• Tidak ada hasil yang ditemukan

04. Spesifikasi Teknis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "04. Spesifikasi Teknis"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SPESIFIKASI TEKNIS

Pekerjaan : Pemb. Saluran Drainase Buket Teupeun (Migas) Kode Paket : PSD-CK/2012/09

I. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM I.1 PENDAHULUAN

Spesifikasi ini merupakan pelengkap dan harus dibaca bersama-sama dengan gambar rencana dan rincian volume pekerjaan (Bill of Quantity), ketiganya merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi, dari sini akan diketahui yang harus dilaksanakan. Pekerjaan yang dimaksudkan mencakup pengadaan dan pemasangan seluruh peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi yang diperlukan menurut dokumen Kontrak, serta semua tenaga kerja, peralatan dan material yang tersebut dalam spesifikasi harus ditetapkan dalam penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan.

I.2 LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan dapat dilihat pada gambar rencana.

I.3 PEKERJAAN PERSIAPAN 3.1 Mobilisasi

Kegiatan-kegiatan mobilisasi ini meliputi :

 Mobilisasi dan pemasangan peralatan disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum di kirim ke lapangan.

 Material yang disediakan oleh Direksi Pekerjaan maupun material lainnya yang terkait dengan proyek.

Pekerjaan ini harus sudah termasuk pekerjaan demobilisasi dari lokasi kerja atau proyek yang dilaksanakan oleh Pihak Penyedia jasa pada akhir Proyek, termasuk pembongkaran

seluruh bangunan

sementara dan instalasi tertentu yang

dimanfaatkan pada lokasi kerja atau proyek, sehingga kondisinya sama dengan keadaan sebelum pekerjaan dimulai.

3.2 Gambar dan Persyaratan

Gambar yang dimaksud adalah gambar kerja atau shop drawing harus dibuat oleh Penyedia jasa dengan berdasarkan petunjuk tender dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum dilaksanakan di lapangan. Gambar kerja ini, akan menjadi patokan pelaksanaan di lapangan, apabila terjadi perbedaan antara pelaksanaan di lapangan dengan gambar kerja ini maka gambar kerjalah yang mengikat dan pekerjaan lapangan harus disesuaikan dengan gambar kerja yang dipakai.

I.4 PRESTASI ATAU KEMAJUAN PEKERJAAN

Prestasi pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentase pekerjaan yang telah selesai dikerjakan. Prosentase pekerjaan dihitung dari nilai pada jumlah atau item tertentu dibagi dengan nilai atau harga Kontrak.

(2)

Pembayaran Kontrak dilakukan sesuai dengan prestasi atau kemajuan pekerjaan dengan harga satuan sesuai dengan volume pekerjaan, yaitu harga satuan yang telah mencakup harga bahan, tenaga kerja dan angkutan serta pekerjaan-pekerjaan lain yang dibutuhkan.

I.5 PEMATOKAN

Penyedia jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan peil konstruksi pekerjaan sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan pematokan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi Pekerjaan dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu. Penyedia jasa harus mengerjakan revisi tersebut dengan petunjuk Direksi Pekerjaan. Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh Penyedia jasa untuk kemudian disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran.

I.6 MOBILISASI MATERIAL

Material yang disediakan oleh Direksi Pekerjaan atau Pemilik akan diberikan oleh Bagian Logistik atau Proyek setelah permohonan pengambilan atau pengeluaran material telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

I.7 PERALATAN

Penyedia jasa diharuskan untuk mempersiapkan peralatan untuk melaksanakan tiap tahap dari pekerjaan sebelum tahap dari pekerjaan tersebut dimulai. Penyediaannya di tempat pekerjaan dan persiapannya haru terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

I.8 GAMBAR KERJA

Gambar rencana untuk proyek ini akan diberikan kepada Penyedia jasa dan gambar tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen kontrak. Gambar – gambar tersebut adalah gambar – gambar yang paling akhir setelah diadakan perubahan – perubahan dan merupakan patokan bagi pelaksanaan pekerjaan.

