• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan SPO,Kebijakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyusunan SPO,Kebijakan"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN SPO

(2)

KEBIJAKAN DAN PEDOMAN +

STRUKTUR ORGANISASI & URAIAN TUGAS

SPO

PROGRAM, PELAPORAN DAN EVALUASI

KEBIJAKAN DAN PEDOMAN +

STRUKTUR ORGANISASI & URAIAN TUGAS

SPO

(3)

Semua dokumen yg harus disiapkan

RS untuk memenuhi Instrumen

Akreditasi RS. Jenis & macam

dokumen mengacu kepada standar

dan parameter, definisi operasional

serta cara pembuktian dokumen

yang ada di dalam instrumen

akreditasi

Semua dokumen yg harus disiapkan

RS untuk memenuhi Instrumen

Akreditasi RS. Jenis & macam

dokumen mengacu kepada standar

dan parameter, definisi operasional

serta cara pembuktian dokumen

yang ada di dalam instrumen

(4)

Visi

Visi –– MisiMisi RSRS

Visi

Visi –– Misi & Tujuan RSMisi & Tujuan RS

S1

S1 -- KebijakanKebijakan

Visi

Visi –– MisiMisi –– Falsafah & Falsafah & Tujuan Unit Tujuan Unit S2 S2 -- PedomanPedoman S2 S2 -- StrukturStruktur Organisasi Organisasi S3+S6 PSDM S3+S6 PSDM Rencana Strategis Rencana Strategis

Program Kerja Tahunan Program Kerja Tahunan

Rencana Anggaran Rencana Anggaran

S7

S7 -- Monitoring dan EvaluasiMonitoring dan Evaluasi S4

S4 –– FasilitasFasilitas S5

(5)

Mengacu apa yg diminta di dalam standar &

paramater instrumen akreditasi RS

LIHAT

* Skor 1-5,

* Definisi operasional (DO),

* Cara pembuktian (CP)

Dokumen (D)

Menulis yang dikerjakan, mengerjakan yg

ditulis dan bisa dibuktikan

proses kegiatan pelayanan ditulis menjadi SPO, melaksanakan

kegiatan pelayanan mengacu pada SPO, hasil

evaluasi (pembuktian)

proses kegiatan pelayanan sesuai dengan SPO

Bila di Instrumen ada kata ditetapkan/ ketetapan 

maka perlu dibuatkan SK Direktur

Mengacu apa yg diminta di dalam standar &

paramater instrumen akreditasi RS

LIHAT

* Skor 1-5,

* Definisi operasional (DO),

* Cara pembuktian (CP)

Dokumen (D)

Menulis yang dikerjakan, mengerjakan yg

ditulis dan bisa dibuktikan

proses kegiatan pelayanan ditulis menjadi SPO, melaksanakan

kegiatan pelayanan mengacu pada SPO, hasil

evaluasi (pembuktian)

proses kegiatan pelayanan sesuai dengan SPO

Bila di Instrumen ada kata ditetapkan/ ketetapan 

(6)

Jenis & macam dokumen

akreditasi RS

Kebijakan

Pedoman

Panduan

Prosedur

Program

Bukti tertulis kegiatan/rekam kegiatan

Dokumen pendukung lainnya : mis

ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat

perijinan, dll

Kebijakan

Pedoman

Panduan

Prosedur

Program

Bukti tertulis kegiatan/rekam kegiatan

Dokumen pendukung lainnya : mis

ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat

perijinan, dll

(7)

DOKUMEN PERATURAN  Kebijakan,

Pedoman/Juklak, Prosedur/SPO/Juknis,

manual

DOKUMEN KEGIATAN  Program, data

pelaksanaan kegiatan, data evaluasi &

tindak lanjut kegiatan serta data-2

pendukung (sertifikat pelatihan, sertifikat

ijin-2, dll)

DOKUMEN PERATURAN  Kebijakan,

Pedoman/Juklak, Prosedur/SPO/Juknis,

manual

DOKUMEN KEGIATAN  Program, data

pelaksanaan kegiatan, data evaluasi &

tindak lanjut kegiatan serta data-2

pendukung (sertifikat pelatihan, sertifikat

ijin-2, dll)

(8)

Kebijakan RS adalah keputusan Direktur

RS/Pimpinan RS pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang mengikat pegawai.

