• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sehingga akhirnya PetroChina International Jabung Ltd sebagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sehingga akhirnya PetroChina International Jabung Ltd sebagai"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penelitian ini akan membahas salah satu isu tentang rendahnya akses air bersih di Jambi di mana air merupakan kebutuhan mutlak dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sehingga akhirnya PetroChina International Jabung Ltd sebagai perusahaan multinasional atau Multinational Corporation (MNC) turut membantu masyarakat dalam upaya mendapatkan akses air bersih melalui pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) nya dalam penyediaan air bersih untuk mencapai lingkungan yang sehat dan hijau bagi masyarakat dan perusahaan, di mana isu lingkungan terutama krisis air bersih juga mulai menjadi ancaman yang serius bagi dunia internasional.

Tatanan baru dimulai setelah Perang Dunia usai sehingga tercipta era baru yakni era kontemporer yang di picu oleh proses modern globalization. Pada era kontemporer intensitas hubungan masyarakat meluas dan tak terbatas oleh wilayah, masyarakat antar dunia saling terhubung seakan tak terbatas wilayah dan waktu. Peningkatan hubungan antar masyarakat inilah yang akhirnya menimbulkan ketergantungan antar bangsa yang kemudian mendorong munculnya aktor non negara dalam interaksi hubungan internasional serta aktor non negara tersebut semakin eksis dalam Studi Hubungan Internasional melalui proses globalisasi1, batas-batas negara semakin terkikis dan menghilang menyebabkan

1 Rizki Rahmadini Nurika.(2017).” Peran Globalisasi di Balik Munculnya Tantangan Baru Bagi Diplomasi di Era Kontemporer”.Jurnal Sospol, Vol. 3 No. 1 (Januari-Juni 2017), Hal. 127 diakses melalui website : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sospol/article/download/4404/4685 (13/08/2020 12:13)

(2)

2

aktor non negara memiliki pengaruh yang perlu dipertimbangkan di dunia internasional, salah satu aktor non negara yang memiliki peran penting dalam perekonomian internasional yakni Multinational Corporation (MNC) adalah perusahaan milik negara maju yang beroperasi atau memiliki cabang di negara lain (pada umumnya di negara berkembang), kebijakan operasional MNC yang diterapkan di home country (negara asal) dan host country (negara tuan rumah) tentu berbeda. MNC merupakan salah satu aktor non negara yang memiliki pengaruh yang besar dalam dunia internasional terutama dalam pasar bisnis internasional. MNC memang aktor baru dalam kajian hubungan internasional, namun MNC memiliki peran penting bahkan dapat mempengaruhi keadaan politik serta kebijakan domestik suatu negara.

Kajian MNC dalam studi HI sebenarnya sudah dimulai paska Perang Dunia II pada saat penanaman modal asing non-profit. Munculnya perhatian terhadap peran penting MNC bermula saat nterjadinya fenomena dagang yang dapat ditemukan dari teori klasik David Ricardo. Melalui teori David Ricardo dan teori siklus produk yang dikemukakan oleh Vernon, di mana beliau berpendapat bahwa kajian MNC dapat dipusatkan pada perhatian bentuk-bentuk investasi luar negeri yang ter-integrasi secara horizontal, yakni pembukuan pabrik-pabrik untuk memproduksi barang sejenis di tempat lain di luar negeri yang terdiri dari tiga fase, kemudian Menurut Giplin (1987, 236) melalui teori siklus produk kajian mengenai MNC meluas dalam srtudi HI karena terdapat proses persebaran

(3)

3

teknologi dan integrasi perdagangan serta produksi luar negeri dalam strategi perusahaan pada umumnya.2

Dalam hal ini juga terjadi pergeseran kajian MNCs sebagai cabang dari kajian studi HI yakni dalam isu-isu ekonomi politik internasional yang menjadi cabang isu baru dalam studi manajemen untuk mengkaji masalah pengelolaan orgnanisasional perusahaan lintas negara. Kajian mengenai MNC menjadi isu menarik dan penting untuk dikaji karena kedudukan MNC disuatu negara dapat mempengaruhi kebijakan suatu negara dalam peraturan undang-undang mengenai operasional MNC tersebut yang akan berdampak besar bagi suatu negara.

Globalisasi juga tidak hanya melahirkan aktor baru seperti MNC juga meluasnya isu-isu baru yang bersifat non tradisional dan low politic seperti masalah hak asasi manusia, demokrasi dan demokratisasi, good governance, lingkungan hidup, dll.3 MNC dalam operasionalnya tentu tidak hanya memberikan dampak positif namun juga negatif terutama bagi lingkungan hidup masyarakat sekitar perusahaan. Oleh karena hal ini eksistensi MNC dalam interaksi internasional juga melahirkan konsep baru yakni konsep Corporate

Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh MNC untuk mengurangi

dampak negatif yang ditimbulkan oleh eksploitasi perusahaan. CSR merupakan program perusahaan yang dilakukan untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya

2 Mochamad Yunus, Joko Susanto & M. Muttaqien.(2018).” Urgensi dan Visibilitas Konsolidasi Kajian MNCs dan Kajian INGOs dalam Studi Hubungan Internasional Dewasa Ini”. Global & Strategis, Th. 12, No. 2. Hal 24-25. Diakses melalui website : https://e-journal.unair.ac.id/JGS/article/download/10013/5726 (13/08/2020 12:54 wib)

3 Rizki R. Nurika.(2017).”Peran Globalisasi di Balik Munculnya Tantangan Baru Bagi Diplomasi di Era Kontemporer”. Jurnal Sospol, Vol. 3 No. 1, Hal 126-141 diakses melalui website : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sospol/article/download/4404/4685 (10/12/ 2019,12:11 wib)

(4)

4

pada masyarakat, mengembangkan hubungan dengan Pemda maupun masyarakat, serta terlibat dalam kegiatan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.4

MNC juga beroperasi di Indonesia, salah satunya adalah PetroChina Intenational Jabung Ltd, PetroChina merupakan perusahaan pertambangan asal China yang bergerak dalam pertambangan migas yang beroperasi dibawah pengawasan SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), PetroChina beroperasional di beberapa block yang paling besar yakni berada pada block Jabung terdiri dari block Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat, Jambi.

CSR PetroChina bergerak dalam beberapa aspek diantaranya yakni pendidikan, infrastruktur, kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. CSR dalam pemberdayaan masyarakat dan lingkungan menjadi fokus penulis dalam hal ini dikarenakan wilayah Tanjung Jabung Timur memiliki kondisi akses air bersih yang rendah bahkan paling rendah dibandingkan kabupaten lainnya di Jambi. Tanjung Jabung Timur memiliki kandungan air yang rendah dipengaruhi pula akibat jenis tanah gambut yang tidak baik jika airnya dikonsumsi secara langsung tanpa melalui tahap filtrasi terlebih dahulu. Data survey sosial ekonomi nasional (Susenas, 2017) menujukkan bahwa 76,8 persen rumah tangga di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sumber air minumnya berasal dari air hujan. Kualitas air hujan pun jika terlalu lama durasi penyimpanannya tentu juga tidak

4Maimunah Ismail.(2009).”Corporate Social Resonsibility and its Role in Community Development: an International Prespective”.The Journal of International Social Research Volume

2/9 diakses melalui website :

https://pdfs.semanticscholar.org/af3d/e57362384ddebec54726273eb99192e32e30.pdf (11/12/2019,13:24 wib)

