• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL PADA IUPHHK-HA PT. LESTARI DAMAI INDAH TIMBER KABUPATEN BARITO UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL PADA IUPHHK-HA PT. LESTARI DAMAI INDAH TIMBER KABUPATEN BARITO UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

1

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

PADA IUPHHK-HA PT. LESTARI DAMAI INDAH TIMBER

KABUPATEN BARITO UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

(1) Identitas LPPHPL

a. Nama Lembaga

: PT. AYAMARU SERTIFIKASI

b. Nomor Akreditasi

: LPPHPL-001-IDN,

tanggal 2 September 2010

c. Alamat

: KOMPLEK RUKO BRAJA MUSTIKA B-11 Lantai 1,

Jl. Dr. Sumeru RT/RW 002/001, Bogor Barat

d. Nomor telepon/faks/E-mail

: Telp. 0251-8333513, 8333515

Fax. 0251-8333593

Email : asert@ayamarusertifikasi.co.id

Website : www.ayamarusertifikasi.co.id

e. Direktur

: Ir. Akhmad

f. Tim Audit

: 1. Ir. Achmad Djazuli

(

Lead Auditor

/Auditor Prasyarat)

2. Ir. Oniranto Adifajari, MSi

(Auditor Produksi)

4. Ir. Lukman Hakim

(Auditor Ekologi)

5. Ir. Dasa Iskandar O.

(Auditor Sosial)

6. Ir. AL Koestono

(Auditor VLK)

g. Tim Pengambil Keputusan

: 1. Ir. Akhmad

2. Ir. Mukit

(2)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

2

(2) Identitas Auditee

a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan : IUPHHK-HA PT. LESTARI DAMAI

INDAH TIMBER

b. Nomor & Tanggal SK

: 1. Keputusan Bupati Barito Utara

Nomor 188.45/642/2002

tanggal 07 Pebruari 2002

2. Keputusan Menteri Kehutanan

No. SK.133/Menhut-II/2006

Tanggal 11 Mei 2006

c. Luas dan Lokasi

: ± 10.945 Hektar

Kabupaten Barito Utara

Provinsi Kalimantan Tengah

d. Alamat Kantor

: 1. Kantor Pusat

Menara Batavia Lt. 18,

Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 126,

Kel. KaretTengsin Kec. Tanah

Abang, Jakarta Pusat 10220

Telp. (021) 5749129

Fax. (021) 5749130

2. Kantor Cabang

Jl Pendreh No. 169 Kel Melayu,

Kec. Teweh Tengah,

Muara Teweh

Kalimantan Tengah

e. Pengurus

: 1. Dewan Komisaris :

Firman Hernando Lie

(Komisaris)

2. Dewan Direksi :

Ir. Agus Budi Santoso

(Direktur Utama)

Khoirun Anam

(Direktur)

Lucyana Cristianti Kim

(3)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

3

(3) Ringkasan Tahapan

No. Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

1. Audit Tahap I Bogor

Melakukan pengumpulan dokumen,

verifikasi dokumen.

Melakukan diskusi kesiapan Audit Tahap II melalui komunikasi telepon dan email.

Berdasarkan masa operasional IUPHHK-HA

PT. Lestari Damai Indah Timber (PT. LDIT), dinilai dengan bobot verifier dengan umur auditi diatas 5 tahun.

Pelaksanaan penilaian kinerja PHPL mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 Tentang : Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) 2. Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan

Palangka Raya, Tanggal 19 Nopember 2013

Melaksanakan kegiatan entry meeting

Tim Auditor melapor ke Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengahdan BPPHP Wilayah XII Palangka Raya.

Menjelaskan rencana penilaian kinerja PHPL IUPHHK-HA PT. LDIT.

Mendapat fambaran umum tentang kinerja IUPHHK-HA PT. LDIT

3. Konsultasi Publik Ruang Rapat Café Daun

di Muara Teweh, Tanggal 21 Nopember 2013

Dihadiri oleh Camat, Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat.

Staf Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Barito Utara.

LSM/JPIK 4. Pertemuan Pembukaan

(Opening Meeting)

Kantor PT. LDIT di Muara Teweh.

Tanggal 22 Nopember 2013

Perkenalan Tim Auditor dan penyampaian rencana Audit.

Paparan oleh PT. LDIT terkait kegiatan PHPL IUPHHK-HA di lapangan.

Penjelasan mengenai metodologi yang akan digunakan dalam penilaian kinerja.

Penetapan Manajemen Representif oleh PT. LDIT untuk mendampingi Tim Auditor

Penandatanganan Berita Acara Opening

Meeting. 5. Verifikasi Dokumen dan Observasi

Lapangan

Kantor PT. LDIT di Muara Teweh dan Areal PT. LDIT di Kecamatan Laung Tuhup.