Bentuk dokumen  SK Direktur RS tentang

kebijakan tersebut, sedangkan isi kebijakan merupakan lampiran dari SK Dir tersebut.

Kebijakan RS adalah keputusan Direktur

RS/Pimpinan RS pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang mengikat pegawai.

Bentuk dokumen  SK Direktur RS tentang

kebijakan tersebut, sedangkan isi kebijakan merupakan lampiran dari SK Dir tersebut.

(9)

Judul : Surat Keputusan Direktur RS tentang ….

Menimbang : a. ……..

b……, dst

Isi : justifikasi atau alasan mengapa SK diperlukan

Mengingat : Isi : peraturan yg mendasari kebijakan

dikeluarkan, disusun berdasarkan hirarki peraturan (UU, PP, Perpres, SK Menkes, dst)

Memperhatikan : “TIDAK SELALU ADA” ; Isi memperhatikan

surat no ….. Tgl….. Atau notulen rapat tgl……

Memutuskan  yg ditulis biasanya sesuai dng judul SK

Menetapkan  bisa berbentuk pasal-pasal, atau pertama,

kedua, dst

Judul : Surat Keputusan Direktur RS tentang ….

Menimbang : a. ……..

b……, dst

Isi : justifikasi atau alasan mengapa SK diperlukan

Mengingat : Isi : peraturan yg mendasari kebijakan

dikeluarkan, disusun berdasarkan hirarki peraturan (UU, PP, Perpres, SK Menkes, dst)

Memperhatikan : “TIDAK SELALU ADA” ; Isi memperhatikan

surat no ….. Tgl….. Atau notulen rapat tgl……

Memutuskan  yg ditulis biasanya sesuai dng judul SK

Menetapkan  bisa berbentuk pasal-pasal, atau pertama,

(10)

I. SK DIREKTUR

II. PENDAHULUAN : berisi latarbelakang (mengapa harus dikeluarkan kebijakan dan apa dampaknya jika tidak ada kebijakan).

III. DASAR HUKUM : dasar hukum pelaksanaan kebijakan (UU, Permenkes, Buku Pedoman, dll)

IV. TUJUAN : Tujuan umum & Khusus dikeluarkannya kebijakan.

V. INFORMASI UMUM : gambaran umum/klinis.

VI. SASARAN : Siapa yang menjadi target? Mengapa?

VII. KEBIJAKAN DAN STRATEGI/ LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN : Kebijakan yang harus dikerjakan dan strategi apa yang harus dilakukan.

VIII. PENUTUP

I. SK DIREKTUR

II. PENDAHULUAN : berisi latarbelakang (mengapa harus dikeluarkan kebijakan dan apa dampaknya jika tidak ada kebijakan).

III. DASAR HUKUM : dasar hukum pelaksanaan kebijakan (UU, Permenkes, Buku Pedoman, dll)

IV. TUJUAN : Tujuan umum & Khusus dikeluarkannya kebijakan.

V. INFORMASI UMUM : gambaran umum/klinis.

VI. SASARAN : Siapa yang menjadi target? Mengapa?

VII. KEBIJAKAN DAN STRATEGI/ LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN : Kebijakan yang harus dikerjakan dan strategi apa yang harus dilakukan.

