BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. LaLatatar Br Belelakakanangg
Tata Cara Menangani
Tata Cara Menangani Drosophilla Drosophilla
Untuk pemeliharaan dan pembiakan, Drosophila membutuhkan media yang Untuk pemeliharaan dan pembiakan, Drosophila membutuhkan media yang tepat supaya dapat hidup
tepat supaya dapat hidup dan berkembang biak dan berkembang biak dengan baik. Medium dengan baik. Medium yang yang sederhanasederhana hin
hingga gga medmedium ium yanyang g lenlengkagkap p dapdapat at digdigunaunakan kan untuntuk uk pempemeliheliharaaaraann Dorosophila Dorosophila.. Dalam praktikum ini kami menggunakan medium agar- pisang- ragi- gula merah Dalam praktikum ini kami menggunakan medium agar- pisang- ragi- gula merah (APRG).
(APRG).
Lalat buah (
Lalat buah ( Drosophila sp Drosophila sp.) sebanyak 10 pasang jantan- betina dimasukkan.) sebanyak 10 pasang jantan- betina dimasukkan dalam botol berisi medium agar- pisang- ragi- gula merah (APRG). Medium tersebut dalam botol berisi medium agar- pisang- ragi- gula merah (APRG). Medium tersebut seb
sebagaagai i bahbahan an makmakanaanan n lallalat. at. LalLalat at betbetina ina akaakan n berberteltelur, ur, kemkemudiudian an teltelur ur berberubaubahh menjadi larva, larva menjadi pupa, dan pupa menjadi imago. Umumnya rata-rata menjadi larva, larva menjadi pupa, dan pupa menjadi imago. Umumnya rata-rata siklus
siklus Drosophila Drosophila adalah 10 hari.adalah 10 hari. Lalat buah
Lalat buah Drosophila sp. Drosophila sp. Dapat dibedakan dari lalat buah betina melaluiDapat dibedakan dari lalat buah betina melalui pengamatan bentuk dan ukuran tubuh (lalat jantan lebih
pengamatan bentuk dan ukuran tubuh (lalat jantan lebih kecil dari lalat kecil dari lalat betina), bentuk betina), bentuk dan fusi pada abdomen (abdomen lalat jantan terlihat hitam) dan ada tidaknya sisir dan fusi pada abdomen (abdomen lalat jantan terlihat hitam) dan ada tidaknya sisir kelamin (
kelamin ( sex comb sex comb).).
Dalam melakukan pengamatan lalat
Dalam melakukan pengamatan lalat DrosophilaDrosophila dengadengan n kunckunci i determdeterminasiinasi species dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis
species dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis Drosophila Drosophila yang tersebar diyang tersebar di alam.
alam.
Drosophila
Drosophila melanogastemelanogaster r merupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan dimerupakan jenis lalat buah yang dapat ditemukan di buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahun-tahun dalam kajian
genetika dan perilaku hewan. genetika dan perilaku hewan.
Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror, 1992): Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror, 1992): K
Kiinnggddoomm AAnniimmaalliiaa P
Phhyylllluumm AArrtthhrrooppooddaa K
Keellaass IInnsseeccttaa O
Orrddoo DDiipptteerraa F
Faammiillii DDrroossoopphhiilliiddaaee G
Spesies
Spesies Drosophila Drosophila melanogaster melanogaster
Se
Selailain n ititu, u, DrDrososopophihila la jujuga ga didiklklasasififikikasasikikan an ke ke dadalalam m susub b orordo do CyCyclclopophohorprphaha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) dan
dan tertermasmasuk uk ke ke daldalam am serseri i AcalAcaliptiptrata rata yaiyaitu tu imaimago go menmenetas dengaetas dengan n kelkeluar uar dardarii bagian anterior pupa (Wheeler, 1981).
bagian anterior pupa (Wheeler, 1981).
Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen yang teratur. segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, ayitu; kepala, segmen yang teratur. segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, ayitu; kepala, tho
thorakraks, s, dan dan abdabdomeomen. n. sepseperti erti hewhewan an simsimetretris is bilbilateateral ral lailainnynnya, a, DroDrosopsophilhila a iniini mem
mempunpunyai yai porporos os antanterierior or dan dan posposteriterior or (ke(kepalpala-eka-ekor) or) dan dan porporos os dordorsovsovententralral (punggung-perut). Pada Drosophila, determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam (punggung-perut). Pada Drosophila, determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam telu
telur r memmemberberi i infinformormasi asi posposisiisionaonal l untuntuk uk penpenempempataatan n kedkedua ua porporos os ini ini bahbahkankan seb
sebeluelum m fertfertiliilisassasi. i. setsetelaelah h fertfertiliilisassasi, i, infinformormasi asi dendengan gan benbenar ar dan dan akhakhirnirnya ya akaakann memicu struktur yang khas dari setiap segmen.
memicu struktur yang khas dari setiap segmen.
Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya: Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya: Warn
Warna a tubtubuh uh kunkuning ing keckecokloklataatan n dendengan gan cincincin cin berberwarwarna na hithitam am di di tubtubuh uh bagbagianian belakang.
belakang.
•
• Berukuran kecil, antara 3-5 mm.Berukuran kecil, antara 3-5 mm. •
• Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekatUrat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat
dengan tubuhnya. dengan tubuhnya.
•
• Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.7-12 percabangan. •
• CroCrossvssvein ein posposterterior ior umuumumnymnya a lurlurus, us, tidtidak ak melmelengengkunkung. g. MatMata a majmajemuemuk k
berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah. berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
•
• TeTerdrdapapat at mamata ta ococeleli i papada da babagigian an atatas as kekepapala la dedengngan an ukukururan an lelebibih h kekecicill
dibanding mata majemuk. dibanding mata majemuk.
•
• ThThororax ax beberbrbululu-u-bubulu lu dedengngan an wawarnrna a dadasasar r puputitih, h, sesedadangngkakan n ababdodomemenn
bersegmen lima dan bergaris hitam Sayap panjang, berwarna transparan, dan bersegmen lima dan bergaris hitam Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax.
posisi bermula dari thorax.
Sedangkan ciri-ciri yang membedakan Drosophila jantan dan betina antara lain; Sedangkan ciri-ciri yang membedakan Drosophila jantan dan betina antara lain;
1. Ukuran tubuh lebih kecil dari betina 1. Ukuran tubuh lebih besar dari jantan
2. Sayap lebih pendek dari sayap betina 2. Sayap lebih panjang dari sayap jantan
3. Terdapat sisir kelamin (sex comb) 3. Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb)
4. Ujung abdomen tumpul dan lebih hitam
4. Ujung abdomen runcing
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Fase perkembangan dari telur Drosophila melanogaster dapat dilihat lebih jelas pada
gambar di bawah ini.
Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan (Silvia, 2003)
Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan
imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa (Silvia, 2003).
Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. (Silvia, 2003). Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut (Borror, 1992).
Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior (Silvia, 2003).
Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago (Ashburner, 1985).
Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botol. Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa.
Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa (Ashburner, 1985).
Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa (Silvia, 2003).
Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya belum terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan.
Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu
yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio. (Borror, 1992)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophila melanogaster diantaranya sebagai berikut:
• Suhu Lingkungan
• Ketersediaan Media Makanan
• Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan • Intensitas Cahaya
Determinasi Drosophilla
Drosophila merupakan salah satu marga dari Drosophilidae. Menurut Bock (1976), Drosophila merupakan marga yang memiliki jumlah paling besar bila dibandingkan dengan marga yang lainnya.
Sistematika Drosophila menurut Storer, TI, dan Usinger, RL., (1975) dalam Aini (1992) adalah sebagai berikut:
phylum : Arthropoda
kelas : Insecta
anak kelas : Pterygota
bangsa : Diptera
anak bangsa : Clyclorrhapa suku : Drosophilidae marga : Drosophila
Siklus Hidup Lalat Buah ( Drosophila sp)
Selama musim panas Drosophila terdapat di semua bagian dunia dan salah satu dari spesiesnya biasa untuk mengerumuni buah-buahan yang ranum dan tempat-tempat sampah. Drosophila merupakan hewan yang tidak asing lagi dalam dunia genetika, hewan ini sering dijadikan sebagai objek penelitian genetika.Lalat buah ( Drosophila) mudah berkembang biak serta memiliki siklus hidup yang
Periode dari pengembangan Drosophila melanogaster bervariasi antara lain temperatur, umumnya semua jenis berdarah dingin. Waktu perkembangan yang paling pendek (telur-dewasa), adalah 7 hari, dan dicapai pada suhu 28° C. Perkembangan meningkat pada suhu yang lebih tinggi, yaitu sekitar 30° C, selama 11 hari, hal tersebut berkaitan dengan pemanasan tekanan.
