PUPUK HAYATI
▪ Menyediakan/memfasilitasi penyerapan unsur hara → bakteri
penambat N
2, mikroba pelarut P → konvensional
▪ Memacu pertumbuhan tanaman → perakaran berkembang
sehingga efektif dan efisien dalam penyerapan hara
▪ Menekan & mengurangi cekaman (stress) pada tanaman akibat faktor
biotik & abiotik → mikroba penghasil enzim, Extracelluler polysaccharides
(EPS).
, siderofor (
senyawa pengompleks Fe 3+)
, dll.
Pupuk Hayati
Pupuk Hayati (Biofertilizer)
Permentan No. 1/2019
nama kolektif kelompok fungsional mikroba tanah, berfungsi menyediakan hara bagi tanaman langsung
maupun tidak langsung, meningkatkan efisiensi
pemupukan, kesuburan dan kesehatan tanah
Bentuk CAIR dan PADAT
✓ Penambat N
2✓ Pelarut P
✓ Pemacu tumbuh (fitohormon)
✓ Perombak bahan organik
✓ Pengendali cekaman biotik & abiotik:
▪ Patogen tular tanah
▪ Salinitas dan genangan
▪ Kekeringan
▪ Polutan
Pupuk Hayati PADAT
Pupuk Hayati CAIR
Aplikasi • seed treatment
• root/seedling dipping
• seed treatment • soil treatment
• root/seedling dipping Dosis • 400 g – 500 g per ha • 2 – 10 L per ha
• frekuensi aplikasi lebih sering (bisa sampai 8 x aplikasi)
Kelebihan • aplikasi hanya 1x (seed treatment) di saat persemaian
• dapat diaplikasikan di banyak agroekosistem (tidak tergantung jenis tanah)
• biaya transportasi lebih rendah
• masa simpan sampai 12 bulan (with osmo
protectant)
• mampu berkompetisi dengan mikroba indigenous
Kekurangan • masa simpan + 6 – 12 bulan (tergantung suhu simpan)
• lebih sensitif terhadap kondisi cekaman/jenis tanah • biaya transportasi tinggi dan lebih rumit (perlu palet
Jenis Pupuk Hayati
Pupuk Hayati Tunggal Pupuk Hayati Majemuk
• Legin (Rhizobium) • Rhizogin
konsorsium (> 1 jenis mikroba) antar mikroba tidak antagonis
200 - 500 g/ha
1 – 2 kg/ha 25 kg/ha pupuk hayati
dekomposer dekomposer +
Fernadez-San Millan et al. (2020) Shanshan Xie et al. (2015)
T. Shankar et al. (2012)
Pengaruh Inokulasi Mikroba terhadap Bibit Tanaman (in planta)
efek fitohormon
Tahun Total Pupuk Hayati Terdaftar 1981 1 2003 35 2013 204 2015 208 2019 222
Kandungan Pupuk Hayati
• Rhizobium • Azotobacter • Azospirillum • Bacillus • Pseudomonas • Lactobacillus • Streptomyces • Cytophaga • Pantoea • Alcaligenes
Pembuatan pupuk hayati bermutu untuk lahan sawah mempunyai prospek yang baik untuk:
• meningkatkan produktivitas lahan sawah
• mengantisipasi makin mahal dan langkanya pupuk sintetik
Keberhasilan pupuk hayati sangat tergantung pada pemilihan mikroba yang sesuai dengan agroekosistem tempat mikroba ini diaplikasikan dan metode aplikasi yang tepat
61,3% pupuk hayati cair 38,7% pupuk hayati padat
• Saccharomyces • Trichoderma • Aspergillus 5 0 9 .9 2 .8 6 6 .7 3 8 .4 2 4 .2 9 .3
R asi o pet ani ya n g m e n g g u n a k a n d a n m e n g e n a l ( %) P et ani ya n g s u d a h m e n g g u n a k a n ( %) P et ani ya n g s u d a h m e n g e n a l ( %) T o k o sapr odi ya n g m enj ual ( %) K a b . B a n d u n g ( 8 6 p e t a n i ) K a b . S e m a r a n g ( 7 1 p e t a n i ) 28.6
Aplikasi dan Manfaat Pupuk Hayati
Prinsip aplikasi pupuk hayati ialah menempatkan inokulan/ mikroba terpilih pada benih atau perkaran dalam jumlah banyak untuk
menekan invasi mikroba pribumi (indigenous).