Tanggal 22 Nopember s/d 29 Desember 2013

Verifikasi dokumen legal dan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang prasyarat, produksi, ekologi dan sosial.

Wawancara dengan karyawan yang bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di lapangan.

Melakukan observasi, uji petik di lapangan dan Kampung terdekat dengan PT. LDIT.

Melakukan klarifikasi temuan lapangan. 6. Melapor ke Dishutbun Kabupaten

Raya dan Barito Utara

Muara Teweh. Tanggal 27 Nopember 2013

Melaksanakan kegiatan exit meeting

Menyampaikan gambaran umum kinerja PHPL IUPHHK-HA PT. LDIT pada saat exit meeting

7. Pertemuan Penutup (Closing Meeting)

Di Kantor PT LDIT Muara Teweh.

Tanggal 30 Nopember 2013

Melengkapi data-data yang belum dipenuhi oleh auditi

Penyampaian hasil verifikasi dokumen dan gambaran kinerja PHPL IUPHHK-HA PT. LDIT

Penandatangan Berita Acara Pertemuan Penutup (Closing Meeting) dan Berita Acara Penilaian Kinerja PHPL.

(4)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

4

No. Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

8. Melapor ke Dinas Kehutaan Provinsi Kalimantan Tengah dan BP2HP Wilayah XII Palangka Raya

Palangka Raya, Tanggal 2 Desember 2013

Tim Auditor melapor ke Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dan BPPHP Wilayah XII Palangka Raya.

Menyampaikan gambaran umum kinerja PHPL IUPHHK-HA PT. LDIT

9. Pengambilan Keputusan Bogor, 31 Desember

2013

Berdasarkan nilai hasil perhitungan kinerja aktual, diketahui PT. LDIT memiliki nilai kinerja aktual sebesar 57 dari total nilai maksimal kinerja sebesar 66 dengan demikian pencapaian kinerja PHPL IUPHHK-HA PT. LDIT adalah 86,36 % atau masuk dalam kinerja dengan predikat “BAIK”, yaitu apabila total nilai kinerja indikator yang dicapai antara 76% s/d 100% dari kemungkinan total nilai maksimum yang dapat dicapai, tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk, dan memenuhi standar Verifikasi Legalitas Kayu.

Atas dasar itu PT. LDIT berhak memperoleh sertifikat PHPL dari LPPHPL PT. AYAMARU SERTIFIKASIdengan No. Sertifikat : 27/A-SERT-PHPL/XII/2013, berlaku sejak tanggal 31 Desember 2013 s/d 30 Desember 2018

(5)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

5

(4) Resume Hasil Penilaian

(4.1) Kriteria Dan Indikator Penilaian Kinerja PHPL

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi 1. PRASYARAT

1. 1. Kepastian Kawasan Pemegang Ijin dan

Pemegang Hak Pengelolaan BAIK

Auditee memiliki dokumen legal dan administrasi tata batas berupa : - Akta Perusahaan

- SK Menhut No. SK.133/Menhut-II/2006 tanggal 11 Mei 2006.

Auditee sudah memiliki administrasi tata batas yaitu Pedoman tata batas, pernyataan No. 76/PB/IUPHHK/2008 tanggal 28 Februari 2008.

Auditee belum melaksanakan tatabatas definitif. Ada pal batas sementara dari kayu yang dibuat oleh auditee.

Terdapat perladangan di areal auditee yang berada di kiri-kanan Sungai Semuak.

Tidak ada perubahan fungsi kawasan dan penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan.

1. 2. Komitmen Pemegang Ijin BAIK

Auditee memiliki dokumen yang memuat

visi dan misi, yaitu dokumen RKUPHHK dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi Berbasis IHMB Periode 2011 S/D 2020 tahun 2011 yang disahkan

Terdapat bukti sosialisasi kegiatan kepada karyawan perusahaan dan kepada

masyarakat, tetapi kelengkapan bukti sosialisasi ada yang kurang.

Terdapat sebagain kesesuain antara visi dan misi dengan implementasi PHL 1. 3. Jumlah dan Kecukupan Tenaga

Profesional Bidang Kehutanan Pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan, Implementasi,

Penelitian, Pendidikan dan Latihan

BAIK

Auditee mempunyai 5 orang tenaga teknis

kehutanan dari yang seharusnya 13 orang.

Auditee mempunyai bukti upaya

peningkatan kompetensi SDM melalui training eksternal.

