• Tidak ada hasil yang ditemukan

- 1 - WALIKOTA GORONTALO,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "- 1 - WALIKOTA GORONTALO,"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI GORONTALO

KEPUTUSAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR : / / / 2015

TENTANG

PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN (PKPT) INSPEKTORAT KOTA GORONTALO

TAHUN 2016

WALIKOTA GORONTALO,

Menimbang : a. bahwa Program Kerja Pengawasan Tahunan merupakan salah satu tugas dan fungsi Inspektorat Kota Gorontalo dalam rangka pengawasan internal;

b. bahwa dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengawasan internal Pemerintah Kota Gorontalo, perlu membuat Program Kerja Pengawasan Tahunan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Walikota Gorontalo tentang Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat Kota Gorontalo Tahun 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(2)

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman tentang Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di

(3)

Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengawasan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2016;

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat Kota Gorontalo Tahun 2016 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Program kerja sebagaimana dimaksud Diktum KESATU dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Gorontalo dalam rangka pengawasan tahunan.

KETIGA : Inspektorat Kota Gorontalo sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA mempunyai tugas :

a. Melaksanakan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) sesuai norma pemeriksaan.

b. Melaksanakan monitoring terhadap program pembangunan yang tidak tercakup dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT).

c. Melakukan penelitian / klarifikasi / pemeriksaan kebenaran pengaduan masyarakat.

KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugasnya Inspektorat Kota Gorontalo wajib menyampaikan laporan hasil kegiatan kepada Walikota Gorontalo melalui Sekertaris Daerah Kota Gorontalo.

KELIMA : Biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Inspektorat Kota Gorontalo Tahun Anggaran 2016.

KEENAM : Pada saat Keputusan ini mulai berlaku maka Keputusan Walikota Gorontalo Nomor : 390/1/XII/2015 tentang Program Kerja

(4)

Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat Kota Gorontalo Tahun 2015 dinyatakan tidak berlaku.

KETUJUH : Keputusan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Gorontalo

pada tanggal 2015 WALIKOTA GORONTALO,

MARTEN A. TAHA

Tembusan disampaikan kepada yth. :

1. Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. 2. Gubernur Gorontalo.

3. Inspektur Provinsi Gorontalo.

4. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Gorontalo.

5. Para Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Kantor se- Kota Gorontalo. 6. Para Camat se-Kota Gorontalo.

(5)

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR : / / / 2015

TENTANG

PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN (PKPT) INSPEKTORAT KOTA GORONTALO TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN

Inspektorat Kota Gorontalo adalah Lembaga Teknis dalam lingkup Pemerintahan Kota Gorontalo dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008, mempunyai tugas melaksanakan pengawasan fungsional terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pengawasan atas pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah serta Usaha Daerah lainnya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Inspektorat Kota Gorontalo mempunyai fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan

b. Pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan, dan pengawasan untuk tujuan tertentu

c. Pelaksanaan urusan administratife lingkup inspektorat d. Penyusunan laporan hasil pengawasan

Berkenaan dengan tugas Inspektorat Kota Gorontalo yaitu menyusun rencana dan program di bidang pengawasan, maka disusun Usulan Program Kerja Pengawasan Tahunan Tahun 2015, guna menjadi pedoman / panduan dalam pelaksanaan tugas pengawasan selama 1 (satu) tahun.

II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KOTA GORONTALO

Sesuai Peraturan Walikota Gorontalo Nomor 21 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Gorontalo.

Berikut ini adalah penjabaran dari Tugas dan Fungsi Inspektorat Kota Gorontalo sebagai berikut :

1. Inspektur

a. Inspektur Kota Gorontalo, mempunyai tugas:

Melakukan Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, dan pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dan kelurahan berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk kelancaran tugas.

(6)

b. Dalam melaksanakan tugas Inspektur Kota Gorontalo menyelenggarakan fungsi:

1) Merencanakan program pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah sesuai kebutuhan untuk peningkatan kinerja pengawasan;

2) Merumuskan kebijkan teknis dan fasilitas pengawasan berdasarkan program kerja pengawasan tahunan sebagai dasar pelaksanaan tugas unit;

3) Melakukan pemeriksaan,pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk menghindari penyimpangan;

4) Mengorganisir pelaksanaan system pengawasan sesuai mekanisme kerja untuk tertibnya pelaksanaan tugas;

5) Mengendalikan pelaksanaan tugas pengawasan secara terpadu untuk menghindari terjadinya penyimpangan;

