DENGAN TEKANAN DARAH SISWA KELAS XI DI SMA SANTO
THOMAS 1 MEDAN
Eka Kristian Tarigan1, Dedi Ardinata2, Hondo Supeno3
1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia, 2Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia 3Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia
Korespondesi: fkmethodist@yahoo.co.id
ABSTRACT
Background : Increased prevalence of generative diseases such as hypertension as they relate to changes in
diet and lifestyle and the influence of the waist and hip circumference which indicates obesity. Waist hip ratio is an anthropometric indicators reflect the composition of body fat associated with central obesity which can lead to increased total cholesterol.
Methods : This study is an analytical correlative, Study approach with cross sectional. Samples are taken,
based on the formula Slovin, totaling 85 people a class XI student in 2016 who had signed informed consent and get in criteria. Waist Hip Ratio Measurement using tape measure. While the blood pressure measurement using a mercury sphygmomanometer Riester calibrated and a stethoscope ONE MED.
Results : From the research, waist hip ratio is the highest female subject categories currently numbering 30
people (35.3%) and least is the high waist hip ratio with a ratio of ≥ 1 of 5 people (5.9%) and waist hip ratio Male subjects most low category where waist hip ratio < 0.9 totaling 30 and waist hip ratio is the fewest number of high waist hip ratio with a ratio of ≥ 1 amounted to 2 (2.4%). The most categories is the optimal systolic blood pressure that amounted to 41 people (48.2%), and total fewest hypertension grade 1 is 4 people (4.7%), while diastolic blood pressure with total largest number of subjects Optimal category is 58 people (68.2 %), hypertension grade 3 is the number of subjects less than 2 people. Based on Pearson correlation test there was no significant relationship between waist hip ratio with Blood Pressure.
Conclusion : There is no relationship Waist and Hip Ratio with blood pressure. Keywords : Waist and Waist Circumference, Blood Pressure
PENDAHULUAN
asio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) merupakan indikator antropometri yang cukup akurat untuk menggambarkan komposisi lemak tubuh yang berkaitan dengan obesitas sentral1. Berdasarkan perbedaan
menurut jenis kelamin menunjukkan, bahwa prevalensi nasional obesitas umum pada laki-laki umur ≥ 15 tahun adalah 13,9%, sedangkan prevalensi nasional obesitas umum pada perempuan umur ≥ 15 tahun adalah 23,8%. Prevalensi nasional obesitas sentral pada penduduk umur ≥ 15 tahun adalah 18,8%. Sebanyak 17 provinsi mempunyai prevalensi obesitas sentral pada penduduk umur ≥ 15 tahun diatas prevalensi2. Prevalensi obesitas kelompok dewasa (umur >20 tahun) untuk wilayah Asia Tenggara adalah sebesar 1,7% untuk laki-laki dan 3,7% untuk perempuan3.
Prevalensi obesitas untuk kelompok usia di atas 18 tahun di Sumatera Utara berdasarkan Riskesdas 2013 adalah sebesar 18,1%. Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi
dengan prevalensi obesitas di atas prevalensi nasional4.
Peningkatan kolesterol total merupakan faktor risiko obesitas sentral, karena bertambah ukuran dan jumlah sel adiposa dapat menyebabkan obesitas dan menimbulkan gangguan metabolisme lemak. Salah satu pengukuran obesitas sentral yaitu menggunakan rasio lingkar pinggang panggul. Semakin gemuk seseorang maka ukuran lingkar pinggang dan panggul akan semakin membesar sehingga rasio lingkar pinggang-panggul meningkat merupakan faktor resiko terjadinya peningkatan kadar kolesterol total (hiperkolesterolemia)5.
Tekanan darah merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia, termasuk di Indonesia. Tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg, jika melebihi batas normal, tekanan darah tersebut tergolong tekanan darah tinggi atau hipertensi. Di Indonesia, prevalensi penyakit hipertensi pada orang dewasa cukup tinggi. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) tahun 2013 di Indonesia, prevalensi nasional hipertensi pada anak remaja yaitu 5,3% (laki-laki 6,0% dan perempuan 4,7%), di mana pedesaan (5,6%) lebih tinggi dari perkotaan (5,1%). Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan Riskesdas (2007), sebesar 31,7% dari total penduduk dewasa, sedangkan prevalensi hipertensi pada remaja di Indonesia mencapai 6-15% (Riskesdas, 2010). Penelitian di Amerika menemukan sebanyak 1% remaja memiliki tekanan darah diatas persentil ke-95 berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan. Peningkatan prevalensi jumlah penyakit generatif seperti hipertensi ini karena terkait dengan perubahan pola makan dan pola hidup dan mempengaruhi rasio lingkar pinggang dan panggul yang menandakan obesitas. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan maka penelitian dilakukan pada usia remaja tentang hubungan rasio lingkar pinggang dan tekanan darah.
BAHAN DAN CARA
Penelitian ini dilakukan di SMA Santo Thomas 1 Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik korelatif, dengan pendekatan studi cross sectional, dimana pengamatan variabel – variabel hanya sesaat dan satu kali pengamatan selama penelitian.
Populasi target penelitian ini adalah Siswa kelas XI SMA Santo Thomas 1 Medan, dengan populasi terjangkau Siswa aktif yaitu Siswa kelas XI di SMA Santo Thomas 1 medan. Dengan jumlah populasi sebanyak 547 orang. Penghitungan besar sampel minimal yang dibutuhkan bagi ketepatan dan validitas hasil penelitian ini dalam membuat perkiraan atau estimasi proporsi dengan derajat akurasi pada tingkatan statistik bermakna, yakni menggunakan rumus perhitungan besar sampel yang telah dikemukakan oleh Slovin.
PROSEDUR PENELITIAN
Adapun prosedur yang digunakan dalam penelitian meliputi Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji univariat yaitu mengetahui distribusi subjek berdasarkan rasio lingkar pinggang dan panggul, tekanan darah. Selanjutnya adalah uji bivariat yang digunakan
untuk analisis hubungan rasio lingkar pinggang dan panggul dengan tekanan darah dengan bantuan SPSS.
Berdasarkan uji Kolmogorov – Smirnov, data berdistribusi normal. Bila p<0,05 maka ada hubungan yang signifikan, jika P>0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan. Semua subyek penelitian diminta persetujuan setelah dilakukan penjelasan mengenai prosedur dan efek dari tindakan yang akan dilakukan. Formulir persetujuan setelah penjelasan dan naskah penjelasan kepada responden penelitian sebagaimana terlampir dalam usulan penelitian ini.
HASIL
Penelitian ini dilakukan di SMA Santo Thomas 1 Medan yang terletak di Jalan Let.Jend S Parman no 109 medan, yang merupakan salah satu SMA katolik swasta yang berada di bawah Yayasan Perguruan Katolik Don Bosco Medan. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI yang menandatangani informed consent dan masuk dalam kriteria penelitian yang berjumlah 85 orang. Berdasarkan tabel 1, Kelompok umur terbanyak adalah umur 16 tahun berjumlah 64 orang (75,3 %). Kelompok umur dengan jumlah subyek yang paling sedikit adalah umur 18 yang berjumlah 1 orang (1,2%). Sedangkan berdasarkan jenis kelamin terdapat 43 subyek (50.6%) pria dan 42 subyek (49.4%) wanita.
Berdasarkan tabel 2, pada tekanan darah sistolik yang Optimal yang yang merupakan jumlah subyek dengan tekanan darah sistolik terbanyak berjumlah 41 orang (48.2%), dan yang paling sedikit Hipertensi derajat 1 berjumlah 4 orang (4.7%). Sedangkan tidak ditemukan subyek dengan tekanan darah sistolik Hipertensi derajat 2 dan Hipertensi derajat 3. Sedangkan tekanan darah diastolik jumlah subyek terbanyak yang berjumlah 58 orang (68,2%) pada tekanan darah diastolik optimal. Tekanan darah diastolik kategori Pre – Hipertensi, Hipertensi derajat 1 dan Hipertensi derajat 2 tidak ditemukan sedangkan yang paling sedikit tekanan diastolik Hipertensi derajat 3 yang berjumlah 2 orang (2.4%).
Tabel 1. Distribusi frekuensi dan persentase menurut umur dan jenis kelamin siswa
Frekuensi (orang) Persen (%) Umur (Tahun) 15 13 15,3 16 64 75,3 17 7 8,2 18 1 1,2 Jenis kelamin Laki-laki 43 50,6% Perempuan 42 49,4%
Tabel 2. Distribusi frekuensi dan persentase tekanan darah sistolik dan tekanan darah
diastolik subyek Variabel Frekuensi (orang) Persen (%) Tekanan darah Sistolik Optimal 41 48,2 Normal 33 38,8 Prehipertensi 7 8,2 Hipertensi derajat 1 4 4,7 Hipertensi derajat 2 0 0 Hipertensi derajat 3 0 0 Tekanan darah Diastolik Optimal 58 68,2 Normal 25 29,4 Prehipertensi 0 0 Hipertensi derajat 1 0 0 Hipertensi derajat 2 0 0 Hipertensi derajat 3 2 2,4
Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase tekanan darah RLPP subyek perempuan dan
RLPP subyek laki-laki Variabel Frekuensi (orang) Persen (%) RLPP Perempuan Rendah 7 8,2 Sedang 30 35,3 Tinggi 5 5,9 RLPP Laki-laki Rendah 30 35,3 Sedang 11 12,9 Tinggi 2 2,4
Tabel 3 RLPP subyek perempuan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni kelompok dengan subyek terbanyak adalah kategori sedang yang berjumlah 30 orang (35,3%), dan paling sedikit RLPP tinggi berjumlah 5 orang
(5.9%). Sedangkan RLPP subyek laki-laki kelompok dengan subyek terbanyak adalah kategori rendah yang berjumlah 30 orang (35,3%),dan jumlah subyek paling sedikit adalah RLPP tinggi berjumlah 2 orang (2,4%).
Tabel 4. Hubungan antara tekanan darah sistolik dengan RLPP
Rasio Lingkar Pinggang dan panggul
Tekanan Darah Sistolik
Total O N N-H H-1 H-2 H-3 Rendah F 32 26 6 3 0 0 67 % 37,6 30,5 7,1 3,5 0 0 78,7 Sedang F 8 5 1 1 0 0 15 % 9,4 5,9 1,2 1,2 0 0 17,7 Tinggi F 2 1 0 0 0 0 3 % 2,4 1,2 0 0 0 0 3,6 Total F 42 32 7 4 0 0 85 % 49,4 37,6 8,3 4,7 0 0 100
Tabel 5. Hubungan antara tekanan darah diastolik dengan RLPP
Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul
Tekanan Darah Diastolik
Total O N N-H H-1 H-2 H-3 Rendah F 19 25 0 22 0 1 67 % 22,4 29,4 0 25,8 0 1,2 78,8 Sedang F 5 8 0 1 0 1 15 % 5,8 9,4 0 1,2 0 1,2 17,6 Tinggi F 1 0 0 2 0 0 3 % 1,2 0 0 2,4 0 0 3,6 Total F 25 33 0 25 0 2 100 % 29,4 38,8 0 29,4 0 2,4 100
Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat bahwa tekanan darah sistolik Optimal yang mempunyai RLPP rendah merupakan jumlah
terbanyak berjumlah 32 orang (37,6%) sedangkan yang paling sedikit tekanan sistolik kategori Pre-Hipertensi dengan RLPP sedang,
kategori Hipertensi tipe 1 dengan RLPP sedang dan tekanan sistolik Normal dengan RLPP tinggi berjumlah 1 (1,2%). Maka tidak ada hubungan yang signifikan antara TD Sistolik dengan RLPP, karena nilai signifikansi sebesar 0,769 (p>0,05).
Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat bahwa tekanan darah diastolik Normal dengan RLPP rendah merupakan jumlah terbanyak berjumlah 25 (29,4%) sedangkan tekanan darah diastolik sedikit dijumpai pada Hipertensi derajat 1 dengan RLPP sedang, Hipertensi derajat 3 dengan RLPP sedang dan optimal dengan RLPP tinggi berjumlah 1 (1,2%). Hubungan antara TD Diastolik dengan RLPP, terdapat tidak ada hubungan yang signifikan, karena nilai signifikansi sebesar 0,599 (p>0,05).
PEMBAHASAN
Dari penelitian ini, didapatkan kategori RLPP subyek perempuan kelompok dengan subyek terbanyak adalah kategori sedang yang berjumlah 30 orang (35,3%), kelompok RLPP paling sedikitadalah RLPP tinggi dengan rasio ≥ 1 berjumlah 5 orang (5.9%), sedangkan RLPP subyek laki-laki kelompok dengan subyek terbanyak adalah kategori rendah dimana RLPP <0,9 yang berjumlah 30 dan RLPP jumlah paling sedikit yaitu RLPP tinggi dengan rasio ≥ 1 berjumlah 2 orang (2,4%) pada tabel 3. Data tekanan darah sistolik penelitian ini menujukkan bahwa subyek kategori terbanyak adalah tekanan darah sistolik yang Optimal yang berjumlah 41 orang (48.2%), dan yang paling sedikit tekanan darah sistolik kategori Hipertensi derajat 1 berjumlah 4 orang (4.7%) pada tabel 2.