Pada suhu 25° C tersebut, lama harinya umumnya adalah sekitar 8.5 hari, sedangkan pada suhu 18° C lama harinya sekitar 19 hari dan pada suhu 12° C lama hari perkembangannya adalah 50 hari. betina meletakkan sekitar 400 telur, sekitar lima tiap waktunya, dimasukkan ke dalam sebuag kantung atau material organik lain. panjnag telur sekitar 0.5 millimetres akan mengeram setelah 12-15 jam pada suhu 25° C. Akan menghasilkan larva instar I setelah 4 hari pada suhu 25° C, kemudian molting sebanyak dua kali sehingga masuk ke fase larva instar II & III, hal tersebut terjadi sekitar 24 dan 48 jam setelah eclosion. Selama masa ini, mereka akan mikroorganime yang menguraikan buah. Kemudian larva dibungkus oleh kapsul yang disebut puparium, puparium ini berfungsi melindungi pupa lalat buah dari gannguan lingkungan sekitarnya. pupa tersebut akanmengalami
metamorfosis selama 5 hari dan tumbuh menjadi dewasa.
Perkawinan pertama lalat buah betina terjadi 12 jam setelah ”emergence”. Betina menyimpan sperma dari jantan yang telah mengawininya. Drosophila melanogaster mulai bertelur setelah berumur lebih kurang 8 jam. Drosophila melanogaster betina sanggup menghasilkan 50-75 butir telur per hari atau dapat menghasilkan 400-500 butir telur. Telur Drosophila melanogaster berwarna putih susu berbentuk bulat panjang dengan ukuran 0,5 mm. Pada ujung anterior terdapat lubang yang disebut mikropil dan terdapat tonjolan memanjang seperti sendok.
Drosophila merupakan salah satu marga dari Drosophilidae. Menurut Bock (1976), Drosophila merupakan marga yang memiliki jumlah paling besar bila dibandingkan dengan marga yang lainnya. Sistematika Drosophila
menurut Storer, TI, dan Usinger, RL., (1975) dalam Aini (1992) adalah sebagai berikut:
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Anak kelas : Pterygota Bangsa : Diptera Anak bangsa : Clyclorrhapa
Suku : Drosophilidae Marga : Drosophila
Marga Drosophila masih dapat dibagi-bagi lagi menjadi empat anak marga. Keterangan ini berdasarkan Bock, IR. (1982) dalam Dwi Arinto Adi (1991), yaitu: 1. Marga Drosophilla Fallen
a. Anak marga Drosophila
Contoh yang termasik didalamnya adalah D. funebris, D. replata Woliaston, D. hydei Sturtevent, D. rubida Mather, D. sulfurigaster (duda), D. Sinuata sp. Nov, D. Pseudotetrachaeta Angus.
b. Anak marga Sophopora
Contoh yang termasuk didalamnya adalah D. melanogaster Meigen, D. ananassae Doleschall, D. denticulata Bock and Wheller D. bipectinata (duda).
c. Anak marga Hirtodrosophila
Contoh yang termasuk didalamnya adalah D. borbosor Bock, D. mixture Bock, D. bannae Bock dan Person.
d. Anak marga Scaptodrosophila
Contoh yang termasuk didalamnya adalah D. inomata Malloch, D. cancellata Mather, D. anthemon.
Ciri-ciri umum Drosophila menurut Shorrock (1976) dalam War sini (1996) adalah bentuk tubuhnya bulat panjang yang terbagi atas 3 bagian, yaitu kepala, dada, dan perut.
1. Kepala
Terdapat sepasang mata majemuk (mata faset), tiga mata tunggal (ocellus), sepasang antena yang terbagi atas beberapa segmen. Yaitu :
a. Segmen I
Scape, kecil dan bentuknya menyempit seperti cincin mengeliling bagian basal.
b. Segmen II
Peridicle, ukurannya agak atau lebih besar dan menggembung. c. Segmen III
Bentuknya besar dan menyerupai bola lampu. d. Segmen IV dan V
e. Segmen VI
Arista, bentuknya bercabang-cabang pada bagian ujung batang utama terdapat percabangan menggarpu.