Penyedia jasa juga harus menyiapkan gambar – gambar yang menunjukkan perbedaan antara gambar – gambar rencana dan gambar – gambar kerja, semua biaya untuk menyiapkan dan mencetak akan ditanggung oleh Penyedia jasa.

I.9 GAMBAR PELAKSANAAN TERINCI (SHOP DRAWING)

Gambar kerja yang terinci termasuk rencana kerja, jenis atau bentuk tulangan dan jumlahnya, cetakan beton, cofferdam pengering dan saluran penyalur air hujan, papan nama proyek, rambu – rambu lalu-lintas, rambu-rambu batas kerja di proyek, harus disediakan Penyedia jasa demi untuk kemajuan pekerjaan dan untuk memenuhi pelaksanaan program tepat pada waktunya, sesuai dengan persyaratan kontrak. Penyedia jasa harus mengecek semua gambar-gambar dari Direksi Pekerjaan tentang sesuatu kesalahan atau kekurangan yang ditemui.

Penyedia jasa tidak berhak untuk menuntut sesuatu pembayaran tambahan berkenaan dengan kekurangan-kekurangan yang ada pada gambar-gambar terinci tersebut, kecuali jika Direksi Pekerjaan telah memberikan perintah perubahan.

(3)

I.10 PENYEDIAAN PAPAN NAMA PROYEK

Penyedia jasa harus membuat papan nama proyek menunjukkan nama paket dan petunjuk lainnya yang berkaitan kontrak kerja sesuai arahan direksi pekerjaan.

I.11 PEMBERSIHAN

24.1 Pembersihan Awal

- Membuang bahan-bahan yang tidak terpakai, puing dan sampah pada daerah-daerah pembuangan yang ditunjuk. Tidak menguburkan sampah dan bahan-bahan yang tidak terpakai ditempat kerja proyek tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan dan Tidak membuang bahan-bahan yang tidak terpakai ke dalam aliran atau saluran.

24.2 Pembersihan Akhir

- Pada tahap penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggalkan dalam keadaan bersih dan siap digunakan oleh Pemberi Pekerjaan. Penyedia jasa juga harus memulihkan pada kondisi semula, yaitu bagian-bagian tempat kerja yang tidak direncanakan untuk perubahan menurut kontrak.

I.12 LAPORAN DAN DOKUMENTASI 25.1 Laporan-laporan

- Selama periode pekerjaan dilapangan, penyedia jasa harus membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan mengenai kemajuan pekerjaan. Laporan kemajuan ini harus memuat sekurang-kurangnya informasi di bawah ini dengan kejadian yang dijumpai selama periode pembuatan laporan kemajuan kerja yang bersangkutan.

- Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir minggu.

- Kondisi cuaca.

- Ringkasan laporan tersebut harus mencantumkan keadaan cuaca, jumlah pengerahan tenaga kerja, tenaga pengawas dan pelaksana, alat – alat yang dipergunakan, jumlah pengiriman bahan – bahan bangunan ke lokasi pekerjaan, kemajuan fisik dari pekerjaan yang telah selesai, masalah – masalah yang timbul di lapangan serta pemecahan

25.2 Pemotretan

Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia jasa diwajibkan melakukan pemotretan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Pemotretan paling sedikit sebanyak 4 (empat) kali pada setiap pelaksanaan item pekerjaan dan disampaikan kepada Direksi Pekerjaan.

25.3 Dokumentasi

Penyedia jasa diharuskan membuat dokumentasi kemajuan pekerjaan fisik secara berkala dalam bentuk foto – foto dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan sesuai uraian berikut ini :

Foto –foto harus memperlihatkan kemajuan pekerjaan, ciri –ciri tertentu dari pekerjaan, peralatan atau hal – hal lain yang menarik perhatian sehubungan dengan pekerjaan atau lingkungannya harus dibuat sedikit tiga kali, yakni :

 Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan,

 Selama berlangsung pekerjaan sesuai item pekerjaan yang dikerjakan

Foto – foto ini harus dilakukan pada titk pemotretan yang sama dan sudut yang sama.

