• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPP Kepatuhan.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPP Kepatuhan.pdf"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB

BAB I I PENDAHULUANPENDAHULUAN

1.

1. Latar Latar BelakangBelakang 2.

2. Landasan Landasan Hukum Hukum Penugasan Penugasan Direktur Direktur yang yang membawahkanmembawahkan Kepatuhan

Kepatuhan

BAB

BAB II II FUNGSIFUNGSI, , TUGAS TUGAS DAN DAN TANGGUNG TANGGUNG JAJA WAB DIWAB DIREKTUR REKTUR YANGYANG MEMBAWAHKAN KEPATUHAN

MEMBAWAHKAN KEPATUHAN

1.

1. Fungsi Fungsi Direktur Direktur Yang Yang MembawahkaMembawahkan n Bidang Bidang KepatuhanKepatuhan 2.

2. Tanggung Tanggung Jawab Jawab Umum Umum Direktur Direktur Yang Yang Membawahkan Membawahkan BidangBidang Kepatuhan

Kepatuhan Dalam Dalam PelaksanaanPelaksanaan Fungsi Kepatuha

Fungsi Kepatuhan Bn Bank & Unit Usaha ank & Unit Usaha SyariahSyariah 3.

3. Tanggung Tanggung Jawab Jawab Jabatan Jabatan Direktur Direktur Yang Yang Membawahkan Membawahkan BidangBidang Kepatuhan

Kepatuhan Dalam Pelaksanaan Fungsi Dalam Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank & Kepatuhan Bank & UnitUnit Usaha Syariah

Usaha Syariah 4.

4. Wewenang Wewenang Direktur Direktur Yang Yang Membawahkan Membawahkan Bidang Bidang KepatuhanKepatuhan Dalam Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank & Unit Usaha Dalam Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank & Unit Usaha Syariah

Syariah 5.

5. Tugas, Tugas, Wewenang Wewenang dan dan Tanggung Tanggung Jawab Jawab Direktur Direktur YangYang Membawahkan

Membawahkan Bidang Bidang Kepatuhan Kepatuhan Dalam Dalam Penerapan ProgramPenerapan Program  Anti Pencuc

 Anti Pencucian Uang dian Uang dan Pencegaan Pencegahan Pendanaan Tehan Pendanaan Terorismerorisme 6.

6. Organisasi Organisasi dan dan Status Status StrukturalStruktural 7.

7. Status Status StrukturalStruktural 8.

8. Hubungan Hubungan Direktur Direktur Yang Yang Membawahkan Membawahkan Bidang Bidang KepatuhanKepatuhan dengan Divisi Audit Intern

dengan Divisi Audit Intern 9.

9. Hubungan Hubungan Direktur Direktur Yang Yang Membawahkan Membawahkan Bidang Bidang KepatuhanKepatuhan dengan Bank Indonesia

dengan Bank Indonesia 10.

10. Sarana dan Sarana dan PrasaranaPrasarana

BAB

BAB III III ORGANIORGANISASI SASI DIVISI DIVISI KEPATUHANKEPATUHAN

1.

1. Divisi Divisi KepatuhanKepatuhan 2.

2. Spesifikasi Spesifikasi Pejabat Pejabat Divisi Divisi KepatuhanKepatuhan 3.

3. Organisasi Organisasi Divisi Divisi KepatuhanKepatuhan 4.

4. Tata Kerja Divisi Kepatuhan Dalam Pelaksanaan FungsiTata Kerja Divisi Kepatuhan Dalam Pelaksanaan Fungsi Kepatuha

Kepatuhan Bank & n Bank & Unit Usaha SyariahUnit Usaha Syariah

BAB

BAB IV IV PROSEDPROSEDUR UR PELAKSANAPELAKSANA AN AN BUDAYA BUDAYA KEPATUHAN KEPATUHAN PADA PADA SETIAPSETIAP SATUAN KERJA BANK & UNIT USAHA SYARIAH

SATUAN KERJA BANK & UNIT USAHA SYARIAH

1.

1. Prosedur Prosedur kepatuhan kepatuhan pada pada setiap setiap Satuan Satuan kerja kerja Bank Bank & & unit unit UsahaUsaha Syariah

Syariah 2.

2. Tata Tata Tertib Tertib Memantau Memantau dan dan Menjaga Menjaga Kepatuhan Kepatuhan pada pada setiapsetiap Satuan kerja

(2)

3.

3. Materi Materi Pemantauan Pemantauan Kepatuhan Kepatuhan Pelaporan Pelaporan pada pada setiap setiap SatuanSatuan Kerja

Kerja 4.

4. PenanggPenanggung ung Jawab Jawab PelaksanaaPelaksanaan n Kepatuhan Kepatuhan pada pada Satuan Satuan KerjaKerja 5.

5. Prosedur Prosedur PelaksanaaPelaksanaan n Kepatuhan Kepatuhan untuk untuk Masing-maMasing-masing sing SatuanSatuan Kerja

Kerja 5.1.

5.1. Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi Kredit Kredit Agrobisnis Agrobisnis & & RitelRitel 5.2.

5.2. Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi Kredit Kredit Menengah Menengah && Korporasi

Korporasi 5.3.

5.3. Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi Dana/Jasa Dana/Jasa dan dan Luar Luar NegeriNegeri 5.4.

5.4. Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi Teknologi Teknologi InformasiInformasi 5.5.

5.5. Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi AkuntansiAkuntansi 5.6.

5.6. Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi Audit Audit InternIntern 5.7

5.7 Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi yang yang LainLain

BAB

BAB V V TEKNIS PELAKSANTEKNIS PELAKSAN AAN AAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PELAKPELAK SANAAN SANAAN FUNGSIFUNGSI KEPATUHAN

KEPATUHAN

1.

1. Ruang Ruang Lingkup Lingkup Pemantauan Pemantauan Direktur Direktur Yang Yang MembawahkanMembawahkan Bidang Kepatuhan

Bidang Kepatuhan 2.

2. Langkah-laLangkah-langkah ngkah Pemantauan Pemantauan Keputusan Keputusan Melalui Melalui Rapat Rapat KomiteKomite 3.

3. Langkah-langkLangkah-langk ah ah Pemantauan Pemantauan Rancangan Rancangan Keputusan Keputusan TanpaTanpa melalui Rapat Komite

melalui Rapat Komite 4.

4. Langkah-langkLangkah-langk ah ah Pemantauan Pemantauan Prinsip Prinsip Kehati-hKehati-h atian atian dalamdalam Kegiata

Kegiatan Operasional Bank n Operasional Bank & Operasional Syariah& Operasional Syariah 5.

5. Langkah-langkLangkah-langk ah ah Pemantauan Pemantauan Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Tugas Divisi Divisi AuditAudit Intern

Intern 6.

6. Langkah-langkLangkah-langk ah ah Pemantauan Pemantauan Perjanjian Perjanjian dan dan Komitmen Komitmen BankBank dan Unit Usaha Syariah dengan Bank

dan Unit Usaha Syariah dengan Bank IndonesiaIndonesia 7.

7. Langkah-langkLangkah-langk ah ah Pemantauan Pemantauan Kepatuhan Kepatuhan Pelaporan Pelaporan ke ke BankBank Indonesia

Indonesia

BAB

BAB VI VI PELAKSPELAKS ANAAN ANAAN ADMINISTRASI ADMINISTRASI DAN DAN PELAPORAN PELAPORAN DIEKTURDIEKTUR KEPATUHAN

KEPATUHAN

1.

1. Dokumentasi Dokumentasi / / AdministrasiAdministrasi 2. Pelaporan

2. Pelaporan 3.

3. PelanggaPelanggaran ran dan dan SanksSanksii

BAB

BAB VII VII PENGELOLAAN PENGELOLAAN RISIKO RISIKO KEPATUHAN KEPATUHAN (COMPLIANCE (COMPLIANCE RISK)RISK)

1.

1. PengertiaPengertian n dan dan Ruang Ruang Lingkup Lingkup Risiko Risiko KepatuhanKepatuhan 2.

2. IdentifikaIdentifikasi si Faktor Faktor Risiko Risiko KepatuhanKepatuhan 3.

(3)

3.

3. Materi Materi Pemantauan Pemantauan Kepatuhan Kepatuhan Pelaporan Pelaporan pada pada setiap setiap SatuanSatuan Kerja

Kerja 4.