Auditee memiliki dokumen ketenagakerjaan seperti peraturan perusahaan (PP) , sertifikat kepesertaan jamsostek, kebijakan mutasi/promosi pekerja, dan kebijakan dasar dalam pengerahan dan penerimaan tenega kerja. 1. 4. Kapasitas dan Mekanisme untuk

Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian IUPHHK Pada Hutan Alam

BAIK

Auditee memiliki strukstur organisasi beserta jobdesknya yang sesuai dengan kerangka PHL

Terdapat perangkat kerja yang digunakan dalam operasional sistem informasi manajemen auditee.

Tidak ada tenaga khusus sebagai pelaksana yang ditugaskan dalam kaitan berlangsungnya sistem informasi manajeman. Tenaga pelaksana SIM melekat pada masing-masing bagian dan Manager Camp.

Terdapat tenaga SPI yang ditunjuk oleh Direktur Utama, dan ada laporan hasil audit yang disusun oleh SPI.

Ada keterlaksanaan tindak koreksi berbasis hasil monitoring meski hanya sebagian. 1. 5. Persetujuan atas dasar informasi awal

tanpa paksaan (PADIATAPA) BAIK

Terdapat kegiatan sosialisasi RKT Tahun 2012 kepada masyarakat yang termuat dalam Berita Acara Sosialisasi Terpadu

(6)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

6

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

“Visi, Misi, Kawasan Lindung, RKT 2012, Perambaan Hutan dan Perlindungan Hutan”.

Auditee telah menyusun dokumen AMDAL

pada tahun 2002 dan memperoleh persetujuan dan pengesahan dari Bupati Barito Utara c.q Kepala Bapedalda Kabupaten Barito Utara a.n Ir. Desman Pardede, MSi (NIP. 080052519) di Muara Teweh pada Tanggal 6 Februari 2002.

Auditee belum melakukan kegiatan tata batas areal kerjanya secara definitif, proses baru sampai penyusunan pedoman tata batas. Untuk memberikan informasi dan kejelasan tentang batas areal kerja IUPHHK dengan masyarakat, auditee telah melakukan kegiatan sosialisasi yang tertuang dalam Berita Acara Pelaksanaan Sosialisasi Kejelasan Luas dan Batas dengan Masyarakat Setempat.

Auditee tidak memiliki bukti persetujuan dalam proses penyusunan program CSR/CD. Namun terdapat bukti pelaksanaan CSR/CD.

Terdapat persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dan sebagian kecil para pihak.

2. PRODUKSI

2. 1. Penataan areal kerja jangka panjang

dalam pengelolaan hutan lestari BAIK

Auditee telah memiliki dokumen RKUPHHK-HA beserta kelengkapannya yang disahkan oleh Kementerian Kehutanan. Penyusunan RKU telah mempertimbangkan hasil IHMB.

Penataan areal efektif untuk produksi (blok RKT) telah sesuai dengan rencana jangka panjang (RKUPHHK-HA periode 2011 - 2020), yaitu berupa penandaan batas blok dan petak tebangan melalui pemasangan patok batas dan rintisan.

Kegiatan pemeliharaan batas blok dan petak kerja belum optimal karena sebagian penandaan batas blok atau petak tidak terlihat dengan jelas, baik berupa rintisan maupun identitas blok dan/atau petak kerja di lapangan.

2. 2. Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem *)

SEDANG

Auditee Memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem dari survei potensi, beserta kelengkapan peta pendukungnya (peta sebaran kelas umur dan peta penataan areal kerja).

Auditee hanya memiliki data pengukuran riap tegakan (PUP) untuk sebagian tipe ekosistem yang ada dan belum dianalisis.

Terdapat bukti upaya melakukan analisis data potensi dan riap tegakan dan memanfaatkan hasilnya untuk menyusun perhitungan JTT sendiri.

2. 3. Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan

BAIK

Auditee memiliki SOP seluruh tahapan

kegiatan sistem silvikultur tersedia dengan lengkap, dan isinya sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku keseluruhan kegiatan.

Terdapat implementasi sebagian SOP tahapan sistem silvikultur.

Terdapat pohon inti dan pohon yang disisakan (tidak ditebang) dari jenis-jenis

(7)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

7

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-2 (≥25 batang/Ha)

Terdapat pohon induk jenis komersial yang menjamin ketersediaan permudaan tingkat semai dan terdapat permudaan tingkat tiang dan/atau pancang dari jenis-jenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-3 (≥ 100 batang tiang/ha atau jumlah kesetaraannya 400 batang pancang/ha). 2. 4. Ketersediaan dan penerapan teknologi

ramah lingkungan untuk pemanfaatan BAIK

Auditee tidak membuat prosedur khusus pemanfaatan hutan ramah lingkungan, tetapi auditee memiliki 4 (empat) jenis SOP yang dapat yang menjelaskan tahapan kegiatan pemanfaatan hutan ramah lingkungan.

Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan pada tiga atau lebih tahapan kegiatan silvikultur.

Tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk semua tingkatan permudaan/pohon ≤ 15%.

Faktor eksploitasi (Fe) lebih besar dari 0,80.

2. 5. Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/

pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerjanya *)

BAIK

Terdapat dokumen RKT yang disahkan oleh

pejabat yang berwenang.

Terdapat peta kerja yang menggambarkan areal yang boleh ditebang/ dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung tetapi tidak sesuai dengan Peta RKU/RKT yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.

Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan pada seluruh batas blok

tebangan/ dipanen/ dimanfaatkan/

ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung.

Realisasi volume tebangan total dan per jenis mencapai antara 70% - 105% dari rencana tebangan tahunan, dan lokasi panen sesuai dengan RKT

2. 6. Tingkat investasi dan reinves tasi yang memadai dan memenuhi

kebutuhandalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengemba-ngan, serta peningkatan kemampuan SDM

SEDANG

Realisasi alokasi dana yang dikeluarkan oleh auditee mencapai rata-rata di atas 80% dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya.

Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan kurang proporsional dengan perbedaan antara 20-50%.

Realisasi pendanaan untuk mendukung

kegiatan teknis kehutanan berjalan lancar, namun tidak sesuai dengan tata waktu

Realisasi kegiatan pembinaan hutan,

perlindungan hutan, dan penanaman tanah kosong di areal pemegang izin oleh IUPHHK-HA melebihi 80%, tapi belum seluruhnya

Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) antara 60% - 80% dari yang direncanakan.

(8)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

8

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3. EKOLOGI

3. 1. Keberadaan kemantapan dan Kondisi Kawasan Dilindungi Pada Setiap Tipe Hutan

SEDANG

Luas kawasan lindung sesuai dengan

dokumen perencanaan yang ada seperti AMDAL/UKL- UPL/DPPL/DPLH, RKUPHHK; dan sesuai dengan kondisi biofisiknya.

Kawasan lindung yang telah ditata di lapangan 61,04 % dari yang seharusnya.

Kondisi kawasan lindung yang berhutan mencakup 60,65 %.

Tidak semua para pihak mengakui keberadaan kawasan lindung.

Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan terhadap sebagian kawasan lindung hasil tata ruang areal/landscaping.

3. 2. Perlindungan dan Pengamanan Hutan BAIK

Auditee mempunyai prosedur perlindungan

hutan yang tertuang dalam 2 (dua) jenis SOP, tetapi tidak mencakup seluruh jenis gangguan yang ada.

Auditee memiliki jenis dan jumlah sarana prasarana sesuai dengan ketentuan dan berfungsi dengan baik.

Tersedia SDM perlindungan hutan namun jumlah personil belum memadai sesuai dengan ketentuan.

Kegiatan perlindungan diimplementasikan melalui tindakan tertentu (preemptif/ preventif/ represif) dengan mempertim-bangkan jenis-jenis gangguan yang ada. 3. 3. Pengelolaan dan Pemantauan Dampak

Terhadap Tanah dan Air Akibat Pemanfaatan Hutan

BAIK

Auditee memiliki prosedur pengelolaan dan

pemantauan dampak terhadap tanah dan air yang tertuang dalam 14 (EMPATbelas) SOP dan 4 (empat) instruksi kerja, namun belum terdapat SOP Pengelolaan Sampah Domestik dan SOP Pengelolaan Limbah Bengkel.

Tersedianya sarana pengelolaan dan pemantauan sesuai dengan ketentuan dan/atau dokumen perencanaan serta berfungsi dengan baik.

Auditee telah memiliki Ganis PHPL Keling.

Tersedia dokumen perencanaan

pengelolaan dampak terhadap tanah dan air dan diimplementasikan sesuai dengan ketentuan.

Tersedia dokumen perencanaan

pemantauan dampak terhadap tanah dan air tetapi hanya sebagian yang

diimplementasikan.

Terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan penting terhadap tanah dan air, tetapi ada upaya pengelolaan dampak sesuai ketentuan.

3. 4. Identifikasi Spesies Flora dan Fauna Yang Dilindungi dan/ atau Langka (Endangered), Jarang (Rare), Terancam Punah (Threatened) dan Endemik

SEDANG

Tersedia prosedur pengelolaan flora dan fauna yang terdapat di areal auditee yang dituangkan dalam 2 (dua) SOP, tetapi tidak dibedakan untuk masing-masing jenis dilindungi.

Terdapat implementasi identifikasi flora dan fauna tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal auditee, namun belum dilakukan identifikasi secara spesifik terhadap spesies flora dan fauna dilindungi dan/atau langka.

