• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERIOR Estetika dan proporsi (Materi pertemuan 6 )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTERIOR Estetika dan proporsi (Materi pertemuan 6 )"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

INTERIOR

DOSEN PENGAMPU:

ARDIANSYAH, S.T, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS

TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Estetika dan proporsi

(Materi pertemuan 6 )

(2)

• ESTETIKA

Estetika ( juga dieja estetika atau estetika) adalah cabang filsafat yang

berhubungan dengansifat keindahan , seni, dan rasa, dan dengan penciptaan

dan apresiasi terhadap keindahan. Hal inilebih ilmiah didefinisikan sebagai studi

tentang sensor atau sensori nilai - nilai emosional, kadang-kadang disebut

penilaian terhadap sentimen dan rasa. Lebih luas, para sarjana di

lapanganmendefinisikan estetika sebagai "refleksi kritis pada seni, budaya dan

alam . " adalah sebuah Estetikavak dari aksiologi , cabang dari filsafat , dan erat

terkait dengan filosofi seni . Studi Estetika cara barudalam melihat dan

mengamati dunia. Definisi EstetikaIstilah Estetika dipopulerkan oleh

AlexanderGottlieb Baumgarten (1714 - 1762) melalui beberapa uraian yang

berkembang menjadi ilmu tentangkeindahan.(Encarta Encyclopedia 2001,

1999)Baumgarten menggunakan instilah estetika untukmembedakan antara

pengetahuan intelektual dan pengetahuan indrawi. Dengan melihat

bahwaistilah estetika baru muncul pada abad 18, maka pemahaman tentang

keindahan sendiri harusdibedakan dengan pengertian estetik

(3)

Jika sebuah bentuk mencapai nilai yang betul, maka bentuk tersebut dapat

dinilai estetis,sedangkan pada bentuk yang melebihi nilai betul, hingga

mencapai nilai baik penuh arti, makabentuk tersebut dinilai sebagai indah.

Dalam pengertian tersebut, maka sesuatu yang estetis belumtentu indah dalam

arti sesungguhnya, sedangkan sesuatu yang indah pasti estetis. Terhadap hal

ini,tugas tugas yang diberikan pada perkuliahan Nirmana 3 Dimensi adalah

bentuk bentuk yangmemiliki nilai betul, walaupun pada beberapa tugas

tertentu sebagian siswa dapat mencapai nilaiindah.

Banyak pemikir Seni berpendapat bahwa keindahan berhubungan dengan rasa yangmenyenangkan seperti Clive Bell, George Santayana, dan R.G

Collingwood.(Sutrisno,1993)Terdapat beberapa pendapat mengenai definisi dari estetika sendiri, salah satu definisi yangcukup lengkap diberikan oleh Hospers, "aesthetics is the branch of philosophy that is concerned withthe analysis of concepts and the solutions of problems that arise when one contemplates aestheticobjects. Aesthetic objects, in turn, comprise all the objects of aesthetic experience; thus, it is onlyafter aesthetic experience has been sufficiently characterized that one is able to delimit the class of aesthetic

(4)

Menurut para ahli definisi estetika adalah :-

• Pendapat Herbert ReadHerbert Read mendefinisikan bahwa keindahan

adalah kesatuandan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara

pencerapan - pencerapaninderawi kita. Pada umumnya orang

beranggapan bahwa yang indah adalah seni ataubahwa seni adalah selalu

indah, dan bahwa yang tidak indah bukanlah seni. Pandangansemacam ini

akan menyulitkan masyarakat dalam mengapresiasi seni sebab ini

tidakharus selalu indah, menurut pendapat Herbert Read.-

• Bruce Allsopp (1977) Estetika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

proses-prosespenikmatan dan aturan-aturan dalam menciptakan rasa

kenyamanan.-

• J.W. Moris (1985) Estetika estetika dikenakan pada obyek yang memiliki

nilai indah atautidak indah. (sering diperukarkan dengan seni/art). Estetika

= Aesthetics Seni = Art

(5)

1. Proporsi (Proportion)

• Merupakan perbandingan antara bentuk elemen besar dan kecil. Proporsi menyangkut suatu hubungan bagian dengan bagian yang lain atau bagian dengan keseluruhan, atau antara satu obyek dan obyek yang lainnya. Proporsi juga bertalian erat dengan hubungan antara bagian-bagian di dalam suatu komposisi, hubungan ini dapat berbentuk suatu besaran, kuantitas atau tingkatan.

• Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. • Membedakan proporsi pada sebuah komposisi dapat membentuk pada berbagai macam

keseimbangan atau simetri, serta dapat menentukan bobot visual dan kedalaman benda. • Pada gambar dapat dilihat bahwa elemen/objek yang lebih kecil menyurut ke belakang

sedangkan elemen yang lebih besar tampak menonjol ke depan.

• Dalam prinsip desain juga terdapat beberapa skala yang lazim dipakai dalam desain yaitu skala mekanik dan skala visual. Skala mekanik adalah perhitungan sesuatu fisik berdasarkan sistem ukuran standar, bisa dengan cm, mm, inci, kaki dan lain sebagainya. Sedangkan skala visual merujuk pada besarnya sesuatu yang tampak karena diukur terhadap benda-benda lain disekitarnya.

• Suatu benda dapat dikatakan berskala kecil jika kita mengukurnya dengan membandingkan terhadap benda-benda lain yang umumnya jauh lebih besar ukurannya, dan begitu pula sebaliknya.

(6)

2. Irama (Rhythm)

• Merupakan pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus dan

memiliki jarak atau interval pada tiap pengulangan.Irama dapat

menciptakan nuansa pergerakan (movement), serta dapat

membentuk sebuah pola ataupun tekstur tertentu. Ada beberapa

macam irama yang seringkali didefinisikan berdasar perasaan yang

timbul ketika kita melihat perulangan tersebut.

• Regular rhythm: terjadi ketika jarak antar elemen atau elemen itu

sendiri memiliki kesamaan dalam ukuran atau panjang.

• Flowing rhythm: ketika perulangan yang terjadi memberikan nuansa

pergerakan, lebih sering berkaitan dengan benda-benda di alam

semisal ombak, dll.

• Progressive rhythm: ketika perulangan yang terjadi merupakan

rangkaian bentuk yang melalui perkembangan langkah atau

tingkatan.

(7)

3. Keseimbangan (Balance)

• Merupakan titik ekuilibrium yang dihasilkan ketika mengamati dan

menilai sebuah objek berdasarkan ide maupun struktur fisiknya

(seperti masa, gravitasi, ataupun sisi sebuah halaman) yang

memiliki pengaturan sedemikian rupa berkaitan dengan titik beban

visual objek tersebut dalam sebuah komposisi. Keseimbangan

sering dibagi dalam dua jenis yaitu simetris dan asimetris

Simetris

Keseimbangan simetris muncul ketika titik beban dari sebuah komposisi terbagi

merata di seputar sumbu vertikal maupun horizontal. Biasanya keseimbangan simetri memiliki bentuk yang sama persis pada kedua bagian sumbu pembaginya.

Keseimbangan simetris juga dikenal sebagai keseimbangan formal (formal balance)

Asimetris

Keseimbangan asimetris muncul ketika titik beban dari sebuah komposisi tidak dibagi secara merata pada sumbu tengah pembaginya. Merupakan pengaturan objek dengan bentuk dan ukuran yang berbeda dalam sebuah komposisi yang tetap memberikan keseimbangan beban visual satu sama lain. Seringkali berupa satu objek dominan yang diimbangi oleh bentukan kecil yang lebih banyak dalam satu komposisi. Keseimbangan asimetri juga dikenal sebagai keseimbangan informal (informal balance)

(8)

4. Kesatuan (Unity)

• Konsep kesatuan merupakan penggambaran hubungan antara satu bagian individual (objek) terhadap keseluruhan komposisi. Hal ini digunakan untuk

mengetahui aspek-aspek desain yang diperlukan untuk mengikat komposisi objek bersama-sama. baik dalam pembentukan kesan kebersamaan, keutuhan, atau membongkarnya dan menciptakan nuansa keragaman dalam komposisi tersebut. Kesatuan dalam desain berasal dari beberapa teori Gestalt mengenai persepsi visual dan psikologi, terutama yang berhubungan dengan bagaimana cara kerja otak manusia dalam mengorganisasikan informasi ke dalam kategori-kategori maupun grup-grup.

• Teori Gestalt sendiri agak panjang dan rumit, berhubungan dengan berbagai tingkat abstraksi dan generalisasi, tetapi beberapa ide dasar yang keluar dari pemikiran semacam ini bisa dipahami secara universal.

