• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. tantang tersendiri bagi setiap perusahaan yang ada di Indonesia. Pengelolaan dana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. tantang tersendiri bagi setiap perusahaan yang ada di Indonesia. Pengelolaan dana"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak perusahaan di dalamnya. Letak geografis yang sangat strategis menjadi daya tarik dan daya tantang tersendiri bagi setiap perusahaan yang ada di Indonesia. Pengelolaan dana masuk dan keluar menjadi fokus utama dalam suatu perusahaan agar memperoleh profit yang tinggi.

Sebagai salah satu alternatif sumber dana yang dapat diperoleh perusahaan yaitu melalui penerbitan dan penjualan saham di pasar modal. Saham adalah efek yang paling populer dan paling sering diperdagangkan di pasar modal. Saham juga merupakan surat berharga yang dapat diperjualbelikan yang berisi tanda penyertaan atau kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan.

Investasi dalam islam adalah sebuah kegiatan muamalah yang sangat dianjurkan, karena dengan investasi harta yang kita miliki menjadi produktif dan mendatangkan manfaat bagi perekonomian dan masyarakat secara luas. Dalam islam harta yang bisa dimiliki harus berputar dalam perekonomian agar menghasilkan return bagi pemiliknya dan bermanfaat bagi orang lain, karena dikhawatirkan jika harta tidak diputarkan pada kegiatan muamalah akan mengakibatkan penimbunan (ikyinaz). Tujuan daripada investasi tersebut tidak lain tidak bukan untuk mendapatkan sejumlah pendapatan keuntungan. Melihat dari tujuan investasi artinya investor membeli saham disuatu perusahaan tentu untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan tersebut.1

1 Lulu Azqia Hasan, Pengaruh Net Income dan Current Ratio terhadap Cash Dividend

pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI) Studi di PT. Selamat Sempurna Tbk. Periode 2008-2017, Skripsi (Bandung: UIN SGD Bandung), hlm. 1.

(2)

Pada umumnya para investor menanamkan saham untuk memperoleh keuntungan berupa deviden atau capital gain. Dividen pada prinsipnya adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para investor. Sedangkan capital gain merupakan pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga beli. Dividen memiliki risiko lebih rendah daripada capital gain. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor daripada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian para investor akan penanaman modal.

Kebijakan dividen merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Hal ini dikarenakan kebijakan deviden memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyak pihak, baik perusahaan yang dikelola sendiri maupun pihak lain seperti pemegang saham dan kreditur. Menurut Weston dan Copeland, kebijakan deviden menentukan pendapatan laba, yaitu antara membayar kepada pemegang saham dan menginvestasikan kembali dalam perusahaan.2

Bagi perusahaan, pembagian dividen akan mengurangi kas perusahaan sehingga dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan operasi maupun investasi akan berkurang. Sedangkan bagi pemegang saham, dividen merupakan satu bentuk pengembalian atas investasi mereka. Masyarakat umum juga memandang bahwa perusahaan yang mampu membayar dividen sebagai perusahaan yang memiliki kredibilitas.3 Dari sisi investor, dividen merupakan salah satu daya tarik untuk menanamkan dananya di pasar modal. Investor sendiri rata-rata menyukai

2 Ricky Ryan Fernandez, Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap

Kebijakan Pembagian Dividen Kas (studi Empiris pada Perusahaan Manfaktur Basic Industry and Chemicals yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013), Skripsi

(Bandung:Universitas Widyatama),Hlm.7

3 Suci Marziyanda dan Ahmad Rodani, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Tunai, Studi Empiris Pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013”, dalam Jurnal Manajemen Keuangan, September 2015.

(3)

dividen yang berupa kas daripada captal gain. Hal ini dikarenakan keuntungan yang diterima dari dividen kas lebih pasti dari pada capital gain.4

Pentingnya dividen kas bagi para investor menyebabkan para investor memerlukan laporan keuangan agar dapat melihat prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga, dan pendapatan dari penjualan, pelunasan dari sekuritas atau utang. Laporan keuangan merupakan sumber berbagai macam informasi bagi investor yang bermanfaat sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi pasar modal.

Di dalam menentukan besaran jumlah dividen yang akan dibagikan manajemen sering dihadapkan pada suatu keputusan yang sulit. Hal ini disebabkan oleh manajemen harus mempertimbangkan pembayaran dividen yang lebih kecil, lebih besar, tetap atau stabil. Beberapa faktor yang diduga dapat menjelaskan variasi dividen kas yang dibagikan oleh suatu perusahaan kepada investor, diantaranya dapat dilihat dengan menganalisis laporan keuangannya dimana disana tertera laba, arus kas operasi, arus kas bebas, rasio-rasio keuangan, dan pembayaran dividen kas sebelumnya.5

Faktor utama yang menjadi perhatian manajemen adalah besarnya laba yang dihasilkan perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba merupakan indikator utama dari kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Secara teoritis tanpa laba bersih tidak akan ada pembagian dividen tunai karena dividen tunai merupakan bagian dari laba, maka salah satu faktor yang

4 Ricky Ryan Fernandez, Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap

Kebijakan Pembagian Dividen Kas (studi Empiris pada Perusahaan Manfaktur Basic Industry and Chemicals yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013), Skripsi

(Bandung:Universitas Widyatama), Hlm.5-6.

