• Tidak ada hasil yang ditemukan

POAC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POAC"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

POAC : Planning,

POAC : Planning, Organizing, Actuating, ControllingOrganizing, Actuating, Controlling Planning

Planning

Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus

dipertimbangkan. Yaitu harus

dipertimbangkan. Yaitu harus SMARTSMART ( ( Paul J. Meye)r  Paul J. Meye)r  yaitu yaitu

•  Specific Specificartinya perencanaan harus jelas maksud maupunartinya perencanaan harus jelas maksud maupun

ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis.

•  Measurable Measurableartinya program kerja atau rencana harus dapatartinya program kerja atau rencana harus dapat

diukur tingkat keberhasilannya. diukur tingkat keberhasilannya.

•  Achievable Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan. artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan. •

•  Realistic Realisticartinya sesuai dengan kemampuan dan sumber dayaartinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya

yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak

yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapiterlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan.

tetap ada tantangan.

• TimeTimeartinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan bulananartinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan bulanan

triwulan semesteran atau tahunan. !ehingga mudah dinilai triwulan semesteran atau tahunan. !ehingga mudah dinilai dan die"aluasi.

dan die"aluasi. Organizing

Organizing

#gar tujuan tercapai maka

#gar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Yadibutuhkan pengorganisasian. Yaituitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing Actuating

Actuating

!etiap !DM harus bekerja sesuai dengan tugas fungsi dan peran !etiap !DM harus bekerja sesuai dengan tugas fungsi dan peran keahlian dan kompetensi masing-masing !DM untuk mencapai "isi keahlian dan kompetensi masing-masing !DM untuk mencapai "isi misi dan program kerja organisasi yang

misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.telah ditetapkan. Controlling

Controlling

#gar pekerjaan berjalan sesuai dengan "isi misi

#gar pekerjaan berjalan sesuai dengan "isi misi aturan danaturan dan  program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. $ai

 program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. $aik dalam bentukk dalam bentuk super"isi pengawasan inspeksi hingga audit. #gar dapat diketahui super"isi pengawasan inspeksi hingga audit. #gar dapat diketahui  penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

 penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. UNSUR POKOK MANAJEMEN

UNSUR POKOK MANAJEMEN

$erdasar definisi (%omisi &endidikan #dministrasi %esehatan $erdasar definisi (%omisi &endidikan #dministrasi %esehatan #merika !erikat' ditemukan  faktor pokok

#merika !erikat' ditemukan  faktor pokok yang berperan pentingyang berperan penting dalam menetukan keberhasilan manajemen kesehatan

dalam menetukan keberhasilan manajemen kesehatan 5 unsur5 unsur pokok ana!""n k"s"#atan

pokok ana!""n k"s"#atan adalah) adalah)

• masukan (input' adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untukmasukan (input' adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk

dapat melaksanakan pekerjaan manajemen dapat melaksanakan pekerjaan manajemen Menurut (%omisi &endidikan

Menurut (%omisi &endidikan #dministrasi %esehatan#dministrasi %esehatan #merika !erikat' input ada * macam)

#merika !erikat' input ada * macam) +.

+. !um!umber ber (re(resousourcerces's' ,.

,. TaTatactacara (ara (proprosedsedureures's' *.

*. %e%esansangguggupan (pan (capcapaciacity'ty'

Menurut arrington merson dalam &hiffner John /. dan &resthus Menurut arrington merson dalam &hiffner John /. dan &resthus 0obert 1. (+234' manajemen mempunyai

(2)

+. Men ) sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi ,. Money ) $esar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari

 jumlah uang yang beredar dalam perusahaan

*. Materials ) bahan setengah jadi (raw material' dan bahan jadi 5. Machines ) memberi kemudahan atau menghasilkan

keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja

. Methods ) suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya  pekerjaan manajer 

• Pros"s $proc"ss% adalah langkah, yang harus dilakukan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan &roses dikenal dengan nama fungsi manajemen Macam fungsi manajemen)

+. Menurut (%omisi &endidikan #dministrasi %esehatan #merika !erikat' ada 3) &lanning 6rgani7ing Directing 8ontrolling 8oordinating "aluation (&6D88'

,. Menurut /reeman ada 3) &lanning #ctuating 8oordinating 9uidance /reedom 0esponsibility (&#89/0'