(5)

5

baik bagi kesehatan.5 Prentase akses terhadap air bersih per kabupaten Jambi pada tahun 2013, Tanjung Jabung Timur menempati peringkat terbawah di antara 12 kabupaten yang ada di Jambi yakni akses air bersih Tanjung Jabung Timur hanya sebesar 43,87%.6

Program CSR PetroChina ini juga sejalan SDGS (Sustainable Development Goals), Agenda SDGs yang terdiri dari 17 tujuan dan 169 sasaran yang dimulai dari tahun 2016 dan berakhir pada tahun 20307. SDGs memiliki 5 prinsip dasar yakni : People (manusia), Planet (bumi), Prosperity (kemakmuran),

Peace (perdamaian), Partnership (kerja sama). Berdasarkan prinsip dasar SDGs

yang ke-5 dapat diartikan bahwa dibutuhkannya peran yang aktif dari semua

stakeholder baik pemerintah, masyarakat maupun aktor non pemerintah seperti

organisasi internasional, perusahaan multinasional (MNC), dll. Keterbatasan yang dimiliki Pemda pun menjadi hambatan serius dalam terwujudnya akses air bersih bagi seluruh masyarakat Tanjung Jabung Timur, sehingga dilaksanakan lah program CSR PetroChina dengan Penyediaan filtrasi air bersih di 32 desa yang ada di Tanjung Jabung Timur yang terbagi dalam 5 fase untuk mendukung dan meneruskan program dari pemerintah yang belum berjalan efektif sebelumnya.

5 BPS Provinsi Jambi.(2017).”Statistisk Air Bersih Provinsi Jambi 2017” . Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. Hal. 8 diakses melalui website : https://jambi.bps.go.id/publication/2018/11/07/5d7a77d936c3a2003b41702d/statistik-air-bersih-provinsi-jambi-2017.html (27/08/2019,11:07 wib)

6 Dinas Kesehatan Provinsi Jambi.(2014).“Profil Kesehatan Provinsi Jambi tahun 2013”. Dinkes Provinsi Jambi, hal. 25 diakses melalui website : http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2013/05_Prov_Ja mbi_2013.pdf (27/08/2019,11:20 wib)

7Sekar Panuluh, Melia Riskia F.(2016).”Perkembangan Pelaksanaan Sustainable Developmen Goals (SDGs) di Indonesia”. Paper International NGO Forum on Indonesian Development diakses melalui website : https://www.sdg2030indonesia.org/an-component/media/upload-book/Briefing_paper_No_1_SDGS_-2016-Meila_Sekar.pdf (19/11/2019,20:43 wib)

(6)

6

Pelaksanaan CSR juga sejalan dengan peraturan yang ada di Indonesia yakni, CSR salah satunya diatur dalam dalam Undang-Undang No. 22 tahun 2001 pasal 40 ayat (5) tentang Minyak dan Gas Bumi, diatur bahwa Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang melaksanakan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi sebagaimana dimaksud pasal 5 ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan lingkungan dan masyarakat setempat. Pasal 40 ayat (5) ini dapat diartikan bahwa dengan ikut bertanggung jawab atas mengembangkan lingkungan masyarakat sekitar adalah bentuk kontribusi perusahaan terhadap masyarakat agar tercipta hubungan yang baik antara perusahaan dan masyarakat sekitar operasional.

Penelitian ini akan berfokus pada PetroChina dalam memainkan perannya untuk permasalahan akses air bersih di masyarakat sehingga pembahasan-nya akan menjelaskan lebih dalam mengenai peristiwa tersebut, di mana penelitian ini menjelaskan dan menjabarkan bagaimana upaya dari PetroChina dalam meningkatkan kualitas air bersih bagi masyarakat Tanjung Jabung Timur sebagai tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat dikarenakan masyarakat Tanjung Jabung Timur rawan mengalami krisis air terutama pada musim kemarau, selain itu air yang dihasilkan dari tanah gambut di Tanjung Jabung Timur mempengaruhi kualitas air seperti berwarna, berasa, bahkan berkarat. Di samping itu, selain air sumur masyarakat juga mengonsumsi air hujan yang mana kedua jenis air tersebut tidak baik jika dikonsumsi tanpa adanya filtrasi, oleh karena air adalah kebutuhan mutlak manusia yang harus dipenuhi dan jika kualitas air tersebut juga tidak baik maka air akan menjadi akar permasalahan bidang lain seperti kesehatan dan perekonomian yang akhirnya akan merugikan manusia.

(7)

7

Program CSR ini tidak hanya dilaksanakan di Ring I (jarak sekitar 10km) atau hanya wilayah Geragai sebagai lokasi operasional PetroChina namun melebihi tanggungan Ring I yakni mencakup seluruh kabupaten dengan 32 kecamatan dengan luas wilayah kab. Tanjung Jabung Timur yakni 5.445 Km². CSR PetroChina diharapkan dapat menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan hijau dengan adanya penyediaan filtrasi air bersih yang akan mendorong penghijauan lingkungan dan pembangunan perekonomian karena dengan adanya lingkun hidup yang baik maka masyarakat dapat berfokus pada aspek lain seperti pembangunan ekonomi. Selain itu, Tanjung Jabung Timur juga mengalami kebakaran hutan hampir setiap tahun oleh karena itu buruk dampaknya bagi masyarakat dan perusahaan dengan adanya akses air yang baik maka perusahaan dapat membantu masyarakat dalam menyediakan air bersih agar masyarakat dapat menjaga lingkungan hidupnya tetap sehat dan hijau untuk meminimalisasi kebakaran hutan yang akan membahayakan operasional pertambangan perusahaan dan kesehatan masyarakat dengan gangguan kabut asap.

Berdasarakan urgensi yang telah dijelaskan diatas mengenai rentan nya krisis akses air bersih di wilayah Tanjung Jabung Timur Tanjung Jabung Timur: baik dikarenakan sumber konsumsi air masyarakat, jenis tanah, dan akibat rendahnya air bersih yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan melatar belakangi penulis dalam melakukan penelitian ini dengan melihat bagaiamana peran PetroChina dalam membantu masyarakat dalam masalah tersebut melalui program CSR-nya. selain itu menjadi menarik untuk mengkaji pelaksanaan CSR ini melalui sisi PetroChina karena CSR filtrasi air bersih yang dilaksanakan

(8)

8

PetroChina juga tidak hanya mencakup Ring I dengan jarak sekitar 10km, yakni mencakup 32 desa yang tersebar di seluruh Kecamatan yang ada di Tanjung Jabung Timur, karena MNC terkadang mengabaikan kewajibannya untuk melakukan tanggung jawab sosialnya dan cenderung merugikan, namun melalui penelitian ini menjadi salah satu contoh bahwa tidak seluruh MNC yang ada dapat merugikan negara akan tetapi sebaliknya, PetroChinja dapat membantu masyarakat dan Pemda dalam mengatasi akses air bersih di wilayah Tanjung Jabung Timur, oleh karena hal tersebut penulis merumuskan penelitian skripsi yang berjudul “ANALISIS UPAYA PETROCHINA INTERNATIONAL

JABUNG LTD DALAM PELAKSANAAN CSR MELALUI PROGRAM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI WILAYAH TANJUNG JABUNG TIMUR”

1.2 Pertanyaan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana upaya Petrochina International Jabung Ltd dalam pelaksanaan program CSR penyediaan air bersih di wilayah Tanjung Jabung Timur?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Program CSR PetroChina dalam penyediaan air bersih di wilayah Tanjung Jabung Timur.

