• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

1

TUGAS AKHIR

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA

TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE

FORWARD CHAINING

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana(S1)

ROSLAINI 1510024262018

YAYASAN MUHAMMAD YAMIN PADANG

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

(2)

2

DR. Ir. Irwan Yusti, M.Kom Nofriadiman, ST, M.Kom

NIDN. 1020116803 NIDN. 1030117901

Ketua Program Studi, Ketua STTIND Padang,

TUGAS AKHIR

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA

TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE FORWARD

CHAINNING

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana(S1)

Disusun Oleh : ROSLAINI 151002426218

Disetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Veni Wedyawati, M.Kom Riko Ervil, MT

(3)

i

ABSTRACT

Rice plants are one of the most important crops for human survival. However, things that often occur are many losses caused by the presence of rice diseases caused by environmental factors, humans and plant pests. One method that was often used in expert systems was the forward chaining method. This method was chosen because it is a sequencing process that starts with presenting a collection of data or facts that are convincing towards the final conclusion. So the Forward Chaining method starts from the input information “if” first then leads to conclusions “then”. The results of this design was a rice plants expert system applications, where users can chekc the program and received the diagnosis of the diasase their rice plants.

(4)

ii ABSTRAK

Tanaman padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting untuk kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi hal yang sering terjadi banyak kerugian yang diakibatkan karena adanya penyakit tanaman padi yang disebabkan oleh faktor lingkungan, manusia serta hama tanaman. Salah satu metode yang sering digunakan dalam sistem pakar adalah metode forward chaining. Metode ini dipilih karenamerupakan proses perunutan yang dimulai denganmenampilkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir Jadi metode Forward Chaining dimulai dari informasi masukan “if” dahulu kemudian menuju konklusi “then”. Hasil dari perancangan ini adalah sebuah aplikasi sistem pakar tanaman padi, dimana pemakai program dapat mengecek penyakit dan menerima hasil diagnosa tentang penyakit tanaman padi mereka.

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil‟alamin, segala puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada Penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Penulis menyadari, dalam menyelesaikan Skripsi ini Penulis mempunyai keterbatasan serta kekurangan pengetahuan dan pengalaman yang Penulis miliki.

Skripsi ini Penulis susun berdasarkan kurikulum pendidikan Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang yang diwajibkan kepada mahasiswa sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer.

Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan serta kerja sama dari berbagai pihak terkait, oleh karna itu Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak Antonius, SE, selaku Ketua Yayasan Muhammad Yamin Padang. 2. Bapak Riko Ervil, MT selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang.

3. Ibu Tri Ernita, ST, MP selaku Wakil Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.

4. Ibu Veni Wedyawati, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.

5. Bapak Dr. Ir. Irwan Yusti, M.Kom selaku Pembimbing I. 6. Bapak Nofriadiman, ST, M.Kom selaku Pembimbing II.

(6)

iv

7. Kedua orang tua, kakak dan abang Penulis yang telah banyak memberikan dorongan moril maupun materil dalam menyelesaikan Skripsi ini.

8. Seluruh Dosen yang telah mendidik dan membina Penulis selama mengikuti perkuliahan di Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.

9. Teman-teman sesama Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang yang telah memberikan semangat kepada Penulis. Penulis mengharapkan semoga Skripsi ini dapat berguna. Penulis juga menyadari, bahwa dalam menyusun Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, karena keterbasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, yang dapat dijadikan landasan untuk kesempurnaan Skripsi yang Penulis buat ini.

Demikianlah Skripsi ini Penulis buat, sehingga dapat bermanfaat khususnya bagi Penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Padang, Agustus 2019

(7)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Identifikasi Masalah ... 3 1.3. Batasan Masalah ... 3 1.4. Rumusan Masalah ... 3 1.5. Tujuan Penelitian ... 4 1.6. Mamfaat Penelitian ... 4 1.6.1. Bagi Penulis ... 4 1.6.2. Bagi Akademik ... 4 1.6.3. Bagi Petani ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Sistem Informasi ... 5

2.1.1. Pengertian Sistem ... 5

2.1.2. Pengertian Informasi ... 6

(8)

vi

2.2. Konsep Sistem Pakar ... 7

2.2.1. Pengertian Sistem Pakar ... 7

2.2.2. Sejarah Sistem Pakar ... 8

2.2.3. Jenis-jenis Sistem Pakar... 9

2.2.4. Komponen Sistem Pakar ... 9

2.2.5. Metoda Dalam Sistem Pakar ... 11

2.3. Hama Tanaman ... 12

2.3.1 Jenis-jenis Hama ... 13

2.3.2 Penyakit Pada Tanaman Padi ... 14

2.4. Kelompok Tani Tunas Harapan 1 ... 16

2.5. Perancangan Sistem ... 17

2.5.1. Pengertian UML ... ... 17

2.5.2. Komponen-komponen UML ... 17

2.6. Visual Basic.Net ... 21

2.6.1. Sejarah Visual Basic.Net ... 21

2.6.2. Kelebihan Visual Basic.Net ... 23

2.6.3. Lingkungan kerja Visual Basic.Net ... 23

2.7. Database ... 24

2.8. Kerangka Konseptual ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 28

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

(9)

vii

3.2.2. Waktu Penelitian ... 29

3.3. Metode Penelitian ... 29

3.4. Data dan Sumber Data ... 30

3.5. Kerangka Metodologi ... 31

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1. Analisa Sistem ... 34

4.2. Desain Arsitektur Sistem ... 36

4.3. Desain Global ... 37

4.3.1. Use Case Diagram ... 38

4.3.2. Class Diagram ... 39

4.3.3. Activity Diagram ... 40

4.3.4. Sequence Diagram ... 41

4.4. Perancangan Basis Pengetahuan (Knowledge Base) ... 42

4.5. Cara Representasi Pengetahuan ... 44

4.5.1. Rule Sistem Pakar ... 45

4.6. Entity Relationship Diagram ... 47

4.7. Desain File ... 47

4.8. User Interface (Perancangan Antar Muka) ... 48

BAB V IMPLEMENTSI SISTEM 5.1. Implementasi Sistem ... 50

5.2. Pengujian Sistem ... 51

5.2.1. Menu utama ... 51

(10)

viii

5.2.3. Konsultasi Penyakit ... 54 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 56 6.2. Saran ... 56 DAFTAR KEPUSTAKAAN

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Simbol-simbol Diagram Use Case ... 18

Tabel 2.2. Simbol-simbol Sequence Diagram ... 19

Tabel 2.3. Simbol-simbol Activity Diagram ... 19

Tabel 4.1. Data Macam-macam Penyakit dan Gejala Pada Diagnosa Padi 35 Tabel 4.2. Tabel Penyakit ... 42

Tabel 4.3. Data Gejala-gejala Penyakit Padi ... 43

Tabel 4.4. Daftar Aturan Diagnosa ... 44

Tabel 4.5. Tabel Penyakit ... 48

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tampilan Splash Visual Studio Ultimate 2013 ... 23

Gambar 2.2. Kerangka Konseptual ... 26

Gambar 3.1. Kerangka Metodologi ... 32

Gambar 4.1. Desain Arsitektur Sistem Pakar... 37

Gambar 4.2. Model S+1 View ... 38

Gambar 4.3. Use Case Diagram ... 39

Gambar 4.4. Class Diagram... 40

Gambar 4.5. Activity Diagram ... 40

Gambar 4.6. Sequence Diagram ... 41

Gambar 4.7. Rule Sistem Pakar ... 46

Gambar 4.8. Entity relationship diagram ... 47

Gambar 4.9. Perancangan Interface Sistem ... 49

Gambar 5.1. Menu Utama ... 52

Gambar 5.2. Input Penyakit ... 53

Gambar 5.3. Input Gejala Penyakit ... 54

(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Listing Program

Lampiran 2 : Lembar Konsultasi Lampiran 3 : Surat Penelitian Lampiran 4 : Surat Pernyataan Lampiran 5 : Biodata Wisuda

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting untuk kelangsungan hidup manusia. Padi menghasilkan beras yang merupakan makanan pokok bangsa kita, sehingga tanaman tersebut menjadi salah satu bidang pertanian yang dibudidayakan hampir disetiap wilayah Indonesia. Kegiatan bercocok tanam tanaman padi menjadi suatu mata pencaharian sebagian besar warga tersebut, sehingga tingkat keberhasilan jumlah padi yang dipanenpun menjadi sangat penting karena mereka menggantungkan hidupnya dari seberapa besar padi yang dapat dipanen.

