• Tidak ada hasil yang ditemukan

Checklist Osce Semester 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Checklist Osce Semester 4"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PF Penyakit Hepatobilier PF Penyakit Hepatobilier No

No Aspek Aspek Yang Yang DinilaiDinilai 1

1 Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik a.

a. Inspeksi umum : ikterus pada Inspeksi umum : ikterus pada sklera mata, pucat pada konjuntiva, injeksi silier, sklera mata, pucat pada konjuntiva, injeksi silier, ikterusikterus pada kulit dan spider naevi pada dinding torak

pada kulit dan spider naevi pada dinding torak b.

b. Inspeksi abdomen : kulit abdomen, venektasiInspeksi abdomen : kulit abdomen, venektasi c.

c. Palpasi :Palpasi :

 Palpasi hepar (menilai tepi, Palpasi hepar (menilai tepi, permukaan, ukuran, nyeri tekan dan konsistensi)permukaan, ukuran, nyeri tekan dan konsistensi) 

 Palpasi lienPalpasi lien 

 Palpasi kandung empedu (Murphy sign)Palpasi kandung empedu (Murphy sign) 

 Palpasi tungkai menilai edema pretibiaPalpasi tungkai menilai edema pretibia

d.

d. Perkusi abdomen (menilai ascites dengan pemeriksaan shifting dullness Perkusi abdomen (menilai ascites dengan pemeriksaan shifting dullness dan gelombangdan gelombang cairan)

cairan) 2

2 MemberikMemberikan informasi mengenai hasil pemeriksaan dan follow an informasi mengenai hasil pemeriksaan dan follow up lanjutup lanjut

Pemasangan NGT Pemasangan NGT No

No Aspek Aspek Yang Yang DinilaiDinilai 1

1 PersiapanPersiapan a.

a. Memberi penjelasan yang benar, jelas Memberi penjelasan yang benar, jelas dan lengkap tentang tujuan dan tatacaradan lengkap tentang tujuan dan tatacara pemasangan NGT dan meminta persetujuan pasien

pemasangan NGT dan meminta persetujuan pasien b.

b. Mempersiapkan alat dan bahan : NGT sesuai Mempersiapkan alat dan bahan : NGT sesuai ukuran, klem, pinset anatomis, spuit 10cc,ukuran, klem, pinset anatomis, spuit 10cc, handscoen, kasa, plester, gunting plester,

handscoen, kasa, plester, gunting plester, stetoskop, jelly/pelumas, tempat penampunganstetoskop, jelly/pelumas, tempat penampungan isi lambung (urin bag, dll)

isi lambung (urin bag, dll) c.

c. Mengatur posisi pasienMengatur posisi pasien d.

d. Berdiri di sebelah kanan pasienBerdiri di sebelah kanan pasien e.

e. Memakai sarung tanganMemakai sarung tangan f.

f. Memeriksa patensi nasalMemeriksa patensi nasal 2

2 TehnikTehnik a.

a. Ukur panjang tube/selang yang akan digunakan dengan metode tradisional atau metodeUkur panjang tube/selang yang akan digunakan dengan metode tradisional atau metode Hanson

Hanson b.

b. Tandai batas panjang selang NGTTandai batas panjang selang NGT c.

c. Beri jelly pada selangBeri jelly pada selang d.

d. Masukkan selang NGT secara perlahan melalui lubang hidung, sampai Masukkan selang NGT secara perlahan melalui lubang hidung, sampai nasofaringnasofaring (tenggorokan). Selama NGT dimasukkan, anjurkan pasien untuk menelan

(tenggorokan). Selama NGT dimasukkan, anjurkan pasien untuk menelan e.

e. Fleksikan kepala pasien kearah dada setelah selang melalui Fleksikan kepala pasien kearah dada setelah selang melalui nasofaringnasofaring f.

f. Periksa selang NGT yang sudah Periksa selang NGT yang sudah terpasang apakah sudah benar masuk ke lambung denganterpasang apakah sudah benar masuk ke lambung dengan menggunakan stetosk

menggunakan stetoskop, bila terdengar bunyi op, bila terdengar bunyi “DUB” berarti posisi NGT “DUB” berarti posisi NGT sudah tepat disudah tepat di lambung

lambung g.

