1
PENDAHULUAN
Hampir setiap saat
manusia mengambil
keputusan dan
melaksanakannya,
dilandasi asumsi segala
tindakannya secara sadar
merupakan pencerminan
hasil proses pengambilan
keputusan dalam
pikirannya, sehingga
manusia sudah sangat
terbiasa membuat
keputusan.
Mengapa harus
2
Contoh pengambilan keputusan biasa :
1. Menentukan rute yang harus ditempuh 2. Menentukan pakaian kantor pada suatu hari 3. Memilih merek HP untuk alat komunikasi 4. Menentukan acara liburan
5. Memilih teman bergaul
Semua keputusan di atas selanjutnya dilaksanakan, dan dievaluasi, maka pertanyaan yang muncul :
Semua kemungkinan hasil evaluasi tidak akan memberi konsekwensi, selama keputusan yang diambil tidak harus dipertanggungjawabkan kepada pihak lain.
Atau selama proses pengambilan keputusan tidak harus dipertanggungjawabkan kepada pihak lain.
Jika keputusan harus dipertanggungjawabkan , maka akan menjadi persoalan kompleks, maka perlu menguraikan tentang:
1. Apa sasaran yang akan dicapai? 2. Alternatif apa yang harus dipilih? 3. Kriteria apa yang digunakan?
3
Perlu diolah melalui proses yang rasional untukmemperoleh jawaban yang memuaskan semua pihak
Dalam lingkup manajemen bisnis atau projek, masalah yang muncul hampir seluruhnya pemecahannya harus dipertanggungjawabkan, bahkan seluruh proses harus diungkapkan untuk dapat diperiksa.
Maka pasti menuntut penggunaan pendekatan yang formalistik
Contoh :
Perusahaan memutuskan untuk melakukan product
development, tidak dapat dilakukan secara intuitif.
Seluruh tahapan perlu dipaparkan kepada stakeholders, bahwa produk tersebut jika dibuat akan menguntungkan. Stakeholders tersebut antara lain :
1.Pemegang saham 2.Direksi
3.Bagian teknik
4.Bagian produksi dan pemasaran 5.Bagian keuangan, dll
4
Melalui pendekatan formal ini, keputusan
tidak saja dibuat tetapi diungkapkan kepada
semua pemangku kepentingan.
Jadi, pendekatan formal tersebut pada
dasarnya proses mengungkapkan suatu
keputusan
Sistematikanya perlu :
a. Jelas
b. Masuk akal
c. Tahapanya mengikuti urutan yang benar
d. Kesimpulan akhirnya merupakan hasil konsisten dengan dari seluruh proses
Pendekatan formal dalam lingkup luas inilah yang disebut sebagai Analisis Keputusan.
Analisis Keputusan akan bermanfaat untuk menghadapi masalah yang bersifat :
Unik : masalah tersebut tak mempunyai preseden dan dimasa datang mungkin tak terulang lagi.
Takpasti: faktor-faktor yang diharapkan mempengaruhi jawab memiliki informasi yang rendah Jangka panjang : implikasinya memiliki jangkauan
yang cukup jauh ke depan dan melibatkan sumber-sumber usaha yang penting
Kompleks: preferensi pengambil keputusan atas risiko dan waktu memiliki peranan yang besar.
5
taktis dan operasionalMasalah Jangka Lingkungan Sifat Misal
Strategis Panjang Dinamis dan mempengaruhi faktor-faktor dengan kepastian yang sangat rendah
Takbisa diprogram karena preferensi pengambil keputusan perlu masuk secara utuh Perluasan kap. Pabrik Penetapan lokasi airport Pemilihan teknologi Taktis Menengah-pendek Dinamis dan mempengaruhi factor-faktor dengan kepastian tinggi
Bisa dibuat program dengan masukan preferensi pengambil keputusan Peletakan mesin baru Beli/sewamesin produksi baru
Operasional Pendek Dianggap static dan tidak mempengaruhi factor-faktor Bisadibuat program karena sifatnya berulang Penentuan beban mesin
Mengubah tata cara kerja
“Berkaitan dengan mengidentifikasi nilai-nilai,
ketidakpastian dan isu-isu lain yang relevan untuk
pembuatan keputusan yang rasional dan optimal”
Lingkungan di mana keputusan dibuat sering
digolongkan kedalam empat keadaan: certainty,
risk, uncertainty, dan conflict.
Decision theory terutama berhubungan dengan
pengambilan keputusan dalam keadaan risk dan
uncertainty.