Terdapat pula mulut yang berupa penonjolan dari bagian kepala dan berbentuk kerucut. Pipi (gena) mempunyai diameter yang berbeda pada tiap jenis. Lebar dari titik terbawah mata-garis tepi gena.
2. Dada (thorax)
Terdiri atas segmen-segmen, yaitu : a. Prothorax, terdapat kaki
b. Mesithorax, terapat kaki dan sepasang sayap
Sayap merupakan penonjolan keluar dari dinding tubuh ke arah dorsolateral. Halter atau balancer merupakan alat keseimbangan atau sensoris. Kaki terdiri atas coxa, trochanter, femur, tibia, metatarsus dan tarsus.
c. Metathorax, terdapat kaki dan Halter 3. Perut (abdomen)
Perut terbagi atas segmen-segmen yang mempunyai pigmentasi (warna). Pada ujung abdomen terdapat ovoporitor yang digunakan sebagai pembeda antar jantan dan betina.
Aspek-aspek morfologi untuk identifikasi menurut Bock, IR. (1976) dalam Warsini (1996), menyebutkan beberapa aspek yang digunakan untuk proses identifikasi Drosophila, antara lain :
1. Kepala
a. Pebandingan antara bagian pipi terlebar dengan diameter mata besar. b. Perbandingan antara lebar kepala bagian dorsal dengan panjang kepala
bagian dorsal.
c. Bulu mata arista, ocellar,oral orbital 2. Dada
a. Jumlah deret bulu acrostical terletak didepan, antara deret dorsocentral. b. Sterno-index, yaitu perbandingan antara panjang bristle SP1 sampai
dengan SP3.
c. Bulu prescutelar, scutellar, propleural, humeral, presutunal, notupleural dan bulusupralar.
Aspek yang sering diperhatikan adalah indeks costal (c-indeks), a/b : indeks Vena keempat (4V-index), c/d, e/f, M-index, e/d ; g/(g+h) e. Ukuran tubuh
B. Tujuan
Tata Cara Menangani Drosophilla
Tujuan
Setelah melakukan praktikum tata cara menangani Drosophila, mahasiswa diharapkan dapat membuat medium pemiliharaan.
Pengamatan Siklus Hidup & Isolasi Virgin Drosophilla
Tujuan :
1. Melakukan pengamatan siklus hidup Drosophila.
2. Membedakan stadia telur – larva – pupa – imago dalam siklus hidup Drosophila.
3. Membuat kesimpulan tentang siklus hidup Drosophila.
4. Memahami tata cara pembiusan dan mengisolasi betina virgin
Determinasi Drosophilla
Tujuan :
Setelah selesai melakukan pengamatan lalat Drosophilla, mahasiswa diharapkan dapat membedakan lalat jantan dan lalat betina tipe liar berdasarkan struktur tubuh dan ciri-ciri morfologis lainnya.