4. PenanggPenanggung ung Jawab Jawab PelaksanaaPelaksanaan n Kepatuhan Kepatuhan pada pada Satuan Satuan KerjaKerja 5.

5. Prosedur Prosedur PelaksanaaPelaksanaan n Kepatuhan Kepatuhan untuk untuk Masing-maMasing-masing sing SatuanSatuan Kerja

Kerja 5.1.

5.1. Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi Kredit Kredit Agrobisnis Agrobisnis & & RitelRitel 5.2.

5.2. Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi Kredit Kredit Menengah Menengah && Korporasi

Korporasi 5.3.

5.3. Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi Dana/Jasa Dana/Jasa dan dan Luar Luar NegeriNegeri 5.4.

5.4. Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi Teknologi Teknologi InformasiInformasi 5.5.

5.5. Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi AkuntansiAkuntansi 5.6.

5.6. Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi Audit Audit InternIntern 5.7

5.7 Prosedur Prosedur Kepatuhan Kepatuhan Divisi Divisi yang yang LainLain

BAB

BAB V V TEKNIS PELAKSANTEKNIS PELAKSAN AAN AAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PELAKPELAK SANAAN SANAAN FUNGSIFUNGSI KEPATUHAN

KEPATUHAN

1.

1. Ruang Ruang Lingkup Lingkup Pemantauan Pemantauan Direktur Direktur Yang Yang MembawahkanMembawahkan Bidang Kepatuhan

Bidang Kepatuhan 2.

2. Langkah-laLangkah-langkah ngkah Pemantauan Pemantauan Keputusan Keputusan Melalui Melalui Rapat Rapat KomiteKomite 3.

3. Langkah-langkLangkah-langk ah ah Pemantauan Pemantauan Rancangan Rancangan Keputusan Keputusan TanpaTanpa melalui Rapat Komite

melalui Rapat Komite 4.

4. Langkah-langkLangkah-langk ah ah Pemantauan Pemantauan Prinsip Prinsip Kehati-hKehati-h atian atian dalamdalam Kegiata

Kegiatan Operasional Bank n Operasional Bank & Operasional Syariah& Operasional Syariah 5.

5. Langkah-langkLangkah-langk ah ah Pemantauan Pemantauan Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Tugas Divisi Divisi AuditAudit Intern

Intern 6.

6. Langkah-langkLangkah-langk ah ah Pemantauan Pemantauan Perjanjian Perjanjian dan dan Komitmen Komitmen BankBank dan Unit Usaha Syariah dengan Bank

dan Unit Usaha Syariah dengan Bank IndonesiaIndonesia 7.

7. Langkah-langkLangkah-langk ah ah Pemantauan Pemantauan Kepatuhan Kepatuhan Pelaporan Pelaporan ke ke BankBank Indonesia

Indonesia

BAB

BAB VI VI PELAKSPELAKS ANAAN ANAAN ADMINISTRASI ADMINISTRASI DAN DAN PELAPORAN PELAPORAN DIEKTURDIEKTUR KEPATUHAN

KEPATUHAN

1.

1. Dokumentasi Dokumentasi / / AdministrasiAdministrasi 2. Pelaporan

2. Pelaporan 3.

3. PelanggaPelanggaran ran dan dan SanksSanksii

BAB

BAB VII VII PENGELOLAAN PENGELOLAAN RISIKO RISIKO KEPATUHAN KEPATUHAN (COMPLIANCE (COMPLIANCE RISK)RISK)

1.

1. PengertiaPengertian n dan dan Ruang Ruang Lingkup Lingkup Risiko Risiko KepatuhanKepatuhan 2.

2. IdentifikaIdentifikasi si Faktor Faktor Risiko Risiko KepatuhanKepatuhan 3.

(4)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.

1. Latar Latar BelakangBelakang

Pelaksanaan fungsi kepatuhan PT Bank Pembangunan Daerah …. (selanjutnya disebut Bank) & Unit Usaha Pelaksanaan fungsi kepatuhan PT Bank Pembangunan Daerah …. (selanjutnya disebut Bank) & Unit Usaha Syariah merupakan salah satu bagian penting dari sistem pengendalian/ pencegahan internal oleh Syariah merupakan salah satu bagian penting dari sistem pengendalian/ pencegahan internal oleh manajemen Bank yang secara aktif mengambil berbagai langkah untuk mencegah manajemen Bank dalam manajemen Bank yang secara aktif mengambil berbagai langkah untuk mencegah manajemen Bank dalam menetapkan kebijakan dan atau mengambil keputusan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur menetapkan kebijakan dan atau mengambil keputusan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur ketidakpatuhan, penyimpangan atau bahkan pelanggaran terhadap ketentuan kehati-hatian.

ketidakpatuhan, penyimpangan atau bahkan pelanggaran terhadap ketentuan kehati-hatian. Fungsi Kepatuhan memang b

Fungsi Kepatuhan memang berbeda dengan audit ierbeda dengan audit internnternal al yang melakukan yang melakukan pemeriksaan setelah kejadian/pemeriksaan setelah kejadian/ transaksi dilakukan (

transaksi dilakukan (ex postex post) , seda) , sedangkan Kepngkan Kepatuhan atuhan adalaadalah fungsi unth fungsi untuk melakuuk melakukan pengawasakan pengawasan yangn yang terkait dengan

terkait dengan ex-anteex-ante, yaitu , yaitu melalui melalui penggunaan hak untuk mepenggunaan hak untuk menolak & meminta nolak & meminta seluruh pengurus bankseluruh pengurus bank untuk tidak

untuk tidak melanjutkan suatu kebijakan & melanjutkan suatu kebijakan & atau keputusan atas atau keputusan atas setiap transaksi penting yang setiap transaksi penting yang akan akan diambildiambil yang didalamnya mengandung unsur ketidak patuhan.

yang didalamnya mengandung unsur ketidak patuhan. Ketidakpatuh

Ketidakpatuhan an terhadap peraturan internal terhadap peraturan internal maupun emaupun eksternal pada ksternal pada dasarnya dapat dasarnya dapat disebabkan olehdisebabkan oleh beberapa

beberapa faktor sebagai faktor sebagai berikut :berikut : 1.

1. Kurangnya informasi mengenai KetentuanKurangnya informasi mengenai Ketentuan (Peratur(Peratur an an Bank Indonesia, Bank Indonesia, SOP, SOP, Surat Edaran Surat Edaran Direksi)Direksi) yang berlaku atau yang baru berlaku.

yang berlaku atau yang baru berlaku. Hal ini

Hal ini dapat disebabkan oleh dapat disebabkan oleh kurangnya sosialisasi yang dilakukan olekurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak h pihak pembuat Ketentuan/pembuat Ketentuan/ kebijakan sebelum

kebijakan sebelum mengintrodusmengintrodusir ir suatu peraturan baru. suatu peraturan baru. Masalah lainnya aMasalah lainnya adalah minimnya dalah minimnya sumbersumber informasi ketentuan

informasi ketentuan yang dimiliki yang dimiliki atau atau yang yang dapat dapat diakses oleh diakses oleh pejabat/ spejabat/ staf taf seperti perpustakaan,seperti perpustakaan, buku k

buku kumpulan ketentuan, umpulan ketentuan, maupun website maupun website resmi yang meresmi yang mengumpulkan seluruh ketentuan yang terkaitngumpulkan seluruh ketentuan yang terkait dengan

dengan transaksi yang transaksi yang dilakukan oleh dilakukan oleh Bank.Bank.

2.

2. Regulasi Regulasi dipahami atau dipahami atau ditafsiditafsi rkan secara rkan secara keliru.keliru.

Hal

Hal ini terjadi ini terjadi disebabkan oleh disebabkan oleh minimnya minimnya pengetahuan hukum ataupengetahuan hukum atau legal literacylegal literacy  yang dimiliki oleh  yang dimiliki oleh sumberdaya bank,

sumberdaya bank, sebagai ekses dari apa yang sebagai ekses dari apa yang diuraikan pada butir 1 di diuraikan pada butir 1 di atas, tapi juga atas, tapi juga karena redaksikarena redaksi dalam s

dalam suatu peraturan yang kadang uatu peraturan yang kadang tidak jelas tidak jelas atau tidak atau tidak menjelaskan secara tegas menjelaskan secara tegas dan bahkandan bahkan cenderung kabur.

cenderung kabur.

3.

3. Bagian operasional Bagian operasional di Kantor Cabandi Kantor Cabang tidak tahu g tidak tahu menahu mengemenahu mengenai penai persyrsy aratan aratan persyaratanpersyaratan yang diatur dalam k

yang diatur dalam k etentuan/ etentuan/ regulasi.regulasi.