Akan tetapi hal yang sering terjadi banyak kerugian yang diakibatkan karena adanya penyakit tanaman padi yang disebabkan oleh faktor lingkungan, manusia serta hama tanaman khususnya patogen atau mikro organisasi pengganggu (virus, bakteri dan jamur) yang terlambat untuk didiagnosa sehingga menyebabkan gagal panen, serta masih sulitnyapara petani untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman tersebut secara cepat dan tepat khususnya jika yang menyebabkan penyakit adalah patogen karena bentuknya yang kecil hampir tidak bisa dilihat. Mungkin hal itu adalah salah satu penyebab terganggunya tingkat produksi beras dari hasil panen.

Kecamatan Rao adalah salah satu kecamatan yang penduduknya merupakan petani. Di Kecamatan Rao umumnya setiap warga mempunyai sawah

(15)

dan mereka mengolah sawah tersebut dengan melakukan kegiatan bercocok tanam tanaman padi. Padi yang ditanam petani tersebut sering terdapat gejala-gejala penyakit dan belum diketahui apa nama penyakitnya, yang menyebabkan tanaman padi tersebut gagal panen atau hasil panen tidak seperti yang diharapkan.

Selama ini diKecamatan Rao banyak terdapat penyakit tanaman padi seperti busuk batang, busuk pelepah, hawar pelepah, hawar daun bakteri, tungro, dan fusarium.Sehingga petani tidak tau cara mengatasinya atau pupuk yang tepat untuk memberantas penyakit tersebut. Sehingga terjadilah gagal panen atau hasil padi tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Bagi petani pemula yang baru memulai bercocok tanam, mereka kurang paham bahkan tidak tahu sama sekali tentang hama yang menyerang tanaman padi mereka, cara untuk mencegahnya atau pengobatannya, sehingga menyurutkan niat mereka untuk kembali menanam padi pada musim selanjutnya di sawah mereka. Meskipun di Kecamatan Rao juga diadakan penyuluhan tentang pertanian termasuk juga tanaman padi, tapi petani disana kesulitan menemui para punyuluh tersebut karena mereka melakukan penyuluhan di berbagai tempat sehingga petani kesulitan untuk melakukan konsutasi tentang tanaman mereka.

Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem yang memudahkan para petani untuk melakukan konsultasi tentang penyakit tanaman padi mereka tanpa harus menunggu para penyuluh datang ke kampung mereka dan untuk mengetahui gejala serta cara pencegahan hama tersebut, agar hasil panen tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik

(16)

untukmengangkat sebuah judul “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Tanaman Padi Menggunakan Metode Forward Chaining”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Banyak terdapat penyakit pada tanaman padi yang belum diketahui gejala dan cara pencegahannya.

2. Petani kesulitan menemui para penyuluh karena mereka tidak menetap pada lokasi tempat penyuluhan tersebut.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan sistematis, maka dalam penyusunan ini ada beberapa batasan masalah yang ada yaitu:

1. Sistem ini hanya membahas tentang penyakit pada tanaman padi dan solusinya.

2. Memudahkan petani dalam melakukan konsultasi tentang penyakit tanaman padi

1.4 RumusanMasalah

Untuk mencapai hasil yang baik dalam pengolahan pada suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu harus mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam pengolahan data tersebut.

Dari latar belakang yang ada diatas, maka rumusan masalah yang akan diangkat pada penelitian ini adalah :

(17)

1. Bagaimana merancang sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman padi menggunakan metode forward chaining?

2. Bagaimana memberikan solusi kepada para petani untuk menangani penyakit tanaman padi?

.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Merancang sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman padi menggunakan metode forward chaining.

2. Memberikan solusi kepada para petani untuk menangani penyakit tanaman padi.

1.5 Mamfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Penulis

Dapat menerapkan secara langsung teori-teori yang didapat selama kuliah di Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.

1.5.2 Bagi Akademik

Dapat digunakan sebagai referensi dan juga sebagai pembanding untuk penelitian selanjutnya.

1.5.3 Bagi Petani

Hasil penelitian ini dapat menjadi suatu sarana untuk membantu masyarakat dalam mengetahui penyakit tanaman padi dan cara mengatasinya.

(18)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem berasal dari bahasa Latin “systēma” dan bahasaYunani “sustēma” adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Menurut Jogiyanto (2005), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu: (1) Komponen (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling kerjasama membentuk satu kesatuan; (2) sifat-sifat Sistem itu terdiri untuk menjalankan fungsi tertentu dan mempunyai sistem yang lain secara keseluruhan; (3) Batas sistem (Boundary) Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya; (4) Lingkungan (Environments) Adalah apapun diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar sistem dapat bersifat

(19)

menguntungkan dan juga dapat bersifat merugikan sistem tersebut; (5) penghubung (Interface) Sistem Merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainya; (6) masukan (Input) Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, masukan dapat berupa masukkan perawatan (Maintenace Input), dan masukkan sinyal (Signal Input), maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan signal input adalah energi yang di proses untuk mendapatkan keluaran;(7) keluaran (Output) Adalah hasil energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain kepada supra sistem; (8) sasaran (Goals) Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan di hasilkan sistem.

2.1.2 Pengertian Informasi

Secara Etimologi, kata informasi berasal dari bahasa perancis kuno informacion (1387) mengambil istilah dari bahasa latin yaitu informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar”. Informasi merupakan aktifitas dalam pengetahuan yang dikomunikasikan. Informasi adalah hasil dari data yang diproses yang berasal dari inputan suatu kejadian yang nyata yang berguna bagi pemakainya. Informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah data, sedangkan data itu sendiri adalah kenyataan yang menggambarkanm suatu kejadian, sedangkan

(20)

kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu. Dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata.

Menurut Jogiyanto H.M, (“Analisis Dan Desain Sistem Informasi ”, 2004). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.

Menurut O‟Brien (2005:5). “Sistem informasi adalah suatu kombinasi teratur apapun dari people (orang), hadware (perangkat keras), software (perangkat lunak), computernetwork dan data communication (jaringan komunikasi), dan database (basisdata) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi didalam bentuk organisasi.

2.2 Konsep Sistem Pakar 2.2.1 Pengertian Sistem Pakar

Sistem Pakar (Expert System) adalah program berbasis pengetahuan yang menyediakan solusi-solusi dengan kualitas pakar untuk problema-problema dalam

(21)

suatu domain yang spesifik. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Umumnya pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang pakar dalam domain tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodelogi dan kinerjanya (performance), (Kusumadewi, 2003).

