• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Saudara-saudara warga masyarakat Kabupaten Purworejo yang kami hormati. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rakhmat dan karunia-Nya, sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyampaikan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2015.

Sesuai amanat Pasal 69 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah wajib menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Kaporan Keterangan Pertanggungjawaban dan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Ketentuan tersebut juga telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat. Adapun tata cara penyampaian Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7A Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyampaian Informasi dan Tanggapan atau Saran dari Masyarakat Atas Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ini disampaikan dengan harapan dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan pemerintahan daerah pada Tahun Anggaran 2015. Selanjutnya melalui media ini kami sampaikan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2015 sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN A. VISI DAN MISI

1. VISI :

“Menuju masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera dengan meningkatkan kemandirian serta daya saing, melalui penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah, dan kemasyarakatan yang aspiratif bertumpu pada agribisnis, yang didukung birokrasi profesional dan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta peran serta aktif sektor swasta dan masyarakat pada umumnya”.

2. MISI :

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, misinya adalah:

a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan politik melalui pemberdayaan masyarakat serta penjaringan aspirasi masyarakat dengan memanfaatkan mekanisme politik yang sehat dan

(2)

dinamis;

b. Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian dalam arti luas; c. Mewujudkan iklim yang kondusif serta ketersediaan infrastruktur untuk

menarik investasi dalam mewujudkan industri jasa dan perdagangan guna mendorong kemajuan daerah berbasis agribisnis;

d. Meningkatkan pendapatan daerah untuk mendukung pembangunan daerah yang semakin luas dan berkualitas;

e. Mewujudkan profesionalisme aparatur dan pemerintahan yang amanah, bersih, bebas dari KKN dan demokratis, dengan mengutamakan penegakan hukum, jaminan keselamatan dan ketertiban umum didukung oleh partisipasi masyarakat yang tinggi;

Untuk merealisasikan Visi dan Misi perlu dijabarkan dalam Strategi Pembangunan Daerah. Strategi Pembangunan Daerah dimaksud adalah kebijakan yang perlu dilakukan selama lima tahun yang mencakup strategi umum dan strategi masing-masing Misi.

Dengan memperhatikan isu strategis, serta arah kebijakan nasional dan provinsi Jawa Tengah, maka pembangunan Kabupaten Purworejo tahun 2015 merupakan Tahap perwujudan Masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera, dengan tema: “Menuju Masyarakat Purworejo yang lebih sejahtera Berbasis Agribisnis”. Pada tahap ini lebih mengupayakan ketercapaian dua hal yaitu peningkatkan keberdayaan masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan, dan meningkatkan kerja sama masyarakat dan pemerintah untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

Arah Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2015 meliputi: 1. Percepatan iklim investasi dan iklim usaha yang mendukung daya saing

daerah;

2. Percepatan pengurangan angka kemiskinan;

3. Peningkatan akses dan kualitas ketersediaan pendidikan dan kesehatan; 4. Peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis yang berdaya

saing;

5. Peningkatan pembangunan infrastruktur yang pro investasi dan berkelanjutan; dan

6. Pemantapan tata kelola pemerintahan daerah yang baik (Good Governance) dan reformasi birokrasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan. Arah prioritas pembangunan daerah ini setiap tahunnya telah diselaraskan dengan arah prioritas pembangunan nasional maupun Provinsi Jawa Tengah. C. Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah

Pada Tahun Anggaran 2015, kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Purworejo berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah tersebut dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pertanggungjawaban dan pengawasan. Perencanaan anggaran yang menjadi landasan pengelolaan keuangan daerah dimulai dari penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Hasil dari perencanaan anggaran tersebut diwujudkan dalam suatu sistem yang terintegrasi berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang

(3)

setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Selain mengacu Peraturan Daerah dimaksud, penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015 berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015, sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 34 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Hasil akhir dari proses pelaksanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban atas APBD Tahun Anggaran 2015 beserta perubahannya disajikan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015, yang disusun setelah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) selesai diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pemeriksaan oleh BPK menjadi bagian dari pengawasan berupa pemeriksaan ekstern, disamping pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah dan DPRD serta pengendalian intern yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo. APBD Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2015 merupakan rencana keuangan tahunan terhitung mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015. Penyusunan APBD tersebut berpedoman pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2015. Penentuan prioritas program dan kegiatan pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015 didasarkan pada rasionalisasi dan sinkronisasi program baik Pemerintah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Purworejo dan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Purworejo, dengan memperhatikan pula kesesuaian tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah untuk melaksanakan kegiatan dalam pencapaian kinerja yang direncanakan serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

Kebijakan anggaran pendapatan daerah dalam RAPBD Tahun Anggaran 2015 diarahkan untuk lebih mengoptimalkan langkah-langkah penggalian sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD) oleh SKPD penghasil serta peningkatan koordinasi dengan pemerintah atasan dalam peningkatan dana perimbangan dari Pemerintah, bagi hasil pajak maupun bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sesuai ketentuan yang berlaku.

Target PAD didasarkan pada pertimbangan atas kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015, data base potensi PAD dan realisasi penerimaan PAD tahun sebelumnya, serta ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. Pendapatan yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah berpedoman pada peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta diupayakan tidak memberatkan masyarakat dan dunia usaha.

Secara keseluruhan pendapatan daerah dapat tercapai sebesar 100,65% atau Rp 1.753.211.813.926,00 yang berarti terdapat pelampauan pendapatan sebesar Rp11.355.079.466,00 dari target yang dianggarkan sebesar Rp 1.741.856.734.460,00. Sedangkan belanja daerah secara keseluruhan dapat tercapai sebesar 88,16% atau Rp 1.696.468.236.135,00 dari target yang

(4)

dianggarkan sebesar Rp 1.924.355.890.836,00. Dengan demikian, berarti terdapat sisa belanja daerah sebesar Rp227.887.654.701,00.

Berdasarkan perhitungan realisasi anggaran sebagaimana diatas. maka dalam tahun anggaran 2015 terdapat sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan sebesar Rp 239.259.926.667,00. Angka tersebut merupakan angka perhitungan SEMENTARA. karena perhitungan yang bersifat FINAL akan dilakukan lebih lanjut pada penyusunan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Purworejo Tahun Anggaran 2015 setelah dilakukan audit oleh BPK RI.