Kadang banyak Pimpinan

Kadang banyak Pimpinan Cabang dan pimpinan operasional di Cabang dan pimpinan operasional di suatu Kantor suatu Kantor Cabang yang tidak Cabang yang tidak ikutikut mensosialiasikan atau ba

mensosialiasikan atau bahkan mengedarkan suatu hkan mengedarkan suatu ketentuan ketentuan internal maupun einternal maupun eksternal yang ksternal yang diterimaditerima dari Kantor Pusat.

dari Kantor Pusat. 4.

4. Ketidakpatuhan yang terjadi tidak terdeteksiKetidakpatuhan yang terjadi tidak terdeteksi..

Comment [PK1]:

Comment [PK1]:Masukkan nama masing-Masukkan nama masing-masing BPD

(5)

karena pelanggaran tersebut bukan sesuatu yang menonjol dan tidak terkait langsung dengan operasional Bank. Hal ini biasanya baru muncul, jika dilakukan audit sehubungan dengan adanya rencana suatu corporate action.

Pada umumnya hal ini terkait dengan masalah perizinan-perizinan atau hal-hal lain terkait dengan dokumen Bank. Tidak jarang pula bahwa kelalaian serupa itu akan mengakibatkan sesuatu yang fatal di kemudian hari.

5. Ketidakpatuhan yang terjadi terdeteksi tapi tidak dilaporkan kepada direksi atau (senior management).

Ketidakpatuhan jenis ini terdeksi bukan karena tidak diketahui, tetapi sengaja ditutupi dan dilaporkan. Sehingga, ketidakpatuhan tersebut baru diketahui direksi jika perusahaan terkena dampak risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi & risiko kepatuhan.

6. Lalai mematuhi regulasi yang berlaku.

Ketidakpatuhan ini terjadi karena pimpinan yang kadang-kadang tidak begitu memperhatikan aspek compliance. Mereka umumnya sudah merasa enak dengan praktiknya sendiri tanpa harus memperhatikan rambu-rambu hukum.

Dalam pemaparan Kepatuhan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa ketidakpatuh an dapat terjadi karena ;

 tidak memahami ketentuan

  kelalaian

  kesengajaan

Dari sisi lain perlu menjadikan pertimbangan penting bagi manajemen dalam operasional Bank & operasional Syariah yaitu dengan mengantisipasi perkembangan lingkungan eksternal dan internal perbankan yang terus mengalami perubahan dan perkembangan pesat, sehingga menambah kompleksitas risiko yang pada gilirannya mendorong kebutuhan praktek tata kelola bank yang baik dan sehat (good corporate governance). Untuk itu, maka pada setiap buku pedoman prosedur operasional Bank & operasional Syariah harus memasukkan pedoman pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko pada setiap aktivitas Bank yang dilakukan meliputi pengawasan aktif pengurus bank yang efektif, kebijakan dan prosedur serta penetapan limit yang memadai, proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, sistem informasi yang handal dan pemeliharaan risiko yang memadai.

Dalam penetapan kebijakan pengelolaan risiko tersebut mengacu pada Ketentuan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan penyempurnaan Buku Pedoman Kerja Kepatuhan Bank untuk memasukkan aspek kebijakan manajemen risiko dalam pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank. Hal ini untuk dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan Risiko Kepatuhan (Compliance Risk) yaitu risiko yang timbul akibat Bank tidak mematuhi dan/ atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit U saha Syariah .

(6)

2. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah dengan UU Nomor. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU No.7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia.

4. Undang-Undang Republik Indonesia No.15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 25 tahun 2003 dan Undang-Undang No.10 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

5. Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan (compliance director ) dan penetapan standar pelaksanaan fungsi audit intern bank umum yang telah diubah dengan PBI/13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 t entang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank U mum.

6. Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang PelaksanaanGood Corporate GovernanceBank Umum.

7. Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.5/21/DPNP tanggal 29 S eptember 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko.

Comment [A2]:

Landasan Hukum dapat ditambahkan SK DIR, AD ART, dan yang lainnya sesuai dengan kondisi masing-masing BPD

(7)

8. Peraturan Bank Indonesia No.11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No.11/31/DPNP tanggal 30 November 2009 tentang Pedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan T erorisme Bagi Bank Umum.

9. Anggaran Dasar PT. Bank……….

10. Surat Keputusan Dewan K omisaris PT. Bank………….

(8)

BAB II

FUNGSI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKTUR

YANG MEMBAWAHKAN BIDANG KEPATUHAN

1. Fungsi Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan

Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan berfungsi untuk memastikan bahwa keputusan yang akan diambil oleh Direksi dan Dewan Komisaris tidak melanggar prinsip kehati-hatian. Apabila Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan berpendapat bahwa rancangan keputusan mengandung unsur ketidakpatuhan terhadap prinsip kehati-hatian, maka Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan wajib meminta agar rancangan keputusan tersebut dibatalkan.

Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, mencakup:

a. merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank

b. mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi

c. menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank

d. memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah;

e. meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank

f. melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang Bank Asing tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

g. melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.

Comment [HJIHS3]:

Sesuai dengan pasal 4 PBI 13/02/PBI/2011

Comment [HJIHS4]:

(9)

2.

2. Tanggung Jawab Tanggung Jawab Umum Direktur YaUmum Direktur Yang Meng Membawahkan mbawahkan Bidang Kepatuhan Bidang Kepatuhan Dalam Dalam PelaPelaksanaanksanaan Fungsi Kepatuhan Bank &

Fungsi Kepatuhan Bank & Unit Usaha SyariahUnit Usaha Syariah

1.

1. Mematuhi dMematuhi dan menjalaan menjalankan seluruh penkan seluruh peraturan dan perundaraturan dan perundang-undangan;ng-undangan; 2.

2. Menjalankan seluruh tanggung Menjalankan seluruh tanggung jawab sebagaimana dijabarkan jawab sebagaimana dijabarkan pada pada TanggunTanggung g Jawab Jabatan;Jawab Jabatan; 3. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan dengan fungsi dasar uraian 3. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan dengan fungsi dasar uraian

 jabatannya

 jabatannya yang belum dyang belum dijabarkan daijabarkan dalam Tanggung lam Tanggung Jawab JabaJawab Jabatannya;tannya;

4. Berinisiatif untuk meningkatan kinerja individu dan keseluruhan aktivitas usaha Bank untuk 4. Berinisiatif untuk meningkatan kinerja individu dan keseluruhan aktivitas usaha Bank untuk

mendukung pencapaian sasaran usaha Bank; mendukung pencapaian sasaran usaha Bank; 5.

5. Menjalin koordinasi secara eMenjalin koordinasi secara efektif terutama dengan unit fektif terutama dengan unit organisasi terkait yang organisasi terkait yang memiliki hubunganmemiliki hubungan interaksi kerja dan juga seluruh pegawai Bank.

interaksi kerja dan juga seluruh pegawai Bank.

3.

3. Tanggung Jawab JabataTanggung Jawab Jabatan Direktur Yang Mn Direktur Yang Membawaembawahkan Bidang Kepatuhan hkan Bidang Kepatuhan DalaDalam Pelaksanam Pelaksanaanan Fungsi Kepatuhan Bank &

Fungsi Kepatuhan Bank & Unit Usaha SyariahUnit Usaha Syariah

1.

1. Memimpin dan Memimpin dan mengkoordinmengkoordinir pelaksanaan air pelaksanaan aktivitas Divisi Kepatuhan, dan ktivitas Divisi Kepatuhan, dan Divisi lain Divisi lain yang dibawahyang dibawah struktur

struktur organisaorganisasinya.sinya. 2.

2. Melaksanakan koordinasi dengan anggota Melaksanakan koordinasi dengan anggota Direksi lainnya dalam Direksi lainnya dalam rangka memastikan kelancaranrangka memastikan kelancaran tugas dan tanggung jawab.

tugas dan tanggung jawab. 3.

3. MengidentifMengidentifikasi, mengukur dan mikasi, mengukur dan mengevaluasi semua risiko kepatuhan Bank, engevaluasi semua risiko kepatuhan Bank, sesuai Pedomansesuai Pedoman Manajemen Risiko yang telah dimiliki oleh Bank.

Manajemen Risiko yang telah dimiliki oleh Bank. 4.