(9)

9

2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh PetroChina dalam pelaksanaan program penyediaan air bersih di wilayah Tanjung Jabung Timur.

1.3.2 Manfaat Penelitian 1.3.2.1 Manfaat Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dan dapat menjadi referensi riset selanjutnya dalam topik besar jurusan Hubungan Internasional dalam mata kuliah Intermestik yang membahas operasional MNC dan Program CSR nya yang dilakukan sebagai upaya mengurangi dampak negatif operasional bisnis perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan.

1.3.2.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis diharapkan penelitian ini dapat menyumbangkan pemikiran terhadap solusi permasalahan yang berkaitan dengan implementasi CSR PetroChina dalam membantu pemerintah daerah untuk mewujudkan akses air bersih bagi semua kalangan masyarakat. Selain itu diharapkan dapat menjadi referensi PetroChina dalam mengembangkan program CSR nya agar tepat sasaran dan dapat berintegrasi dengan program pemerintah daerah di wilayah Tanjung Jabung Timur.

1.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan untuk dapat menganalisa dan membandingkan penelitian yang sudah pernah dilakukan dan penelitian penulis

(10)

10

saat ini sehingga tidak terjadi kesamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu penulis diantaranya adalah :

Penelitian pertama berjudul “Implementation od CSR Programs Toward

Achievement of The SDGs Target” yang ditulis oleh Weni Apriliyani dan

Novita8. dalam penelitian ini penulis berhasil mengidentifikasi bahwa penelitian disini melibatkan aktor non-pemerintah yakni perusahaan PT Holcim Indonesia Tbk dalam menjalankan program CSR-nya, Berdasarkan penelitian ini kita dapat menyimpulkan bahwa aktor non-pemerintah (perusahaan PT Holcim) juga memiliki pengaruh yang besar dalam pemberdayaan masyarakat dan membantu pemerintah mewujudkan target SDGs dalam beberapa bidang melalui program CSR-nya.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian penulis yakni di mana kesamaan dalam menjelaskan bahwa program CSR perusahaan dapat membantu pemerintah dalam mendukung program SDGs yang peduli terhadap tanggung jawab lingkungan dan masyarakat di Indonesia.

Penelitian kedua berjudul “Fungsi Corporate Social Responsibility (CSR)

dalam Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat” yang ditulis oleh

Rahmadani, Santoso Tri, dkk9 dalam penelitian ini penulis berhasil mengidentifikasi bahwa program CSR perusahaan merupakan kewajiban

8Weni Apriliyani, Novita.(2019).”Implementation od CSR Programs Toward Achievement of The SDGs Target”. Accounting Research Journal of Sutaatmadja (Accruals). Volume 3, NO. 1 edisi Maret. diakses melalui website : https://media.neliti.com/media/publications/277836-implementation-of-csr-programs-toward-ac-204ce541.pdf (23/11/2019,20:25 wib)

9 Rahmadani, Santoso Tri, dkk.(2018).”Fungsi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pengembangan dan Pmberdayaan Masyarakat”. Social Work Jurnal. Volume 8 No. 2 ISSN: 2339-0042 diakses melalui website : http://jurnal.unpad.ac.id/share/article/download/20081/9330 (23/11/2019,21:15 wib)

(11)

11

perusahaan terhadap masyarakat dan berdasarkan CSR dari perusahaan dapat dilaksanakannya pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat dapat secara aktif berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat secara mandiri.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian penulis yakni dalam penelitian ini CSR memiliki peran penting dalam pemberdayaan dan pengembangan masyarakat sehingga dalam pelaksanaan CSR harus tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan Pemda terutama masyarakat wilayah operasional. Program CSR perusahaan memiliki fungsi yang sangat berpengaruh dalam pembangunan masyarakat yang dapat berdiri secara aktif dan mandiri. Dapat disimpulkan bahwa dengan dilaksanakannya program CSR berfungsi pada pemberdayaan dan pengembangan masyarakat melalui program yang tepat sasaran di mana masyarakat menjadi community worker dalam program CSR, sehingga masyarakat dapat secara mandiri mengetahui potensi wilayahnya.

Penelitian ketiga berjudul “Collaboration Srategy dalam Implementasi

Corporate Social Responsibility (CSR): Studi Kasus Aqua Danone Klaten” yang

ditulis oleh Qurratie Zain10. Dalam penelitian ini peneliti berpendapat bahwa MNC merupakan salah satu bentuk implementasi globalisasi ekonomi yang mana MNC juga dapat mempengaruhi perekonomian hingga kebijakan suatu negara. MNC selain melakukan eksploitasi demi mencapai kepentingannya namun MNC juga harus melakukan tanggung jawab sosialnya yang akan menjembatani antara kepentingan perusahaan dengan masyarakat sekitar.

10Qurratie Zain.(2015).“Collaboration Srategy dalam Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR): Studi Kasus Aqua Danone Klaten”.Jurnal Hubungan Internasional Tahun VIII, No. 2 diakses melalui website : http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jhi8835eaa814full.pdf (16/12/2019,19:49 wib)

(12)

12

Relevansi penelitian ini adalah pentingnya program CSR yang berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat berdampak positif bagi keberlangsungan perusahaan, karena dampak eksploitasi dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan masyarakat maka perlu program yang dapat menjembatani hubungan yang baik bagi masyarakat dengan perusahaan sehingga semua pihak tidak merasa dirugikan, serta program CSR yang dilakukan harus sejalan dengan pemberdayaan lingkungan yang berkelanjutan. Program CSR juga dapat meredam kemarahan masyarakat akibat eksploitasi perusahaan seperti PT Aqua Danone, program CSR dengan strategi kolaborasi bersama LSM, media massa berhasil membangun citra yang baik bagi perusahaan.

Penelitian ke-empat berjudul “Implementasi Corporate Social

Responsibility dan Dampaknya terhadap Keberlangsungan Bisnis Perusahaan Multinasional (Studi pada PT. Newmont Nusa Tenggara)” yang ditulis oleh

Irfan Kharisma Putra, Suharyono, dkk11. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa program CSR perusahaan berdampak positif pada keberlangsungan operasional bisnis nya. Hasil penelitian ini, perusahaan harus dapat menciptakan penanggulangan dan pencegahan dalam pelaksanaan bisni snya terutama dampak negatif pada lingkungan masyarakat karena adanya dampak negatif tersebut dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis perusahaan. Dilaksanakannya program CSR merupakan kewajiban yang mana merupakan investasi jangka panjang perusahaan, selain itu dengan dilaksanakannya program

11Irfan Kharisma Putra, Suharyono, dkk.(2014).“Implementasi Corporate Social Responsibility dan Dampaknya terhadap Keberlangsungan Bisnis Perusahaan Multinasional (Studi pada PT. Newmont Nusa Tenggara)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 12 No. 2 edisi Juli. Diakses melalui website : https://media.neliti.com/media/publications/83431-ID-implementasi-corporate-social-responsibi.pdf (17/12/2019,19:10 wib)

(13)

13

CSR dapat membangun citra yang baik untuk pemerintah maupun masyarakat dibuktikan dengan pemberian penghargaan dari Pemda. Dari citra yang baik hal tersebut mempermudah mendapatkan izin perpanjangan KK (Kontrak Kerja).