Invasi dan kolonisasi awal dari mikroba pupuk hayati akan meningkatkan daya saing mikroba tersebut terhadap mikroba pribumi, sehingga
inokulan mempunyai kesempatan untuk membantu penyediaan hara dan meningkatkan
pertumbuhan tanaman
Pupuk Hayati Lahan Sawah
• Penambat N
2• Pelarut P
• Penghasil fitohormon
Site Microbes
Flood water • Photosynthetic bacteria • Blue green algae
(Cyanobacteria)
Rhizosphere Free-living bacteria and associative organisms → Azotobacter, Bacillus, Pseudomonas Azospirillum Phyllosphere (mikrohabitat permk daun) Methylobacterium • Azospirillum • Azotobacter • Phosphobacteri a
• Blue green algae • Mycorrhiza
dilakukan secara aseptik (mencegah kontaminasi)
Pembuatan Pupuk Hayati
Syarat Mikroba Pupuk Hayati
▪ memiliki sifat unggul dalam kemampuan sebagai pupuk
hayati (menambat N, melarutkan P/K), produksi fitohormon)
▪ bukan mikroba patogen bagi tanaman
▪ jika diformulasi dalam pupuk hayati majemuk, antar
mikroba tidak bersifat saling antagonis
▪ mikroba tumbuh cepat dan mudah diperbanyak
Pupuk Hayati Padat
vermicompost
• Tidak mengandung senyawa toksik
• Memiliki kapasitas penyerapan kelembaban yang baik • Gampang diproses
• Mudah disteril
• Mudah diperoleh (banyak tersedia) • Tidak mahal
• Mengandung karbon > 30-40%
Bahan Pembawa
Pupuk Hayati Cair
Mikroba pupuk hayati
Media:
▪ Sumber C → gula merah, molase, gula pasir, lidah buaya, rumput laut
▪ Sumber N → urin, kotoran hewan, air tahu, tempe, daun, rebung, kecambah, tepung ikan, dll.
▪Mineral dan vitamin → air kelapa, dll. Proses fermentasi → 1-2 minggu
Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Hayati Majemuk
No. PARAMETER
SYARAT TEKNIS SESUAI BENTUK PUPUK HAYATI
PADAT CAIR
2. Uji Fungsional* (sesuai dengan klaim produk) → bisa salah satu
a. Penambat N
b. Pelarut P
c. Pelarut unsur hara lain d. Perombak bahan organik
e. Pembentuk bintil akar
Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
3 Patogenisitas pada tanaman Negatif 4. E. coli
Salmonella sp.
< 1 x 103 cfu atau MPN/g atau ml
< 1 x 103 cfu atau MPN/g atau ml
5. Logam berat ** (ppm) As Hg Pb Cd Cr Ni maksimum 10 maksimum 1 maksimum 50 maksimum 2 maksimum 180 maksimum 50 maksimum 5,0 maksimum 0,2 maksimum 5,0 maksimum 1,0 maksimum 40 maksimum 10 No. PARAMETER SYARAT TEKNIS SESUAI BENTUK PUPUK HAYATI
PADAT CAIR
1. Jumlah sel hidup setiap genus: A. Konsorsium mikroba (2 genus)
salah satu genus sesuai syarat teknis:
1. Bakteri 2. Aktinomiset 3. Fungi
genus kedua sesuai syarat teknis: 1. Bakteri 2. Aktinomiset 3. Fungi ≥ 1 x 107cfu/g BK contoh ≥ 1 x 106cfu/g BK contoh ≥ 1 x 105cfu/g BK contoh ≥ 1 x 106cfu/g BK contoh ≥ 1 x 105cfu/g BK contoh ≥ 1 x 104cfu/g BK contoh ≥ 1 x 107cfu/g ml ≥ 1 x 104cfu/g ml ≥ 1 x 104cfu/g ml ≥ 1 x 106cfu/g ml ≥ 1 x 104cfu/g ml ≥ 1 x 104cfu/g ml
B. Konsorsium mikroba (> 2 genus), salah satu genus sesuai syarat teknis:
1. Bakteri 2. Aktinomiset 3. Fungi
genus kedua sesuai syarat teknis: 1. Bakteri 2. Aktinomiset 3. Fungi ≥ 1 x 106 cfu/g BK contoh ≥ 1 x 105cfu/g BK contoh ≥ 1 x 105cfu/g BK contoh ≥ 1 x 105cfu/g BK contoh ≥ 1 x 104cfu/g BK contoh ≥ 1 x 104cfu/g BK contoh ≥ 1 x 106cfu/g ml ≥ 1 x 104cfu/g ml ≥ 1 x 104cfu/g ml ≥ 1 x 105cfu/g ml ≥ 1 x 103cfu/g ml ≥ 1 x 103cfu/g ml
✓ Permentan No 01/2019 tentang Pendaftaran Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah
✓ Kepmentan No 261/KPTS/SR.310M/4/2019 tentang Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah
• Pupuk hayati