C. Alat dan Bahan
Tata Cara Menangani Drosophilla
- Botol kultur. - Timbangan
- Mortal/blender - Pengaduk - Kompor - Gelas kimia - Pisau - Kertas saring - Kain kasa
- Pisang ambon600 gram
- Agar-agar serbuk 700 gram +gula merah 150 gram - Air 400 ml + natrium benzoat 1 sendok
- Ragi atau fermipan
Pengamatan Siklus Hidup Drosophilla
- Botol kultur yang berisi medium APRG - Drosophilla liar kurang lebih 10
- Mikroskop - Lup
- Kuas kecil
Determinasi Drosophilla
- Kultur lalat Drosophilla - Botol pembius - Eter - Kuas ukuran 1-3 - Lup - Mikroskop binokuler D. Cara Kerja
Membuat medium agar-pisang-ragi-gula merah (APRG)
1. Merebus 400 ml air sampai mendidih, lalu masukan 7 gram agar-agar ke dalamnya, aduk rata
Siklus Hidup & Isolasi Virgin Drosophilla
2. Memasukan 500 gram gula merah ke dalam larutan agar- agar, aduk sampai semua gula terlarut
5. Memasukan adonan ke dalam botol kultur, kurang lebih 40 ml per botol
6. menutup dengan sumbat busa
4. Apabila telah matang, dinginkan sebentar, kemudian beri larutan Nipagen 7 ml yang dicampur dengan asam sorbic 5 ml
3. Menghaluskan 600 gram pisang ambon dengan lumping martil/ belender, kemudian memasukan kedalam campuran tersebut lalu masak sampai matang
1. Memasukkan lalat Drosophila hasil tangkapan ke dalam botol kultur
Membius Drosophila dari kultur
3. Melakukan pengamatan secara periodic sekitar 4-6 jam sekali setiap hari
1. Mensentakan botol kultur secara pelan-pelan pada bantalan karet styrofoam agar semua lalat yang ada dalam ruangan botol sebelah atas akan jatuh ke bawah
2. Membuka sumbat, pertautka botol eterisasi dihadapan mulut botol biakan tersebut. Mengarahkan kedua botol tersebut dengan mulut saling berhadapan kea
rah datangnya cahaya dengan cara memegang botol itu pada tempat pertautan
4. Menyumbat kedua botol eterisasi tersebut dengan cepat tetapi hati- hati, bila sejumlah Drosophila telah masuk ke dalam botol eterisasi
3. Memutar botol kultur perlahan –lahan untuk merangsang lalat agar berpindah ke botol eterisasi
5. Meneteskan beberapa tetes eter pada lubang yang berisi kapas pada botol eterisasi, biarkan beberapa saat sampai semua lalat pingsan (sekitar 30- 60 detik)
Determinasi Drosophilla
E. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Siklus Hidup Drosophila
Hari/Tanggal Waktu Stadium perkembangan
6. Mengeluarkan lalat yang sudah pingsan dan mengamati selama kurang lebih lima menit
7. Menggunakan kuas kecil dalam melakukan pemisahan mutan atau penghitungan
1. menyediakan lalat Drosophila liar hasil tangkapan yang telah dikultur dalam medium APRG
2. Mengketukan botol kultur, membuka tutupnya segera pertautkan dengan mulut botol pembius, biarkan lalat berpindah tempat ke botol bius, segera tutup botol
3. Melakukan pembiusan dengan meneteskan eter melalui tutup botol bius
4. Memindahkan lalat yang sudah pingsan ke dalam cawan petri dan melakukan pengamatan dengan menggunakan loupe atau mikroskop
(WIB)
29 November 2011 10.00 Memasukkan lalat buah ke dalam botol kultur.
01 Desember 2011 18.00 Pada bagian atas medium dan kaca botol mulai tampak adanya telur dalam jumlah yang sangat sedikit.
05 Desember 2011
06.00 Jumlah telur semakin banyak dan menempel pada bagian kaca botol.
18.00 Pada medium terlihat adanya beberapa larva berwarna putih bening.
06 Desember 2011
06.00 Jumlah telur dan larva semakin banyak.
18.00
Larva banyak sekali menempel di kaca dekat medium, larva berwarna kekuningan.
Larva instar 3, berwarna kecokelatan.
08 Desember 2011
06.00
Beberapa larva memasuki stadia pupa dan menempel pada bagian kaca botol yang lebih atas (menjauhi medium).
18.00 Terdapat bintik hitam di bagian ujung pupa. Jumlah pupa meningkat.
10 Desember 2011 07.00 Semua induk pupa mati.
18.00 Sekitar 5 buah pupa memasuki fase dewasa.
13 Desember 2011 08.40 Lalat dewasa berjumlah sekitar 50 ekor.
BAB II PEMBAHASAN
A. Siklus Hidup Drosophila melanogaster
Untuk pemeliharaan dan pembiakan, Drosophila membutuhkan media yang tepat supaya dapat hidup dan berkembang biak dengan baik. Medium yang sederhana hingga medium yang lengkap dapat digunakan untuk pemeliharaan Dorosophila. Dalam praktikum ini kami menggunakan medium agar-
pisang-ragi- gula merah (APRG). Lalat buah ( Drosophila sp.) sebanyak 10 ekor dimasukkan ke dalam botol berisi medium agar- pisang- ragi- gula merah (APRG). Medium tersebut sebagai bahan makanan lalat. Lalat betina akan bertelur, kemudian telur berubah menjadi larva, larva menjadi pupa, dan pupa
menjadi imago. Umumnya rata-rata siklus Drosophila adalah 10 hari.
