• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TAHUN 2020"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 0

2020

KANTOR PUSAT : JL. RANG KAYO PINGAI NO. 12 KELURAHAN TALANG BANJAR, KECAMATAN JAMBI TIMUR – KOTA JAMBI TELP. (0741) 25051 – 31417, FAX. (0741) 31417

KANTOR CABANG : DESA SUKA MAKMUR SBH I JALUR 3A, SUNGAI BAHAR – KABUPATEN MUARO JAMBI TELP. (0743) 23069, FAX. (0743) 23069

JL. LINTAS MUARA TEMBESI – JAMBI KM. 5 KECAMATAN MUARA TEMBESI - KABUPATEN BATANGHARI TELP. (0743) 7325275, FAX (0743) 7325275

LAPORAN

PELAKSANAAN TATA KELOLA

TAHUN 2020

PT. BPR MITRA LESTARI

KANTOR PUSAT : JL. RANG KAYO PINGAI NO. 12 KELURAHAN TALANG BANJAR, KECAMATAN JAMBI TIMUR – KOTA JAMBI TELP. (0741) 25051 – 31417, FAX. (0741) 31417

KANTOR CABANG : DESA SUKA MAKMUR SBH I JALUR 3A, SUNGAI BAHAR – KABUPATEN MUARO JAMBI TELP. (0743) 23069, FAX. (0743) 23069

JL. LINTAS MUARA TEMBESI – JAMBI KM. 5 KECAMATAN MUARA TEMBESI - KABUPATEN BATANGHARI TELP. (0743) 7325275, FAX (0743) 7325275

(2)

INFORMASI UMUM

PT Bank Perkreditan Rakyat Mitra Lestari didirikan berdasarkan akta notaris nomor 31, tanggal 18 Agustus 2004 dibuat oleh Muhammad Zen, SH, notaris di Jambi. Akta tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan akta notaris nomor 42, tanggal 27 November 2020 dibuat oleh Mohammad Zen, SH, notaris di Jambi.

- Nama BPR : PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra Lestari - Alamat Kantor : Jl. Orang Kayo Pingai No. 12, Kec. Jambi

Timur, Kota Jambi

- No Telp / Fax : 0741 – 25051 / 0741-31417

- Email : bprmitra.lestari@yahoo.co.id

- Jumlah Karyawan : 62 orang

- Periode Laporan GCG : 31 Desember 2020 - Modal Inti Bank : Rp. 17.303.458.098

PT Bank Perkreditan Rakyat Mitra Lestari berkedudukan : 1. Kantor Pusat

Jl. Orang Kayo Pingai No. 12, Kec. Jambi Timur, Kota Jambi 2. Kantor Cabang Sungai Bahar

Desa Suka makmur Jalur 3A RT 6/03 Unit 1 Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi

3. Kantor Cabang Muara Tembesi

Jl. Lintas Muara Tembesi - Jambi KM 5 Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari

(3)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 2 LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

(Good Corporate Governance) PT. BPR MITRA LESTARI

TAHUN 2020 I. PENDAHULUAN

Perkembangan industri perbankan yang sangat pesat pada umumnya disertai dengan semakin kompleksnya kegiatan usaha Bank yang mengakibatkan peningkatan eksposur risiko Bank. Good Corporate

Governance (GCG) pada industri perbankan menjadi lebih penting untuk

saat ini dan dimasa yang akan datang mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan akan semakin meningkat.

Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan

Stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan serta nilai etika (code of conduct) yang berlaku secara umum dalam industri perbankan, Bank wajib melaksanakan kegiatan usahanya dengan pedoman pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) antara lain adalah keterbukaan (transparency), akuntabilitas

(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi

(independency), dan kewajaran (fairness), hal ini sebagaimana diatur dalam

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No. 4/POJK.03/2015 Tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.5/SEOJK.03/2016 Tentang Penerapan Tata Kelola Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/SEOJK.03/2020 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.03/2016 Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat

1. Dasar - Dasar Pelaksanaan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan

Pelaksanaan tata kelola di PT. BPR Mitra Lestari mengacu pada beberapa ketentuan yang berlaku antara lain:

(4)

b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 20/POJK.03/2014 tentang Bank Perkreditan Rakyat.

c. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat.

d. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat

e. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/SEOJK.03/2020 tentang Perubahan Atas Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 5/SEOJK.03/2016 Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat

2. Tujuan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di BPR Mitra Lestari a. Meningkatkan kinerja Bank dengan menerapkan Tata Kelola

Perusahaan dalam segala kegiatan Bank sejalan dengan visi, misi dan rencana strategi usaha yang telah ditetapkan Bank.

b. Menjaga agar kegiatan operasional Bank mematuhi peraturan internal dan eksternal Bank, serta perundangan yang berlaku.

c. Meningkatkan pertanggungjawaban dan memberikan nilai tambah Bank kepada Stakeholders.

d. Memperbaiki budaya kerja Bank.

e. Mengelola sumber daya Bank secara lebih amanah. f. Mendorong dan mendukung pengembangan Bank.