(11)

Kesehatan kerja Semua calon pegawai harus

menjalani pemeriksaan kesehatan

Keselamatan pasien RS  Semua tenaga

kesehatan di RS wajib mencatat KTD dan melaporkan ke KKPRS

RM  dalam waktu 2 X 24 jam dokumen RM

harus sudah dikembalikan ke kantor RM

Medis Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat

Kerja

dll

Kesehatan kerja Semua calon pegawai harus

menjalani pemeriksaan kesehatan

Keselamatan pasien RS  Semua tenaga

kesehatan di RS wajib mencatat KTD dan melaporkan ke KKPRS

RM  dalam waktu 2 X 24 jam dokumen RM

harus sudah dikembalikan ke kantor RM

Medis Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat

Kerja

(12)

Acuan untuk melaksanakan kegiatan secara garis besar. Agar kegiatan dapat dilaksanakan secara rinci maka pedoman perlu dilengkapi dng SPO-SPOFormat baku TIDAK ADA, tetapi harus dilengkapi

dengan SK Dir RS utk pemberlakuannya

Pedoman di evaluasi setiap 2 - 3 tahun

Bila sudah ada pedoman dari Kemenkes, maka pedoman yang disusun oleh RS harus mengacu pedoman dari Kemenkes.

Pedoman disusun oleh unit kerja masing-2/tim

Acuan untuk melaksanakan kegiatan secara garis besar. Agar kegiatan dapat dilaksanakan secara rinci maka pedoman perlu dilengkapi dng SPO-SPOFormat baku TIDAK ADA, tetapi harus dilengkapi

dengan SK Dir RS utk pemberlakuannya

Pedoman di evaluasi setiap 2 - 3 tahun

Bila sudah ada pedoman dari Kemenkes, maka pedoman yang disusun oleh RS harus mengacu pedoman dari Kemenkes.

(13)

Contoh sistematika pedoman :

SK Dir RS utk pemberlakuan pedoman

Kata pengantar dari Tim penyusun/Ka unit kerjaKata Sambutan dari Dir RS

Daftar isi

Bab I : Pendahuluan : latar belakang, tujuan, sasaran, ruang

lingkup, dasar hukum

Bab II : Ketentuan umum : pengertian, pengorganisasian,

kebijakan, dll

Bab III : Materi/Isi pedomanBab IV : Monev

Bab V : Penutup

Lampiran-2 : Misalnya : SK Tim penyusun, contoh formulir, dll

Contoh sistematika pedoman :

SK Dir RS utk pemberlakuan pedoman

Kata pengantar dari Tim penyusun/Ka unit kerjaKata Sambutan dari Dir RS

Daftar isi

Bab I : Pendahuluan : latar belakang, tujuan, sasaran, ruang

lingkup, dasar hukum

Bab II : Ketentuan umum : pengertian, pengorganisasian,

kebijakan, dll

Bab III : Materi/Isi pedomanBab IV : Monev

Bab V : Penutup

(14)

Pedoman penyelenggaraan RMPedoman KPRS

Pedoman pemeriksaan kesehatan pegawaiPedoman audit medis

Pedoman K-3 RSdll

Pedoman penyelenggaraan RMPedoman KPRS

Pedoman pemeriksaan kesehatan pegawaiPedoman audit medis

Pedoman K-3 RSdll

(15)

SISTEMATIKA

BUKU PEDOMAN PENYELENGGARAAN RM

S.K dir ttg BPPRMKata pengantarDaftar isiBAB I : PendahuluanBAB II : Pemberian identitas pasien

BAB III : Penulisan

nama dan indeks pasienBAB IV : Penyimpanan berkas rekam medisBAB V : Peminjaman, pengamanan & pemeliharaan R.MBAB VI : Prosedur pasien di rawat

BAB VII : Pencatatan

dan pengisian RM

BAB VIII : Sistem

pelaporan

BAB IX : Sub komite

RMS.K dir ttg BPPRMKata pengantarDaftar isiBAB I : PendahuluanBAB II : Pemberian identitas pasien

BAB III : Penulisan

nama dan indeks pasienBAB IV : Penyimpanan berkas rekam medisBAB V : Peminjaman, pengamanan & pemeliharaan R.MBAB VI : Prosedur pasien di rawat

BAB VII : Pencatatan

dan pengisian RM

BAB VIII : Sistem

pelaporan

BAB IX : Sub komite

(16)

PEDOMAN PENYUSUNAN

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL

(SPO)