2.2.2 Sejarah Sistem Pakar

Sistem pakar dikembangkan oleh komunitas artificial intelligence pada pertengahantahun 1960. Pada periode ini, penelitian tentang artificial intelligence didominasi oleh adanya kepercayaan bahwa beberapa aturan-aturan dari serangkaian pemikiran dengan memanfaatkan kemampuan komputer dapat menghasilkan performansi pakar atau setaraf dengan manusia super. Arah pengembangan dari sub bidang artificial intelligence ini adalah general-purpose problem solver.

General purpose problem solver (GPS) merupakan prosedur yang dikembangkan oleh Newell dan Simon (1973) dari teori mesin logika, yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu komputer “cerdas”. Inilah yang kemudian dianggap sebagai pendahulu darisistem pakar. Pada pertengahan tahun 1960 terjadi pergeseran dari general-purpose menjadi special- purpose program dengan perkembangan dari DENDRAL yaitu suatu sistem mengidentifikasi

(22)

struktur molekul suatu komposisi kimia yang dikembangkan oleh E. Feigenbaum di Stanford University. Mulai saat itu para peneliti mengakui bahwa mekanisme pemecahan masalah hanyamerupakan sebagian kecil dari suatu permasalahan yang komplek. (http://alamazul.blogspot.com/2014/09/sejarah-sistem-pakar-dan perkembanganya html).

2.2.3 Jenis-Jenis Sistem Pakar

Jenis-jenis dari sebuah Sistem Pakar yaitu (1) Interpretasi : menghasilkan deskripsi situasi berdasarkan data sensor; (2) Prediksi : memperkirakan akibat yang mungkin dari situasi yang di berikan; (3) Diagnosis : menyimpulkan kesalahan sistem berdasarkan gejala (symptoms); (4) Disain : menyusun objek-objek berdasarkan kendala; (5) Planning : merencanakan tindakan; (6) Monitoring : membandingkan hasil pengamatan dengan proses perencanaan; (7) Debugging : menentukan penyelesaian dari kesalahan sistem; (8) Reparasi : melaksanakan rencana perbaikan; (9) Instruction : diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan pelajar; (10) Control : diagnosis, debugging, dan reparasi kelakuan sistem. (http://alamazul.blogspot.com/2014/09/sejarah-siste-pakar-dan perkembanganya html).

2.2.4 Komponen Sistem Pakar

Komponen sistem pakar terdiri dari :

1. User Interface

User Interface di gunakan manajer untuk menginstruksi dan informasi dari sistem. Metode input yang digunakan oleh manajer yaitu: (1) Menu; (2)

(23)

Command; (3) Natural language; (4) Output ES memakai 2 bentuk penjelasan yaitu : (a) Explanation Of Qustion; (b) Explanation Of Problem Solution.

2. Inerface Engine

Interface Engine merupakan bagian dari dari Expert System yang membentuk reasoning dengan menggunakan isi dari knowledge base dalam urutan tertentu. Dua metode yang digunakan dalam Expert system untuk mengamati rule yaitu : (1) Penalaran ke depan (forward) atau Forward Chaining yaitu : evaluasi rule dan proses penalaran berulang; (2) Penelarangan kebelakang (revierse) atau Backward Chaining yaitu : alur logika pertama di ikuti dan alur logika selanjutnya diikuti.

3. Development Engine

Development Engine membangun rule set dengan pendekatan bahasa pemograman dan bagian expert system. Peran sistem analis sebagai knowledge engine dalam organisasi bisnis dengan menggunakan keterampilan untuk membangun aplikasi komputer yang konvensional.

4. knowledge Base

Knowlwdge base terdiri dari fakta yang menggambarkan area problem atau problem domain dan juga teknik penyajian yang menggunakan fakta sesuai logika. Rule atau aturan merupakan rincian dalam situasi yang tidak berubah dala kondisi benar dan tidak benar, tindakan yang di ambil bila kondisi benar.

(24)

Metoda Dalam Sistem Pakar Metode dalam sistem pakar terdiri dari:

1. Metoda Forward Chaining

Forward Chaining adalah metode pencarian atau teknik pelacakan ke depan yang dimulai dengan informasi yang ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan. (Russel S,Norvig P, 2003).

Forward chaining merupakan proses perunutan yang dimulai denganmenampilkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir Jadi metode forward chaining dimulai dari informasi masukan (if) dahulu kemudian menuju konklusi (then).

a. Cara Kerja Forward Chaining

1. Sistem dipresentasikan dengan satu atau lebih dari kondisi

2. Untuk setiap kondisi sistem akan mencari rule pada knowledge base untuk rule

tersebut yang cocok dengan kondisi pada bagian IF

3. Setiap rule dapat merubah suatu kondisi baru dari konklusi dari bagian THEN

4. Kondisi baru ini selanjutnya akan ditambahkan b. Karakteristik Forward Chaining

1. Perencanaan, monitoring, control 2. Disajkan untuk masa depan 3. Antecedent ke konsekuen

(25)

5. Bekerja ke depan untuk mendapatkan solusi apa yang mengikuti fakta 2. Backward Chaining

Backward chaining menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mencari bukti yang mendukung atau (kontradiktif) dari ekspektasi tersebut.

2.3 Hama Tanaman

Hama tanaman adalah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang diusahakan manusia” (Pracaya, 2003: 5). “Hama tanaman sering disebut „serangga hama‟ (pest) atau dalam dunia pertanian dikenal sebagai „musuh petani‟” (Rukmana, 2002:14). Para ahli pertanian membuat beberapa versi pengertian (definisi) hama tanaman, diantaranya sebagai berikut: (1) Organisme jahat yang mempunyai kemampuan untuk merusak, mengganggu,atau merugikan organisme lainnya (inang); (2) Organisme yang memusuhi (merugikan) kesejahteraan manusia; (3) Setiap spesies organisme yang dalam jumlah besar tidak kita kehendaki kehadirannya; (4) Organisme yang merugikan dari segi andangan manusia; (5) Organisme hidupyang merupakan saingan kita dalam memenuhi kebutuhan pangan dan pakaian, ata menyerang kita secara langsung.

Golongan hama yang biasanya menyerang tanaman budidaya yaitu: golongan Serangga, golongan Mamalia, golongan Binatang Lunak, dan golongan Aves (Burung). Serangga adalah binatang kecil yang memiliki kaki beruas-ruas, bernafas dengan pembuluh nafas, tubuh, dan kepalanya berkulit keras. Contoh

(26)

serangga yang sering menyerang tanaman budidaya adalah belalang, wereng, kutu, ulat, kumbang, lalat, dan lain-lain. Mamalia adalah mahluk hidup yang memiliki tulang belakang yang tubuhnya tertutup oleh rambut. Mamalia adalah binatang menyusui, yang betina memiliki kelenjar mammae (air susu) yang tumbuh baik. Binatang dari golongan mamalia yang merusak tanaman antara lain: Kelelawar, Tupai, Musang, Tikus, kera, Gajah, Babi, Kijang, Beruang.

2.3.1 Jenis-jenis Hama

Jenis-jenis hamayang ada pada tanaman sebagai berikut: 1. Tikus

Hama tikus menyerang tanaman padi dari mulai masih menjadi bibit hingga tanaman memasuki masa pengisian bulir. Tikus aktif menyerang padi pada malam hari dan pada siang hari tikus bersembunyi di lubang pada tanggul irigasi, pematang sawah, pekarangan, semak, atau gulma. Dengan perkembangbiakannya yang sangat cepat, kerusakan yang ditimbulkan tikus akan sangat merugikan.

2. Penggerek Batang

Hama penggerak batang tanaman padi juga dikenal dengan sundep. Serangan biasanya terjadi pada fase vegetatif dengan ditandai daun tengah atau pucuk tanaman akan mati karena titik tumbuh dimakan larva penggerek batang. Kehadiran pada hama tersebut dengan ditandai oleh kehadiran ngengat dan kematian pada tunas padi.

