalam suatu saluran yang tertutup dengan berbentuk silinder, yaitu pipa. Gaya gesek fluida dipelajari dalam penerapan mekanika fluida adalah persamaan kontinuitas dan persamaan Bernoulli. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memberikan gambaran secara eksperimental tentang analisa aliran fluida pada suatu system perpipaan dan untuk menghitung friction loss. Aplikasi industry dari percobaan aliran fluida misalnya pada industry kilang minyak, pembangkit listrik dan industry kimia. Prosedur yang dilakuakn adalah dengan melakukan valve set dan megisi tangki hingga penuh,lalu menyalakan pompa dan mengkalibrasi flow meter. Kemudian mengulang percobaan untuk berbagai laju alir. Hasil dari percobaan ii adalah fricsi actual untuk bukaan valve 4,5 dan 6 pada panjang pipa 60 cm adalah 0,401;0,401;0,2676. Kerja pompa pada bukaan valve 4,5 dan 6 pada D pipa 1 inch sebesar 1,637; 1,632; 1,540. Semakin besar panjang pipa dan kecepatan aliran akan memperbesar friksi. Sedangkan semakin besar diameter pipa akan memperkecil friksinya.

Kata kunci: fluida, densitas, viskositas, beda tekan, friction

PENDAHULUAN

Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk (distrursi) secara permanen. Fluida dapat berua cairan atau gas pada suhu tertentu dan tekanan tertentu. Setiap fluida mempunyai densitas atau rapat massa tertentu. Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah fluida itu berada di bawah penngaruh bidang batas padat atau tidak.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai kasus untuk aliran fluida, misalnya keran air yang memiliki belokan. Fungsi keran yang memiliki pipa belokan bukan hanya mempermudah air mengalir ke bawah tetapi juga untuk memperkecil laju alir fluid ajika dibandingkan dengan pipa lurus.

Dalam industry kimia, proses memerlukan pengaliran fluida melalui pipa saluran dan peralatan proses. Percabangan pipa bnayak digunakan dalam system perpipaan misalnya dalam pertambangan dan pengolahan air minum.

Sifat-sifat aliran fluida merupakan suatu hal yang sangat menarik untuk diteliti.

Fluida zat cair yang mengalir melalui sebuah pipa dengan panjang tertentu menyebabkan terjadinya kerugian energy berupa penurunan tekanan (preddure drop) disebabkan oleh mayor losses akibat gesekan sepanjang dinding pipa maupun minor losses akibat perubahan bentuk local saluran pipa dan juga tergantung besar koefisien gesek pipa tersebut [1]

Oleh karena itu percobaan aliran fluida di harapkan dapat memberikan gambaran system aliran fluida dalam pipa dan dapat mempelajari factor apa saja yang dapat mempengaruhi alira fluida.

LANDASAN TEORI

Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul dalam fluida jauh lebih kecil dari ikatan molekul dalam zat padat, akibatnya fluida mempunyai hambatan yang relatif kecil pada perubahan bentuk karena gesekan. Zat

(2)

padat mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya yang besar diberikan pada zat padat tersebut, zat padat tidak mudah berubah bentuk maupun volumenya, sedangkan zat cair dan gas, zat cair tidak mempertahankan bentuk yang tetap, zat cair mengikuti bentuk wadahnya dan volumenya dapat diubah hanya jika diberikan padanya gaya yang sangat besar.

Gas tidak mempunyai bentuk maupun volume yang tetap,gas akan berkembang mengisi seluruh wadah. Karena fase cair dan gas tidak mempertahankan suatu bentuk yang tetap, keduanya mempunyai kemampuan untuk mengalir. Dengan demikian kedua – duanya sering secara kolektif disebut sebagai fluida [2].

Sifat – sifat dasar fluida yaitu: kerapatan (density) ρ, (specific gravity) (s.g), tekanan (pressure) P, kekentalan (viscosity) µ [3].

Bilangan Reynold

Geankoplis [4] menyebutkan bilangan Reynolds merupakan bilangan yang tak berdimensi yang dapat membedakan suatu aliran dinamakan laminer, transisi dan turbulen.

ℜ=

v D ρ

μ

Aliran laminar didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan– lapisan atau lamina–lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar. Aliran laminar ini mempunyai nilai bilangan Reynoldsnya kurang dari 2300 (Re < 2300).

Ga mbar 1. Aliran Laminar

Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminer ke aliran turbulen. Keadaan peralihan ini tergantung pada viskositas fluida, kecepatan dan lain-lain yang menyangkut geometri aliran dimana

nilai bilangan Reynoldsnya antara 2300 sampai dengan 4000 (2300<Re<4000) .

Gambar 2. Aliran Transisi c)

Aliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan dari partikel-partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida ke bagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dimana nilai bil an ga n Re no ld sn

ya lebih besar dari 4000 (Re>4000). Gambar 3. Aliran Turbulen. Persamaan Bernoulli

Persamaan Bernouli ideal adalah alirannya konstan sepanjang lintasan dan mengabaikan segala kerugian yang terjadi dalam lintasan fluida.