*. Menurut 9eorge 0. Terry ada 5) &lanning 6rgani7ing #ctuating 8ontrolling (&6#8'

5. Menurut $arton ada :) &lanning 6rgani7ing !taffing $udgeting ;mplementing 8oordinating 0eporting "aluation (&6!$;80'

5& M"nurut 'ut#"r M& (ullick a)a *: Planning, Organizing, Sta++ing, ir"cting, Coor)inating, R"porting, -u)g"ting $POSCoR-%

3. Menurut endry /ayol ada ) &lanning 6rgani7ing 8ommanding 8oordinating 8ontroling (&6888'

• K"luaran $output%: adalah hasil dari suatu pekerjaan

manajemen

<ntuk manajemen kesehatan output dikenal dengan nama  pelayanan kesehatan (health ser"ices'

Macam pelayanan kesehatan) <paya kesehatan perorangan (<&%' dan <paya %esehatan Masyarakat (<%M'

• Sasaran $targ"t% adalah kepada siapa output yang

dihasilkan yakni upaya kesehatan tsb ditujukan +. <%& untuk perseorangan

,. <%M untuk masyarakat (keluarga dan kelompok' Macam sasaran)

+. !asaran langsung (direct target group' ,. !asaran tidak langsung (indirect target group'

• S"rta )apak $ipact% adalah akibat yang ditimbulkan

oleh output

<ntuk manajemen kesehatan dampak yang diharapkan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan

&eningkatan derajat kesehatan dapat tercapai jika kebutuhan (needs' dan tuntutan (demands' perseorangan=masyarakat dapat dipenuhi

PRO-'EM SO'./N( C0C'E $S/K'US SO'US/ MASA'A1% >angkah-langkah dalam problem sol"ing cycle ini yaitu )

(3)

+. #nalisis situasi ,. ;dentifikasi masalah *. &rioritas masalah 5. #lternatif solusi

. &elaksanaan solusi terpilih 3. "aluasi solusi yang dilaksanakan Entr"pr"n"urs#ip

ntrepreneurship tidak selalu berhubungan dengan uang. ntrepreneurship adalah sebuah mindset atau pola pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. !eseorang yang memiliki jiwa ntrepreneurship inilah yang disebut sebagai ntrepreneur.

!eorang entrepreneur selalu dianjurkan untuk memiliki pola pikir  yang diluar kebiasaan orang pada umumnya. ntrepreneur akan lebih sering menggunakan otak kanan untuk menghasilkan kreati"itas-kreati"itas baru.

 PATIENT SAFETY 

 Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.

(4)

!istem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh

kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

2& TUJUAN PATIENT SAFETY  Tujuan ?&atient safety@ adalah

+. Terciptanya budaya keselamatan pasien di 0!

,. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien dan masyarakatA

*. Menurunnya %TD di 0!

5. Terlaksananya program-program pencegahan shg tidak terjadi  pengulangan %TD.

3& 'AN(KA14'AN(KA1 PE'AKSANAAN PATIENT  SAFETY 

&elaksanaan ?&atient safety@ meliputi

& S"6ilan solusi k"s"laatan Pasi"n )i RS $WHO

Cllabrati!" Ce!tre fr Patie!t Safet#$ % Ma# %&&' %, 7aitu: +' &erhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (look-alike sound-alike medication names'

,' &astikan identifikasi pasien

*' %omunikasi secara benar saat serah terima pasien 5' &astikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar  ' %endalikan cairan elektrolit pekat

3' &astikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan B' indari salah kateter dan salah sambung slang

:' 9unakan alat injeksi sekali pakai

2' Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.

8& Tu!u# Stan)ar K"s"laatan Pasi"n $"ngacu pa)a 9 Hspital  Patie!t Safet# Sta!(ar(s)  7ang )ik"luarkan ol"# *i!t

Cmmisi! ! Accre(itati! f Health Or"a!i+ati!s$ /llinois, USA $ ta#un 88%,7aitu:

+. ak pasien Standarnya adalah

&asien C keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana C hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya %TD (%ejadian Tidak Diharapkan'.

(5)

 Kriterianya adalah

+' arus ada dokter penanggung jawab pelayanan

,' Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana  pelayanan

*' Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan  penjelasan yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga

tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya %TD

,. Mendidik pasien dan keluarga Standarnya adalah

0! harus mendidik pasien C keluarganya tentang kewajiban C tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.

