• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Evaluasi Belajar: Penyusunan Tes Hasil Belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Evaluasi Belajar: Penyusunan Tes Hasil Belajar"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LaLatatar Br Belelakakanangg

Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan peserta Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan peserta didik dalam proses belajar agar mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang didik dalam proses belajar agar mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang dih

diharaparapkankan. . UntUntuk uk menmencapcapai ai tujtujuan uan pempembelbelajarajaran an tertersebusebut t jugjuga a perperlu lu adaadanyanya evaluasi yang harus dilakukan agar semua tujuan pembelajaran tercapai dengan evaluasi yang harus dilakukan agar semua tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal.

maksimal.

Dalam evaluasi mutu hasil belajar tersebut, penyusunan tes merupakan Dalam evaluasi mutu hasil belajar tersebut, penyusunan tes merupakan salah satu hal pokok yang dapat menjadikan hasil belajar menjadi lebih maksimal. salah satu hal pokok yang dapat menjadikan hasil belajar menjadi lebih maksimal. Karena dalam penyususnan tes terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan, Karena dalam penyususnan tes terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan, maka evaluasi dalam penyusunan tes juga penting untuk dilakukan.

maka evaluasi dalam penyusunan tes juga penting untuk dilakukan. De

Dengngan an alalat at pepengngukukur ur beberurupa pa tetes s tetersersebubut, t, mamaka ka guguru ru akakan an beberhrhasiasill mengetahui adanya perbedaan antar peserta didik.

mengetahui adanya perbedaan antar peserta didik.

Suatu tes dapat disebut valid jika tes tersebut benar-benar mampu menilai Suatu tes dapat disebut valid jika tes tersebut benar-benar mampu menilai apa yang harus dinilai. Tes tersebut, jika digunakan dapat mencapai sesuai dengan apa yang harus dinilai. Tes tersebut, jika digunakan dapat mencapai sesuai dengan tuj

tujuan uan yayang ng teltelah ah dirdirencaencanaknakan an sebesebelumlumnynya. a. DenDengan gan katkata a lailain, n, sebsebagaagai i alaalatt ev

evalualuasiasi, , tetes s tetersersebubut t memerurupapakakan n alalat at yayang ng jijitu tu dadan n cecermarmat t kakarerena na teltelahah menga

mengalami lami try-outry-out t dan dan perbaiperbaikan-pkan-perbaikerbaikan an sehinsehingga gga akhirnyakhirnya a merupmerupakan akan testes standar.

standar.

Suatu tes disebut andal dapat dipercaya! jika tes tersebut menunjukan Suatu tes disebut andal dapat dipercaya! jika tes tersebut menunjukan ketelitian dalam pengukuran.

ketelitian dalam pengukuran. Sal

Salah ah satsatu u alat alat penpenilaiilaian an kemkemapuapuan an menmengajagajar r gurguru u di di seksekolaolah h adaadalahlah kemampuan guru untuk melaksanakan evaluasi belajar sis"a dalam P#$ yang kemampuan guru untuk melaksanakan evaluasi belajar sis"a dalam P#$ yang dil

dilaksaksanaanakankan. . PadPada a umuumumnymnya, a, evaevalualuasi si yanyang g dildilaksaksanaanakan kan berberupa upa evaevalualuasisi %ormati%, sumati%, dan remedial&her  perbaikan!.

%ormati%, sumati%, dan remedial&her  perbaikan!. Den

Dengan gan memmemperpertimtimbanbangakgakan an priprinsinsip p dasdasar ar tes tes preprestasstasi i dan dan %un%ungsingsinyaya dalam evaluasi belajar sis"a di sekolah maka jelas bah"a tes buatan guru yang dalam evaluasi belajar sis"a di sekolah maka jelas bah"a tes buatan guru yang digunakan %ormati%, sumati%, dan remedial&her! penting peranananya menentukan digunakan %ormati%, sumati%, dan remedial&her! penting peranananya menentukan  prestasi

 prestasi sis"a, sis"a, keberhasialn keberhasialn P#$ P#$ yang yang dikelola dikelola guru, guru, program program pengajran pengajran didi

1 1

(2)

sekolah dan sekaligus menentukan mutu pendidikan. Karena itu, dalam membuat dan mengembangkan tes, guru harus menyusunnya dengan baik. Dengan demikian mempertimbangkan hal itu maka guru harus mengetahui kriteia tes yang  baik, pedoman pengembanhan tes, dan teknik pemberian skor.