II. Transparansi Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Laporan transparansi penerapan tata kelola di PT. BPR Mitra Lestari disusun selaras dengan SE Otoritas Jasa Keuangan nomor 5/POJK.03/2016 serta perubahan SE Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/SEOJK.03/2020tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat. Berikut adalah pokok-pokok laporan penerapan tata kelola selama tahun 2020 :

1. Pengungkapan penerapan Tata Kelola 2. Kepemilikan saham Direksi

(5)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 4 3. Hubungan Keuangan dan/atau hubungan keluarga anggota Direksi

dengan anggota Direksi lain, Dewan Komisaris, dan/atau Pemegang Saham BPR

4. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris

5. Hubungan Keuangan dan/atau hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR

6. Paket / kebijakan remunerisasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang ditetapkan berdasarkan RUPS

7. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah 8. Frekuensi rapat Dewan Komisaris

9. Jumlah penyimpangan intern (internal fraud) yaitu penyimpangan atau kecurangan terkait keuangan yang dilakukan oleh Direksi, Dewan Komisaris, pegawai tetap dan pegawai tidak tetap (honorer dan/ atau

outsourcing)

10. Permasalahan hukum baik hukum perdata maupun hukum pidana yang dihadapi BPR selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum serta upaya penyelesaian

11. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik selama periode pelaporan

(6)

BAB I

PENGUNGKAPAN PENERAPAN TATA KELOLA

1.1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi

Direksi PT. BPR Mitra Lestari diangkat oleh RUPS untuk menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.

Direksi PT. BPR Mitra Lestari terdiri dari 2 (dua) orang, yaitu 1 (satu) orang Direktur Utama dan 1 (satu) orang Direksi (merangkap sebagai Direktur Kepatuhan) dengan susunan :

No Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Direksi

1 Nama : Tanjumin, SE

Jabatan : Direktur Utama Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank

2. Melaksanakan pengawasan melekat terhadap pekerjaan para petugas bank, yang berhubungan dengan penyelenggaraan tugas-tugas operasional maupun administrasi baik di pusat maupun dicabang

3. Memantau perkembangan BPR dalam kaitannya dengan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan

4. Memimpin dan mengkoordinir seluruh bawahan untuk menjalankan tugas pekerjaan sesuai dengan uraian tugas masing-masing pegawai secara efektif dan efisien

5. Mengefektifkan organisasi bank, sehingga sasaran yang dituangkan dalam Rencana Kerja & Anggaran dapat dicapai secara efisien

6. Menjalankan dan melaksanakan ketententuan - ketentuan yang diberlakukan/dikeluarkan oleh pemerintah tentang perbankan

7. Memberikan persetujuan kredit sesuai dengan wewenang di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dan sebagai peserta komite kredit

(7)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 6 pencairan deposito dan bilyet giro pada bank lain

9. Membuat laporan pertanggungjawaban tahunan dalam RUPS tahunan

10. Menindaklanjuti temuan audit interen dan auditor eksternal seperti Otoritas Jasa Keuangan dan / atau hasil pengawasan otoritas lain

2 Nama : Supardiyono, SE

Jabatan : Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan) Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank

2. Bekerja sama dengan Direktur Utama dalam melaksanakan tugas pekerjaan untuk mencapai target / sasaran sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kerja & Anggaran yang disusun setiap tahun

3. Bersama-sama dengan Direktur Utama harus mampu mengefektifkan organisasi perusahaan/bank, sehingga sasaran yang dituangkan dalam Rencana Kerja & Anggaran dapat dicapai secara efisien

4. Bersama-sama dengan Direktur Utama membina seluruh karyawan demi peningkatan produktifitas kerja SDM baik di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang

5. Membantu Direktur Utama untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang ditetapkan direksi

6. Membuat rencana kerja dan anggaran tahunan BPR yang realistis dan memungkinkan pencapaian

7. Membuat target dan mengawasi pelaksanaan penagihan khusus kredit bermasalah maupun tunggakan lainnya di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang

8. Memback up pekerjaan Direktur Utama apabila ybs. berhalangan hadir

9. Menyetujui serta memfiat voucher transaksi harian, trial balance, laporan laba rugi, neraca

10. Menandatangani bilyet deposito, slip penarikan tabungan, pencairan deposito dan bilyet giro pada bank lain

11. Menindaklanjuti temuan audit interen dan auditor eksternal seperti Otoritas Jasa Keuangan dan / atau hasil pengawasan otoritas lain

Tindak Lanjut Rekomendasi Dewan Komisaris**):

 Telah berupaya selektif dalam pelepasan kredit baru dalam situasi pandemi covid-19

 Telah memperkuat likuiditas BPR

 Telah melakukan perumusan SOP dan kebijakan dalam menghadapi pandemi covid-19

 Telah mengusahakan untuk menyelesaikan kredit bermasalah, AYDA dan hapus buku

(8)

Selama periode tahun 2020 telah diselenggarakan rapat berkala Direksi dengan karyawan sebanyak 8 (delapan) kali secara tatap muka. Hasil rapat Direksi dengan karyawan dituangkan dalam bentuk notulen rapat yang ditanda tangani oleh seluruh peserta yang hadir dan di dokumentasikan secara baik.

1.2 Pelaksanaan Tugas dan Tangung Jawab Anggota Dewan Komisaris Jumlah anggota Dewan Komisaris PT. BPR Mitra Lestari terdiri dari 2 (dua) orang, dengan susunan :

No Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris

1 Nama : Azmy Abdurrauf, SE

Jabatan : Komisaris Utama

Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Melakukan pengawasan kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan bank serta memberikan nasehat kepada Direksi

2.

Mengawasi perkembangan dan kualitas portopolio kredit secara

keseluruhan

3. Mengawasi dan memastikan terselengaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha bank

2 Nama : Ir. Ishak Syah

Jabatan : Komisaris

Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Melakukan pengawasan kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan bank serta memberikan nasehat kepada Direksi

2.