Relevansi penelitian ini dengan penelitian penulis adalah pelaksanaan CSR perusahaan harus meminimalisasi dampak negatif operasional perusahaan dan harus memperhatikan aspek pembangunan berkelanjutan sehingga tercipta citra yang baik dan sebagai investasi operasional bisnis perusahaan dalam jangka panjang.

Penelitian kelima berjudul “Corporate Social Responsibility (CSR) dalam

Prespektif Pembangunan Berkelanjutan” yang ditulis oleh Sunaryo12. Penelitian mencoba menjelaskan program CSR yang memperhatikan pembangunan berkelanjutan yang patuh terhadap aspek yuridis Indonesia. Hasil penelitian ini adalah dalam peraturan Undang-Undang Indonesia telah banyak mengatur mengenai pelaksanaan CSR suatu perusahaan sehingga perusahaan perlu memperhatikan aspek lingkungan di samping sosial dan ekonomi agar tercipta pelestarian lingkungan dan eksistensi perusahaan dalam mencapai corporate

sustainability.

Relevansi penelitian ini adalah kesamaan mengenai pembahasan pelaksanaan CSR telah diatur oleh UU Indonesia akibat banyaknya dampak buruk terhadap lingkungan yang disebabkan oleh eksploitasi perusahaan, maka perusahaan diwajibkan patuh pada perundang-undangan dalam menjalankan

12Sunaryo.(2013).“Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Prespektif Pembangunan Berkelanjutan”. Fiat Justitia Jurnl Ilmu Hukum Volume 7 No. 1 edisi Januari-April. Diakses melalui website : https://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/fiat/article/download/363/322 (17/12/2019,20:22 wib)

(14)

14

program CSR nya agar mencapai corporate sustainability yang tidak mengutamakan aspek lingkungan demi pembangunan berkalnjutan.

Penelitian ke-enam berjudul “Strategi Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan (CSR) PT Pertamina melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dalam Pertamina Sehati” yang ditulis oleh Yumna Nurtanty

Tsamara, Santoso Tri Raharjo,dkk13. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Pertamina dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam konteks implementasi SDGs melalui program ‘Sehat Anak Tercinta Dan Ibu’ (Sehati). Hasil penelitian ini adalah program CSR mengandung niai etis dan filantropis dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. PT Pertamina mengadakan program untuk mencegah adanya kekurangan gizi terhadap balita dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dikarenakan Indonesia pada saat ini menghadapi tantangan yang besar dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan dalam bidang kesehatan dan lingkungan.

Relevansi penelitian ini adalah melalui program Sehati PT Pertamina mencoba membantu pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan lingkungan yang baik bagi masyarakat untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Maka pemerintah tidak bisa berdiri sendiri untuk mewujudkan program pembangunan berkelanjutan, harus ada kerja sama dengan pihak lainnya baik masyarakat, maupun swasta.

13 Yumna Nurtanty Tsamara, Santoso Tri Raharjo,dkk.(2018).“Strategi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) PT Pertamina melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dalam Pertamina Sehati”. Social Work Jurnal. Volume 8 No. 2. ISSN – 2339-0042 diakses melalui website : http://jurnal.unpad.ac.id/share/article/view/20083 (18/12/2019,19:46 wib)

(15)

15

Penelitian ketujuh adalah penelitian yang dilakukan oleh Siti Rokiyah (penelitian penulis sendiri) dengan judul “Analisis Upaya Petrochina

International Jabung Ltd dalam Pelaksanaan CSR Melalui Program Penyediaan Air Bersih Di Wilayah Tanjung Jabung Timur” penelitian ini

mencoba menjelaskan dan menjabarkan upaya yang dilakukan oleh PetroChina sebagai MNC yang beroperasi di block Jabung harus menjalankan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat dan lingkungan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan akibat operasional perusahaan sehingga tidak hanya perusahaan saja yang mendapatkan keuntungan namun masyarakat juga dapat merasakan dampak positif dari pembangunan perekonomian tersebut.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu No Nama dan Judul Penelitian Metode / Konsep Hasil Penelitian 1. “Implementation od CSR Programs Toward Achievement of The SDGs Target” Ditulis oleh : Weni Apriliyani &

Novita Metode penelitian : Deskriptif. Teori / Konsep : -Stakeholders Theory -Tripel Buttom Line -Sustainable Development Goals (SDGs)

Hasil dari penelitian ini adalah Program CSR PT. Holcim Indonesia Tbk. Telah berhasil dalam memberdayakan masyarakat Cilacap terutama dalam mencapai target SDGs dalam bidang perekonomian seperti dlaksanakan nya

pemberian modal bagi UMKM, dilaksanakannya Posdaya yakni pelatihan mengolah SDA yang ada, menyediakan lapangan pekerjaan dan beasiswa bagi masyarakat. Program CSR PT Holcim hanya dapat mencapai target dalam bidang ekonomi dan tidak dalam bidang sosial dan lingkungan.

(16)

16 2. “Fungsi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat” Ditulis oleh : Rahmadani, Santoso Tri, dkk Metode penelitian : Deskriptif. Teori / konsep : -Corporate Social Responsiblty (CSR). -Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Hasil penelitian ini adalah program CSR perusahaan berfungsi untuk membuka peluang meningkatkan

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat dapat secara aktif dan mandiri menemukan potensi wilayahnya dan dapat memecahkan

permasalahan yang ada di dalam masyarakat itu sendiri. Serta, program CSR perusahaan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat agar tepat sasaran. 3. “Collaboration Srategy dalam Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR): Studi Kasus Aqua Danone Klaten” Ditulis oleh : Qurratie Zain Metode penelitian : Deskriptif Kualitatif. Teori / Konsep : -MNC - Konsep CSR

Hasil penelitian ini adalah Program CSR yang dilakukan oleh PT Aqua Danone bertujuan untuk meredam protes warga yang tergabung dalam KRAKED (Koalisi Rakyat Klaten Untuk Keadilan), warga sempat melakukan long mrach karena akibat operasional PT Aqua Danone masyarakat beranggapan bahwa keberadaannya

mengakibatkan kekeringan hingga masyarakat berebut air untuk dikonsumsi. PT Aqua Danone akhirnya melakukan program CSR dengan

berkolaborasi bersama LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan Media Massa demi

membangun kepercayaan

bersama bahwa PT Aqua Danone akan melaksanakan anggung jawab sosialnya dengan baik. Hasil dari kerja sama tersebut PT Aqua Danone melaksanakan beberapa program CSR yakni melakukan pemberdayaan lingkungan, Membangun Koperasi Lembaga

Pengembangan Agribisnis Pusur Lestari atau Koperasi “LPA Pusur Lestari”, selain itu PT Aqua

(17)

17

Danone juga bekerja sama dengan walhi dalam pelaksanaan program CSR-nya. Selain LSM PT Aqua Danone juga bekerja sama dengan media massa dalam memperbaiki citra nya dikarenakan peran media sangat penting dalam membangun citra di era digital seperti saat ini.