6) Mengarahkan pelaksanaan tugas pengawasan secara berjenjang untuk peningkatan kinerja unit;

7) Membina pelaksanaan tugas pengawasan baik intern dan ekstern untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

8) Mendistribusikan tugas-tugas pengawasan kepada bawahan sesuai job untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

9) Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan secara menyeluruh untuk efektivitas dan efisiensi kegiatan unit;

10) Mengevaluasi pelaksanaan tugas pengawasan melalui rapat/pertemuan untuk mengetahui perkembangan hasil pelaksanaan tugas;

11) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan unit terkait melalui rapat/pertemuan untuk kesatuan pendapat dalam pelaksanaan tugas;

12) Menyusun laporan hasil pelaksanaan secara berkala sebagai bahan evaluasi;

13) Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

2. Sekertaris

a. Sekertaris, mempunyai tugas:

Melaksanakan tugas pelayanan administratif dan fungsional di bidang pengawasan berdasarkan peraturan perundang-undangan pelaksanaan tugas-tugas pengawasan.

(7)

b. Dalam melaksanakan tugas Sekertaris menyelenggarakan fungsi:

1) Menghimpun kebijakan teknis di bidang pengawasan sesuai kebutuhan sebagai pedoman pelaksanaan tugas unit;

2) Menyusun rencana kegiatan pengawasan sesuai kebutuhan untuk menjadi program unit;

3) Menghimpun dan menyusun data laporan hasil pengawasan sesuai kebutuhan sebagai bahan penatausahaan dalam proses penanganan pengaduan;

4) Mengelola laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional sesuai jenis sebagai bahan tindak lanjut;

5) Melakukan penilaian laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah sesuai bidangnya untuk keakuratannya;

6) Melakukan penyimpanan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional melalui file sebagai bahan dokumentasi; 7) Melakukan tugas pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, surat

menyurat dan rumah tangga unit sesuai jenis untuk kelancaran tugas unit;

8) Mengkonsultasikan tugas dengan atasan secara lisan maupun tertulis untuk beroleh petunjuk;

9) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan para Inspektur Pembantu melalui rapat/pertemuan untuk penyatuan pendapat; 10) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai job untuk tertibnya

pelaksanaan tugas;

11) Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala sesuai bahan evaluasi;

12) Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

3. Sub Bagian Perencanaan, mempunyai tugas:

Melaksanakan tugas penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan berdasarkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis untuk kelancaran pelaksanaan tugas pengawasan.

Dalam melaksanakan tugas Sub Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi:

1) Menyiapkan kebijakan teknis penyusunan rencana / program pengawasan sesuai kebutuhan sebagai dasar pelaksanaan tugas;

2) Mengumpul dan mengelola data hasil pengawasan sesuai jenis sebagai bahan laporan dan statistik Inspektorat;

3) Menyusun anggaran Inspektorat berdasarkan skala prioritas untuk kelancaran tugas pengawasan;

(8)

4) Menyiapkan dan memfasilitasi rencana kerja pengawasan sesuai program untuk kelancaran tugas-tugas pengawasan;

5) Menginventarisir dan menyiapkan dokumentasi hasil pengawasan sesuai jenis sebagai bahan tindak lanjut;

6) Mengkonsultasikan pelaksanaan tugas dengan atasan, baik lisan maupun tertulis untuk beroleh petunjuk lebih lanjut;

7) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan kepala-kepala sub Bagian melalui pertemuan/rapat untuk menyatukan pendapat;

8) Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala sebagai bahan evaluasi;

9) Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

4. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas:

Melaksanakan tugas pengevaluasian laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis untuk tertibnya pelaksanaan tugas-tugas pengawasan.

Dalam melaksanakan tugas Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

1) Menyiapkan kebijakan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai kebutuhan sebagai dasar pelaksanaan tugas-tugas pengawasan;

2) Menyusun rencana kegiatan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai kebutuhan untuk menjadi program unit;

3) Menghimpun hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan melalui aparat pengawasan fungsional sebagai bahan evaluasi;

4) Melakukan evaluasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan sesuai bidang untuk keakuratannya;

5) Menyusun statistik hasil pengawasan berdasarkan skedul untuk kemudahan pelaksanaan tugas-tugas pengawasan;

6) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan Kepala-kepala Sub Bagian melalui rapat/pertemuan untuk beroleh penyatuan pendapat;

7) Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala sebagai bahan evaluasi;

8) Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

5. Sub Bagian Administrasi dan Umum, mempunyai tugas:

Melaksanakan tugas pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, penatausahaan surat-menyurat dan urusan rumah tangga berdasarkan juklak dan juknis untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

(9)

Dalam melaksanakan tugas Sub Bagian Administrasi dan Umum menyelenggarakan fungsi:

1) Menyiapkan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan perlengkapan sesuai kebutuhan sebagai dasar pelaksanaan tugas;

2) Menyusun rencana kegiatan pengelolaan adminsitrasi dan perlengkapan sesuai kebutuhan untuk menjadi program unit;

3) Melakukan tugas pengelolaan administrasi perkantoran dan kearsipan berdasarkan pedoman untuk peningkatan pelayanan;

4) Melaksanakan tugas pengelolaan adminsitrasi keuangan berdasarkan pedoman untuk tertibnya administrasi keuangan;

5) Melaksanakan tugas pengelolaan urusan kepegawaian berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan / Petunjuk Teknis untuk tertibnya administrasi kepegawaian;

6) Membuat rencana pengadaan barang inventaris sesuai kebutuhan untuk kelancaran kegiatan unit;

7) Melaksanakan tugas pengelolaan dan pemeliharaan perlengkapan rumah tangga berdasarkan pedoman untuk tertibnya administrasi barang milik unit;

8) Mengkonsultasikan pelaksanaan tugas dengan atasan, baik lisan maupun tertulis untuk beroleh petunjuk;

9) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan Kepala-kepala sub bagian melalui rapat / pertemuan untuk beroleh penyatuan pendapat; 10) Menyusun laporan secara berkala sebagai bahan evaluasi;

11) Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

6. Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III, dan IV

a. Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III, dan IV mempunyai tugas:

Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan masyarakat pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

b. Dalam melaksanakan tugas Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III, dan IV menyelenggarakan fungsi:

1) Menghimpun peraturan teknis pengawasan sesuai kebutuhan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2) Menyusun rencana program kerja pembinaan dan pengawasan secara periodik untuk menjadi program unit;

3) Menyusun Program Kerja Pemeriksaan (PKP) melalui langkah kerja pemeriksaan sebagai dasar pelaksanaan tugas;

(10)

4) Melakukan pembinaan pengawasan pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo secara berkala untuk peningkatan kinerja unit;

5) Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo secara periodic untuk mengetahui penyimpangan kinerja unit;

6) Menghimpun hasil pemeriksaan melalui review Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) sebagai dasar penyusunan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP);

7) Menyusun Naskah Hasil Pemeriksaan (NHP) berdasarkan Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) sebagai bahan evaluasi;

8) Menyampaikan Naskah Hasil Pemeriksaan (NHP) melalui obyek pemeriksaan untuk beroleh tanggapan;

9) Melakukan klarifikasi hasil temuan pemeriksaan melalui unit terkait untuk beroleh data yang akurat;

10) Menyusun laporan hasil pemeriksaan berdasarkan Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) untuk ditindaklanjuti;

11) Mengkonsultasikan pelaksanaan tugas dengan atasan, baik lisan maupun tertulis untuk beroleh petunjuk lebih lanjut;

12) Mengkooordinasikan pelaksanaan tugas dengan Sekretaris dan para Inspektur Pembantu melalui rapat / pertemuan untuk penyatuan pendapat;

13) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang untuk tertibnya pelasanaan tugas;

14) Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala sebagai bahan evaluasi;

15) Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan untuk kelancaran tugas kedinasan.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Berdasarkan Permendagri Nomor 15 Tahun 2009 Bab II Pasal 4 Kelompok Jabatan Fungsional Pengawasan Pemerintahan Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) mempunyai tugas melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di Daerah diluar pengawasan keuangan, yang meliputi Pengawasan Urusan Pemerintahan, Pengurusan atas Pembinaan Pelaksanaan Urusan Pemerintahan, Pengawasan atas Pelaksanaan Urusan Pemerintahan, Pengawasan atas Peraturan Daerah, Pengawasan atas Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Pengawasan untuk Tujuan Tertentu dan melaksanakan Evaluasi Penyelenggaraan Teknis Pemerintahan di Daerah.

(11)

Berdasarkan PermenPAN Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 Bab II Pasal 4 ayat (1), tugas pokok auditor adalah melaksanakan kegiatan Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan Teknis, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan yang meliputi Audit, Evaluasi, Reviu, Pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain, seperti Konsultasi, Sosialisasi, Asistensi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai atas efisiensi dan efektifitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola unit yang diawasi.

