• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA PT GLOBAL SHINSEI INDONESIA DIVISI PAJAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA PT GLOBAL SHINSEI INDONESIA DIVISI PAJAK"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

RAMA ALFIKRI PRATAMA

8335163020

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020

(2)

LEMBAR EKSEKUTIF

Nama : Rama Alfikri Pratama Nomor Registrasi : 8335163020

Program Studi : S1 Akuntansi

Judul : Laporan Praktik Kerja Lapangan pada PT. Global Shinsei Indonesia Divisi Pajak

Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan selama 40 hari kerja di PT. Global Shinsei Indonesia, praktikan ditempatkan di Divisi Pajak yang merupakan bagian dari Accounting, Tax, and Finance Department. Selama melaksanakan PKL, praktikan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan perpajakan seperti membuat Faktur Pajak, Surat Setoran Elektronik (SSE), membuat Surat Setoran Elektronik, menginput faktur pajak keluaran dan pajak masukan, membuat bukti potong PPh Pasal 23 & 26. Selama melaksanakan PKL, praktikan mendapatkan banyak pengalaman, wawasan, dan keterampilan, dan kemampuan lain yang penting nantinya untuk memasuki dunia kerja yang sebenarnya.

Kata Kunci: PT. Global Shinsei Indonesia, Faktur Pajak, Surat Setoran Elektronik, Bukti Potong PPh Pasal 23 & 26

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada praktikan di dalam menyusun laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini. Laporan ini dibuat berdasarkan hasil dari kegiatan PKL yang dilakukan di PT. Global Shinsei Indonesia. Laporan ini merupakan hasil pertanggungjawaban praktikan selama 40 hari kerja melaksanakan PKL di PT. Global Shinsei Indonesia. Laporan ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah PKL dan diharapkan dapat bermanfaat bagi praktikan khususnya serta bagi para pembaca umumnya untuk menambah pengetahuan.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas segala karunia, rezeki, kesempatan, dan kekuatan yang diberikan sehingga praktikan mampu menyelesaikan laporan ini.

2. Kedua Orang Tua yang telah memberi dukungan penuh atas proses laporan PKL ini.

3. Dr. I Gusti Ketut Agung Ulupui, SE, M.Si, AK, CA selaku Kepala Prodi S1 Akuntansi FE UNJ.

(5)

4. Dr. Rida Prihatni, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing praktikan yang telah banyak membimbing praktikan selama proses pembuatan Laporan PKL.

5. Bapak Edward Ali selaku Ketua Departemen Accounting, Tax, and Finance yang telah membantu proses kegiatan PKL praktikan. 6. Ibu Siti dan Ibu Mutia selaku Staff Accounting, Tax, and Finance

yang telah memberikan banyak hal dan pengalaman selama PKL ini.

7. Seluruh Karyawan PT. Global Shinsei Indonesia

8. Teman-teman mahasiswa S1 Akuntansi D 2016 yang telah memberikan bantuan, doa, dan semangat kepada praktikan.

Praktikan menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini, maka praktikan mengharapkan saran dan kritik untuk memperbaiki laporan ini. Semoga laporan ini dapat berguna bagi praktikan dan pembaca laporan ini.

Jakarta, Desember 2019

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR EKSEKUTIF ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan... 1

B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan ... 4

C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan ... 5

D. Tempat Praktik Kerja Lapangan ... 6

E. Jadwal Waktu Praktik Kerja Lapangan ... 7

BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL ... 9

A. Sejarah Perusahaan... 9

B. Struktur Organisasi ... 13

C. Kegiatan Umum Perusahaan ... 17

D. Prestasi-Prestasi PT. Global Shinsei Indonesia ... 19

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ... 20

A. Bidang Kerja ... 20

B. Pelaksanaan Kerja ... 21

C. Kendala Yang Dihadapi ... 31

D. Cara Mengatasi Kendala ... 32

BAB IV KESIMPULAN ... 33

A. Kesimpulan ... 33

B. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I.1 Jadwal PKL ... 8

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II.1 Logo PT. Global Shinsei Indonesia ... 9

Gambar II.2 Struktur Organisasi Divisi Pajak ... 16

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Surat Permohonan PKL ... 38

Lampiran 2: Surat Tanda telah Menyelesaikan PKL ... 39

Lampiran 3: Struktur Organisasi PT. Global Shinsei Indonesia ... 40

Lampiran 4: Penghargaan yang diraih PT. Global Shinsei Indonesia ... 41

Lampiran 5: Log Harian PKL ... 42

Lampiran 6: Daftar Hadir PKL dari Fakultas Ekonomi ... 51

Lampiran 7: Form Penilaian PKL ... 54

Lampiran 8: Invoice Transaksi ... 55

Lampiran 9: Membuka Program Smart ERP ... 56

Lampiran 10: Membuka Invoice melalui Smart ERP ... 57

Lampiran 11: Mengisi kolom-kolom Invoice yang terdaftar ... 58

Lampiran 12: Membuka situs Kurs KMK untuk mencari nilai tukar dollar ... 59

(10)