4. “Implementasi Corporate Social Responsibility dan Dampaknya terhadap Keberlangsungan Bisnis Perusahaan Multinasional (Studi pada PT. Newmont Nusa Tenggara)”

Ditulis oleh : Irfan Kharisma Putra, Suharyono, dkk. Metode penelitian : Teori / konsep : -Bisnis Internasional -Multinasional Corporation (MNC) -CSR

Hasil penelitian ini adalah CSR merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh perusahaan agar dapat menciptakan citra yang baik serta mempermudah perizinan KK dalam jangka panjang. Namun, dalam pelaksanaan CSR harus memperhatikan

pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat agar dapat

mengurangi dampak negatif pada lingkungan, serta pelaksanaan CSR PT. NTT harus tepat agar masyarakat dapat berdiri secara mandiri tidak bergantung pada Comdev PT. NTT. 5. “Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Prespektif Pembangunan Berkelanjutan” Ditulis oleh : Sunaryo. Metode penelitian : kualitatif normatif. Teori / Konsep : -UU Indonesia mengenai pelaksanaan CSR (Green Constitution UUD 1945) -Pembangunan Berkelanjutan

Hasil penelitian ini adalah : program CSR akhirnya menjadi tuntutan karena diakibatkan oleh meningkatnya kerusakan

lingkungan di Indonesia seperti berkurangnya keragaman hayati, kerusakan hutan dan lahan akibat eksploitasi besar-besaran oleh perusahaan. Aspek lingkungan harusnya menjadi aspek penting pada CSR sehingga konsep pembangunan berkelanjutan dapat tercermin dalam pelaksanaan CSR di Indonesia. Program-program CSR perusahaan harus berorientasi pada Dasakarya Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) sebagai pedoman dalam pelaksanaan CSR yang

berintegrasi dengan pembangunan berkelanjutan sehingga SDA yang

(18)

18

ada dapat dinikmati antar generasi di masa mendatang. 6. “Strategi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) PT Pertamina melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dalam Pertamina Sehati” Ditulis oleh : Yumna Nurtanty Tsamara, Santoso Tri Raharjo,dkk. Metode penelitian : deskriptif kualitatif. Teori / Konsep : -CSR -Normative stakeholder theory -Universal Rights -Pembangunan Berkelanjutan -Common good

Hasil penelitian ini adalah dalam implementasi SDGs melalui program CSR PT Pertamina, PT Pertamina berupaya untuk

menciptakan program yang dapat meningkatkan terjamin nya kesehatan bagi ibu dan anak yakni program Sehati (Sehat anak Ibu) yang mana program ini

berorientasi pada terjaminnya kesehatan dan lingkungan yang baik bagi ibu dan anak serta PT Pertamina juga bekerja sama dengan PKBI untuk membantu pemerintah dalam menghadapi tantangan kesehatan dan lingkungan di Indonesia. 7. “Analisis Upaya Petrochina International Jabung Ltd dalam Pelaksanaan CSR Melalui Program Penyediaan Air Bersih Di Wilayah Tanjung Jabung Timur”

Ditulis oleh : Siti Rokiyah Metode penelitian : Deskriptif kualitatif. Teori / konsep : -CSR (3P)

Hasil penelitian ini adalah wilayah Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah yang rawan dan sering mengalami krisis air terutama di musim kemarau, bahkan masyarakatnya masih terbiasa mengonsumsi air hujan dan sumur tanpa filtrasi yang dapat berakibat buruk terhadap kesehatan sehingga Pemda bekerja sama dengan PetroChina untuk meningkatkan akses air bersih masyarakat Tanjung Jabung Timur dengan

dilaksanakannya Program CSR PetroChina dengan bentuk

penyediaan filtrasi air bersih di 32 desa, sehingga hal ini dapat membantu pemerintah daerah dalam mencapai pembangunan berkelanjutan yakni mengenai akses air bersih yang tertera dalam SDGs poin ke 6.

(19)

19

Berdasarkan penelitian terdahulu diatas program CSR suatu perusahaan cenderung mengedepankan aspek ekonomi dan sosial serta mengesampingkan aspek lingkungan, namun pada kenyataannya aspek lingkungan adalah aspek paling penting dalam pelaksanaan CSR dikarenakan dampak operasional bisnis perusahaan banyak yang merugikan lingkungan sekitar. Perusahaan-perusahaan yang melakukan CSR dengan studi kasus diatas cenderung melakukan CSR untuk meningkatkan citra baik di mata masyarakat dan pemerintah dan tidak sedikit yang mengesampingkan dampak operasional persahaan terhadap kerusakan lingkungan.

Penelitian penulis memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya yakni berfokus pada pemberdayaan masyarakat dengan penyediaan air bersih yang diakibatkan oleh rendahnya akses air bersih di lingkungan masyarakat, serta belum ada penelitian yang mengangkat isu program CSR PetroChina dalam Penyediaan Air Bersih di wilayah Tanjung Jabung Timur, oleh karena itu penelitian ini menjadi menarik karena air bersih merupakan kebutuhan mutlak manusia dalam aktivitas kehidupan sehari-harinya. Air bersih juga merupakan jembatan untuk mencapai sanitasi yang baik. Kesehatan manusia sangat bergantung pada lingkungan hidupnya terutama sumber air yang dikonsumsi. Maka implementasi CSR yang berorientasi pada kelestarian lingkungan terutama pembangunan berkelanjutan sangatlah penting demi menjaga kelestarian lingkungan dan eksistensi perusahaan di mata pemerintah dan masyarakat.

(20)

20

1.5 Landasan Konseptual

Studi Hubungan Internasional kontemporer telah mengalami perkembangan yang pesat sehingga menimbulkan aktor-akor baru seperti NGOs, kelompok etnik, MNC, global social movement, dll, tak hanya aktor-aktor dalam hubungan internasional yang berkembang namun juga muncul isu-isu baru yang bersifat low politic seperti kerusakan lingkungan, kesetaraan gender, global warming, food security, human security, dll yang mana peran dari aktor-aktor baru dan isu-isu baru yang bermunculan tersebut kian signifikan dalam ranah interaksi ekonomi-politik global.14

Adanya transformasi aktor dan isu dalam studi Hubungan Internasional kontemporer akhirnya menimbulkan berbagai pendekatan, konsep dan teori alternatif dalam hubungan internasional yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dan penyelesaian akan suatu permasalahan karena grand theories tidak cukup bisa menjelaskan berbagai isu dan aktor baru dalam hubungan internasional, sehingga dalam penelitian ini penulis juga menggunakan teori dan konsep alternatif dalam studi Hubungan Internasional untuk menjelaskan fenomena yang terjadi.

1.5.1 Konsep Coporate Social Responsibility (CSR)

Konsep CSR mulai popular pada tahun 1953 dengan adanya buku yang ditulis oleh Howard R. Bowen yakni buku “Social Responsibilities of the

14Sonny Sudiar, Yuniarti.(2017).”Konribusi Critical Theory dalam Perkembangan Studi Hubungan Internasional di Indonesia”.Dauliyah, Vol. 2, No. 1, diakses melalui wbsite : https://www.researchgate.net/profile/Sonny_Sudiar/publication/320339858_KONTRIBUSI_CRIT ICAL_THEORY_DALAM_PERKEMBANGAN_STUDI_HUBUNGAN_INTERNASIONAL_DI

_INDONESIA/links/5be52bdba6fdcc3a8dc89df0/KONTRIBUSI-CRITICAL-THEORY- DALAM-PERKEMBANGAN-STUDI-HUBUNGAN-INTERNASIONAL-DI-INDONESIA.pdf?origin=publication_detail (16/12/2019,14:36 wib)

(21)

21

Businessman” yang membuka jalan berkembangnya CSR hingga tahun 1960-an

yang disebabkan oleh kemiskinan, dan keterbelakangan lainnya. Definisi CSR menurut World Bank yakni “The commitment of business to contribute to

sustainable economic development working with employees and their representatives the local community and society at large to improve the quality of life, in ways that are both good for business and good for development”15.