B. Rumusan Masalah

'. (pa yang dimaksud dengan penyusunan tes hasil belajar) *. (pa %ungsi dari penyusunan tes hasil belajar)

+. #agaimana ciri-ciri dari penyusunan tes hasil belajar) . #agaimana prinsip-prinsip penyusunan tes hasil belajar)

. #agaimana bentuk tes hasil belajar dan teknik penyusunannya)

C. Tujuan

'. $enjelaskan yang dimaksud dengan penyusunan tes hasil belajar) *. $enjelaskan %ungsi dari penyusunan tes hasil belajar)

+. $enjelaskan ciri-ciri dari penyusunan tes hasil belajar) . $enjelaskan prinsip-prinsip penyusunan tes hasil belajar)

. $enjelaskan bentuk tes hasil belajar dan teknik penyusunannya)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penusunan Tes Hasil Belajar

(3)

stilah tes berasal dari bahasa Perancis kuno/ testum dengan arti pring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Dalam bahasa nggris dengan test, dalam bahasa ndonesia diterjemahkan dengan 0tes1 yang berarti ujian atau  percobaan. (da beberapa penjelasan yang sehubungan dengan kata tes yaitu test, testing, tester, dan testee, yang masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda. Test memiliki arti sebagai alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian2 testing berarti saat dilaksanakannya atau peristi"a berlangsungnya pengukuran dan penilaian2 tester artinya orang yang melaksanakan tes, atau pembuat tes, atau eksperimentor, yaitu orang yang sedang melakukan percobaan eksperimen!, sedangkan testee adalah orang yang sedang dikenai tes atau pihak yang sedang dikenai percobaan 3ening, *4'4!.

 Jadi tes adalah suatu alat pengukur yang berupa

serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja

dalam suatu situasi yang distandarisasikan, dan yang

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar

individu atau kelompok (Raharjo, 2012)

B. !ungsi Penusunan Tes Hasil Belajar

!ebagai guru harus mengingat dan memperhatikan "ungsi

tes tersebut seperti apa !ehubungan dengan hal#hal

penyusunan tes , menurut !uharsimi $rikunto dalam bukunya

%asar# %asar &valuasi 'endidikan (2012), maka "ungsi tes

dapat ditinjau dari  hal yaitu 

1 "ungsi untuk kelas

$dapun "ungsi tes untuk kelas adalah sebagai berikut 

a *engadakan diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa

b *engevaluasi celah antara bakat dengan pencapaian

c *enaikkan tingkat prestasi

d *engelompokkan siswa dalam kelas pada waktu metode

kelompok

e *erencanakan kegiatan proses belajar#mengajar untuk

siswa untuk perseorangan

(4)

" *enentukan siswa mana yang memerlukan bimbingan

khusus

g *enentukan tingkat pencapaian untuk setiap anak

2 "ungsi untuk bimbingan

$dapun "ungsi tes untuk kelas adalah sebagai berikut 

a *enentukan arah pembicaraan dengan orang tua

tentang anak#anak mereka

b *embantu siswa dalam pembentukan pilihan

c *embantu siswa mencapai tujuan pendidikan dan

 jurusan

d *emberi kesempatan kepada pembimbing, guru dan

orang tua dalam memahami kesulitan anak

 "ungsi untuk administrasi

$dapun "ungsi tes untuk kelas adalah sebagai berikut 

a *emberi petunjuk dalam pengelompokan siswa

b 'enempatan siswa baru

c *embantu siswa memilih kelompok

d *enilai kurikulum

e *emperluas hubungan masyarakat

(Public relation)

" *enyediakan in"ormasi untuk badan#badan lain diluar

sekolah

!elain itu hal lain yang harus diperhatikan adalah 

1 +ubungan dengan penggunaan

%alam penyusunan tes, selalu diingat "ungsi mana yang

saat itu dipentingkan karena "ungsiyang berbeda akan

menentukan bentukisi tes yang berbeda

2 -omprehensi" 

!ebuah tes hendaknya mencakup suatu kebulatan,

artinya

meliputi

berbagai

aspek

yang

dapat

menggambarkan keadaan siswa secara keseluruhan

( kecerdasan, sikap, pribadi dan sebagainya)