g. Fiksasi selang NGT pada pipi atau hidungFiksasi selang NGT pada pipi atau hidung h.

h. Tutup ujung selang dengan spuit 10cc Tutup ujung selang dengan spuit 10cc atau hubungkaatau hubungkan dengan peralatan penampungn dengan peralatan penampung seperti urin bag

seperti urin bag 3

3 MemberikMemberikan informasi kepada pasien bahwa an informasi kepada pasien bahwa pemasanpemasangan sudah selesaigan sudah selesai 4

(2)

 Anamnesis Penyakit Gastrointestinal

No Aspek Yang Dinilai

1 Membina hubungan baik

a. Menyapa/mengucapkan salam dan memperkenalkan diri

b. Menunjukkan keinginan untuk mengadakan kontak mata, ekspresi wajah dan bahasa tubuh untuk menunjukkan mendengar, terbuka dan perhatian

c. Mendorong pasien untuk menceritakan keluhannya d. Menggunakan bahasa yang dimengerti pasien

2 Mengumpulkan informasi yang dibutuhkan a. Data umum pasien

b. Keluhan utama

c. Riwayat penyakit sekarang

 Keluhan utama  Lokasi

 Sejak kapan

 Perjalanan penyakit

 Keluhan lain terkait keluhan utama  Hal-hal yang memperburuk keluhan  Hal-hal yang mengurangi keluhan  Riwayat pengobatan sekarang

d. Riwayat penyakit dahulu

 Penyakit kronis dan penyakin lainnya yang pernah diderita  Riwayat pengobatan penyakit terdahulu

e. Riwayat penyakit keluarga f. Riwayat kebiasaan social

 Olahraga  Merokok  Diet

 Hubungan suami-istri

 Hubungan dengan tetangga dan teman

(3)

Breast Exam

No Aspek Yang Dinilai

1 Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut dan stress sebelum melakukan pemeriksaan payudara :

i. Memberi penjelasan dengan benar, jelas lengkap, dan jujur tentang cara dan tujuan pemeriksaan

ii. Menberitahukan kemungkinan adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang timbul selama pemeriksaan dilakukan

iii. Meminta pasien untuk membuka pakaian bagian atas 2 Pemeriksaan dalam posisi duduk

a. Melakukan inspeksi payudara

 Pesien meletakkan kedua tangan : (1) disamping, (2) menekan pinggang dengan siku

ditarik ke arah belakang, (3) ke atas kepala

 Pemeriksaan dilakukan dari arah depan dan samping

 Lakukan penilaian terhadap ukuran, simetris atau tidak, bentuk, kulit sekitarnya, jaringan

parut, serta putting dan areola apakah terdapat perubahan kulit yang dapat berupa eritema, retraksi, perubahan putting susu maupun discharge

b. Melakukan palpasi kelenjar limfe

 Posisi pasien dan pemeriksa duduk saling berhadapan

 Melakukan palpasi kelenjar limfe axilla, nilai apakah terdapat pembesaran, kekenyalan, dll  Melakukan palpasi kelenjar limfe supraklavikular, nilai apakah terdapat pembesaran,

kekenyalan, dll

 Melakukan palpasi kelenjar limfe infraklavikular, nilai apakah terdapat pembesaran,

kekenyalan, dll

 Melakukan palpasi kelenjar limfe mammaria interna, nilai apakah terdapat pembesaran,

kekenyalan, dll

3. Pemeriksaan dalam posisi berbaring

a. Meminta pasien untuk berbaring di atas tempat tidur, bahu diganjal dengan bantal, tangan diletakkan dibelakang kepala dan pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien b. Melakukan inspeksi payudara, lakukan penilaian terhadap ukuran, simetris atau tidak,

bentuk, kulit sekitarnya, jaringan parut serta putting dan areola apakah terdapat perubahan kulit yang dapat berupa eritema, retraksi, perubahan putting susu maupun discharge

c. Melakukan palpasi pada sisi payudara yang sehat terlebih dahulu

d. Melakukan palpasi payudara dengan menggunakan ujung tiga jari tengah dengan gerakan sirkular, nilai konsistensinya, elastisitas, kekenyalan, nodul ataupun massa

e. Melakukan palpasi nipple dan areola, nilai : elastisitas, discharge, retraksi, pendataran, dan apakah terdapat edema

f. Pemeriksaan dilakukan pada kedua payudara dengan cara yang sama 4 Memberikan informasi hasil pemeriksaan dan follow up lebih lanjut

(4)

BCLS

No Aspek Yang Dinilai

1 Menilai kondisi (saya menemukan seorang jatuh, tidak sadarkan diri, dan memastikan tempat aman)

a. Unresponsiveness

b. Tidak bernafas atau gasping

2 Mengaktifkan system respon emergensi a. Memanggil bantuan

b. Menelpon nomor emergensi (dengan memberikan informasi berupa lokasi, peristiwa yang terjadi, jumlah dan kondisi korban, jenis bantuan/pertolongan yang diperlukan, dan jika perlu minta panduan cara melakukan RJP)

3 Mengambil alat AED (Automated External Defibrilator) 4 Periksa nadi

a. Tentukan lokasi landmark dan raba 5-10 detik 5 jika denyut nadi teraba:

a. Berikan napas bantu 1x setiap 5-6 detik b. Periksa kembali denyut nadi setiap 2 menit 6 Jika denyut nadi tidak teraba:

a. Tentukan landmark untuk kompresi dada b. Lakukan teknik kompresi dengan benar

-

Posisi tangan dan tubuh haru benar

-

Tekanan 5 cm tegak lurus kebawah

-

Katakan hitungan (1-10, 1-20, 1-30)

-

Berikan 30x kompresi dada diikuti dengan 2 tiupan

c. Periksa denyut nadi dan pernapasan setelah 5 siklus/2 menit 7 Jika AED sudah tersedia

a. Pasang alat AED

b. Cek irama jantung (VT/VF)

-

Jika iramanya shockable (VT/VF) : berikan shock 1x dan segera lanjutkan kembali RJP

selama 2 menit, kemudian nilai kembali

-

Jika irama jantung tidak shockable (bukan VT/VF) : lanjutkan RJP selama 2 menit

kemudian nilai kembali

8 Bila nadi sudah teraba, periksa pernapasan (3M) 9 Nadi dan napas adekuat, recovery position

(5)

PF Penyakit Jantung

No Aspek Yang Dinilai

1 Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut dan stress sebelum melakukan pemeriksaan fisik

2 Memberi penjelasan yang benar, jelas dan lengkap tentang tujuan pemeriksaan

3 Memberitahukan kemungkinan adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang timbul selama pemeriksaan dilakukan

4 Melakukan inspeksi

-

Ekspresi wajah : apakah pasien tampak kesakitan, pucat, berkeringat, sesak dan

tanda-tanda sianosis sentral

-

Leher: pembesaran kelenjar tiroid, distensi vena jugularis

-

Dada: adanya jaringan parut, menilai pulsasi, gerakan dinding dada

-

Anggota gerak: clubbing finger, sianosis perifer

5 Melakuka pemeriksaan palpasi

-

Nadi (dilakukan secara bilateral) : menilai kecepatan, irama, isi, dan karakter

-

Penilaian capillary refill

-

Tekanan vena jugularis

-

Iktus cordis (lokasi, normal/tidak normal)

6 Melakukan pemeriksaan perkusi jantung (menentukan batas janung normal) 7 Melakukan pemeriksaan auskultasi jantung (BJ1, BJ2, suara tambahan, bising)

8 Pemeriksaan inkompetensi vena sefena / Trendelenburg (te brodie), mendeteksi bruits 9 Memberikan informasi mengenai hasil pemeriksaan dan follow up lebih lanjut

(6)

Analisa EKG

No Aspek Yang Dinilai

1 Memeriksa identitas pasien, tanggal dan nama operator pada kertas EKG 2 Menilai kalibrasi standar amplitudo dan kecepatan perekaman