Lampiran 16: Input Dokumen Faktur Pajak Masukan ... 64

Lampiran 17: Membuka Aplikasi e-Faktur ... 65

Lampiran 18: Merekam Faktur Pajak Masukan melalui Aplikasi e-Faktur ... 66

Lampiran 19: Input Dokumen Pajak Penghasilan Perusahaan ... 67

Lampiran 20: Membuka situs Surat Setoran Elektronik Pajak ... 68

Lampiran 21: Mengisi Form Surat Setoran Elektronik... 69

Lampiran 22: Hasil Output Surat Setoran Elektronik PPh 21... 71

Lampiran 23: Input Dokumen PPh 23 Perusahaan ... 72

Lampiran 24: Langkah-langkah Membuat SPT Baru PPh 23 ... 73

Lampiran 25: Langkah-langkah Membuat Bukti Potong PPh 23 ... 75

Lampiran 26: Langkah-langkah Mencetak SPT Masa PPh 23 ... 77

Lampiran 27: Hasil Output SPT PPh 23 ... 78

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Dunia menghadapi tatanan baru peradaban seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi. Kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) menandai hadirnya era digital baru, yang dikenal dengan istilah revolusi industri 4.0. Revolusi digital ini tak hanya mengubah pola perilaku manusia, tetapi secara signifikan juga mengubah cara dan fundamental bisnis zaman sekarang. Disrupsi yang terjadi tak hanya membuka peluang ekonomi yang semakin besar, tetapi juga berpotensi membawa ancaman jika tidak dikelola dengan benar. Belajar dari tiga fase revolusi industri sebelumnya, di mana kemajuan teknologi terbukti berhasil meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kelancaran rantai pasok.

Perkembangan dunia kerja saat ini sangat kompetitif sehingga akan dibutuhkan tenaga-tenaga muda profesional. Untuk dapat memenuhi hal tersebut, perguruan tinggi yang ada di Indonesia berlomba-lomba menghasilkan sumber daya yang berkualitas. Sumber daya yang berkualitas dari perguruan tinggi akan didapat apabila materi perkuliahan yang diberikan sesuai dengan permintaan dunia kerja. Terkadang perkembangan materi

(12)

dapat menjawab kebutuhan tenaga kerja yang profesional. Untuk memenuhi berbagai tuntutan tersebut maka dibutuhkan suatu pembelajaran secara langsung ke dunia kerja yang akan menunjang proses pembelajarannya di kampus.

Perguruan tinggi diharuskan untuk mempersiapkan para lulusannya serta menghasilkan tenaga kerja yang handal dan profesional. Melalui perkuliahan dikampus, mahasiswa diberikan berbagai teori dan pengetahuan sebagai bekal untuk masa depan. Universitas Negeri Jakarta menjadikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini sebagai salah persyaratan kelulusan bagi mahasiswa. Diharapkan agar dapat menciptakan lulusan terbaik dan berkualitas yang siap bersaing dengan calon pekerja lainnya. Jika pihak universitas tidak mampu mencetak sarjana berkualitas maka akan semakin banyak pengangguran di negeri ini. Salah satu upaya yang dilakukan Universitas untuk menghasilkan lulusan berkualitas adalah mewajibkan mahasiswa untuk melaksanakan PKL.

Dalam memasuki dunia kerja, tidak hanya dituntut untuk lulus berbekal kecerdasan intelektual namun harus memiliki kemampuan dasar. Seperti kita ketahui selama menempuh pendidikan formal, mahasiswa hanya diberikan bekal ilmu teori. Kemampuan dasar yang dimaksud antara lain pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude). Untuk mendapatkan ketiga hal tersebut, tidak semua dapat diberikan melalui kegiatan perkuliahan formal. Oleh karena itu, mahasiswa perlu melakukan PKL.

(13)

PKL merupakan salah satu mata kuliah yang ada dalam kurikulum pendidikan universitas termasuk salah satunya UNJ dan khususnya diwajibkan untuk seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi S1 Akuntansi yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif kepada mahasiswa secara nyata mengenai dunia kerja sekaligus memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan teori. Setiap mahasiswa wajib mengikuti program ini. Dengan mengikuti program PKL, mahasiswa diharapkan dapat lebih mengenal, mengetahui dan berlatih menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja yang ada sebagai upaya untuk mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja tersebut.

PT Global Shinsei Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang berasal dari jepang yang bergerak di bidang Expected battery parts and Automotive parts production. Perusahaan tersebut adalah perusahaan yang menerapkan injection moulding yaitu proses yang paling umum digunakan untuk pembuatan komponen plastik. PT Global Shinsei Indonesia didirikan pada tahun 2012. Seiring berjalannya program dalam bisnis, PT Global Shinsei Indonesia mampu meningkatkan pelayanan dan kinerja perusahaan menjadi lebih baik setiap tahunnya. Praktikan memilih PKL di PT. Global Shinsei Indonesia untuk bisa mengetahui bagaimana sistem kerja perusahaan. Praktikan ditempatkan di Divisi Pajak yang merupakan bagian dari Accounting, Tax, and Finance Department.

(14)

B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Adapun maksud dan tujuan dalam melaksanakan PKL antara lain: Maksud Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah:

1. Memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai dunia kerja.

2. Memenuhi persyaratan perkuliahan dalam mata kuliah Praktek Kerja Lapangan yang berbobot 2 sks dalam kelulusan Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

3. Menambah pengalaman dan memberi kesempatan mahasiswa dalam menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan kondisi yang ada di lapangan, terutama dalam bidang akuntansi.

4. Mempersiapkan lulusan terbaik dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta agar dapat bersaing dalam dunia kerja.

Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah:

1. Meningkatkan wawasan berpikir, pengetahuan, dan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi masalah terutama dalam dunia kerja. 2. Memperoleh pengetahuan dan wawasan kerja mengenai pekerjaan pada

bagian perpajakan.

3. Meningkatkan dan memantapkan keterampilan akademik dan praktik mahasiswa selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

4. Membina kerja sama antara Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta dengan instansi baik pemerintah maupun swasta dimana mahasiswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

(15)

C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan

Dengan adanya kegiatan PKL tentunya menghasilkan kegunaan baik bagi praktikan, fakultas, maupun instansi tempat praktikan melaksanakan PKL, yaitu PT. Global Shinsei Indonesia. Kegunaan tersebut antara lain:

Bagi Praktikan:

1. Melatih keterampilan sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta terutama di bidang akuntansi perpajakan.

2. Memenuhi salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa program S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

3. Mengembangkan pola pikir, keberanian, kemampuan berkomunikasi, dan bersosialisasi yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

4. Mengaplikasikan sebagian ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan memperoleh pengalaman yang belum didapat dari pendidikan formal. Bagi Universitas Negeri Jakarta:

1. Membuka peluang kerja sama antara Universitas Negeri Jakarta dengan pihak PT. Global Shinsei Indonesia di waktu yang akan datang.

2. Menjalin hubungan baik dengan pihak PT. Global Shinsei Indonesia. 3. Menjadi bahan evaluasi di bidang akademik untuk perbaikan kurikulum

yang sesuai dengan kebutuhan instansi/perusahaan. Bagi PT. Global Shinsei Indonesia:

(16)

2. Perusahaan dapat terbantu dalam melaksanakan pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan.

3. Perusahaan dapat mengidentifikasi kualitas yang dimiliki oleh lulusan untuk perekrutan dengan menilai mahasiswa magang.

4. Memungkinkan adanya kerja sama yang teratur dan dinamis antara instansi, baik pemerintah maupun swasta, dengan perguruan tinggi di waktu yang akan datang.

D. Tempat Praktik Kerja Lapangan

Praktikan melaksanakan PKL pada instansi, yaitu: Nama instansi : PT. Global Shinsei Indonesia

Alamat : East Jakarta Industrial Park Plot 5B-2, Cikarang Selatan, Bekasi 17550

Telepon : +62 21 8967 7711 Fax : +62 21 8967 7722 Website : www.shinsei-shiga.co.jp

Praktikan merasa tertarik melaksanakan PKL di Divisi Pajak PT. Global Shinsei Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur molding plastic injection. Divisi Pajak merupakan bagian yang penting di perusahaan karena divisi pajak berhubungan langsung dengan pencatatan, penghitungan, penyetoran dan pelaporan pajak perusahaan seperti pajak penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai yang dapat memberikan kontribusi bagi pemasukan negara. Mengingat jumlah transaksi perusahaan cukup banyak, tentunya jumlah pajak yang dikenakan juga cukup besar.