• Closure

• Closure merupakan ide bahwa otak cenderung mengisi bagian informasi yang

kosong ketika sebuah objek disadari telah hilang beberapa bagiannya. Objek dapat didekonstruksikan menjadi beberapa bagian kecil atau grup, dan ketika bagian-bagian ini ada yang menghilang otak akan cenderung menambahkan informasi mengenai sebuah objek untuk mencapai titik penuh. Pada gambar di bawah ini telah ditambahkan informasi yang hilang untuk membuat sebuah bentukan.

(9)

• Continuance

Continuance atau keberlanjutan merupakan ide bahwa sekali anda melihat pada

satu arah, anda akan tetap melakukannya hingga ada sesuatu lain yang lebi

dominan menarik perhatian anda. Perspektif, atau penggunaan garis sudut

pandang, cenderung sukses dalam mengarahkan mata pengamat kepada arah

yang diberikan. Sebagai tambahan, sudut pandang mata pada subjek apa pun

pada desain dapat menimbulkan efek yang serupa. Pada gambar di bawah ini,

pandangan mata akan secara otomatis turun menuju arah ujung akhir jalan pada

pojok sebelah kanan gambar. Karena tidak ada objek lain yang dominan untuk

merubah arah pandangan mata kita.

Similarity, Proximity and Alignment

Kesamaan, kedekatan, dan keselarasan. Objek yang memiliki kesamaan pada

ukuran, bentuk, dan warna akan cenderung di kelompokkan pada satu grup yang

sama oleh otak kita, dan sebuah hubungan semantik antar objek pun telah

terbentuk. Sebagai tambahan, objek dengan kedekatan atau selaras dengan yang

lainnya akan mengalami hal yang erupa. Pada gambar di bawah ini, perhatikan

betapa lebih mudahnya untuk mengkategorikan dan mengelompokkan bentuk

dari objek pada pojok kiri atas daripada objek pada pojok kanan bawah

(10)

5. Dominasi (Dominance)

• Dominasi berkaitan erat dengan berbagai macam derajat penekanan (emphasis) dalam desain. Hal ini dibutuhkan dalam menentukan beban visual dari sebuah komposisi, menetapkan ruang dan perspektif, serta seringkali menunjukkan kemana mata menuju ketika pertama kali melihat sebuah desain atau komposisi. Ada tiga tahapan dominasi, masing-masingnya berkaitan dengan beban objek tertentu dalam sebuah komposisi. • Dominan: Objek memiliki beban visual terbanyak. Objek utama penekanan yang

diletakkan paling depan dalam sebuah komposisi.

• Sub-dominan: Objek dari penekanan sekunder. Objek berada pada level tengah dalam sebuah komposisi.

• Subordinat: Objek yang memiliki beban visual paling ringan. Objek berada pada level tersier yang tersedot ke bagian belakang komposisi.

• Pada gambar di bawah ini, pohon-pohon merupakan objek dominan, sedangkan rumah dan bukit sebagai dominasi sekunder, kemudian gunung sebagai dominasi tersier.

Selain prinsip-prinsip di atas, ada beberapa konsep tambahan terkait yang dapat menambah kelengkapan kita dalam mendesain sebuah komposisi desain, yaitu:

• – Kontras dan Oposisi (Contrast and Opposition)

• – Ruang Positif dan Ruang Negatif (Positive and Negative Space) • – Rule of Thirds

• – Visual Center

(11)

Proporsi adalah suatu prinsip, tidak hanya dari arsitek tetapi dari kehidupan sehari-hari, misalnya: hukum proporsi alam bahwa bintang bersinar dimalam hari, air sungai mengalir ke laut … dan sebagainya.

Dari kenyataan ini bahwa arsitektur adalah sesuatu yang berkualitas baik seni dan proporsi (The Art Of Proportion). Dalam arsitektur Proporsi adalah:

1.VITRUVIUS (1486)

Proporsi adalah sesuatu yang berhubungan dengan ukuran dengan ukuran dari seluruh aspek pekerjaan dan bagian tertentu yang dijadikan standar.

2. ALBERTI

• Proporsi berasal dari kata concinnitas, yang artinya suatu kebrhasilan kombinasi dari angka, ukuran dan bentuk (numerus, fiinitio, collocatio).