Davis dan Blosmstrom (t,t) mendefinisikan CSR dalam 2 poin yakni; to

protect (melindungi) dan to improve (meningkatkan).16 Artinya adalah dalam pelaksanaan CSR adalah kewajiban dari MNC untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh perusahaan dalam eksploitasi sumber daya alam. Selain itu, MNC juga harus dapat memberikan kontribusi positif dengan melakukan pemberdayaan masyarakat agar dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat untuk hidup yang lebih baik.

Definisi lain yakni dari lingkar studi CSR Indonesia, yang mana CSR adalah upaya sungguh-sungguh dari entitas bsnis meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Sedangkan menurut Aghata berdasarkan buku yang beliau tulis dalam Home and Watts, 2000 dengan judul “Corporate Social Responsibility : Making Good Business Sense” yang mana dapat diartikan bahwa CSR menurut Aghata di definisikan sebagai suatu komitmen dari pelaku bisnis

15 M. Azis Firdaus.(2011).”Kemitraan Pemerintah dan Swasta dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Melalui Imlementasi CSR”. Proceeding Simposium Nasional Otonomi Daerah 2011. Isbn : 978-602-96848-2-7. Hal. 30 diakses melalui website : http://lab-ane.fisip-untirta.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/5%20azis%20firdaus.pdf (31/08/2019,16:31 wib)

(22)

22

untuk berperilaku etis dan ber-kontribusi terhadap pengembangan ekonomi, bahkan meningkatkan kualitas hidup bagi tenaga kerjanya serta komitmen terhadap masyarakat lokal secara lebih luas17.

Menurut John Elkington yang telah melakukan terobosan besar terhadap konsep CSR, beliau mengatakan bahwa dalam implementasi CSR harus ada 3 konsep yang penting untuk diperhatikan yakni 3P (Profit, People, dan Planet) yang dituangkan dalam bukunya “Cannibals with Forks, the Triple Bottom Liine

of Twentieth Century Business” sehingga dalam melaksanakan program CSR-nya

perusahaan harus memperhatikan konsep 3P menurut John Elkington : a. Profit (Keuntungan)

Operasional bisnis perusahaan tentu memiliki orientasi utama pada keuntungan yang akan perusahaan dapat kan agar dapat terus melangsungkan operasional bisnis nya, dalam hal ini orientasi keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan cenderung mengarah pada pendapatan ekonomi perusahaan, namun perusahaan tidak cukup jika hanya melakukan eksploitasi dengan keuntungan yang didapatkan pihak perusahaan saja, perusahaan harus memberikan keuntungan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

b. People (Masyarakat)

Perusahaan harus melakukan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat, masyarakat juga harus mendapatkan keuntungan dari operasional bisnis perusahaan demi menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dan masyarakat yang mana hal tersebut berdampak positif bagi kedua pihak baik

17 Ibid., hal 30-31.

(23)

23

dalam keberlangsungan bisnis perusahaan dan keuntungan yang diperoleh masyarakat dari perusahaan sebagai dampak dari eksploitasi yang dilaksanakan oleh perusahaan seperti adanya program CSR untuk memberdayakan masyarakat misalnya pemberdayaan kelompok tani masyarakat, pemberdayaan UMKM, dll.

c. Planet (Kelestarian Lingkungan)

Perusahaan melakukan eksploitasi sumber daya alam dan harus melaksanakan tanggung jawab sosialnya tidak hanya pada masyarakat namun juga pada lingkungan sekitar. Oleh karena itu program CSR perusahaan seharusnya memperhatikan aspek lingkungan yakni memberdayakan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan, karena keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan didapatkan dari eksploitasi sumber daya alam maka sudah seharusnya perusahaan juga mengeluarkan biaya untuk menjaga kelestarian lingkungan di wilayah operasional sehingga tercipta lah program tanggung jawab sosial yang efisien bagi perusahaan, masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Konsep diatas menjadi acuan dalam melakukan penelitian ini. Munculnya aktor baru seperti MNC dan isu-isu low politic dalam studi Hubungan Internasional juga melahirkan konsep alternatif dalam penyelesaian suatu masalah. Munculnya MNC sebagai aktor baru dalam hubungan internasional juga melahirkan konsep baru yakni konsep CSR yang wajib dilaksanakan oleh perusahaan demi mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh eksploitasi yang dilakukan perusahaan. Selain itu, CSR juga dapat memperbaiki citra perusahaan dan menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah maupun masyarakat sehingga berdampak baik pada operasional bisnis perusahaan tersebut.

(24)

24

1.5.2 Konsep Sustainable Development

Konsep pembangunan berkelanjutan mulai terkenal saat Meadow mem-publikasikan tulisannya “The limit to Growth” pada tahun 1972 yang mana pembangunan ekonomi akan terbatas pada sumber daya alam yang menyebabkan terbatasnya barang dan jasa. Kemudian, konsep pembangunan berkelanjutan ini kembali popular dikarenakan adanya konferensi lingkungan hidup di Stockholm. Di mana Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaksanakan konferensi lingkungan hidup (United Nations Conference on Human Environment) yang menghasilkan badan khusus lingkungan yakni UNEP (United Nations Environmental Programme). Kemudian PBB pada tahun 1983 membentuk yang mana World Commission on Environment and Development (WCED), yang mana akhirnya badan ini menghasilkan sebuah artkel Brundland yang berjudul Our Common

Future18.

Dalam artikel WCED Our Common Future di mana isu yang diangkat adalah sustainable development yang kemudian artikel ini dikenal dengan laporan Brundland.19 Dalam laporan tersebut dapat diartikan definisi Pembangunan Berkelanjutan adalah upaya yang dapat memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa merusak kemampuan generasi di masa depan dalam memenuhi

18 Askar jaya.(2004).”Konsep Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)” . Jurnal Institut Pertanian Bogor. Diakses melalui website :

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195207251978031-ACE_SURYADI/askar_jaya.pdf pada tanggal 31 agustus 2019 pukul 16:49 wib.

19 Santi Sisworini.(2013).” Efektifitas Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Perusahaan Multinasional (Mnc) Terhadap Masyarakat Lokal (Studi Kasus : Program Csr Community Development P.T Tirta Investama Pandaan)”. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.

(25)

25

kebutuhannya. Konsep ini menuntut dan menekankan bahwa dalam proses pemenuhan pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan standar lingkungan.

Berdasarkan WCED Pembangunan ekonomi erat kaitannya dengan lingkungan dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Sehingga konsep pembangnuan ekonomi neo-klasikal menyatakan bahwa “sustainable

development is one that meets the needs of the present without compromising the ability of the future generations to meet their own need” yang berarti bahwa

pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan di masa depan20.

