BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan tinggi yang berperan
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menyebarkan
pengetahuan ke masyarakat. Peran itu dibebankan kepada staf pengajar yang
memiliki tugas memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat guna
mencerdaskan kehidupan bangsa. Staf pengajar atau dosen adalah pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
(Indonesia (Undang-undang, Peraturan dsb.),2005). Tugas utama dosen
sebagai pendidik professional melaksanakan tri dharma perguruan tinggi
yaitu pendidikan , penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Profesi dosen mempunyai beberapa kompetensi dalam
melaksanakan tugasnya seperti tertuang dalam UU No. 14/2005 Pasal 69
menyatakan Pembinaan dan pengembangan profesi dosen meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional. Pengembangan profesi dosen meliputi empat
kompetensi, yaitu:
2. Kompetensi kepribadian atau standar kewibawaan, kedewasaan, dan
keteladanan
3. Kompetensi profesional atau kemampuan dosen untuk menguasai content
dan metodologi pembelajaran.
4. Kompetensi sosial atau kemampuan dosen untuk melakukan komunikasi
sosial, baik dengan mahasiswa maupun masyarakat luas.
Guna meningkatkan profesionalisme dan pengembangan karier telah
dikeluarkan Permenpan No 46 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional dan
angka kreditnya yang memuat tentang Jabatan fungsional akademik dosen
dan angka kreditnya. Yang kemudian disusul dengan keluarnya tunjangan
sertifikasi dosen diantaranya ditujukan untuk memberikan penghargaan dan
motivasi kepada dosen untuk dapat meningkatkan kinerjanya dalam
melaksanakan tridharma perguruan tinggi, salah satunya dalam
meningkatkan publikasi Penelitian dan karya ilmiah dosen.
Adanya tunjangan tersebut selain sebagai bentuk penghargaan
pemerintah terhadap dosen yang sudah tersertifikasi, juga untuk memotivasi
dosen dalam meningkatkan publikasinya sebagai tenaga pendidik
professional.Sedangkan publikasi dosen dalam Penelitian dan karya ilmiah
diartikan sebagai kinerja dosen dalam melaksanakan kegiatan dalam bidang
Penelitian dan karya ilmiah.
Kompetensi yang juga harus dimiliki oleh dosen adalah
kemampuan dalam penulisan karya ilmiah seperti yang disampaikan
terpisahkan dari kompetensi dosen sebagaimana tertuang dalam konsep
Tridarma perguruan tinggi yang meliputi tiga komponen yaitu pendidikan
dan pengajaran, penelitian dan karya ilmiah serta pengabdian kepada
masyarakat”.(Universitas Negeri Semarang, 2011)
Penelitian dan karya ilmiah merupakan komponen yang masih perlu
mendapatkan perhatian karena tidak sedikit dosen yang terkendala dalam
melakukan penelitian maupun penulisan karya ilmiah dan banyak dosen
yang hanya menghabiskan waktu bekerjanya untuk mengajar, sementara
tugas melakukan penelitian, menulis karya ilmiah maupun pengabdian
masyarakat seringkali terabaikan.(Universitas Negeri Semarang,2011)
Selain kendala di atas minat dosen dalam menulis buku sebagai karya
ilmiah akademik masih rendah, disebabkan oleh sejumlah kendala di
antaranya terbatasnya kemampuan dan keahlian dosen dalam menulis buku,
belum berkembangnya tradisi dan budaya akademik atau ilmiah di
perguruan tinggi, masih rendahnya penghasilan dosen sehingga terpaksa
mengajar begitu banyak jam di beberapa universitas. Saat ini kemauan
dosen untuk menulis lebih dikarenakan faktor semu atau hanya untuk
memenuhi ketentuan angka kredit sebagai syarat kenaikan
pangkat.(Republika, 2013)
Produktivitas karya ilmiah dosen berkaitan erat dengan motivasi
dalam penulisan karya ilmiah atau penelitian. Penelitian yang dilakukan
oleh Ellerslie dan Oppenheim (2008) menyatakan mayoritas akademik
positif terhadap produktivitas mereka baik kualitas output maupun kualitas
output. Menurut penelitian Muhardi dan Nurcahyono (2010) tunjangan
sertifikasi sebagai motivasi mempunyai hubungan yang searah atau positif
terhadap produktivitas dosen dalam menghasilkan karya ilmiah dan
penelitian.
Produktivitas karya ilmiah di kalangan dosen menarik untuk dikaji
karena sudah menjadi pekerjaan utama dan telah diatur dengan adanya
tunjangan fungsional angka kredit melalui kegiatan pengajaran, penelitian
dan pengabdian pada masyarakat serta Tunjangan sertifikasi dosen melalui
penilaian kinerja.