5 Lusi Heriyani dan Nurma Risa, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas”, dalam jurnal JRAK, Volume 6, Nomor 2, Agustus 2015, hlm. 1.

(4)

mempengaruhi rasio pembayaran dividen adalah besarnya laba bersih yang dicapai. Laba merupakan indikator yang baik tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang menggambarkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan kas di masa yang akan datang dimungkinkan dapat berpengaruh terhadap dividen yang akan diberikan kepada pemegang saham.6

Selain laba bersih informasi keuangan yang paling diminati investor adalah laporan arus kas. Pengertian arus kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 revisi (2012), Arus kas atau cash flow adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas”. Dalam PSAK tersebut juga disebutkan bahwa laporan arus kas sebagai salah suatu laporan melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.7

Dari ketiga aktivitas kas tersebut yang paling banyak berperan dalam aktivitas normal perusahaan adalah arus kas operasi. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

Arus kas operasi berpengaruh terhadap kebijakan dividen baik berupa dividen kas ataupun dividen saham karena berkaitan dengan likuiditas perusahaan perusahaan yang merupakan pertimbangkan utama dalam banyak kebijakan

6 Lulu Azqia Hasan, Pengaruh Net Income dan Current Ratio terhadap Cash Dividend

pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah (ISSI) Studi di PT. Selamat Sempurna Tbk. Periode 2008-2017, Skripsi (Bandung: UIN SGD Bandung), hlm. 3

7 Nining Mulyaningsih dan Dwi Rahayu, “Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Food and Bavarage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, dalam jurnal Dharma Ekonomi STIE Dharmaputra Semarang, Nomor 43, April 2016, hlm. 3-4.

(5)

dividen. Dividen kas adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk kas yang disetorkan kepada rekening setiap pemegang saham. Karena dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar pula kemampuan perusahaan membayar dividen.8

Secara teori, kedua variabel tersebut merupakan faktor yang secara bersamaan dapat mempengaruhi deviden kas. Jika laba bersih dan arus kas operasi naik maka dividen kas naik. Secara teori, jika laba meningkat maka dividen dan kas perusahaan pun meningkat.9 Selain itu, laba bersih sering dinyatakan sebagai suatu indikasi kemampuan perusahaan membayar dividen.10

Melihat hubungan tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas. Objek penelitian yang dianalisis oleh peneliti, salah satunya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Sektor Industri Barang dan Konsumsi yaitu PT. Mandom Indonesia Tbk. Perusahaan ini terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Dilihat dari laporan keuangan yang telah diaudit perusahaan ini secara stabil membagikan dividen tunai selama sepuluh tahun terakhir. Hal ini dikarenakan jumlah laba bersih yang setiap tahun terus meningkat, walaupun mengalami penurunan, namun tidak signifikan. Berikut perkembangan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas di PT. Mandom Indonesia Tbk.

8 Pandu Triatmojo, “Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013”, dalam JOM Fekon, Volume 3, Nomor 1, Februari 2016, Hlm. 2.

9 Martono dan Agus Harjito, Manajemen Keuangan Edisi 1 (Yogyakarta : Ekonisia, 2008), hlm. 120.

(6)

Tabel 1.1.

Data Laba Bersih, Arus Kas operasi dan Dividen Kas pada Perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

(Studi di PT mandom Indonesia Tbk Periode 2009-2018)

Data dalam rupiah

Periode Laba Bersih Arus Kas

Operasi Dividen Kas 2009 124.611.778.666 188.221.655.813 60.320.000.100 2010 131.445.098.783  157.211.148.765  64.341.333.340  2011 140.038.819.641  73.140.815.235  64.341.333.340  2012 150.373.851.969 250.453.743.262 68.362.666.780 2013 160.148.465.833 253.651.906.566 74.394.666.790  2014 174.314.394.101  123.551.162.065  74.394.666.790  2015 544.474.278.014  120.781.612.127  74.394.666.790  2016 162.059.596.347  264.194.256.792  78.416.000.130  2017 179.126.382.066 363.708.428.317 82.437.333.470  2018 173.049.442.756  193.367.434.215  82.437.333.470  Sumber: Laporan keuangan tahunan PT. Mandom Indonesia, Tbk. Periode 2008-2018.

