• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Perbaikan Display Berdasarkan Analisa Conjoint Pada Sebuah Jam Dinding

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancangan Perbaikan Display Berdasarkan Analisa Conjoint Pada Sebuah Jam Dinding"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANGAN PERBAIKAN DISPLAY BERDASARKAN ANALISA

CONJOINT PADA SEBUAH JAM DINDING

(STUDY KASUS DI BENGKEL AURORA MOTOR)

Nuhman

Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

email : [email protected]

ABSTRAK

Setiap perusahaan pasti ingin karyawannya melakukan kinerja yang baik dalam bekerja, namun terkadang karyawan itu sulit melakukan kinerja yang baik secara konsisten dikarenakan sistim yang ada masih belum mendukung lancarnya produktifitas dan salah satu sistim tersebut adalah desain display yang tidak ergonomis, seperti pada tempat penelitian kami di “Bengkel Aurora Motor” display jam dinding yang ada masih belum ergonomis sehingga sulit untuk dipahami. Oleh karena itu desain display yang ergonomis penting sekali diterapkan disana agar mudah dipahami dan di mengerti oleh karyawan-karyawan yang bekerja disana. Adapun perbaikan rancangan display tersebut dilakukan dengan menggunakan metode analisa conjoint dan penentuan dimensi karakter yang ergonomis. Sehingga dibuatlah perbaikan rancangan display berupa jam analog berbentuk lingkaran dengan dimensi huruf berukuran tinggi huruf 11,6 mm, lebar huruf 6,96 mm, tebal huruf 1,45 mm dan spasi antar karakter 0,73 mm. Dengan luas penyajian berukuran 718,24 cm2. Adapun setelah perbaikan rancangan display dilakukan, display yang ada saat ini lebih mudah dipahami dan di mengerti oleh semua orang.

Keyword : Display, Ergonomis, Analisa Conjoint, Perbaikan.

1. PENDAHULUAN

Setiap perusahaan pasti menginginkan karyawannya melakukan kinerja yang baik, karena jelas bahwa kinerja yang baik tersebut akan meningkatkan produktifitas sekaligus profit bagi perusahaan. Namun sangat di sayangkan terkadang manusia sulit sekali untuk konsisten dalam bekerja, dikarenakan sistim yang ada pada suatu perusahaan tersebut masih belum mendukung lancarnya produktifitas.

(2)

Berdasarkan penelitian sebelumnya, menjelaskan bahwa human error banyak terjadi karena kesalahan membaca petunjuk yang ada. Hal itu terjadi berkaitan dengan performansi kerja manusia maupun sarana yang ada yang kurang mendukungberupa lingkungan kerja atau sistem kerja yang ada. Sistem kerja yang kurang mendukung akan mengakibatkan terjadinya kesalahan pemberian informasi pada karyawan yang ada, dan akhirnya mengakibatkan kesalahan pembacaan jam, Oleh sebab itu, untuk memudahkan para pekerja dalam membaca suatu display yag ada pada bengkel Aurora Motor. Maka perlu dilakukan suatu penelitian yang khusus membahas mengenai rancangan informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Berikut ini adalah langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini

Mulai

Studi Literatur

Pengolahan Data 1. Melakukan Analisa Conjoint

2. Merancang Desain Display yang Ergonomis

Analisa hasil pengolahan data

Kesimpulan Tujuan Penelitian Perumusan Masalah Pengumpulan Data 1. Pengambilan Foto Observasi

2. Layout Lokasi Penelitian 3.Menentukan Atribut dan Taraf serta Merancang Kominasi Stimuli.

Observasi Lapangan

(3)

2.1 TAHAP IDENTIFIKASI AWAL A. Identifikasi Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana jam dinding yang ada di bengkel Aurora Motor dapat mudah dipahami oleh karyawan yang bekerja disana setiap pengunjung yang datang.