 Kriterianya adalah:

%eselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dgn keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan. %arena itu di 0! harus ada system dan mekanisme mendidik pasien C keluarganya tentang kewajiban C tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien C keluarga dapat)

+' Memberikan info yg benar jelas lengkap dan jujur 

,' Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab

*' Mengajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti 5' Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan ' Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan 0! 3' Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa B' Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

*. %eselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standarnya adalah

0! menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.

 Kriterianya adalah:

+' koordinasi pelayanan secara menyeluruh

,' koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya

*' koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi 5' komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan

(6)

5. &enggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan e"aluasi dan program peningkatan keselamatan pasien

Standarnya adalah

0! harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses yg ada memonitor C menge"aluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisis secara intensif %TD C melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta %&.

 Kriterianya adalah

+' !etiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design' yang baik sesuai dengan @Tujuh >angkah Menuju %eselamatan &asien 0umah !akit@.

,' !etiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja *' !etiap rumah sakit harus melakukan e"aluasi intensif 

5' !etiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis

. &eran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standarnya adalah

+' &impinan dorong C jamin implementasi progr %& melalui  penerapan ?B >angkah Menuju %& 0! @.

,' &impinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko %& C program mengurangi %TD.

*' &impinan dorong C tumbuhkan komunikasi C koordinasi antar unit C indi"idu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang %&

5' &impinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk mengukur mengkaji C meningkatkan kinerja 0! serta tingkatkan %&.

' &impinan mengukur C mengkaji efektifitas kontribusinyadalam meningkatkan kinerja 0! C %&.

Kriterianya adalah

+' Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien.

,' Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program meminimalkan insiden

*' Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi

5' Tersedia prosedur ?cepat-tanggap@ terhadap insiden termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.

(7)

' Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden

3' Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden B' Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar pengelola p elayanan

:' Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan 2' Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk menge"aluasi efekti"itas  perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

3. Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standarnya adalah

+' 0! memiliki proses pendidikan pelatihan C orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan %& secara jelas. ,' 0! menyelenggarakan pendidikan C pelatihan yang

 berkelanjutan untuk meningkatkan C memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.  Kriterianya adalah

+' memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien

,' mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inser"ice training dan memberi pedoman yang jelas tentang  pelaporan insiden.

*' menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamwork' guna mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien.

B. %omunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.

Standarnya adalah

+' 0! merencanakan C mendesain proses manajemen informasi %& untuk memenuhi kebutuhan informasi internal C eksternal. ,' Transmisi data C informasi harus tepat waktu C akurat.

Kriterianya adalah

+' disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain  proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang

hal-hal terkait dengan keselamatan pasien.

,' Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk mere"isi manajemen informasi yang ada

(8)

2& Tu!u# langka# "nu!u k"s"laatan pasi"n RS $6"r)asarkan KKP4RS No&4.///485% s"6agai pan)uan 6agi sta+ Rua# Sakit

+. $angun kesadaran akan nilai keselamatan &asien ?ciptakan kepemimpinan C budaya yang terbuka dan adil@

 Bagi Rumah sakit:

• %ebijakan) tindakan staf segera setelah insiden langkah

kumpul fakta dukungan kepada staf pasien keluarga

• %ebijakan) peran C akuntabilitas indi"idual pada insiden • Tumbuhkan budaya pelaporan C belajar dari insiden • >akukan asesmen dg menggunakan sur"ei penilaian %&

 Bagi Tim:

• #nggota mampu berbicara peduli C berani lapor bila ada

insiden

• >aporan terbuka C terjadi proses pembelajaran serta

 pelaksanaan tindakan=solusi yg tepat

,. &impin dan dukung staf anda ?bangunlah komitmen Cfocus yang kuat C jelas tentang %& di 0! anda@

 Bagi Rumah Sakit:

• #da anggota Direksi yg bertanggung jawab atas %&

• Di bagian-, ada orang yg dpt menjadi ?&enggerak@

(champion' %&

• &rioritaskan %& dlm agenda rapat Direksi=Manajemen • Masukkan %& dlm semua program latihan staf 

 Bagi Tim:

• #da ?penggerak@ dlm tim utk memimpin 9erakan %& • Jelaskan rele"ansi C pentingnya serta manfaat gerakan %& • Tumbuhkan sikap ksatria yg menghargai pelaporan insiden

*. ;ntegrasikan akti"itas pengelolaan risiko ?kembangkan sistem C proses pengelolaan risiko serta lakukan identifikasi C asesmen hal yg potensial brmasalah@

 Bagi Rumah Sakit:

• !truktur C proses mjmn risiko klinis C non klinis mencakup

%&

• %embangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko • 9unakan informasi dr sistem pelaporan insiden C asesmen

risiko C tingkatkan kepedulian thdp pasien  Bagi Tim:

• Diskusi isu %& dlm forum, utk umpan balik kpd mjmn

terkait

(9)

• &roses asesmen risiko teratur tentukan akseptabilitas tiap

risiko C langkah memperkecil risiko tsb

5. %embangkan sistem pelaporan ?pastikan staf #nda agar dg mudah dpt melaporkan kejadian=insiden serta 0! mengatur  pelaporan kpd %%&-0!@

 Bagi Rumah sakit:

• >engkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke

dlm maupun ke luar yg hrs dilaporkan ke %%&0!  &0!;  Bagi Tim:

• Dorong anggota utk melaporkan setiap insiden C insiden yg

telah dicegah tetapi tetap terjadi juga sbg bahan pelajaran yg  penting

. >ibatkan dan berkomunikasi dengan pasien ?kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dg pasien@

 Bagi Rumah Sakit 

• %ebijakan ) komunikasi terbuka ttg insiden dg pasien C

keluarga

• &asien C keluarga mendpt informasi bila terjadi insiden • Dukunganpelatihan C dorongan semangat kpd staf agar

selalu terbuka kpd pasien C kel. (dlm seluruh proses asuhan  pasien

 Bagi Tim:

• argai C dukung keterlibatan pasien C kel. bila tlh terjadi

insiden

• &rioritaskan pemberitahuan kpd pasien C kel. bila terjadi

insiden

• !egera stlh kejadian tunjukkan empati kpd pasien C kel.

3. $elajar dan berbagi pengalaman tentang %eselamatan pasien ?dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah utk belajar  bagaimana C mengapa kejadian itu timbul@

 Bagi Rumah Sakit:

• !taf terlatih mengkaji insiden scr tepat mengidentifikasi

sebab

• %ebijakan) kriteria pelaksanaan #nalisis #kar Masalah (Root 

ause !nalysis"R!) atau #ailure Modes $ %ffe&ts !nalysis (#M%!) atau metoda analisis lain mencakup semua insiden C minimum + E per tahun utk proses risiko tinggi

 Bagi Tim:

• Diskusikan dlm tim pengalaman dari hasil analisis insiden • ;dentifikasi bgn lain yg mungkin terkena dampak C bagi

(10)

B. 8egah cedera melalui implementasi system %eselamatan  pasien ?9unakan informasi yg ada ttg kejadian=masalah utk

melakukan perubahan pd sistem pelayanan@  Bagi Rumah Sakit:

• Tentukan solusi dg informasi dr sistem pelaporan asesmen

risiko kajian insiden audit serta analisis

• !olusi mencakup penjabaran ulang sistem penyesuaian

 pelatihan staf C kegiatan klinis penggunaan instrumen yg menjamin %&

• #sesmen risiko utk setiap perubahan

• !osialisasikan solusi yg dikembangkan oleh %%&0!-&0!; • <mpan balik kpd staf ttg setiap tindakan yg diambil atas

insiden  Bagi Tim:

• %embangkan asuhan pasien menjadi lebih baik C lebih aman • Telaah perubahan yg dibuat tim C pastikan pelaksanaannya • <mpan balik atas setiap tindak lanjut ttg insiden yg

dilaporkan

'AN(KA1 'AN(KA1 KE(/ATAN PE'AKSANAAN  PATIENT SAFETY  AA'A1

a& i Rua# Sakit

+. 0umah sakit agar membentuk Tim %eselamatan &asien 0umah !akit dengan susunan organisasi sebagai berikut) %etua) dokter #nggota) dokter dokter gigi perawat tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.

,. 0umah sakit agar mengembangkan sistem informasi  pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden

*. 0umah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke %omite %eselamatan &asien 0umah !akit (%%&0!' secara rahasia 5. 0umah !akit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan  pasien rumah sakit.