Paska konferensi Stockholm, muncul pihak developmentalist dan environmentalist yang sama-sama mengajak dunia internasional untuk peduli lingkungan yang kemudian terselenggarakannya KTT Bumi (Earth Summit) di Brazil dengan slogan “Think Globally, Act Locally”. Tindakan KTT Bumi ini juga ditindak lanjuti dengan diadakannya World Summit on Sustainable

Development (WSSD) atau biasa dikenal dengan KTT Pembangunan

Berkelanjutan21.

WSSD menghasilkan dokumen penting yakni dokumen MDGs (Millenium Development Goals) yang didalamnya memuat beberapa bidang utama dalam program pembangunan berkelanjutan. MDGs juga menghapus pemikiran tentang pentingnya mengejar aspek ekonomi tanpa memperhatikan aspek lingkungan, karena seharusnya semua aspek yakni ekonomi, sosial, lingkungan harusnya berintegrasi dalam program pembangunan berkelanjutan. Sehingga pada bulan

20Ibid hal. 2

(26)

26

mei 2003 Komisi ekonomi PBB mulai mengerahkan menter lingkungan hidup Eropa untuk meratifikasi dan melaksanakan MDGs22. Seiring perkembangannya MDGs akhirnya ditindak lanjuti dengan adanya SDGs (Sustainable Development Goals).

WSSD menghasilkan dokumen penting yakni dokumen MDGs (Millenium Development Goals) yang didalamnya memuat beberapa bidang utama dalam program pembangunan berkelanjutan. MDGs juga menghapus pemikiran tentang pentingnya mengejar aspek ekonomi tanpa memperhatikan aspek lingkungan, karena seharusnya semua aspek yakni ekonomi, sosial, lingkungan harusnya berintegrasi dalam program pembangunan berkelanjutan. Sehingga pada bulan mei 2003 Komisi ekonomi PBB mulai mengerahkan menteri lingkungan hidup Eropa untuk meratifikasi dan melaksanakan MDGs23. Seiring perkembangannya MDGs akhirnya ditindak lanjut dengan adanya SDGs (Sustainable Development Goals).

Menurut IUCN (International Union for the Conversation of Nature and Natural Resources ) 1991 mendefinisikan pembangunan berkelanjutan yakni To

improve the quality of life while living within the carrying capacity of ecosystems.

Dari definisi tersebut dapat kita pahami bahwa pembangunan berkelanjutan

22 Iwan Setiawan.(2007).”Upaya Mewujudkan Pembangunan erkelanjutan Melalui Pendidikan Lingkungan” jurnal Vol.7 No.1 diakses melalui website : https://ejournal.upi.edu/index.php/gea/article/view/1715

23 Iwan Setiawan.(2007).”Upaya Mewujudkan Pembangunan erkelanjutan Melalui Pendidikan Lingkungan” jurnal Vol.7 No.1 diakses melalui website : https://ejournal.upi.edu/index.php/gea/article/view/1715

(27)

27

dilakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menjaga dan mendorong kapasitas pada ekosistemnya24.

Dalam pelaksanaan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan tentu harus didukung oleh social sustainability baik dalam pemberdayaan lingkungan maupun masyarakatnya. Dalam pelaksanaan sustainable development aspek ekonomi, sosial dan lingkungan harus saling berintegrasi yang kemudian hal ini merupakan landasan bahwa dalam pelaksanaan CSR harus berorientasi pada sustainable

development dan keduanya pun saling terikat karena melalui pelaksanaan CSR

merupakan jembatan untuk meraih sustainable development.

PetroChina International Jabung Ltd telah melakukan berbagai program CSR dengan tujuan dapat menguragi dampak negatif operasional perusahaan di samping itu, program CSR perushaan juga dilakukan dengan bekerja sama dengan Pemda yang mana dalam program penyediaan air bersih ini diharapkan dapat meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat dikarenakan rendahnya akses bersih di wilayah Tanjung Jabung Timur yang mana kualitas air yang rendah tersebut dapat mengganggu kesehatan masyarakat.

Dalam hal ini penulis memfokuskan penelitian dengan mengidentifikasi bagaimana upaya yang dilakukan oleh PetroChina dalam pelaksanaan program CSR nya dengan penyediaan akses air bersih bagi masyarakat Tanjung Jabung Timur, dalam hal ini PetroChina bekerja sama dengan Pemda Tanjung Jabung Timur guna mendorong terjamin nya akses air bersih sebagaimana tertera dalam tujuan SDGs dalam poin ke-6. Konsep SDGs poin ke-6 digunakan penulis untuk

24 Zauhar Latifah.(2018).Peran International Labour Organization (ILO) Melalui Program Green Jobs Sebagai Upaya Mengatasi Perubahan Iklim di Bangladesh”.hal 23.Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.

(28)

28

menjelaskan adanya peran penting aktor non-pemerintah yakni MNC PetroChina dalam mendukung program pemerintah Tanjung Jabung Timur. Sesuai dengan prinsip dasar SDGs bahwa harus ada kerja sama semua stakeholder dalam mewujudkan SDGs agar dapat dicapai secara maksimal.

1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif untuk menjelaskan secara detail dan mendalam mengenai fakta, dan realita dalam suatu fenomena yakni dalam hal ini bagaimana upaya PetroChina International Jabung Ltd dalam pelaksanaan program CSR terkait penyediaan air bersih di wilayah Tanjung Jabung Timur.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini penulis peroleh dari dokumentasi, yakni berupa studi literatur baik melalui buku, jurnal, laporan tahunan dan artikel pemerintah daerah, laporan tahunan perusahaan yang relevan dengan penelitian penulis. Serta penulis juga melakukan wawancara langsung dengan staff Community Development PetroChina yang bertugas untuk melaksanakan program CSR perusahaan.

1.6.3 Teknik Analisis Data

Dalam proses penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, proses analisis data dimulai dengan mengumpulkan data kemudian menelaah seluruh data yang terdiri dari berbagai sumber yang telah didapatkan melalui studi perpustakaan dan wawancara. Penulis kemudian menganalisis dan

(29)

29

menginterpretasikan objek yang dibahas dengan objektif, sehingga penulis dapat menarik kesimpulan dari upaya pelaksanaan program CSR PetroChina dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat di Tanjung Jabung Timur.

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian

Penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini menjadi 2 bagian yakni :

1.6.4.1 Batasan Waktu

Penelitian ini hanya mencakup program CSR PetroChina International Jabung Ltd terkait penyediaan air bersih di wilayah Tanjung Jabung Timur pada tahun 2014-2019. Program air bersih ini harus dilakukan dalam 5 fase yang dilaksanakan sejak tahun 2014-2019 awal.