Lalat buah Drosophila sp. Dapat dibedakan dari lalat buah betina melalui pengamatan bentuk dan ukuran tubuh (lalat jantan lebih kecil dari lalat betina), bentuk dan fusi pada abdomen (abdomen lalat jantan terlihat hitam) dan ada
tidaknya sisir kelamin ( sex comb). Dalam melakukan pengamatan lalat Drosophila dengan kunci determinasi species dapat digunakan untuk
mengidentifikasi jenis Drosophila yang tersebar di alam.
Drosophilla melanogaster merupakan hewan yang seringkali dijadikan model dalam penelitian, sebagai objek penelitian. Terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan alasan dijadikannya Drosophilla sebagai model dalam penelitian, antara lain, Drosophila memiliki siklus hidup yang pendek yaitu berkisar antara 7 s.d 10 hari bergantung pada kondisi lingkungan termasuk suhu sekitar, Memiliki jumlah keturunan yang banyak, Memiliki banyak variasi sifat yang diturunkan,
Jumlah kromosom yang sedikit (8 kromosom) sehingga memudahkan dalam pengontrolan; dan Memiliki nilai kepraktisan dan keekonomisan.
Praktikum ini bertujuan untuk melihat lamanya siklus hidup Drosophila melanogaster serta mengetahui lama setiap tahapannya, telur, larva, pupa dan imago. Drosophila melanogaster merupakan hewan yang mengalami metamorfosa kompleks (holometabola). Hasil pengamatan terhadap Drosophila melanogaster memperlihatkan bahwa lama siklus Drosophila melanogaster yang kami kultur dari telur menjadi imago adalah selama 10 hari, dengan tahapan-tahapan antara lain: telur, larva instar, larva instar 2, larva instar 3, prepupa selama, pupa dan menjadi imago setelah 10 hari.Telur Drosophila berwarna putih susu transparant dengan ukuran yang sangat kecil (kami tidak melakukan pengukuran), berbentuk elips, dengan antena panjang di bagian anteriornya.
Setelah satu hari telur berubah menjadi larva instar satu, yaitu berbentuk seperti ulat dengan ukuran yang masih relatif kecil, motil. Umur larva instar satu adalah kurang lebih selama satu hari, kemudian berubah menjadi larva instar dua dengan ukuran yang membesar dan memanjang, terlihat adanya warna kehitaman pada bagian anterior larva, bagian kehitaman itu adalah mulut larva. Drosophila
berada dalam bentuk larva instar dua selama satu hari, kemudian larva Drosophila mengalami pembesaran menjadi lebih besar dari sebelumnya, dimana bagian tubuhnya menjadi terlihat lebih jelas karena lebih besar, warna kehitaman pada bagian anterior larva menjadi lebih terlihat jelas berbentuk sungut. Drosophila berada dalam bentuk larva instar tiga selama dua hari. Setelah melalui fase larva, Drosophila terlihat banyak berada pada dinding tabung/botol, mulai bergerak pelan dan ahirnya berdiam di satu tempat.
Setelah itu terlihat adanya selaput yang mengelilingi larva, inilah saatnya Drosophila dalam siklus hidupnya mengalami fase prepupa. Prepupa merupakan tahapan sebelum menjadi pupa seutuhnya, warna prepupa masih krem agak transparan. Masa prepupa hanya terjadi selama kurang lebih satu hari, kemudian prepupa mengalami perubahan warna menjadi lebih coklat, inilah yang dinamakan fase pupa. Pada fase prepupa dan masa pupa Drosophila terlihat tidak aktif , namun sesungguhnya di dalamnya sedang terjadi proses pembentukan organ-organ tubuh yang nantinya akan membentuk imago, sebuah insecta Drosophila melanogaster yang sempurna, dengan sayap, kepala, thorax, abdoment, kaki, mata majemuk dan mata oceli yang sempurna. Pada masa pupa juga terjadi peristiwa fagositosis, yaitu peristiwa pemakanan sel-sel tubuh larva tertentu sebagai sumber makanan dalam fase pupa. Pada fase akhir pupa, yaitu hari ke tiga fase pupa, terlihat bahwa Drosophila sudah membentuk bagian tubuh yang sempurna dan siap untuk menjadi imago, dan setelah fase pupa berakhir Drosophila menjadi imago yang sempurna.