PEDOMAN PENYUSUNAN

STANDAR PROSEDUR

OPERASIONAL

(SPO)

(17)

ISTILAH YANG BIASA DIGUNAKAN

Standard operating procedure (SOP)

1. Standar Prosedur Operasional (SPO) *

2. Prosedur tetap (Protap)

3. Prosedur kerja

4. Prosedur tindakan

5. Prosedur penatalaksanaan

6. Petunjuk teknis

DALAM STANDAR AKREDITASI BARU RS : SPO

Standard operating procedure (SOP)

1. Standar Prosedur Operasional (SPO) *

2. Prosedur tetap (Protap)

3. Prosedur kerja

4. Prosedur tindakan

5. Prosedur penatalaksanaan

6. Petunjuk teknis

(18)

KAITAN SPO DALAM SISTEM

MANAJEMEN RS

1. LIHAT STRUKTUR ORGANISASI RS

2. LIHAT STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN 3. LIHAT URAIAN TUGAS TIAP BAGIAN

4. LIHAT URAIAN TUGAS TIAP PETUGAS

5. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPO BERDASAR URAIAN TUGAS (DAFTAR INDUK SPO)

6. BUAT SPO SESUAI KAIDAH

KAITAN SPO DALAM SISTEM

MANAJEMEN RS

1. LIHAT STRUKTUR ORGANISASI RS

2. LIHAT STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN 3. LIHAT URAIAN TUGAS TIAP BAGIAN

4. LIHAT URAIAN TUGAS TIAP PETUGAS

5. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPO BERDASAR URAIAN TUGAS (DAFTAR INDUK SPO)

(19)

CONTOH

URAIAN TUGAS PETUGAS REKAM MEDIS

1. Melakukan pendaftaran pasien

2. Merakit Analisis Kelengkapan berkas RM

3. Melakukan Pengkodean Penyakit dan Tindakan

4. Menyimpan dan pengambilan kembali berkas RM

5. Menyalin surat keterangan Medis

CONTOH

URAIAN TUGAS PETUGAS REKAM MEDIS

1. Melakukan pendaftaran pasien

2. Merakit Analisis Kelengkapan berkas RM

3. Melakukan Pengkodean Penyakit dan Tindakan

4. Menyimpan dan pengambilan kembali berkas RM

5. Menyalin surat keterangan Medis

(20)

1.

Sesuai dengan lampiran SE dari Direktur Pelayanan

Medik Spesialistik YM. 00.02.2.2.837 tertanggal 1

Juni 2013, perihal bentuk SPO………

2.

Mulai diberlakukan Januari 2014

3.

Format ini dapat diberi tambahan (judul) materi

sesuai dng ketentuan yg berlaku di RS ybs,

kebutuhan RS, & atau standar profesi terkait

1.

Sesuai dengan lampiran SE dari Direktur Pelayanan

Medik Spesialistik YM. 00.02.2.2.837 tertanggal 1

Juni 2013, perihal bentuk SPO………

2.

Mulai diberlakukan Januari 2014

3.

Format ini dapat diberi tambahan (judul) materi

sesuai dng ketentuan yg berlaku di RS ybs,

kebutuhan RS, & atau standar profesi terkait

1.

Sesuai dengan lampiran SE dari Direktur Pelayanan

Medik Spesialistik YM. 00.02.2.2.837 tertanggal 1

Juni 2013, perihal bentuk SPO………

2.

Mulai diberlakukan Januari 2014

3.

Format ini dapat diberi tambahan (judul) materi

sesuai dng ketentuan yg berlaku di RS ybs,

kebutuhan RS, & atau standar profesi terkait

1.

Sesuai dengan lampiran SE dari Direktur Pelayanan

Medik Spesialistik YM. 00.02.2.2.837 tertanggal 1

Juni 2013, perihal bentuk SPO………

2.

Mulai diberlakukan Januari 2014

3.