Mengawasi perkembangan dan kualitas portopolio kredit secara

keseluruhan

3. Mengawasi dan memastikan terselengaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha bank

Rekomendasi kepada Direksi :

 Pelepasan kredit baru perlu sangat hati-hati dikarenakan pandemi covid-19

 Memperkuat likuiditas BPR untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan

 Melakukan perumusan SOP dan kebijakan dalam menghadapi pandemi covid-19

(9)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 8 1.3. Kelengkapan dan Pelaksana Tugas Komite

Berdasarkan POJK Nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan rakyat, BPR dengan modal inti kurang dari Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar) tidak wajib membentuk Fungsi Komite namun wajib menunjuk Pejabat Eksekutif yang melaksanakan :  Fungsi Audit Intern

 Fungsi Kepatuhan

(10)

BAB II

KEPEMILIKAN SAHAM DIREKSI

2.1 Kepemilikan Saham Anggota Direksi pada BPR Direksi tidak memiliki saham pada PT. BPR Mitra Lestari.

No Nama Anggota Direksi Nominal (Rp) Persentase Kepemilikan (%)

- - - -

2.2 Kepemilikan Saham Anggota Direksi pada Perusahaan Lain

Direksi tidak memiliki saham pada BPR lain dan/ atau pada perusahaan lainnya. No Nama Anggota Direksi Sandi Bank lain *)) Nama Perusahaan Lain Persentase Kepemilikan (%) - - - -

(11)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 10 BAB III

HUBUNGAN KEUANGAN DAN/ATAU HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DIREKSI DENGAN ANGGOTA DIREKSI LAIN, ANGGOTA DEWAN

KOMISARIS DAN/ ATAU PEMEGANG SAHAM BPR

3.1 Hubungan Keuangan Anggota Direksi pada BPR

Direksi tidak memiliki hubungan keuangan pada anggota direksi lain, dewan komisaris dan pemegang saham.

No Nama Anggota Direksi Hubungan keuangan Anggota Direksi Lain Anggota Dewan Komisaris Pemegang Saham

1 Tanjumin, SE Tidak ada Tidak ada Tidak ada

2 Supardiyono, SE Tidak ada Tidak ada Tidak ada

3.2 Hubungan Keluarga Anggota Direksi pada BPR

Direksi tidak memiliki hubungan keluarga pada anggota direksi lain, dewan komisaris dan pemegang saham.

No Nama Anggota Direksi Hubungan keluarga Anggota Direksi Lain Anggota Dewan Komisaris Pemegang Saham

1 Tanjumin, SE Tidak ada Tidak ada Tidak ada

(12)

BAB IV

KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS

4.1 Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris pada BPR

Terdapat 1 anggota Komisaris yang memiliki saham pada BPR Mitra Lestari dengan rincian dibawah ini :

No Nama Anggota Dewan

Komisaris Nominal (Rp)

Persentase Kepemilikan (%)

1 Azmy Abdurrauf, SE 2.000.000.000 20 %

4.2 Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris pada Perusahaan Lain

Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki saham pada BPR lain dan/ atau pada perusahaan lainnya

No Nama Anggota Dewan Komisaris Sandi Bank lain *)) Nama Perusahaan Lain Persentase Kepemilikan (%) - - - - -

(13)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 12 BAB V

HUBUNGAN KEUANGAN DAN/ATAU HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAIN,

ANGGOTA DIREKSI DAN/ ATAU PEMEGANG SAHAM BPR

5.1 Hubungan Keuangan Anggota Dewan Komisaris pada BPR

Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan pada anggota dewan komisaris lain, anggota direksi dan pemegang saham.

No Nama Anggota Dewan Komisaris Hubungan keuangan Anggota Dewan Komisaris Lain Anggota Direksi Lain Pemegang Saham 1 Azmy Abdurrauf, SE Tidak ada Tidak ada Tidak ada

2 Ishak Syah, S.TP Tidak ada Tidak ada Tidak ada

5.2 Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris pada BPR

Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga pada anggota dewan komisaris lain, anggota direksi dan pemegang saham.

No Nama Anggota Dewan Komisaris Hubungan keluarga Anggota Dewan Komisaris Lain Anggota Direksi Lain Pemegang Saham 1 Azmy Abdurrauf, SE Tidak ada Tidak ada Tidak ada

(14)

BAB VI

PAKET / KEBIJAKAN REMUNERISASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS YANG DITETAPKAN BERDASARKAN

RUPS

6.1 Paket / Kebijakan Remunerisasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris Yang Ditetapkan Berdasarkan RUPS

No Jenis Remunerisasi (Dalam 1 Tahun) Direksi Komisaris Jumlah Orang Jumlah Keseluruhan (Rp) Jumlah Orang Jumlah Keseluruhan (Rp) 1 Gaji 2 584.296.416 2 393.229.164 2 Tunjangan 2 117.696.921 2 8.438.500 3 Tantiem - - - - 4 Kompensasi berbasis saham - - - - 5 Remunerisasi Lainnya - - - - Total 701.993.337 401.667.664

6.2 Uraian Fasilitas Lain Bagi Direksi dan Dewan Komisaris Yang Ditetapkan Berdasarkan RUPS

No Jenis Fasilitas Lain (Dalam 1 Tahun)

Uraian Fasilitas Disertai dengan Jumlah Fasilitas (Unit)

Direksi Dewan Komisaris

1 Perumahan - -

2 Transportasi Mobil Dinas (2 unit) -

3 Asuransi Kesehatan Asuransi Kesehatan (2 orang)

Asuransi Kesehatan (2 orang)