(9)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

9

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3. 5. Pengelolaan Flora untuk: (1) Luasan terten tu dari hutan

produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

(2) Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/ atau jarang langka dan terancam punah dan endemik

SEDANG

Tersedia prosedur pengelolaan flora tetapi tidak secara khusus menyebutkan prosedur pengelolaan setiap jenis flora dilindungi.

Terdapat implementasi pengelolaan flora tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal auditee.

Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja auditee.

3. 6. Pengelolaan Fauna untuk: (1) Luasan tertentu dari hutan

produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak. (2) Perlindungan terha dap species

fauna dilidungi dan/ atau jarang, langka, terancam punah dan endemik

BAIK

Tersedia prosedur pengelolaan jenis fauna

dilindungi/langka/jarang/ terancam punah/endemik, namun belum tercakup kegiatan perencanaan, pelaksana, kegiatan, dan pemantauan untuk masing-masing jenis fauna sesuai dengan status perlindungannya..

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup seluruh jenis fauna dilindungi/langka/jarang/ terancam punah/endemik yang terdapat di areal kerja auditee.

Terdapat gangguan tetapi ada upaya penanggulangan gangguan oleh pemegang izin.

4. SOSIAL

4. 1. Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/ pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat

SEDANG

Meskpun belum lengkap namun terdapat

dokumen yang memberikan informasi mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.

Terdapat mekanisme penataan batas partisipatif dan penyelesaian konflik yang diketahui para pihak.

Terdapat mekanisme mengenai pengakuan

hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH, namun belum lengkap dan jelas.

Terdapat bukti-bukti tentang luas dan batas kawasan pemegang izin dengan sebagian masyarakat hukum adat/setempat.

Terdapat persetujuan oleh sebagian para pihak dan masih ada konflik.

4. 2. Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

BAIK

Tersedia dokumen yang lengkap

menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan

Tersedia sebagian mekanisme pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat

Terdapat bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam mengelola SDH namun hanya sebagian

Terdapat sebagian bukti realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat

(10)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

10

No. Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Terdapat sebagian bukti realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

4. 3. Ketersedia an mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak

SEDANG

Tersedia data dan informasi masyarakat

hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH namun tidak lengkap dan tidak jelas.

Terdapat mekanisme yang legal mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang berbasis hutan, namun belum lengkap.

Terdapat dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat, yang lengkap dan jelas.

Terdapat bukti implementasi sebagian (< 50%) kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat oleh pemegang izin.

Terdapat dokumen / laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak namun belum lengkap dan jelas.

4. 4. Keberadaan mekanisme resolusi

konflik yang handal SEDANG

Terdapat mekanisme resolusi konflik namun belum lengkap.

Terdapat konflik dan tersedia peta konflik namun belum lengkap.

Tersedia organisasi, sumberdaya manusia, dan pendanaan kurang memadai dalam mengelola konflik.

Dokumen/laporan penanganan konflik tersedia, namun tidak lengkap dan kurang jelas.

4. 5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkat an kesejahteraan Tenaga Kerja

SEDANG

Pemegang izin telah merealisasikan

sebagian besar hubungan industrial dengan seluruh karyawan.

Pemegang izin telah merealisasikan sebagian besar rencana pengembangan kompetensi.

Pemegang izin telah merealisasikan sebagian besar rencana pengembangan kompetensi.

Terdapat dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan dan baru sebagian diimplementasikan.

(11)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

11

(4.2) Kriteria Dan Indikator Verifikasi Legalitas Kayu

No. Kriteria/Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi 1 K1.1 Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi

1.1.1 Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK). a. Dokumen Surat Keterangan Hak Pengusahaan Hutan (SK IUPHHK-HA/HPH)

Memenuhi 1. Terdapat Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 10 yang di buat oleh kantor Notaris Nurman Rizal, SH. Di Jakarta Selatan, tanggal 31 Mei 2001 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Dan Hak Azasi Manusia melalui Surat Keputusan Nomor: C-C-03826 .HT.01.01. Tahun 2001, tanggal 26 Juli 2001.

2. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK. 133/Menhut-II/2006 tanggal 11 Mei 2006, tentang: Pembaharuan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam PT. Lestari Damai Indah Timber. b. Bukti pemenuhan

kewajiban Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK)

Memenuhi 1. Terdapat Surat Perintah Pembayaran Iuran Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Nomor : 522.3/DK-BU/001 c /4.02/II/2002.

2. Terdapat Bukti Copy Aplikasi Pengiriman Uang tanggal 6 Maret 2003 dari PT. Lestari Damai Indah Timber kepada Bupati Barito Utara.

3. Terdapat Bukti Copy Aplikasi Pengiriman Uang tanggal 6 Maret 2003 dari PT. Lestari Damai Indah Timber kepada Bendahara Umum Negara Sub Rekening Iuran HPH dan IHH.