(4)

II. SPESIFIKASI PEKERJAAN SIPIL (UMUM)

PEKERJAAN SALURAN

II.1 PEKERJAAN TANAH 1.1

Galian Tanah

Galian tanah untuk fondasi disesuaikan dengan lebar galian fondasi, dasar galian harus dilaksanakan sampai mencapai tanah keras, menurut persetujuan Direksi Pekerjaan. Jika terdapat air menggenang dalam parit fondasi harus dipompa keluar, sehingga pada waktu pengerjaan pekerjaan pemasangan dinding saluran dan pasir urug dalam keadaan kering. Jika pada galian terdapat akar-akar kayu, dan tempat-tempat yang gembur pada dasar pasir, harus digali keluar dan diisi dengan urugan serta dipadatkan sesuai dengan yang diinginkan.

Uraian Pelaksanaan pekerjaan :

a. Galian tanah saluran baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan

penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Konsultan Pengawas. b. Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar. c. Untuk kondisi tanah yang mudah longsor Penyedia jasa harus memasang turap

kayu pengaman yang cukup kuat. Turap didalam bangunan harus dibongkar setelah pondasi selesai.

d. Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar, maka Penyedia jasa harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir urug. e. Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis.

Apabila menggunakan tanah sisa galian harus menggunakan tanah yang tidak mengandung kotoran, akar – akar dan sesuatu yg bersifat organic.

1.2

Urug Tanah

Untuk bagian-bagian yang rendah dilakukan pengurugan tanah sampai mencapai tebal sesuai dengan ketentuan dimensi gambar rencana.

1.3

Urugan pasir

Urugan pasir di bawah lantai saluran dilakukan dangan pasir urug dengan proses serupa dengan hal diatas. Sebelum dimulai pengurugan, pasir urug harus diperiksakan dahulu kepada Direksi Pekerjaan untuk persetujuan terhadap tebal hamparan.

II.2 PLESTERAN

Semua pasangan sebelum diplester harus sudah disiram air sampai jenuh dan bersih dari kotaran, khusus untuk pekerjaan beton yang akan diplester harus dikasarkan terlebih dahulu, dengan jalan setelah cetakan beton dibuka dan masih agak basah, langsung dikasarkan.

Tebal plesteran tidak boleh kurang dari 1 (satu) cm dan lebih dari 2 (dua) cm kecuali apabila ditentukan lebih lanjut oleh Direksi Pekerjaan.

(5)

Batukali yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus bersih dari kotoran, keras tidak pecah / tidak retak dan mempunyai permukaan yang kasar. Apabila batukali yang ada berbentuk bulat disusun dengan baik sehingga terbentuk ikatan tidak mudah lepas. Diameter minimum yang dipersyaratkan adalah 15 cm.

Uraian Pelaksanaan Pekerjaan

a. Campuran spesi yang disyaratkan harus sesuai dengan ketentuan, dengan perbandingan menurut ukuran volume. Seluruh permukaan pasangan batukali harus dirapikan dengan menggunakan spesi yang ada, sehingga tidak ada rongga antar batuan yang tidak tertutup.

b. Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari pasangan batu kali/batu belah untuk dinding beton saluran lebih dari 18 cm sedangkan ukuran dinding saluran dibawah 18 cm menggunakan cyclopean beton.Untuk pekerjaan cyclopean beton, batu kali/belah digunakan Batu kali/belah yang berukuran maksimum 10 - 15 cm. c. Sebelum pelakanaan pekerjaan dilakukan maka dipasang terlebih dahulu

diadakan pengukuran - pengukuran untuk as - as pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang kesempurnaan galian. Apabila dinding saluran menggunakan Pondasi batu kali/belah dipasang dengan perekat 1 PC : 4 Ps. dan pada bagian sisi dinding saluran diplester adukan 1 PC : 4 Ps

d. Pekerjaan Untuk dinding saluran memakai beton cyclop dilaksanakan dengan ukuran sesuai gambar kerja dan gambar detail. Campuran yang digunakan ; Pondasi beton cyclopean dibuat dengan adukan 60 % adukan beton 1 PC : 2 Ps :