II. PENYELENGGARAAN URUSAN DESENTRALISASI A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan

1. Pendidikan

Penanganan urusan wajib pendidikan telah memberikan beberapa hal positif, indikator aksesabilitas/keterjangkauan terlihat dari ketersediaan layanan pendidikan di Kabupaten Purworejo, antara lain terlihat dari capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) masing-masing jenjang sebagaimana tabel :

INDIKATOR 2014 CAPAIAN 2015 APK SD/MI/Paket A (%) 100,58 101,74 APK SMP/MTs/Paket B (%) 97,01 98,14 APK SMA/SMK/MA/Paket C (%) 83,92 84,95 APM SD/MI/Paket A (%) 85,54 85,93 APM SMP/MTs/Paket B (%) 77,91 77,94 APM SMA/SMK/MA/Paket C (%) 64,62 63,50

Kenaikan APK jenjang pendidikan menengah, menunjukkan bahwa rasio jumlah siswa jenjang pendidikan menengah atas jumlah penduduk usia 16 s/d 18 mengalami peningkatan, menjadi indikator adanya peningkatan kinerja pelayanan pendidikan menengah baik jenis pendidikan formal maupun melalui pendidikan non formal (kesetaraan paket c) meningkat mendekati keterlayanan pendidikan jenjang menengah kepada penduduk usia jenjang tersebut (16-18 tahun). Adanya kenaikan APK/APM jenjang pendidikan dasar (setara SD/SMP) lebih disebabkan sudah tercapainya stabilitas capaian keterlayanan pendidikan dasar atas jumlah penduduk usia wajib pendidikan dasar 9 tahun (usia 7 s/d 15 tahun) dan terjadinya pergeseran usia peserta didik jenjang pendidikan dasar dimana pada usia 6 tahun telah memasuki pendidikan setara Sekolah Dasar dalam jumlah yang cukup signifikan sementara penghitungan pembagi dari capaian tetap berdasarkan jumlah penduduk usia 7 s/d 15 tahun.

Hasil kegiatan dalam peningkatan kualitas pendidikan antara lain : a. Terbangunnya ruang perpustakaan di 23 SD dan 2 SMP;

b. Terbangunnya sarana kelas jauh di 2 SD;

c. Terbangunnya ruang kelas baru di 12 SD, 5 SMP, dan 5 SMA;

d. Tersedianya 47 paket peralatan pendidikan bahasa, matematika, seni budaya dan ketrampilan, IPS, dan IPA untuk SD;

e. Tersedianya Meubelair Sekolah untuk 22 SD dan 2 SMPN, dan 6 SMA; f. Terehabilitasinya ruang kelas rusak sedang 1 SMP, 23 SMA, dan 7 SMK;

(5)

g. Terehabilitasinya ruang kelas rusak berat 193 SD, dan 28 SMP dan SMA dan paket rehat termasuk perabotnya SMA;

h. Terehabilitasinya ruang perpustakaan 6 SMP;

i. Terehabilitasinya ruang laboratorium IPA di 10 SMP; j. Terbangunnya talud/pagar 6 SD dan 4 SMP;

k. Terbangunnya sanitary 16 SD dan 8 SMP;

l. Terbangunnya 3 paket ruang laboratorium komputer SMP beserta perabotnya;

m. Terbangunnya ruang praktek siswa dan perabotnya di 3 SMK;

n. Tersedianya biaya operasional SD, SMP, dan SMA/SMK untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di 510 SDN, 43 SMPN/SMPT dan 18 SMAN/SMKN;

o. Tersedianya 5 paket peralatan komputer SMP; 10 paket peralatan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan SMP; 10 paket perlengkapan kesenian SMP;

p. Tersedianya 1 paket buku perpustakaan SD;

q. Tersedianya bantuan carier center SMK, Pengelolaan bursa kerja khusus (BKK) SMK, penelitian IPA dan IPS siswa SMA, program kelas industri SMK; r. Tersedianya 6 paket peralatan olahraga/kesenian SMA, 1 paket peralatan

laboratorium SMA, 1 paket peralatan laboratorium SMK, 7 sarana olahraga dan kesenian SMK, peralatan non teknologi/rekayasa di 2 SMK, peralatan teknologi/rekayasa di 4 SMK, dan peralatan praktik SMK teknik industri di 4 SMK ;

s. Terselenggaranya ujian nasional (UN dan UASBN);

t. Tersedianya database pendidikan berupa profil pendidikan. 2. Kesehatan

Upaya-upaya yang dilakukan dalam penanganan urusan kesehatan, di samping meningkatkan kualitas sumber daya manusia, juga meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di RSUD dan 27 Puskesmas beserta jaringannya, serta memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.

Adapun hasil kegiatan pembangunan bidang kesehatan antara lain :

a. Terehabilitasinya Puskesmas Kaligesing, Puskesmas Bagelen dan Puskesmas Banyuasin.

b. Terlaksananya pembangunan gedung dan sarana prasarana RSUD; c. Tersedianya alkes UKS kit untuk 27 unit;

d. Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi masyarakat di 27 puskesmas; e. Terlaksanaanya pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan pembayaran

premi kepesertaan PBI;

f. Terlaksananya pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap peserta JKN di 27 puskesmas;

g. Terlaksananya penanganan ibu hamil; h. Terlaksananya penanganan gizi buruk;

i. Terlaksananya pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular;

j. Tersedianya 171 unit jamban sehat untuk masyarakat; 3. Lingkungan Hidup

Hasil kegiatan dalam penanganan urusan lingkungan hidup antara lain tersedianya penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan; Sosialisasi, pelatihan, dan pembentukan KSM pengelolaan sampah;

(6)

tersedianya sarana dan prasarana kebersihan menunjang kegiatan adipura dan adiwiyata; tersedianya IPAL komunal dan IPAL biogas, tersediaya sumur resapan dan lubang resapan biopori.