4. Mencegah adanya penyimpangan yang Mencegah adanya penyimpangan yang dilakukan oleh mdilakukan oleh manajemen dalam menetapkan kebijakananajemen dalam menetapkan kebijakan berkaitan dengan prinsip kehati –hatian.

berkaitan dengan prinsip kehati –hatian. 5.

5. Menyetujui pengembangan rancangan dan perubahan kebijakan, sistem Menyetujui pengembangan rancangan dan perubahan kebijakan, sistem dan prosedur di dan prosedur di DivisiDivisi Kepatuha

Kepatuhan, n, dan Divisi lain dan Divisi lain yang dibawah struktur yang dibawah struktur organisasiorganisasinya.nya. 6.

6. Melakukan uji Melakukan uji kepatuhkepatuhan atas an atas rancangan dan perubahan pedoman rancangan dan perubahan pedoman kerja pada kerja pada DirektorDirektor at lain at lain untukuntuk memasti

memastikan kepatuhan kan kepatuhan terhadap peraturan terhadap peraturan dan perundang-undangan.dan perundang-undangan. 7.

7. Menetapkan langkah-langkah yang Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mdiperlukan untuk memastikan kepatuhan seluruh emastikan kepatuhan seluruh aktivitas Bankaktivitas Bank terhadap ketentuan dan komitmen dengan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan terhadap ketentuan dan komitmen dengan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan serta seluruh perjanjian dengan pihak lainnya.

serta seluruh perjanjian dengan pihak lainnya. 8.

8. Menyampaikan laporan semesteran kepada Menyampaikan laporan semesteran kepada Bank Indonesia tentang pelaksanaan Bank Indonesia tentang pelaksanaan Direktur YangDirektur Yang Membawa

Membawahkan Bidang Khkan Bidang K epatuhaepatuhan n dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.

9. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan 9. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (selanjutnya disingkat APU dan PPT) seluruh operasional Bank, dengan Pendanaan Terorisme (selanjutnya disingkat APU dan PPT) seluruh operasional Bank, dengan berpedoma

berpedoman n pada peraturan pada peraturan dan perundang-undangadan perundang-undangan.n.

10. Berkoordinasi dan memberi opini kepatuhan kepada Direktur Utama untuk memastikan penerapan 10. Berkoordinasi dan memberi opini kepatuhan kepada Direktur Utama untuk memastikan penerapan

prinsip

prinsipGood Corporate GovernanceGood Corporate Governance (GCG) dari sisi hukum dan kepatuhan.(GCG) dari sisi hukum dan kepatuhan.

11. Bertanggungjawab atas penerapan prinsip kehati-hatian seluruh aktivitas operasional Bank dengan 11. Bertanggungjawab atas penerapan prinsip kehati-hatian seluruh aktivitas operasional Bank dengan

penerapan manajemen risiko. penerapan manajemen risiko. 12.

12. Memberikan persMemberikan persetujuan rencana kerja dan meletujuan rencana kerja dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan penakukan evaluasi atas pelaksanaan pen gendaliangendalian risiko kepatuhan.

risiko kepatuhan. 13. Mengeval

13. Mengevaluasi dan uasi dan menyetujui Laporamenyetujui Laporan n yang menjadi tanggung jawab Dyang menjadi tanggung jawab D irektorat Kepatuhan.irektorat Kepatuhan. 14.

14. Menetapkan dan memberMenetapkan dan member i persetujuan pelaksi persetujuan pelaks anaan aktivitas kepegawanaan aktivitas kepegawaian lingkup Direktaian lingkup Direktoratorat Kepatuhan bersama dengan Direktur terkait.

Kepatuhan bersama dengan Direktur terkait. 15.

15. Mereview kebijakan dan proseduMereview kebijakan dan prosedur yang terkait dengan Ketr yang terkait dengan Ketentuan BI dan peraturan peruentuan BI dan peraturan perundanganndangan lainnya.

(10)

16.

16. Melakukan koordinasi denMelakukan koordinasi dengan Direktorat lain untugan Direktorat lain untuk mengoptimalkan aktivitk mengoptimalkan aktivitas Bank yang sejalanas Bank yang sejalan dengan Budaya Kepatuhan.

dengan Budaya Kepatuhan. 17.

17. Melaporkan pelaksanMelaporkan pelaksan aan tugas dan tanggung jawabnya secara bulanaan tugas dan tanggung jawabnya secara bulanan kepada Direktur Utamaan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.

dengan tembusan kepada Dewan Komisaris.

18. Mengevaluasi fungsi kepatuhan di kegiatan bisnis Bank dan kinerja Divisi di bawah koordinasinya. 18. Mengevaluasi fungsi kepatuhan di kegiatan bisnis Bank dan kinerja Divisi di bawah koordinasinya. 19. Menjalankan tanggung jawabnya sebagai anggota Direksi.

19. Menjalankan tanggung jawabnya sebagai anggota Direksi.

4. W

4. Wewenang ewenang Direktur Yang MeDirektur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan mbawahkan Bidang Kepatuhan DalaDalam Pelam Pelaksanaan Fksanaan Fungsiungsi Kepatuhan Bank & Unit

Kepatuhan Bank & Unit Usaha SUsaha Syariahyariah

1. Memberikan opini kepatuhan (

1. Memberikan opini kepatuhan (comply/ not complycomply/ not comply) terhadap kelonggaran/penyimpangan dari) terhadap kelonggaran/penyimpangan dari pedoman pelaksa

pedoman pelaksanaan kerja naan kerja yang berlaku.yang berlaku. 2.

2. Menetapkan langkah-langkah Menetapkan langkah-langkah yang yang harus diambil harus diambil terkait pelanggaran terkait pelanggaran kepatuhkepatuhan.an. 3.

3. Melaporkan kepada Melaporkan kepada Bank Indonesia Bank Indonesia apabila terdapat apabila terdapat pelanggaran kepatuhan.pelanggaran kepatuhan. 4.

4. Menyetujui penyusunan rencana Menyetujui penyusunan rencana kegiatan (kegiatan (action planaction plan) Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan) Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan dan laporan realisasinya.

dan laporan realisasinya. 5.

5. Menyetujui pengangkatan dan Menyetujui pengangkatan dan pemberhentpemberhentian pegawai ian pegawai pada pada DirektorDirektorat at Kepatuhan serta kebijakanKepatuhan serta kebijakan SDM lainnya bersama Direktur terkait.

SDM lainnya bersama Direktur terkait.

5.

5. Tugas, WTugas, Wewenang daewenang dan Tanggung Jawab n Tanggung Jawab Direktur Yang MeDirektur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan mbawahkan Bidang Kepatuhan DalamDalam Pene

Penerapan Program rapan Program Anti PencucAnti Pencuc ian Uang dan Pencegahan Pendanian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorismeaan Terorisme a.

a. Tugas-tugas DTugas-tugas Direktur Yang Mirektur Yang Membawaembawahkan Bidang Kepatuhan hkan Bidang Kepatuhan dalam Pdalam Penerapaenerapan Pn Progrrogr amam  Ant

 Ant i Penci Penc ucuc ian Uian U ang dang d an Pencan Penc egahan egahan PendanPendan aan Teraan Ter oror isis me.me.

1.

1. Menetapkan langkah-lanMenetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memagkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa Bank & stikan bahwa Bank & Unit UsahaUnit Usaha Syariah telah memenuhi peraturan Bank Indonesia yang menyangkut Penerapan Program Anti Syariah telah memenuhi peraturan Bank Indonesia yang menyangkut Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme melalui penyiapan Pedoman Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme melalui penyiapan Pedoman Penerapa

Penerapan Prn Pr ogram Anti Pencucian Uang ogram Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. 2.

2. Melaporkan Transaksi Keuangan Mencurigakan dan Transaksi Keuangan Tunai yang telahMelaporkan Transaksi Keuangan Mencurigakan dan Transaksi Keuangan Tunai yang telah disusun oleh Divisi Kepatuhan kepada Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan disusun oleh Divisi Kepatuhan kepada Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).

(PPATK). 3.

3. Merencanakan dan monitoring Program Pengkinian Data Merencanakan dan monitoring Program Pengkinian Data Nasabah berdasarkan Risiko/Nasabah berdasarkan Risiko/ RiskRisk Based Approach

Based Approach..

b.

b. WewWewenang Denang Direktur Yang Meirektur Yang Membawahkan mbawahkan Bidang Kepatuhan Bidang Kepatuhan dalam Pedalam Penerapan nerapan Prinsip AntPrinsip Ant ii Pencucian Uang d

Pencucian Uang d an Pencegahan Pendanaaan Pencegahan Pendanaan Terorin Terori sme.sme.