Pada pengamatan morfologi Drosophila yang telah dipingsankan dengan eter, kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop. Untuk mendapatkan seluruh bagian tubuh Drosophila lalat dibolak-balik dengan menggunakan kuas. Pengamatan morfologi Drosophila mencakup jenis kelamin, mata majemuk, mata oceli, sungut, kepala, thorax, abdoment, dan sayap.
Hasil pengamatan mendapatkan dua buah Drosophila dengan jenis kelamin yang berbeda, jantan dan betina. Perbedaan jenis kelamin ini secara morfologi terlihat dari bentuk pantat Drosophila, lalat jantan memiliki ujung posterior yang tumpul sedangkan lalat betina memiliki ujung posterior yang runcing. Ciri lainnya yang dapat membedakan jantan dan betina adalah dari ukuran tubuhnya, dimana lalat jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan ukuran lalat betina.
Pengamatan terhadap mata majemuk terlihat bahwa mata majemuk lalat Drosophila memiliki mata yang berwarna merah berbentuk elips. Terdapat pula mata
oceli yang ukurannya jauh lebih kecil dari mata majemuk, berada pada bagian atas kepala, di atas di antara mata dua mata majemuk, berbentuk bulat. Terlihat sungut yang berbentuk tidak runcing dan bercabang-cabang. Kepala berbentuk elips. Thorax terlihat berwarna krem, ditumbuhi banyak bulu, dengan warna dasar putih. Abdomen bersegmen lima, segmen terlihat dari garis-garis hitam yang terletak pada abdomen. Sayap Drosophila memiliki panjang yang lebih panjang dari abdomen lalat, lurus, dan bermula dari thorax dengan warna transparant
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila melanogaster adalah; telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III –– pupa – imago.
2. Lama siklus hidup lalat Drosophila melanogaster sejak telur menjadi imago adalah selama 10 hari.
3. Lama fase telur 1 hari, larva instar I 1 hari, larva instar II 1 hari, larva instar III 2 hari, prepupa 1 hari, dan pupa 4 hari.
4. Lama perubahan dari telur menjadi imago bervariasi tergantung kondisi lingkungan termasuk suhu lingkungan.
5. Drosophila melanogaster memiliki warna mata majemuk merah, dengan sayap yang panjang dan lurus melebihi abdomen, dengan posisi yang bermula dari thorax, abdoment bersegmen 5, warna tubuh coklat krem.
6. Pengamatan terhadap mata majemuk terlihat bahwa mata majemuk lalat Drosophila memiliki mata yang berwarna merah berbentuk elips. Terdapat pula mata oceli yang ukurannya jauh lebih kecil dari mata majemuk, berada pada bagian atas kepala, di atas di antara mata dua mata majemuk, berbentuk bulat.
7. Terdapat sungut yang berbentuk tidak runcing dan bercabang-cabang.
8. Kepala berbentuk elips. Thorax terlihat berwarna krem, ditumbuhi banyak bulu, dengan warna dasar putih.
9. Sayap Drosophila memiliki panjang yang lebih panjang dari abdomen lalat, lurus, dan bermula dari thorax dengan warna transparant
DAFTAR PUSTAKA
Campbell Neil A. 2002. Biologi Campbell Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
NN.tanpa tahun.”Gambar Tahapan Mitosis”.[online]
Tersedia: www.google.co.id.30 Oktober 2011.
NN.2010.”Siklus Hidup Drosophila”[online]
NN.2010.”drosophila”[ofline] Tersedia:www.scribd.com/doc/33112802/Keistimewaan-Drosophila-melanogaster NN.2010.”drosophila”[online] Tersedia : www.google.co.id/images?hl=id&q=drosophila+sp LAMPIRAN Ukuran tubuh
Abdomen dan Tanda pada abdomen
Jantan Betina
Sex comb pada jantan
SIKLUS HIDUP DAN DETERMINASI Drosophila melanogaster
Oleh:
1. Erik Herdiansyah 2. Lia Aidah
3. Ratih Rahmita 4. Yeni Nur Aeni 5. Saedi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2010-2011