4. Pekerjaan Umum

Di Kabupaten Purworejo terdapat jalan kabupaten sepanjang 747,33 km. Dari seluruh jalan kabupaten tersebut, pada tahun 2015 yang dalam kondisi baik sepanjang 426.72 km (57.10%), sedang 145.42 km (19.46%), rusak 100.09 km (13.39%) dan rusak berat 75.10 km (10.05%). Ditengah keterbatasan anggaran dan tingginya curah hujan yang mengakibatkan kerusakan jalan, berbagai upaya pemeliharaan dan peningkatan jalan telah dilakukan. Antara lain terlaksananya peningkatan jalan Bencorejo – Angkruketip, Senepo Barat (Wijaya Mulya), Popongan – Banyuurip, Kaliwungu - Blimbing (Lanjutan), Tumbakanyar – Banyuasin, DI Panjaitan (lanjutan), Bayan - Sambeng (lanjutan), Pendowo – Jenar, Angkrukketip - Sangubanyu (lanjutan), Brengkol – Megulung, Grabag – Wunut, Bandungkidul – Jatingarang, Bruno - Girijoyo (lanjutan), Kaliharjo - Somongari (lanjutan), Purwodadi – Krendetan, Tgl malang gg. Candi (jl. Tunas patria), Katerban – Pringgowijayan, Pangenrejo – Tegalrejo, Tlogokotes - batas DIY, Wonosido – Kemranggen, Angkruketip – Ngombol, Ngombol – Laban, Kenteng - Bencorejo (lanjutan), Somorejo – Tlogokotes, A Yani, Jatimalang – Pantai, Cangkrep - Argoputro – Kedungsari, Cangkrep - Kemanukan (Lanjutan), Mayjend Sutoyo, Pandanrejo – Donorejo, Winong – Girijoyo, Hargorojo - Batas DIY, Gesing – Watukuro, Winong - Mlaran (Lanjutan), Pituruh - Kesawen - Megulung (Lanjutan), Kaligesing - Ngaran (Lanjutan), Gesing – Jatimalang, Gatot Subroto, dan jalan Wismoaji dan Manggisan. Disamping itu pada Tahun Anggaran 2015 telah berhasil dilaksanakan pembangunan 4 jembatan , yaitu jembatan Wunut, Sidongklak, Soko 2 (Gunung Tugel) dan Jembatan Ketepeng serta beberapa kegiatan peningkatan jalan poros desa dan peningkatan jalan lanjutan tahun sebelumnya.

5. Penataan Ruang

Hasil kegiatan antara lain tersusunnya Peta Dasar Rupa Bumi Skala 1 : 5000, dikembangkannya Sistem Informasi Tata Ruang (SIMTARU) Online, serta terlaksananya koordinasi Perencanaan Tata Ruang oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD).

6. Perencanaan Pembangunan

Perencanaan merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga harus dilakukan secara matang. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain tersusunnya dokumen rancangan RPJMD, RKPD, profil daerah dan berbagai dokumen lainnya. Selain itu juga terselenggaranya pengembangan Information and Communication Technology (ICT) untuk perencanaan pembangunan; tersedianya bahan perencanaan bidang prasarana dan pengembangan wilayah

7. Perumahan

Hasil kegiatan pada urusan perumahan antara lain terlaksananya operasional kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Purworejo tahun 2015; pendampingan PPIP (Pendukung Program Infrastruktur Pedesaan), Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK), dan Sanitasi Masyarakat (Sanimas). Selain itu, tersedianya prasarana pelengkap rusunawa (listrik dan

(7)

air minum), tersedianya sarana dan operasional pemadam kebakaran; serta tersusunnya updating database perumahan dan permukiman.

8. Kepemudaan dan Olahraga

Perhatian terhadap generasi muda antara lain dilakukan dengan terselenggaranya kompetisi olah raga pelajar, kemah bhakti pemuda, seleksi dan pengiriman paskibra, serta pembinaan organisasi kepemudaan.

9. Penanaman Modal

Hasil kegiatan antara lain berupa terselenggaranya koordinasi perencanaan dan pengembangan penanaman modal, intensifikasi perizinan, promosi dan kerjasama investasi. Selain itu juga pelayanan perijinan berupa tersedianya 23 jenis blangko perizinan, terlaksananya 72 kegiatan peninjauan lokasi, dan tersedianya 3 jenis sticker tanda izin.

10. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Hasil kegiatan antara lain terlaksananya pembinaan dan pengawasan terhadap 165 koperasi, pelatihan 150 koperasi pengelola simpan pinjam, serta bintek gelar kemitraan dan sarasehan koperasi kepada 220 orang dari 80 KUKM. Sedangkan untuk mengetahui tingkat kesehatan usaha, telah dilaksanakan penilaian terhadap 150 UJK Koperasi dengan peringkat sehat 63, cukup sehat 62, kurang sehat 2, tidak sehat 3. Untuk menumbuhkembangkan KUMKM, telah dilaksanakan pembinaan terhadap 90 KUMKM penerima dana pemerintah dan akses permodalan, fasilitasi perijinan terhadap 100 UMKM pangan olahan, penyusunan study kelayakan usaha 40 UKM, serta pengembangan jaringan usaha dan permodalan terhadap 80 UMKM Agro.

11. Kependudukan dan Catatan Sipil

Hasil kegiatan diantaranya terselenggaranya 11.536 pelayanan akta capil, 58.319 pelayanan KTP elektronik dan 53.287 pelayanan KK; tersedianya 35.000 set blangko KK, pendataan itsbat nikah di 16 kecamatan; pengadaan peralatan pendukung SIAK, rak penyimpanan dokumen sistim roll o pack, dan buku peraturan perundang-undangan; pemeliharaan software, hardware, dan jaringan on line SIAK 16 eks UPT PAK Kecamatan dan dinas; penjilidan dokumen akta sebanyak 700 bendel dan fumigasi seluas 565 m3. Selain itu juga tersedianya 2 unit kendaraan pelayanan; terbentuknya petugas registrasi di 494 desa/kelurahan dan terselenggaranya Bintek untuk 494 orang; serta penyusunan 1 dokumen naskah akademis Raperda Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan pencabutan Perda Retribusi KTP dan Akta Pencatatan Sipil.

12. Ketenagakerjaan

Hasil kegiatan dalam penanganan urusan ketenagakerjaan antara lain terselenggaranya pelatihan non institusional kejuruan sepeda motor, processing, menjahit, bordir, dan batik. Selain itu juga pelatihan tenaga kerja melalui teknologi tepat guna (TTG) dan wira usaha mandiri (WUB); terlaksananya pembinaan dan pelatihan teknis desa produktif di Desa Penungkulan dan Sedayu; padat karya infrastruktur; serta penyusunan dan penyebarluasan informasi pasar kerja dan penempatan tenaga kerja.

(8)

Hasil kegiatan antara lain berupa tersusunnya data statistik pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan; pelatihan petani agensia hayati; pembinaan Kelompok P3A di 14 kecamatan; terlaksananya pengadaan rapid test kit 1 unit, sosialisasi dan pembinaan mutu dan keamanan pangan di 5 SD, 25 IHRT dan uji produk 20 sample; pengembangan model distribusi pangan yang efisien; serta penyuluhan sumber pangan alternatif. Perlu diketahui bahwa ada beberapa kegiatan yang berkaitan dengan hibah tidak bisa dilanjutkan, karena calon penerima hibah tidak memenuhi persyaratan berbadan hokum Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

14. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Hasil kegiatan meliputi fasilitasi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) berupa pendampingan korban kekerasan perempuan dan anak sebanyak 90 kasus dan terlaksananya 3 kali rakor, sarasehan dan pembinaan pasca korban sebanyak 30 orang. Selain itu juga terlaksananya fasilitasi kegiatan pelatihan bagi pendamping korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebanyak 64 orang; perlindungan dan pendampingan ABH dan korban kekerasan sebanyak 65 kasus; penguatan aksi daerah menuju Kabupaten Layak Anak; terbangunnya fasilitas taman cerdas di komplek “Geger Menjangan” Kelurahan Baledono Kecamatan Purworejo; terlaksananya pelatihan kelompok UPPKS sebanyak 260 orang pada 65 kelompok.

15. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Untuk meningkatkan pelaksanaan program KB, dilaksanakan pembinaan IMP pada 469 desa/kelurahan, Komunikasi Informasi Edukasi Kependudukan dan Keluarga Berencana (KIE KKB) sebanyak 48 kali dan pertemuan Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD). Selain itu juga tersedianya BKB kit untuk kelompok BKB, GenRe kit di kelompok PIK, fasilitasi promosi hasil produksi UPPKS sebanyak 48 kelompok di 16 Kecamatan, terlayaninya 1500 akseptor KB, 40 akseptor KB MOW (metode operasi wanita) dan MOP (metode operasi pria), serta penyuluhan Napza, PMS, HIV/AIDS di 20 sekolah.

16. Perhubungan

Untuk meningkatkan ketertiban dan keamanan lalu lintas telah dilakukan Pengadaan Traffic light dan counter down di 4 lokasi baru dan 1 lokasi Traffic light penggantian; 4 unit Warning Light untuk baru dan 8 unit warning light penggantian; Pelican Crossing di 1 lokasi; Pita Penggaduh / Garis Kejut di 11 lokasi; pengecatan marka jalan dan zebra cross baru sepanjang 4.000 meter dan pengecatan ulang sepanjang 4.000 meter; tersedianya Zona Selamat Sekolah di 3 lokasi. Selain itu juga pemeliharaan prasarana LLAJ berupa 16 unit traffic light, 50 unit warning light dan 50 rambu lalu lintas, serta terlaksananya pengelolaan terminal dan perparkiran. Sedangkan untuk menjaga keselamatan penumpang dan pengguna jalan telah dilakukan 48 kali pemeriksaan kendaraan laik jalan. Selain itu juga terlaksananya uji 8607 kendaraan bermotor wajib uji (KBWU), serta pembinaan 50 orang pengusaha dan pengemudi angkutan.

(9)

Dalam rangka mewujudkan e-government, telah dilakukan berbagai upaya pemanfaatan teknologi informasi komunikasi dengan terkoneksinya jaringan internet dan intranet antar SKPD. Selain untuk transfer data antar SKPD, teknologi internet juga dimanfaatkan untuk penyebarluasan informasi daerah melalui situs www.purworejokab.go.id, untuk melengkapi sarana informasi yang sudah ada yaitu radio Irama FM, majalah Kiprah, dan kerjasama dengan media massa. Dalam rangka diseminasi informasi juga dilaksanakan peliputan dan dokumentasi kegiatan daerah, publikasi keliling, pemasangan spanduk dan baliho, serta pertunjukan rakyat.

18. Pertanahan

Hasil kegiatan antara lain Terlaksananya pengadaan tanah untuk pembangunan pelurusan jembatan sucen dengan luas 372 m2, penyelesaian konflik-konflik pertanahan, fasilitasi dan mediasi tukar menukar/ganti rugi tanah kas desa.

19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Hasil kegiatan antara lain berupa terlaksananya orientasi wawasan kebangsaan dan ketahanan bangsa, forum komunikasi antar umat beragama, forum persaudaraan bangsa Indonesia, fasilitasi pembinaan remaja, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), LSM/Ormas, pengawasan dan evaluasi keberadaan orang asing dan lembaga asing di daerah, forum komunikasi lintas antar partai politik, serta pelaksanaan kegiatan operasi PGOT. Sedangkan untuk memperkuat SDM, dilaksanakan pelatihan anggota linmas, pembentukan Desa Tangguh Bencana di 4 desa, pelayanan kesiagaan Search and Rescue, serta penyuluhan daerah rawan bencana di 16 kecamatan.

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi, Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.

Hasil kegiatan antara lain terlaksananya:

a. Diklat/workshop insidentil bagi pimpinan, anggota DPRD dan Sekretariat DPRD;

b. Kunjungan kerja Pimpinan dan Anggota DPRD ke luar daerah dan dalam daerah;

c. Penetapan 17 keputusan dan 5 kajian akademik;

d. Pengawasan internal secara berkala 87 obyek permeriksan;

e. Penanganan 15 kasus pengaduan di lingkungan Pemerintah Daerah; f. Penyusunan dokumen-dokumen perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi; g. Reviu LKD, Evaluasi LAKIP, Pelaksanaan SPIP seluruh SKPD, penerapan ZI,

PMPRB, Reviu AMJ Bupati, Pencegahan dan Pemberantasan tipikor, Reviu RKA, penelitian ijazah

h. Penerbitan Produk – Produk Hukum Daerah berupa 16 Perda, 56 Perbup, 821 SK;

i. Sosialisasi dan penyuluhan produk hukum daerah kepada masyarakat; j. Pengelolaan dan pengadaan sarana dan prasarana LPSE;

k. Pembinaan dan Penanganan Dana Bantuan Keuangan Desa dan Pelatihan pengelolaan administrasi pemerintahan desa pada 469 desa;

l. Bantuan operasional distribusi raskin dari titik distribusi ke RTS-PM di 494 desa/kelurahan;

m. Fasilitasi penerimaan tamu-tamu daerah 190 kali. 21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

(10)

Penanganan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui beberapa program dan kegiatan, antara lain terlaksananya fasilitasi Pemberdayaan Potensi Kesejahteraan Sosial Masyarakat (P2KSM); kegiatan desa berdikari, desa pemula dan desa prakarsa; pemugaran 70 rumah tak layak huni, dan pelaksanaan TMMD. Selain itu juga terlaksananya 5 kali pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat dan LPMD sebanyak 584 orang, 15 lomba, pembinaan administrasi PKK d 32 desa/kelurahan dan pembinaan P2MBG,