. 0umah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis berdasarkan hasil dari analisis akar masalah dan sebagai tempat pelatihan standar-standar yang baru dikembangkan. 6& i Pro;insi<Ka6upat"n<Kota

+. Melakukan ad"okasi program keselamatan pasien ke rumah sakit-rumah sakit di wilayahnya

,. Melakukan ad"okasi ke pemerintah daerah agar tersedianya dukungan anggaran terkait dengan program keselamatan pasien rumah sakit.

*. Melakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan  pasien rumah sakit

(11)

c& i Pusat

+. Membentuk komite keselamatan pasien 0umah !akit dibawah &erhimpunan 0umah !akit !eluruh ;ndonesia

,. Menyusun panduan nasional tentang %eselamatan &asien 0umah !akit

*. Melakukan sosialisasi dan ad"okasi program keselamatan  pasien ke Dinas %esehatan &ropinsi=%abupaten=%ota &0!; Daerah

dan rumah sakit pendidikan dengan jejaring pendidikan. 5. Mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatanpasien.

!elain itu menurut asting 9 ,443 ada delapan langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkan budaya Patient safety ini

& Put t#" +ocus 6ack on sa+"t7

!etiap staf yang bekerja di 0! pasti ingin memberikan yang terbaik dan teraman untuk pasien. Tetapi supaya keselamatan pasien ini bisa dikembangkan dan semua staf merasa mendapatkan dukungan  patient safety ini harus menjadi prioritas strategis dari rumah sakit

atau unit pelayanan kesehatan lainnya. mpat 86 0! yang terlibat dalam safer patient initiati'es di ;nggris mengatakan bahwa

tanggung jawab untuk keselamatan pasien tidak bisa didelegasikan

dan mereka memegang peran kunci dalam membangun dan mempertahankan fokus patient safety di dalam 0!.

8& T#ink sall an) ak" t#" rig#t t#ing "as7 to )o

Memberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien mungkin membutuhkan langkah-langkah yang agak kompleks. Tetapi dengan memecah kompleksitas ini dan membuat langkah-langkah yang lebih mudah mungkin akan memberikan peningkatan yang lebih nyata.

2& Encourag" op"n r"porting

$elajar dari pengalaman meskipun itu sesuatu yang salah adalah  pengalaman yang berharga. %oordinator patient safety dan manajer

0! harus membuat budaya yang mendorong pelaporan. Mencatat tindakan-tindakan yang membahayakan pasien sama pentingnya dengan mencatat tindakan-tindakan yang menyelamatkan pasien. Diskusi terbuka mengenai insiden-insiden yang terjadi b isa menjadi  pembelajaran bagi semua staf.

3& Mak" )ata captur" a priorit7

Dibutuhkan sistem pencatatan data yang lebih baik untuk

mempelajari dan mengikuti perkembangan kualitas dari waktu ke waktu. Misalnya saja data mortalitas. Dengan perubahan data mortalitas dari tahun ke tahun klinisi dan manajer bisa melihat  bagaimana manfaat dari penerapan patient safety.

(12)

%eselamatan pasien tidak bisa menjadi tanggung jawab indi"idual. &engembangan hanya bisa terjadi jika ada sistem pendukung yang adekuat. !taf juga harus dilatih dan didorong untuk melakukan  peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan terhadap pasien.

Tetapi jika pendekatan patient safety tidak diintegrasikan secara utuh kedalam sistem yang berlaku di 0! maka peningkatan yang terjadi hanya akan bersifat sementara.

>& -uil) ipl""ntation kno=l")g"

!taf juga membutuhkan moti"asi dan dukungan untuk

mengembangkan metodologi sistem berfikir dan implementasi  program. &emimpin sebagai pengarah jalannya program disini

memegang peranan kunci. Di ;nggris pengembangan mutu  pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien sudah dimasukkan ke

dalam kurikulum kedokteran dan keperawatan sehingga diharapkan sesudah lulus kedua hal ini sudah menjadi bagian dalam budaya kerja.