B. Studi Pendahuluan a. Studi Lapangan

Studi ini dimaksudkan untuk melakukan pengamatan terhadap jam dinding yang ada di bengkel Aurora Motor

b. Studi Literatur

Studi literatur yang dilakukan meliputi : perancangan dan pengembangan produk, identifikasi atribut dan taraf, dan penentuan desain display berdasarkan analisa conjoint.

2.2 TAHAP PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Tahap pengumpulan dan pengolahan data meliputi beberapa aktivitas berikut ini.

A. Pengambilan Foto Observasi

Pengambilan beberapa foto di lokasi penelitian

B. Menggambar Layout Lokasi Penelitian

Menggarbar layout lokasi penelitian sesuai dengan kondisi pada saat pengamatan

C. Menentukan Atribut dan Taraf serta Merancang Kombinasi Stimuli

Suatu identifikasi awal dengan penentuan atribut dan taraf untuk pembuatan kuisioner yang akan diajukan pada ressponden.

D. Melakukan Analisa Conjoint

Metode yang digunakan untuk mengetahui keinginan responden

E. Membuat Rancanagan Desain Display yang Ergonomis

Rancangan display dibuat sesuai dengan kaidah ergonomi agar mudah dipahami oleh manusia.

2.3 ANALISA DAN EVALUASI ERGONOMI HASIL RANCANGAN

Analisa hasil rancangan ergonomi yang telah dibuat kemudian dibandingkan.

2.4 TAHAP PENARIKAN KESIMPULAN

(4)

3. PENGUMPULAN DATA A. Pengambilan Foto Observasi

Gambar 2 Foto Obserasi

Pengambilan foto tersebut difokuskan pada sebuah jam digital, berdasarkan hasil pengamatan rancangan display jam tersebut dianggap kurang ergonomis karena ukuran huruf yang terlalu kecil menyebabkan display sulit dibaca.

B. Menggambar Layout Lokasi Penelitian

berikut ini adalah layout lokasi penelitian pada perancangan display.

12000,00 7 4 4 4 ,4 4 12000,00 4 3 3 3 ,3 3 Ruangan Penyimpanan Onderdil Meja Kasir Tempat Alat

Area Reparasi Motor

25 00 ,0 0 4 8 3 3 ,3 3 23 00 ,0 0 2 5 0 0 ,0 0 48 00 ,0 0 7 3 3 3 ,3 3 R u a n g a n K a ry a w a n 12000,00 1 2 0 0 0 ,0 0 933,33 933,33 7 3 3 3 ,3 3 4800,00 2300,00 2 5 0 0 ,0 0 4 8 3 3 ,3 3 7200,00 4 5 6 6 ,6 7 Display

(5)

C. Menentukan Atribut dan Taraf serta Merancang Kombinasi Stimuli

a. Penentuan Taraf dan Atribut

Proses pengidentifikasian suatu atribut atau faktor beserta tarafnya. Merupakan sutau tabel hasil identifikasi awal.

Tabel 1 Hasil Identifikasi Awal (Evaluasi Atribut dan Taraf)

Atribut Taraf Keterangan

Jenis Jam 1 Digital

2 Analog

Bentuk 1 Bulat

2 Kotak

b. Mengkonstruksi Stimulus

Merancang kombinasi taraf atribut dari tabel 1 diketahui jumlah taraf dari masing-masing atribut adalah 2 x 2 = 4 stimuli. Berikut ini tabel perancangan stimuli sebagai berikut.

Tabel 2 Perancangan Stimuli

No Stimuli Warna Tulisan Warna Baground

1 Digital Bulat

2 Digital Kotak

3 Analog Bulat

4 Analog Kotak

c. Hasil Peratingan Responden

Berikut ini tabel peratingan responden berdasarkan hasil dari jawaban kuisioner.