LBS, Posyandu, PHBS, HKGPKKBkes di 5 desa/kelurahan; fasilitasi bantuan penguatan modal lumbung pangan masyarakat sebanyak 20 kelompok; serta

pengisian profil 335 desa/kelurahan. 22. Sosial

Hasil kegiatan di bidang sosial antara lain berupa terlaksananya monitoring 306 KUBE, pendampingan 60 KUBE, verifikasi 140 RTLH; pendataan PMKS, PSKS dan RTSM tahun 2015; Penanganan Penyandang Cacat berupa Fasilitasi pemberdayaan 59 Orang; Bantuan Sosial 94 orang; tindak lanjut UPSK berupa pendampingan jadup (141 orang) dan bansos. Selain itu juga fasilitasi pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 14.150 RTSM, rehab gedung dan operasional UPT Panti Tat Twam Asi, pembinaan PGOT dan WTS, serta terlaksananya Pengiriman anak bermasalah sosial ke PSPA Satria Batu Raden 41 Anak dan 41 orang parenting orang tua peserta petirahan anak. 23. Kebudayaan

Sebagai daerah yang memiliki beragam seni budaya, telah dilakukan upaya penanganan urusan kebudayaan, antara lain tersusunnya sistem informasi data base bidang kebudayaan 503 record; terselenggaranya parade budaya berupa Prosesi

Bumi Kayu Arahiwang, Bedhaya Cokronegaran dan pentas seni tradisional di

16 kecamatan; 38 kali pementasan kesenian dalam daerah; terlaksananya pelestarian fisik dan kandungan bahan pustaka; fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah dalam bentuk prosesi jamasan tosan aji dan ruwatan sukerto.

24. Statistik

Hasil kegiatan pada urusan statistik antara lain berupa tersusunnya dokumen Daerah Dalam Angka, dokumen PDRB Sektoral dan Kecamatan, dokumen Data Inflasi, dokumen IPM dan Inkesra, serta dokumen nilai tukar petani.

25. Kearsipan

Penanganan urusan kearsipan telah dilakukan melalui berbagai upaya dengan hasil antara lain tertatanya 3500 berkas arsip di 8 SKPD, terkelolanya 1500 arsip statis; pembenahan arsip di 6 SKPD dan 32 desa; terlaksananya fasilitasi Preserfasi arsip statis (laminasi 980 berkas arsip statis), pemusnahan 2000 berkas arsip keuangan. Sedangkan untuk mengoptimalkan pengelolaan kearsipan, telah dilakukan bimtek TI kearsipan di 50 SKPD, pembinaan petugas pengelola arsip daerah sebanyak 82 orang, pengadaan sarpras kearsipan termasuk untuk 25 kelurahan.

26. Perpustakaan

Hasil kegiatan antara lain terlaksananya pelayanan perpustakaan umum menetap dan keliling di 98 lokasi yang tersebar, tersedianya data bahan pustaka perpustakaan sebanyak 5000 buku, terkelolanya bahan pustaka

(11)

sebanyak 750 buku, pengadaan 1 unit mobil perpustakaan keliling, serta tersedianya sarana prasarana perpustakaan

B. Urusan Pilihan

1. Kelautan dan Perikanan

Dalam upaya meningkatkan produksi ikan, telah dilakukan pembangunan dan rehabilitasi berbagai sarana prasarana, seperti pembangunan saluran BBI Kledung; pembangunan jalan komplek pelabuhan perikanan Kertojayan dan Jatikontal; rehabilitasi gedung fasilitas TPI Jatikontal dan TPI Kertojayan; Selain itu juga tersedianya sarana penangkapan ikan berupa pengadaan jarring gilinet; tersedianya 50 kg induk ikan gurami, 100 kg induk ikan nila, 50 kg induk ikan tawes dan 2000 kg pakan induk Ikan; tersedianya peralatan pembenihan; terlaksananya pembinaan kelompok (10 Pokdakan); dan pengembangan perikanan BBKI Jatimalang;

2. Pertanian

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menunjang pembangunan pertanian antara lain rehabilitasi dan penyediaan sarana pendukung Balai Penyuluhan Pertanian dan UPT Pertanian; Rehab RPH Baledono dan Kandang Jepit; pembangunan dan penyediaan sarana pendukung UPTD/ Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan; pembangunan gudang pestisida. Selain itu juga pengadaan sarana pendukung penyuluhan; pengendalian hama terpadu tanaman pangan; tersedianya 47,94 ton benih padi bersertifikat; pengembangan pertanian pada lahan kering bero berupa penanaman jagung di areal seluas 526 hektar; pengembangan dan peningkatan pembenihan perkebunan dan kehutanan; pengembangan tanaman penghasil bahan industri berupa 15000 batang bibit karet. Sedangkan di bidang peternakan dengan pengembangan ternak kelinci di 5 kecamatan, serta identifikasi dan klasifikasi kambing Kaligesing.

3. Kehutanan

Dalam rangka pengayaan hutan rakyat dan penghijaun lingkungan telah dilaksanakan pengadaan bibit akasia mangium, bibit sengon, bibit kayu manis daun lebar untuk penanaman seluas 60 ha; serta pengadaan bibit tanaman bambu seluas 20 ha. Selain itu juga terlaksananya pengembangan agroforestry seluas 225 ha, penambahan areal pada hutan tanaman/ hutan rakyat seluas 200 ha, penambahan tanaman hutan rakyat seluas 442,50 ha, penambahan populasi tanaman kaliandra seluas 100 ha, rehabilitasi lahan sepadan pantai seluas 60 ha, optimalisasi lahan hutan rakyat seluas 180 ha, pemanfaatan lahan bawah tegakan hutan berupa tanaman empon empon (sirih, kencur, kapulogo, dan jahe) seluas 45 ha, serta rehabilitasi lahan hutan rakyat secara vegetatif seluas 130 ha.

4. Energi dan Sumberdaya Mineral

Hasil kegiatan antara lain dilaksanakannya perencanaan penambahan jaringan listrik pedusunan berupa tersedianya dokumen perencanaan data kebutuhan listrik pedusunan. Perlu diketahui bahwa banyak kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan, karena sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 maka kewenangan bidang kelistrikan menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi, serta adanya ketentuan mengenai hibah yang membatasi pemberian

(12)

hibah bagi badan, lembaga dan organisasi kemasyarakatan harus berbadan hukum Indonesia.