(27)

Hama keong mas menyerang tanaman padi pada masa vegetatif dan itu dimulai dari masa pembibitan. Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya sehingga menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman.

4. Wereng

Hama wereng memiliki beragam jenis, diantarnya wereng cokelat, wereng putih, dan wereng hijau. Wereng menyerang dengan cara menghisap cairan yang ada pada tanaman padi dan dapat menularkan virus kepada tanaman. Serangan ini dapat menyebabkan padi menjadi kering seperti terbakar atau pertumbuhannya menjadi kerdil.

5. Walang sangit

Hama walang sangit akan menyerang pada waktu tanaman padi sudah memasuki fase masak susu. Hama ini akan menyerang pada bulir padi dengan menghisap cairan sehingga bisa mengakibatkan padi yang dihasilkan hampa, berkerut, berwarna cokelat dan rasanya kurang enak. Dengan serangan parah hasil panen padi akan menjadi jelek dan menurunkan produktivitas hasil panen.

6. Burung

Hama burung menyerang tanaman pada fase masak susu sampai padi panen. Burung akan memakan langsung bulir padi yang sedang menguning sehingga menyebabkan kehilangan hasil secara langsung. Selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai padi.

(28)

( https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Jenis-Jenis-Hama-yang-Paling-Sering-Menyerang-Padi).

2.3.2 Penyakit Pada Tanaman Padi

Penyakit yang terdapat pada tanaman padi sebagai berikut: 1. Hawar Daun Bakteri

Penyakit hawar daun ini merupakan bakteri yang tersebar luas dan dapat menurunkan hasil panen yang cukup signifikan. Penyakit ini menyerang saat kondisi musim hujan atau musim kemarau yang basah, terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang dan kandungan pupuk N tinggi. Penyakit ini disebabkan bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae.

2. Busuk Batang

Busuk batang merupakan penyakit yang menginfeksi pada bagian tanaman bagian kanopi dan menyebabkan tanaman menjadi mudah rebah. Untuk cara mengamati penyakit ini bisa dengan membuka kanopi pertanaman terlebih dahulu. Oleh karena itu perlu diwaspadai bila terjadi rebah pada pertanaman, tanpa sebelumnya terjadi hujan dengan angin yang kencang. 3. Penyakit Tungro

Penyakit tungro berasal dari virus yang ditularkan oleh wereng hijau, yaitu Nephotettix impicticeps. Hama wereng bisa mengakibatkan tanaman padi terserang virus setelah tanaman terhisap oleh hama wereng. Gejala bis dilihat dengan perubahan tanaman menjadi kerdil, anakan berkurang, daun menguning dari pucuk sampai ke batang, malai kecil, tidak keluar sempurna, dan padi hampa.

(29)

4. Penyakit Bercak Daun

Penyakit bercak daun disebabkan oleh serangan jamur Helmintosporium oryzae. Jamur ini menyerang tanaman padi dari biji yang baru kecambah, pelepah daun, malai, dan buah yang baru tumbuh. Serangan jamur ini mempunyai gejala seperti biji padi busuk saat berkecambah, dan kemudian mati, tanaman padi dewasa busuk dan kering, dan biji bercak-bercak tetapi tetap berisi.

5. Penyakit Busuk Pelapah Daun

Penyakit busuk pelepah daun disebabkan oleh serangan jamur Rhizoctonia sp. Jamur ini menyerang daun dan pelepah daun yang sudah membentuk anakan tanaman padi. Hal ini akan akan mengakibatkan penurunan jumlah produksi dan kualitas hasil panen tanaman padi.

6. Penyakit Fusarium

Penyakit fusarium ini disebabkan oleh jamur Fusarium moniliforme. Penyakit ini menyerang malai dan biji muda sehingga berubah menjadi

kecoklatan, daun terkulai, dan akar membusuk.

( https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Jenis-Jenis-Penyakit-yang-Paling-Sering-Menyerang-Padi).

2.4 Kelompok Tani Tunas Harapan 1

Kelompok tani tunas harapan 1 berdiri pada tanggal 27 maret 2013 yang berkedudukan di jorong VI soriknagari tarung-tarung kecamatan rao kabupaten pasaman yang dihadiri oleh WKP tarung-tarung, tokoh masyarakat dan masyarakat tani. Kelompok tani ini diketua oleh Zainuddin sekretaris Yunihar dan

(30)

bendahara Bukhori, kelompok tani ini bersifat swasta/mandiri yang bergerak dibidang tanaman pangan.Syarat keanggotan kelompok ini yaitu harus memiliki lahan usaha, membayar uang simpan pinjam pokok sebagai anggota sebesar Rp 10.000, disetujui oleh mayoritas anggota kelompok, sudah terdaftar dalam buku anggota, anggota harus bertempat tinggal di jorong VI sorik nagari tarung-tarung kecamatan rao.

2.5 Perancangan Sistem 2.5.1 Pengertian UML

Unified Modeling Language adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan memvisualisaikan artifak dari proses analisis dan disain berorientasi objek. UML menyediakan standar pada notasi dan diagram yang bisa digunakan untuk memodelkan suatu system. UML menjadi bahasa yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dalam perspektif objek antara user dengan developer, antara developer dengan developer, antara developer analis dengan developer disain, dan antara developer disain dengan developer pemrograman.

2.5.2 Komponen-komponen UML

Didalam UML terdapat beberapa komponen-komponen sebagai berikut: 1. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor – aktor (A.Nugroho, 2005, hal. 30). Use case diagram merupakan diagram yang menunjukkan fungsionalitas dari suatu sistem atau kelas serta bagaimana sistem tersebut

(31)

dapat berinteraksi dengan dunia luar dan menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user.

Tabel 2.1 Simbol-simbol Diagram Use Case

No. Simbol Nama Keterangan

1.

Actor

Merupakan seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem

2.

Use case

Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar antar unit atau Aktor

3.

Generalization

Menggambarkan hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara interaksi Dalam objek

Sumber : Hendini (2016) 2. Class Diagram

Class diagram adalah diagram yang memperlihatkan himpunan kelas – kelas, antarmuka – antarmuka, kolaborasi – kolaborasi, serta relasi – relasi (A.Nugroho, 2005, hal. 30). Pengertian class yaitu deskripsi lebih dari satu atau lebih objek dengan sejumlah atribut dan layanan yang sama termasuk deskripsi tentang cara membuat objek dari kelas tersebut. Sedangkan objek adalah benda, baik berbentuk maupun tidak berbentuk yang dapat dilihat, disentuh maupun dirasakan efeknya.

(32)

1. Nama Class

2. Atribut

Atribut adalah data yang dimiliki suatu objek dalam suatu kelas. Nilai dari suatu atribut adalah karakteristik yangn membedakan satu objek dari objek lainnya dalam kelas yang sama.

3. Metoda dan operasi

Operasi adalah fungsi atau transformasi yang mungkin dapat diaplikasikan ke/oleh suatu objek di dalam kelas. Operasi yang sama dapat diterapkan pada kelas – kelas yang berbeda. Metoda adalah prosedur atau fungsi yang menjadi perilaku kelas dan objek dan menjadi tanggung jawab objek tersebut.

3. Sequnce Diagram

Sequence diagram adalah diagram yang menekankan pada urutan waktu dari suatu pesan (A.Nugroho, 2005, hal. 88). Menggambarkan sequence diagram pertama kali dengan meletakkan objek – objek yang berpartisipasi pada bagian atas diagram sepanjang garis horizontal.