(15)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 14 BAB VII

RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH

Keterangan Perbandingan

(a/b) : 1

Rasio gaji pegawai yang tertinggi (a) dan gaji pegawai

yang terendah (b) 2.7 : 1

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji

anggota Direksi yang terendah (b) 1.5 : 1

Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi (a)

dan gaji anggota Dewan Komisaris yang terendah (b) 1.1 : 1 Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji

anggota Dewan Komisaris yang Tertinggi (b) 1.9 : 1

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan gaji

(16)

BAB VIII

FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS

8.1 Pelaksanaan Rapat Dalam 1 (Satu) Tahun

Rapat Dewan Komisaris telah diatur dengan ketentuan internal Dewan Komisaris dan dicantumkan dalam SOP GCG tentang Pedoman bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris tertuang dalam Risalah Rapat yang ditandatangani oleh seluruh peserta yang hadir pada rapat tersebut dan didokumentasikan secara baik.

Frekuensi rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris sebanyak 5 (lima) kali di tahun 2020 secara tatap muka dengan rincian sebagai berikut :

No Tanggal Rapat Jumlah Peserta Topik / Materi Pembahasan

1 16 Maret 2020 2

- pembahasan tentang kredit baru perlu hati-hati dikarenakan dampak covid-19 - pembahasan tentang memperkuat

likuiditas BPR

- pembahasan tentang fokus melakukan collection terhadap tunggakan kredit - pembahasan tentang perumusan

kebijakan – kebijakan dalam menghadapi covid-19

- pembahasan tentang perlu dilakukan review agunan

2 20 April 2020 2

- pembahasan tentang pertumbuhan kredit bermasalah

- pembahasan tentang analisa

perpanjangan kredit tidak ada perubahan - pembahasan penyelesaian kredit

bermasalah, AYDA dan hapus buku - pembahasan evaluasi kecukupan

(17)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 16 normal

- pembahasan tentang pencairan kredit baru lebih selektif

- pembahasan tentang usaha menurunkan NPL

4 15 Juli 2020 2

- pembahasan tentang pencapaian bulan juni tahun 2020

- pembahasan tentang pengawasan dan pemeliharaan untuk kredit lancar dengan tunggakan serta kredit kurang lancar - pembahasan tentang analisa kredit baru

perlu lebih baik

5 12 Oktober

2020 2

- pembahasan tentang pengawasan dan pemeliharaan untuk kredit lancar dengan tunggakan serta kredit kurang lancar - pembahasan tentang analisa kredit baru

perlu lebih baik

8.2 Kehadiran Anggota Dewan Komisaris

No Nama Anggota Dewan Komisaris

Frekuensi Kehadiran Tingkat Kehadiran (dalam %) Fisik Telekonferensi

1 Azmy Abdurrauf, SE 5 - 100 %

(18)

BAB IX

JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)

Pada setiap aktivitas bisnis selalu terdapat potensi tindakan kecurangan atau penyimpangan (fraud). Tindakan dimaksud akan menyebabkan terjadinya kerugian dan pada sisi yang lain serta berdampak pada reputasi BPR. lebih-lebih apabila dikaitkan bahwa BPR merupakan perusahaan publik.

Terdapat 1 penyimpangan / kecurangan Internal Bank yang dilakukan oleh mantan pegawai tetap Bank terhadap penyalahgunaan angsuran kredit di BPR Mitra Lestari selama tahun 2020.

(satuan) Jumlah penyimpangan Internal *) (Dalam 1 Tahun)

Jumlah kasus yang dilakukan oleh Anggota Direksi Anggota Dewan

Komisaris

Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap Tahun Sebelum-nya Tahun Laporan Tahun Sebelum-nya Tahun Laporan Tahun Sebelum-nya Tahun Laporan Tahun Sebelum-nya Tahun Laporan Total Fraud - - - 1 - - Telah Diselesaikan - - - - Dalam Proses Penyelesaian**) - - - 1 - - Belum Diupayakan penyele-saiannya***) - - - - Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum - - - - -

*) BPR harus menjelaskan lebih lanjut mengenai upaya penyelesaian penyimpangan internal oleh BPR. Dalam hal terdapat penyimpangan internal yang belum diupayakan penyelesaiannya, dapat dijelaskan upaya penelitian yang telah dilakukan.

**) Termasuk penyimpangan internal yang belum diselesaikan sebelumnya sampai dengan tahun laporan.

(19)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 18 BAB X

PERMASALAHAN HUKUM YANG DIHADAPI

Permasalahan Hukum merupakan perkara perdata dan pidana yang dihadapi oleh PT. BPR Mitra Lestari selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses peradilan. Permasalahan hukum yang dihadapi oleh PT. BPR Mitra Lestari pada umumnya terkait dengan penyelesaian kredit bermasalah. Tidak terdapat permasalahan hukum pada tahun 2020 yang mempengaruhi jalannya operasional bank.

Permasalahan Hukum Jumlah (Satuan)

Perdata Pidana Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) 2 -

Dalam proses penyelesaian 5 1

Total 7 1

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh PT. BPR Mitra Lestari sebagaimana dapat dilihat pada tabel diatas jumlah total permasalahan hukum yang dihadapi oleh PT. BPR Mitra Lestari selama periode tahun 2020 adalah 7 (tujuh) kasus perdata yang terdiri dari 2 (dua) kasus perdata yang telah selesai (telah mendapatkan keputusan tetap dari pengadilan) dan 5 (lima) kasus perdata yang sedang dalam proses penyelesaian di pengadilan serta proses lelang hak tanggungan. Sedangkan 1 (satu) kasus pidana sedang dalam proses penyelesaian. Kasus pidana tersebut berkaitan dengan penggelapan jaminan fidusia yang dilakukan nasabah.