6
Certainty:
Jika semua informasi yg diperlukan untuk
Membuat keputusan diketahui secara
sempurna & tdk berubah
Risk:
Jika informasi sempurna tidak tersedia,
tetapi seluruh peristiwa yg akan terjadi
beserta probabilitasnya dapat diperkirakan
Lingkungan Keputusan
Uncertainty:
Jika seluruh informasi yg mungkin terjadi
diketahui, Tetapi tanpa mengetahui
probabilitasnya.
Conflict:
Jika kepentingan dua atau lebih pengambil
keputusan berada dalam pertarungan aktif
diantara kedua belah pihak.
Sementara keputusan certainty, risk &
uncertainty yang aktif hanya pengambil
keputusan
Lingkungan Keputusan (con’t)
7
Pengambilan Keputusan
Decision making Multi-criteria decision making Operations research Activity-based costing Optimal decision Analytic Hierarchy Process Applied Information Economics Bayesian probability Causal decision theory Choice Modelling Constraint satisfactionDecision field theory Decision making software
Evidential decision theory Game theory
Interpretive science Kelly criterion
Morphological analysis (problem-solving) Neuroscience of free will
PP (complexity) Public choice theory Rationality
Rationality and power Recognition primed decision Secretary problem
Signal detection theory Stochastic dominance Two envelopes problem Two-moment decision models
Contoh Model Teori Keputusan
8
Pengertian Pengambilan Keputusan
sebagai ilmu dan seni
Secara umum pengambilan keputusan
adalah upaya untuk menyelesaikan
masalah dengan memilih alternatif solusi
yang ada
Sebagai seni, PK adalah proses
mengambil keputusan pada situasi dan
kondisi yang berbeda (karena adanya
keragaman yang bersifat unik)
Sebagai ilmu, PK adalah suatu aktivitas
yang memiliki metode, cara, dan
pendekatan tertentu secara sistematis,
teratur dan terarah.
Kriteria Keputusan baik
1. Apakah seluruh informasi telah dimanfaatkan secara baik? 2. Apakah dasar-dasar rasionalitas telah diikuti dengan baik? 3. Apakah proses perpindahan dari satu tahap ketahap
lainnya telah berjalan dengan konsisten?
Bila jawabannya “Ya”, maka keputusan terbaik telah didapat
Setelah keputusan dibuat, maka orang telah tak berdaya untuk mengendalikan alam supaya kehendaknya tercipta.
Tidak bijaksana untuk mengaitkan keputusan terbaik dengan hasil terbaik yang diharapkannya
Setelah keputusan dibuat, kita hanya dapat berdoa agar harapan kita terkabul
9
Unsur-unsur Pengambilan
Keputusan
13
TIPE KEPUTUSAN
1.
Programmed Decision
Prosedur khusus yang dikembangkan
menangani untuk masalah yang rutin
dan berulang-ulang.
2.
Nonprogrammed Decision
Keputusan yang bersifat baru dan tdk
terstruktur, diperlukan pada situasi
permasalahan yang unik dan komplek.
14
Perbandingan Tipe keputusan
Programmed Decision
Nonprogrammed Decision
Masalah
Banyak, berulang, rutin. Kepastian adanya hubungan sebab – akibat
Baru, tak terstruktur. Ketidakpastian adanya hubungan sebab - akibat
Prosedur
Tergantung pada kebijakan, aturan dan prosedur yang jelas.
Butuh kreativitas, intuisi, toleransi, pemecahan masalah secara kreatif Contoh Perusahaan Pemesanan persediaan periodik
Diversifikasi produk & pasar baru
Universitas
Kenaikan angka kredit jabatan
Pembangunan fasilitas kelas baru
Pemerintah Rumah Sakit
Prosedur pendaftaran pasien. Sistem gaji untuk promosi karyawan
Pembelian alat laboartorium. Reorganisasi pada pemerintahan daerah.
Perbedaan lainnya
TERSTRUKTUR :
Karakteristik rutinitas, berulang ulang
Korelasi antar variabel terlihat jelas
Teknik pengambilan keputusan berdasarkan kebiasaan , tradisi, rutinitas
Tingkat resiko rendah
Sifat peristiwa mudah diramalkan Nilai keputusan mendekati akurat Pandangan yang dianut rational Ada SOP
TIDAK TERSTRUKTUR:
Baru, tidak berulang, jarang terjadi
Sulit dicari hubungannya
Kreativitas, inovasi, intuisi
Resiko tinggi,besar
Sulit diramalkan
Sulit dinilai dengan pasti
Cenderung bounded rationality
15
Tipe keputusan lain
ADA DUA TIPE :
1.