*& /n;ol;" pati"nts in sa+"t7 "++orts

%eterlibatan pasien dalam pengembangan patient safety terbukti dapat memberikan pengaruh yang positif. &erannya saat ini mungkin masih kecil tetapi akan terus b erkembang. Dimasukkannya

 perwakilan masyarakat umum dalam komite keselamatan pasien adalah salah satu bentuk ko ntribusi aktif dari masyarakat (pasien'. !ecara sederhana pasien bisa diarahkan untuk menjawab ketiga  pertanyaan berikut) apa masalahnyaF #pa yang bisa kubantuF #pa

yang tidak boleh kukerjakanF

?& ";"lop top4class pati"nt sa+"t7 l"a)"rs

&rioritisasi keselamatan pasien pembangunan sistem untuk

 pengumpulan data-data berkualitas tinggi mendorong budaya tidak saling menyalahkan memoti"asi staf dan melibatkan p asien dalam lingkungan kerja bukanlah sesuatu hal yang bisa tercapai dalam semalam. Diperlukan kepemimpinan yang kuat tim yang kompak serta dedikasi dan komitmen yang tinggi untuk tercapainya tujuan  pengembangan budaya patient safety. !eringkali 0! harus bekerja dengan konsultan leadership untuk mengembangkan kerjasama tim dan keterampilan komunikasi staf. Dengan kepemimpinan yang  baik masing-masing anggota tim dengan berbagai peran yang  berbeda bisa saling melengkapi dengan anggota tim lainnya melalui

kolaborasi yang erat.

5& ASPEK 1UKUM TER1AAP PATIENT SAFETY  #spek hukum terhadap ?patient safety@ atau keselamatan pasien adalah sebagai berikut

<< Tentang %esehatan C << Tentang 0umah !akit & K"s"laatan Pasi"n s"6agai /su 1uku a.  Pasal  () ** +o.,"-/

?&elaksanaan &elayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien.@

(13)

 b.  Pasal -n ** +o.00"-/

?&asien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di 0umah !akit.

c.  Pasal 1 ** +o.,"-/

+' ?!etiap orang berhak menuntut 9.0 terhadap seseorang tenaga kesehatan dan=atau penyelenggara kesehatan yang

menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam &elkes yang diterimanya.@

,' ?G..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.@

8& Tanggung !a=a6 1uku Rua# sakit a.  Pasal -/2 ** +o.00"-/

@Memberi pelayanan kesehatan yang aman bermutu

antidiskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan  pasien sesuai dengan standar pelayanan 0umah !akit.@

 b.  Pasal 0, ** +o.00"-/

?0umah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan di 0!.@

c.  Pasal 0 (-) ** +o.00"-/

?0umah sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia.@

2& -ukan tanggung !a=a6 Rua# Sakit  Pasal 0 (3) ** +o.00"-/ Tentang Rumah sakit 

?0umah !akit Tidak bertanggung jawab secara hukum apabila  pasien dan=atau keluarganya menolak atau menghentikan

 pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah adanya  penjelasan medis yang kompresehensif. ?

3& 1ak Pasi"n

a.  Pasal -d ** +o.00"-/

?!etiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan kesehatan yang  bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur

(14)

 b.  Pasal -e ** +o.00"-/

?!etiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi@ c.  Pasal -4 ** +o.00"-/

?!etiap pasien mempunyai hak tujuan tindakan medis alternatif tindakan risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan@ d.  Pasal -5 ** +o.00"-/

?!etiap pasien mempunyai hak menggugat dan=atau menuntut 0umah !akit apabila 0umah !akit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun  pidana@

5& K"6i!akan 7ang "n)ukung k"s"laatan pasi"n  Pasal 0 ** +o.00"-/

+' 0! wajib menerapkan standar keselamatan pasien

,' !tandar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden menganalisa dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan.

*' 0! melaporkan kegiatan keselamatan pasien kepada komite yang membidangi keselamatan pasien yang ditetapkan oleh menteri 5' &elaporan insiden keselamatan pasien dibuat secara anonym dan ditujukan untuk mengoreksi system dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien.

&emerintah bertanggung jawab mengeluarkan kebijakan tentang keselamatan pasien. %eselamatan pasien yang dimaksud adalah suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. !ystem tersebut meliputi)

a. #ssessment risiko

 b. ;dentifikasi dan pengelolaan yang terkait resiko pasien c. &elaporan dan analisis insiden

d. %emampuan belajar dari insiden

e. Tindak lanjut dan implementasi solusi meminimalkan resiko

(15)

&elaksanaan Patient Safety ini dilakukan dengan system &encacatan dan &elaporan serta Monitoring san "aluasi

*& S/STEM PENCACATAN AN PE'APORAN PAA  PATIENT SAFETY 

a& i Rua# Sakit

+. !etiap unit kerja di rumah sakit mencatat semua kejadian terkait dengan keselamatan pasien (%ejadian Hyaris 8edera %ejadian Tidak Diharapkan dan %ejadian !entinel' pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit.