• Jadi proporsi merupakan hubungan antar bagian dari suatu desain atau hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Oleh karena itu suatu perbandingan (ratio) akan merupakan dasar dari setiap sistem proporsi yaitu suatu nilai yang memiliki harga

tetap dapat digunakan sebagai pembanding yang lain. Bahwa, suatu proporsi yang baik terletak pada hubungan antara bagian-bagian suatu bangunan atau antara bagian

bangunan dengan bangunan secara keseluruhan. Hal ini menumbuhkan satu sistem proporsi yang menarik untuk dikembangkan yaitu: Golden Section.

(12)

Dalam sistem diatas mempunyai 2 arti, secara matematis dan geometris. -Secara Matematis

Golden Section merupakan sistem proporsi yang berasal dari konsep pytagoras dimana “semua ukuran adalah angka”. Dan merupakan kepercayaan keharmonisan bagi seluruh struktur bangunan.

-Secara Geometris

Golden Section dapat diartikan sebagai sebuah garis yang dibagi-bagi sedemikian rupa sehingga bagian yang lebih pendek dibanding dengan bagian yang panjang adalah sama dengan bagian yang panjang berbanding dengan panjang keseluruhan atau dapat

dijabarkan dalam persamaan sebagai berikut: A : B = B : (A + B)

PROPORSI

1. GOLDEN SECTION 2. PENATAAN KLASIK 3. TEORI RENAISSANCE 4. MODULAR 5. ANTROPOMETRI 1. GOLDEN SECTION

(13)

• Apa itu golden ratio? Seperti namanya, Golden Ratio adalah sebuah

perbandingan. Kenapa Golden, karena segala hal yang indah di alam

semes\ta ini mengikuti perbandingan ini.

Cara menghitungnya: Taruh kata ada 2 buah garis, yaitu garis A dan B.

Golden Ratio adalah perbandingan antara Panjang garis A berbanding garis

B sama dengan panjang dari jumlah keduanya berbanding panjang A,

dengan syarat A lebih panjang daripada B. Cara penghitungannya :

A/B = (A+B)/A = φ, dimana φ(phi) adalah golden ratio itu sendiri.

Jadi,

A/B = φ

A = Bφ

Subtitusi dengan persamaan pertama:

Bφ/B = (Bφ+B)/Bφ

Persamaan ini dibagi dengan B menghilangkan B itu sendiri menghasilkan:

φ = (φ+1)/φ

maka: φ^2 - φ - 1 = 0 (φ^2 maksudnya phi kuadrat)

Dan dengan Rumus ABC didapatkan bahwa:

φ = 1.61803399...

Segala sesuatu yang indah mengikuti (atau mendekati) Golden Ratio ini.

Contoh, bentuk geometri keong, Parthenon di Yunani dan banyak

arsitektur lainnya seperti Piramida di mesir, proporsi tubuh manusia, dan

jangan lupa, televisi layar lebar.

(14)

• Fibonacci Number

Bilangan Fibonacci adalah sebuah deret bilangan, dengan bilangan pertama adalah 0, bilangan kedua adalah 1, dan bilangan berikutnya adalah jumlah dari dua

bilangan sebelumnya. Jadi Deret Fibonacci adalah sebagai berikut: 0,1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144,233,377,610,987,...

Yang menarik dari bilangan Fibonacci ini adalah, bahwa deretnya mengikuti Golden Ratio, setidaknya mendekati. Coba aja hitung sendiri. Frekuensi dari alam semesta juga mengikuti bilangan ini, sehingga fine tune gelombang otak anda ke 7,9 Hz (mendekati 8) untuk saat ini, yang artinya fase theta-alpha, dan di masa depan pada 13Hz yang berarti pada fase beta, yang artinya kita semua secara sadar akan menggunakan frekuensi alam semesta dan dapat terkoneksi dengan matrix field dengan sangat mudah.

Lalu bentuk2 dari nature juga mengikuti Bilangan ini, karena Fibonacci number juga mengikuti Golden Ratio. Bentuk-bentuk geometri nature yang dimaksud contohnya percabangan batang pohon, pengaturan daun dari ranting, sisik buah nanas, gelombang laut, bunga matahari, dll.

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

Ada banyak metode untuk menciptakan tatanan di dalam suatu komposisi

arsitektur, selain digunakan metode dasar geometrik untuk mengatur ruang

dan bentuk suatu bangunan, dapat pula digunakan prinsip-prinsip tambahan

yang memperhitungkan suatu kondisi dimana setiap bagian dari seluuh

komposisi saling berhubungan dengan bagian lain dengan tujuan untuk

menghasilkan suatu tatanan yang harmonis.