Bersama-sama Direksi lainnya menetapkan Pemimpin Divisi yang melaksanakan kegiatan Bersama-sama Direksi lainnya menetapkan Pemimpin Divisi yang melaksanakan kegiatan operasional Bank atau operasional Syariah dan Pemimpin Cabang/ Pemimpin Cabang Syariah operasional Bank atau operasional Syariah dan Pemimpin Cabang/ Pemimpin Cabang Syariah selaku Penanggungjawab Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme selaku Penanggungjawab Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme termasuk penanganan nasabah berisiko tinggi dan transaksi-transaksi keuangan mencurigakan termasuk penanganan nasabah berisiko tinggi dan transaksi-transaksi keuangan mencurigakan serta transaksi keuangan tunai di wilayah kerja masing-masing.

(11)

c.

c. Tanggung jawaTanggung jawab Direktur Yang b Direktur Yang MembawMembawahkan Bidang Kepatuhaahkan Bidang Kepatuhan n Dalam Dalam PenePenerapan Prapan Progrrogr amam  Ant

 Ant i Penci Penc ucuc ian Uanian Uan g dag da n Pencn Penc egahan egahan PendanPendan aan Teraan Ter oror isis me.me.

1.

1. Memastikan bahwa penerapan Program Anti Memastikan bahwa penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan PendanaanPencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme telah dilaksanakan secara efektif.

Terorisme telah dilaksanakan secara efektif. 2.

2. Memastikan bahwa Nasabah yang dianggap mempunyai risiko tinggi termasuk penyelenggaraMemastikan bahwa Nasabah yang dianggap mempunyai risiko tinggi termasuk penyelenggara negara, dan/ atau transaksi keuangan mencurigakan dan transaksi keuangan tunai telah negara, dan/ atau transaksi keuangan mencurigakan dan transaksi keuangan tunai telah ditangani dan dilaporkan ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sesuai ditangani dan dilaporkan ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

dengan ketentuan yang berlaku. (Diatur lebih lanjut dalam BPP yang berkaitan dengan APU dan(Diatur lebih lanjut dalam BPP yang berkaitan dengan APU dan PPT)

PPT)

6.

6. Persyaratan Persyaratan Direktur Yang Direktur Yang MembawMembawahi Bidang Kepatuhanahi Bidang Kepatuhan

 Anggota Direksi Bank yang ditugaskan sebagai Direktur Yang M

 Anggota Direksi Bank yang ditugaskan sebagai Direktur Yang M embawahkaembawahkan Bidang Kepatuhan wajibn Bidang Kepatuhan wajib memenuhi persyaratan antara lain :

memenuhi persyaratan antara lain : 1.

1. Tidak merangTidak merangkap jabatan sebagkap jabatan sebagai Direktur Utama Baai Direktur Utama Bank dan/atau Wakil nk dan/atau Wakil Direktur Utama.Direktur Utama. 2.

2. Tidak Tidak merangkap merangkap dan adan atau mtau membawahi bidang-bidang sebagai embawahi bidang-bidang sebagai berikut :berikut :

• Bisnis Bisnis dan dan operasional;operasional; •

• Manajemen Manajemen risiko risiko yang yang melakukan melakukan pengambilan pengambilan keputusan pkeputusan padaada •

• kegiatakegiatan n usaha usaha Bank;Bank; •

•  Treasury;  Treasury; •

• Keuangan Keuangan dan dan akuntansi;akuntansi; •

• LogistiLogistik k dan dan pengadaapengadaan n barang/jabarang/jasa;sa; •

• Teknologi Teknologi informasi; informasi; dandan •

•  SKAI  SKAI

3.

3. Memiliki integritas dan pengetahuan yang memadai mengenai ketentuan Bank Indonesia danMemiliki integritas dan pengetahuan yang memadai mengenai ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undanga

peraturan perundang-undangan n yang berlaku.yang berlaku. 4. M

4. Memenuhi persyaratan independensi yaitu tidak memenuhi persyaratan independensi yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, emiliki hubungan keuangan, kepenguruskepengurus an,an, kepemilikan saham,

kepemilikan saham, dan/atau hubungan dan/atau hubungan keluarga sampai dekeluarga sampai derajat kedua rajat kedua dengan anggota dengan anggota DewanDewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan bank yang dapat Komisaris, Direksi, dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen sebagaimana dimaksud dalam mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen sebagaimana dimaksud dalam ketentuan mengenai Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

ketentuan mengenai Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. 5.

5. Telah Telah Lulus Fit Lulus Fit and and Proper Test.Proper Test. 6.

6. Tidak Tidak menjadi menjadi anggotaanggota Loan CommitteeLoan Committee  (Komite   (Komite Kredit), namKredit), namun dapat mengikun dapat mengikuti setiap kegiauti setiap kegiatantan Komite Kredit dalam menjalankan fungsinya, untuk mencegah diambilnya keputusan yang Komite Kredit dalam menjalankan fungsinya, untuk mencegah diambilnya keputusan yang mengandung

mengandung unsur unsur ketidakpatuhaketidakpatuhan.n. 7.

7. Tidak Tidak memberikan memberikan ““ compliance advisor compliance advisor “ “ yaitu bukan yaitu bukan memberikan memberikan saran agar saran agar suatu transaksisuatu transaksi yang akan diputuskan tidak

yang akan diputuskan tidak menyimpamenyimpang / ng / melamelanggar ketentuan kehati-hatian.nggar ketentuan kehati-hatian.

Comment [HJIHS5]:

Comment [HJIHS5]:Sesuai Pasal 7 PBISesuai Pasal 7 PBI  No.13/02/PBI/2011

 No.13/02/PBI/2011

Comment [HJIHS6]: Comment [HJIHS6]:

Sesuai dengan Pasal 8 PBI 13/02/PBI/2011 Sesuai dengan Pasal 8 PBI 13/02/PBI/2011

(12)

7. Pengangkatan, Pemberhentian, dan/atau Pengunduran Diri Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan

1. Pengangkatan, pemberhentian, dan/atau pengunduran diri Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan mengacu pada ketentuan mengenai pengangkatan, pemberhentian, dan/atau pengunduran diri anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Bank Umum dan Bank Umum Syariah.

2. Dalam hal Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan tidak dapat menjalankan tugas  jabatannya selama lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut maka pelaksanaan tugas yang bersangkutan wajib digantikan sementara oleh Direktur lain sampai dengan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dapat menjalankan tugas jabatannya kembali.

3. Dalam hal Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan berhalangan tetap, mengundurkan diri, atau habis masa jabatannya, maka Bank wajib segera mengangkat pengganti Direktur yang membawahkan Fun gsi Kepatuhan.

4. Selama dalam proses penggantian Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, Bank wajib menunjuk atau menugaskan salah satu Direktur lainnya untuk sementara melaksanakan tugas Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan.

5. Direktur yang melaksanakan tugas sementara sebagai Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan, baik karena berhalangan sementara maupun berhalangan tetap, harus memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku dan perubahannya.

6. Dalam hal Direktur lain tidak ada, maka jabatan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dapat dirangkap sementara oleh Direktur lainnya sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku dan perubahannya.

7. Penggantian sementara jabatan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia.

8. Organisasi dan Status Struktur al

Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan adalah salah satu jajaran Direksi yang memiliki tugas menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kepatuhan seluruh aktivitas Bank terhadap ketentuan dan komitmen dengan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan serta seluruh perjanjian dengan pihak lainnya dan mencegah adanya penyimpangan yang dilakukan oleh manajemen Bank dalam menetapkan kebijakan berkaitan dengan prinsip kehati-hatian. Untuk melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan dibantu oleh D ivisi Kepatuhan.

9. Status Struktur al

1. Sesuai dengan Ketentuan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, maka Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan berstatus :

a. Anggota Direksi yang berkoordinasi kepada Direktur Utama.

Comment [HJIHS7]:

(13)

b. Terbebas dari kegiatan bisnis dan operasional Bank, manajemen risiko yang melakukan pengambilan keputusan pada kegiatan usaha Bank, treasury,keuangan dan akuntansi, logistik dan pengadaan barang/ jasa, teknologi informasi, dan audit intern

c. Dikhususkan untuk melakukan kegiatan memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah s esuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah serta melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/ atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan merupakan fungsionaris independen yang secara aktif dan langsung memperkuat Direksi dalam menyehatkan Bank & Unit Usaha Syariah melalui penerapan kaidah serta tatanan hukum secara konsekuen, baik dalam rangka memutuskan suatu kebijakan, maupun dalam menerapkan kebijakan atau peraturan pada kegiatan operasional Bank & Operasional Syariah.