• Kompos jerami 2,5 t/ha
• Pupuk NPK ½ dosis rekomendasi
Pemberian kompos jerami 2 t/ha + Urea 100 kg/ha + 25 kg/ha SP-36 + 30 kg/ha KCl memberikan peningkatan jumlah anakan pada tanaman padi sawah (Agustiani et al., 2010)
Pemberian jerami 2-5 t/ha dapat menghemat pupuk KCl sebesar 100 kg/ha (Supriadi et al., 2011)
Penggunaan kompos jerami sebanyak 5 t/ha selama 4 musim tanam dapat menyumbang hara sebesar 170 kg K, 160 kg Mg dan 200 kg Si (Agustiani et al., 2011)
Kompos jerami → mengandung unsur hara K yang cukup tinggi (80% kalium yang diserap tanaman bersumber dari jerami) dan unsur makro mikro lainnya
Pertumbuhan dan hasil tanaman
padi paling baik (Surono et al. 2012)
Bahan Organik Penting Sebagai Sumber Energi Mikroba
Aplikasi Pupuk Hayati
1. Memerlukan bahan organik sebagai sumber energi mikroba
2. Tetap memerlukan pupuk NPK sebagai starter
Pupuk Hayati Berbahan Aktif Sianobakteri
• Fiksasi N2
• Penghasil vitamin dan fitohormon
• Kontribusi 25-30 kg N /ha/musim tanam • Peningkatan hasil padi sampai 20%
• Konsorsium sianobakteri penambat N, pelarut P • Mengurangi pupuk NPK anorganik 25-50%
• Meningkatkan poduksi padi hingga 20% • Dosis 500 g/25 kg benih padi/ha
• Aplikasi pada benih
• Meningkatkan kemantapan agregat
• Pemanfaatan teknologi : Pada ekosistem lahan sawah baik pada dataran rendah maupun tinggi. • Dapat digunakan untuk ekosistem non sawah
(padi gogo, jagung, kedelai)
Hasil Riset terhadap Perbaikan Tanaman dan Tanah
• Menghasilkan pupuk hayati berkualitas baik/bermutu
• Meningkatkan popularitas pupuk hayati terkait multifungsi pupuk hayati (selama ini pupuk hayati dianggap sama dengan pupuk organik)
• Teknik aplikasi harus sederhana
• Diformulasi sesuai kebutuhan saat ini
• Bisa diaplikasikan menggunakan drone (Industri 4.0)
Prospek dan Tantangan Pengembangan Pupuk Hayati
• pupuk anorganik • pupuk organik • pupuk hayati
Luas lahan rawa yang berpotensi untuk pertanian tanah sawah → 14,185 juta ha
Prospek
Tantangan
Lahan rawa menduduki posisi strategis sebagai lumbung pangan pada tahun 2030, bahkan lumbung pangan dunia pada tahun 2045
BAHAN BAKU DAN
SYARAT MUTU PUPUK
3
•
Degradasi dan Penurunan Produktivitas Lahan
Pertanian
•
Konversi Lahan dan Fragmentasi Lahan Pertanian
•
Keterbatasan Sumberdaya Lahan Subur
•
Variabilitas dan Perubahan Iklim
•
Terbatasnya jaringan infrastruktur (irigasi, embung)
INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN
TANTANGAN PERTANIAN KE DEPAN
Peningkatan Produktivitas
Tanaman Melalui :
1. Penggunaan benih unggul bermutu
2. Pemupukan berimbang spesifik lokasi
3. Pengendalian OPT
BAHAN ORGANIK TANAH
“
Tanaman Sehat Tumbuh pada
Tanah
yang Sehat
”
Sifat fisik :
- Struktur tanah remah
- Tersedianya air yang cukup -Aerasi Sifat
kimia :
- Tersedianya unsur hara - Daur ulang hara optimal Sifat biologi :
- Aktivitas dan populasi mikroba meningkat
KONDISI TANAH DAN KANDUNGAN BO
Tanah kaya BO
PENGERTIAN PUPUK ORGANIK
7
▪
Pupuk organik
Pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau
bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui
proses rekayasa berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya
bahan mineral dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk
meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan/atau biologi tanah
(Permentan 01/2019)
▪
Mengandung unsur hara lengkap (makro primer, makro sekunder,
mikro), asam organik, ZPT, enzim, vitamin) Namun
kadar haranya
rendah
.
▪
Hara utama C-organik sebagai sumber energi bagi mikroba.
▪
Kualitas pupuk organik bervariasi tergantung bahan baku yang
digunakan.
PERAN PUPUK ORGANIK
1.Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah
2.Menyediakan sebagian kecil hara makro dan mikro
3.Menstimulir pertumbuhan tanaman (mengandung zat pengatur
tumbuh, asam organik, enzim)
BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK
▪
Limbah Pertanian:
sisa tanaman/panen
,
pangkasan tanaman pagar, rumput, tanaman
legum
▪
Limbah Ternak:
kotoran hewan,
limbah dari
rumah pemotongan hewan.
▪
Limbah Industri: limbah berasal dari pabrik
gula, pengolahan sawit, penggilingan padi, bumbu
masak, industri makanan, jamur
▪
Limbah Kota:
sampah kota
perlu pemisahan
bahan-bahan yang tidak dapat dirombak,
misalnya plastik, botol, kertas,
sampah organik
dari pasar.
Bahan Baku Pupuk Organik yang dilarang
⚫
Bahan baku yang dilarang antara lain kotoran manusia,
KARAKTERISTIK BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK
•
Limbah padat dan cair industri mengandung logam
berat
•
Sisa tanaman legum mengandung N
•
Tanaman berserat mempunyai C/N
•
Nilai C/N rasio bahan baku → C/N rasio tinggi
pengomposan makin lama
•
Kandungan logam berat tinggi → sampah kota, limbah
industri, kotoran hewan.
LIMBAH ORGANIK DARI PETERNAKAN
Kelebihan :
- C-organik tinggi
- Kadar Nitrogen
kotoran ayam >
sapi>kuda >kambing
- Kadar NPK cukup
tinggi
Kelemahan :
- Kadar Fe pada
kotoran sapi>>
- Kotoran sapi
- Kotoran sapi
- Kotoran unggas
- Kotoran kambing
- Kotoran kelinci
- Kotoran kuda
▪
Bentuk padat
▪
Bentuk cair (urine)
▪
Bila dibuat Biogas ada Lumpur padat (Sludge)
dan lumpur cair (Slurry)
Sumber
Hara (kg/ton)
Total
N
P
K
Ca
Mg
S
Sapi
Kuda
Ayam
Domba
6
7
15
13
1,5
1,0
7
2
3,0
5,8
8,9
9,3
1,2
7,9
3,0
5,9
1,0
1,4
8,8
1,9
0,9
0,7
0,3
0,9
Kandungan hara beberapa jenis pupuk kandangKeterangan: Kandungan hara pupuk kandang bervariasi karena pengaruh kesehatan hewan, cara penyimpanan, umur hewan dan makanan hewan.