Tabel 3 Peratingan yang dilakukan oleh responden

No Responden Tingkat Kepentingan

1 2 3 4

1 Mba Dewi 2 3 4 1

2 Rico 1 2 3 4

3 Alan 1 2 4 3

4 Kang Iis 1 3 4 4

Berdasarkan hasil peratingan diatas dapat dilihat bahwa setiap orang memiliki kesukaan yang berbeda, namun dalam beberapa kasus ada beberapa orang yang memiliki kesukaan yang sama. Sehingga didapat beberapa hasil yang hampir

(6)

mirip satu sama lain. Adapun skala likers ini diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada 4 responden.

D. Melakukan Analisa Conjoint

Berikut ini adalah rumus-rumus dari analisa conjoint dengan menggunakan software SPSS untuk mencari output dari analisa conjoint. Rumus-rumus ini merupakan rumus-rumus syntax yang terdiri dari orthoplan dan data list free

ORTHOPLAN /FACTORS=

Jenis Jam „Jenis Display' ('Digital' „Analog') Bentuk „Bentuk Display' ('Bolat' 'Kotak') /HOLDOUT=0.

SAVE OUTFILE='CONJOINT SOAL 20.SAV'. DATA LIST FREE/ QN PROD1 TO PROD4. BEGIN DATA 101 4,00 3,00 2,00 1,00 102 4,00 2,00 1,00 3,00 103 4,00 3,00 2,00 1,00 104 1,00 2,00 3,00 4,00 END DATA.

CONJOINT PLAN='CONJOINT SOAL 20.SAV' /FACTORS=

Jenis Jam „Jenis Display' ('Digital' „Analog') Bentuk „Bentuk Display' ('Bolat' 'Kotak') /SUBJECT=QN

/SCORE=PROD1 PROD2 PROD3 PROD4 /UTILITY='CONJOINT SOAL 20.SAV'.

Gambar 4 Kode Syntax Analysis Conjoint

Gambar diatas adalah kode syntax dalam software SPSS, yaitu suatu perintah kepada komputer dengan bahasa pemrogaman agar komputer melakukan pekerjaannya yaitu mencari hasil dari analisis conjoint.

(7)

1.Hasil Output Analisa Konjoint

a. Recoded Value

Di bawah ini merupakan tabel recoded value dari analisa conjoint.

Tabel 4 Recoded Values

Original Value Recoded Value Value Label

JENIS 1 1 Digital

2 2 Analog

BENTUK 1 1 Bulat

2 2 Kotak

Recoded values are used in computations.

Berdasarkan tabel recorded value di atas menjelaskan tentang identifikasi atribut dan taraf, atribut yang digunakan adalah jenis dan bentuk. jenis terdiri dari digital dan analog, bentuk terdiri dari bulatdan kotak.

b. Model Description

Di bawah ini merupakan tabel model description dari analisa conjoint menggunakan software SPSS.

Tabel 5 Model Description

N of Levels Relation to Ranks or Scores

JENIS 2 Discrete

BENTUK 2 Discrete

Dari tabel diatas menunjukan bahwa relation to ranks or score dari jenis dan bentuk adalah discreate.

c. Penilaian Secara Keseluruhan i. Utilities

Tabel 6 Utilities Responden Keseluruhan

Utility Estimate Std. Error

JENIS Digital -.137 .288

Analog .137 .288

BENTUK Bulat .650 .288

Kotak -.650 .288

(Constant) 2.500 .288

Table utilities merupakan tabel kegunaan masing-masing atribut, utility

estimate menunjukan nilai taksiran kegunaan untuk setiap atribut desain dari

masing-masing taraf atributnya. Berdasarkan table utilities, semakin tinggi nilai utility estimate maka tingkat kepentingan semakin penting. Dari table

(8)

tersebut menunjukan jenis yang terpenting adalah analog dan bentuk yang terpenting adalah bulat.

ii. Importance Values

Tabel 7 Importance Values Responden Keseluruhan

JENIS 33.333

BENTUK

66.667

Tabel Importance Values menunjukan nilai perbandingan dari tiap-tiap atributnya. Dari tabel diatas menunjukan bahwa warna BENTUK lebih penting dari warna tulisan karena importance values lebih tinggi.

iii. Correlations

Tabel 8 Correlationsa Responden Keseluruhan

Value Sig.