Umumnya objek yang memulai interaksi diletakkan pada bagian kiri dan menambahkan objek – objek lain ke sebelah kanan. Kemudian letakkan message – message yang dikirim serta diterima suatu objek berurutan sepanjang sumbu vertikal, berurutan berdasarkan pertambahan waktu dari atas ke bawah. Ini akan memberi visualisasi yang baik bagi pembaca tentang aliran control sepanjang perjalanan waktu.

Tabel 2.2 Simbol-simbol Sequence Diagram

(33)

1. Actor (aktor) Merupakan seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem

2. Entity Class Menggabarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan.

3. Boundary

Class

Menggambarkan sebuah penggambaran dari form.

4. Control Class Menggambarkan penghubung boundary dengan tabel.

5. A Focus of

Control and A Life Line

Tempat menggambarkan tempat mulai dan berakhirnya sebuah message.

6. Specification Spesifikasi komunikasi dari antar objek yang memua tinformasi-infromasi tentang aktivitas yang terjadi. Sumber : Hendini (2016)

4. Activity Diagram

Activity diagram adalah diagram yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem (A.Nugroho, 2005, hal. 94). Activity diagram mungkin berdiri sendiri untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, mengkonstruksikan, serta mendokumentasikan sifat dinamis dari sekumpulan objek, atau ia digunakan untuk memodelkan aliran kendali dari suatu operasi. Simbol – simbol dari activity diagram adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Simbol-simbol Activity Diagram

(34)

1. StartPoint

(titikawal)

Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal

2. End Point

(titikakhir)

Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir

3. Activities

(aktivitas)

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja

4. Fork

(Percabangan)

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas yang lebih dari satu

5. Join

(penggabungan)

Asosiasi penggabunggan dimana lebih dari satu aktivitas

digabungakan menjadi satu

6. Decision

(keputusan)

Pilihan untuk mengambil keputusan

Sumber : Hendini (2016)

2.6 Visual Basic.Net

2.6.1 Sejarah Visual Basic.Net

Menurut Hidayatullah (2015) Pada zaman dahulu ada sebuah bahasa pemograman yang diberi nama basic Basic (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code). Sesuai dengan namanya, Basic ditujukan sebagai bahasa yang

(35)

paling sederhana bagi mereka yang tidak terlalu familiar dengan dunia pemrograman.

Pada tahun 1991 Microsoft mengeluarkan Visual Basic, pengembangan dari Basic yang berubah dari sisi pembuatan antarmukanya. Visual Basic sampai sekarang masih menjadi salah satu bahasa pemrograman terpopuler di dunia. Pada akhir tahun 1999, teknologi.Net diumumkan Microsoft memosisikan teknologi tersebut sebagai platform untuk membangun XML Web services. XML Web services memungkinkan aplikasi tipe apa pun dapat berjalan pada sistem computer dengan tipe manapun dan dapat mengambil data yang tersimpan pada server dengan tipe apa pun melalui internet. Microsoft Visual Basic.Net adalah visual basic yang direkayasa kembali untuk digunakan pada platform.Net sehingga aplikasi yang dibuat menggunakan Visual basic.Net dapat berjalan pada sistem computer apa pun, dan dapat mengambil data dari server dengan tipe apa pun asalkan terinstal Netframework. Berikut ini perkembangan Visual Basic.Net :

1. Visual Basic. Net 2002 (VB 7.0) 2. Visual Basic. Net 2003 (VB 7.1) 3. Visual Basic. 2005 (VB 8.0) 4. Visual Basic. 2008 (VB 9.0) 5. Visual Basic. 2010 (VB 10.0) 6. Visual Basic. 2012 (VB 11.0) 7. Visual Basic. 2013

Pada umumnya Visual basic. Net terpaket dalam Visual Studio . Net. Pada distribusinya, terdapat berbagai versi Visual Studio .Net yaitu versi Professioal,

(36)

Premium dan yang paling lengkap adalah versi berbayar dengan harga yang sangat mahal. Visual Studio .Net Professional dibanderol dengan harga $499, versi premium dihargai $5.468 sedangkan versi Ultimate harganya adalah $11.899.

2.6.2 Kelebihan Visual Basic.Net

Beberapa kelebihan VB.Net antara lain sebagai berikut: 1. Sederhana dan mudah dipahami

2. Mendukung GUI.

3. Menyederhanakan deployment.

4. Menyederhanakan pengembanga perangkat lunak. 5. Mendukung penuh OOP.

6. Mempermudah pengembangan aplikasi berbasis web. 7. Migrasi ke VB .Net dapat dilakukan dengan mudah.

8. Banyak digunakan oleh programmer-programmer di seluruh dunia. (http://www.intika34.com/2017/03/pengertian-vbnet.html).

2.6.3 Lingkungan Kerja Visual Basic.Net

Pada saat pertama kali dijalankan Visual Basic.Net akan menampilkan sebuah jendela splash visual studio ultimate 2013 pada gambar.

(37)

Gambar 2.1Tampilan Splash Visual Studio Ultimate 2013

Setelah jendela splash visual studio ultimate 2013 muncul kemuadian akan keluar sebuah start page Microsoft Visual Studio. Untuk membuka projek yang ada gunakan tombol Open Project atau langsung mengklik pada daftar proyek yang ditampilkan sedangkan untuk membuat sebuah proyek baru baru, klik tombol New Project. Setelah itu akan muncul kotak dialog New project. Pada kotak pilih Other Languages > Visual Basic > Windows > Windows Form Application. Untuk memberi nama proyek dapat dilakukan pada bagian name, tentukan posisi penyimpanan file-file proyek dan tentukan nama Salution-nya dan tekan OK. Selanjutnya muncul Visual Basic 2013 IDE tempat untuk membangun aplikasi visual basic. Pada IDE Visual Basic 2013 untuk windows application default telah terdapat sebuah form. Form tersebut bernama Form1. Pada form inilah tempat meletakkan kontrol-kontrol atau komponen untuk membuat sebuah aplikasi windows form dan dari kontrol-kontrol inilah yang biasanya disebut dengan GUI. Pada IDE Visual Studio 2013 terdapat menu bar, toolbar, salution explorer, dan properties windows. (Hidayatullah,2015).

(38)

2.7 Database

Menurut Fathansyah (2007:2) bahwa “Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang terekam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasi lainnya.

2.7.1 Perangkat Database

Didalam database terdapat beberapa perangkat sebagai berikut: 1. Mysql

Mysql adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Mysql menggunakan bahasa SQL untuk mengakses databasenya. Lisensi Mysql adalah FOSS license Exception dan ada juga yang versi komersialnya. Mysql terdiri untuk beberapa platform, diantaranya adalah untuk versi windows dan linux. Untuk melakukan administrasi secara lebih mudah terhadap Mysql, anda dapat menggunakan software tertentu, diantaranya adalah phpmyadmin dan mysql yog.MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (relational database management system) yang bersifat open source. (Arbie, 2004 : 5) MySQL merupakan buah pikiran dari Michael “Monty” Widenius, David Axmark dan Allan Larson yang di mulai tahun 1995. mereka bertiga kemudian

(39)

mendirikan perusahaan bernama MySQL AB di Swedia. 2. Xampp

Salah satu aplikasi server localhost dan yang paling banyak digunakan adalah xampp. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program apache http server, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman php dan perl. Program ini tersedia dalam GNU (General Public License) dan bebas merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Xampp adalah software grafis gratis yang di tujukan pada pengguna windows operating system. Software yang merupakan software web server apache yang di dalamnya sudah terdapat database seperti php, kelebihan software web server xampp ini di banding dengan software web server lain adalah dalam satu kali install software ini telah sekaligus terinstall apache web server, php support. Sibero (2011e:376).