Format ini dapat diberi tambahan (judul) materi

sesuai dng ketentuan yg berlaku di RS ybs,

kebutuhan RS, & atau standar profesi terkait

(21)

RUMAH SAKIT JUDUL SPO

No Dokumen No. revisi Halaman

SPO/Prosedur

tetap/juknis Tanggal terbit Ditetapkan Direktur Pengertian Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Unit terkait

(22)

RUMAH SAKIT JUDUL SPO

No Dokumen No. revisi Halaman

SPO Tanggal terbit Ditetapkan Direktur Pengertian Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Unit terkait

(23)

1.

Heading & kotaknya dicetak pada setiap

halaman

2.

Kotak RS diberi nama & logo RS

3.

Judul SPO : diberi judul/nama SPO sesuai proses

kerjanya, misal : Penyimpanan Berkas Rekam

medis, Mengkode Penyakit, dsb

1.

Heading & kotaknya dicetak pada setiap

halaman

2.

Kotak RS diberi nama & logo RS

3.

Judul SPO : diberi judul/nama SPO sesuai proses

kerjanya, misal : Penyimpanan Berkas Rekam

medis, Mengkode Penyakit, dsb

(24)

4.

No. Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan

penomoran yang berlaku di RS ybs yg dibuat

sistematis agar ada keseragaman (

dikendalikan

authorized Person RS

)

5.

No. revisi : diisi dengan status revisi dengan

menggunakan angka.

Contoh : untuk dokumen baru diberi nomor 00,

dokumen revisi pertama diberi angka 01, dst

4.

No. Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan

penomoran yang berlaku di RS ybs yg dibuat

sistematis agar ada keseragaman (

dikendalikan

authorized Person RS

)

5.

No. revisi : diisi dengan status revisi dengan

menggunakan angka.

Contoh : untuk dokumen baru diberi nomor 00,

dokumen revisi pertama diberi angka 01, dst

(25)

6.

Halaman : diisi nomor halaman dengan

mencantumkan juga total halaman utk SPO

tsb. Misal SPO dng 5 halaman  halaman

pertama : 1/5; halaman kedua 2/5,dst

7.

Prosedur tetap diberi penamaan sesuai

ketentaun (istilah) yang digunakan RS,

misalnya SPO, Prosedur tetap, Prosedur

pelaksanaan, prosedur kerja,dsb

6.

Halaman : diisi nomor halaman dengan

mencantumkan juga total halaman utk SPO

tsb. Misal SPO dng 5 halaman  halaman

pertama : 1/5; halaman kedua 2/5,dst

7.

Prosedur tetap diberi penamaan sesuai

ketentaun (istilah) yang digunakan RS,

misalnya SPO, Prosedur tetap, Prosedur

pelaksanaan, prosedur kerja,dsb

(26)

8.

Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai dengan

tanggal terbitnya yg harus sesuai dengan

tanggal diberlakukannya SPO tersebut

9.

Ditetapkan Direktur : diberi tanda tangan

Direktur dan nama jelas

10.

Kotak heading pada halaman berikutnya

hanya memuat : kotak nama RS, judul SPO,

No dokumen, No revisi & halaman

8.

Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai dengan

tanggal terbitnya yg harus sesuai dengan

tanggal diberlakukannya SPO tersebut

9.

Ditetapkan Direktur : diberi tanda tangan

Direktur dan nama jelas

10.

Kotak heading pada halaman berikutnya

hanya memuat : kotak nama RS, judul SPO,

No dokumen, No revisi & halaman

(27)

RUMAH SAKIT JUDUL SPO

No Dokumen No. revisi Halaman

SPO Tanggal terbit Ditetapkan Direktur Pengertian Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur Unit terkait

(28)

RUMAH SAKIT JUDUL SPO

No Dokumen No. revisi Halaman

Prosedur

(29)

2. MENYUSUN SPO SESUAI

DENGAN KAIDAH

(30)

