• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengukur kesehatan kelahiran bayi Brazelton Neonatal Behavioral Asesmen Scale. Keterampila n adaptif. an Preterm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengukur kesehatan kelahiran bayi Brazelton Neonatal Behavioral Asesmen Scale. Keterampila n adaptif. an Preterm"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. PENDEKATAN DALAM ASESMEN

1. Asesmen Berbasis Tes (Formal Assessment)

Tes terstandar atau standardized test yang dikalangan pendidik juga dikenal dengan isitilah tes baku formal (formal standardized tests) merupakan metode pengukuran yang dilakukan secara formal dengan menggunakan perangkat instrument yang dirancang dan diujicoba terhadap sejumlah anak dalam jumlah yang besar, yang merupakan representasi populasinya (Wortham, 2005:26). Tes terstandar biasanya dirancang untuk mengukur karakteristik individu. Hasil-hasil tes selanjutnya diadministrasikan secara individual atau dalam kelompoknya. Tujuan utama tes terstandar ini adalah untuk mengukur kemampuan, prestasi, sikap, minat, bakat, nilai, serta karaktersitik kepribadian.

Pada bagian lain, Santrock (2002:57) menyatakan bahwa tes terstandar mensyaratkan seseorang untuk menjawab serangkaian pertanyaan tertulis atau lisan. Tes terstandar memiliki dua ciri yang jelas, pertama para psikologi menjumlah semua skor individu untuk menghasilkan satu skor tunggal, atau serangkaian skor yang mencerminkan seseuatu tentang individu. Kedua, para psikolog membandingkan skor individu dengan skor sejumlah besar kelompok orang yang sama untuk menentukan bagaimana individu menjawab dalam kaitan dengan orang lain.

Berbagai jenis tes terstandar untuk berbagai rentang usia dan kebutuhan dapat disajikan pada table berikut ini (Wortham, 2005) :

Tabel 1

Neonatal dan Infant Test

NAMA TINGKAT JENIS TUJUAN

Apgal Scale Neonatel Neonatal Status

Mengukur kesehatan kelahiran bayi Brazelton Neonatal Behavioral Asesmen Scale Neonate Neonatal Status

Melokalisasi disfungsi neologis dan keragaman temperamen

Neonatal Behavioral Asesmen Scale Bulan pertama Mengidentifikasi kemampuan bayi terhadap modulasi sistem behavioral dalam memberikan respon terhadap stimulasi eksternal Adaptive Behaviopr Asesmen System™ Infant and Preschool Infant dan Preschools Keterampila n adaptif

Mengukur kekuatan dan kelemahan dalam keterampilan adaptif

Asesmen of Preterm Infans Behavior (APIB)

Preterm infant Perkembang an Preterm

Mengidentifikasi kondisi saat ini dan target-target intervensi

Bayley Scales of Infant

Development

Bayi (Infant) Inteligensi Diagnosa keterlambatan perkembangan pada masa bayi

(2)

Gessel

Developmental Schedules

Bayi (Infant) Perkembang an Mendeteksi keterlambatan perkembangan Denver II 1 bulan-6 tahun Deteksi Perkembang an Mengidentifikasi keterlambatan perkembangan Communication and Symbolic Behavior Scales (CSBS) Infant, toddiers, preschoolers Perkembang an bahasa

Mengukur komunikasi dan perkembangan simbolis

Tabel 2 Preschool tests

NAMA TINGKAT JENIS TUJUAN

Stanford-Binet Intelligance Scale-Fourth Edition Usia 2 th sampai dewasa Inteligensi Umum

Mendeteksi keterlambatan dan retarfdasi mental McCarthy’s Scales of Children Abilities Usia 2 ½ sampai 8 tahun

Inteligensi Mengidentifikasi dan mendiagnosisi keterlambatan aspek kognitif dan non kognitif untuk masing-masing subtes Weschler Preschool and Primary Scale of Intelligance Usia 4-6 tahun

Inteligensi Mengidentifikasi tanda-tanda perkembangan yang tidak biasa ; mendeteksi seluruh bentuk keterlambatan pada anak Vineland Adaptive Behavior Scale Usia 1 sampai 25 tahun Prilaku adaptif