 -ontinuitas

!ebaiknya

tes

disusun

sedemikian

rupa,

sehingga

menggambarkan kelanjutan dari awal anak memasuki suatu

sekolah sampai dengan kelas terakhir %engan demikian akan

diketahui perkembangan anak itu dengan tidak terputus

C. Ciri"#iri Penusunan Tes Hasil Belajar

(5)

Dalam penyusunan tes setidak-tidaknya harus ada ciri atau karakteristik  yang harus dimiliki agar tes tersebut dapat dinyatakan sebagai tes yang baik. $enurut 5aharjo *4'*!, ciri-ciri penyusunan tes hasil belajar yaitu/

'. Tes hasil belajar yang baik adalah bah"a tes bersi%at valid atau memiliki validitas. Kata 0valid1 dapat diartikan dengan / tepat, benar, shahih, absah, sehingga kata validitas dapat diartikan dengan ketepatan, kebenaran, keshahihan atau keabsahan. (pabila kata valid dikaitkan dengan %ungsi tes sebagai alat pengukur, maka sebuah tes dikatakan memiliki 0validitas1 apabila tes tersebut dengan secara tepat dan benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

*. Tes hasil belajar tersebut telah memiliki reliabilitas atau bersi%at reliabel. Kata 0reliabilitas1 dapat diterjemahkan dengan keajegan 6 stability! atau kemantapan 6cosistence!. (pabila istilah tersebut dikaitkan dengan %ungsi tes sebagai alat pengukur mengenai keberhasilan belajar peserta didik, maka tes dinyatakan reliabel jika hasil-hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut berulangkali terhadap subyek yang sama, senantiasa menunjukkan hasil yang tetap sama atau ajeg dan stabil. Dengan demikian suatu ujian dikatakan telah memiliki reabilitas daya keajegan mengukur! apabila skor-skor atau nilai-nilai yang diperoleh para  peserta ujian untuk pekerjaan ujiannya adalah stabil, kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja ujian tersebut dilaksanakan, diperiksa, dan dinilai. +. Tes hasil belajar tersebut bersi%at objekti%. Tes hasil belajar dikatakan

sebagai tes yang obyekti%, apabila tes tersebut disusun dan dilaksanakan 0menurut apa adanya1. Ditinjau dari segi isi atau materi tesnya, maka istilah 0apa adanya1 tersebut arti bah"a materi tes diambil atau bersumber  dari materi yang telah diberikan sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang telah ditentukan. Dilihat dari segi pemberian skor dan penentuan nilai hasil tesnya, maka dengan istilah 0apa adanya1 itu terkandung pengertian  bah"a pekerjaan koreksi, pemberian skor, dan penentuan nilainya terhindar dari unsur-unsur subyekti%itas yang melekat pada diri penyusun tes. Tester  harus dapat menghindar sejauh mungkin

(6)

kemungkinan munculnya 0hallo effect 1 sehingga tes hasil belajar tersebut menghasilkan nilai-nilai yang objekti%.

. Tes tersebut bersi%at praktis  practicability! dan ekonomis. #ersi%at praktis mengandung arti bah"a tes hasil belajar dapat dilaksanakan dengan mudah, karena tes tersebut/

a. #ersi%at sederhana, dalam arti tidak memerlukan peralatan yang  banyak atau peralatan yang sulit pengadaannya.

 b. 7engkap, dalam arti bah"a tes tersebut telah dilengkapi dengan  petunjuk mengenai cara mengerjakannya, kunci ja"abannya, pedoman  scoring, dan penentuan nilainya.

c. #ersi%at ekonomis mengandung pengertian bah"a tes hasil belajar  tersebut tidak memakan "aktu panjang dan tidak memerlukan tenaga serta biaya yang banyak.

D. Prinsi$" $rinsi$ Penusunan Tes Hasil Belajar

(da beberapa prinsip dasar yang perlu dicermati di dalam menyusun tes hasil belajar agar tes tersebut dapat mengukur tujuan instruksional khusus untuk mata pelajaran yang telah diajarkan, atau mengukur kemampuan dan keterampilan peserta didik yang diharapkan, setelah mereka menyelesaikan suatu unit pelajaran tertentu. $enurut Doni *4'4!, prinsip-prinsip tersebut adalah /

'. Tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar (learning  outcomes! yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan instruksional. Kejelasan mengenai pengukuran hasil belajar yang dikehendaki akan memudahkan bagi guru dalam menyusun butir-butir soal tes hasil belajar. *. #utir-butir soal tes hasil belajar merupakan sampel yang representati% dari

 populasi bahan pelajaran yang telah diajarkan, sehingga dapat dianggap me"akili seluruh performance yang telah diperoleh selama peserta didik  mengikuti suatu unit pengajaran.