(20)

BAB XI

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

Tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan dikarenakan bank juga senantiasa berupaya agar benturan kepentingan tidak terjadi pada pengurus bank dan atau kalangan Pegawai Bank.

No

Pihak yang Memiliki Benturan Kepentingan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Nilai Transaksi (Jutaan Rupiah) Ket**) Nama Jabatan Nama Jabatan

(21)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 20 BAB XII

PEMBERIAN DANA UNTUK KEPENTINGAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK No Tanggal Pelaksanaan Jenis Kegiatan (Sosial / Politik)

Penjelasan Kegiatan Penerima Dana Jumlah (Rp) 1 25 Juni 2020 Sosial Bantuan sumbangan 17 agustus RT 05 talang banjar Ketua RT. 05 Talang Banjar 150.000 2 09 November 2020 Sosial Bantuan sumbangan untuk Rumah Yatim Harapan Bangsa Pengurus Rumah Yatim 500.000 3 31 Januari 2020 (setiap bulan) Sosial Bantuan iuran penerimaan desa Suka Makmur Kec. Sungai Bahar Pengurus Desa Suka Makmur Kec. Sungai Bahar 1.200.000

(22)

BAB XIII

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN

13.1. Fungsi Kepatuhan

Fungsi kepatuhan merupakan serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat pencegahan untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh BPR telah sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya, serta memastikan kepatuhan BPR terhadap komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas lain seperti Bank Indonesia (BI), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan/atau Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Fungsi kepatuhan harus independen terhadap satuan kerja operasional, yang dimaksud dengan satuan kerja operasional adalah satuan kerja yang melaksanakan kegiatan pemberian kredit, penghimpunan dana, dan kegiatan operasional lainnya. Dengan demikian, satuan kerja kepatuhan dapat melaksanakan pula fungsi non-operasional seperti manajemen risiko serta anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU dan PPT). Fungsi Kepatuhan bersifat pencegahan dan memastikan bahwa semua kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta aktivitas bisnis BPR telah sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan.

BPR telah memiliki Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dan Pejabat Eksekutif yang bertugas sebagai pengelola Risiko Kepatuhan, yaitu risiko yang muncul apabila Perseroan melanggar atau tidak melaksanakan peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan mempunyai tugas tanggung jawab sebagai berikut :

(23)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 22 1. memastikan BPR telah memenuhi seluruh peraturan Otoritas Jasa

Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian termasuk memberikan pendapat yang berbeda (dissenting opinion) apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan yang menyimpang dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau peraturan perundangundangan lainnya;

2. memantau dan menjaga agar kegiatan usaha BPR tidak menyimpang dari peraturan perundang-undangan;

3. memantau dan menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya;

4. memastikan terlaksananya sosialisasi dan pelatihan berkelanjutan kepada seluruh unit kerja terkait mengenai peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkini dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan;

5. melaporkan kepada anggota Direksi lainnya dan Dewan Komisaris secara tertulis terkait pelanggaran kepatuhan yang dilakukan oleh pegawai BPR; dan

6. melaporkan kepada Dewan Komisaris secara tertulis terkait pelanggaran kepatuhan yang dilakukan oleh Direksi BPR;

Sedangkan tugas dan tanggung jawab Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi Kepatuhan adalah sebagai berikut :

1. memantau dan memahami setiap perkembangan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan dengan kegiatan usaha BPR;

2. melaksanakan sosialisasi dan pelatihan berkelanjutan kepada seluruh unit kerja terkait mengenai peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkini dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan;

3. memastikan bahwa masing-masing unit kerja sudah melakukan penyesuaian ketentuan intern dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan;

(24)

4. memberikan konsultansi kepada unit kerja atau pegawai BPR mengenai kepatuhan terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lain;

5. memberikan rekomendasi untuk produk, aktivitas, dan transaksi BPR sesuai peraturan perundang-undangan;

6. memastikan penerapan prosedur kepatuhan pada setiap unit kerja BPR;

7. melakukan koordinasi dan memberikan rekomendasi kepada Satuan Kerja Audit Intern atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi audit intern terkait pelanggaran kepatuhan yang dilakukan oleh pegawai BPR;

8. melaporkan pelaksanaan fungsi kepatuhan dan adanya pelanggaran terhadap kepatuhan kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

9. melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat, berkoordinasi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko atau Pejabat Eksekutif yang menangani Manajemen Risiko; 10. menganalisis, mengevaluasi, dan menilai risiko kepatuhan yang

berhubungan dengan kegiatan usaha BPR; dan

11. mengevaluasi prosedur pemantauan dan mengembangkannya secara efektif dan efisien.

Berkaitan dengan penerapan Fungsi Kepatuhan, BPR telah menjalankan hal- hal sebagai berikut :

1. Menetapkan Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan yaitu Direktur BPR sesuai dengan modal inti BPR. Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan wajib independen tidak menangani penyaluran dana; dan memahami peraturan Otoritas Jasa Keuangan serta peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan dengan perbankan.

(25)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 24 2. Menunjuk Pejabat Eksekutif yang membawahi Fungsi Kepatuhan

yang masih merangkap sebagai fungsi Manajemen Risiko.

3. Melakukan revisi ketentuan intern yang disesuaikan dengan ketentuan ekstern dari Otoritas Jasa Keuangan maupun Otoritas lainnya yang berkaitan dengan bank.

4. Akan melaporkan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan untuk periode pertama sesuai dengan kekentuan kepada OJK dan Pihak terkait.