Mengukur apakah anak-anak memiliki keterampilan utama yang diharapkan untuk setiap jenjang usia dalam konteks prilaku sehari-hari AAMR adaptive Behavios Scale-School, Behavior Edition Usia 3 sampai 16 tahun Prilaku adaptif

Mengukur prilaku adaptif dalam konteks kemandirian dan perkembangan pribadi, yang dapat dibandingkan terhadap norma perkembangan anak yang normal, baik seluruh maupun beberapa retardasi. Preschool-Language Scale-Fourth Edition (PLS-4) Sejak lahir sampai 6 tahun 11 bulan

Bahasa Mengukur bahasa reseptif dan ekspresif

First Step™ Screening Test for Evaluating Preschoolers 2 tahun 9 bulan sampai 6 tahun 2 bulan Perkemban gan Mengukur 5 kawasan perkembangan untuk mengidentifikasi berbagai resiko anak usia prasekolah berkenaan dengan keterlambatan perkembangan AGS Early Screening Profiles Usia 2 sampai 6 tahun Perkemban gan Mengukur perkembangan kognitif, bahasa, motor, kemampuan sosial dan menolong diri sendiri, artikulasi, dan kesehatan Developmental

Indikator for the Asesmen of Learning (DIAL III) Usia 2 sampai 5 tahun Perkemban gan Mengukur perkembangan motorik, bahasa, dan kognitif

(3)

Tes terstandar sesungguhnya bukanlah satu-satunya perangkat yang tepat untuk melakukan asesmen. Berbagai jenis instrument informal juga dipandang tepat untuk mengukur perkembangan dan belajar anak. Dalam program pendidikan anak usia dini, penggunaan tes informal ini seringkali digunakan untuk mengetahui kebutuhan pembelajaran. Bahkan lebih jauh, tes informal ini dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan bahasa atau berbagai kesulitan yang dihadapi anak.

Pemahaman lebih lengkap tentang asesmen formal atau formal based assessment dapat anda akses di https://nzcurriculum.tki.org.nz/. dan https://files.eric.ed.gov/fulltext/

Coba juga anda lihat link video berikut :

Observing Young Children - YouTube.MP4

https://www.youtube.com/watch?v=t1Xtr3RKjGc by : EarlyChildhoodVideos

2. Pendekatan Asesmen Alternatif

Asesmen alternatif pada dasarnya merupakan upaya memberikan alternatif terhadap penilaian yang bersifat tradisional. Jika selama ini di lingkungan sekolah dan kelas, dikenal berbagai jenis asesmen, seperti tes formatif dan sumatif, maka bentuk penilaian lain sesungguhnya dapat dipertimbangkan dan menjadi bagian penting untuk mengetahui perkembangan anak secara lebih lengkap, terlebih lagi bagi pendidikan anak usia dini.

Tujuan penilaian alternatif (alternative asesmen) menurut Robert E. Slavin (2009:313) yaitu menunjukan pencapaian dalam kontek yang realistis. Oleh karena itu, pengetahuan yang tercermin dalam hasil belajar tersebut harus dapat dikaitkan dalam konteks kehidupan mereka. Pengetahuan yang hanya sebatas teoritis saja tidak dapat menjadikan anak-anak sebagai penerus bangsa sebagai manusia yang dapat survive di zamannya mereka nanti. Anak-anak harus bisa mengimplementasikan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa jenis asesmen yang termasuk asesmen alternative yaitu penilaian otentik (authentic assessment), penilaian portofolio (portfolio assessment ), penilaian kinerja

(4)

(performance asesmen). Berikut ini anda dapat memahami ketiga metode dalam pendekatan

asesmen informal atau asesmen alternatif sebagai berikut :

1. Asesmen Otentik

Penilaian otentik (Authentic assesment)

merupakan penilaian yang dipandang paling sesuai

untuk anak. Penilaian otentik ini berdasarkan analisa secara keseluruhan, responsif dan berpusat pada anak. Asesor dalam hal ini pendidik menempatkan anak sebagai pusat/objek. Dalam penilaian otentik ini anak menunjukan pengetahuan yang didapatnya

dengan kehidupan nyata. Menurut Ellis, Stiggin, Webber dan Wiggins dalam Robert E. Slavin(2009:313) penilaian otentik yaitu suatu penilaian di mana anak diminta untuk membuat sesuatu berdasarkan pengetahuan mereka yang dihubungkan dengan kehidupan nyata mereka, misalnya mengetahui bagaimana gunung meletus dan bahayanya.