2 K2.1 Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang

2.1.1 RKUPHHK/ RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang. a. Dokumen RKUPHHK/ RPKH, RKT/Bagan Kerja/RTT beserta lampirannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, meliputi: Dokumen RKUPHHK/ RPKH & lampirannya yang disusun berdasarkan IHMB/risalah hutan dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL Timber Cruising dan/ atau Canhut Dokumen RKT/RTT yang disusun berdasarkan RKU/RPKH dan disahkan oleh

Memenuhi 1. Terdapat Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (RKUPHHK-HA) Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Tahun Periode 2011 – 2020 sesuai dengan Salinan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 24/VI-BUHA/2011.

2. Lampiran peta RKUPHHK-HA dengan skala 1 : 50.000 dan telah dinilai oleh Kepala Sub Direktorat Rencana Kerja Pemanfaatan Hutan Alam. 3. Terdapat Dokumen RKTUPHHK

tahun 2012 yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 522.1.300/295/Dishut. 4. Terdapat Dokumen RKTUPHHK

tahun 2013 yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah Nomor :

(12)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

12

No. Kriteria/Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut

522.1.300/465/Dishut. 5. PT. LDIT telah memiliki Tenaga

Teknis Perencanaan Hutan (Ganis PHPL- Canhut) atas nama : Slamet Kartono dengan Nomor Register :

00869-12/CANHUT/XVII/2013.

b. Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT/Bagan Kerja/RTT dan bukti implementasi di lapangan

Memenuhi

1. Pada Peta RKUPHHK Berbasis IHMB Periode 2011-2020 yang telah disahkan, alokasi Kawasan Lindung (kawasan yang tidak boleh ditebang) digambarkan secara jelas.

2. Berdasarkan hasil pengamatan pada beberapa areal yang tidak boleh ditebang terbukti bahwa pada areal tersebut tidak terdapat penebangan. c. Penandaan lokasi

blok tebangan/ blok RKT/petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan

Memenuhi

Dalam Peta RKTUPHHK tahun 2012 yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 522.1.300/295/Dishut tanggal 8 Maret 2012, terdapat rencana kegiatan penebangan / pemanenan seluas 248 Hektar yang diberi tanda warna Kuning dengan garis warna Merah.

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan (Uji Petik) diketahui Auditee telah melakukan penandaan batas blok/petak tebangan. K2.2. Adanya rencana kerja yang sah

2.2.1. Pemegang izin hutan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku. a. Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan lampiran-lampirannya

Memenuhi Terdapat Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (RKUPHHK-HA) Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Tahun Periode 2011 – 2020 sesuai dengan Salinan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 24/VI-BUHA/2011.

b. Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri. Tidak Dapat diverifikasi

Auditee tidak ada Rencana Alokasi Pemanfaatan Kayu bagi Penyiapan lahan untuk Pembangunan Hutan Tanaman. 2.2.2. Seluruh peralatan yang dipergunakan dalam kegiatan pemanenan telah memiliki izin penggunaan peralatan dan dapat dibuktikan kesesuaian fisik di lapangan (tidak berlaku untuk Pemegang Hak Pengelolaan)

Izin peralatan dan

mutasi Memenuhi Ijin Penggunaan Peralatan termasuk

dalam Ijin RKTUPHHK tahun yang bersangkutan.

Terdapat Dokumen RKTUPHHK tahun 2012 yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah Nomor :

522.1.300/295/Dishut.

Pada RKT 2013 tidak terdapat ijin peralatan pemanenan karena tidak ada kegiatan penebangan (Target Penebangan Nol).

(13)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

13

No. Kriteria/Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

3 K3.1. Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar, mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/ dipanen atau yang dipanen/ dimanfaatkan telah di-LHPkan Dokumen LHP yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.

Memenuhi Hasil Verifikasi terhadap pelaksanaan kegiatan pada tahun 2013 diketahui bahwa Auditee tidak memiliki Dokumen LHP untuk tahun 2013. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya pelaksanaan kegiatan

penebangan/pemanenan pada Blok RKT 2013. (Target RKT Nol). PT. LDIT telah membuat Laporan Hasil Penebangan (LHP) dan disahkan oleh petugas/pejabat berwenang untuk RKT 2012. Informasi fisik kayu tidak dapat diverifikasi pada saat pelaksanaan Audit karena kayu hasil penebangan / pemanenan tidak ada

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan.

Surat keterangan sahnya kayu bulat (SKSKB) dan lampirannya dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan atau pedagang kayu bulat

Memenuhi Verifikasi Dokumen untuk RKT tahun 2012 mendapati :

1. PT. LDIT telah memiliki kelengkapan dokumen Tata Usaha Kayu (TUK) antara lain : Buku ukur, Laporan Hasil Penebangan Kayu Bulat (LHP-KB), Rekapitulasi Laporan Hasil Penebangan Kayu Bulat (RLHP-KB), Berita Acara Pemeriksaan LHP-KB, Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat (DPKB), Laporan Mutasi Kayu Bulat (LM-KB), Faktur Angkutan Kayu Bulat (FA-KB), FA-KB Lanjutan , Surat Perintah Pembayaran Provisi Sumber Daya Hutan (SPP PSDH) dan Surat Perintah Pembayaran Dana Reboisasi (SPP-DR). 2. Seluruh dokumen SKSKB dan

FA-KB tersebut telah diterbitkan oleh Petugas Penerbit dokumen SKSKB dan FA-KB untuk Kayu Bulat.

3. PT. LDIT telah memiliki dokumen legal untuk

pemindahan Kayu dari TPK hutan ke TPK Antara serta ke tujuan akhir pengiriman kayu dengan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai ketentuan. 3.1.3. Pembuktian asal

usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA/ IUPHHK-HT/ IUPHHK-RE/Peme gang Hak Pengelolaan a. Tanda-tanda PUHH /barcode pada kayu dari Pemegang izin IUPHHK-HA, IUPHHK-HA, IUPHHK RE bisa dilacak balak. Tidak Dapat Diverifikasi

Tanda-tanda PUHH pada Kayu tidak dapat diverifikasi di lapangan karena belum ada pelaksanaan kegiatan penebangan/pemanenan pada tahun 2013.

b. Identitas kayu yang diterapkan secara konsisten oleh pemegang izin. Tidak Dapat Diverifikasi

Verifikasi terhadap Identitas kayu hasil penebangan/pemanenan hasil hutan tidak dapat dilakukan di lapangan karena belum ada pelaksanaan kegiatan

penebangan/pemanenan pada tahun 2013.

(14)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

14

No. Kriteria/Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

3.1.4. Pemegang izin mampu membukti kan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar Hasil Hutan untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk hutan tanaman

Memenuhi Dari hasil verifikasi terdapat bukti bahwa terdapat kelengkapan dan keabsahan dokumen SKSHH untuk RKT Tahun 2012.(Dibuat / Diterbitkan oleh Petugas yang berwenang).

Dokumen SKSKB untuk RKTUPHHK Tahun 2013 tidak dapat diverifikasi karena bukti fisik kayu hasil penebangan tidak ada. (Tidak ada kegiatan Penebangan karena Target Penebangan pada RKT Tahun 2013 adalah Nol).

4 K3.2 Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu 3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) a. Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) Dana Reboissi (DR) dan/atau PSDH telah diterbitkan

Memenuhi Terdapat Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan PSDH yang dikeluarkan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Barito Utara. b. Bukti Setor DR dan/

atau PSDH Memenuhi

1. Terdapat bukti setor pembayaran PSDH sesuai dengan seluruh SPP yang ditagihkan pada tahun 2012.

2. Pada RKTUPHHK Tahun 2013

belum ada penerbitan SPP baik untuk DR maupun PSDH, hal ini dikarenakan belum adanya kegiatan penebangan pada Tahun 2013.

c. Kesesuaian tarif PSDH dan DR atas kayu hutan alam (termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk pem-bangunan hutan tanaman) dan kesesuain tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman

Memenuhi PT. LDIT telah memenuhi kewajiban membayar DR dan PSDH sesuai tarif yang telah ditetapkan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kesesuaian antara SPP yang telah diterbitkan oleh Petugas Penagih dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Barito Utara.

5 K3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau 3.3.1. Pemegang izin

yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)

Dokumen PKAPT Memenuhi PT. LDIT telah mendapatkan Surat

Rekomendasi Menjadi Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT) dari Dinas Perindustrian,

Perdagangan Dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Barito Utara.

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah.

Dokumen yang menunjukkan identitas kapal.

Memenuhi Terdapat Dokumen Identitas Kapal yang memperlihatkan bahwa kapal angkutan kayu dari PT. LDIT adalah Kapal Berbendera Indonesia.