Guna meningkatkan produktivitas dosen perlu dilakukan
pengembangan kompetensi dosen dalam bidang teknologi informasi dan
literasi informasi seperti yang diuraikan oleh Romli Sy-Zain (2010) yaitu perkembangan teknologi informasi yang demikian cepat merupakan
tantangan baru bagi para praktisi pendidikan, termasuk dosen.
Pengembangan kemampuan teknologi informasi ini dibutuhkan beberapa
hal berikut:
a. Ketersediaan fasilitas teknologi dan perlengkapannya, baik berupa
komputer,video, proyektor, perlengkapan internet, dan sebagainya.
b. Ketersediaan isi serta bahan-bahan terkait metode penggunaan teknologi
informasi tersebut untuk mendukung pengajaran dan pelaksanaan
c. Penyelenggaraan pelatihan bagi para dosen tentang cara penggunaan
teknologi informasi tersebut, sehingga pada saatnya mereka dapat
mengajarkannya juga kepada para mahasiswa. (Suharto, 2011)
d. Penyelenggaraan pelatihan literasi informasi bagi dosen tentang cara-cara
penelusuran informasi di perpustakaan maupun melalui database jurnal
online,dan sebagainya
Kompetensi literasi informasi ini dilakukan kepada seluruh
dosen agar mereka menyadari bahwa dosen merupakan tenaga-tenaga
professional yang memiliki keahlian dalam penulisan karya ilmiah maupun
penelitian demi kemajuan universitas. Memanfaatkan informasi perlu
keterampilan penelusuran informasi sumber referensi dalam kegiatan
akademis. Kita memerlukan ketrampilan dan cara menemukan informasi
sehingga informasi yang dicari bisa ditemukan.
Literasi informasi sangat berhubungan dengan modal manusia, modal
manusia dalam pengembangan literasi sangat penting bagi suatu negara
dalam permintaan pertumbuhan untuk menciptakan manusia yang
berpengetahuan, ahli dan berkualitas dalam mengahadapi tantangan
globalisasi. (Chew, 2012)
Empat dari sepuluh Common and Agreed Goals for Schooling in
Australia yang diterbitkan oleh Australian Education Council pada tahun 1989 memprioritaskan ahli dalam penelusuran informasi. Komite Mayer
menyebutkan kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis dan
informasi. Sebagian besar menyajikan argumen tentang modal manusia,
yang mengasumsikan bahwa meningkatkan pendidikan dan pelatihan
berpengaruh dalam produktivitas dan pertumbuhan ekonomi (Kapitzke,
2003).
Salah satu komponen dari modal manusia adalah keahlian umum
yang berhubungan dengan bahasa dasar, kemampuan pencarian informasi
dan digunakan untuk pemecahan masalah pada proses pembelajaran.(Feunte
& Ciccone, 2003)
Pendidikan atau pelatihan akan meningkatkan produktivitas dengan
cara memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berguna, sehingga
akan meningkatkan perekonomian/pendapatan di masa depan. Ada
konsensus yang berkembang bahwa modal manusia adalah faktor penentu
yang penting dari produktivitas.(Feunte & Ciccone, 2003)
Pemanfaatan modal manusia dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
berkaitan dengan motivasi. Menurut Asim (2013) Studi khusus ini
menunjukkan hubungan antara faktor motivasi serta kinerja karyawan di
sektor pendidikan. Faktor motivasi berdampak positif terhadap kinerja
dengan bantuan pelatihan. Pelatihan meningkatkan kinerja dalam
melaksanakan pekerjaan. Pandangan ini menyebutkan pendidikan dapat
memberikan motivasi yang akhirnya berperan penting dalam meningkatkan
kinerja dalam melaksanakan pekerjaan.
Produktivitas akan meningkat bila ada dukungan dari institusi yang
sebagai salah satu faktor lingkungan ditemukan menjadi faktor penting
dalam produktivitas (Kelly & Warmbrod, 1986)
Dari uraian di atas, dapat dilihat adanya hubungan antara modal
manusia, literasi informasi, motivasi dan dukungan organisasi dengan
produktivitas karya ilmiah. Hal ini menjadi dasar dalam melakukan riset
terhadap produktivitas karya ilmiah dikalangan Dosen UPN Veteran Jatim.
Usaha LPPM UPN Veteran Jatim mendorong kegiatan penulisan
karya ilmiah di kalangan dosen dalam menetapkan kebijakan. Kebijakan
tersebut adalah sosialisasi hibah penelitian, pelatihan metode penulisan,
pendanaan dari Universitas dan wadah untuk mendorong kegiatan
penulisan ilmiah dosen ada beberapa sarana yaitu penerbitan melalui
majalah ilmiah, penulisan karya ilmiah pada prosiding seminar, jurnal
online, dan upload melalui digital repository.