Pada bagian lain, Pusat Penilaian Pendidikan (2006:1-2) memandang Penilaian otentik

(Authentic assesment) sebagai proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan

dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetisi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.

Penilaian otentik juga mengharapkan anak memperoleh pembelajaran yang menyeluruh dan tidak parsial. Oleh karena itu pembelajaran seharusnya dirancang secara tematik dengan mengintegrasikan berbagai wilayah pengetahuan. Bahkan menurut Slavin (2009:313) terkadang penilaian otentik mengaruskan siswa mengimplementasikan pengetahuannya secara lintas wilayah pengetahuan. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mengelaborasi suatu pengetahuan dilihat dari berbagai wilayah, misal bagaimana anak dapat menggunakan matematika sebagai bahasa komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dilihat dari prinsip-prinsipnya, penilaian otentik menurut Bahrul Hayat hendaknya mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut :

1) Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (a part of, not apart

from, instruction).

2) Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems) bukan masalah dunia sekolah (school work-kind of problems).

(5)

3) Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar.

4) Penilaian harus bersifat holistik yang mencangkup semua aspek dari tujuan pembelajaran (kognitif, afektif dan sensori-motorik)

2.

Portofolio

Portofolio telah digunakan dalam bidang-bidang lain seperti arsitek dan artis untuk koleksi hasil kerja mereka dan merekam (mendokumentasikan) prestasi yang telah mereka dapatkan. Menurut Bonnie Campbell Hill dan Cynthia A.Ruptic (1994 : 32) portofolio dalam pembelajaran mengorganisasikan hasil kerja anak dan refleksi diri yang dapat menggambarkan kondisi dan potensi semua anak. Pendapat di atas menekankan bahwa portopolio merupakan bukti otentik perkembangan anak karena hasil belajar anak dapat dilihat secara nyata dan dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu proses mengumpulkan, menyeleksi dan memberikan gambaran tentang perkembangan anak yang membuat portofolio bermakna. Sedangkan menurut Carrey, McMillan, Rolhaiser, Bower& Stevahn dalam Robert E. Slavin (2009:314) portofolio adalah pengumpulan dan pengevaluasian sampel pekerjaan siswa dalam kurun waktu yang panjang. Portofolio bukanlah proses pengumpulan data yang bisa dilakukan sehari atau dua hari. Portofolio memerlukan waktu yang cukup panjang agar informasi yang dibutuhkan bisa didapatkan secara akurat.

Sue Clarck Wortham (1995:203) mengatakan : “Porthfolio are a collection of a child’s

work and teacher data from informal and performance assesments to evaluate development and learning.” Semua pendapat yang telah dipaparkan di atas tentang portofolio selalu

mengatakan bahwa portofolio merupakan pengumpulan hasil kerja siswa. Dengan hasil kerja atau hasil belajar tersebut guru dapat mendapatkan informasi tentang perkembangan siswa dalam berbagai aspek secara factual.

Tujuan portofolio adalah untuk mengevaluasi program. Portofolio pembelajaran memiliki tujuan yang lebih luas dari evaluasi dan akan mencerminkan philosophy dan tujuan

Coba anda lihat link berikut

https://www.youtube.com/watch?v=R8fcTWqmJcE by : abdul azis

Asesmen Autentik - YouTube.MP4

(6)

portofolio itu sendiri. Beberapa tujuan dari portofolio menurut Bonnie Campbell Hill dan Cynthia A. Ruptik (1994 : 33):

1) Mendokumentasikan pembelajaran 2) Melihat gambaran diri

3) Memberikan informasi kepada keluarga dan guru 4) Memperbaiki pembelajaran

5) Membantu untuk menentukan tujuan pembelajaran 6) Memperlihatkan hasil belajar siswa yang terbaik

7) Memperbaiki dan menjaga konsep positif pada diri siswa

Menurut Robert E. Slavin (2009:315) tujuan portofolio yaitu untuk pelaporan ke orang tua. Selain untuk orang tua, portofolio juga memiliki peranan yang penting untuk guru dalam membantu mengambil keputusan. Oleh karena doc.imediaafrica.com itu untuk memudahkan membuat rekapitulasi penilaian, maka portofolio dapat dikumpulkan berdasarkan wilayah pengetahuan, aspek perkembangan, atau berdasarkan tema/pembahasan yang ada dalam kurikulum.