5. Pariwisata

Untuk mempromosikan obyek wisata Kabupaten Purworejo, telah dilaksanakan pembuatan 1 paket master promosi daya tarik wisata, booklet, CD, baliho, peta wisata, panel foto; pengiriman duta wisata lewat tampilan kesenian dan Pameran produk unggulan Purworejo di TMII; event promosi wisata di 10 lokasi; serta travel dialog dengan sekolah dan famtrip bagi pelaku usaha jasa pariwisata. Selain itu juga tersedianya operasional dan pemeliharaan fasilitas pendukung obyek wisata dan tersusunnya 5 dokumen masterplan pengembangan pariwisata (Goa Seplawan, Pantai Jatimalang, Kolam Renang Arta Tirta, Pantai Keburuan, Geger Menjangan); terlaksananya Rehab dan pengadaan fasilitas penunjang 3 obyek wisata; serta pembinaan 4 lokasi desa wisata.

6. Industri

Dalam menghadapi pasar global, industri di Kabupaten Purworejo diupayakan mampu berkembang dengan baik. Untuk itu telah dilakukan berbagai kegiatan, antara lain terlaksananya pembinaan industri kecil dan menengah di 16 lokasi kelompok klaster; pelatihan dan bantuan 1 unit mesin packaging otomatis terhadap 1 KUB sebanyak 30 orang; serta pelatihan pengembangan batik khas Purworejo, industri kecil agro, industri kecil makanan.

7. Perdagangan

Dalam rangka penyediaan sarana perdagangan yang baik, pengelolaan pasar daerah tetap diupayakan menjadi tempat usaha yang memadai dengan melaksanakan rehab 15 pasar daerah serta operasional 27 pasar daerah, agar pasar daerah sebagai tempat transaksi yang nyaman mampu menyumbangkan PAD sesuai potensi yang ada. Untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat, selain diadakan monitoring harga sembako ke pasar-pasar daerah, juga dilaksanakan 26 kali kegiatan pasar murah dan 2 kali operasi pasar. Juga dilakukan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi terhadap 2 produsen, 11 distributor, dan 80 pengecer, serta monitoring penyaluran BBM, BBG terhadap 13 SPBU, 1 SPBE, 4 agen BBG dan 80 pangkalan BBG. Sedangkan untuk memfasilitasi kelancaran pemasaran produk dilaksanakan dengan mengikuti pameran produk unggulan daerah di Semarang, DIY, DKI, Bali, dan Bandung.

8. Ketransmigrasian

Dalam rangka mencari lokasi transmigran, telah dilakukan penjajagan kesiapan lokasi transmigrasi di Banyuasin Sumsel dan Boalemo Gorontalo. Sedangkan untuk mengetahui kondisi transmigran, juga juga telah lakukan monitoring penempatan transmigrasi di UPT pangea SP.I Kecamatan Wonosari Kabupaten Bualemo, Gorontalo.

III. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

Pemerintah Kabupaten Purworejo pada tahun 2015 menerima Tugas Pembantuan dari Pemerintah Pusat senilai Rp. 19.166.421.049,00 dipergunakan untuk 17 kegiatan, antara lain :

(13)

1. Pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa;

2. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan; 3. Peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat; 4. Penempatan dan perluasan kesempatan kerja;

5. Pembinaan upaya kesehatan;

6. Bina gizi dan kesehatan ibu dan anak.

Sedangkan pelaksanaan bantuan keuangan kepada kabupaten/ kota yang berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp. 31.650.024.000,00 dipergunakan untuk 74 kegiatan, antara lain:

a. Peningkatan jalan;

b. Pengadaan alat kesehatan;

c. Pengembangan sarana prasarana pendidikan; d. Peningkatan kualitas pendidikan.

Dari pelaksanaan tugas pembantuan dan bantuan keuangan Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Purworejo telah mengupayakan / menyediakan dana pendampingan yaitu sebesar Rp 10.307.347.200,00. Hal ini dilakukan agar dapat berjalan dengan baik dan lancar serta dapat memperoleh hasil yang optimal sehingga dapat dirasakan serta bermanfaat bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Purworejo.

IV. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. Kerjasama Antar Daerah

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Purworejo telah menjalin kerjasama Antar Daerah, yaitu kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten/ Kota lain. Kerjasama Antar Daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip efektivitas, sinergi, kepentingan nasional dan keutuhan wilayah Negara, saling menguntungkan, kesepakatan bersama, itikad baik, mengutamakan Kesatuan Republik Indonesia, persamaan kedudukan, transparansi, keadilan, dan kepastian hukum.

Naskah Kerjasama Antar Daerah yang telah disepakati dan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015 adalah Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah dengan pemerintah Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Kerjasama Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan (Nomor 130.13/1789 dan Nomor 18/MoU.KP/HKM/2015 tanggal 2 April 2015).

Selain itu, Pemerintah Daerah juga memiliki kewenangan untuk mengadakan ikatan kerjasama dengan Pihak ke tiga. Kerjasama dengan pihak ke tiga ini utamanya adalah untuk menyelenggarakan kegiatan yang memiliki potensi cukup memadahi tetapi belum dapat ditangani oleh Pemerintah Daerah secara optimal. Kerjasama dengan pihak ke tiga yang dimaksud disini adalah kerjasama yang bukan merupakan kontrak pengadaan barang/ jasa pemerintah. Kerjasama daerah dilaksanakan berdasarkan pertimbangan efisiensi dan efektifitas, sinergis dan saling menguntungkan yang dituangkan dalam bentur Peraturan Bersama Kepala Daerah, Memorandum of Understanding (MoU),

(14)

Naskah Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama. Naskah kerjasama daerah yang telah dibuat dan ditandatangani pada tahun 2015 antara lain : a. Perjanjian Kerjasama antara Komando Distrik Militer 0708/Purworejo dengan

Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo tentang penyelenggaraan Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Pangan di Wilayah Kabupaten Purworejo dalam Rangka Mendukung Program Swasembada Pangan Nasional;

b. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Purworejo dengan Universitas Gadjah Mada tentang Kerjasama di Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, serta Pegembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan;

c. Kesepakatan Bersama antara Universitas Jendral Soedirman dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo tentang Kerjasama dalam Rangka Peningkatan, Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dalam Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan di Kabupaten Purworejo;

d. Kesepakatan Bersama Gubernur Jawa Tengah, Kepala Badan Penyelenggaran jaminan Sosial Kesehatan Divisi regional VI Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Bupati Purworejo tentang Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional Bagi Penduduk Jawa Tengah;

e. Perjanjian Kerjasama antara PT. KAI (Persero) dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo tentang Sewa Tanah Milik PT. Kereta Api Indonesia (Persero) oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo.