5. Memantau pelaksanaan proses pengkinian data nasabah untuk kepatuhan terhadap pelaksanaan program APU dan PPT.

6. Memantau pemenuhan komitmen kepada OJK, Bank Indonesia, PPATK, Pajak dan LPS.

7. Melaksanakan penyelesaian tindak lanjut temuan audit internal, audit Otoritas Jasa Keungan dan audit ekstern oleh Kantor Akuntan Publik.

13.2. Fungsi Audit Intern

Audit intern merupakan bagian dari sistem pengendalian intern dan merupakan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit mengenai terselenggaranya sistem pengendalian secara terkoordinasi dalam setiap tingkatan manajemen. Transparansi dan kejelasan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pengelolaan BPR sehingga kebijakan audit intern yang berkaitan dengan wewenang dan tingkat independensinya perlu dinyatakan dalam sebuah dokumen tertulis dari Direktur Utama BPR dengan persetujuan Dewan Komisaris. Secara berkala kebijakan audit intern ini perlu dinilai kecukupannya oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris agar pelaksanaan audit intern senantiasa berada pada tingkat yang optimal.

Pejabat Eksekutif yang membawahi fungsi Audit Intern memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

(26)

1. membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan operasional BPR yang mencakup perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit.

2. membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional, dan kegiatan lainnya paling sedikit dengan cara pemeriksaan langsung dan analisis dokumen;

3. mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana; dan 4. memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang

kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen.

Berkaitan dengan penerapan Fungsi Audit Intern, BPR telah menjalankan hal-hal sebagai berikut :

1. Penunjukan Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi Audit Intern dan sudah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan

2. Audit Intern telah menyusun laporan audit untuk semester I dan semester II, yang akan disesuaikan dengan pedoman pelaksanaan audit intern Otoritas Jasa Keuangan.

3. Melakukan On The Spot terhadap beberapa debitur dituangkan dalam Laporan Audit Kunjungan Nasabah.

4. Melakukan Laporan Rutin Bulanan kepada Direktur Utama dan tembusan kepada dewan komisaris.

13.3. Fungsi Audit Ekstern

Penunjukkan Audit Ekstern sesuai dengan keputusan RUPS. Pemeriksaan oleh audit ekstern telah dilaksanakan dengan komunikasi dan kerja sama yang baik dan independen antara pihak manajemen dengan Auditor Ekstern. Direksi mengapresiasi terhadap temuan-temuan kebijakan akuntansi, standar akuntansi yang berlaku yaitu SAK (ETAP) dan perkembangan peraturan Otoritas Jasa Keungan, Bank Indonesia. Direksi juga mereview dan memantau tindak lanjut temuan pemerikasaan

(27)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 26 Auditor Ekstern, sehingga nantinya temuan tersebut tidak terulang di masa mendatang.

Penerapan Fungsi Audit Ekstern Pada BPR telah berjalan dengan baik dilihat dari hal– hal sebagai berikut :

1. BPR selalu melakukan penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di OJK

2. Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik, adapun Rincian nama Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik adalah :

No Nama AP Kantor Akuntan Publik Tahun

Audit Opini 1 Drs. Henry Susanto Drs. Henry & Sugeng 2016 WTP 2 M. Kuncara Budi Santosa Kumalahadi, Kuncara, Sugeng

Pamudji dan Rekan Jakarta

2017 WTP

3 Sandra Pracipta Drs. Henry & Sugeng 2018 WTP 4 Drs. Henry Susanto Drs. Henry & Sugeng 2019 WTP 5 Abdul Cholik Drs. Henry & Sugeng 2020 WTP

3. Penugasan Pemeriksaan kepada Kantor Akuntan Publik sudah memenuhi :

a. Kapasitas dan independensi Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk; b. Legalitas perjanjian kerja;

c. Ruang lingkup audit;

d. Standar profesional akuntan publik; dan

e. Komunikasi antara OJK dengan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk.

4. Akuntan Publik yang ditunjuk telah :

a. Menyampaikan hasil audit dan Surat Komentar (Management

Letter) kepada BPR sesuai dengan jadwal audit.

b. Bekerja secara independen, memenuhi standar professional akuntan publik dan perjanjian kerja sama serta ruang lingkup audit yang telah ditentukan.

(28)

BAB XIV

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha BPR. Fungsi Manajemen Risiko pada BPR belum sepenuhnya dilaksanakan dan akan disempurnakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan Modal Inti BPR mengelola 3 (tiga) risiko yaitu : 1. Risiko Kredit

2. Risiko Operasional 3. Risiko Kepatuhan.

Penerapan manajemen risiko belum dilaksanakan secara penuh. BPR yang memiliki modal inti kurang dari Rp 15 Miliar menyampaikan untuk pertama kali laporan profil risiko sebagaimana dimaksud meliputi :

1. 1 (satu) risiko yaitu risiko kredit untuk semester kedua tahun 2019; dan 2. 3 (tiga) risiko yaitu risiko kredit, risiko operasional, dan risiko kepatuhan

untuk semester kedua tahun 2021.

Berkaitan dengan penerapan fungsi Manajemen Risiko, BPR telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut :

1. Penunjukan Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi Manajemen Risiko,

2. BPR telah melaporkan laporan profil risiko kredit semester kedua kepada Otoritas Jasa Keuangan

3. Menyusun Kebijakan dan Prosedur berkaitan dengan penerapan Manajemen Risiko termasuk penetapan dan persetujuan limit risiko secara keseluruhan, per jenis risiko dan per aktivitas fungsional (kegiatan usaha) Bank

4. Pejabat Eksekutif yang membawahi Fungsi Manajemen Risiko bertanggung jawab langsung kepara Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan.