3. Asesmen Kinerja

Penilaian kinerja (performance asesmen) menurut Foster & Noyce, McMillan, Popham & Trice dalam Robert E. Slavin (2009:317) yaitu proses pengujian yang melibatkan peragaan pengetahuan ke dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu penilaian kinerja ini membutuhkan waktu untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh penilaian kinerja ini yaitu ketika siswa mengatahui konsep-konsep dalam studi sosial, dimana konsep tersebut berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan mereka tentang konsep tersebut dapat dilihat ketika mereka berada dalam lingkungan masyarakat yang sesungguhnya. Sejauh mana konsep yang telah mereka ketahui telah diimplementasikan dalamkehidupan mereka.

Istilah penilaian kinerja ini dikemukakan secara terpisah oleh Robert E. Slavin, dibeberapa referensi istilah penilaian kinerja (performance asesmen) menjadi satu dengan portofolio. Tetapi melihat pemaparan Robert E. Slavin, portofolio dan penilaian kinerja terdapat perbedaan yaitu dalam portofolio penekanannya pada kata pengumpulan, sehingga

(7)

yang dimasukan dalam kategori portofolio yaitu berupa dokumentasi hasil kerja anak sedangkan penilaian kinerja lebih pada aplikasi pemahaman siswa tentang pengetahuan yang didapatnya dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Egeland dalam Robert E. Slavin (2009:317) mengatakan bahwa dalam waktu yang terbatas penilaian kinerja dapat dilakukan dengan meminta siswa melakukan eksperimen, menjawab teks yang panjang, menulis dalam berbagai aliran atau menyelesaikan soal yang realistis. Walau pun dalam bentuk tulisan tetap saja yang difokuskan yaitu bagaimana elaborasi siswa tentang pengetahuan yang didapat dan impelemntasinya dalam kehidupan nyata yang digambarkan dalam bentuk tulisan.

Ketiga jenis alternative assesment tersebut membutuhkan pemahaman dimulai dari perancangan, pelaksanaan sampai pemberian nilai. Begitu luasnya area penilaian yang ada dalam penilaian otentik, portofolio dan penilaian kinerja menyulitkan guru dalam pemberian nilai. Nilai yang diberikan disesuaikan kategori dan tingkat kesulitan. Akan tetapi menghindari subjetivitas dalam menilai dalam penilaian alternative ini memerlukan latihan. Satu hal yang perlu menjadi perhatian bahwa dalam memberikan nilai, siswa berhak mengatahui arti nilai dan alasan mengapa nilai itu diberikan.

Anda dapat memperdalam pemahaman asesmen portofolio dengan mengnnjungi link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=cLmuKQRVeHc

by : Guru Belajar

PENILAIAN

Gambar

Tabel 2  Preschool tests

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui bahan makanan dan pelengkap yang digunakan pada hidangan Main Course?. Untuk mengetahui teknik pengolahan hidangan Main Course

Karena pukulan smash merupakan suatu teknik pukulan yang bertujuan untuk mematikan pertahanan lawan, dan juga pada saat bermain lawan sering melakukan kesalahan

Nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan bank umum syariah karena pangsa pasar bank umum syariah masih kecil dan belum seluas bank konvensional

Sebagai hasil akhir kegiatan bahwa pelatihan, praktik, pendampingan pembuatan pewarna makanan dan minuman alami, pengolahan sampah menjadi pupuk cair dan kompos,

“Pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata

Indikator yang menjadi tolak ukur dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran aktif tipe everyone is a teacher here dapat terlaksana dengan baik dan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis pelarut yang tepat dalam proses ekstraksi antosianin dari buah arben serta kemungkinan aplikasi ekstrak pigmen tersebut

Petugas Sudin Peternakan dan Pertanian Jakarta Pusat menunjukan tahu berformalin yang disita dari pedagang di Pasar Petojo.. Motor Dijual Iklan Baris Iklan Baris HONDA HONDA