3. PhpMyAdmin

Phpmyadmin adalah sebuah aplikasi open source yang berfungsi untuk memudahkan manajemen phpmyadmin, Menurut Sibero (2011e:376) PhpMyAdmin adalah aplikasi web yang dibuat oleh phpMyAdmin.net. phpMyAdmin digunakan untuk administrasi database MySQL”. Program ini digunakan untuk mengakses database MySQL. Perintah untuk membuat tabel dapat menggunakan form yang sudah tersedia pada PhpMyAdmin atau dapat langsung menuliskan script pada menu SQL. PhpMyAdmin dijalankan dengan cara mengetik http://localhost/phpmyadmin pada web browser.

(40)

2.8 Kerangka Konseptual

Untuk dapat merancang aplikasi ini, maka di lakukan penelitian yang merupakan tahapan dalam pengembangan sistem perangkat lunak. Berikut gambaran skema penelitiannya :

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Keterangan 1. Input

Input atau masukan merupakan pengumpulan data-data tentang penyakit tanaman padi, jenis penyakit tanaman padi dan jenis-jenis obat.

2. Proses

Proses yang dilakukan pada kegiatan ini adalah data-data tanaman padi yang diolah dengan menggunakan metod eForward Chaining.

3. Output

Output atau hasil dari kegiatan penelitian ini adalah menghasilkan informasi penyakit tanaman padi dan cara penanggulangannya.

Output

Informasi penyakit tanaman padi dan cara penanggulangannya Proses

Data-datatanamanpadi yang di olah dengan menggunakan metodeForward Chaining Input - Gejala- gejala penyakit tanaman padi - Jenis penyakit padi - Solusi (pakar)

(41)

28 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah yang bersifat terapan yaitu penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat untuk memecahkan masalah. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi masalah-masalah sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu maupun secara kelompok. Penulis juga melakukan observasi langsung ketempat objek pokok permasalahan yang akan di bahas.

Terdapat tiga tipe penelitian terapan, yaitu:

1. Penelitian evaluasi adalah penelitian yang bertujuan untukmelakukan penilain terhadapsetiap tahapan yang dilakukandalam penelitian,dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga hasil penelitian.

2. Penelitian aksi adalah penelitian yang fokusnya pada tindakan sosial. Tujuannya ialah untuk mengembangkan kehidupan dan kondisi dari para subjek penelitian.

3. Penelitian mengenai penilaian akan dampak sosial, yang membahas mengenaikonsekuensiapa yang kira-kira akan muncul dari pembuatan rencana dan pilihan dari beberapa alternatif kebijakan.

Kelebihan dari penelitian ini adalah dapat digunakan dalam jangka pendek, praktis, tidak memakan waktu yang lama, serta dapat digunakan oleh para pelaku bisnis, kantor pemerintahan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan institusi

(42)

pendidikan. Sedangkan, kelemahannya adalah dapat berakibat fatal jika terjadi salah penginterpretasian, pembuat keputusan hanya mau tahu hasil akhirnya saja, hasilnya sulit untuk dipublikasikan secara luas kepada publik, dan mudah menimbulkan implikasi (dampak) tertentu.

3.2 TempatdanWaktuPenelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian yang penulis lakukan ini berlokasi di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

3.2.2 WaktuPenelitian

Waktu kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah pada bulan Januari 2019.

3.3 Metode Penelitian

Untuk mencapai keakuratan informasi dalam penelitian ini, adapun langkah-langkah metode penelitian yang diterapkan dalam melakukan penelitian ini adalah :

1. Observasi

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data secara langsung di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Rao.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dengan membaca buku-buku, literatur dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian.

(43)

3. Wawancara

Tahap wawancara bertujuan untuk mengetahui gejala-gejala penyakit dan kesulitan dalam mengetahui nama penyakit beserta solusi untuk

pembuatan aplikasi berdasarkan permasalahan yang terjadi. 4. Perancangan Sistem

a. Tahap analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.

b. Tahap desaign, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.

c. Tahap implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.

3.4 Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder :

1. Data Primer

Pada pengumpulan data primer, peneliti melakukan beberapa hal sebagai berikut:

a. Metode Wawancara (interview)

Wawancara merupakan metode tanya jawab dengan respon mendapatkan informasi.

b. Merode pengamatan (observasi)

Pengamatan merupakan metode yang digunakan secara langsung untuk mendapatkan informasi melalui penglihataan fisik karena pengamatan ini sangat berguna untuk menentukan keadaan yang akan di buat nantinya.

(44)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur, jurnal-jurnal dan studi kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian dan mendukung penelitian ini.

3. Sumber data

Sumber data yang peneliti dapatkan berasal dari pendataan dan wawancara langsung pada pakar tanaman padi di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Rao.

3.5 Kerangka Metodologi

Untuk memperjelas arah penelitian ini, dapat di lihat pada gambar kerangka metodologi di bawah ini:

Mulai

Pendahuluan Penelitian: Wawancara, pengamatan (observasi) secara langsung

Landasan Teori Sistem pakar

IdentifikasiMasalah

1. Banyak terdapat penyakit pada tanaman padi yang belum diketahui gejala dan cara pencegahannya.

2. Petani kesulitan menemui para penyuluh karena mereka tidak menetap pada lokasi tempat penyuluhan tersebut.

A

(45)

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

Berdasarkan dari kerangka metodologi diatas, bahwa sebelum melakukan perancangan aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Tanaman Padi Menggunakan Metode Forward Chaining dengan Menggunakan Bahasa PemrogramanVisual Basic.Netada beberapa hal yang penulis lakukan yaitu :

1. Pendahuluan Penelitian

Melakukan wawancara dan pengamatan masalah secara langsung untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan.

Perawatan Sistem

Melakukan perawatan untuk menjaga kestabilan sistem

Selesai

Perencanaan / Planning

Merancang aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit tanaman padi menggunakan metode forward chaining

A

Analisa dan desain sistem

Analisa dan desain sistem pada aplikasi ini menggunakan bahasa pemograman Visual Basic.net

Implementasi Sistem

Menerapkan sistem yang telah di buat di Kelompok Tani Tunas Harapan 1

Perawatan Sistem

(46)

2. Review Jurnal

Mencari referensi di dalam jurnal. 3. Landasan Teori

Landasan teori adalah materi-materi yang mendukung dalam pembuatan sistem pakar.

4. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang ditemukan adalah Banyak terdapat penyakit pada tanaman padi yang belum diketahui gejala dan cara pencegahannya, Petani kesulitan menemui para penyuluh karena mereka tidak menetap pada lokasi tempat penyuluhan.

5. Perancangan / Planning

Merancang dan mendesain sistem sesuai dengan kebutuhan masyarakat di kelompok Tani.

6. Analisa dan Desain Sistem

Selanjutnya masuk tahap analisa, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisa dan menyesuaikan gejala penyakit dan nama penyakit kemudian mendesain tampilan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit tanaman padi. 7. Implementasi sistem

Setelah data-data selesai diinput, lalu diuji pada tahap ini hingga aplikasi berjalan sesuai dengan semestinya kemudian siap untuk dipakai.

8. Perawatan Sistem

Pada tahap ini aplikasi yang telah diterapkan, dilakukan perawatan seperti melakukan update informasi dan menjaga kestabilan system.

(47)

34

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 Analisa Sistem

Analisa kebutuhan merupakan langkah pertama untuk menentukan perbuatan sistem seperti apa yang akan dihasilkan. Perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan pengguna sangat tergantung pada keberhasilan dalam melakukan analisa kebutuhan.