 Amplitudo standar 1cm/mV  Kecepatan standar 25 mm/detik

3 Menentukan irama 4 Menentukan laju QRS

 Jika laju QRS teratur (300/jumlah kotak sedang diantara R-R) atau (1500/jumlah kotak kecil

diantara R-R)

 Jika laju QRS tidak teratur : jumlah kompleks QRS dalam 6 detik pada sadapan II panjang

dikali 10

5 Menentukan aksis QRS ( dengan menghitung amplitudo QRS pada sadapan yang saling tegak lurus, gunakan sadapan I dan aVF)

 Jumlah amplitudo defleksi positif dan negatif pada sadapan I  Jumlah amplitudo defleksi positif dan negatif pada sadapan aVF  Aksis : (normal, LAD, RAD, extreme RAD )

6 Menilai morfologi gelombang P

 Amplitudo gelombang P  Durasi gelombang P  Kesan : 7 Menilai interval PR 8 Menilai kompleks QRS  Durasi  Amplitudo  Morfologi

 Progresi gelombang R dari V1 sampai V6

9 Menilai segmen ST

 Isoelektrik  Depresi di :  Elevasi di :

 Repolarisasi dini

10 Menilai morfologi gelombang T

 Inverse gelombang T  Hiperakut (tall) T

11 Interval QTc = interval QT/√interval RR 12 Kesimpulan / Kesan EKG

(7)

Pemasangan IUD

NO Aspek Yang Dinilai 1 Persiapan

a. Memberi penjelasan dengan benar, jelas, lengkap dan jujur tentang cara dan tujuan pemasangan IUD serta efek yang ditimbulkan

b. Meminta pasien untuk mengosongkan rektum dan kandung kemih, kemudian mempersilahkan untuk tidur dengan posisi litotomi

c. Mempersiapkan alat termasuk mengatur pencahayaan kemudian pemeriksa mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril secara aseptik

2 Melakukan pemasangan IUD

a. Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks

-

Pemeriksa duduk diantara tungkai pasien

-

Memisahkan labia dengan satu jari

-

Dengan tangan kanan, memasukkan secara miring spekulum yang masih tertutup dengan

perlahan-lahan ke dalam introitus di atas jari-jari tangan kiri, kemudian putar spekulum ke posisi lurus dan buka spekulum untuk memvisualisasi serviks

b. Usap vagina dan serviks dengan menggunakan larutan antiseptik c. Jepit serviks dengan tenakulum

d. Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dengan menggunakan sonde, kemudian keluarkan e. Lepaskan sarung tangan

f. Masukkan lengan IUD ke dalam tabung inserter

g. Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter yang masih berada di dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru pada tabung inserter, kemudian buka seluruh plastik penutup kemasan, lalu pakai sarung tangan kembali

h. Angkat tabung IUD dari kemasannya tanpa menyentuh permukaan yang ti dak steril (hati-hati  jangan sampai pendorongnya terdorong)

i. Pegang IUD dengan leher biru dalam posisi horizontal (sejajar lengan IUD) sementara

melakukan tarikan hati-hati pada tenakulum, masukkan tabung inserter kedalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan

 j. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan

k. Lepaskan lengan IUD dengan menggunakan teknik withdrawal yaitu menarik keluar tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong

l. Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan

m. Tarik keluar sebagian tabung inserter, potong benang IUD kira-kira 3-4 cm panjangnya

n. Memberitahukan pasien bahwa pemasangan IUD sudah selesai dan bahwa tangan pemeriksa akan segera dikeluarkan, bersihkan jelly pada pasien

o. Minta pasien menunggu selama 15-30 menit setelah pemasangan IUD Ajarkan pada klien bagaimana memriksa benang IUD

p. Mencuci tangan

(8)

PF PENYAKIT SALURAN PERNAPASAN NO Aspek Yang Dinilai

1 Memberi salam dan memperkenalkan diri 2

Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut dan stress sebelum melakukan pemeriksaan fisik

3

Menjelaskan tujuan, manfaat, prosedur dan ketidaknyamanan yang mungkin akan timbul selama pemeriksaan secara benar dan jelas