1. Sebagai acuan (check list) dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi tenaga adm & ten profesi di RS

2. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang terkait

3. Untuk menjaga konsistensi dan tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu suatu kegiatan secara optimal

4. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan

1. Sebagai acuan (check list) dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi tenaga adm & ten profesi di RS

2. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang terkait

3. Untuk menjaga konsistensi dan tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu suatu kegiatan secara optimal

4. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan

TUJUAN PENYUSUNAN SPO TUJUAN PENYUSUNAN SPO

1. Sebagai acuan (check list) dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi tenaga adm & ten profesi di RS

2. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang terkait

3. Untuk menjaga konsistensi dan tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu suatu kegiatan secara optimal

4. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan

1. Sebagai acuan (check list) dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi tenaga adm & ten profesi di RS

2. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang terkait

3. Untuk menjaga konsistensi dan tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu suatu kegiatan secara optimal

4. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan

(31)

5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan

sumber daya secara efisien dan efektif

6. Sebagai dokumen yg akan menjelaskan & menilai

pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan malpraktek dan kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya melindung RS atau petugas 7. Merupakan parameter utk menilai mutu pelayanan

5. Sebagai dokumen yg digunakan utk pelatihan atau

orientasi pegawai

5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan

sumber daya secara efisien dan efektif

6. Sebagai dokumen yg akan menjelaskan & menilai

pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan malpraktek dan kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya melindung RS atau petugas 7. Merupakan parameter utk menilai mutu pelayanan

5. Sebagai dokumen yg digunakan utk pelatihan atau

orientasi pegawai

TUJUAN PENYUSUNAN SPO TUJUAN PENYUSUNAN SPO

5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan

sumber daya secara efisien dan efektif

6. Sebagai dokumen yg akan menjelaskan & menilai

pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan malpraktek dan kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya melindung RS atau petugas 7. Merupakan parameter utk menilai mutu pelayanan

5. Sebagai dokumen yg digunakan utk pelatihan atau

orientasi pegawai

5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan

sumber daya secara efisien dan efektif

6. Sebagai dokumen yg akan menjelaskan & menilai

pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan malpraktek dan kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya melindung RS atau petugas 7. Merupakan parameter utk menilai mutu pelayanan

5. Sebagai dokumen yg digunakan utk pelatihan atau

(32)

ISI SPO

ISI SPO

ISI SPO

ISI SPO

(33)

1.

Pengertian :

1. Berisi penjelasan atau definisi tentang istilah yg

mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian

2. Pengertian menjelaskan tentang apa, oleh siapa,

kepada siapa, kapan, dimana.

3. Contoh: “Menyimpan Berkas rekam medis”

adalah kegiatan menyimpan berkas rekam medis dengan terminal digit filing yang dilakukan oleh perekam medis di ruang penyimpanan aktif

sehari 2 kali.

1.

Pengertian :

1. Berisi penjelasan atau definisi tentang istilah yg

mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian

2. Pengertian menjelaskan tentang apa, oleh siapa,

kepada siapa, kapan, dimana.

3. Contoh: “Menyimpan Berkas rekam medis”

adalah kegiatan menyimpan berkas rekam medis dengan terminal digit filing yang dilakukan oleh perekam medis di ruang penyimpanan aktif

(34)

2.

Tujuan

:

a. Berisi tujuan dilaksanakannya SPO secara spesifik.

Kata kunci : “Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk…..”

b. Menjadi acuan bagi siapa? agar apa, atau mencegah

apa?

c. Contoh: Tujuan SPO Menyimpan berkas RM

1. Menjadi acuan bagi setiap tenaga penyimpanan

rekam medis dalam melakukan penyimpanan berkas dengan benar.

2. Menghindari terjadinya salah letak/Misfiled.

2.

Tujuan

:

a. Berisi tujuan dilaksanakannya SPO secara spesifik.

Kata kunci : “Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk…..”

b. Menjadi acuan bagi siapa? agar apa, atau mencegah

apa?

c. Contoh: Tujuan SPO Menyimpan berkas RM

1. Menjadi acuan bagi setiap tenaga penyimpanan

rekam medis dalam melakukan penyimpanan berkas dengan benar.

