• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN. Mengapa harus dipersoalkan dan dikaji? 2/28/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN. Mengapa harus dipersoalkan dan dikaji? 2/28/2017"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Hampir setiap saat

manusia mengambil

keputusan dan

melaksanakannya,

dilandasi asumsi segala

tindakannya secara sadar

merupakan pencerminan

hasil proses pengambilan

keputusan dalam

pikirannya, sehingga

manusia sudah sangat

terbiasa membuat

keputusan.

Mengapa harus

(2)

2

Contoh pengambilan keputusan biasa :

1. Menentukan rute yang harus ditempuh 2. Menentukan pakaian kantor pada suatu hari 3. Memilih merek HP untuk alat komunikasi 4. Menentukan acara liburan

5. Memilih teman bergaul

Semua keputusan di atas selanjutnya dilaksanakan, dan dievaluasi, maka pertanyaan yang muncul :

Semua kemungkinan hasil evaluasi tidak akan memberi konsekwensi, selama keputusan yang diambil tidak harus dipertanggungjawabkan kepada pihak lain.

Atau selama proses pengambilan keputusan tidak harus dipertanggungjawabkan kepada pihak lain.

Jika keputusan harus dipertanggungjawabkan , maka akan menjadi persoalan kompleks, maka perlu menguraikan tentang:

1. Apa sasaran yang akan dicapai? 2. Alternatif apa yang harus dipilih? 3. Kriteria apa yang digunakan?

(3)

3

Perlu diolah melalui proses yang rasional untuk

memperoleh jawaban yang memuaskan semua pihak

 Dalam lingkup manajemen bisnis atau projek, masalah yang muncul hampir seluruhnya pemecahannya harus dipertanggungjawabkan, bahkan seluruh proses harus diungkapkan untuk dapat diperiksa.

 Maka pasti menuntut penggunaan pendekatan yang formalistik

Contoh :

Perusahaan memutuskan untuk melakukan product

development, tidak dapat dilakukan secara intuitif.

Seluruh tahapan perlu dipaparkan kepada stakeholders, bahwa produk tersebut jika dibuat akan menguntungkan. Stakeholders tersebut antara lain :

1.Pemegang saham 2.Direksi

3.Bagian teknik

4.Bagian produksi dan pemasaran 5.Bagian keuangan, dll

(4)

4

Melalui pendekatan formal ini, keputusan

tidak saja dibuat tetapi diungkapkan kepada

semua pemangku kepentingan.

Jadi, pendekatan formal tersebut pada

dasarnya proses mengungkapkan suatu

keputusan

Sistematikanya perlu :

a. Jelas

b. Masuk akal

c. Tahapanya mengikuti urutan yang benar

d. Kesimpulan akhirnya merupakan hasil konsisten dengan dari seluruh proses

Pendekatan formal dalam lingkup luas inilah yang disebut sebagai Analisis Keputusan.

Analisis Keputusan akan bermanfaat untuk menghadapi masalah yang bersifat :

Unik : masalah tersebut tak mempunyai preseden dan dimasa datang mungkin tak terulang lagi.

Takpasti: faktor-faktor yang diharapkan mempengaruhi jawab memiliki informasi yang rendah  Jangka panjang : implikasinya memiliki jangkauan

yang cukup jauh ke depan dan melibatkan sumber-sumber usaha yang penting

Kompleks: preferensi pengambil keputusan atas risiko dan waktu memiliki peranan yang besar.

(5)

5

taktis dan operasional

Masalah Jangka Lingkungan Sifat Misal

Strategis Panjang Dinamis dan mempengaruhi faktor-faktor dengan kepastian yang sangat rendah

Takbisa diprogram karena preferensi pengambil keputusan perlu masuk secara utuh  Perluasan kap. Pabrik  Penetapan lokasi airport  Pemilihan teknologi Taktis Menengah-pendek Dinamis dan mempengaruhi factor-faktor dengan kepastian tinggi

Bisa dibuat program dengan masukan preferensi pengambil keputusan  Peletakan mesin baru  Beli/sewamesin produksi baru

Operasional Pendek Dianggap static dan tidak mempengaruhi factor-faktor Bisadibuat program karena sifatnya berulang  Penentuan beban mesin

 Mengubah tata cara kerja

“Berkaitan dengan mengidentifikasi nilai-nilai,

ketidakpastian dan isu-isu lain yang relevan untuk

pembuatan keputusan yang rasional dan optimal”

Lingkungan di mana keputusan dibuat sering

digolongkan kedalam empat keadaan: certainty,

risk, uncertainty, dan conflict.

Decision theory terutama berhubungan dengan

pengambilan keputusan dalam keadaan risk dan

uncertainty.

(6)

6

Certainty:

Jika semua informasi yg diperlukan untuk

Membuat keputusan diketahui secara

sempurna & tdk berubah

Risk:

Jika informasi sempurna tidak tersedia,

tetapi seluruh peristiwa yg akan terjadi

beserta probabilitasnya dapat diperkirakan

Lingkungan Keputusan

Uncertainty:

Jika seluruh informasi yg mungkin terjadi

diketahui, Tetapi tanpa mengetahui

probabilitasnya.

Conflict:

Jika kepentingan dua atau lebih pengambil

keputusan berada dalam pertarungan aktif

diantara kedua belah pihak.

Sementara keputusan certainty, risk &

uncertainty yang aktif hanya pengambil

keputusan

Lingkungan Keputusan (con’t)

(7)

7

Pengambilan Keputusan

Decision making Multi-criteria decision making Operations research Activity-based costing Optimal decision Analytic Hierarchy Process Applied Information Economics Bayesian probability Causal decision theory Choice Modelling Constraint satisfaction

Decision field theory Decision making software

Evidential decision theory Game theory

Interpretive science Kelly criterion

Morphological analysis (problem-solving) Neuroscience of free will

PP (complexity) Public choice theory Rationality

Rationality and power Recognition primed decision Secretary problem

Signal detection theory Stochastic dominance Two envelopes problem Two-moment decision models

Contoh Model Teori Keputusan

(8)

8

Pengertian Pengambilan Keputusan

sebagai ilmu dan seni

Secara umum pengambilan keputusan

adalah upaya untuk menyelesaikan

masalah dengan memilih alternatif solusi

yang ada

Sebagai seni, PK adalah proses

mengambil keputusan pada situasi dan

kondisi yang berbeda (karena adanya

keragaman yang bersifat unik)

Sebagai ilmu, PK adalah suatu aktivitas

yang memiliki metode, cara, dan

pendekatan tertentu secara sistematis,

teratur dan terarah.

Kriteria Keputusan baik

1. Apakah seluruh informasi telah dimanfaatkan secara baik? 2. Apakah dasar-dasar rasionalitas telah diikuti dengan baik? 3. Apakah proses perpindahan dari satu tahap ketahap

lainnya telah berjalan dengan konsisten?

Bila jawabannya “Ya”, maka keputusan terbaik telah didapat

Setelah keputusan dibuat, maka orang telah tak berdaya untuk mengendalikan alam supaya kehendaknya tercipta.

Tidak bijaksana untuk mengaitkan keputusan terbaik dengan hasil terbaik yang diharapkannya

Setelah keputusan dibuat, kita hanya dapat berdoa agar harapan kita terkabul

(9)

9

Unsur-unsur Pengambilan

Keputusan

(10)
(11)
(12)
(13)

13

TIPE KEPUTUSAN

1.

Programmed Decision

Prosedur khusus yang dikembangkan

menangani untuk masalah yang rutin

dan berulang-ulang.

2.

Nonprogrammed Decision

Keputusan yang bersifat baru dan tdk

terstruktur, diperlukan pada situasi

permasalahan yang unik dan komplek.

(14)

14

Perbandingan Tipe keputusan

Programmed Decision

Nonprogrammed Decision

Masalah

Banyak, berulang, rutin. Kepastian adanya hubungan sebab – akibat

Baru, tak terstruktur. Ketidakpastian adanya hubungan sebab - akibat

Prosedur

Tergantung pada kebijakan, aturan dan prosedur yang jelas.

Butuh kreativitas, intuisi, toleransi, pemecahan masalah secara kreatif Contoh Perusahaan Pemesanan persediaan periodik

Diversifikasi produk & pasar baru

Universitas

Kenaikan angka kredit jabatan

Pembangunan fasilitas kelas baru

Pemerintah Rumah Sakit

Prosedur pendaftaran pasien. Sistem gaji untuk promosi karyawan

Pembelian alat laboartorium. Reorganisasi pada pemerintahan daerah.

Perbedaan lainnya

TERSTRUKTUR :

Karakteristik rutinitas, berulang ulang

Korelasi antar variabel terlihat jelas

Teknik pengambilan keputusan berdasarkan kebiasaan , tradisi, rutinitas

Tingkat resiko rendah

Sifat peristiwa mudah diramalkan Nilai keputusan mendekati akurat Pandangan yang dianut rational Ada SOP

TIDAK TERSTRUKTUR:

Baru, tidak berulang, jarang terjadi

Sulit dicari hubungannya

Kreativitas, inovasi, intuisi

Resiko tinggi,besar

Sulit diramalkan

Sulit dinilai dengan pasti

Cenderung bounded rationality

(15)

15

Tipe keputusan lain

ADA DUA TIPE :

1.

Atas dorongan pencapaian

tujuan

2.

Atas tarikan dari tuntutan

lingkungan

MODEL:

DORONGAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN

PENETAPAN TUJUAN MASALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(16)

16

MODEL :

TARIKAN TUNTUTAN LINGKUNGAN

MASALAH PENETAPAN TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Untuk

menyelesaikan

Keputusan yang berkualitas

Kontribusi terhadap peningkatan nilai

organisasi dan individual-

KONSEKUENSI

Akurasi antara prediksi dan realisasi -

GAP

(17)

17

Pengenalan & pendifi-nisian masalah (1) Penentuan sejumlah solusi alternatif (2)

Penentuan kriteria yang akan digunakan dalam mengevaluasi solusi alternatif (3) Evaluasi solusi Alternatif (4) Implementasi solusi alternatif terpilih (6) Evaluasi hasil yang diperoleh (7) Pemilihan sebuah solusi alternatif (5)

Menurut Anderson, pemecahan masalah terdiri dari 7 langkah berikut :

Tahap 1 sampai dengan tahap 5 : Pengambilan Keputusan Tahap 1 sampai dengan tahap 7 : Pemecahan Masalah

SISTEM NYATA MASA- LAH & TANTA-NGAN MODEL S O L U S I JUSTI-FIKASI KEPU-TUSAN

(18)

18

Model Fisik (Physical Model) :

Penggambaran fisik dari suatu sistem, baik dalam bentuk yang ideal maupun dalam skala yang berbeda

• Berwujud (Tangible) • Mudah dipahami • Sulit diduplikasi

• Sulit dimodifikasi & dimanipulasi • Sedikit ruang lingkup penggunaannya

Karakteristik :

• Model Pesawat Terbang • Model Rumah

• Model Kota • Foto • Globe, dll

Contoh :

Model Analog (Analog Model) :

Menggambarkan situasi yang dinamis

• Tidak berwujud (Intangible) • Sulit dipahami

• Mudah diduplikasi

• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi • Luas ruang lingkup penggunaannya

Karakteristik : • Peta • Speedometer • Diagram • Kurva, dll Contoh :

(19)

19

Model Simbolis/Matematik (Symbolic Model) :

Menggambarkan dunia nyata menggunakan simbol-simbol matematik

• Tidak berwujud (Intangible) • Sulit dipahami

• Mudah diduplikasi

• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi • Luas ruang lingkup penggunaannya

Karakteristik :

• Model aljabar • Model spreadsheet

Contoh :

Model Heuristik (Heuristic Model) :

didasarkan pada intuisi atau aturan-aturan empiris untuk mendapatkan solusi lebih baik dari pada yang telah dicapai sebelumnya