B. Koordinasi dengan Instansi Vertikal

Mengingat pentingnya keselarasan otonomi daerah dengan instansi vertikal yang ada di daerah, maka Kabupaten Purworejo melalui Forum Pimpinan Daerah dengan anggota yang terdiri dari Bupati Purworejo, Wakil Bupati Purworejo, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Kapolres Purworejo, Komandan Kodim Purworejo, Ketua Pengadilan Negeri Purworejo dan Kepala Kejaksaan Negeri Purworejo. Melalui forum ini diharapkan agar diperoleh kesepahaman dari seluruh anggota dalam menghadapi isu aktual yang muncul di daerah.

Agenda kegiatan dari Forum Pimpinan Daerah pada tahun 2015 antara lain: 1. Rapat Koordinasi Forum Pimpinan Daerah dalam rangka persiapan

menghadapi peringatan Hari Besar, Hari Raya Agama, dan Hari Nasional. 2. Rapat Koordinasi dalam menghadapi bencana banjir, tanah longsor serta

bencana lain yang diakibatkan oleh anomali cuaca.

3. Rapat Koordinasi Forum Pimpinan Daerah dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi terhadap perkembangan ISIS dan Gafatar di wilayah Kabupaten Purworejo.

4. Rapat koordinasi bersama Forpimda berkaitan dengan Pelaksanaan Pilkada Langsung tahun 2015

5. Monitoring Pelaksanaan Pemilhan Bupati Dan Wakil Bupati Purworeio Tahun 2015

6. Dan kegiatan lain yang memiliki urgensi terhadap pengelolaan Pemerintahan Daerah.

C. Pembinaan Batas Wilayah

Secara geografis wilayah Kabupaten Purworejo berbatasan langsung dengan 4 (empat) Kabupaten, yakni Kabupaten Kebumen di sebelah Barat, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Wonosobo di sebelah Utara, dan Kabupaten Kulon

(15)

Progo Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah Timur, serta sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Langkah dan upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam mengelola wilayah perbatasan, antara lain :

1. Melakukan koordinasi dengan Kecamatan yang ada di wilayah perbatasan untuk identifikasi potensi dan permasalahan wilayah perbatasan.

2. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terkait informasi terkini Pembangunan Mega Proyek Bandara Yogyakarta sebagai bahan persiapan Pemerintah Kabupaten Purworejo untuk merumuskan kebijakan kawasan perbatasan Purworejo-Kulon Progo.

3. Melakukan monitoring wilayah perbatasan untuk menjaring informasi dan isu terkini di wilayah perbatasan sebagai antisipasi permasalahan dan inventarisasi potensi-potensi di wilayah perbatasan.

4. Meningkatkan kondusifitas wilayah perbatasan Kabupaten Purworejo dengan Kabupaten Kulon Progo dengan melakukan identifikasi dan klarifikasi pemanfaatan tanah Pakualam Ground khususnya oleh warga dari 3 desa di Kecamatan Purwodadi yaitu Desa Jogoboyo, Desa Gedangan dan Desa Karanganyar untuk meminimalisasi permasalahan antara pemilik hak pengelola tanah Pakualam Ground (yang memiliki kekancingan) dengan pemanfaat atau penyewa tanah Pakualam Ground. Yang selanjutnya hasil identifikasi dan klarifikasi tersebut dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo sebagai bahan klarifikasi permasalahan pemanfaatan.

5. Melakukan Konsultasi dengan Pakualaman Daerah Istimewa Yogyakarta terkait pengelolaan tanah Pakualam Ground di wilayah Desa Jangkaran Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo.

D. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

Pada tahun 2015 di Kabupaten Purworejo telah terjadi bencana yang berskala lokal. Adapun bencana tersebut antara lain:

1. Tanah longsor : 87 titik kejadian 2. Angin ribut : 49 titik kejadian 3. Banjir : 415 titik kejadian 4. Infrastruktur : 94 titik kejadian 5. Kebakaran : 25 titik kejadian 6. Gempa bumi : 1 kejadian 7. Lain-lain : 3 titik kejadian

Disamping bencana yang terjadi seperti pada tebel tersebut, Kabupaten Purworejo pada tahun 2015 juga mengalami bencana kekeringan yaitu antara bulan Juli sampai dengan November 2015. Puncak dari bencana kekeringan di Kabupaten Purworejo terjadi pada bulan September 2015 di 58 desa rawan kekeringan yang tersebar di 10 kecamatan. Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui BPBD telah memberikan dropping air bersih secara berkala disesuaikan dengan kebutuhan air masyarakat di masing-masing desa tersebut yang mencapai total 1.059 tangki.

Sedangkan antisipasi daerah dalam menghadapi kemungkinan terjadi bencana, antara lain:

1. Melakukan pengkajian resiko bencana berupa pengkajian potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana yang mungkin terjadi yang dapat berupa

(16)

kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.

2. Menyusun rencana penanggulangan bencana berdasarkan hasil analisis resiko bencana dan upaya penanggulangan bencana yang dijabarkan dalam program kegiatan penanggulangan bencana.

3. Melakukan penyuluhan daerah rawan bencana kepada masyarakat.

4. Menyelenggarakan pelatihan SAR khusus di Markas Brimob dan Kolam Renang Artha Tirta yang diikuti oleh SKPD terkait dan unsur yang terdiri dari TNI, POLRI, Relawan (Tagana, Orari, Rapi, dan Komunitas Relawan lainnya)

5. Melakukan pemeliharaan alat sistem peringatan dini (early warning system) yang berfungsi sebagai peringatan dini apabila terjadi bencana. Alat tersebut terletak di 6 (enam) lokasi yaitu di Desa Kertojayan Kecamatan Grabag; Desa Keburuhan, Desa Girirejo, dan Desa Pagak Kecamatan Ngombol; Desa Jatimalang, Desa Jatikontal Kecamatan Purwodadi.

6. Melakukan pemetaan dan penyusunan konsep (grand design) relokasi dikawasan bencana.

7. Pengadaan sarana yang mendukung kegiatan penanggulangan bencana baik alam maupun non alam seperti mobil tangki air, baju tahan panas dan selang damkar.

8. Melakukan koordinasi dengan masyarakat dan SKPD terkait untuk menghimpun data kapasitas penanggulangan bencana (peralatan dan kesiagaan masyarakat) dalam rangka pengerahan semua kapasitas yang dimiliki daerah apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.