3 Kr yang diisi 40 % batu belah. dan pada bagian sisi dinding saluran diplester adukan 1 PC : 4 Ps

II.4 BETON COR LANTAI

Beton cor lantai tidak boleh diletakkan langsung di atas permukaan tanah, tetapi harus beralaskan pasir urug bersih kecuali jika ditetapkan lain, maka harus dibuat lantai kerja minimum setebal 50 mm. (disesuaikan dengan gambar rencana). Pengerjaan pengecoran lantai saluran menggunakan Karakteristik Beton K-100 dengan ketebalan sesuai gambar rencana.

II.5 PEKERJAAN KAYU / BEKISTING

Pekerjaan kayu yang dikerjakan oleh penyedia jasa meliputi pembuatan bekisting dan lain-lainnya disesuaikan dengan gambar rencana yang ada. Jenis kayu yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus sesuai dengan gambar rencana yang ada dan mendapat persetujuan secara tertulis dari Direksi Pekerjaan.

a. Pembuatan

Semua bekisting harus diperkuat dengan klam dari balok – balok kecil dan harus yang kuat dan cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton di corkan. Dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu dan triplek harus dibuat dari kayu yang sudah diolah dengan baik. Semua sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi kebocoran.

Agar beton tidak menempel pada bekisting, bagian dalam bekisting diberi selapis minyak yang jenisnya sudah disetujui, sebelum beton di corkan. Minyak pelumas baik yang sudah atau belum akan dipakai tidak boleh dipakai untuk maksud ini. Harus diiperhatikan besi tulangan tidak terkena bahan pelapis semacam ini.

b. Pembukaan

Pembukaan bekisting harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada beton. Bekisting tidak boleh dibuka sebelum beton mencapai kekuatan yang cukup untuk menahan tegangan – tegangan yang timbul akibat pembukaan.

Penyedia jasa harus bertanggung jawab dan wajib memperbaiki semua kerusakan yang timbul akibat pengangkatan bekisting yang terlalu dini, atas biaya sendiri. Jika setelah pengangkatan bekisting ternyata sarang laba pada

(6)

beton atau cacat lainnya, harus segera dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan. Perbaikan atau pekerjaan apapun tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Setelah struktur selesai, semua bekisting harus dibongkar seluruhnya, namun demikian, pembokaran tidak boleh dikerjakan tanpa adanya persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

II.6 PEKERJAAN FINISHING

Sebelum pekerjaan diserah terimakan, Penyedia jasa diwajibkan membersihkan bahan-bahan dan kotoran-kotoran bekas yang ada dalam lokasi pekerjaan bangunan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan, saluran dalam keadaan bersih dan rapi.

PENYEDIAAN MATERIAL

Portand Cement

Porltand cement yang dipakai disini adalah Merk tertentu yang mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan dan diterima dalam zak tertutup serta asli dari pabrik.

Besi Beton

Besi beton yang dipakai dari mutu U – 24 sesuai PBI - 1971 berpenampang bulat. Kemampuan tekuk 180° pegangan dan sifat-sifat lain harus sesuai dengan PBI -1971. pemakaian besi beton disesuaikan kebutuhan terhadap pekerjaan yang akan dikerjakan dan telah disetujui ukurannya oleh Direksi pekerjaan.

Kerikil Untuk Beton

Kerikil yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat seperti apa yang tercantum dalam PBI - 1971 Bab 3 Pasal 3.5.

Pasir Beton

Pasir beton yang digunakan adalah pasir beton yangmemenuhi persyaratan teknis untuk pekerjaan beton bertulang dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Timbunan bekas galian, digunakan tanah bekas galian itu sendiri harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-akar kayu, serta sampah lainnya.

.