Berdasarkan Perka BKN Nomor 60 Tahun 2012, auditor kepegawaian adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas dan tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian (pengawasan, pengendalian kepegawaian) pada instansi Pusat dan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

III. RUANG LINGKUP PENGAWASAN

Ruang lingkup pengawasan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Gorontalo Tahun 2016, mencakup :

1. Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi Administrasi Umum Pemerintahan dan Urusan Pemerintahan;

2. Audit dengan tujuan tertentu atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Kota Gorontalo;

3. Audit kinerja atas peyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Kota Gorontalo, yang mencakup audit kinerja atas pengelolaan keuangan negara (seperti audit kinerja atas penyusunan dan pelaksanaan anggaran; audit kinerja atas penerimaan, penyaluran, dan penggunaan dana; dan audit kinerja atas pengelolaan aset dan kewajiban) dan audit kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah Kota Gorontalo (seperti audit kinerja atas fungsi kepariwisataan dan audit kinerja atas fungsi kebudayaan);

4. Reviu atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Kota Gorontalo, seperti reviu atas laporan keuangan Pemerintah Kota Gorontalo dan reviu atas laporan kinerja Pemerintah Kota Gorontalo;

5. Evaluasi atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Kota Gorontalo, seperti evaluasi atas penggunaan Dana Dekonsentrasi / Tugas Pembantuan, evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, evaluasi LPPD, dan pengarusutamaan gender ;

(12)

6. Pemantauan dan aktivitas pengawasan lainnya yang berupa asistensi, sosialisasi, dan konsultasi terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Kota Gorontalo.

7. Pembangunan Zona Integritas, Penguatan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah;

8. Pemantauan pelaksanaan Perpres 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi jangka panjang tahun 2012-2025 serta peraturan perundang-undangan tindaklanjutnya termasuk evaluasi ZI menuju WBK dan WBBM, Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;

9. Pengawasan atas pengelolaan anggaran pendidikan; 10. Penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 11. Pemantauan tindaklanjut hasil pengawasan;

12. Pemantauan perkembangan indikator kinerja; 13. Koordinasi pembinaan dan pengawasan;

14. Tugas lain selain kebijakan Walikota antara lain mengenai hal-hal yang dianggap strategis di lingkup Daerah.

IV. SASARAN PENGAWASAN

Pelaksanaan tugas pengawasan Inspektorat Kota Gorontalo tetap mengacu pada kebijaksanaan Pengawasan Nasional yang berlaku di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dengan tetap mempertimbangkan kondisi obyektif yang ada, meliputi :

1. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan peranan Aparat pengawasan Intern di Daerah;

2. Kualitas dan kuantitas / kemampuan Operasional Aparat Pengawasan atau Sumber Daya Manusia (SDM);

3. Dukungan dana penunjang dari Pemerintah Daerah Kota Gorontalo; 4. Dukungan sarana dan prasarana yang memadai;

5. Dukungan Walikota dalam sasaran pemeriksaan pengawasan dan hasil-hasil pengawasan.

Bertolak dari pertimbangan tersebut, maka ditetapkan sasaran pengawasan Inspektorat Kota Gorontalo Tahun 2016, sebagai berikut :

1. Meningkatnya ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan dan sasaran penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Kota Gorontalo;

2. Meningkatnya efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Kota Gorontalo;

(13)

3. Meningkatnya tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Kota Gorontalo yang bersih dan bebas dari praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

V. OBJEK PEMERIKSAAN

Adapun yang menjadi obyek pengawasan Inspektorat Kota Gorontalo Tahun 2016 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena untuk tahun 2016, Inspektorat Kota Gorontalo melakukan penilaian risiko untuk penentuan obyek

pengawasannya. Hanya SKPD yang berisiko tinggi yang diaudit pada tahun 2016. Ada beberapa SKPD yang risikonya sedang dan rendah yang

nantinya akan diaudit setiap 2 atau 3 tahun sekali.