+. #entuk soal yang dikeluarkan dalam tes dibuat bervariasi, sehingga betul- betul cocok untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan tes itu sendiri. Untuk mengukur hasil belajar yang berupa ketrampilan misalnya, tidak tepat jika hanya menggunakan soal-soal

(7)

 berbentuk essay test yang ja"abannya hanya menguraikan dan bukan melakukan atau mempraktekkan sesuatu.

. Tes didesain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pernyataan tersebut mengandung makna bah"a desain tes hasil belajar harus disusun relevan dengan kegunaan yang dimiliki masing-masing jenis tes. Desain dari placement test tes yang digunakan untuk penentuan penempatan sis"a dalam suatu jenjang atau jenis  program pendidikan tertentu! tentu akan berbeda dengan desain dari  formative test  tes yang digunakan untuk mencari umpan balik guna memperbaiki proses pembelajaran, baik guru maupun bagi sis"a!. Kemudian  summative test   tes yang digunakan mengukur atau menilai sampai di mana pencapaian sis"a terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan dan selanjutnya untuk menentukan kenaikan tingkat atau kelulusan sis"a yang bersangkutan!. Demikian pula dengan diagnostic test  tes yang digunakan dengan tujuan untuk mencari sebab-sebab kesulitan belajar sis"a!.

. Tes harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan. (rtinya setelah tes dilaksanakan berkali-kali terhadap subjek yang sama, hasilnya selalu sama atau relati% sama. Dengan demikian tes hasil belajar hendaknya memiliki keajegan hasil pengukuran yang tidak diragukan lagi.

8. Tes hasil belajar di samping dapat dijadikan alat pengukuran keberhasilan  belajar sis"a, juga harus dapat dijadikan alat untuk mencari in%ormasi yang berguna untuk memperbaiki cara belajar sis"a dan cara mengajar  guru itu sendiri.

E. Bentuk Tes Hasil Belajar %an Teknik Penusunanna

$enurut Suharsimi, langkah-langkah dalam penyusunan tes ada 8, yaitu/ '. $enentukan tujuan mengadakan tes

*. $engadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan. +. $erumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan . $enderetkan semua TK dalam tabel persiapan TK itu

. $enyusun tabel spesi%ikasi yang memuat pokok materi aspek ber%ikir yang diukur beserta imbangan antara kedua hal tersebut.

(8)

8. $enuliskan butir-butir soal, didasar atas TK-TK yang sudah dituliskan  pada tabel TK dan aspek tingkah laku yang dicakup.

Sedangkan menurut Suke Silverius, langkah-langkah penyusunan tes ada '+ langkah, yaitu/

'. $enetapkan tujuan tes

Tujuan tes pencapaian adalah untuk mendapatkan in%ormasi tentang seberapa jauh sis"a sudah menyerap isi bahan pengajaran yang disajikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar.

*. (nalisis kurikulum

si bahan pengajaran yang disajikan di sekolah senantiasa mengikuti kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, evaluasi mengenai sejauh mana sis"a telah menyerap isi pengajaran itu harus pula didasarkan atas pengajaran yang digariskan dalam kurikulum tersebut.

+. (nalisis buku pelajaran dan sumber materi belajar lainnya.

Tes yang akan disusun hendaknya mengenai seluruh materi dari  pokok bahasan esensial yang telah ditetapkan.

. $enyusun kisi-kisi

Kisi-kisi disusun dalam bentuk matriks yang memuat komponen-komponen tertentu. (dapun komponen-komponen-komponen-komponen suatu kisi-kisi tes ditentukan oleh tujuan penulisan soal tersebut.

. $enulis TK & indikator 

Penulisan TK & indikator harus sesuai dengan komponen-komponen yang telah ditetapkan dalam kisi-kisi.

8. $enulis soal

Soal-soal yang ditulis tidak boleh menyimpang dati TK. Dalam  bagian penulisan soal ini dapat dimasukkan beberapa kegiatan, yakni

revie" soal menelaah soal!, seleksi soal dan merakit soal menjadi tes. 9. 5eproduksi tes terbatas

Tes yang sudah jadi diperbanyak dalam jumlah yang cukup untuk  tujuan uji coba.