PLAT BETON DAN BOX CULVERT

III.1 PENULANGAN 1. Umum

Semua baja tulangan harus bebas dari serpihan karat lepas, minyak, gemuk, cat debu atau zat lainnya yang dapat mengganggu perlekatan yang sempurna antara tulangan beton. Jika diinstruksikan oleh Direksi Pekerjaan, baja harus disikat atau dibersihkan sebelum dipakai.

Beton tidak boleh dicorkan sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Baja tulang sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan SII 0136 1984 atau yang setara untuk baja tulangan ukuran sedang yang polos.

2. Penyimpanan

Baja tulangan harus disimpan dibawah atap yang tahan air dan diberi alas dari muka tanah atau air yang tergenang serta harus dilindungi dari kemungkinan kerusakan dan karat.

(7)

3. Penekukan Penulangan

Pada tahap awal pekerjaan, penyedia jasa harus mempersiapkan daftar tekukan (bending schedule) yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Semua baja tulangan harus semua ditekuk secara tepat menurut bentuk dan dimensi yang diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan PBI – 71 atau yang setara serta dipasang pada posisi yang tepat seperti yang diperlihatkan pada gambar sehingga beton deking yang ditetapkan dapat dipenuhi disemua tempat. Baja harus ditekuk dengan alat yang disetujui. Tulangan tidak boleh ditekuk atau diluruskan dengan cara yang dapat menimbulkan kerusakan tulangan yang mempunyai lengkungan atau lekukan yang tidak sesuai dengan gambar tidak boleh dipakai.

III.2 PEMASANGAN

Tulangan harus dipasang dengan tepat pada posisi yang diperlihatkan pada gambar dan harus ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai dudukan beton atasu gantungan logam menurut kebutuhan, dan pada persilangan diikat dengan kawat baja yang pilar dingin dengan diameter tidak kuran dari 1,6 mm, ujung – ujung kawat harus diarahkan ke bagian tubuh utama beton.

Sebelum pengecoran, seluruh tulangan yang dipasang pada tiap bagian pekerjaan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Pemberitahuan kepada Direksi Pekerjaaan untuk melakukan pemeriksaan harus disampaikan dalam tenggang waktu yang cukup.

III.3 PEKERJAAN BETON

Beton bertulang untuk plat beton yang digunakan adalah K.175 dengan lingkup

pekerjaan yaitu Plat beton dan Box Culvert. PENGANGKUTAN BETON

Pengangkutan adukan beton harus mengikuti ketentuan sebagai berikut :

 Pengangkutan beton yang telah diaduk dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang mana dapat mencegah segregasi dan kehilangan bahan-bahan (semen, air dan agregat halus).

13.1. Persiapan Pengecoran

Semua peralatan, material dan tenaga kerja harus siap di lapangan sebelum pengecoran ini dimulai. Permukaan sebelah dalam dari acuan dimana akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran harus benar-benar bersih dari kotoran-kotoran yang berupa bahan lepas.

Tulangan-tulangan harus dibersihkan dari karat, penempatan tulangan harus sesuai dengan gambar. Rencana, beton deking harus sudah terpasang dengan benar dan keseluruhannya ini harus mendapat ijin dari Direksi Pekerjaan.

Apabila akan memakai bahan pembantu dengan maksud untuk mempermudah pelepasan acuan setelah beton mengeras, harus betul-betul diperiksa sehingga tidak mengganggu pelekatan antara besi dan beton.

13.2. Pelaksanaan Pengecoran

Pengecoran beton dibagian manapun boleh dilakukan sebelum pekerjaan perancah, acuhan dan pekerjaan persiapan setelah selesai dikerjakan sesuai

(8)

dengan spesifikasi dan harus mendapat persetujuan secara tertulis dari Direksi Pekerjaan. Penyedia jasa harus memberikan usulan rencana kerja pengecoran yang meliputi volume pekerjaan, kapasitas produksi adukan beton dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan. Usulan ini harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