Adapun rincian objek pengawasan untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Sekretariat Daerah : 1 Satuan Kerja, terdiri dari 9 bagian 2. Sekretariat DPRD : 1 Satuan Kerja

3. Dinas : 13 Satuan Kerja (termasuk 9 Puskesmas yang akan diaudit pada Tahun 2016)

4. Badan : 7 Satuan Kerja

5. RSUD : 1 Satuan Kerja

6. Kantor : 1 Satuan Kerja 7. SMP/ A / K Negeri : 26 Sekolah 8. SD Negeri : 26 Sekolah

9. Kecamatan : 5 Satuan Kerja, terdiri dari 26 Kelurahan (kecamatan yang diaudit pada Tahun 2016 adalah kecamatan yang penilaian risikonya tinggi)

VI. PERSONIL DAN DANA PENUNJANG 1. Personil

Tenaga yang tersedia yang melaksanakan tugas pengawasan serta tugas kesekretariatan adalah :

a. Inspektur : 1 orang

b. Sekertaris dan Inspektur Pembantu Wilayah : 5 orang c.. Kepala Sub Bagian : 3 orang

d. Auditor : 15 orang

e. P2UPD : 11 orang

f. Audiwan : 4 orang

(14)

2. Jumlah Anggaran

NO JENIS PEM ERIKSAAN ANGGARAN

1 Pemeriksaan Reguler 788,625,000

2 Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu Rp 118,800,000

3 Opname Kas, Persediaan dan Aset SKPD Rp 41,625,000

4 Evaluasi SAKIP SKPD Rp 37,500,000

5 Evaluasi ZI (Stranas PPK) Rp 40,500,000

6 Evaluasi LPPD Rp 15,750,000

7 Evaluasi 8 Program Unggulan PEMKOT Rp 31,500,000

8 Reviu Laporan Kinerja SKPD Rp 13,200,000

9 Reviu Laporan Kinerja PEMKOT Rp 13,200,000

10 Reviu LK-SKPD Rp 18,750,000 11 Reviu LK PEMKOT Rp 30,375,000 12 Reviu RKA Rp 37,500,000 13 Reviu KK Assesor PMPRB (Stranas PPK) 37,500,000 Rp JUM LAH Rp 1,224,825,000

3. Jumlah Hari Pemeriksaan

NO JENIS PEM ERIKSAAN ORANG

HARI (OH)

1 Pemeriksaan Reguler 5245

2 Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu 720

3 Opname Kas, Persediaan dan Aset SKPD 275

4 Evaluasi SAKIP SKPD 240

5 Evaluasi ZI (Stranas PPK) 260

6 Evaluasi LPPD 105

7 Evaluasi 8 Program Unggulan PEMKOT 200

8 Reviu Laporan Kinerja SKPD 88

9 Reviu Laporan Kinerja PEMKOT 88

10 Reviu LK-SKPD 120

11 Reviu LK PEMKOT 195

12 Reviu RKA 240

13 Reviu KK Assesor PMPRB (Stranas PPK) 240

JUM LAH 8016

VII. LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN YANG DITERBITKAN

(15)

VIII. PENUTUP

Demikian Program Kerja Pengawasan Tahunan Inspektorat Kota Gorontalo Tahun 2016 disampaikan untuk menjadi pedoman / panduan

dalam pelaksanaan tugas-tugas Pengawasan di Kota Gorontalo.

WALIKOTA GORONTALO,

(16)

I N S P E K T O R A T KOTA GORONTALO

PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN ( PKPT )

TAHUN 2015

GORONTALO, JANUARI 2015 z

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menghimpun data dasar mengenai sifat kuantitatif dan produktivitas ayam kampung lokal di Ambon. Pengamatan terhadap karakteristik

Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil percobaan Model genetic fuzzy systems dapat digunakan untuk peramalan jumlah kunjungan pasien rawat jalan rumah sakit Usada

Adapun tujuan dari analisis data dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode jarimatika terhadap kemampuan berhitung bilangan bulat positif pada siswa

Bahan tanam yang digunakan dalam membangun kebun induk dan kebun entres kopi berasal dari benih bina yang sudah dilepas Menteri Pertanian diantaranya ialah S795, USDA762, Andungsari

meningkatkan kualitas hasil PPL pada mahasiswa Program Studi S1 PGSD FKIP- Universitas Jember? Untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan PTK dengan 3 siklus,

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air di Sungai Plumbon dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) dan menganalisis pengaruh kondisi tata

Novel ini juga tidak dapat dipisahkan dari adanya konsep hegemoni dan permasalahan dominasi kelas dalam budaya masyarakat Jawa, maka dari itu penelitian ini perlu dilakukan

7 Fed u svojem djelovanju koristi standardne instrumente poput operacija na otvorenom tržištu, kamatne stope te obvezne rezerve, točnije, Odbor guvernera