4 Berdiri di sisi kanan dan mempersilahkan pasien melepas pakaian dan berbaring Pemeriksaan Dada Anterior

5 Inspeksi dalam keadaan statis dan dinamis

a. Memperhatikan ekspresi wajah, Pernapasan cuping hidung, bibir dan penggunaan otot bantu nafas

b. Memperhatikan : bentuk dada, sela iga, venektasi c. Jari tangan (Clubbing finger, sianosis)

d. Menentukan jenis pernapasan dan membandingkan gerakan dinding dada 6 Melakukan palpasi dada anterior

a. Menilai limfadenopati, posisi trakea, nyeri tekan b. Menilai pergerakan dinding dada

c. Menilai fremitus taktil 7 Melakukan perkusi 8 Melakukan auskultasi

Pemeriksaan Dada Posterior

9 Inspeksi dalam keadaan statis dan dinamis

a. Memperhatikan bentuk dinding dada, tulang belakang, pergerakan dinding dada 10 Melakukan palpasi dada posterior

a. Melakukan pemeriksaan fremitus taktil

11 Melakukan perkusi (menentukan batas paru belakang) 12 Melakukan auskultasi

(9)

PF PENYAKIT GASTROINTESTINAL NO Aspek Yang Dinilai

1 Persiapan

a. Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut dan stress sebelum melakukan pemeriksaan fisik

b. Memberi penjelasan dengan benar, jelas, lengkap dan jujur tentang cara dan tujuan pemeriksaan

c. Memberitahukan kemungkinan adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang timbul selama pemeriksaan dilakukan

2 Melakukan Inspeksi

a. Penampilan umum : tenang/gelisah/diam menahan rasa sakit, pucat/tidak b. Kulit : kuning(ikterus)/tidak

c. Ekstremitas atas dan bawah : otot-otot tangan mengecil/tidak, ada tidaknya spider angioma, kuku(lunula melebar/tidak), warna kulit, edema

d. Wajah : mata cekung/tidak, sklera ikterik/tidak, ada/tidaknya telengiektasis e. Abdomen

 Bentuk perut : simetris/tidak simetris, terlihat/tidak pembesaran setempat pada abdomen  Keadaan

 Gerakan dinding perut : pergerakan peristaltik usus, dinding perut tegang dan tidak

bergerak, darm steifung

 Pulsasi/denyutan pada dinding abdomen : pada dinding perut daerah epigastrium

3 Melakukan pemeriksaan auskultasi abdomen

-

Suara peristaltik usus (terdengar normal, meningkat, melemah)

-

Bising pembuluh darah (murmur sistolik atau diastolik)

4 Melakukan pemeriksaan palpasi

 Keadaan dinding perut : tegang, distensi  Nyeri tekan

 Ada/tidaknya benjolan atau massa di abdomen

5 Melakukan pemeriksaan perkusi abdomen Perkusi seluruh regio abdomen

Pemeriksaan ascites

-

Cairan bebas dalam rongga abdomen

-

Pemeriksaan shifting dullness

Referensi

Dokumen terkait

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan ukuran kapal yang wajib diklasifikasikan, tata cara pemanfaatan hasil pengujian dan pemeriksaan yang dilakukan oleh

Tanggung Jawab Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan/ Audit Pelaksanaan Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan/ Audit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Mencatat ke dalam Rekam Medik dan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan tadi termasuk

Sistem pakar yang diperlukan, yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas berupa pemeriksaan dan cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi

Hasil penelitian ini yang telah dilakukan tentang pengaruh pendidikan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap pengetahuan siswi dalam upaya deteksi dini kanker payudara di

Pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung yang bermutu merupakan komponen penting dalam penerapan strategi DOTS, baik untuk penegakan diagnosis maupun follow up.

Pratama, 2014 Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan sebelumnya didapatkan bahwa para siswi belum mengetahui bagaimana cara pemeriksaan payudara dengan menggunakan teknik SADARI,

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk pencegahan fibroadenoma mammae dengan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri yang di lakukan oleh tiap perempuan dengan cara tertentu