KANDUNGAN HARA BEBERAPA URINE TERNAK
Jenis bahan
C-organik
N
P
2O
5K
2O
CaO
%
Sapi
8.30
1.21
0.01
1.35
1.35
Kerbau
-
0.60
0.01
1.61
0.01
Kambing
16.00
1.47
0.05
1.96
0.16
Babi
2.60
0.38
0.10
0.99
0.02
Kuda
13.70
1.29
0.01
1.39
0.45
Komposisi hara dalam beberapa sisa tanaman segar
Tanaman
Hara (kg/ton)
Total-N
P
K
Ca
Mg
S
Jagung
10.00
0.06
2.90
0.09
1.33
0.38
Jerami
7.50
0.02
7.15
0.09
0.55
0.10
Kc. tanah
28.00
0.03
4.54
0.85
0.27
0.81
Tebu
0.19
0.08
1.81
0.28
0.18
0.36
Kadungan unsur hara pada limbah industri
Sumber
Hara (kg/ton)
Total-C Total-N
P
K
Cu
Cr
Cd
Pb
Tekstil
Makanan
Peternakan
Kertas
Alkohol
Beverage
Oli
308
500
433
307
384
417
371
37
35
59
5
43
41
15
7
1
21
1
5
9
3
2
4
4
2
8
5
2
0,30
0,10
0,07
0,11
0,13
0,16
0,43
0,41
0,05
0,03
0,04
0,02
0,09
0,12
0.00
0,01
0,00
0,00
0,00
0,02
0,02
0,04
0,06
0,01
0,04
0,07
0,15
0,19
Komposisi hara dalam biomas tanaman
Tanaman
N
---%
P
K
Ca
----
Mg
Fe
--- mg/kg
Cu
Zn
Mn
----
B
Gandum
2,80
0,36
2,26
0,61
0,58
155
28 45
108
23
Jagung
2,97
0,30
2,39
0,41
0,16
132
12
21
117
17
Kc. Tanah
4,59
0,25
2,03
1,24
0,37
198
23 27
170
28
Kedele
5,55
0,34
2,41
0,88 0,37
190
11
41
143
39
Kentang
3,25
0,20
7,50
0,43 0,20
165
19 65
160
28
Ubi jalar
3,76
0,38
4,01
0,78 0,68
126
26 40
86
53
Jerami padi
0,66
0,07 0,93 0,29 0,64
427
9 67
365
-Sekam
0,49
0,05 0,49 0,06 0,04
173
7 36
109
-Bt. Jagung
0,81
0,15
1,42
0,24 0,30
186
7 30
38
-Bt.Gandum
0,74
0,10
1,41
0,35 0,28
260
10 34
28
-Serbuk kayu
1,33
0,07 0,60
1,44
0,20
999
3
41
259
-LIMBAH ORGANIK DARI LAHAN SAWAH
Kelebihan
- C-organik
tinggi
- C/N tinggi
- Kadar K tinggi
- Kadar besi
dan logam
berat rendah
Kelemahan :
-Dekomposisi
lambat
- Jerami padi - Sekampadi - Jerami padi - sekam padi Arang sekam Biochar sekamKomposisi hara dalam beberapa biomas tanaman
Tanaman C/N C-org N P2O5 K2O CaO MgO SiO2
-- % --Jerami padi 78-88 54-56 0,67 0,05-0,11 2,0-2,1 0,42-1,2 0,3-0,52 4,9 Sekam padi 70-106 39-52 0,48-0,7 0,11-0,46 0,28-1,3 0,21-0,34 0,09-0,4 12,7 Kulit padi 18-22 50-55 2,0-2,4 3,6-4,47 1,43-2,45 0,13-0,35 1,11-1,78 -Batang jagung 68 55 0,81 0,37 1,61 0,35 0,48 4,1 Batang sorghum 73 53 0,73 0,25 1,94 0,60 0,62 3,9 Batang kedelai 40 51 1,28 0,14 1,63 0,18 0,15 2,9 Batang kc. Tanah 30 42 1,30 0,37 1,31 1,97 1,15 2,5 Kulit kacang 28 49 1,73 0,37 1,27 1,96 0,77 1,8 Batok kelapa 37 53 1,43 0,18 0,50 0,36 0,20
-KANDUNGAN HARA BEBERAPA BIOMAS TANAMAN
Tabel 3. Komposisi hara dalam beberapa sisa tanaman
C-organik C/N Selulosa Lignin Tanaman N P2O5 K2O ---%--- % Sayuran 0,90 0,53 4,30 8,69 11 - -Batang pisang 0,61 0,23 1,55 6,22 12 - -Tithonia 3,98 0,35 0,62 37,94 10 - -Kirinyu 2,42 0,20 1,80 43,32 18 - -Azola 3,60 0,58 1,97 37,89 11 - -Jagung 2,18 0,28 1,57 40,86 19 45,03 4,13 Mukuna 2,77 0,17 0,65 46,90 17 31,14 12,08 Flemingia 1,88 0,17 0,93 48,08 26 34,37 19,65 Sumber : Hartatik
et al. (2007); Nurida
et al.