:. Uji coba

(9)

Tes yang sudah diperbanyak, diuji cobakan pada sampul yang telah ditentukan. Uji coba soal tersebut diperlukan untuk pengkajian mutu soal-soal.

;. (nalisis soal

$elalui analisis soal dapat diketahui baik buruknya mutu! suatu  butir soal.

'4. 5evisi soal

(pabila hasil analisis menunjukkan adanya butir soal yang jelek, maka butir-butir soal itu perlu direvisi diperbaiki!.

''. $enentukan soal-soal yang baik 

Sebagaimana dikatakan di atas, soal-soal yang telah diujicobakan itu perlu dianalisis untuk dapat diperoleh gambaran tentang tingkat kesulitan, %ungsi pengecoh, dan penyebaran ja"aban oleh kelompok. Dari data tersebut dapat ditetapkan butir-butir mana yang baik dan mana yang tidak.

'*. $erakit soal menjadi tes

Semua soal yang baik, kalau sudah banyak yang terkumpul dan meliputi semua pokok bahasan serta aspek yang hendak diukur, dapat dirakit menjadi tes yang standar.

Kemudian, (nas Sudijono merumuskan beberapa prinsip dasar yang perlu dicermati di dalam menyusun tes hasil belajar agar tes tersebut dapat mengukur  tujuan instruksional khusus untuk mata pelajaran yang telah diajarkan, atau diharapkan, setelah mereka menyelesaikan suatu unit pengajaran tertentu.

 Pertama, tes hasil belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar  yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan instruksional.

 Kedua, butir-butir soal tes hasil belajar harus merupakan sampel yang representati% dari populasi bahan pelajaran yang telah diajarkan.

 Ketiga, bentuk soal yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar harus dibuat  bervariasi.

 Keempat, tes hasil belajar harus didesain sesuai dengan kegunaannya untuk  memperoleh hasil yang diinginkan.

 Kelima, tes hasil belajar harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan.

(10)

 Keenam, tes hasil belajar disamping harus dapat dijadikan alat pengukur  keberhasilan belajar sis"a, juga harus dapat dijadikan alat untuk mencari in%ormasi yang berguna untuk memperbaiki cara belajar sis"a dan cara mengajar  guru itu sendiri.

$enurut Suharsimi (rikunto *4'*!, ada beberapa bentuk tes hasil belajar yang biasa digunakan oleh guru.

'. Soal ngatan

Pertanyaan ingatan biasa digunakan untuk mengukur penguasaan materi yang berupa %akta, istilah, de%inisi, klasi%ikasi, atau kategori, urutan maupun kriteria. (dapun macam-macam soal ingatan antara lain.

a. Tes hasil belajar bentuk uraian

Tes uraian memiliki karakteristik/ ', berbentuk pertanyaan atau  perintah yang menghendaki ja"aban berupa uraian&paparan kalimat  panjang. *, bentuk pertanyaan menuntut testee untuk memberikan  penjelasan&komentar. +, jumlah soalnya terbatas. , umumnya di a"al

dengan kata jelaskan, mengapa, bagaimana, uraikan. '! Penggolongan tes uraian

a! Tes uraian bentuk bebas&terbuka, yaitu tes yang menghendaki  ja"aban dari testee sepenuhnya.

 b! Tes uraian bentuk terbatas yaitu, tes yang menghendaki ja"aban yang sudah terarah.

Tes uraian dipergunakan apabila pembuat soal menghendaki seberapa jauh pemahaman testee pada materi tertentu.

*! Petunjuk operasional penyusunan tes uraian

a! Diusahakan agar butir-butir soal tes uraian dapat mencakup materi yang telah di ajarkan

 b! Untuk menghintari kecurangan, susunan alimatsoal dibuat  berlainan dengan kalimat di buku.

c! Setelah membuat tes, hendaknya dirumuskan dengan tegas d! <angan membuat dengan perintah seragam

e! Kalimat soal hendaknya disingkat secara ringkas

%! =endaknya di kemukakan pedoman dalam menja"ab tes  b. Tes hasil belajar bentuk pilihan ganda

(11)