(15)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

15

No. Kriteria/Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

6 K4.1 Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut

4.1.1. Pemegang izin telah memiliki Dokumen AMDAL/DPPL/UKL -UPL meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya. Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL/RKL-RPL Memenuhi

PT. LDIT telah memiliki Dokumen AMDAL (ANDAL, RKL dan RPL) yang telah disetujui dan disahkan oleh Bupati Barito Utara Cq. Kepala BAPEDALDA Kabupaten Barito Utara tanggal 11 Februari 2002. 4.1.2. Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial. a. Dokumen RKL dan

RPL Memenuhi PT. LDIT telah memiliki Dokumen AMDAL (ANDAL, RKL dan RPL) yang telah disetujui dan disahkan oleh Bupati Barito Utara Cq. Kepala BAPEDALDA Kabupaten Barito Utara tanggal 11 Februari 2002. b. Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik-kimia, biologi dan sosial

Memenuhi PT. LDIT telah menyusun Laporan Triwulan Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan IUPHHK-HA PT. Lestari Damai Indah Timber , dilaporkan pada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Implementasi Kegiatan Kelola Sosial oleh PT. LDIT adalah : Kontribusi terhadap Masyarakat Hargandang berupa bantuan uang senilai Rp. 30.000.000 per tahun untuk pembangunan desa Hargandang. 7 K.5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

5.1.1 Prosedur dan

mplementasi K3 a. Implementasi prosedur K3 Memenuhi - Terdapat Prosedur Pelaksanaan / Standard Operating Procedure (SOP) Nomor :

14/PRD-LDIT/04/2013

- Tersedia Berita Acara Sosialisasi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Ketersediaan

peralatan K3 Memenuhi - Peralatan Kesehatan dan Obat-obatan tersedia di Klinik yang terdapat pada Base Camp Sei Mantalino.

- Terdapat Peralatan Pemadam Kebakaran Hutan.

- Terdapat Kelengkapan dan Kondisi Alat Pelindung Diri (APD) . c. Catatan kecelakaan

kerja Memenuhi Tersedia Laporan Rekapitulasi Data Kecelakaan Kerja Tahun 2012 Dan Rekapitulasi Data Kunjungan Pasien Periode Tahun 2013 sampai dengan Bulan Oktober 2013.

(16)

P

PrroovviinnssiiKKaalliimmaannttaannTTeennggaahh

16

No. Kriteria/Indikator Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

8 K.5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja 5.2.1 Kebebasan

berserikat bagi pekerja

Ada serikat pekerja atau kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja

Memenuhi Terdapat pernyataan tertulis yang menyebutkan bahwa perusahaan memberikan kesempatan kepada setiap pekerja untuk membentuk serikat pekerja, berupa Surat Pernyataan / Pemberitahuan dari Direktur Utama PT. Lestari Damai Indah Timber Nomor:

084/01/LDIT/2012. 5.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) Ketersediaan Dokumen

KKB atau PP Memenuhi Terdapat Peraturan-perusahaan (PP) PT. LDIT yang ditandatangani pada tanggal 10 Januari 2013 dan telah

mendapatkan pengesahan dari Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Barito Utara sesuai dengan Nomor: KEP.183/HI-WAS/I/SOSNAKERTRANS/2013. 5.2.3 Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur

Tidak ada pekerja yang

masih di bawah umur Memenuhi Terdapat Surat Pernyataan dari Manager Pengusahaan Hutan (Manager PH) PT. Lestari Damai Indah Timber Nomor :

031/SP/LDIT-BC/I/2012 , yang menyatakan bahwa PT. LDIT tidak mempekerjakan karyawan dibawah umur (18 tahun).

Karyawan termuda adalah atas nama Dedi Susilo (tanggal lahir 20

Desember 1992).

Jakarta, Desember 2013

LP PHPL PT. Ayamaru Sertifikasi

Ttd,

Direktur

Referensi

Dokumen terkait

Sedapat-dapat sekolah itu harus disertai asrama (Soeroto, 1986, hlm. Mengenai kurikulum sekolah yang dicita-citakannya ini sangat berbeda dengan sistem pendidikan di

%DARI TOTAL SUARA SAH HASIL PENGHITUNGAN SUARA TAHAP AKHIR Menurut Termohon, Mahkamah Konstitusi Tidak Berwenang Mengadili permohonan Pemohon karena pemohon tidak memiliki

Adapun yang dimaksud dengan tajuk subyek merupakan kata yang digunakan pada katalog perpustakaan sebagai tema atau topik suatu bahan pustaka...

dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di KPPN dan Bufferzone Hutan Lindung dalam areal pemegang izin, namun belum

Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) kepuasan pemustaka terhadap kualitas pelayanan petugas perpustakaan IKIP-PGRI Pontianak

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja adalah ganjaran yang pantas (imbalan finansial dan promosi), kondisi kerja yang mendukung (lingkungan kerja

Herbal Cafe yang merupakan Program Kreativitas Mahasiswa jurusan farmasi FMIPA Universitas Andalas telah memanfaatkan Kebun Tumbuhan Obat Farmasi dengan membudidayakan

Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK- HA) PT Inhutani I UMH Segah Hulu, Provinsi Kalimantan Utara pada Penilaian Penilikan III dinyatakan