(2008)Kandungan hara berbagai biomas tanaman sebagai sumber pupuk hijau
Jenis Bahan Organik Kandungan Hara (%) Sumber
C N P K
Kelompok leguminosae
Daun gamal (Gliricidia sp) 48,50 3,68 0,19 1,46
Daun dadap (Erythrina sp) 49,92 5,54 0,16 2,76 Purwani J (2011) Pangkasan Arachis pintoi 49,83 2,57 0,12 2,94
Tanaman Liar
Babandotan (A. Conyzoides) 36,81 6,66 0,17 2,03 Purwani J (2011) Ki pahit (T. Diversifolia) 49,87 3,59 0,34 2,29
Kirinyuh (Chromolaena odorata) - 2,42 0,2 1,60 Olabode et al. (2007)
- 2,65 0,53 1,9 Atmojo (2007) Rumput-rumputan
Rumput Digitaria sp 48,30 2,67 0,10 2,21 Rumput gagajahan (Panicum sp). 43,57 2,57 0,12 2,94
Purwani J (2011) Alang-alang (Imperata cylindrica) 50,54 1,52 0,07 0,95
Tanaman Air
Azolla sp - 1,96-5,30 0,16-1,59 0,31-5,97 Batan (2006)
Orok-orok
Turi
Kacang hijau
Kacang tunggak
84 kg N/ha
77 kg N/ha
56 kg N/ha
38 kg N/ha
LIMBAH ORGANIK DARI
KEBUN KOPI
Kelebihan :
- C-organic dan C/N
tinggi
- Kadar NPK cukup tinggi
Kelemahan :
- Sulit terdekomposisi
Kandungan Hara Bahan Arang Limbah Pertanian
Kandungan Hara Sampah Organik
Jenis bahan C-organik C/N humatAsam fulfatAsam N P2O5 K2O
% %
Tempurung kelapa 24.33 122 0.56 0.71 0.20 0.02 0.01
Kulit buah kakao 37.50 20 0.91 3.31 1.91 0.4 0.47
Tempurung kelapa sawit 37.53 34 2.10 2.36 1.09 0.09 0.01
Sekam padi 35.98 49 0.79 1.57 0.73 0.14 0.03
Arang sekam 3.93 6 - - 0.66 .17 0.42
Asal sampah
C-organik
N-total
C/N
P-total
K-total
%
--
--%---Yogyakarta
12.36
0.38
32.52
0.03
1.58
Klaten
6.83
0.11
62.00
0.02
0.47
PERMASALAHAN UMUM PUPUK ORGANIK
•
Kadar hara bervariasi tergantung bahan baku
dan adanya akumulasi unsur tertentu yang
tidak bermanfaat, misal: logam berat
•
Kompos belum matang (C/N rasio tinggi)
•
Pengaruh terhadap tanaman lambat dan
jangka panjang
•
Pengawasan kualitas pupuk organik komersil
PENDAFTARAN PUPUK ORGANIK
•
Jika akan digunakan di kebun sendiri → tidak perlu
didaftarkan ke Kementan
•
Jika akan dijual secara komersial → Mendapatkan nomor
ijin edar dari Kementan
-Lulus uji mutu sesuai SNI 7763: 2018 untuk pupuk
organik padat dan
Kementan 261/KPTS/SR.310/M/4/2019 untuk pupuk
organik padat yang diperkaya mikroba dan pupuk
organik cair
SYARAT MUTU PUPUK ORGANIK
1. SNI7763:2018
SNI
PUPUK ORGANIK PADAT (SNI
7763:2018)
N o . P a r a m e t e r S a t u a n P e r s y a r a t a n 1 . C - o r g a n i k % M i n . 1 5 2 . C / N - M a k s . 2 5 3 . B a h a n i k u t a n ( b e l i n g / p e c a h a n k a c a , p l a s t i k , k e r i k i l , d a n l o g a m ) % M a k s . 2 4 . K a d a r a i r % 8 - 2 5 5 . p H - 4 - 9 6 . H a r a m a k r o ( N + P2O5+ K2O ) % M i n . 2 7 . L o g a m b e r a t H g m g / k g M a k s . 1 P b m g / k g M a k s . 5 0 C d m g / k g M a k s . 2 A s m g / k g M a k s . 1 0 C r m g / k g M a k s . 1 8 0 N i m g / k g M a k s . 5 0 8 . H a r a m i k r o F e t o t a l m g / k g M a k s . 1 5 . 0 0 0 F e T e r s e d i a m g / k g M a k s . 5 0 0 Z n t o t a l m g / k g M a k s . 5 . 0 0 0 9 . U k u r a n b u t i r ( 2 – 4 , 7 5 ) m m * % M i n . 7 5 1 0 . C e m a r a n m i k r o b a : E - c o l i M P N / g < 1 02 S a l m o n e l l a s p M P N / g < 1 02 C a t a t a n : S e m u a p e r s y a r a t a n k e c u a l i k a d a r a i r , b a h a n i k u t a n d a n u k u r a n b u t i r d i h i t u n g a t a s d a s a r b e r a t k e r i n g ( a d b k ) * U n t u k p u p u k o r g a n i k g r a n u lPERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK PADAT