1.6.4.2 Batasan Materi

Batasan materi dalam penelitian ini penulis membatasi materi yang berdasarkan pada program CSR yang dilakukan oleh perusahaan sebagai aktor non-negara (MNC) dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya perusahaan harus mengimplementasikan program CSR untuk membantu pemerintah dalam pemberdayaan masyarakatnya. Pelaksanaan CSR yang tepat sasaran yang berorientasi pada masyarakat dan pemerintah akan menciptakan citra yang baik dan hal tersebut merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan untuk mempermudah perizinan operasional bisnis nya

1.7 Argumen Pokok

Tanjung Jabung Timur adalah wilayah yang rawan krisis air bersih terutama di musim kemarau. Kemudian, jenis tanah gambut juga dapat menjadi akar penyakit bahkan dapat menimbulkan kanker, masyarakat Tanjung Jabung Timur juga

(30)

30

masih mengonsumsi air hujan tanpa filtrasi yang akan menjadi akar timbulnya penyakit dan lingkungan hidup yang tidak sehat. Akibat permasalahan tersebut menyebabkan Pemda harus bekerja sama dengan PetroChina dalam mendorong terwujudnya pemenuhan akses air bersih bagi 32 desa di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Pelaksanaan CSR perusahaan ini berfungsi untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat dan mendukung pemerintah untuk melaksanakan program-program yang berorientasi pada lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, program CSR yang dilakukan oleh PetroChina akan penulis tinjau sesuai dengan konsep 3P John Elkington, pertama profit (keuntungan) tentu PetroChina berorientasi pada keuntungan yang akan didapatkan dari operasional migas tersebut namun selain itu tidak hanya keuntungan bagi perusahaan tapi masyarakat juga harus mendapatkan keuntungan dari pertambangan migas yang dilakukan oleh PetroChina. kedua yakni people (masyarakat) maka dalam hal ini PetroChina juga harus melakukan tanggung jawab sosial nya kepada masyarakat sekitar dalam program CSRya PetroChina juga secara aktif dalam berbagai bidang seperti pendidikan, infrastruktur, sosial, yang secara aktif memberdayakan masyarakat sekitar. Ketiga yakni people (kelestarian lingkungan) operasional perusahaan tidak hanya menimbulkan dampak positif seperti meningkatnya perekonomian baik bagi perusahaan maupun masyarakat sekitar dan pemerintah daerah namun operasional tersebut juga dapat menimbulkan dampak negatif terutama bagi lingkungan maka disini PetroChina perlu melakukan program CSR yang berorientasi pada kelestarian lingkungan dalam hal ini adalah program

(31)

31

penyediaan air bersih bagi masyarakat Tanjung Jabung Timur yang rawan krisis air bersih, serta melalui program CSR ini perusahaan juga dapat membangun citra yang baik terhadap masyarakat maupun Pemda yang akan memperlancar bisnis nya.

Dalam penelitian ini penulis ingin menjelaskan mengenai munculnya MNC sebagai aktor non negara yang dibawa oleh globalisasi memberikan tantangan bagi pemerintah bagaimana pemerintah harus bisa memastikan setiap MNC yang beroperasional di Indonesia dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi masyarakat, yakni dalam hal ini perusahaan harus melakukan program CSR yang mendukung program pembangunan berkelanjutan sehingga dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana upaya yang dilakukan petroChina dalam program CSR Penyediaan air bersih bagi masyarakat adalah dengan memberikan edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat akan pentingnya mengelola dan mengonsumsi air dengan kualitas yang baik karena latar belakang masyarakat yang hidup di wilayah terpencil menyebabkan mereka kurang megetahui bahwa akses air yang tidak bersih akan berdampak negatif pada kesehatan dan lingkungan hidupnya, selain itu perusahaan juga memberikan bantuan seperti fasilitas penggalian sumur, pemberian alat filtrasi yang berteknologi canggih sehingga air yang dihasilkan berkualitas baik. Pelaksanaan Program CSR PetroChina perlu bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat sehingga diharapkan CSR dalam filtrasi air bersih ini dapat berjalan dengan efisien Karena dibutuhkan relasi yang kuat antara seluruh stakeholder agar semua pihalk dapat mencapai kepentingannya secraa maksimal.

(32)

32

PetroChina membantu masyarakat dengan memfasilitasi filtrasi air bersih untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam menjaga lingkungan yang sehat dan hijau dengan berawal dari akses air bersih yang layak konsumsi karena air merupakan jembatan untuk akses sanitasi yang baik serta penghijauan lingkungan untuk meminimalisasi kebakaran di tanah gambut yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan terancam nya pertambangan migas perusahaan yang akan mendukung berjalannya program yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan. Selain tiu, dengan dilaksanakannya CSR merupakan investasi di masa depan bagi PetroChina untuk keberlangsungan bisnis nya dengan adanya Citra positif yang dihasilkan dari program CSR maka akan menjamin dukungan masyarakat terhadap operasional bisnis PetroChina tentunya hal tersebut sangat penting bagi PetroChina maka dari hal tersebut PetroChina harus menjalankan program CSR yang berorientasi pada masyarakat sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positif dari adanya perusahaan multinasional yang beroperasi di wilayahnya.

(33)

33

1.8 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Pertanyaan Penelitian

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1.3.2 Manfaat Penelitian 1.3.2.1 Manfaat Akademis 1.3.2.2 Manfaat Praktis 1.4 Peneltian Terdauhulu 1.5 Kerangka Teori

1.5.1 Corporate Social Responsibility (CSR) 1.5.2 Sustainable Development

1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data 1.6.3 Teknik Analisa Data 1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian

1.6.4.1 Batsan Waktu 1.6.4.2 Batasan Materi 1.7 Hipotesa / Argumen Pokok 1.8 Outline / Sistematika Penulisan

BAB II KEBERADAAN PETROCHINA DI WILAYAH

TANJUNG JABUNG TIMUR

2.1 Profil dan Gambaran PetroChina

2.1.1 Sejarah dan Profil PetroChina 2.1.2 Visi Misi PetroChina

2.2 Profil dan Gambaran Kab. Tanjung Jabung Timur

2.3 Problematika Rendahnya Kualitas Air Bersih di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

2.4 Aktivitas Pelaksanaan Program CSR PetroChina

BAB III ANALISA IMPLEMENTASI CSR PETROCHINA

DALAM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI TANJUNG JABUNG TIMUR

3.1 Implementasi Program CSR PetroChina

3.1.1 Proses Pengambilan Kebijakan Program CSR

3.1.2 Upaya PetroChina dalam Pelaksanaan Program CSR Air Bersih

3.2 Analisa CSR PetroChina dalam Program Fiilterasi air bersih di Tanjung Jabung Timur

3.2.1 Profit Aktor

3.2.2 Pemberdayaan masyarakat sekitar 3.2.3 Pelestarian Lingkungan

BAB IV PENUTUP

(34)

34 4.2 Saran

Gambar

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu  No  Nama dan  Judul Penelitian  Metode / Konsep  Hasil Penelitian  1

Referensi

Dokumen terkait

Baik Fleming dan Bond merupakan lulusan dari sekolah yang sama, memiliki makanan kesukaan yang sama (telur dadar dan minum kopi), memilikikegemaran yang sama

Adanya 90 kompetensi yang belum dikuasai analis level II dan 81 kompetensi untuk level III untuk memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia sebagai Analis kimia

SSL VPN V O IP Terdapat studi yang menjelaskan bahwa penambahan SSL VPN pada koneksi IP phone call menggunakan jaringan broadband yang stabil dapat membuat transmisi suara

Berbeda dengan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) atau Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) yang menjadi perkumpulan perusahaan asuransi, PPAI merupakan

HjIna Primiana Febri Mustika Soeharsono S.E., M.T.. Thomas Budhyawan

Bila script berantakan, lakukan Format (source > format).. Lakukan RUN dan lihat hasilnya.. Seperti yang Anda jumpai pada mesin pencari Google, Anda cukup memasukkan 1

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode tes. Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan meningkatkan ketekunan

a) 12 kes yang melibatkan Kluster Jun Heng. b) 6 kes merupakan individu yang disaring melalui pengesanan kes secara aktif kontak kepada kes positif COVID-19. c) 3 kes saringan