3. Dalam fungsi selaku “pemantau” dan “penjaga” serta “pemberi kepastian” bagi Direksi tentang dipenuhinya seluruh peraturan serta komitmen terhadap Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lainnya, maka Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan dalam kegiatan rutinnya akan lekat dengan informasi-informasi akuntansi, audit intern dan peraturan-peraturan (Company Manual serta peraturan perundang-undangan lainnya). Oleh karena fungsinya tersebut, maka Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan mempunyai hubungan fungsional dengan unit-unit kerja (Divisi dan Pemimpin Cabang), baik melalui Anggota Direksi yang membidangi masing-masing kegiatan, maupun secara langsung dalam rangka mendapatkan informasi yang diperlukan.

10. Sarana dan Prasarana

1. Dalam melaksanakan tugas secara independen, Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan diberikan wewenang tertentu oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi/ Dewan Komisaris.

2. Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan dibantu oleh Pemimpin Divisi Kepatuhan yang menguasai peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku serta memahami masalah manajemen, hukum dan prosedur operasional Bank dan operasional Unit Usaha Syariah serta pelaksanaan penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. 3. Perlengkapan pendukung (hardware )disediakan secukupnya, guna memperlancar kegiatan.

(14)

BAB III

ORGANISASI DIVISI KEPATUHAN

1. Divisi Kepatuhan

Divisi Kepatuhan adalah Satuan Kerja di lingkungan Kantor Pusat Bank yang mempunyai fungsi pokok memberikan rekomendasi langkah-langkah Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan atas pelanggaran kepatuhan dan rekomendasi dari sisi kepatuhan dan hukum atas rancangan keputusan operasional dan non operasional kepada Direksi di dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi, membantu pelaksanaan tugas-tugas Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan (Compliance Director ) dalam pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank dan sebagai Satuan Kerja yang dalam melaksanakan tugasnya bersifat independen. Divisi ini dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi yang secara hierarkis organisatoris berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan . Pemimpin Divisi Kepatuhan membawahi Sub Divisi Kepatuhan & Legal dan Sub Divisi APU & PPT serta Pengelola Kepatuhan & Sisdur, Pengelola Legal Non Litigasi serta Grup Analis APU & PPT yang dalam pelaksanaan tugasnya bersifat independen.

2. Independensi dan Kr iteria Divisi Kepatuhan

a. Satuan kerja kepatuhan harus independen.

b. Pejabat dan staf di satuan kerja kepatuhan dilarang ditempatkan pada posisi menghadapi conflict of interest dalam melaksanakan tanggung jawab Fungsi Kepatuhan.

c. Satuan kerja kepatuhan pada Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah wajib didukung oleh personil yang mempunyai pengetahuan dan/atau pemahaman tentang operasional perbankan syariah.

Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan

Kepala Divisi Kepatuhan

Unit K epatuhan Unit GCG Unit APU/PPT

Comment [PK8]:Sesuaikan dengan Struktur Masing-Masing BPD

Comment [HJIHS9]:

(15)

3. Spesifikasi Pejabat Divisi Kepatuhan

a. Memenuhi persyaratan independensi;

b. Menguasai ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Tidak melaksanakan tugas lainnya di luar Fungsi Kepatuhan; dan

d. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan dan mengembangkan Budaya Kepatuhan

(compliance culture)

Pengangkatan, pemberhentian, atau penggantian kepala satuan kerja kepatuhan wajib dilaporkan kepada Bank Indonesia.

4. Organisasi Divisi Kepatuhan

Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, tugas dan tanggung jawab satuan kerja kepatuhan mencakup:

a. membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi;

b. melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum;

c. menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-un dangan yang berlaku;

d. melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-un dangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan U nit Usaha Syariah;

e. melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan

f. melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Tugas dan Fungsi Divisi Kepatuhan dijabarkan pada poin-poin dibawah.

Untuk menyelenggarakan fungsinya, Divisi Kepatuhan membawahi ….. tugas sebagai berikut: 1. Bidang/Unit/ Satuan Kerja ….. dengan tugas pokoknya sebagai berikut :

a. Mengoordinasikan pelaksanaan verifikasi/evaluasi penyusunan dan pengembangan pedoman intern bank terkait perubahan perundang-undangan dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian.

b. Berkoordinasi dengan pemimpin unit kerja terkait dalam rangka pencapaian kepatuhan di setiap unit kerja Bank dan menjaga tingkat kesehatan Bank dalam rangka penerapan prinsip kehati-hatian Bank berdasarkanbenchmark ratioperbankan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

c. Memverifikasi rekomendasi yang dibuat oleh pengelola yang diajukan kepada Pemimpin Divisi Kepatuhan di bawah lingkup jabatannya terkait langkah-langkah yang harus diambil

Comment [A10]:

Sudah sesuai dengan PBI 13/02/PBI/2011 pasal 13

Comment [HJIHS11]:

Sudah sesuai dengan PBI 13/02/PBI/2011 pasal 14

Comment [HJIHS12]:

Sesuai dengan PBI 13/02/PBI/2011 pasal 15

Comment [PK13]:Disesuaikan dengan Struktur Organisasi masing-masing BPD)

(16)

Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan dan pelaporan terkait pelanggaran prosedur kepatuhan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

d. Memberikan review kepatuhan (comply/ not comply) atas rancangan keputusan operasional & non operasional Bank dari sisi kepatuhan berdasarkan identifikasi risiko-risiko kepatuhan yang mungkin terjadi kepada Pemimpin Divisi Kepatuhan.

e. Memverifikasi laporan bulanan Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan yang disusun oleh Pengelola Kepatuhan & Sisdur untuk keperluan pelaporan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan laporan semesteran Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan untuk keperluan pelaporan kepada Bank Indonesia dengan tembusan kepada Dewan Komisaris, serta laporan khusus apabila diketemukan kebijakan/keputusan manajemen Bank yang menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia, maupun peraturan perundang-undangan yang lain yang berlaku, yang kemudian diajukan kepada Pemimpin Divisi Kepatuhan.

f. Memverifikasi rancangan sistem prosedur dan pedoman kerja unit organisasi produk Bank untuk memastikan keselarasan pengembangan sistem prosedur dan pedoman kerja tiap unit organisasi Bank serta memastikan kepatuhan pengembangan sistem prosedur terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik, kebijakan internal Bank dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.

g. Memverifikasi usulan perubahan dan perbaikan standar/kebijakan/prosedur hukum yang sudah tidak sesuai dengan situasi dan kondisi perbankan, yang kemudian diajukan kepada Pemimpin Divisi Kepatuhan.

h. Memverifikasi sesuai dengan uji kepatuhan pada usulan standar hukum meliputi prosedur, persyaratan, Perjanjian Kredit dan dokumentasi untuk semua jenis kredit yang diberikan oleh Bank, yang kemudian diajukan kepada Pemimpin Divisi Kepatuhan.

i. Memverifikasi rancangan penyusunan standar perjanjian dan dokumen legal Bank dan memberikan opini kepatuhan (comply/ not comply) untuk perbaikan.

 j. Memverifikasi usulan permintaan / memberikan opini kepatuhan (comply/ not comply) berdasarkan kewenangan untuk mengadakan kelonggaran/penyimpangan terhadap pola standar dokumentasi atau prosedur yang berlaku.

k. Memberikan uji kepatuhan (comply/ not comply) pada langkah-langkah hukum yang akan diambil oleh unit organisasi terkait untuk memitigasi risiko hukum yang terkandung dalam dokumen hukum, kontrak dan perjanjian dengan pihak ketiga.

l. Memberikan opini kepatuhan (comply/ not comply) pada langkah-langkah hukum yang harus diambil dan menjabarkan dampak hukum dari peraturan-peraturan baru, gugatan hukum, dan kemungkinan sanksi hukum yang harus dipikul Bank, kepada unit organisasi terkait dan Pemimpin Divisi Kepatuhan dalam rangka melindungi kepentingan Bank.

m. Memverifikasi hasil evaluasi laporan tahunan berkaitan dengan pendapat hukum mengenai implementasi GCG pada unit organisasi bank, yang kemudian diajukan kepada Pemimpin Divisi Kepatuhan.

n. Menyelenggarakan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran tahunan dalam rangka pelaksanaan kegiatan sesuai dengan lingkup bidang tugasnya;

o. Mengawasi dan mengendalikan utilisasi anggaran yang berada di bawah cakupan wewenangnya;

p. Memantau pengembangan sistem dan prosedur terkait proses yang berada di bawah cakupan wewenangnya.