Atas dorongan pencapaian
tujuan
2.
Atas tarikan dari tuntutan
lingkungan
MODEL:
DORONGAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN
PENETAPAN TUJUAN MASALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN
16
MODEL :
TARIKAN TUNTUTAN LINGKUNGAN
MASALAH PENETAPAN TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Untuk
menyelesaikan
Keputusan yang berkualitas
Kontribusi terhadap peningkatan nilai
organisasi dan individual-
KONSEKUENSI
Akurasi antara prediksi dan realisasi -
GAP
17
Pengenalan & pendifi-nisian masalah (1) Penentuan sejumlah solusi alternatif (2)Penentuan kriteria yang akan digunakan dalam mengevaluasi solusi alternatif (3) Evaluasi solusi Alternatif (4) Implementasi solusi alternatif terpilih (6) Evaluasi hasil yang diperoleh (7) Pemilihan sebuah solusi alternatif (5)
Menurut Anderson, pemecahan masalah terdiri dari 7 langkah berikut :
Tahap 1 sampai dengan tahap 5 : Pengambilan Keputusan Tahap 1 sampai dengan tahap 7 : Pemecahan Masalah
SISTEM NYATA MASA- LAH & TANTA-NGAN MODEL S O L U S I JUSTI-FIKASI KEPU-TUSAN
18
Model Fisik (Physical Model) :
Penggambaran fisik dari suatu sistem, baik dalam bentuk yang ideal maupun dalam skala yang berbeda
• Berwujud (Tangible) • Mudah dipahami • Sulit diduplikasi
• Sulit dimodifikasi & dimanipulasi • Sedikit ruang lingkup penggunaannya
Karakteristik :
• Model Pesawat Terbang • Model Rumah
• Model Kota • Foto • Globe, dll
Contoh :
Model Analog (Analog Model) :
Menggambarkan situasi yang dinamis
• Tidak berwujud (Intangible) • Sulit dipahami
• Mudah diduplikasi
• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi • Luas ruang lingkup penggunaannya
Karakteristik : • Peta • Speedometer • Diagram • Kurva, dll Contoh :
19
Model Simbolis/Matematik (Symbolic Model) :
Menggambarkan dunia nyata menggunakan simbol-simbol matematik
• Tidak berwujud (Intangible) • Sulit dipahami
• Mudah diduplikasi
• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi • Luas ruang lingkup penggunaannya
Karakteristik :
• Model aljabar • Model spreadsheet
Contoh :
Model Heuristik (Heuristic Model) :
didasarkan pada intuisi atau aturan-aturan empiris untuk mendapatkan solusi lebih baik dari pada yang telah dicapai sebelumnya
• Tidak berwujud (Intangible) • Sulit dipahami
• Mudah diduplikasi
• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi • Luas ruang lingkup penggunaannya
20
Model Simulasi (Simulation Model) :
menirukan tingkah laku sistem dengan mempelajari interaksi komponen-komponennya
• Tidak berwujud (Intangible) • Sulit dipahami
• Mudah diduplikasi
• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi • Luas ruang lingkup penggunaannya
Karakteristik :
• Model Simulasi Arena, Siman, dll
• Model Simulator (Pesawat Terbang, balap mobil, dll) • Model Simulasi Game (Sims City, Sepak Bola, dll)
Contoh :
Revis e
Pe ne tapan Goal khusus dan Obje ctiv e dan Pe ngukuran Hasil
Pe ngide ntifikasian M asalah
Revis e
Revis e
Pe nge mbangan Alte rnatif
Pe nge v aluasian Alte rnatif
Revis e
Pe milihan Alte rnatif
Revis e
Revis e
Pe ne rapan ke putusan
21
Objective serta Pengukuran Hasil
Penetapan goal dan objective akan
mengarahkan pada hasil mana yang sudah
dicapai dan pengukuran mana yang
menunjukkan hasil yang sesuai dengan
yang diinginkan.
Penetapan goal dan objective
membutuhkan komunikasi antara manajer
dengan bawahan.
Pengidentifikasian Masalah
Adanya masalah menunjukkan adanya gap
antara goal dan objective organisasi
dengan kinerja aktual.
Faktor yang menggangu identifikasi
masalah:
•
Persepsi terhadap masalah
•
Penetapan masalah dalam lingkup solusi
22
Pengembangan Alternatif
Alternatif (Potensi Solusi) harus
dikembangkan (lingkungan internal
& eksternal) dan konsekuensi/akibat
yang mungkin timbul dari setiap
alternatif.
Perlu mempertimbangkan kendala
waktu & biaya; banyaknya alternatif
dengan kecepatan keputusan yang
diambil.
Cara untuk kembangkan alternatif
adalah dengan analisis skenario.
Pengevaluasian Alternatif
Alternatif yang sudah dipilih dievaluasi dan
dibandingkan dengan objective.
Objective dari pengambilan keputusan setiap
alternatif harus berupa hasil/keluaran positif
paling banyak dan akibat buruk paling kecil.
Hubungan Alternatif – Hasil:
Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg
probabilitas output
Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan ttg
probabilitas output
23
Pemilihan alternatif yang dipilih
berdasarkan hasil/keluaran yang sesuai
objective.
Perlu mempertimbangkan dampak
alternatif + dan - terhadap objective
yang lain (tujuan yang satu optimal
sedangkan tujuan yang lain tidak
optimal).
Tidak mungkin solusi keputusan akan
memuaskan semuanya, tetapi yang
optimal adalah yang sesuai standar.
Penerapan Keputusan
Keputusan yang baik adalah
yang efektif untuk
implementasi
Perlu pengujian terhadap
perilaku orang terhadap
keputusan tersebut.
24
Pengendalian dan Pengevaluasian
Efektivitas manajemen terkait
dengan pengukuran hasil periodik
Perlu pengendalian dan evaluasi
keputusan terhadap objective
No Landasan waktu Deskripsi
1.
Masa lalu
Pengalaman dan peristiwa masa lalu
Keinginan masa lalu yang belum terwujud
Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum terselesaikan
Ketersediaan informasi masa lalu
2.
Masa kini
Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya.
Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai.
Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari perubahan lingkungan.
Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan
Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk memilih salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi
Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain
Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan berkualitas
Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang bernilai tinggi
3.
Masa depan
Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai
Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi
Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan
Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu proses pengambilan keputusan
25
Pengambilan Keputusan
Peran informasi dlm PK
Tergantung pada level
keputusan:
Level strategik
Level manajemen
Level pengetahuan
Level operasional
Level Strategik
Berkaitan dengan penentuan
sejumlah tujuan, sumberdaya,
dan kebijakan organisasi
Memprediksi masa depan
lingkungan eksternal dan
internal
Harmonisasi karakteristik
organisasi dengan
lingkungannya
26
Level Manajemen
Pemanfaatan sumberdaya
secara efisien dan efektif
Implementasi tujuan yang
ditetapkan pada level strategik
Level Pengetahuan
Penilaian kembali sejumlah ide baru
dalam menghasilkan produk jasa atau
barang
Penentuan cara untuk sosialisasi ide
baru
Penentuan cara untuk distribusi
27
Level operasional
Menentukan cara terbaik untuk
menerapkan tugas khusus yang telah
ditetapkan
Mengalokasikan sumberdaya sesuai
dengan arahan level manajemen dan
staregik
Perlu diingat
Seluruh level akan menghadapi tipe
keputusan terprogram/tersruktur
maupun tidak.
Pada level yang lebih atas keputusan
cenderung tidak terstruktur
28
Tingkat organisasi
Tipe Keputusan Operasional Pengetahuan Manajemen Strategik
Terstruktur TPS - - -
Semi terstruktur
- OAS MIS
DSS
-
Tidak terstruktur - KWS ESS
JENIS INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keterangan: TPS (transaction processing systems), OAS (office
automation system), KWS ( knowledge work system), MIS (management information syatem), DSS (decision support systems), ESS (executive support systems)
Pengaruh Perilaku Terhadap
Pengambilan Keputusan
Individu
Perilaku yang mempengaruhi
pengambilan keputusan adalah:
Ethics, Values, Personality,
Propensity for Risk, Potensial for
Dissonance, serta Escalation of
Comitment.
29
Ethic
Etika adalah sistem atau kode
yang memberikan arahan
pekerjaan bagi individu.
Faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan etis:
gender, filosofi, edukasi,
pengalaman, umur, kesadaran,
kultur organisasi, kode etik,
reward dan sanksi.
Values
Value: arahan/tuntunan dan keyakinan
bahwa pembuat keputusan
menggunakannya ketika pada kondisi
tertentu (kondisional) karena tempat
dan waktu
Value digunakan pada:
Penetapan objective
Pengembangan objective
Pemilihan alternatif
Penerapan keputusan
30
Personality
Salah satu faktor yang paling
mempengaruhi Pembuat keputusan.
Studi personality pada proses pengambilan
keputusan: personality variables,
situational variables, interactional
variables.
Kesimpulan:
Semua orang tidak pandai dalam semua hal
Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan
proses pengambilan keputusan
Hubungan personality terhadap keputusan
bervariasi
Individu yang menghadapi keputusan penting
dan ambigu dipengaruhi opini rekan
Propensity for Risk
Kecenderungan terhadap resiko yang
diambil akan mempengaruhi proses
pengambilan keputusan.
Person yang high aversion to risk akan
memilih keputusan yang tingkat
kepastiannya tinggi. (High Aversion to
risk High Certainity)
Besarnya resiko yang diambil
tergantung:
Kejelasan Goal yang ditetapkan
Informasi alternatifnya diketahui
Outcome dari alternatif dapat
31
Terkait dengan sebelum keputusan
dibuat dan akibatnya setelah
keputusan tersebut ditetapkan.
Postdecision anxiety, terkait dengan
kekhawatiran akibat dari
keputusannya.
Cognitive Dissonance (Leon Feon
festinger, Teori penyesalan) adalah
Kekhawatiran yang terjadi ketika ada
konflik antara keyakinan dan realita
individu.
Lack konsistensi/harmonisasi
Potential for Dissonance 2
CIRI KEPUTUSANNYA :
Keputusan bersifat psikologis dan atau pentingnya
keuangan.
Ada sekian banyak alternatif yang tidak
dihilangkan
Alternatif yang tidak dipakai tersebut memiliki
banyak kelebihan
SOLUSINYA :
Mencari informasi yang mendukung kebijakan
pengambilan keputusan
Selektif atas informasi yang mendukung
keputusannya
Meminimkan aspek negatif dari keputusan dan
32
Escalation of Commitment
Pembuat keputusan tetap
mempertahankan keputusannya
walaupun terdapat informasi yang
negatif, sering dilakukan dengan
menambah sumberdaya untuk antisipasi
kerugian.
Selt Justification Theory : Pembuat
keputusan akan meningkatkan
komitmennya untuk menjalankan
tindakannya karena tidak ingin
mereka/orang lain pada sumberdaya
sebelumnya tidak dialokasikan dengan
tepat
Grup Decision Making
Banyak keputusan diambil melalui
grup, tim, panitia, dll
Cocok untuk:
Nonprogram Decision
Permasalahan kompleks butuh multidisiplin
/ pengetahuan
Peran manajer dalam keputusan
kelompok dengan partisipasi
kolaborasi/kerjasama bagian organisasi
Kolaborasi melibatkan proses
gabungan pengambilan keputusan
antra stakeholder atas maslah masa
datang
33
Decision Making
Konsensus keputusan :
Waktu lama
Lebih baik, terlebih pada
latarbelakang masalah yang
bervariasi
Pengaruh buruk dari faktor perilaku,
yaitu Dominasi personalitas,
Superior atas status, Superior atas
keahlian
Tabel kemungkinan hubungan kualitas keputusan
dengan metoda
Individual Average individual Minority control Majority control Concensus
More
34
Techniques for Stimulating
Creativity in Grup decision making
Brainstorming: adalah teknik yang
memacu kreativitas dengan
memunculkan ide melalui diskusi
nonkritikal.
Delphi Process: Teknik yang memacu
kreatifitas dengan menggunakan
berbagai pertimbangan ide untuk
mencapai konsensus keputusan.
Nominal Grup Technique: Teknik yang
memacu kreativitas dengan
mengarahkan orang pada pertemuan
terstruktur memalui sedikit komunikasi
verbal.
Gaya pemikiran dan
Persepsi
Merupakan jantung dari proses
pengambilan keputusan
Gaya pemikiran merupakan cara
manusia untuk memperoleh
pengetahuan
Bagaimana kita dapat mengetahui
sesuatu
Bagaimana kita dapat memperoleh
informasi menjadi data, dan
35
Rasionalisme Empirisme Eksistensialisme Idealisme Postulational Self-evidence truth Untested opinion Literary Method of authority Scientific method induksi Problem solving tools: Matematika Statistik Pendekatan kuantitatif dan kualitatif Fenomena, gejala,fakta, problem Dugaan
awal
deduksi
Prinsip silogisme aritoteles
Teori dan konsep
Hipotesis: jawaban sementara
36
PROSES PENGOLAHAN INFORMASI
Rangsangan lingkungan: Manusia Peristiwa obyek Interpretasi & kategorisasi Proses mental & intelektual Penilaian dan keputusan Masalah dan tujuan Proses Pengolahan Stimulus
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Respon