Pearson's R .918 .041

Kendall's tau .667 .087

Dari tabel diatas menunjukan bahwa nilai signifikan dibawah 0,05 maka signifikan kuat.

E. Membuat Rancanagan Desain Display yang Ergonomis

a. Penentuan tinggi dan tebal karakter

Dalam merancang display diperlukan perhitungan dimensi dan luas penyajian agar hasil dari visual display dapat terencana dengan baik.

1. Tebal huruf a = 1,45 x S x 10-5 x D = 1,45 x 200 x 10-5 x 500 = 1,45 mm 2. Tinggi huruf b = 6 x a sampai 8 x a b = 8 x a = 8 x 1,45 = 11,6 mm 3. Lebar huruf c = 3/5 x b = 3/5 x 11,6 = 6,96 mm 4. Spasi antar karakter

d = a x 0,5 = 1,45 x 0,5 = 0,73 mm

(9)

b. Penentuan dimensi luas penyajian

Penentuan dimensi display berdasarkan sudut pandang horisontal dan vertikal. Jarak pandang adalah jarak dari mata ke objek yang dilihat. Secara alamiah, lensa mata selalu menempatkan objek pada fokus. Adapun jarak pandang yang digunakan adalah menurut Pheasant (1988) : Jarak minimum adalah 350 mm, jarak paling aman 500 mm, dan jarak terjauh adalah 700 mm.

DEP

x

D

y

1

y

2

Gambar 5 Penentuan Dimensi display Berdasarkan Sudut Pandang

Untuk menentukan luas daerah penyajian display dengan berdasarkan konsep sudut pandang ini digunakan rumus sebagai berikut :

X (cm) = D cm × Tan α

Y1,2 (cm) = D cm × Tan β1,2

Dimana :

D = jarak penempatan layar display yang digunakan x = panjang garis tengah horizontal daerah penyajian/2

y1 = panjang garis tengah vertikal bagian atas daerah penyajian y2 = panjang garis tengah vertikal bagian bawah daerah penyajian α = sudut pandang horizontal

β1 = sudut pandang vertikal atas β2 = sudut pandang vertikal bawah

(10)

x = D (cm) x Tan α (cm) = 50 x Tan 15° = 50 x 0,268 = 13,4 cm y1,2 = D (cm) x Tan β1,2 (cm) y 1 = D x Tan β 1 = 50 x Tan 15° = 50 x 0,268 = 13,4 cm y 2 = D x Tan β 2 = 50 x Tan 15° = 50 x 0,268 = 13,4 cm Luas penyajian (L) = 2 x . (y1 + y2) cm2 = 2(13,4) x (13,4 + 13,4) = 26,8 cm x 26,8 cm = 718,24 cm2

c. Hasil Perbaikan Perancangan Display

Berikut ini gambar hasil perancangan display sebagai berikut.

12

6

3

9

1

2

4

5

7

8

11

10

Gambar 6 Hasil Rancangan Display

Dari rancangan display yang di buat oleh kelompok kami yaitu jenis display adalah jam analog dengan bentuk bulat dan dengan tebal huruf 11,6 mm, tinggi huruf 92,8 mm, lebar huruf 55,68 mm, lebar spasi 5,8 mm, dengan menggunakan sudut pandang panero yaitu 150 serta luas penyajiannya adalah 718,24 cm2.

(11)

4. ANALISA DAN EVALUASI ERGONOMI HASIL RANCANGAN

Berdasarkan dilakukan sebuah perbaikan pada bengkel aurora motor maka dapat diketahui bahwa setiap operator yang bekerja di sana akan lebih mudah memahami display yang di perbaiki di sana, karena display dinamis tersebut diperbaiki menjadi sebuah jam analog dengan bentuk bulat dan ukuran karakter yang cukup besar sesuai dengan jarak pandang terjauh yang mampu dilihat pada bengkel tersebut. Sehingga setelah perbaikan dilakukan maka operator merasa lebih dimudahkan dalam memahami display yang ada pada bengkel tersebut.