(35)

3. Kebijakan :

a. Berisi kebijakan yang menjadi dasar & garis besar dibuatnya SPO tsb.

b. Dapat berisi (terkait dengan) beberapa kebijakan yang mendasari SPO tsb.

c. Dapat juga terjadi satu kebijakan menjadi dasar beberapa SPO, sehingga tercantum dalam beberapa SPO yang

“dipayungi”

d. Contoh: SPO ini mengacu pada kebijakan manajemen no.... Tahun.... Dan Pedoman...

e. Bila belum ada kebijakan yang memayungi tulis kebijakan tersebut.

f. Contoh: Kebijakan penyimpanan berkas rekam medis: semua berkas rekam medis yang disimpan harus dalam keadaan lengkap.

3. Kebijakan :

a. Berisi kebijakan yang menjadi dasar & garis besar dibuatnya SPO tsb.

b. Dapat berisi (terkait dengan) beberapa kebijakan yang mendasari SPO tsb.

c. Dapat juga terjadi satu kebijakan menjadi dasar beberapa SPO, sehingga tercantum dalam beberapa SPO yang

“dipayungi”

d. Contoh: SPO ini mengacu pada kebijakan manajemen no.... Tahun.... Dan Pedoman...

e. Bila belum ada kebijakan yang memayungi tulis kebijakan tersebut.

f. Contoh: Kebijakan penyimpanan berkas rekam medis: semua berkas rekam medis yang disimpan harus dalam keadaan lengkap.

(36)

4.

Prosedur:

a.

Bagian ini merupakan bagian utama yang

menguraikan langkah-2 proses kerja dan petugas

yang berwenang.

b.

Didalamnya dapat dicantumkan alat/formulir/

fasilitas yang digunakan, waktu, frekuensi dalam

proses kerja yang digunakan.

c.

Bila memungkinkan, diuraikan secara lengkap

unsur-2 yang menyangkut : SIAPA, DIMANA,

KAPAN & BAGAIMANA (Who, what, where, when,

how)

4.

Prosedur:

a.

Bagian ini merupakan bagian utama yang

menguraikan langkah-2 proses kerja dan petugas

yang berwenang.

b.

Didalamnya dapat dicantumkan alat/formulir/

fasilitas yang digunakan, waktu, frekuensi dalam

proses kerja yang digunakan.

c.

Bila memungkinkan, diuraikan secara lengkap

unsur-2 yang menyangkut : SIAPA, DIMANA,

KAPAN & BAGAIMANA (Who, what, where, when,

how)

(37)

5.

Unit terkait:

1.

Berisi nama unit yang ikut terlibat dalam proses

pelaksanaan prosedur tersebut. Bila hanya 1 yang

terlibat tuliskan nama unit pelaksana tersebut.

2. Contoh: unit terkait protap identifikasi pasien

adalah: petugas RJ, RI, IGD, OK

5.

Unit terkait:

1.

Berisi nama unit yang ikut terlibat dalam proses

pelaksanaan prosedur tersebut. Bila hanya 1 yang

terlibat tuliskan nama unit pelaksana tersebut.

2. Contoh: unit terkait protap identifikasi pasien

adalah: petugas RJ, RI, IGD, OK

(38)

TATA CARA PENGELOLAAN SPO

RS menetapkan siapa yang mengelola SPO

Pengelola SPO harus mempunyai arsip

seluruh SPO rumah sakit

Pengelola SPO agar membuat tata cara

penyusunan, penomoran,

distribusi,penarikan, penyimpanan,evaluasi

dan revisi SPO.

TATA CARA PENGELOLAAN SPO

RS menetapkan siapa yang mengelola SPO

Pengelola SPO harus mempunyai arsip

seluruh SPO rumah sakit

Pengelola SPO agar membuat tata cara

penyusunan, penomoran,

distribusi,penarikan, penyimpanan,evaluasi

dan revisi SPO.

(39)

SYARAT PENYUSUNAN SPO

Identifikasi kebutuhan

SPO harus ditulis oleh mereka yang melaukan

pekerjaan. Tim/panitia SPO hanya melakukan

koreksi.

Dalam SPO harus dapat dikenali dengan jelas siapa

melakukan apa,dimana,kapan dan mengapa.

SPO jangan menggunakan kalimat majemuk

SPO harus menggunakan kalimat perintah/instruksi

dalam bahasa pemakai

SYARAT PENYUSUNAN SPO

Identifikasi kebutuhan

SPO harus ditulis oleh mereka yang melaukan

pekerjaan. Tim/panitia SPO hanya melakukan

koreksi.

Dalam SPO harus dapat dikenali dengan jelas siapa

melakukan apa,dimana,kapan dan mengapa.

SPO jangan menggunakan kalimat majemuk

SPO harus menggunakan kalimat perintah/instruksi

(40)

PENOMORAN SPO

PENOMORAN SPO

Semua SPO harus diberi nomor

Pemberian nomor berdasarkan TATA NASKAH

RS’.

Kode yang digunakan:

- Kode Unit Kerja

- Kode SPO

- Nomor Urut SPO

Contoh: RS”BM”/SPO/02/004

PENOMORAN SPO

PENOMORAN SPO

Semua SPO harus diberi nomor

Pemberian nomor berdasarkan TATA NASKAH

RS’.

Kode yang digunakan:

- Kode Unit Kerja

- Kode SPO

- Nomor Urut SPO

(41)

PENYIMPANAN SPO

SPO asli disimpan di sekretariat Akreditasi atau

sekretariat RS sesuai kebijakan RS

SPO foto copy disimpan di masing-masing unit kerja

SPO di unit kerja harus diletakkan di tempat yang

mudah dilihat,diambil dan dibaca oleh pelaksana

Bagi RS yang sudah menggunakan e-file,maka

penyimpanan SPO:

- Setiap SPO harus diprint-out dan disimpan sebagai

SPO asli

- SPO di unit kerja tidak perlu hard copy, bisa di

intranet RS…kecuali di Gawat Darurat.

PENYIMPANAN SPO

SPO asli disimpan di sekretariat Akreditasi atau

sekretariat RS sesuai kebijakan RS

SPO foto copy disimpan di masing-masing unit kerja

SPO di unit kerja harus diletakkan di tempat yang

mudah dilihat,diambil dan dibaca oleh pelaksana

Bagi RS yang sudah menggunakan e-file,maka

penyimpanan SPO:

- Setiap SPO harus diprint-out dan disimpan sebagai

SPO asli

- SPO di unit kerja tidak perlu hard copy, bisa di

intranet RS…kecuali di Gawat Darurat.

(42)

Referensi

Dokumen terkait

Demi melestarikan Bubur Ase sebagai kuliner khas Betawi yang menjadi salah satu modal penting dalam culinary tourism, penulis melakukan penelitian untuk mengkaji potensi Bubur

Penelitian ini mengajukan hipotesis pengaruh inflasi berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perbankan syariah karena semakin tinggi tingkat BI rate maka semakin

bahwa sesuai ketentuan dalam Pasal 7 ayat (3) Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, maka setiap Badan Publik termasuk

mengajak saya untuk mendiskusikan alasan di balik aturan tersebut,” untuk butir pola asuh authoritative, sedangkan contoh butir pola asuh authoritarian adalah,

Analisis Potensi Masalah bertujuan untuk mengidentifikasikan permasalahan utama yang dihadapi oleh peserta didik di kelas XI MIPA VI SMAN. 22 Makassar sebagai

Hal itu berarti efektivitas susu sapi dan kombinasi susu kedelai dan tepung kulit kerang hijau mempunyai efek yang sama terhadap panjang lengkung rahang

Penelitian hidrolisat protein dari limbah ikan ekor kuning hingga saat ini belum pernah dilakukan, sehingga pada penelitian ini akan dilakukan optimasi produksi

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat relevansi kompetensi kurikulum Ilmu Ukur Tanah di S1 PTB FT-UNESA dengan Kurikulum Geomatika di SMKN 3 Jombang, SMKN