13.3. Pemadatan Beton

Selama proses pengecoran berlangsung, maka beton boleh dipadatkan dengan alat mekanis (Vibrator) kecuali jika Direksi Pekerjaan mengijinkan pemadatan dengan menggunakan tenaga manusia maka dapat dilakukan dengan cara memukul – mukul acuan dari sebelah luar, mencocok – cocok atau menusuk – nusuk adukan beton secara kontinu. Ketelitian ini, dalam hal ini sangat perlu diperhatikan agar semua terisi, sela – sela diantara dan sekeliling tulangan terpenuhi tanpa menggeser kedudukan tulangan dan sebagainya, membuat agar permukaan menjadi rata dan halus, mengeluarkan gelembung – gelembung udara serta mengisi semua rongga – rongga. Tenaga – tenaga yang mengerjakan pekerjaan ini harus telah banyak pengalaman dan pelaksanaan pemadatan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan atau manual.

III.4 PENGERJAAN PERMUKAAN BETON

Selama dilaksanakan penataan permukaan atas beton yang di cor setempat, permukaan yang dihasilkan harus datar dengan hasil akhir yang rata tetapi masih bertekstur kasar. Sebelum pengerasan pertama dimulai, permukaan tersebut harus diratakan lagi sesudah semen (trowelling) dimana perlu untuk menutup retakan – retakan dan mencegah timbulnya celahan yang berlebihan pada permukaan yang terbuka.

III.5 BEKISTING

a. Pembuatan

Semua bekisting harus diperkuat dengan klam dari balok – balok kecil dan harus yang kuat dan cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton di corkan. Dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu dan triplek harus dibuat dari kayu yang sudah diolah dengan baik. Semua sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi kebocoran.

Agar beton tidak menempel pada bekisting, bagian dalam bekisting diberi selapis minyak yang jenisnya sudah disetujui, sebelum beton di corkan. Minyak pelumas baik yang sudah atau belum akan dipakai tidak boleh dipakai untuk maksud ini. Harus diiperhatikan besi tulangan tidak terkena bahan pelapis semacam ini.

(9)

b. Pembukaan

Pembukaan bekisting harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada beton. Bekisting tidak boleh dibuka sebelum beton mencapai kekuatan yang cukup untuk menahan tegangan – tegangan yang timbul akibat pembukaan.

Penyedia jasa harus bertanggung jawab dan wajib memperbaiki semua kerusakan yang timbul akibat pengangkatan bekisting yang terlalu dini, atas biaya sendiri. Jika setelah pengangkatan bekisting ternyata sarang laba pada beton atau cacat lainnya, harus segera dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan. Perbaikan atau pekerjaan apapun tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Setelah struktur selesai, semua bekisting harus dibongkar seluruhnya, namun demikian, pembokaran tidak boleh dikerjakan tanpa adanya persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

Bireuen, 22 Mei 2012 Penawar,

CV. ASOE NANGGROE

SULAIMAN

Referensi

Dokumen terkait

zero voltage switching dengan mode Hard Switching yang berupa sinyal generator pulsa yang diamati melalui osiloskop sehingga dapat di ketahui karakteristik generator

Bertambah kuatnya peranan para pemimpin agama Islam dan masa kekerasan yang terus menerus dalam melawan pemerintah kolonial, menyebabkan banyak petani yang melarikan diri

a. Rapat anggota koperasi dihadiri oleh minimal 20 orang untuk koperasi primer dan sekurang-kurangnya 3 orang perwakilan koperasi untuk koperasi sekunder. Rapat pembentukan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA.

Dalam rangka menerapkan kelima prinsip dasar tersebut di atas, Bank telah berpedoman pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang terkait

graf sikel yakni dalam penemuan teorema pada batas atas yang telah ditentukan, yaitu dimulai dari mengingat dalam mengidentifikasi famili graf, memahami dalam menghitung

a) Layanan Program Pemberantasan TBC dengan Strategi DOTS bagi pasien Tubercullossis (TBC). b) Program pemberian keringanan biaya bagi pasien tidak mampu.. c) Program bakti

Buah belimbing dan mentimun merupakan buah yang kaya akan antioksidan dan kalium sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi, sehingga