(29)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 28 BAB XV

BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT (BPMK)

BPR telah memiliki Kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai terkait dengan BMPK termasuk pemberian kredit kepada pihak terkait, debitur group, dan/atau debitur besar yang diatur dalam Pedoman Kebijakan dan Prosedur Perkreditan (PKPB) yang mengacu pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan maupun peraturan perundangan-undangan serta memperhatikan prinsip kehati-hatian. Dalam penerapan penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar, BPR telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. BPR tidak pernah melanggar dan melampaui ketentuan BMPK dan

Penyediaan Dana kepada pihak terkait.

2. BPR telah mendata penyediaan dana pihak terkait beserta keluarganya. 3. BPR sudah membuat ketentuan mengenai BMPK PT. BPR Mitra Lestari. 4. Penyediaan Dana kepada Pihak terkait dan Penyediaan dana Besar

diputuskan oleh Manajemen secara independen.

5. BPR telah menyampaikan secara berkala Laporan BMPK kepada Bank Indonesia.

6. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan grup posisi Desember 2020 sebagai berikut :

No Penyediaan Dana Jumlah

Debitur Nominal (Ribuan Rp)

1 Kepada Pihak Terkait 5 409.373

(30)

BAB XVI

RENCANA BISNIS BPR

Dalam rangka mencapai tujuan usaha sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, BPR perlu menyusun Rencana Bisnis dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal yang dapat memengaruhi kelangsungan usaha BPR, prinsip kehati-hatian, dan asas perbankan yang sehat. Rencana Bisnis harus disusun secara matang, realistis dan komprehensif, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan arah kebijakan dalam melaksanakan kegiatan usaha untuk mencapai visi dan misi BPR.

16.1. Rencana jangka pendek dan menengah

Target Jangka Pendek dan menengah yang ingin dicapai dalam kegiatan usaha BPR kedepan antara lain :

a. Mampu bersaing dengan BPR lain maupun Bank Umum yang ada di Provinsi Jambi

b. Menjadikan fasilitas kredit yang produktif dengan memposisikan NPL pada rasio maksimum 5%

c. Meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan masyarakat d. Meningkatkan jumlah rekening penabung

e. Menjadi bank yang sehat

16.2. Strategi Bisnis dan Kebijakan a. Visi dan Misi

Visi : Terdepan dan terpercaya untuk profesi pilihan anda.

Misi : BPR Mitra lestari tetap berupaya menyediakan layanan produk perbankan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

b. Arah Kebijakan BPR

BPR Mitra Lestari mengarahkan penghimpunan dana dan meningkatkan jumlah rekening penabung. BPR Mitra Lestari juga

(31)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 30 meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan training yang intensif, berorientasi pada kegiatan usaha.

c. Kebijakan Tata Kelola dan Manajamen Resiko

BPR Mitra Lestari tetap Komitmen dan konsisten terhadap penerapan GCG serta Manajemen Risiko, diyakini akan mampu menjauhkan BPR Mitra Lestari dari berbagai masalah yang berisiko tinggi terhadap kelangsungan usaha Bank. BPR Mitra Lestari telah menerapkan aturan mengenai penerapan GCG dan Manajemen Resiko yaitu :

- Menyusun dan melengkapi Standar Operasional Prosedur (SOP) - Menyatukan seluruh ketentuan ketentuan / kebijakan

- Evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan

d. Analisis Posisi Usaha BPR dalam Persaingan Usaha Berdasarkan Aset dan/ Atau Lokasi

Berdasarkan lokasi kantor BPR Mitra Lestari di kota jambi, kabupaten muaro jambi dan kabupaten batanghari masih mampu bersaing dengan bank - bank lain dimana lokasi kantor BPR Mitra Lestari berada pada daerah potensial. BPR Mitra Lestari juga telah berhasil meningkatkan ekspansi usaha berdasarkan aset yang dimiliki saat ini.

e. Strategi Penyaluran Kredit Berdasarkan Jenis Usaha

BPR Mitra Lestari mengarahkan kredit ke sektor usaha pertanian, konstruksi, perdagangan, pertambangan, real estate dan jasa yang produktif.

f. Strategi Pengembangan Bisnis

BPR Mitra Lestari gencar melakukan promosi terkait produk kredit, tabungan dan deposito. BPR Mitra Lestari juga meningkatkan upaya penghimpunan dana tabungan dengan pemberiaan voucher belanja / hadiah kepada nasabah.

(32)

BAB XVII

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK

BPR wajib melaksanakan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan sebagaimana diatur dalam ketentuan yang mengatur mengenai transparansi kondisi keuangan BPR. Dalam rangka pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan manajemen telah menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan sebagai berikut :

17.1 Kondisi Keuangan – Laporan Keuangan 1. Laporan Bulanan dan Triwulan

BPR telah melakukan pelaporan sesuai dengan ketentuan yaitu secara online dan offline ke Otoritas Jasa Keuangan.

2. Laporan Tahunan

Laporan Keuangan tahunan telah disampaikan secara tepat waktu sesuai dengan peraturan. BPR telah memiliki aset di atas Rp 10 Miliar dan sudah diaudit oleh Akuntan Publik.