Tes objekti% merupakan dengan ja"aban pendek yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dija"ab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih diaantara beberapa kemungkinan  ja"aban pada masing-masing item, atau menuliskan ja"aban berupa

kata maupun simbol pada tempat yang telah disediakan. *. Soal Pemahaman

Pertanyaan pemahaman biasanya menggunakan kata-kata perbedaan,  perbandingan, menduga, menggeneralisasikan, memberikan contoh,

menuliskan kembali, memperkirakan. +. Soal (plikasi

Soal aplikasi adalah soal yang mengukur kemampuan sis"a dalam mengaplikasikan menerapkan! pengetahuannya untuk memecahkan masalah sehari-hari atau persoalan yang dikemukakan oleh pembuat soal. Kata-kata yang digunakan dalam soal aplikasi atau kemampuan yang dituntut antara lain, mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan, memanipulasikan, memodi%ikasikan, menghubungkan, menunjukkan, dan menggunakan.

. Soal (nalisis

Soal analisis adalah soal yang menuntut kemampuan sis"a untuk  menganalisis atau menguraikan sesuatu persoalan untuk diketahui bagian- bagiannya. Kemudian, kata-kata yang digunakan atau kemampuan yang dituntut antara lain meliputi, memerinci, menyusun diagram, membedakan, mengilustrasikan, menyimpulkan, memilih, memisahkan, membagi.

. Soal Sintesis

Soal sintesis dimulai dengan suatu kasus. #erdasarkan atas  penelaahan kasus tersebut sis"a diminta untuk mengadakan sintesis yaitu menyimpulkan, mengkategorikan, mengkombinasikan, mengarang, membuat desain, mengorganisasikan, menghubungkan, menuliskan kembali, membuat rencana, menyusun, dan menciptakan.

8. Soal >valuasi

Soal evaluasi adalah soal yang berhubungan dengan menilai, mengambil kesimpulan, membandingkan, mempertentangkan, mengkritik, mendeskripsikan, membedakan, menerangkan, memutuskan, dan mena%sirkan.

(12)

BAB III PENUTUP

A. &esim$ulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bah"a tes merupakan alat untuk  mengukur kemampuan sis"a, dan dalam tes pun terdapat langkah-langkah  penyusunan tes, ini agar guru&pendidik memiliki acuan dalam penyusunannya dan juga sesuai dengan kemampuan sis"a, indikator pembelajaran, serta kurikulum sekolah tersebut.

Dalam langkah-langkah penyusunan tes tersebut, para ahli berbeda dalam perumusannya. (kan tetapi hampir sama dalam menguatkan dan mende%inisikan langkah-langkah penyusunan tersebut.

Disamping itu, selain langkah-langkah penyusunan tes juga a da prinsip- prinsip yang harus diketahui oleh seorang guru dalam melakukan penilaian.

(13)

DA!TAR PUSTA&A

(rikunto, Suharsimi. *4'*. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua. #umi (ksara. <akarta.

Doni,  ?yoman Pramana, dkk. *4'4.  Evaluasi Pendidikan. Universitas Pendidikan @anesha. Singaraja.

5aharjo, (ri% #udi. *4'*.  Penyusunan Tes. Universitas $uhammadiyah Aogyakarta. Aogyakarta.

3ening, Sri. *4'4. Evaluasi ela!ar . Universitas ?egeri Aogyakarta. Aogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

komponen yang biasa digunakan dalam penyusunan kisi-kisi tes prestasi belajar. adalah sebagai berikut: Jenis sekolah/jenjang sekolah,Mata

1) Dapat digunakan untuk mengukur segala level pengetahuan, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks. 2) Perangkat tes dapat mencakup hampir seluruh mata pelajaran. 3)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa frekuensi tes mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi, dimana terjadi perbedaan

Dikenal juga dengan kisi-kisi soal adalah sebuah Tabel analisis yang didalamnya dimuat rincian materi tes.. dan tingkah laku beserta proposi yang dikehendaki

Suatu tes yang berkualitas yang d.apat mengukur a.pa sebenarrlya yang akan dlulcur dapat disusun -ci1a direncanakan dengan ba.ik.. Akhadia.h (i9g2)

Validitas item dari suatu tes adalah ketapatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas),

Oleh karena itu, peneliti “mengembangkan instrument tes hasil belajar kognitif mata pelajaran fisika siswa kelas X SMA Negeri Khusus Jeneponto” agar dapat

Tes esai dapat juga disebut sebagai tes dengan menggunakan pertanyaan terbuka, dimana dalam tes tersebut siswa diharuskan menjawab sesuai kemampuan yang dimiliki oleh para peserta