Berdasarkan data tabel di atas dapat dilihat bahwa Laba Bersih, Arus Kas Operasi, dan Dividen Kas mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Jika dilihat dari tabel di atas, pada tabel yang ditandai dengan warna merah, artinya secara teori keadaannya sesuai teori. Pada tahun 2009 dividen kas sangat rendah yaitu 60.320.000.100, sedangkan arus kas operasi lumayan tinggi yaitu 188.221.665.813, dan laba bersih 124.611.778.666. Pada tahun 2010 laba bersih mengalami kenaikan sebesar 6.833.320.117, namun arus kas operasi mengalami penurunan sebesar 31.010.507.048, kenaikan laba bersih diikuti dengan kenaikan dividen kas yang diterima oleh investor yaitu sebesar 4.021.333.240. Pada tahun 2011 laba bersih mengalami kenaikan sebesar 8.593.720.858 , sedangkan arus kas operasi mengalami penurunan sebesar 84.070.333.530, namun jumlah dividen yang dibagikan tetap sama atau tidak ada kenaikan atau penurunan sama sekali.

Kemudian pada tahun 2012 dan 2013 mengalami kenaikan secara keseluruhan dua tahun berturut-turut. Pada tahun 2012 laba bersih mengalami kenaikan sebesar 10.335.032.328 begitu pula dengan arus kas operasi mengalami

(7)

kenaikan sebesar 177.312.928.027 dan juga diikuti oleh kenaikan dividen kas sebesar 4.021.333.440. Pada tahun 2013, laba bersih mengalami kenaikan sebesar 9.774.613.864, arus kas operasi sebesar 3.198.163.304 dan kenaikan deviden kas sebesar 6.032.000.010.

Namun sayangnya, pada tahun 2014 arus kas operasi mengalami penurunan sebesar 130.100.744.501 kondisi itu berbeda dengan laba bersih yang justru terus mengalami kenaikan sebesar 14.165.928.268 dan dividen kas yang masih sama diberikan oleh perusahaan atau tidak mengalami kenaikan atau penurunan. Begitupun pada tahun 2015, laba bersih juga mengalami kenaikan sebesar 370.159.883.913 diikuti dengan dividen kas masih sama diberikan walaupun arus kas operasi mengalami penurunan kembali sebesar 2.769.549.938.

Pada tahun 2016, laba bersih mengalami penurunan yang sangat jauh yaitu sebesar 382.414.681.667 namun tidak dengan arus kas operasi dan dividen kas yang justru mengalami kenaikan masing-masingnya sebesar 143.412.644.665 dan 4.021.333.340. Selanjutnya tahun 2017, baik laba bersih, arus kas operasi, dan dividen kas mengalami kenaikan, masing-masingnya sebesar 17.066.785.719, 99.514.171.525, 4.021.333.340. Dan terakhir pada tahun 2018, laba bersih mengalami penurunan sebesar 6.076.939.310 begitupun dengan arus kas operasi yang juga mengalami penurunan sebesar 170.340.994.102 namun berbanding terbalik dengan dividen kas yang masih tetap sama diberikan atau tidak ada kenaikan dan penurunan.

Mengacu pada tabel tersebut terdapat inkonsistensi perusahaan dengan teori yang ada. Dimana ketika laba bersih dan arus kas operasi naik maka dividen kas juga naik. Maka, laba bersih sebagai variabel independen memegang peranan

(8)

penting, karena ketika arus kas operasi turun dan laba bersih naik maka dividen kas tetap naik. Begitupun sebaliknya, arus kas operasi juga memegang peranan penting terhadap kenaikan dividen kas secara parsial. Adapula keadaan dimana ketika laba bersih dan arus kas operasi turun, namun dividen kas yang dibagikan tetap sama seperti tahun sebelumnya. Perusahaan sangat menjaga kepercayaan perusahaan dalam hal dividen. Berikut merupakan grafik yang dapat menggambarkan fluktuasi laba bersih, arus kas operasi, dan dividen kas.

Grafik 1.1

Laba Bersih, Arus Kas Operasi, dan Dividen Kas PT. Mandom Indonesia Tbk., Periode 2009-2018

Mengacu pada grafik 1.1. menunjukan terjadinya fluktuasi perkembangan laba bersih yang memiliki pergerakan cukup signifikan hingga mengalami kenaikan yang sangat baik yaitu pada tahun 2009 hingga periode 2018. Kenaikan ini menujukan bahwa perusahaan mendapatkan laba yang terus meningkat secara terus menerus.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Dividen Kas Arus Kas Operasi Laba Bersih

(9)

Selanjutnya perkembangan yang ditunjukan oleh arus kas operasi yaitu memiliki perkembangan yang fluktuatif yaitu terdapat ketidaktetapan data yangmengalami kenaikan dan penurunan, penurunan terendah dalam Arus Kas Operasi yaitu terjadi pada Periode 2015 dan perkembangan yang mengalami kenaikan yang sangat tinggi yaitu terjadi pada periode 2016. Sedangkan pada dividen kas mengalami perkembangan trend positif dari tahun 2009 sampai 2018, pada tahun 2009 Dividen Kas mengalami titik terendah pencapaiannya, kemudian titik tertinggi yang dicapai oleh Dividen Kas pada 2017 dan 2018.