,. !etiap unit kerja di rumah sakit melaporkan semua kejadian terkait dengan keselamatan pasien (%ejadian Hyaris 8edera %ejadian Tidak Diharapkan dan %ejadian !entinel' kepada Tim %eselamatan &asien 0umah !akit pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit.

*. Tim %eselamatan &asien 0umah !akit menganalisis akar  penyebab masalah semua kejadian yang dilaporkan oleh unit kerja

5. $erdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim %eselamatan &asien 0umah !akit merekomendasikan solusi  pemecahan dan mengirimkan hasil solusi pemecahan masalah

kepada &impinan rumah sakit.

. &impinan rumah sakit melaporkan insiden dan hasil solusi masalah ke %omite %eselamatan &asien 0umah !akit (%%&0!' setiap terjadinya insiden dan setelah melakukan analisis akar masalah yang bersifat rahasia.

6& i Propinsi

Dinas %esehatan &ropinsi dan &0!; Daerah menerima produk- produk dari %omite %eselamatan 0umah !akit

c& i Pusat

+. %omite %eselamatan &asien 0umah !akit (%%&0!' merekapitulasi laporan dari rumah sakit untuk menjaga kerahasiaannya

,. %omite %eselamatan &asien 0umah !akit (%%&0!' melakukan analisis yang telah dilakukan oleh rumah sakit *. %omite %eselamatan &asien 0umah !akit (%%&0!'

melakukan analisis laporan insiden bekerjasama dengan rumah sakit  pendidikan dan rumah sakit yang ditunjuk sebagai laboratorium uji

(16)

5. %omite %eselamatan &asien 0umah !akit (%%&0!' melakukan sosialisasi hasil analisis dan solusi masalah ke Dinas %esehatan &ropinsi dan &0!; Daerah rumah sakit terkait dan rumah sakit lainnya.

?& MON/TOR/N( AN E.A'UAS/ a& i Rua# sakit

&impinan 0umah sakit melakukan monitoring dan e"aluasi pada unit-unit kerja di rumah sakit terkait dengan pelaksanaan keselamatan pasien di unit kerja

6& i propinsi

Dinas %esehatan &ropinsi dan &0!; Daerah melakukan monitoring dan e"aluasi pelaksanaan &rogram %eselamatan &asien 0umah !akit di wilayah kerjanya

c& i Pusat

+. %omite %eselamatan &asien 0umah !akit melakukan monitoring dan e"aluasi pelaksanaan %eselamatan &asien 0umah !akit di rumah sakit-rumah sakit

,. Monitoring dan e"aluasi dilaksanakan minimal satu tahan satu kali.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan proses terjadinya pangan tak terkonsumsi (food waste) pada kantin tempat kerja di Kota Palembang (2)

Pembangunan yang berlangsung di desa dapat saja berupa berbagai proses pembangunan yang dilakukan di wilayah desa dengan menggunakan sebagian atau seluruh sumber

Proyek Akhir ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik uji laboratorium, variabel yang berpengaruh dalam penelitian ini adalah variabel terikat (macam

28 Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa selama ini penggunaan buku tersebut pada SMP/MTs di Kecamatan Kaliwungu Selatan masih kurang optimal pada mata pelajaran

Pada kegiatan tersebut, Kepala BIG, Priyadi Kardono, menjelaskan bahwa SIGDes menampilkan informasi pembangunan desa dan kawasan perdesaan yang berbasis Sistem Informasi

Poerwoekoesoema, S.,1956 ,Jati Jawa (Tectona grandis L.F) Terjemahan Yayasan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.. Samigan, T., 1982, Dendrologi Kerjasama

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif antara citra tubuh dengan perilaku diet pada remaja putri

Kepemilikan manajerial merupakan isu penting dalam teori keagenan sejak dipublikasikan oleh Jensen dan Meckling (1976) dalam Ujiyantho (2007) menyatakan bahwa