Pada sistem pakar yang mendiagnosa penyakit padi, dengan pembuatan sebuah basis pengetahuan. Pengetahuannya yang berasal dari pakar tersebut dipresentasikan ke dalam bentuk-bentuk satuan pengetahuan.

Proses inferensi yang digunakan pada deteksi kerusakan pada sistem kemudian adalah pelacakan maju (Forward Chaining). Proses penalaran dimulai dari gejala-gejala kemudian merunut maju kepenyakit padi kemudian kesimpulan. Dalam penalaran ini aturan rule (rule) akan diuji melalui penalarannya dari sekumpulan data yang mendukung hipotesa tersebut menuju kesimpulan. Penalaran maju(Forward Chaining) dimulai dengan user menentukan tujuan dari gejala-gejala yang ditemukan dari sistem struktur tersebut user dapat mellihat penyakit yang ditemukan. Kemudian user dapat menentukan saran dari permasalahan yang dihadapi pada diagnosa penyakit padi.

(48)

No Penyakit Gejala-gejala

1. Blash - Batang padi patah

- Daun bercak bercak warna coklat

2. Busuk Batang - Batang padi mati

- Daun bercak bercak kehitaman

3. Busuk Pelepah - Batang padi mengerucut

- Pelepah daun berwarna abu-abu - Buah yang berisi hanya sedikit

4. Tungro - Batang padi kecil

- Daun berwarna kuning jingga - Buah padi kosong

5. Fusarium - Batang padi menguning

- Daun terkulai - Akar membusuk

- Buah berwarna kecoklatan 6 Hawar Daun Jingga - Batang padi tidak berkembang

- Daun berbintik-bintik berwarna jingga

7 Hawar Pelepah - Batang padi menguning

- Pelepah daun bercak berwarna putih

8 Hawar Daun Bakteri - Batang padi bercendawan Daun berwarna hijau kelabu

(49)

4.2 Desain Arsitektur Sistem

Design sistem pada program sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit padigejala-gejala penyakit tersebut. Bahasan ini terdiri dari struktur menu, desain form login, desain form menu gejala, desain form penelusuran macam-macam penyakit paditersebut.

Perancangan perangkat lunak sistem pakar dalam diagnosa padi berdasarkan penyakit padimempunyai lima komponen utama. Yaitu : Knowledge berisi aturan-aturan macam-macam penyakit padi dan gejala-gejala yang harus ditimbulkan pada penyakit padi. Sedangkan basis data sistem pakar dibutuhkan untuk memahami, meluruskan dan menyelesaikan masalah, basis data mempunyai tabel macam-macam penyakit padi, tabel gejala dan tabel user. Inference engine merupakan perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada seperti prosedur-prosedur untuk mencocokkan fakta berupa penyakit dan gejala, yaitu kode penyakit dan kode gejala.

User inference adalah perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antar pengguna dengan sistem, seperti prosedur untuk membaca masukan dari pemakai yaitu macam-macam penyakit padidan gejala-gejala yang harus ditimbulkan, prosedur penampilan hasil diagnosa penyakit padi, prosedur untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk hard copy, form penelusuran. Explanation facilities / fasilitas penjelasan merupakan komponen tambahan yang dibuat agar pemakai dapat memanfaatkan sistem dengan benar.

(50)

User adalah pemakai yang menggunakan program sistem pakar ini untuk mengetahui diagnosa penyakit padi berdasarkan macam-macam penyakit dan gejala-gejala yang harus diperhatikan pada setiap penyakit.

Desain arsitektur sistem pakar dalam diagnosa penyakit padi berdasarkan macam-macam penyakit padidan gejala-gejala yang harus diperhatikan pada setiap penyakit, gejala yang harus diperhatikan dan uraian dari setiap penyakit telah ditentukan oleh pakar di bidang penyakit berdasarkan literatur bukunya dan dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini.

Knowledge Base

Berisi Himpunan Sebagai Berikut 1. Aturan untuk melihat Gejala yang ditemukan

Database

Berisi Fakta-Fakta Tentang : 1. Data PEnyakit Padi 2. Data Gejala Penyakit Padi 3. Data Saran Penyakit Padi

Inference Engine Berisi :

1. Proses untuk mencocokkan fakta dengan aturan tentang penggunaan variabel yang dapat mempengaruhi hasil diagnosa

User Interface : Berisi :

1. Prosedur untuk membaca dan input dari user berupa gejala penyakit yang ditemukan Prosedur untuk menampilkan hasil analisa penyakit Padi

Explanation Facilities Berisi :

1. Prosedur tentang cara penggunaan program

User

Gambar 4.1. Desain Arsitektur Sistem Pakar

(https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-dan-struktur-sistem-pakar.html).

(51)

4.3 Desain Global

Prosedur perancangan sistem sacara umum untuk pembangunan sistem pakar untuk penyakit padi memberikan gambaran kepada user tentang sistem yang akan dirancang dan informasi apa saja yang akan dihasilkan dari sistem yang telah dikembangkan.

Pada perancangan ini sangat dibutuhkan UML (Unified Modelling Language) yang dapat membantu user untuk mengoperasikan sistem, UML bisa berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.

Berikut adalah gambar secara umum UML :

Gambar 4.2 Model 4+1 View

(https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-dan-struktur-sistem-pakar.html).

4.3.1Use Case Diagram

Use Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

Design View Deployment View Proses View Implementation View Use Case

(52)

“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara faktor dengan sistem.

Gambar 4.3 Use Case Diagram

Use case diagram diatas memodelkan prilaku (behavior) dari sistem pada aplikasi Visual Basic.Net Desktop.

Dalam diagram ini terdapat dua actor yaitu pengguna(user) dan Pakar serta empatuse case yaitu :

1. Konsultasi 2. Login 3. Penyakit 4. Gejala

4.3.2Class Diagram

Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika di instansikan akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan design beriontasi objek. Berikut adalah contoh class diagram pada sebuah aplikasi sistem pakar pada penyakit padi.

(53)

Gambar 4.4Class Diagram

4.3.3Activity Diagram

Activity diagram merupakan sebuah diagram dimana dalam diagram tersebut terdapat semua aktivitas dalam sistem ini.

Gambar 4.5 ActivityDiagram

Pada activity diagram ini pertama admin akan login kemudian akan muncul input penyakit didalam input penyakit ini kita akan menginputkan

Login Input Penyakit Input Gejala Konsultasi Pertanyaan Hasil admin +adminid +adminpass +tambah() +ubah() +hapus() +simpan() penyakit +id_penyakit +nama_penyakit +solusi_penyakit +tambah() +edit() +hapus() +simpan() gejala +idurut +id_penyakit +batang +daun +buah +akar +simpan()

(54)

kode_penyakit, nama_penyakit dan solusi. Setelah itu data akan kita simpan setelah tersimpan maka akan muncul input gejala didalam input gejala ini kode_penyakit sudah otomatis terisi yang akan kita inputkan adalah batang, daun, buah dan akar setelah itu simpan maka data akan tersimpan didatabase. Pada user yang pertama kali muncul adalah menu konsultasi pada konsultasi ini akan muncul pertanyaan tentang penyakit batang, kita akan memilih benar atau salah dari pertanyaan tersebut jika kita klik benar maka akan muncul penyakit tentang daun jika benar akan muncul penyakit tentang buah jika pertanyaan yang kita jawab sudah benar dua maka akan keluar hasilnya yaitu nama penyakit dan solusinya.

4.3.4 Sequense Diagram

Sequense diagram merupakan urutan interaksi object yang di susun dalam urutan waktu. Ini menggambarkan object dan class class yang terlibat dalam scenario dan urutan dalam pesan yang di pertukarkan antara object yang dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi skenario.