Prinsip-pinsip penataan diantaranya adalah :

• Sumbu

• Simetri

• Hirarki

• Irama

• Datum

• Transformasi

2. PENATAAN KLASIK

(23)

• Proporsi,

Adalah perbandingan antara tiap-tiap dimensi sehingga menghasilkan keseimbangan dimensi. Teori ini diterapkan berdasar pada penerapan tubuh manusia melalui sistem-sistem geometris dan

matematis yang menghasilkan bentuk-bentuk yang unik dan sistem-sistem universal. Teori Proporsi yang diterapkan Andrea Palladio (1508 – 1580) menegaskan adanya tujuh buah ruang yang paling indah proporsinya, yaitu berupa “Tujuh Bentuk Denah Ruang-Ruang yang Ideal” (Lihat Gambar). Selain itu Palladio mengusulkan

beberapa cara untuk menentukan ketinggian yang benar, untuk ruang-ruang yang memiliki langit-langit datar, tinggi ruang seharusnya 1/3 lebih besar dari pada lebarnya. Palladio menggunakan Pythagoras untuk menentukan tingginya ruang dengan menggunakan matematika, geometri dan harmoni.

MATEMATIS : C – B / B – A = C / C misalnya 1,2,3 atau 6,9,12 GEOMETRIS : C – B / B – A = C / B eg. 1,2,4 atau 4,6,9

HARMONIK : C – B / B – A = C / A eg. 2,3,6 atau 6,8,12

Hukum Pythagoras menyatakan bahwa “segala sesuatu diatur menurut angka-angka”. Plato mengembangkan estetika Pythagoras tentang angka-angka menjadi proporsi estetika dengan menciptakan segiempat-segiempat bujur sangkar dan kubus-kubus peningkatan angka sederhana untuk menciptakan penambahan-

penambahan yang dua maupun 3 x lipat. Deret angka 1, 2, 4, 8, dan 1, 3, 9, 27 ini mengungkapkan struktur alam yang harmonis. Teori Renaissance mengembangkan rasio-rasio tersebut tidak hanya pada dimensi sebuah ruang atau façade, tetapi juga di dalam proporsi-proporsi kaitan ruang-ruang dari suatu urutan ruang-ruang atau suatu denah keseluruhan.

3. Teori renaissance

Palladio : Proporsi adalah perbandingan lebar, tinggi, dan panjang. harmonic proportion,

adalah: 1) Bentuk bulat; 2) Segi empat (berarti ada perbandingan yang sama antara lebar dan panjang); 3) Diagonal 1:V2 ; 4) 3:4; 5) 2:3; 6) 3:5; 7) 1:2

(24)
(25)
(26)
(27)

Palladio : Proporsi adalah perbandingan lebar, tinggi, dan panjang. harmonic

proportion, adalah: 1) Bentuk bulat; 2) Segi empat (berarti ada perbandingan

yang sama antara lebar dan panjang); 3) Diagonal 1:V2 ; 4) 3:4; 5) 2:3; 6) 3:5; 7) 1:2

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah Sistem Operasi atau dalam bahasa asing disebut Operating System adalah sebuah program yang mengatur perangkat keras(Hardware) komputer dan menyediakan layanan

Dalam sisa tanaman padi tersebut bisa saja terdapat sumber pathogen, namum hal tersebut tidak menjadi masalah karena dalam pengolahan tanah telah dilakukan beberapa kali

Sarana pelayanan kesehatan yang menggunakan gas medis tidak melalui sistem IGM, harus memenuhi ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 3 ayat (2).. BAB

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di

Harapan penulis nantinya berbagai macam peraturan perundang-undangan tentang pembentukan peraturan perundang'undangan ini nantinya dapat menjadi handboek wetgeving bagi

bertutur dan berbual tentang sesuatu perkara daripada pelbagai sumber dengan menggunakan ayat gramatis, kata gelaran dan kata ganti nama diri dengan betul dalam situasi formal

a) Mengetahui seperti apakah profil pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi glomerolus berdasarkan formula MDRD di Rumah.. Sakit Kabupaten Bantul periode

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji bagi Allah Swt yang selalu melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang