• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan rancangan Cross Sectional yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen (bebas) yang terdiri dari umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap dan variabel dependen yaitu perilaku pemanfaatan meja penyuluhan oleh kader posyandu dalam satu saat.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader Posyandu di Posyandu yang ada di Kecamatan Kesesi yang berjumlah 161 orang. 2. Sampel

Sampel adalah anggota populasi yang memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Kader Posyandu aktif

b. Melaksanakan tugas kader Posyandu yang memiliki sistem lima meja. 3. Besar sampel

Untuk menentukan besarnya sampel menggunakan rumus sebagai berikut:

(2)

( )

2 1 N d N n + = n =

n = 61.68 dibulatkan menjadi 62 orang

Dari rumus diatas diperkirakan perolehan besar sampel dengan jumlah sebanyak 62 orang yang ditetapkan secara proportionate random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak berdasarkan proporsi atau jumlah kader yang terdapat pada masing-masing posyandu, sebagaimana tertera dalam tabel berikut :

Tabel 1. Jumlah Sampel di 23 Posyandu di Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan tahun 2007

No. Posyandu Jumlah Kader Jumlah Sampel

1. Sukorejo 8 8 / 161 x 62 = 4 2. Sidomulyo 6 6 / 161 x 62 = 2 3. Kalimade 7 7 / 161x 62 = 3 4. Kaibahan 6 6 / 161x 62 = 2 5. Ponolawen 8 8 / 161 x 62 = 4 6. Sidosari 7 7 / 161 x 62 = 3 7. Krandon 5 5 / 161 x 62 = 1 8. Mulyorejo 6 6 / 161 x 62 = 2 9. Kwigaran 6 6 / 161 x 62 = 2 10. Pantirejo 6 6 / 161 x 62 = 2 11. Kesesi 6 6 / 161 x 62 = 2 12. Watu Payung 7 7 / 161 x 62 = 3 13. Watu Gajah 8 8 / 161 x 62 = 4 14. Jagung 6 6 / 161 x 62 = 2 15. Karangrejo 5 5 / 161 x 62 = 1 16. Karyomukti 6 6 / 161 x 62 = 2 17. Kwasen 8 8 / 161 x 62 = 4 18. Podosari 8 8 / 161 x 62 = 4 19. Langen Sari 9 9 / 161 x 62 = 5 20. Srinahan 8 8 / 161 x 62 = 4 21. Windurojo 6 6 / 161 x 62 = 2 22. Brondong 6 6 / 161 x 62 = 2 23. Ujung Negoro 6 6 / 161 x 62 = 2 Jumlah 161 62

(3)

C. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

a) Variabel bebas : Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemanfaatan meja penyuluhan di Posyandu yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, tingkat pengetahuan, sikap.

b) Variabel terikat : Perilaku pemanfaatan meja penyuluhan oleh kader Posyandu.

2. Definisi Operasional

Variabel/sub

variabel Definisi Operasional Parameter Hasil Ukur Skala

1 2 3 4 5 1. Umur (th) 2. Pendidikan 3. Pekerjaan 4. Pendapatan Perkapita

Usia kader kesehatan di Posyandu dihitung sejak tahun lahir sampai tahun saat dilakukan penelitian dihitung dengan angka tahun

Waktu tempuh kader kesehatan di Posyandu dalam menjalani pendidikan formal terakhir yang berhasil ditempuh oleh kader Posyandu.

Aktifitas seorang kader kesehatan di Posyandu untuk mencari nafkah, baik untuk sendiri maupun keluarga.

Jumlah penghasilan yang dimiliki oleh kader kesehatan di Posyandu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup Kuesioner A Kuesioner A Kuesioner A Kuesioner A Dengan kategori umur a. 17 -20 tahun b. 21-25 tahun c. 26-30 tahun d. > 30 Tahun Dengan kategori c. Dasar (SD-SMP) d. Meneng ah (SMA) e. Tinggi (DIII-PT) Dengan kategori a. Ibu RT b. Buruh c. Petani d. Swasta e. PNS Dengan kategori Rupiah dalam satu

Rasio

Ordinal

Nominal

(4)

5. Tingkat Pengetahuan

6. Sikap

Tingkat kemampuan responden untuk menjawab dengan benar pertanyaan tentang Posyandu dan pemanfaatan meja penyuluhan

Respon responden terhadap pernyataan yang terkait dengan pemanfaatan meja penyuluhan di Posyandu

Kuesioner B yang terdiri dari 15 pertanyaan yaitu:

1: Responden benar dalam menjawab

pernyataan 0: Responden salah dalam

menjawab peryataan Diukur dengan kuesioner C yang terdiri dari 15 pernyataan sikap dengan pilihan maksimal 5 yaitu dengan kategori: (Favorable) 5. Sangat setuju 4. Setuju 3. Ragu-ragu 2. Tidak setuju 1. Sangat tidak setuju (Unfavorable) 5. Sangat Tidak Setuju 4. Tidak Setuju 3. Ragu-ragu 2. Setuju 1. Sangat Setuju bulan a. Rp < 634.500,-b. Rp > 634.500,- Dari total 15 item dengan nilai: Skor tertinggi : 15 Skor terendah : 0 dikategorikan: Baik (11-15) Sedang (6-10) Kurang (0-5) Dengan nilai: Skor tertinggi : 75 Skor terendah : 5 Untuk menjelaskan secara deskriptif maka dikategorikan: Mendukung: >50% dari total item Tidak Mendukung skore: <50 dari total item Ordinal Interval 7. Perilaku Pemanfaatan Meja penyuluhan

Tindakan nyata yang dilakukan oleh kader Posyandu dalam

memanfaatkan meja penyuluhan Posyandu untuk kegiatan penyuluhan bagi ibu-ibu balita

Diukur dengan mengunakan kuesioner D yang terdiri dari 5 berupa lembar observasi dengan pernyataan : 1. Ya

0. Tidak

Skor akhir penilaian dengan cara seluruh item pernyataan dikalikan skor tertinggi (5 x 1 = 5), kemudian diklasifikasikan dengan cara : Memenuhi 5 kriteria = dimanfaatkan dengan baik. Kurang dari 5 =tidak dimanfaatkan dengan baik. Rasio

(5)

D. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 1. Alat Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu: a) Kuesioner A : data karakteristik responden yang terdiri atas: kode

responden, umur, alamat, pendidikan, pekerjaan, pendapatan.

b) Kuesioner B: data pertanyaan tingkat pengetahuan tentang pemanfaatan meja penyuluhan oleh kader kesehatan di Posyandu yang terdiri atas 15 butir pertanyaan.

c) Kuesioner C: data pernyataan tentang sikap kader kesehatan dengan pemanfaatan meja penyuluhan oleh kader kesehatan di Posyandu yang terdiri atas 15 butir pernyataan.

d) Kuesioner D: data pernyataan tentang perilaku kader kesehatan dengan pemanfaatan meja penyuluhan oleh kader kesehatan di Posyandu yang terdiri atas 5 butir pernyataan.

Setelah instrumen yang digunakan berupa kuesioner sebagai alat peneliti selesai disusun, kemudian dilakukan uji validitas dan reabilitas karena suatu kuesioner dikatakan valid jika kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2002). a. Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan untuk mengukur relevan tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian dengan cara hasil penghitungan tiap-tiap item di bandingkan dengan tabel nilai Product Moment. Apabila hasil uji dari tiap item pertanyaan ternyata

(6)

signifikan (p value <0,05) atau r hitung lebih besar dari r tabel, maka item pertanyan tersebut valid dan dapat digunakan. Namun apabila tidak signifikan (p value >0,05) atau r hitung lebih kecil dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil uji instrumen terhadap 20 responden di Kecamatan Limbangan maka didapatkan hasil sebagai berikut :

- Pengetahuan tentang psoyandu : hasil uji validitas pengetahuan dalam rentang 0,6001 – 0,9106 artinya kuesioner pengetahuan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada r tabel yaitu 0,456.

- Sikap kader posyandu dalam memanfaatkan meja penyuluhan: hasil uji validitas sikap kader posyandu dalam rentang 0,5777 – 0,9119 artinya kuesioner sikap kader posyandu tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada r tabel yaitu 0,456.

- Perilaku kader posyandu dalam memanfaatkan meja penyuluhan: hasil uji validitas Perilaku kader posyandu dalam rentang 0,6491 – 0,8838 artinya kuesioner Perilaku kader posyandu tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada r tabel yaitu 0,456.

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah reliabel (Notoatmodjo, 2002). Setelah diketahui bahwa setiap item pertanyaan valid, dilanjutkan dengan analisa reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen tersebut cukup konsisten untuk mengukur gejala yang sama pada pengukuran yang

(7)

berulang. Pada awalnya tinggi rendahnya reliabilitas tes tercermin oleh nilai Cronbach alpha (Ghozali, 2002). Dimana kuesioner dikatakan reliabel jika indeks reliabilitas yang diperoleh paling tidak mencapai 0,60 (Sugiyono, 1999).

Kuesioner dapat dikatakan realibitas tinggi jika nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik.

- Pengetahuan tentang psoyandu : hasil uji reliabilitas pengetahuan dengan α = 0,9583 artinya kuesioner pengetahuan tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.

- Sikap kader posyandu dalam memanfaatkan meja penyuluhan : hasil uji reliabilitas sikap dengan α = 0,9496 artinya kuesioner sikap tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.

- Perilaku kader posyandu dalam memanfaatkan meja penyuluhan : hasil uji reliabilitas perilaku dengan α = 0,8960 artinya kuesioner perilaku tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Croanbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.

2. Cara Pengumpulan Data

Data karakteristik kader kesehatan di Posyandu dengan perilaku pemanfaatan meja penyuluhan diperoleh melalui kuesioner yaitu dengan cara membagikan kuesioner kepada sampel penelitian yang diikuti dengan penjelasan tentang tujuan penelitian.

(8)

dilakukan pengumpulan data dari responden, maka perlu ketelitian dalam memberikan jawaban, dimana peneliti memberikan petunjuk dalam pengisian kuesioner, serta mengadakan pengawasan dan penjelasan kembali pada responden, apabila responden mengalami kesulitan dalam hal-hal yang kurang jelas. Peneliti mengecek kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh responden, jika masih ada yang belum lengkap jawabannya, maka peneliti menjelaskan kembali kepada responden yang belum jelas dan dipandu dengan kuesioner oleh peneliti sendiri.

E. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Prosedur Pegolahan Data

Menurut Arikunto (1997) pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :

a) Editing

Editing adalah pengecekan jumlah kuesioner, kelengkapan data, di antaranya kelengkapan identitas, lembar kuesioner dan kelengkapan isian kuesioner, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera oleh peneliti.

b) Coding

Coding adalah melakukan pemberian kode berupa angka untuk memudahkan pengolahan data. Angka yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada tingkat pengetahuan adalah 0 dan 1, angka 1 untuk jawaban yang sesuai dengan ketentuan (benar) dan angka 0

(9)

untuk jawaban yang tidak memenuhi ketentuan (tidak benar). Angka yang digunakan pada sikap dengan ketegori dari skor angka 5 sampai 1 dimana angka 5 untuk jawaban sangat setuju, angka 4 untuk jawaban setuju, angka 3 untuk jawaban ragu-ragu, angka 2 tidak setuju, angka 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Pada perilaku pemanfaatan meja penyuluhan dengan skor 1. Angka yang digunakan untuk perilaku memanfaatkan meja penyuluhan dengan kategori 1 untuk jawaban memanfaatkan dan 0 untuk jawaban tidak memanfaatkan.

c) Entri

Entri adalah memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas computer dengan mengunakan sistem atau program SPSS for windows SPSS for windows versi 10.0.

d) Tabulasi

Tabulasi adalah mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukkan dalam tabel yang sudah di siapkan. Setiap pertanyaan yang sudah diberi nilai, hasilnya di jumlahkan dan diberi kategori sesuai dengan jumlah pertanyaan pada kuesioner. 2. Analisa Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menggambarkan variabel penelitian dengan mengggunakan distribusi frekuensi dan prosentase.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mendapatkan gambaran hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan salah satu uji

(10)

statistik dengan Chi-Square, yaitu digunakan untuk mengukur variabel penelitian yang meliputi meliputi umur, pekerjaan, pendapatan, tingkat pengetahuan, dan sikap dengan perilaku memanfaatkan meja penyuluhan (penyuluhan) oleh kader kesehatan. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

X2 =

(

)

fofefe Ket :

X2 : Nilai Chi Square

fo : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori fe : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori

Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima bila didapatkan nilai p ≤ 0,05 dan Ho diterima dan Ha ditolak bila didapatkan nilai p> 0,05.

F. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi :

1. Lembar Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang diteliti dalam bentuk lembar persetujuan, Dimana jika responden tidak setuju maka tidak akan dipaksa sebagai responden. Pada lembar persetujuan ini peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan, serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, bila

(11)

subjek menolak maka peneliti tetap menghormati hak-hak responden. 2. Kerahasiaan nama (anonimity)

Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data tetapi dalam bentuk kode pada masing-masing lembar tersebut.

3. Kerahasian (Confidentiality)

Hasil penelitian tidak dilaporkan pada setiap individu, data yang terkumpul diinformasikan kepada kelompok masing-masing tiap desa, serta data disimpan oleh peneliti

G. Jadwal Penelitian Terlampir pada lampiran.

Gambar

Tabel   1.   Jumlah   Sampel   di   23   Posyandu   di   Kecamatan   Kesesi  Kabupaten Pekalongan tahun 2007

Referensi

Dokumen terkait

Sampel pada penelitian ini adalah sebagian pasien yang terdiagnosa skizofrenia Poli Psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara yang datanya dapat digunakan dalam penelitian

BerdasBeBerdasarkan hasil pada tabel 4.2 diatas, dengan nilai yang didapat dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 20, dapat dirangkum kesimpulan sebagai berikut, untuk

Berdasarkan paparan dalam kerangka teori di atas, peneliti mencoba untuk merumuskan model penelitian yang dikembangkan dari teori akomodasi komunikasi dan akan digunakan

Ompusunggu dan Ranggabuwana (2006: 5) mene- mukan hubungan antara partisipasi dengan job rele- van information, dalam proses partisipasi, bawahan/ pelaksana anggaran diberi

Hal tersebut menunjukkan bahwa subtes EAS 4 kecepatan dan ketelitian visual memiliki validitas kriteria yang baik yang ditunjukkan oleh korelasi positif yang sangat

Berdasarkan hasil penelitian OHI-S pada pengguna alat ortodontik cekat secara keseluruhan dari 39 responden yang diteliti, terdapat 22 responden (56,4%)dengan kebersihan

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita pada siswa kelas VIII B SMP N 1 Banyudono melalui

Berdasarkan analisa hasil perhitungan menggunakan fungsi distribusi Weibull, didapatkan kecepatan rata-rata pertahun pada lokasi yaitu Gedung Syariah Hotel Solo