*)(1)
No. PARAMETER SATUAN STANDAR MUTU
MURNI DIPERKAYA MIKROBA
1. C-organik % minimum 15 minimum 15
2. C/N - ≤ 25 ≤ 25
3. Kadar Air (atas dasar berat basah) % 8-20 10-25 4. Hara makro (N+P2O5+K2O) % minimum 2 5. Hara mikro Fe total Fe tersedia Zn ppm ppm ppm maksimum 15.000 maksimum 500 maksimum 5.000 maksimum 15.000 maksimum 500 maksimum 5.000 6. pH - 4 - 9 4 - 9 7. E.Coli Salmonella sp MPN/g MPN/g < 1 x 102 < 1 x 102 < 1 x 102 < 1 x 102
PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK PADAT*) (2)
No. PARAMETER SATUAN STANDAR MUTU
MURNI DIPERKAYA MIKROBA 9. Logam berat As Hg Pb Cd Cr Ni ppm ppm ppm ppm ppm ppm maksimum 10 maksimum 1 maksimum 50 maksimum 2 maksimum 180 maksimum 50 maksimum 10 maksimum 1 maksimum 50 maksimum 2 maksimum 180 maksimum 50
10. Ukuran butir 2-5 mm***) % minimum 75 minimum 75
11. Bahan ikutan % maksimum 2 maksimum 2 12. Unsur/senyawa lain****) Na Cl ppm ppm maksimum 2.000 maksimum 2.000 maksimum 2.000 maksimum 2.000
*) Pupuk organik padat yang tidak atau belum diatur dalam SNI dan Permentan, persyaratan teknisnya perlu rekomendasi dari Tim Teknis
**) Mikroba fungsional harus teridentifikasi sampai genus dan jumlah genus masing-masing >1 x 105 cfg/g
***) Khusus untuk pupuk organik granul.
****) Khusus untuk pupuk organik hasil ekstraksi rumput laut.
Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik Cair
No. PARAMETER SATUAN STANDAR MUTU
1. C-organik % (w/v) minimum 10 2. Hara makro: N+ P2O5 + K2O % (w/v) 2 -6 3. N-organik % (w/v) minimum 0,5 4. Hara mikro** Fe total ppm 90 - 900 Mn total ppm 25 - 500 Cu total ppm 25 - 500 Zn total ppm 25 - 500 B total ppm 12 - 250 Mo total ppm 2 -10 5. pH - 4 - 9
6. E.coli cfu/ml atau MPN/ml < 1 x 102
Salmonella sp cfu/ml atau MPN/ml < 1 x 107
7. Logam berat As ppm maksimum 5,0 Hg ppm maksimum 0,2 Pb ppm maksimum 5,0 Cd ppm maksimum 1,0 Cr ppm maksimum 40 Ni ppm maksimum 10 8. Unsur/senyawa lain*** Na ppm maksimum 2000 Cl ppm maksimum 2000
*) Dalam prosesnya tidak boleh menambahkan bahan kimia sintetis.
**) Minimum 3 (tiga) unsur. ***) Khusus untuk pupuk organik hasil ekstraksi
rumput laut dan produk laut lainnya.
BAGAIMANA MENGETAHUI KUALITAS MUTU PUPUK ORGANIK SECARA CEPAT?
Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO)
•
Perangkat Uji Pupuk
Organik (PUPO) adalah
alat penetapan kadar
hara pupuk organik
secara cepat di
lapangan.
•
Parameter uji mutu
untuk PUPO: pH,
C-organik, Nitrogen (N),
Fosfor (P) dan Kalium
(K), dan Fe total
1 Set pengesktrak pupuk organik Peralatan Pendukung Bagan warna Buku petunjuk penggunaan