Gambar 7 Perbandingan display sebelum dan sesudah. 5. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisa dan interpretasi data dapat disimpulkan bahwa

1. Karyawan dan pengunjung sulit membaca jam dinding karena desain kurang ergonomis.

2. Responden lebih mudah memahami jam analog ketimbang jam digital

3. Setelah dilakukan perbaikan rancangan display, jam dinding yang ada saat ini lebih mudah dipahami oleh seluruh karyawan dan pengunjung.

Agar penelitian selanjutnya dapat lebih baik lagi, maka penulis menyarankan 1. Sebaiknya jumlah responden yang diajukan kuisioner lebih dari 40 orang 2. Sebaiknya pengamatan dilakukan dengan membandingkan antara tempat

(12)

6. DAFTAR PUSTAKA

Cesar Do Nascimento Lebre Correia, Julio. 2013. Pengaruh Display Toko dan

Promosi Penjualan terhadap Keputusan Pembelian pada Blossom Factory Outlet Bandung. Bandung : Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

Sutalaksana, I. Z. (1979), Teknik dan Tata cara Kerja, Departemen Teknik Industri-ITB: Bandung.

Sutalaksana, Iftikar Z. 2006.Teknik Perancangan Sitem Kerja. Bandung : ITB

Nurmianto, Eko. 2003. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Guna Widya

Bridger,R.S.1995. Introduction to Ergonomics. McGraw-Hill,Singapore

Dosen dan Asisten Laboratorium Rekayasa Kerja dan Ergonomi. 2012. Modul

Praktikum Rekayasa Sistem Kerja dan ErgonomiI.Cilegon: Teknik Industri

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Resmawati, Trianita. 2013. Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Produk Susu

Berbasis Analisis Conjoint Menggunakan Metode Presentasi Pairwise-Comparison. Semarang : Jurusan Statistika Fakultas Sains dan Matematika

Universitas Diponegoro

Puspita Sari, Diana, dkk. 2012. Analisis Tingkat Kepentingn Atribut Perpustakaan

Berbasis Riset Melalui Metode Conjoint Analysis Studi Kasus Di Universitas Diponegoro. Semarang : Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Gambar

Gambar 1 Flow Chart Penelitian
Gambar 2 Foto Obserasi
Tabel 3 Peratingan yang dilakukan oleh responden
Gambar 4 Kode Syntax Analysis Conjoint
+5

Referensi

Dokumen terkait

Program revitalisasi industri kehutanan yang dilakukan di Provinsi Sumatera Selatan berupa: perbaikan perizinan industri primer hasil hutan kayu (IPHHK) dari bahan baku

Again, the results on the tests measuring analysed explicit and metalinguistic knowledge were much better, indicating that different structure features affect implicit and

(2) Maklumat Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pernyataan kesanggupan dan kewajiban Penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan

Setelah dilakukan analisis data serta peneliti mendapatkan semua data-data yang mendukung dengan penelitian mengenai proses pembelajaran kebugaran jasmani melalui permainan

Penurunan ketimpangan ini disebabkan oleh laju pertumbuhan ekonomi antar daerah di Kawasan Timur Indonesia yang semakin baik serta pemerataan pembangunan yang diberikan

Adalah pinjaman dana talangan haji dari Bank Mega Syariah yang digunakan untuk mendapatkan porsi keberangkatan haji. •

mencoba mengargumentasi dan mengaitkan konteks karakteristik partai politik sebagai sebuah badan hukum dan keterkaitan setiap hak warga negara dalam Pasal 28I tersebut terkait

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh sikap petugas terhadap kualitas vaksin campak, hal tersebut dapat disebabkan karena mayoritas sikap bidan di desa