Tekanan darah diastolik pada subyek dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni kategori Optimal dengan jumlah subyek terbanyak berjumlah 58 orang (68,2%), tekanan darah diastolik kategori Pre – Hipertensi, Hipertensi derajat 1 dan Hipertensi derajat 2 tidak ditemukan sedangkan tekanan darah diastolik Hipertensi derajat 3 yang jumlah subyek sedikit yang berjumlah 2 orang (2.4%) pada tabel 4.
Hasil penelitian Puspita Sari Eka6 yang meneliti hubungan antara RLPP dengan tekanan darah. Tekanan darah sistolik subjek berkisar antara 90-150 mmHg dengan rerata 108 mmHg. Dengan nilai normal berjumlah 37 orang (77,1%), normal tinggi 10 orang (20,8 %) dan tinggi hanya 1 orang (2,1%). Berdasarkan hasil uji P>0,05, maka tidak terdapat hubungan antara rasio lingkar pinggang dan panggul
dengan tekanan darah, baik tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik sehingga hipotesis ditolak. (tabel 4 & tabel 5).
Pada penelitian yang dilakukan Viana de oliviera dkk7 yang menggunakan metode
quantitative cross-sectional dengan jumlah sample 218 siswa menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara RLPP dengan tekanan darah pada remaja baik tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik8.
Berbeda dengan Penelitian sebelumnya9
yang didapatkan bahwa ada hubungan antara rasio lingkar pinggang-panggul dengan tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik, hal ini dapat berhubungan karena pada penelitian puspita sari dipengaruhi faktor asupan natrium.
Berbeda dengan penelitian lain10
didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Rasio Lingkar Pinggang dan Panggul dengan tekanan darah pada orang obesitas dewasa muda, hasil ini sangat berbeda karena subyek yang diambil pada penelitian ini berumur 18-30 tahun dan penelitiannya dilakukan selama setahun dan mendapatkan bahwa terdapat hubungan rasio lingkar pinggang dan panggul dengan tekanan darah yang signifikan pada usia anak-anak dan remaja, dimana penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional tetapi melakukan penelitian pada jumlah sampel yang sangat luas dengan total sample 38,822 siswa.
KESIMPULAN
Rasio lingkar pinggang dan panggul (RLPP) subyek perempuan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni kelompok dengan subyek terbanyak adalah kategori sedang yang berjumlah 30 orang (35,3%), rendah berjumlah 7 orang (8,2%), tinggi berjumlah 5 orang (5.9%) sedangkan RLPP subyek laki-laki subyek terbanyak adalah kategori rendah yang berjumlah 30 orang (35,3%), yang paling sedikit adalah RLPP tinggi berjumlah 2 orang (2,4%).
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemenkes. Laporan Riskesdas (2013). Jakarta: Kementrian Kesehatan; 2013. 2. Despers JP. Increasing high density
lipoprotein cholesterol: An update on fenofibrate. Am J Cardiol 2006; h: 80
3. WHO (2013). Obesity and Overweight.
Available from:
http://www.who.int/mediacentre/factsheet s/fs311/en/index.html
4. Zhang YX., Wang SR., Zhou JY., Zhao JS., Chu ZH (2015). Percentiles of waist-hip ratio and the relationswaist-hip with blood pressure among children and adolescents in Shandong, China.National centre for biotechnology Information, 41(5): 383-8. 5. Viana de Oliviera, Aline., Cristina pereira
de Jesus Costa, Ana., Pascoal, Maia Livia., Hunaldo dos Santos, Leonardo., Shoares Chaves, Emilia., Flavio Maura de Araujo,Marcio (2014). Correlation between antropometric indicators and blood pressure in adolescents.SCIFLO Brazil. 23(4).1590.
6. Susilowati (2010). Pengukuran status gizi dengan antropometri gizi. Jakarta : CV.Trans Info Media.
7. Waspadji S (2010). Dalam :Suyono S, Sukardji K, Hartati B (eds). Pengkajian
status gizi studi epidemiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : Balai Penerbit FK UI, h: 5
8. Sunarti, Elvia Maryani (2013). Rasio lingkar pinggang dan pinggul dengan penyakit jantung koroner di RSUD Kabupaten Sukoharjo. Universitas Ahmad Dahlan Yogjakarta.
9. Sloane E (2012). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC, h:124 10. Abolfotouh, Mostafa., Sallam Sunny.,
Mohammed Mohammed., Loutfy Amany., Hasab Ali (2011). Prevalence of elevated blood pressure and Association with Obesity in Egyptian school adolescents. International Journal of Hypertension. 2011(10): 8.