• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL NIKA GUSTIN NPM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL NIKA GUSTIN NPM:"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

0

PERAN GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN MINAT BACA PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SD 36 GUNUNG SARIK KECAMATAN

KURANJI KOTA PADANG

JURNAL

NIKA GUSTIN

NPM: 11060172

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

(2)

1

PERAN GURU KELAS DALAM PENGEMBANGAN MINAT BACA

PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 36 GUNUNG SARIK

KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG

Oleh

Nika Gustin

ABSTRACT

Penelitian ini dilatarbelakangi sesuai dengan temuan di lapangan bahwa peserta didik tidak suka membaca. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang peran guru kelas dalam pengembangan minat baca pada peserta didik dilihat dari: (1) Menyediakan bahan bacaan, (2) Pemilihan bahan yang baik, (3) Memiliki kesadaran dan minat yang tinggi dalam membaca, (4) Penyediaan waktu untuk membaca.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode wawancara dengan informan kunci 1 orang dan 2 orang informan tambahan di Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji. Data ini dianalisis dengan melakukan triangulasi data, setelah itu dianalisis melalui tiga tahap: (1) Reduksi data. (2) Penyajian data. (3) Penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian tentang peran guru kelas dalam pengembangan minat baca pada peserta didik terungkap bahwa: (1) Peran guru kelasdalam menyediakan bahan bacaan dengan menambahkan gambar yang sesuai dengan materi agar terlihat menarik, (2) Peran guru kelas dalam pemilihan bahan yang baik sesuai dengan perkembangan umur peserta didik, (3) Peran guru kelas dalam memiliki kesadaran dan minat yang tinggi dalam membaca kepada peserta didik agar dapat memberikan kesempatan membaca dan mengenalkan serta memberikan pemahaman, (4) Peran guru kelas dalam penyediaan waktu untuk membaca, dengan memberikan waktu untuk membaca selama 30 menit, serta mengatur jadwal untuk kunjungan keperpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan kepada peserta didik agar dapat meningkatkan minat baca serta lebih sering mengunjungi perpustakaan dan kepada guru kelas dan kepada guru kelas agar dapat mengembangkan minat baca peserta didik dengan mengatur jadwal kunjungan yang efektif keperpustakaan.

Keyword : Peran Guru, Minat Baca, Peserta Didik

PENDAHULUAN

Pendidikan di Sekolah Dasar (SD merupakan pendidikan formal paling dasar yang bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar calistung (baca tulis hitung). Pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi peserta didik

yang sesuai dengan tingkat

perkembangannya serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi. Peranan pendidikan sangat penting dalam pembangunan peserta didik, pendidikan yang baik dan ditunjang oleh sarana yang baik akan menghasilkan peserta didik yang baik pula yang diharapkan dan dapat dibanggakan oleh negara dan mengharumkan nama bangsa, jiwa peserta didik yang memiliki semangat tinggi dan intelektual yang berkembang

pesat dimasa mereka akan memulai sesuatu yang dapat dioptimalkan dimasa bangku sekolah, karena dua sampai tiga tahun pertama dalam kehidupan anak adalah perkembangan anak yang paling cepat.

Undang-Undang, Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diterapkan dalam Bab I, Pasal 1, Ayat 1 (Gunawan, 2010: 56 yang menegaskan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi perannya dimasa yang akan datang.” Sedangkan ayat 2 menyebutkan, bahwa “ Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang 1945.

(3)

2

Peranan guru dalam pendidikan menjadikan guru sebagai pahlawan yang berjasa terhadap pelaksanaan pendidikan. Karena hanya dengan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia maka kemajuan dan nasib bangsa dapat ditentukan. Peranan guru sangat dominan sehingga hal ini tidak boleh disepelekan, oleh karena itu sebagai bukti pengakuan Negara terhadap jasa para guru dan untuk meningkatkan mutu dan kualitas para guru dan dosen, maka lahirlah Peraturan Pemerintahan tentang guru dan dosen seperti PP No. 14 Tahun 2005 serta lahirnya Peraturan Pemerintahan No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Lairnya kedua Peraturan Pemerintahan di atas merupakan salah satu kebijakan pemerintahan yang di dalamnya memuat usaha pemerintah dalam menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia.

Menurut Wahyudi (2012: 47) peranan guru sebagai agen pembelajaran tersebut,

terdapat beberapa peranan guru

sebagaimana dijabarkan oleh Mulyasa sebagai berikut:

1. Guru sebagai Pendidik

Guru sebagai Pendidik, pada dasarnya semua guru adalah pendidik yang mendidik peserta didiknya. Guru sebagai seorang pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya.

Oleh karena itu guru harus

memilikistandar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin, karena dia adalah seorang tokoh yang mempengaruhi diri dan pribadi peserta didiknya baik didalam sekolah maupun diluar sekolah bahkan selama hidup mereka. Guru bagaikan pemahat kehidupan peserta didiknya, mereka memahat ilmu pengetahuan yang berguna bagi masa depan mereka. 2. Guru sebagai Pengajar.

Guru sebagai pengajar, guru melaksanakan pembelajaran dan membantu peserta didiknya yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya,

membentuk kompetensi dan

memahami materi standar yang dipelajari.

3. Guru sebagai Pembimbing.

Perannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pembimbing, guru

membimbing peserta didiknya,

mengarahkan mereka dalam menatap masa depan, membekali mereka dan

bertanggung jawab terhadap

bimbingannya. 4. Guru sebagai Pelatih.

Tugas guru untuk melatih peserta

didiknya dalam mengembangkan

kemampuan dan keterampilan mereka secara efektif, psikomotorik dan intelektual.

5. Guru sebagai Penasehat

Guru sebagai penasehat

maksudnya adalah guru berperan aktif dalam hal memberikan arahan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik yang mengadapi permasalahan serta membantu menyelesaikannya. Karena guru sebagai orang tua kedua di sekolah.

6. Guru sebagai Pembaru (Innovator). Guru berperan dalam memberikan ide-ide dan pandangan masa depan peserta didik, sehingga

mereka kelak bisa

memberikan pembaharuan melalui

karya mereka.

Guru berperan dalam memberikan ide-ide dan pandangan masa depan peserta didik, sehingga mereka kelak bisa memberikan pembaharuan melalui karya mereka.

Peranan guru adalah serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan peserta didik yang menjadi tujuannya.

Menurut Tarigan, 2007 (Dalman, 2013: 148) bahwa peran guru kelas dalam meningkatkan minat baca dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut

a. Menyediakan bahan bacaan

Menyediakan bahan bacaan dengan kebutuhan masing-masing, minsalnya untuk anak disediakan buku anak-anak seperti komik dan cerpen jenaka. b. Pemilihan bahan yang baik

Bahan yang baik akan menarik seseorang untuk mengetahui bacaan dan isi dalam bahan tersebut.

c. Memiliki kesadaran dan minat yang tinggi terhadap membaca

(4)

3

Kesadaran yang tinggi tentunya akan didorong seseorang untuk membaca suatu bacaan.

d. Penyediaan waktu untuk membaca

Menyediakan waktu dalam

membaca tentunya sangat penting karena hal ini akan menumbuhkan suatu kegiatan membaca yang teratur ditengah kesibukan sehari-hari.

Menurut Tarigan (2011: 96) bahwa minat adalah karakter yang diatur dan pengalaman yang memaksa seseorang untuk mencari fakta-fakta objek, kegiatan, pengertian, kecakapan atau pengalaman.

Minat sama dengan kecendrungan watak seseorang untuk berusaha terus-menerus dalam mencapai suatu tujuan. pertama menyebabkan tumbuhnya minat biasanya adalah faktor motivasidan faktor pengalaman.

Menurut Dalman (2007: 141) minat

baca merupakan dorongan untuk

memahami kata demi kata dan isi yang terkandung dalam teks bacaan tersebut, sehingga pembaca dapat memahami hal-hal yang dituangkan dalam bacaan itu.

Selanjutnya, Tampubolon(1990)

menjelaskan bahwa minat baca adalah kemauan atau keinginan seseorang untuk mengenali huruf untuk menangkap makna dari tulisan tersebut.

Menurut Tarigan 1982, (Dalman 2007: 141) minat baca merupakan kemampuan seseorang berkomonikasi dengan diri sendiri untuk menangkap makna yang terkandung dalam tulisan sehingga memberikan pengalaman emosi akibat dari bentuk perhatian yangmendalam terhadap makna bacaan.

Menurut Rahim 2013, (Dalman2007: 141) minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. orang yang mempunyai minat baca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri. Oleh sebab itu, minat membaca seseorang anak perlu sekali dikembangkan. Menumbuhkan minat baca pada seseorang anak dilakukan pada saat dini, yaitu pada saat anak baru membaca permulaan, atau bahkan pada saat anak baru mengenal sesuatu.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dikategorikan dalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2011: 14), pendekatan penelitian kualitatif sering disebut naturalistik, karena penilaiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Prinsip dasar pendekatan kualitatif adalah penelitian yang dimulai dengan persoalan seperti mengapa, bagaimana, apa, dimana, dan bilamana tentang suatu fenomena-fenomena atau gejala-gejala yang terjadi dilapangan dan peneliti dapat member suatu maknakepada suatu peristiwa. Selanjutnya, pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang bertitik tolak pada pada pandangan berfikir yang menekankan pada pengalaman-pengalaman yang bersifat subjektif manusia (Meleong, 2010: 6).

Menurut Iskandar (2009: 213) informan peneliti merupakan subjek yang memberikan informasi tentang fenomena-fenomena situasi sosial yang berlaku di lapangan. Informan penelitian merupakan subjek yang memiliki hubungan karakteristik dengan situasi sosial (setting sosial) yang diteliti. Moleong (2012: 132) bahwa informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kaondisi latar penelitian.

Adapun yang dimaksud dengan informan menurut Bungin (2011: 76) adalah “subjek yang memahami informasi penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan informan kunci (key informant) dan selanjutnya dari informan kunci ditetapkan informan yang diambil yaitu dari keterangan dari guru mata pelajaran.

Menurut Bungin (2011:107) informan adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian.

Maka dari itu, peneliti telah menentukan dahulu informan kunci dan informan tambahan agar proses penelitian dilapangan nantinya lebih mudah dilaksanakan. Adapun kriteria informan kunci yang dipilih yaitu; guru kelas IV

Sedangkan untuk informan tambahan, peneliti telah memilih 2 orang informan yang dirasa dapat memberikan informasi berkaitan dengan penelitian, yang antara lain adalah: peserta didik dan guru bidang studi.

(5)

4

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2016. Adapun penelitian ini dilaksanakan di SDN 36 Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang hal tersebut dikarenakan fenomena awal ditemukan di lokasi ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, temuan data yang peneliti kemukakan adalah data kualitatif yaitu data yang disajikan sesuai dengan apa yang dikemukakan informan dari hasil wawancara dengan guru kelas

tentang Peran guru kelasdalam

pengembangan minat baca pada peserta didik kelas IV SDN 36 Gunung Sarik

Kecamatan Kuranji Kota Padang

Wawancara dilakukan kepada peserta didik dan guru bidang studi. Selanjutnya data tersebut dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian yang tergambar dalam pernyataan dan pertanyaan wawancara.

Peran guru kelas dalam

pengembangan minat baca peda peserta didik dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Menyediakan Bahan Bacaan

Menurut Tarigan (Dalman, 2007: 148), peran guru kelas dalam menyediakan bahan bacaan adalah menyesuaikan bahan bacaan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik, minsalnya untuk anak-anak disediakan buku anak-anak seperti komik dan cerpen jenaka.

Berdasarkan hasil wawancara antara informan kunci dan didukung oleh informan tambahan maka dapat disimpulkan bahwa guru kelas menyediakan berbagai macam bacaan yang menarik. Persiapan bahan bacaan yang diberikan guru kelas kepada peserta didik yaitu dengan menambah gambar yang sesuai dengan materi agar lebih menarik. Apabila peserta didik tidak memiliki bahan bacaan maka guru kelas mengambil bahan bacaan yang ada dilokasi perpustakaan. Buku penunjang yang diberikan guru kelas kepada peserta didik yaitu buku bidang studi dan 2 penerbit yang telah direvisi. guru kelas memberikan pemahaman kepada peserta didik dengan melakukan pendekatan pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang diberikan. guru kelas memberikan konsekkuensi kepada peserta didik yang tidak mau mendengarkan materi yaitu dengan merangkum ulang kesimpulan dari pembelajaran yang telah diberikan kepada peserta didik. Usaha yang dilakukan guru kelas untuk meningkatkan motivasi minat baca peserta didik yaitu dengan meningkatkan intensitas kunjungan keperpustakaan. Guru kelas juga mengajak peserta didik untuk lebih sering mengunjungi perpustakaan.

b. Pemilihan Bahan yang Baik

Menurut Tarigan (Dalman, 2007: 148), peran guru kelas dalam pemilihan bahan yang baik adalah bahan baik akan menarik seseorang untuk mengetahui bacaan atau isi dalam bahan tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara antara informan kunci dan didukung oleh

informan tambahan maka dapat

disimpulkan bahwa guru kelas memilih bahan bacaan yang baik kepada peserta didik yaitu dengan memilih bacaan yang sesuai dengan persiapan perkembangan umur peserta didik. Kemudian pemahaman peserta didik terhadap pemilihan bahan bacaan yang diberikan guru kelas yaitu berkisar dibawah 40%. Jadi, pemahaman peserta didik masih sangat rendah dari yang diharapkan guru kelas, sehingga peserta didik masih kurang memahami materi yang telah diberikan guru kelas. Kemudian pemilihan bahan bacaan yang diberikan guru kelas hanya 30% peserta didik yang mulai memberikan respon yang baik, jadi masih kurangnya motivasi peseta didik dalam membaca. Hasil yang didapatkan oleh guru kelas terhadap pemilihan bahan bacaan yang diberikan belum sempurna tetapi sudah mulai tampak perubahan. Karena sebagian peserta didik sudah mulai memberikan respon yang baik.

c. Memiliki Kesadaran dan minat yang tinggi dalam membaca

Menurut Tarigan (Dalman, 2007: 148), peran guru kelas dalam memiliki kesadaran dan minat yang tinggi terhadap membaca adalah kesadaran yang tinggi tentunya akan didorong seseorang untuk membaca suatu bacaan.

Berdasarkan hasil wawancara antara informan kunci dan didukung oleh

(6)

5

informan tambahan maka dapat disimpulkan bahwa yang dilakukan guru kelas untuk menumbuhkan kesadaran minat baca pada peserta didik yaitu dengan mengajak peserta didik keerpustakaan dan megajak peserta didik untuk membaca buku yang ada diperpustakaan. Lalu mengajak peserta didik membuat kesimpulan terhadap buku yang dibaca. Kemudian untuk meningkatkan minat baca peserta didik guru kelas mengenalkan bacaan-bacaan yang bernuansa pendidikan. Guru kelas mengenalkan bahan bacaan yang bernuansa pendidikan sehingga membuat sebagian peserta didik merasa tertarik dan ingin mengetahui tentang dunia pendidikan. lalu yang dilakukan guru kelas terhadap peserta didik yang kurang minat dalam membaca yaitu

dengan memberikan pemahaman

tentang pentingnya membaca.

d. Penyediaan Waktu untuk Membaca

Menurut Tarigan (Dalman, 2007: 148), peran guru kelas dalam penyediakan waktu dalam membaca adalah menyediakan waktu dalam membaca tentunya sangat penting karena hal ini akan menumbuhkan suatu kegiatan membaca yang teratur ditengah kesibukan sehari-hari.

Berdasarkan hasil wawancara antara informan kunci dan didukung oleh informan tambahan maka dapat disimpulkan bahwa penyediaan waktu yang diberikan kepada peserta didik untuk membaca yaitu 30 menit. Kemudian yang dilakukan guru kelas terhadap penyedian waktu yang diberikan kepada peserta didik untuk membaca yaitu mengatur jadwal kunjungan yang efektif diperpustakaan dengan pegawai pustaka. guru kelas

mengatur jadwal kunjungan

perpustakaan yang efektif memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berkunjung keperpustakaan. Setelah itu cara yang dilakukan guru kelas untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik terhadap penyediaan waktu yaitu memberikan informasi kepada peserta didik tentang jadwal atau waktu membaca diperpustakaan selama 30 menit. sehingga peserta didik

mengetahui jadwal yang diberikan untuk membaca diperpustakaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian kajian tentang peran guru kelas dalam mengembangkan minat baca peserta didik maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Menyediakan bahan bacaan

Peran guru kelas dalam mengembang minat baca peserta didik yaitu guru kelas menyediakan bahan bacaan yang menarik seperti manambah gambar yang sesuai dengan materi agar terlihat lebih menarik oleh peserta didik. Guru Kelas juga mengambil bahan bacaan di perpustakaan dan guru kelas memberikan pemahaman kepada peserta didik melaui pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diberikan. Guru kelas juga menyuruh

merangkum ulang kesimpulan

pembelajaran kepada peserta didik yang tidak mau mendengarkan materi yang telah dijelaskan, selain itu guru kelas meningkatkan intesitas kunjungan ke perpustakaan.

2. Pemilihan bahan yang baik

Peran guru kelas dalam mengembangkan minat baca peserta didik yaitu guru kelas memilih bahan bacaan yang sesuai dengan kesiapan perkembangan atau umur peserta didik, namun pemahaman peserta didik dibawah 40% terhadap pemilihan bahan bacaan yang diberikan guru kelas. Begitupun peningkatan motivasi baca peserta didik hanya 30% peserta didik yang memberikan respon yang baik. Kemudin hasil yang didapatkan guru kelas terhadap pemilihan bacaan yang diberikan belum sempurna tetapi sudah mulai tampak perubahan. Sedangkan hasil yang diperoleh peserta didik terhadap pemilihan bahan bacaan yang diberikan guru kelas kurang memuaskan, karena kurang memahami buku yang diberikan guru kelas.

3. Memiliki kesdaran dan minat yang tinggi terhadap membaca

Peran guru kelas dalam mengembangkan minat baca peserta didik yaitu guru kelas meningkatkan intensitas kunjungan ke

perpustakaan untuk menumbuhkan

kesadaran minat baca keapada peserta didik. Begitu juga untuk meningkatkan

(7)

6

minat baca kepada peserta didik, guru kelas mengenalkan bacaan-bacaan yang bernuansa pendidikan kepada peserta didik. Kemudian peserta didik yang kurang minat dalam membaca guru kelas memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang pentingnya membaca.

4. Penyediaan waktu untuk membaca

Peran guru kelas dalam

mengembangkan minat baca peserta didik yaitu guru kelas memberikan waktu kepada peserta didik selama 30 menit untuk membaca. Kemudian guru kelas mengatur jadwal kunjungan yang efektif diperpustakaan dengan pegawai pustaka.Selain itu guru kelas

memberikan pemahaman kepada

peserta didik dengan memberitahukan mereka mempunyai jadwal membaca diperpustakaan selama 30 menit.

Sedangkan pemahaman yang

didapatkan oleh peserta didik yaitu sebagian dari peseta didik membaca buku dan mendapatkan informasi diperpustakaan dan ada juga sebagian yang lain hanya duduk dan mengobrol saja diperpustakaan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada: 1. Guru kelas, agar minat baca

peserta didik meningkat maka diperpustaan tersebut dapat diberikan gambar-gambar yang bernuansa pendidikan, dapat

mengembangkan minat baca

peserta didik maka mengatur jadwal kunjungan yang efektif, dapat memberikan motivasi dan selalu melihat perkembangan

peserta didik memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk membaca, mengenalkan bacaan-bacaan yang bernuansa pendidikan dan kreatif dalam

2. Kepala Sekolah, agar kepala sekolah dapat fasilitas yang kurang dalam perpustakaan memberikan.

3. Penjaga Pustaka, agar penjaga pustaka dapat

memberikan gambar-gambar dalam

perpustakaan agar menari perhatian peserta didik

4. Guru Bidang Studi, agar guru bidang studi

membatu memberikan masukan untuk

menunjang pembelajaran. 5. Pengelola Program Studi BK

Sebagai bahan masukan dalam upaya mengembangkan pendidikan calon guru BK yang berkarakter cerdas.

6. Peneliti Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitan.

KEPUSTAKAAN

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana.

Dalman. 2007. Keterampilan Membaca. Bandung: Pasca Sarana Universitas Pendidikan Indonesia.

Gunawan , Ary H . 2010 . Sisiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Iskandar. 2009. Metode Penelitian Pendidikan

dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuanlitatif dan Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta. Tarigan. 2011. Membaca dalam Kehidupan.

Bandung: Angkasa.

Wahyudi, Imam. 2012. Mengejar Profesional Guru. Jakarta: Prestasi pustakaraya.

Referensi

Dokumen terkait

Connector Power Supply Pada Connector Power Supply menggunakan connector yang berisi 2, kaki satu dihubungkan ke power supply dengan tegangan 5V dan satu kakinya dihubungkan ke

(1978) mendapatkan bahwa panjang karkas dan imbang- an otot : tulang pada kambing lokal Botswana relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan domba lokal pada daerah yang

hepar, pola normal pada hepar terganggu.Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.Setelah lewat masanya,

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa daftar perusahaan sampel yang melakukan merjer dan akuisisi selama periode penelitian, tanggal

Kini, Android Ice Cream Sandwich merupakan salah satu sistem operasi yang paling banyak digunakan oleh para pengembang smartphone yang sudah memiliki nama besar seperti

Pada seluruh konsep-konsep yang dipahami secara salah tersebut, mahasiswa mempertanyakan dan meminta untuk dihadirkan penjelasan... Untuk meluruskan miskonsepsi nomor 1),

1 Ketentuan Umum, pasal 1 angka 2... Kerusakan pada arsip tekstual perlu penanganan khusus baik masalah yang terjadi karena umur arsip yang sudah tua maupun pemeliharaan yang

Menurut Hasan Mat Nor (2001:8-9), istilah orang asli yang digunakan merujuk kepada kumpulan pribumi yang merupakan gelaran rasmi yang diguna pakai setelah