G ambar 4.6 SequenseDiagram

(55)

4.4 Perancangan Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Pada penalaran berbasis pengetahuan penyelesaian masalah dapat diselesaikan secara berurutan dimana teknik yang digunakan adalah forward chaining yaitu dengan melakukan penelusuran dari rule pertama sampai rule terakhir. Adapun fakta yang memprediksi diagnosa penyakit padi berdasarkan penyakit padidan gejala-gejala yang harus diperhatikan pada setiap penyakit. 1. Data penyakit padi

Setelah dilakukan analisa data pada perancangan sistem ini telah diperoleh 8 data penyakit padiyang paling sering terjadi, dan bila pada proses selanjutnya ditemukan penyakit padiyang baru, maka admin bisa menginputkan data baru diberi nomor urut otomatis, disini digunakan kode “SKT-0001” untuk urutan pertama, “SKT-0002” untuk urutan kedua, “SKT-0003” untuk urutan ketiga, “SKT-0004” untuk urutan ke empat, “SKT-0005” untuk urutan kelima. untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada daftar penyakit padipada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Tabel Penyakit

NO Kode Nama Penyakit Padi

1 SKT-0001 Blash

2 SKT-0002 Busuk Batang

3 SKT-0003 Busuk Pelepah

4 SKT-0004 Tungro

5 SKT-0005 Fusarium

6 SKT-0006 Hawar Daun Jingga

7 SKT-0007 Hawar Pelepah

8 SKT-0008 Hawar Daun Bakteri

(https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Jenis-Jenis-Penyakit-yang-Paling-Sering-Menyerang-Padi).

(56)

2. Data gejala-gejala penyakit

Dari data-data penyakit padidiatas diperoleh gejala-gejala yang dimungkinkan menyebabkan penyakit-penyakit tersebut. Disini gejala-gejala tersebut belum diklasifikasikan menurut jenis penyakit tertentu. Untuk identifikasi gejala-gejala tersebut dalam sistem digunakan kode “SKT-0001” untuk urutan pertama, “SKT-0002” untuk urutan kedua, “SKT-0003” untuk urutan ketiga, “SKT-0004” untuk urutan keempat, “SKT-0005” untuk urutan kelima dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada daftar gejala-gejala padi dalam tabel 4.3. sebagai berikut.

Tabel 4.3 Data Gejala-gejala Penyakit padi

No Kode Batang Daun Akar Buah

1 SKT-0001 Batang padi patah Daun bercak bercak warna coklat 2 SKT-0002 Batang padi mati Daun bercak bercak kehitaman 3 SKT-0003 Batang padi mengerucut Pelepah daun bewarna abu abu Buah yang brisi sedikit 4 SKT-0004 Batang padi kecil Daun bewarna kuning jingga Buah padi kosong 5 SKT-0005 Batang padi menguning

Daun terkulai Akar membusuk Buah bewarna kecoklatan 6 SKT-0006 Batang padi tidak Daun bintik bintik bewarna

(57)

berkembang jingga 7 SKT-0007 Batang padi menguning Pelepah daun bercak bewarna putih 8 SKT-0008 Batang padi bercendawan Daun bewarna hijau kelabu

Data penelitian diBalai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Rao 4.5 Cara Representasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan. Pengkodean dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting masalah dan membuat ingformasi untuk dapat diakses oleh prosedur pemecahan masalah. Representasi pengetahuan yang digunakan dalam sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit.

Tabel 4.4 Daftar Aturan Diagnosa

NO ATURAN

SKT-0001 IF batang padi patah

AND daun bercak-bercak warna coklat THEN Blash

SKT-0002 IF batang padi mati

AND daun bercak-bercak kehitaman THEN Busuk batang

SKT-0003 IF batang padi mengerucut

AND Pelepah daun berwarna abu-abu AND buah yang berisi sedikit

THEN Busuk pelepah SKT-0004 IF batang padi kecil

(58)

AND daun bewarna kuning jingga AND buah padi kosong

THEN Tungro

SKT-0005 IF batang padi menguning AND akar membusuk

AND buah bewarna kecoklatan THEN Fusarium

4.5.1 Rule Sistem Pakar

Rule Sistem pakar merupakan aturan diagnosa sistem pakar yang digunakan untuk menyusun aturan-aturan yang akan dirancang untuk membuat suatu keputusan, rule sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit padi dapat dilihat pada gambar 4.7.

(59)

Gambar 4.7Rule Sistem Pakar

Gambar diatas adalah rule manual sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit padi, dimana nama macam-macam penyakit disimbolkan dengan SKT-0001, SKT-0002, SKT-0003 dan SKT-0004 yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel Penyakit. Dan gejala gejala penyakit padidisimbolkan dengan GJL0001, GJL0002, GJL0003, GJL0004, GJL0005, GJL0006, GJL0007, GJL0008, GJL0009, GJL0010, GJL0011, GJL0012 yang dapat dilihat pada Tabel 4.3 Data Gejala-gejala Penyakit padi.

(60)

4.6 Entity Relationship Diagram

Sebelum melakukan perancangan tabel yang akan dibuat, maka terlebih dahulu dilakukan perancangan untuk penentuan entity relationship diagram, pada rancangan ini akan memperlihatkan hubungan atau relasi antara beberapa entitas yang akan digunakan bisa dilihat seperti gambat dibawah ini.

Gambar 4.8Entity relationship diagram

4.7 Desain File

Proses perancangan sistem membutuhkan suatu database yang digunakan untuk menyimpan data dan informasi yang diperlukan dalam sistem. Database berisi tentang fakta-fakta yang dibutuhkan pemakai yaitu berupa data-data variabel dari : tabel penyakit padi, tabel gejala-gejala padi, tabel solusi yang harus diperhatikan. Tabel-tabel yang digunakan untuk menjelaskan masing-masing tabel pada sistem pakar. Adapun tabel database masing-masing adalah sebagai berikut : 1. Tabel Penyakit

Tabel penyakit adalah tabel yang dipakai untuk menyimpan kode penyakit dan nama penyakit padi dan solusinya. Untuk keterangan field-field dapat dilihat pada tabel 4.5

Nama Tabel : Penyakit Penyakit Id_penyakit Nama_penyakit Solusi_penyakit Idurut Id_penyakit Batang Daun Akar Buah Penyakit Gejala

Gambar

Tabel 2.1 Simbol-simbol Diagram Use Case
Tabel 2.3 Simbol-simbol Activity Diagram
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Gambar 3.1 Kerangka Metodologi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman jamur dengan menggunakan metode backward chaining ini dapat dijadikan informasi dan pedoman untuk mendeteksi

Untuk mengatasi masalah tersebut dibangun suatu sistem pakar untuk mendiagnosa hama penyakit pada tanaman padi berbasis web yang mempunyai kemampuan sama

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi penerapan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal dengan menggunakan metode forward chaining berbasis

Aplikasi sistem pakar ini dapat memudahkan petani khususnya yang tidak paham dengan bagaimana cara mendiagnosa dan penanganan penyakit pada saat budidaya

Sistem pakar ini dapat digunakan dan membantu ahli pertanian, petani maupun orang awam untuk proses diagnosa hama dan penyakit pada tanaman padi dengan cara

informasi mengenai hama penyakit tanaman dan dapat mendiagnosis gejala– gejala penyakit tanaman, khususnya tanaman padi, sekaligus memberikan solusi penanggulangannya,

Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem pakar ini dapat mendiagnosa suatu penyakit anak (balita) yang sering diderita berdasarkan gejala yang

Sistem pakar yang digunakan adalah forward chaining sebagai alternatif untuk memecahkan permasalahan sehingga dapat mendiagnosa penyakit busuk pada tanaman cabai, dengan harapan