Berdasarkan fenomena tersebut, dalam menetapkan kebijakan dividen, manajemen tentu harus memperhatikan laba bersih yang dihasilkan perusahaan dan manajemen juga harus memperhatikan kas yang tersedia di perusahaan untuk membagikan dividen kas untuk pemegang saham. Karena apabila laba bersih terus meningkat, namun arus kas yang tersedia tidak mencukupi untuk mengeluarkan dividen maka perusahaan akan menahan laba bersih yang tersedia untuk diinvestasikan kembali, atau yang disebut dengan laba ditahan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dari itu peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Kas pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) (Studi di PT. Mandom Indonesia Tbk. Periode 2009-2018).

(10)

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan beberapa rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut.

1. Seberapa besar pengaruh laba bersih secara parsial terhadap dividen kas pada PT. Mandom Indonesia Tbk. Periode 2009-2018?

2. Seberapa besar pengaruh arus kas operasi secara parsial terhadap dividen kas pada PT. Mandom Indonesia Tbk. Periode 2009-2018?

3. Seberapa besar pengaruh laba bersih dan arus kas operasi secara simultan terhadap dividen kas pada PT. Mandom Indonesia Tbk. Periode 2009-2018?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada pokok permasalahan yang dirumuskan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh laba bersih terhadap dividen kas pada PT. Mandom Indonesia Tbk. Periode 2009-2018;

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh arus kas operasi secara parsial terhadap dividen kas pada PT. Mandom Indonesia Tbk. Periode 2009-2018; 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh laba bersih dan arus kas operasi

terhadap dividen kas pada PT.Mandom Indonesia Tbk. Periode 2009-2018.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan baik secara akademik maupun secara praktis bagi semua kalangan yang membutuhkan sebagai berikut:

(11)

1. Kegunaan Akademik

a. Mendeskripsikan pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividen kas pada PT.Mandom Indonesia Tbk.;

b. Memperkuat penelitian sebelumnya yang mengkaji tentang pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividen kas;

c. Mengembangkan konsep dan teori tentang laba bersih dan arus kas operasi serta dividen kas perusahaan;

d. Menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan laba bersih dan arus kas operasi serta dividen kas perusahaan. 2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Investor, penelitian ini bisa dijadikan alat bantu analisis terhadap saham yang diperjualbelikan di bursa khusunya Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melalui variable yang digunakan dalam penelitian ini sehingga para investor dapat memilih pilihan investasi;

b. Bagi pihak manajemen perusahaan penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan kebijakan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan;

c. Bagi pemerintah dapat menjadi bahan pertimbangan merumuskan kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter;

d. Bagi peneliti sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Gunung Djati Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS ARGUMENTASI PERMOHONAN KASASI PENUNTUT UMUM ATAS KEKELIRUAN JUDEX FACTI MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA PENCURIAN DALAM KEADAAN MEMBERATKAN (STUDI PUTUSAN

Sedangkan pendekatan Desentralisasi adalah pembangunan daerah yang sebagian besar merupakan wewenang daerah dan dilaksanakan sendiri oleh daerah atau pemerintah daerah secara

Upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria di Kabupaten Barito Utara Provinsi Kaliamntan Tengah telah dilakukan melalui program

31 MIKA PAPELA 17.22.18 Teologi Perkawinan Bagi Jemaat GKE Gloria di Desa Henda (Upaya Berteologi Kontekstual dengan Mengangkat dan Mengembangkan Nilai Kearifan Lokal Budaya

Bersyukur untuk setiap penyertaan Tuhan sampai saat ini, Tuhan berkati kegiatanku, Tuhan sudah lancarkan acaraku Doakan buat acara-acara yang akan datang, semoga bisa berjalan baik

Berdasarkan uraian diatas maka upaya yang dilakukan oleh Kota Depok dalam mendukung perencanaan pembangunan yaitu dengan cara mensinergikan rencana pembangunan yang

Catatan : Bagi warga Jemaat yg berkenan untuk memberikan Dukungan, bisa diserahkan kepada Pengurus Blok masing-masing, atau langsung diserahkan ke Kantor Sekretariat Gereja,

Dalam pelaksanaan KKN di MA Darul Ulum Karang Pandan, tim melakukan 3 Program, yaitu Program lingkungan yang fokus untuk mengatasi masalah lingkungan sekolah, program