• Tidak berwujud (Intangible) • Sulit dipahami

• Mudah diduplikasi

• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi • Luas ruang lingkup penggunaannya

(20)

20

Model Simulasi (Simulation Model) :

menirukan tingkah laku sistem dengan mempelajari interaksi komponen-komponennya

• Tidak berwujud (Intangible) • Sulit dipahami

• Mudah diduplikasi

• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi • Luas ruang lingkup penggunaannya

Karakteristik :

• Model Simulasi Arena, Siman, dll

• Model Simulator (Pesawat Terbang, balap mobil, dll) • Model Simulasi Game (Sims City, Sepak Bola, dll)

Contoh :

Revis e

Pe ne tapan Goal khusus dan Obje ctiv e dan Pe ngukuran Hasil

Pe ngide ntifikasian M asalah

Revis e

Revis e

Pe nge mbangan Alte rnatif

Pe nge v aluasian Alte rnatif

Revis e

Pe milihan Alte rnatif

Revis e

Revis e

Pe ne rapan ke putusan

(21)

21

Objective serta Pengukuran Hasil

Penetapan goal dan objective akan

mengarahkan pada hasil mana yang sudah

dicapai dan pengukuran mana yang

menunjukkan hasil yang sesuai dengan

yang diinginkan.

Penetapan goal dan objective

membutuhkan komunikasi antara manajer

dengan bawahan.

Pengidentifikasian Masalah

Adanya masalah menunjukkan adanya gap

antara goal dan objective organisasi

dengan kinerja aktual.

Faktor yang menggangu identifikasi

masalah:

Persepsi terhadap masalah

Penetapan masalah dalam lingkup solusi

(22)

22

Pengembangan Alternatif

Alternatif (Potensi Solusi) harus

dikembangkan (lingkungan internal

& eksternal) dan konsekuensi/akibat

yang mungkin timbul dari setiap

alternatif.

Perlu mempertimbangkan kendala

waktu & biaya; banyaknya alternatif

dengan kecepatan keputusan yang

diambil.

Cara untuk kembangkan alternatif

adalah dengan analisis skenario.

Pengevaluasian Alternatif

Alternatif yang sudah dipilih dievaluasi dan

dibandingkan dengan objective.

Objective dari pengambilan keputusan setiap

alternatif harus berupa hasil/keluaran positif

paling banyak dan akibat buruk paling kecil.

Hubungan Alternatif – Hasil:

Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg

probabilitas output

Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan ttg

probabilitas output

(23)

23

Pemilihan alternatif yang dipilih

berdasarkan hasil/keluaran yang sesuai

objective.

Perlu mempertimbangkan dampak

alternatif + dan - terhadap objective

yang lain (tujuan yang satu optimal

sedangkan tujuan yang lain tidak

optimal).

Tidak mungkin solusi keputusan akan

memuaskan semuanya, tetapi yang

optimal adalah yang sesuai standar.

Penerapan Keputusan

Keputusan yang baik adalah

yang efektif untuk

implementasi

Perlu pengujian terhadap

perilaku orang terhadap

keputusan tersebut.

(24)

24

Pengendalian dan Pengevaluasian

Efektivitas manajemen terkait

dengan pengukuran hasil periodik

Perlu pengendalian dan evaluasi

keputusan terhadap objective

No Landasan waktu Deskripsi

1.

Masa lalu

Pengalaman dan peristiwa masa lalu

Keinginan masa lalu yang belum terwujud

Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum terselesaikan

Ketersediaan informasi masa lalu

2.

Masa kini

Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya.

Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai.

Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari perubahan lingkungan.

Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan

Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk memilih salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi

Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain

Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan berkualitas

Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang bernilai tinggi

3.

Masa depan

Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai

Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi

Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan

Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu proses pengambilan keputusan

(25)

25

Pengambilan Keputusan

Peran informasi dlm PK

Tergantung pada level

keputusan:

Level strategik

Level manajemen

Level pengetahuan

Level operasional

Level Strategik

Berkaitan dengan penentuan

sejumlah tujuan, sumberdaya,

dan kebijakan organisasi

Memprediksi masa depan

lingkungan eksternal dan

internal

Harmonisasi karakteristik

organisasi dengan

lingkungannya

(26)

26

Level Manajemen

Pemanfaatan sumberdaya

secara efisien dan efektif

Implementasi tujuan yang

ditetapkan pada level strategik

Level Pengetahuan

Penilaian kembali sejumlah ide baru

dalam menghasilkan produk jasa atau

barang

Penentuan cara untuk sosialisasi ide

baru

Penentuan cara untuk distribusi

(27)

27

Level operasional

Menentukan cara terbaik untuk

menerapkan tugas khusus yang telah

ditetapkan

Mengalokasikan sumberdaya sesuai

dengan arahan level manajemen dan

staregik

Perlu diingat

Seluruh level akan menghadapi tipe

keputusan terprogram/tersruktur

maupun tidak.

Pada level yang lebih atas keputusan

cenderung tidak terstruktur

(28)

28

Tingkat organisasi

Tipe Keputusan Operasional Pengetahuan Manajemen Strategik

Terstruktur TPS - - -

Semi terstruktur

- OAS MIS

DSS

-

Tidak terstruktur - KWS ESS

JENIS INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Keterangan: TPS (transaction processing systems), OAS (office

automation system), KWS ( knowledge work system), MIS (management information syatem), DSS (decision support systems), ESS (executive support systems)

Pengaruh Perilaku Terhadap

Pengambilan Keputusan

Individu

Perilaku yang mempengaruhi

pengambilan keputusan adalah:

Ethics, Values, Personality,

Propensity for Risk, Potensial for

Dissonance, serta Escalation of

Comitment.

(29)

29

Ethic

Etika adalah sistem atau kode

yang memberikan arahan

pekerjaan bagi individu.

Faktor yang mempengaruhi

pengambilan keputusan etis:

gender, filosofi, edukasi,

pengalaman, umur, kesadaran,

kultur organisasi, kode etik,

reward dan sanksi.

Values

Value: arahan/tuntunan dan keyakinan

bahwa pembuat keputusan

menggunakannya ketika pada kondisi

tertentu (kondisional) karena tempat

dan waktu

Value digunakan pada:

Penetapan objective

Pengembangan objective

Pemilihan alternatif

Penerapan keputusan

(30)

30

Personality

Salah satu faktor yang paling

mempengaruhi Pembuat keputusan.

Studi personality pada proses pengambilan

keputusan: personality variables,

situational variables, interactional

variables.

Kesimpulan:

Semua orang tidak pandai dalam semua hal

Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan

proses pengambilan keputusan

Hubungan personality terhadap keputusan

bervariasi

Individu yang menghadapi keputusan penting

dan ambigu dipengaruhi opini rekan

Propensity for Risk

Kecenderungan terhadap resiko yang

diambil akan mempengaruhi proses

pengambilan keputusan.

Person yang high aversion to risk akan

memilih keputusan yang tingkat

kepastiannya tinggi. (High Aversion to

risk  High Certainity)

Besarnya resiko yang diambil

tergantung:

Kejelasan Goal yang ditetapkan

Informasi alternatifnya diketahui

Outcome dari alternatif dapat

(31)

31

Terkait dengan sebelum keputusan

dibuat dan akibatnya setelah

keputusan tersebut ditetapkan.

Postdecision anxiety, terkait dengan

kekhawatiran akibat dari

keputusannya.

Cognitive Dissonance (Leon Feon

festinger, Teori penyesalan) adalah

Kekhawatiran yang terjadi ketika ada

konflik antara keyakinan dan realita

individu.

Lack konsistensi/harmonisasi

Potential for Dissonance 2

CIRI KEPUTUSANNYA :

Keputusan bersifat psikologis dan atau pentingnya

keuangan.

Ada sekian banyak alternatif yang tidak

dihilangkan

Alternatif yang tidak dipakai tersebut memiliki

banyak kelebihan

SOLUSINYA :

Mencari informasi yang mendukung kebijakan

pengambilan keputusan

Selektif atas informasi yang mendukung

keputusannya

Meminimkan aspek negatif dari keputusan dan

(32)

32

Escalation of Commitment

Pembuat keputusan tetap

mempertahankan keputusannya

walaupun terdapat informasi yang

negatif, sering dilakukan dengan

menambah sumberdaya untuk antisipasi

kerugian.

Selt Justification Theory : Pembuat

keputusan akan meningkatkan

komitmennya untuk menjalankan

tindakannya karena tidak ingin

mereka/orang lain pada sumberdaya

sebelumnya tidak dialokasikan dengan

tepat

Grup Decision Making

Banyak keputusan diambil melalui

grup, tim, panitia, dll

Cocok untuk:

Nonprogram Decision

Permasalahan kompleks butuh multidisiplin

/ pengetahuan

Peran manajer dalam keputusan

kelompok dengan partisipasi

kolaborasi/kerjasama bagian organisasi

Kolaborasi melibatkan proses

gabungan pengambilan keputusan

antra stakeholder atas maslah masa

datang

(33)

33

Decision Making

Konsensus keputusan :

Waktu lama

Lebih baik, terlebih pada

latarbelakang masalah yang

bervariasi

Pengaruh buruk dari faktor perilaku,

yaitu Dominasi personalitas,

Superior atas status, Superior atas

keahlian

Tabel kemungkinan hubungan kualitas keputusan

dengan metoda

Individual Average individual Minority control Majority control Concensus

More

(34)

34

Techniques for Stimulating

Creativity in Grup decision making

Brainstorming: adalah teknik yang

memacu kreativitas dengan

memunculkan ide melalui diskusi

nonkritikal.

Delphi Process: Teknik yang memacu

kreatifitas dengan menggunakan

berbagai pertimbangan ide untuk

mencapai konsensus keputusan.

Nominal Grup Technique: Teknik yang

memacu kreativitas dengan

mengarahkan orang pada pertemuan

terstruktur memalui sedikit komunikasi

verbal.

Gaya pemikiran dan

Persepsi

Merupakan jantung dari proses

pengambilan keputusan

Gaya pemikiran merupakan cara

manusia untuk memperoleh

pengetahuan

Bagaimana kita dapat mengetahui

sesuatu

Bagaimana kita dapat memperoleh

informasi menjadi data, dan

(35)

35

Rasionalisme Empirisme Eksistensialisme Idealisme Postulational Self-evidence truth Untested opinion Literary Method of authority Scientific method induksi Problem solving tools: Matematika Statistik Pendekatan kuantitatif dan kualitatif Fenomena, gejala,

fakta, problem Dugaan

awal

deduksi

Prinsip silogisme aritoteles

Teori dan konsep

Hipotesis: jawaban sementara

(36)

36

PROSES PENGOLAHAN INFORMASI

Rangsangan lingkungan: Manusia Peristiwa obyek Interpretasi & kategorisasi Proses mental & intelektual Penilaian dan keputusan Masalah dan tujuan Proses Pengolahan Stimulus

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Respon

Gambar

Tabel kemungkinan hubungan kualitas keputusan  dengan metoda

Referensi

Dokumen terkait

Salah satunya adalah dengan menggunakan unit penangkapan lebih dari satu alat tangkap (multigear). Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil kajian Matilla and Wirts (2006), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stimulus yang lebih optimal dari

Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) adalah : bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram.. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir

Bab ini membahas topik-topik meliputi: (1) partisipasi masyarakat dalam perencanaan strategis, (2) hal-hal yang nampaknya perlu dilakukan untuk memulai dan melakukan

Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Siswa pada Nilai Psikomotor Siklus II Siklus II melalui model pembelajaran TPS dengan media video kompetensi pembuatan pola

membuat tugas orang tua dalam memberikan pendidikan nilai kepedulian sosial menjadi jauh lebih berat, sebab anak tinggal di lingkungan yang memiliki