(3)

Persamaan untuk dua titik pada suatu garis aliran adalah:

P

1

+

1

2

ρ v

1 2

+

ρg h

1

=

P

2

+

1

2

ρ v

2 2

+

ρg h

2

Namun kenyataannya pada siring atau lintasan fluida terjadi kerugian gesekan. hL adalah kerugian gesek didalam saluran [5].

Persamaan umum yang digunakan untuk

menggambarkan hilang energi akibat

gesekan, yaitu :

a. Gesekan pada pipa lurus

F

f

=

4 f

'

∆ L

D

V

2

2

b. Gesekan akibat valve dan fitting

h

f

=

k

f

V

2

2

c. Gesekan akibat kontraksi

h

fc

=

k

c

V

2

2

untuk aliran turbulen

k

c

=0.55(1−

A

2

A

1

)

d. Gesekan akibat ekspansi

h

fe

=

k

e

V

2

2

k

e

=0.55(1−

A

2

A

1

)

2 METODELOGI PERCOBAAN

Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental yaitu melakukan pengukuran langsung dan tak langsung. Peralatan yang digunakan seperti ditunjukan pada gambar 5.

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu sistem perpipaan dan kelengkapannya yang terdiri dari elbow, gate valve, globe valve, tee, flowmeter dan pompa. Bahan yang digunakan, yaitu air.

Prosedur Percobaan

Percobaan diawali dengan melakukan persiapan dan mengecek kondisi pompa dan sistem perpipaan. Setelah memastikan semua peralatan dalam kondisi yang baik, langkah pertama yang dilakukan yaitu mengisi tangki dengan air sampai penuh, kemudian melakukan valve set pada sistem perpipaan, lalu menghidupkan pompa dan mengalirkannya ke seluruh sistem perpipaan. Selanjutnya, yaitu mengkalibrasi flowmeter. Kalibrasi dilakukan dengan bukaan valve yang berbeda-beda, yaitu bukaan valve 1 sampai bukaan valve 7. Kalibrasi dilakukan untuk menentukan laju alir dan kecepatan fluida. Setelah itu, dilakukan percobaan untuk menentukan friction loss dengan melakukan pengukuran beda tekanan fluida menggunakan manometer raksa. Variasi yang digunakan yaitu variasi panjang pipa, diameter pipa, kelengkapan, dan gabungan pada sistem perpipaan pada bukaan valve 1, 2 dan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada percobaan ini dilakukan

kalibrasi laju alir fluida menggunakan

flowmeter. Fluida yang digunakan yaitu

air. Air dialirkan dari tangki melalui sistem

perpipaan seperti gambar 5. Jalur pipa

yang digunakan pada kalibrasi ini adalah

pipa dengan diameter 0.5 inch yang

kemudian dialirkan melewati flowmeter

pada pipa berukuran 1.25 inch. Kalibari

dilakukan dengan cara menghitung lama

waktu yang dibutuhkan untuk air mengalir

melewati flowmeter sebanyak 0.005 m

3

.

Pengambilan data dilakukan

sebanyak tujuh kali dengan variasi bukaan

valve satu sampai bukaan valve tujuh.

Kalibrasi dilakukan untuk menentukan

jenis bukaan yang digunakan sebagai

variasi dalam percobaan dan untuk

menentukan laju alir fluida. Dari ketujuh

kalibrasi tersebut akan dipilih tiga data.

Pada percobaan ini, data kalibrasi yang

digunakan adalah pada bukaan 4, 5 dan 6

(4)

sebab laju alir meningkat seiring dengan

bertambahnya bukaan valve.

Gambar 5. Skema instalasi aliran fluida

Pengaruh Diameter Pipa terhadap

Friction Loss

Pada percobaan ini dilakukan perhitungan

friction loss baik teori maupun actual

berdasarkan diameter terhadap besar

friction loss yang dihasilkan.

0.5 0.75 1 0 1 2 3 4 Teori Aktual Diameter (inch) Friction

Gambar 6. Grafik pengaruh diameter terhadap friction loss

Variasi diameter pipa yang digunakan pada percobaan ini, yaitu 0.5 in, 0.75 in dan 1 in dengan panjang pipa 0.6 m. Grafik 6 menunjukan bahwa baik teori maupun actual memiliki nilai friction loss yang semakin kecil seiring dengan bertambahnya diameter pipa. Data tersebut telah sesuai dengan teori yang

yang ada bahwa nilai Friction berbanding terbalik dengan diameter. Sehingga semakin besar diameter maka friction akan semakin kecil dan sebaliknya

Persamaan tersebut dapat dituliskan:

F

f

=

4 f

'

∆ L

D

V

2

2

sehingga

F

f

1

D

Pengaruh Kelengkapan terhadap Friction Loss

(5)

0 1 2 3 4 5 6 7 Teori Aktual Jenis Fitting Friction

Percobaan ketiga dilakukan pada kelengkapan-kelengkapan yang digunakan yang terdiri dari globe valve, gate valve, tee dan elbow 90o

dengan masing-masing diameter adalah ¾ in, ½ in, 1 in dan 1 in.

Gambar 7. Grafik pengaruh kelengkapan terhadap friction loss

Dari grafik tersebut menunjukan bahwa nilai friction terbesar didapatkan oleh globe valve kemudian elbow, gate valve dan tee.

Secara teori, nilai friction pada kelengkapan dipengaruhi oleh nilai kf atau factor

kehilangan.

Sebagaimana persamaan berikut:

h

f

=

k

f

V

2

2

Dimana

h

f

k

f

Friction loss akan sebanding dengan nilai kf

dimana semain besar nilai kf maka friction

akan semakin besar pula. Jenis kelengkapan memiliki nilai kf yang berbeda-beda dan pemilihan jenis kelengkapan akan mempengaruhi nilai friction loss yang dihasilkan, dimana semakin besar nilai kf, akan semakin besar friction loss yang dihasilkan.

Berikut adalah nilai kf berdasarkan lengkapan

yang digunakan saat percobaan

Table 1. Friction Loss for turbulen flow Type of fitting or

valve

Number of velocity heads, kf

Globe valve (wide open)

0.75 Gate valve (wide open)

0.17

Tee 1

Elbow 900 6

Source: geankoplis, Cristie J. 2003. Transport Processes and Separation Process Principles. Pearson Education, Inc.

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan aliran fluida dapat

disimpulkan bahwa sifat-sifat fluida adalah

densitas, viskositas, laju alir serta friction

loss. Semakin besarnya perubahan panjang

pipa dan kecepatan aliran akan

memperbesar nilai frictionnya. Sedangkan

dengan semakin besar diameter pipa akan

memperkecil nilai frictionnya. Untuk

pengaruh fitting pada rangkaian akan

menyebabkan nilai friction semakin besar

seiring dengan semakin banyaknya

kelengkapan pipa dan kerja pompa

dipengaruhi oleh energy kinetic, energy

potensial, beda tekan, dan kalor.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Widayana, G. dan T. Yuwono. 2010.

Studi Eksperimental dan Numerik

Aliran Dua Fase (Air-Udara) Melewati

Elbow 30

0

dari Pipa Vertical menuju

Pipa dengan Sudut Kemiringan 60

0

.

Jurnal teknik mesin. Institusi teknologi

sepuluh November. surabaya

[2] Olson, R.M and Wright, S.J. 1990.

Dasar-dasar Mekanika Fluida Teknik.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka

[3] Fox, Robert W. dan Alan T. Mc

Donald. 1995. Introduction to Fluid

Mechanics 3

rd

edition. John Willey &

Sons. USA

[4] Geankoplis, Christie J. 2003. Transport

Processes and Separation Process

Principles. Pearson Education, Inc.

[5] Soedrajat, S. 1983. Mekanika Fluida

dan Hidroliks. Bandung: Nova.

[6] Streeter, VL & Wylie, EB. 1985.

Mekanika Fluida Jilid 1. Jakarta: Erlangga

(6)
(7)

Gambar

Gambar 5. Skema instalasi aliran fluida
Gambar   7.   Grafik   pengaruh   kelengkapan terhadap friction loss

Referensi

Dokumen terkait

Metode perhitungan efisiensi dilakukan dengan cara mengoperasikan sistem pre-heater dengan variasi laju alir fluida pada sisi primer dan menentukan efisiensi dengan membandingkan

Skripsi ini berjudul “Analisis dan simulasi keefektifan alat penukar kalor tabung sepusat dengan variasi kapasitas aliran fluida panas, kapasitas aliran fluida dingin, dan

Skripsi ini berjudul “Analisis dan simulasi keefektifan alat penukar kalor tabung sepusat dengan variasi kapasitas aliran fluida panas, kapasitas aliran fluida dingin, dan

Untuk menentukan pengaruh jenis packing tersebut , dilakukan dengan cara simulasi laju alir fluida terhadap diameter, luas permukaan efektif packing, pressure drop ,

Pada praktikum ini akan dipelajari mengenai perhitungan laju alir, bilangan Reynold pada setiap perubahan debit  dipelajari mengenai perhitungan laju alir, bilangan Reynold pada

Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh laju aliran fluida masuk terhadap kapasitas penukar panas jenis pembuluh dan kawat

Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh laju aliran fluida masuk terhadap kapasitas penukar panas jenis pembuluh dan kawat

Parameter yang digunakan pada praktikum ini untuk menentukan luas penampang, menghitung laju alir input dan laju alir output dengan memvariasikan bukaan valve sebanyak 50%; 75%; dan