Menurut pengamatan penulis produktivitas karya ilmiah jurnal
atau penelitian dibandingkan dengan jumlah dosen masih rendah seperti
yang ditunjukkan pada tabel 1.1, menurut pedoman penilaian angka kredit
dosen, dosen melakukan atau menghasilkan karya ilmiah dalam bentuk
buku 1 judul per tahun sedang dalam bentuk jurnal nasional tak terakriditasi
2 judul artikel per semester ini dirasakan masih sangat kurang bila
dibandingkan dengan jumlah dosen yaitu 1 dosen menghasilkan 0.187
Tabel. 1.1 Jumlah Publikasi Ilmiah UPN Veteran Jatim tahun 2011- 2013 No. Jenis Publikasi Tahun Jumlah Total Jumlah Fakultas Jumlah Dosen Rata-rata per tahun 2011 2012 2013 1. Jurnal Ilmiah terakriditasi 9 7 5 21 6 375 0,003 2. Jurnal Ilmiah Internasional 9 9 7 25 0,004 3. Jurnal Lokal 63 58 55 176 0,026 4. Buku Ajar 31 25 13 69 0,102 5. Prosiding Seminar Nasional 82 60 62 204 0,030 6. Seminar Internasional 108 18 24 150 0,022 Total 302 177 166 645 6 375 0,187
Sumber : LPPM UPN “Veteran” Jatim
Fakta di atas mendorong penulis untuk mengetahui lebih lanjut
tentang bagaimana tingkat produktivitas karya ilmiah di kalangan dosen
UPN Veteran Jatim.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka
Bagaimana tingkat produktivitas karya ilmiah dosen di UPN Veteran
Jatim ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menganalisis tingkat produktivitas karya ilmiah dosen.
2. Untuk menganalisis faktor-faktor apa ssaja yang mempengaruhi
produktivitas karya ilmiah dosen.
3. Ingin mengetahui dan menganalisis faktor dukungan organisasi.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang akan diperoleh adalah sebagai
berikut.
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian teoritis guna
penelitian lebih lanjut mengenai produktivitas karya ilmiah dosen.
Diharapkan pula hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah
penelitian di bidang ilmu informasi dan perpustakaan.
2. Manfaat praktis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
UPN Veteran Jatim yang berkeinginan untuk mendorong publikasi
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian terdahulu tentang literasi informasi sudah dilakukan
oleh beberapa penelitian yang berkaitan dengan modal manusia, literasi
informasi, motivasi ataupun publikasi karya ilmiah telah dilakukan
sebelumnya, di antaranya yang dilakukan oleh Ludya Arica Bakti (2012)
dan Lies Setyowati (2013). Adapun perbedaan Penelitian ini dengan
kedua Penelitian tersebut dapat dilihat melalui tabel berikut ini.
Tabel 1.2 Keaslian Penelitian
Pembeda Penelitian Ludya (2012) Penelitian Lies (2013) Perbedaan dengan Penelitian ini Judul Hubungan literasi
informasi dengan publikasi hasil penelitian peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi – LIPI Pengaruh modal manusia, literasi informasi dan motivasi terhadap produktivitas karya Ilmiah pustakawan Analisis Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas karya ilmiah staf pengajar Metode Penelitian Pendekatan kuantitatif analisa deskriptif menggunakan metode survei Pendekatan kuantitatif deskriptif menggunakan metode survei Pendekatan kuantitatif deskriptif menggunakan metode survei Populasi dan sampel
Populasi berupa peneliti yang memperoleh jabatan fungsional di P2 Bioteknologi-LIPI. Teknik pengambilan sampel dengan sampel acak terstruktur.
Populasi Penelitian berupa pustakawan di Universitas Diponegoro. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Populasi staf pengajar UPN Jatim. Teknik pengambilan sampel dengan sampel acak terstruktur.
pengumpu lan data dikumpulkan melalui kuesioner dengan kuesioner dengan pertanyaan jawaban tertutup, semi terbuka dan terbuka serta wawancara.
dikumpulkan melalui kuesioner terbuka.
Analisis Data
Analisa deskriptif Pengujian pengaruh dengan SEM Pengujian pengaruh dengan SEM Hasil Penelitian Hasil Penelitian menyarankan peneliti lebih mengeplorasi dan mengembangkan literasi informasi,pengembanga n strategi organisasi berupa pembuatan program literasi informasi dan perlunya keterlibatan perpustakaan dalam kegiatan literasi informasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa baik modal manusia maupun motivasi berpengaruh terhadap publikasi karya ilmiah pustakawan, literasi informasi tidak terbukti berpengaruh terhadap publikasi karya ilmiah. modal manusia
berpengaruh terhadap literasi informasi dan juga motivasi dan bahwa literasi informasi
berpengaruh terhadap motivasi.