(17)

Hal-hal yang terkait dengan Tugas Divisi APU & PPT akan mengacu pada BPP yang secara khusus mengatur APU/PPT.

5. Tata Kerja Divis i Kepatuhan Dalam Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank & Unit Usaha Syariah

1. Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan memberikan pengarahan tentang : a. Cara-cara mendapatkan informasi.

b. Pengkajian dan analisa informasi.

c. Pemaparan hasil analisa beserta usulan sebagai materi laporan. d. Menyusun laporan selengkapnya.

e. Hal-hal yang relevan dengan tugas tersebut. 2. Tugas Divisi Kepatuhan antara lain:

a. membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi.

b. melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

c. menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. melakukanreviewdan/ atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan U nit usaha Syariah.

e. melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan sesuai Ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

3. Alat Bantu untuk melaksanakan kegiatan Divisi Kepatuhan terdiri dari :

1) Uraian tugas ( job description) setiap unit kerja yang terlibat dalam kegiatan “menjaga” serta “memelihara” kepatuhan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, menyangkut bidang unit kerja masing-masing.

2) Peraturan-Peraturan (dari Bank Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia, intern Bank) menyangkut unit kerja masing-masing yang wajib dijadikan pedoman dalam menyusun kebijakan operasional.

3) Excell sheet pelaporan :

i. Profil Risiko Kepatuhan (Inherent & RCS) ii. Uji Kepatuhan (format excel)

iii. Checlklist Kepatuhan

iv. Form Pelaporan Comment [PK14]:Laporan dapat disesuaikan

(18)

5. Hubungan Direktorat Kepatuhan dengan Pengurus Bank

a. Hubungan Direktorat Kepatuhan dengan Dewan Kom isaris

Hubungan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dengan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :

1) Dewan Komisaris dapat meminta informasi kepada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan atas keputusan strategis yang diambil oleh Direksi Bank, apakah terdapat unsur ketidakpatuhan atau tidak.

2) Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dapat melaporkan kegiatan usaha Bank yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku dan tidak memenuhi prinsip kehati-hatian kepada Dewan Komisaris , antara lain melalui laporan kepatuhan.

3) Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap Fungsi Kepatuhan, dengan: a. mengevaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank paling kurang 2 (dua) kali dalam

satu tahun.

b. memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank.

4) Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Dewan menyampaikan saran-saran dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan.

b) Hubungan Direktor at Kepatuhan dengan Direksi Lainnya

 Agar fungsi, tugas dan tanggung jawab D irektur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan dapat berjalan dengan baik, maka pengurus bank Direksi harus memberikan akses yang seluas-luasnya kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan untuk mengikuti dan mempelajari serta menguji seluruh rancangan / rencana kebijaksanaan dan atau keputusan yang akan dikeluarkan.

Direksi wajib menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank, dan wajib memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan Bank.

Hubungan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dengan Direksi lainnya : 1) Melakukan uji kepatuhan terhadap rencana keputusan yang akan diputus oleh Direksi Bank

atau Direktur Supervisi yang membidangi operasional perbankan, yang sebelumnya telah dimohonkan uji kepatuhan kepada Direktur yang membawahkan Fungsi K epatuhan

2) Menyampaikan opini patuh/ tidak patuh (comply/ not comply) mengenai aspek kepatuhan yang perlu diperhatikan oleh Direksi Bank.

Comment [HJIHS15]:Sesuai pasal 2 dan 6 PBI 13/02/PBI/2011

Comment [HJIHS16]:

(19)

Direksi harus memberikan :

a) Dukungan sepenuhnya kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan untuk menjalankan fungsinya agar dapat terlaksananya kepatuhan di semua satuan kerja .

b) Komitmen kepada seluruh karyawan bahwa masalah kepatuhan bukan semata-mata tanggung jawab Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan atau Direksi, melainkan merupakan tanggung jawab seluruh karyawan mulai dari yang paling bawah sampai dengan yang paling atas.

c) Hubungan Direktorat Kepatuhan dengan BI

1) Bank wajib menugaskan salah seor ang anggota Direksi sebagai Direktur Yang Membawahkan B idang Kepatuhan.

2) Penugasan dan pemberhentian Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan dilakukan oleh Bank dengan melaporkan kepada Bank Indonesia.

3) Dalam hal Bank Indonesia menemukan adanya pelanggaran /penyimpangan terhadap Peraturan Bank Indonesia dan prinsip kehati-hatian, maka Bank Indonesia dapat meminta penjelasan atas pelanggaran yang terjadi kepada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan

4) Bank Indonesia dapat mengambil langkah-langkah sesuai ketentuan dalam hal Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana yang diatur Ketentuan Bank Indonesia

(20)

Mengingat Direktorat Kepatuhan tidak dapat terjun secara langsung dalam hal kegiatan operasional maka diperlukan kerjasama secara langsung dengan SKAI serta SKMR

a. SKAI pada umumnya melakukan pengawasan secara ex-post

Tembusan laporan SKAI kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan dimaksudkan antara lain untuk dijadikan sebagai informasi dalam rangka penyempurnaan prosedur kepatuhan yang ada di setiap un it kerja.

yaitu terhadap transaksi perbankan yang telah terjadi atau terhadap k eputusan yang telah dibuat.

b. SKMR meskipun bekerja dalam rangka pencegahan, namun rancangan / rencana pencegahan yang ditetapkan baik terhadap risiko yang dihadapi bank maupun kepatuhan terhadap ketentuan kehati-hatian ditujukan pada kebijaksanaan umum, dan biasanya tidak ada wewenang untuk mencegahnya.

c. Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan melakukan pengawasan yang terkait dengan ex-ante

Meskipun terdapat perbedaan dalam fungsi dan atau peranannya, namun pelaksanaan tugasnya dapat saling mengisi, yaitu :

, yaitu melalui penggunaan hak untuk menolak dan meminta seluruh pengurus bank untuk tidak melanjutkan suatu kebijaksanaan dan atau keputusan atas setiap transaksi penting yang akan diambil yang didalamnya mengandung unsur ketidakpatuhan.

- Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan dapat menggunakan laporan SKAI untuk mempertajam tugasnya sehari-hari dan Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan dapat meminta SKAI untuk ikut memantau apakah rancangan / rencana kebijaksanaan dan atau keputusan yang telah diveto, benar-benar telah dipatuhi oleh jajaran aparat bank melalui kegiatan audit.

- Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan juga dapat menggunakan acuan dari hasil kerja SKMR dan sebaliknya memberikan informasi kepada ybs.

(21)

BAB IV

PROSEDUR PELAKSANAAN BUDAYA KEPATUHAN PADA

SETIAP SATUAN KERJA BANK & UNIT USAHA SYARIAH

1. Prosedur kepatuhan pada setiap Satuan kerja Bank & unit Usaha Syariah

Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan dalam melaksanakan adalah memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah serta melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/ atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1) Pengertian Pelaksanaan Budaya Kepatuhan Pada Setiap Satuan Kerja Bank & Unit Usaha Syariah

Yang dimaksud dengan Budaya Kepatuhan adalah nilai, perilaku, dan tindakan yang mendukung terciptanya kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Yang dimaksud Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ex-ante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat Bank kepada Bank Indonesia dan/ atau otoritas pengawas lain yang berwenang.

(22)

Yang dimaksud dengan Prosedur Kepatuhan bagi setiap satuan kerja Bank & Unit Usaha Syariah adalah tata tertib melaksanakan pengawasan, pemantauan, pendataan, dan penyimpulan terhadap penerapan Peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya di bidang operasional Perbankan & operasional Syariah. Tujuan Prosedur Kepatuhan adalah memelihara agar manajemen Bank & Unit Usaha Syariah waspada untuk menghindarkan diri dari kemungkinan kekeliruan memutuskan sesuatu kebijakan dan operasional yang berdampak merugikan Bank.

2) Sasaran Prosedur Kepatuhan Pada Setiap Satuan Kerja Bank & Unit Usaha Syariah.