17.2 Kondisi Non Keuangan 1. Kepengurusan

Kepengurusan BPR berdasarkan akta notaris nomor 42, tanggal 27 November 2020 dibuat oleh Mohammad Zen, SH, notaris di Jambi adalah sebagai berikut :

a. Dewan Komisaris

No Nama Jabatan Pendidikan

Terakhir

Periode Jabatan 1 Azmy Abdurrauf, SE Komisaris Utama S1 30 Jan 2018 –

30 Jan 2023

2. Ir. Ishak Syah Komisaris S1 20 Jan 2021 –

(33)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 32 b. Direksi

No Nama Jabatan Pendidikan

Terakhir

Periode Jabatan

1 Tanjumin, SE Direktur Utama S1 30 Jan 2018 –

30 Jan 2023

2. Supardiyono, SE Direktur S1 30 Jan 2018 –

30 Jan 2023 2. Pejabat Eksekutif

No Nama Jabatan Tanggal

Pengangkatan 1 Dasril Damiri Pimpinan Cabang Sei. Bahar 13 Sept 2017

2. Asropi Pimpinan Cabang Ma. Tembesi 04 Jan 2016

3. Dedy Kurniawan Manajer Marketing 04 Jan 2016

4. Mario C Manajer Operasional 26 Agus 2015

5. Tri Joko Febriyono PE. Kepatuhan dan Manrisk 22 Jan 2018

6. Friska Romaida PE. APU PPT 12 Sept 2017

7. W. Agus Wiyatno PE. Audit Intern 26 Des 2018

Total seluruh karyawan per 31 Desember 2020 sebanyak 62 orang dengan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir SD sebanyak 1 (satu) orang, SMP sebanyak 2 (dua) orang, SMA sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang, D1 sebanyak 3 (tiga) orang, D3 sebanyak 5 (lima) orang, S1 sebanyak 21 (dua puluh satu) orang, S2 sebanyak 2 (dua) orang.

3. Kepemilikan

No Nama Nominal Saham Persentase PSP

1 Lindawati 4.000.000.000 40% Ya

2. Djoni 4.000.000.000 40% Ya

(34)

KESIMPULAN HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Berdasarkan hasil Self Assessment pelaksanaan GCG PT. BPR Mitra Lestari periode Desember 2020, disampaikan hal-hal sebagai berikut :

a. Nilai Komposit GCG sebesar 1.65 dengan predikat Sangat Baik b. Peringkat masing-masing per Faktor terlampir

c. Kekuatan Pelaksanaan GCG

 Ketentuan Otoritas Jasa keuangan tentang persyaratan Jumlah Komposisi, Kriteria dan Independensi serta Integritas, Kompetensi dan Reputasi Keuangan Dewan Komisaris maupun Direksi dapat dipenuhi oleh Bank.

 Dengan disusunnya SOP GCG PT. BPR Mitra Lestari, tata kelola Bank akan berjalan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Dengan adanya pedoman bagi Dewan Komisaris dan Direksi, dan Direksi dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif.

 Dewan Komisaris telah melaksanakan program kerja dan rapat secara efektif dan efisien yang dapat menjadi acuan bagi keputusan Dewan Komisaris.

 Fungsi kepatuhan Bank, Fungsi Audit Intern, Fungsi Audit ekstern akan berjalan sesuai dengan Ketentuan GCG.

 Tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan

 Bank telah memiliki Rencana Strategis dalam bentuk Rencana Bisnis Jangka Pendek yang telah disusun secara periodik yang sesuai dengan Visi Misi BPR.

(35)

Laporan Pelaksanaan GCG PT BPR Mitra Lestari Tahun 2020 H a l a m a n | 34 Terlampir disampaikan Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate

Governance PT. BPR Mitra Lestari tahun buku 31 Desember 2020.

Demikian Laporan ini disampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

PT. BPR MITRA LESTARI

Azmy Abdurrauf, SE Tanjumin, SE

(36)

BdnkMltra

PT, Bank Perkreditan Rakyat llitra Lestari

Nomor'

:

096l

BPR.ML

I

IV

/

2A2I

Lampiran

:1{satu)

eks

KepadaYth

napat

Kepala

Kantor

Otoritas Jasa Keuringan

(OJK)

i

'Provinsi Jambi

Di

Jambi

!

III

III

II

Jalmbi,22 April 2O2l

:

Iaporan

Petraksanaan

TatA

Kelotra

Tahun

2O2O

Bersama

ini

kami sampaikan Laporan

Pelaksanaan

Tata

Kelola

pada

PT.

*

BPR

Mitra Lestari Tahun

2O2O

{terlampir).

(37)

TANDA TERIMA

(38)

=!=

"B,#ftIIM#-IH

Nomor

tOaTefn .ML / I\l

/

2A2A

Kepacia -rtir.

Ketua

Umum Perbarindo

Rumah Perbarindo

a/ -i .--i ;L--li rt--:

^t,ulF . rALr d ll lt(r. Ttr, rrt. rrEtrl't aurllrcltl I ctllli rJl,d-D

Cempaka Putih Jakpus

l

Perihat :

Iaporan

Pelaksaasa

Tata

Kelotra

Tahun

2O2A

Jambi,

26 Aprn2021

Lleng€rn normat,

Bersama

ini

kami

sampaikan Laporan Pelaksanaan

Tata

Kelola pada PT.

BPR Mitr:r

lrstari

Tahun 2020 (terlampiri.

uemilcan

dlsarnparl(an, rlarap mal{lum clan tenma t<astft.

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem,

Fungsi kepatutan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta

Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan PT. BPR Artha Huda Abadi memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL &amp; EKSTERNAL Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk

4 Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah- langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat exante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perusahaan telah sesuai