F. Penyelenggaraan Ketentraman Dan Ketertiban Umum

Secara umum gangguan dalam bentuk konflik berbau SARA, anarkis, sparatisme atau lainnya tidak terjadi diwilayah hukum Kabupaten Purworejo selama tahun 2015. Berbagai kejadian sebagai konsekuensi logis dari dinamisnya konteks sosial ekonomi dan sosial politik yang berkembang dalam pengelolaan pemerintahan daerah, dalam perkembangannya telah dilakukan antisipasi dengan gelar PAM. Dalam menyelesaikan atau menangani permasalahan yang berkaitan dengan Kamtrantibmas di wilayah Kabupaten Purworejo, Satpol PP berkoordinasi dan bekerjasama dengan Polres, Kodim, Denpom, Kejaksaan, Kesbangpol, Camat dan instansi terkait lainnya.

V. LAIN-LAIN

Pada tahun 2015 lalu, sejumlah prestasi membanggakan berhasil diraih Kabupaten Purworejo. Antara lain, untuk yang ketiga kalinya berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Selain itu juga meraih juara II Lomba Kearsipan Daerah tingkat Nasional.

Disamping penghargaan kepada pemerintah daerah, berbagai penghargaan lain juga diraih lembaga maupun putra-putri terbaik Kabupaten Purworejo, antara lain:

A. Tingkat Nasional

1. Juara 1 Budidaya Udang Adibakti Mina Bahari 2015 atas nama Kelompok Pembudi Daya Ikan (Pokdakan) Minaloka Jaya Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag;

(17)

2. Penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2015 yang diraih SMA Negeri 8, SMA Negeri 1, SMA Negeri 6, SMA Negeri 7 dan SMA Negeri 10. Sementara untuk tingkat SD diraih oleh SD Negeri Sebomenggalan; 3. Penghargaan sebagai sekolah yang berintegritas dalam penyelenggaran

Ujian Nasional pada tahun 2015 yang diraih SMKN 1 Purworejo

4. Juara I Olimpiade Sains Nasional SMA Biologi atas nama Roihan Muhammad Iqbal dari SMA Negeri 1 Purworejo;

5. Juara I Pattern Making atas nama Ahmad Tohani dari SMK Negeri 1 Purworejo;

6. Juara I Lomba Poster Geografi atas nama Ndaru Muhammad Yahya dari SMAN 1 Purworejo;

7. Juara I Tunggal Putri Mahasiswa Turnamen Tenis Meja Se Indonesia UNHAS CUP X atas nama Risa Nurhayati dari Kelurahan Sindurjan RT 4 RW 1 Purworejo;

8. Juara II Olimpiade Ilmu Pengetahuan Sosial Tingkat SMP & MTs/sederajat atas nama Vinka Amalia Hasta Barata dari SMP Negeri 2 Purworejo;

9. Juara II POPNAS atas nama Nurul Wahyudi dari SMK Nurussalaf;

10. Juara II Total Jarak Perorangan Putri Invitasi Panahan Pelajar atas nama Erma Regita Sari dari Desa Purwosari RT 03 RW 03 Kutoarjo;

11. Juara II Kejuaraan Tenis Meja Kelompok Umur Usia Dini atas nama Tyas Syaharani dari SD Negeri 1 Maron Loano;

12. Juara III Pemuda Pelopor atas nama Dwi Puspitaningrum dari Desa Kemranggen Kecamatan Bruno.

B. Tingkat Provinsi Jawa Tengah

1. Juara I Duta Mahasiswa Generasi Berencana (Dumas Genre) atas nama Retno Ajeng Kartini dari Universitas Muhammadiyah Purworejo;

2. Juara I Pattern Making Rizki Dwi Aprianto dari SMK Negeri 1 Purworejo; 3. Juara I CNC Milling Aditya Bayu Krisna dari SMK Negeri 1 Purworejo;

4. Juara I Cabinet Making atas nama Syaiful Irfani dari SMK Negeri 1 Purworejo;

5. Juara I Comercial Wirring atas nama Muhammad Maimun dari SMK Negeri 1 Purworejo;

6. Juara I Festival Dalang Muda atas nama Nurcholis dari Pepadi;

7. Juara I Guru Sekolah Menengah Atas Berprestasi atas nama Drs Sukisno MMPd dari SMA Negeri 10 Purworejo;

8. Juara I Lomba Cipta dan Baca Puisi Kegiatan Lomba Penguatan Ketrampilan dan Seni Anak Berkebutuhan Khusus atas nama Udin Prasojo dari SLB Negeri Purworejo;

9. Juara I Festival Gebyar PAUD jenis lomba meronce atas nama Cecilia Margaretha dari TK Kartika IX-28 Purworejo;

10. Juara I Festival Gebyar PAUD jenis lomba mencap dengan tangan atas nama Maera Dewi Umaroh dari KB Anak Hebat El Firdaus Semawung Purworejo;

11. Juara I Awak Kendaraan Umum Teladan atas nama Wahyu Agung Widhayaka dari PT Sumber Alam Expres Kabupaten Purworejo.

Selain prestasi yang telah berhasil dicapai sebagaimana tersebut di atas, masih banyak prestasi lain yang diraih Purworejo pada level atau rangking yang lebih rendah. Namun kesemuanya tetap menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita semua, karena sedikit banyak prestasi tersebut turut mengharumkan nama daerah.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018 merupakan ringkasan dari Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,

Melalui penjelasan guru tentang gambar jenis uang, siswa dapat mendengarkan penjelasan guru mengenai akibat yang muncul dari jenis uang.. Melalui kegiatan menanya

Perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan ancaman kekerasan dimana terdakwa membawa saksi korban ketempat yang sunyi yaitu disebuah semak-semak dimana

Strategi Program Kegiatan Pelaksana dan Penanggung Jawab Potensi Sumber Dana Perbaikan kualitas ANC Peningkatan cakupan persalinan normal oleh pembantu kelahiran terampil

Selaku atasan dari PIHAK KESATU, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK KESATU berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini dalam

Dari yang telah dipaparkan diatas, seperti perbedaan dari hasil penelitian,, hasil wawancara dan fenomena yang terjadi pada Universitas X tersebut, serta

Menurut PKJI 2014, Arus Lalu Lintas adalah jumlah kendaraan bermotor (sering disebut juga volume) yang melalui suatu titik pada jalan per satuan waktu,

PENDAPATAAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015. Daerah adalah Daerah Otonom Kabupaten Kutai Barat;.. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggara urusan Pemerintahan oleh