Prosedur Kepatuhan pada butir 1 diterapkan dalam upaya menilai kesepadanan materi peraturan intern bank yang berlaku pada kelayakan penerapannya dalam operasi Bank, mengacu pada Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lainnya.

3) Tolak ukur Penilaian

Penilaian pada butir 2 menggunakan tolok ukur yang sudah dibakukan oleh Bank Indonesia, baik kuantitatif maupun kualitatif.

4) Satuan Kerja Bank

Yang dimaksud dengan satuan kerja adalah organisasi yang terlibat langsung dalam menyusun kebijakan dan/ atau yang melaksanakan kegiatan operasional perbankan atau operasional Syariah yang terdiri dari Divisi dan Kantor Cabang.

2. Tata Tertib Memantau dan Menjaga Kepatuhan pada setiap Satuan kerja

1) Setiap satuan kerja melaksanakan kegiatan pemantauan dan menjaga agar kegiatan masing-masing unit kerja tidak menyimpang dari peraturan k egiatan-kegiatan tersebut, yang mencakup:

a. Inventarisasi Peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan lainnya, serta Peraturan Intern Bank yang dijadikan pedoman kerja satuan kerja yang bersangkutan; b. Memantau dan mengidentifikasi kelayakan setiap jenis produk / jasa yang dikelola dengan

mengacu kepada peraturan-peraturan yang berlaku;

c. Membuat / mengusulkan perbaikan peraturan intern yang materinya tidak sesuai lagi dengan Peraturan Bank Indonesia atau peraturan perundang-undangan lainnya;

d. Membuat kodifikasi laporan selama bulan Januari sampai dengan Juni, bulan Juli sampai dengan bulan Desember.

2) Seluruh satuan kerja menyampaikan laporan pelaksanaan Kepatuhan kepada pihak ekstern yang tindasannya disampaikan kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan setiap bulan, paling lambat akhir bulan berikutnya.

3) Pemantauan kepatuhan pelaporan dilaksanakan dengan pengisian formulir cakupan kepatuhan pelaporan masing-masing Satuan Kerja untuk disampaikan kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan .

4) Laporan pemantauan kepatuhan dari satuan kerja akan digunakan sebagai bahan laporan Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan kepada Direktur Utama.

(23)

3. Materi Pemantauan Kepatuhan Pelaporan pada setiap Satuan Kerja

Materi laporan kepatuhan kepada pihak ekstern pada setiap Satuan Kerja harus terisi : Nomor, Divisi, Jenis laporan, tujuan, periode laporan dan tanggal penyampaian laporan yang dilampiri dengan bukti pengiriman laporan.

4. Penanggung Jawab Pelaksanaan Kepatuhan pada Satuan Kerja

1) Pelaksanaan kepatuhan merupakan tanggung jawab pejabat yang memimpin Satuan Kerja yang bersangkutan, dalam pengertian bahwa setiap kegiatan operasional satuan kerja tersebut secara konsekuen dan konsisten berpedoman pada peraturan intern Bank dan Peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Peraturan Intern BPD... pada dasarnya tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya ( peraturan ekstern ). Apabila terdapat ketidak sesuaian antara intern Bank dengan peraturan ekstern, maka penanggung jawab beralih kepada pembuat peraturan.

3) Penyimpangan yang terjadi pada satuan kerja dan penyimpangan yang terjadi pada peraturan intern, menjadi tanggung jawab Direktur Bank ( akuntabilitas ).

4) Pemantauan agar butir 1 dan butir 2 dapat berjalan dengan baik (tidak terjadi penyimpangan) menjadi tanggung jawab Direktur Yang M embawahkan Bidang Kepatuhan .

5. Prosedur Pelaksanaan Kepatuhan untuk Masing-masing Satuan Kerja 5.1. Prosedur Kepatuhan Divisi Kredit Agr obisnis & Ritel

5.1.1. Memiliki Kebijakan Perkreditan Bank (KPB), disesuaikan dengan Pedoman Penyusunan Kebijakan Perkreditan Bank (PPKPB) yang dikeluarkan Bank Indonesia dan peraturan-peraturan lain yang berlaku dan memiliki kebijakan Restrukturisasi;

5.1.2. Memiliki pedoman pelaksanaan kredit dengan berdasarkan pada Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) dan pedoman pelaksanaan restrukturisasi kredit;

5.1.3. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan perkreditan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku;

5.1.4. Memiliki Satuan Kerja Komite Kredit dan Satuan Kerja Penyelesaian Kredit Bermasalah atau Tim Pelaksana Restrukturisasi;

5.1.5. Perumusan keputusan dan atau kebijakan yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian wajib dihadiri oleh Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan , atau rancangan keputusan dan atau kebijakan terlebih dahulu diserahkan kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan untuk diadakan pengkajian atau pengujian terlebih dahulu;

5.1.6. Rapat Komite Pemutus Kredit wajib dihadiri oleh Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan . Adapun batasan jumlah kredit yang pelaksanaan rapat komitenya wajib diikuti oleh Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan , besarnya ditentukan dengan Surat Keputusan tersendiri;

5.1.7. Melaksanakan kewajiban pelaporan ke Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan, dengan menyampaikan tembusan kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan ; dan

Comment [PK17]:Disesuaikan dengan masing-masing BPD

Comment [PK18]:Disesuaikan dengan Struktur Organisasi masing-masing BPD

(24)

5.1.8. Menyampaikan tembusan keputusan dan/ atau kebijakan yang bekaitan dengan prinsip kehati-hatian kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan .

5.2. Prosedur Kepatuhan Divisi K redit Menengah & Kor porasi

5.2.1. Memiliki Kebijakan Perkreditan Bank (KPB), disesuaikan dengan Pedoman Penyusunan Kebijakan Perkreditan Bank (PPKPB) yang dikeluarkan Bank Indonesia dan peraturan-peraturan lain yang berlaku dan memiliki Pedoman Pelaksanaan Tugas Supervisi Kredit; 5.2.2. Memiliki pedoman pelaksanaan kredit dengan berdasarkan pada Kebijakan Perkreditan

Bank (KPB);

5.2.3. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan perkreditan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dan peraturan internal Bank;

5.2.4. Melaksanakan kewajiban pelaporan ke Bank Indonesia sesuai dengan ketentu an, dengan menyampaikan tembusan kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan ; dan

5.2.5. Menyampaikan tembusan keputusan dan/ atau kebijakan yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan .

5.3. Prosedur Kepatuhan Divis i Dana/Jasa dan Luar Negeri

5.3.1. Memiliki pedoman pelaksanaan intern yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Divisi Dana/ Jasa & Luar Negeri, dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku;

5.3.2. Perumusan keputusan yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian wajib dihadiri oleh Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan , atau rancangan keputusan diserahkan kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan untuk diadakan pengkajian atau pengujian terlebih dahulu;

5.3.3. Rapat Asset and Liability Management Committee (ALCO) tentang penentuan money market line terhadap calon counterparty dalam rangka penempatan dana dan/ atau transaksi surat-surat berharga, wajib dihadiri oleh atau disampaikan kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan untuk mendapat pengkajian atau pengujian terlebih dahulu. Rapat penentuan besarnya limit transaksi penempatan dan atau surat-surat berharga wajib dihadiri oleh Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan dan dituangkan dengan Surat Keputusan tersendiri; dan

5.3.4. Menyampaikan tembusan keputusan dan/atau kebijakan yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian kepada Direktur Yang Membawahkan Bidang Kepatuhan .

5.4. Prosedur Kepatuhan Divisi Teknolog i Informasi

5.4.1. Memiliki pedoman pelaksanaan intern yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Divisi Teknologi Informasi, dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku;

5.4.2. Memiliki buku pedoman manual maupun sistem aplikasi pengamanan pada setiap penggunaan program pengolahan data secara elektronik;

Comment [PK19]:Disesuaikan dengan Struktur Organisasi masing-masing BPD

Comment [PK20]:Disesuaikan dengan Struktur Organisasi masing-masing BPD

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat exante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,

Adapun Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat preventif untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat exante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta

Fungsi kepatuhan merupakan serangkaian tindakan atau langkah- langkah yang bersifat pencegahan untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,

Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat exante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta

Sama halnya dengan fungsi kepatuhan, maka fungsi manajemen risiko tetap pada tindakan atau langkah-langkah yang bersifat preventif untuk memastikan bahwa

Fungsi Kepatuhan merupakan serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat Preventif untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta

Fungsi kepatuhan merupakan serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat pencegahan untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,