(17)

E. Jadwal Waktu Praktik Kerja Lapangan

Dalam melaksanakan PKL, praktikan melalui proses yang harus dilakukan. Proses kegiatan PKL dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini praktikan sebelumnya mencari informasi terlebih dahulu mengenai perusahaan yang menerima mahasiswa untuk PKL. Praktik mencoba mengajukan ke PT. Global Shinsei Indonesia, keesokan harinya praktikan mendapat persetujuan diterimanya PKL di perusahaan tersebut. Praktikan mulai mempersiapkan surat-surat pengantar dari Fakultas Ekonomi untuk dibuatkan surat pengajuan PKL di Biro Administrasi Akademik dan Keuangan (BAAK) yang ditujukan ke PT. Global Shinsei Indonesia. Waktu pengurusan surat pengantar PKL di BAAK sekitar lima hari kerja. Setelah surat permohonan selesai dibuat oleh BAAK, selanjutnya praktikan menyerahkan surat pengantar PKL tersebut kepada HRD PT. Global Shinsei Indonesia (Lampiran 1, Halaman 38). 2. Tahap Pelaksanaan

Praktikan melaksanakan PKL di PT. Global Shinsei Indonesia selama kurang lebih 40 hari kerja, terhitung mulai tanggal 15 Juli 2019 s.d 06 September 2019. Praktikan bekerja setiap hari Senin sampai dengan Jum’at yang memiliki ketentuan yang terdapat dalam Tabel I.1:

(18)

Tabel I.1 Jadwal PKL

Hari Kerja Waktu Kerja Istirahat

Senin-Kamis Pukul 07.30 s.d Pukul 16.30 WIB Pukul 12.00 s.d Pukul 12.40 WIB Jum’at Pukul 07.30 s.d Pukul 16.30 WIB Pukul 11.30 s.d Pukul 12.50 WIB Sumber: Data diolah oleh penulis, Tahun 2019

3. Tahap Pelaporan

Pada tahap ini praktikan diwajibkan untuk membuat laporan PKL sebagai bukti bahwa praktikan telah melaksanakan PKL dan merupakan salah satu persyaratan untuk lulus dalam mata kuliah PKL. Penulisan laporan PKL ini dimulai pada bulan September sampai dengan Desember 2019. Penyusunan laporan ini mengacu pada Pedoman Praktik Kerja Lapangan FE UNJ tahun 2012, hal pertama yang harus dilakukan praktikan adalah mencari data data yang diperlukan dalam penulisan laporan PKL. Data-data tersebut kemudian diolah dan disusun sebagai laporan PKL. Setelah usai melakukan PKL, praktikan mendapat surat tanda telah mengikuti PKL dari PT Global Shinsei Indonesia (Lampiran 2, Halaman 39).

(19)

BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. Sejarah Perusahaan

Gambar II.1 Logo PT. Global Shinsei Indonesia (GSI).

Sumber: web.facebook.com/pg/Pt-Global-Shinsei-Indonesia

Berawal dari bulan April tahun 1963, Tsuneo Miyata merupakan pendiri perusahaan Shinsei Kagaku Kougyo Co., Ltd. yang memulai bisnis dengan pengembangan komponen aerosol di Hibarigaoka Otsu. Kemudian pada bulan Juni Tahun 1966, mengembangkan outlet gas “Kachitto” melalui pengembangan bersama dengan Osaka Gas Co, Ltd, Tada Co, Ltd, Polyplastics Co, Ltd dan Nitto Shoji, Ltd. Setelah itu, awal bulan November didirikan Divisi Toyooka yang terletak di Toyooka, Hyogo Prefecture.

(20)

mendapatkan resin tanaman bersertifikat UL standar. Di bulan Juni tahun 1984 Shinsei Kagaku mendapatkan pengakuan atas pengembangan teknologi baru dari Kementrian Perdagangan Internasional dan Industri Administrasi Usaha Kecil serta menerima subsidi untuk peningkatan teknologi.

Pada awal bulan November 1989 Shinsei Kagaku membangun dan merelokasi Divisi Shin’asahi yang baru. Kemudian di bulan September 1995 mendirikan Market Development Institute di tempat yang berdekatan dengan pabrik utama shinsei kagaku. Pada bulan April tahun 1966, Shinsei Kagaku mendapat sertifikasi ISO9002 dan 2 bulan berikutnya Shinsei Kagaku telah mendirikan cabang perusahaan yang berada di negara bagian Georgia, Amerika Serikat yang diberi nama Shinsei Corporation. Selanjutnya, tahun 1999 dan 2000 Shinsei Kagaku kembali mendapatkan sertifikasi ISO14001 dan ISO9001 serta dipindahkannya Divisi Toyooka ke kawasan industri inti Toyooka, Hyogo Prefecture.

Seiring berjalannya waktu, pada bulan April tahun 2005, Yoichi Miyata diangkat sebagai Direktrur Perwakilan. Selanjutnya, bulan Agustus menerima subsidi dukungan bisnis, tantangan usaha kecil untuk “Pencetakan resin sisten optik dengan memanfaatkan gas superkritis” dari Biro Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Kansai. Kemudian pada tahunn 2007 di bulan April, Shinsei Kagaku mendapatkan bantuan usaha kecil Shiga proyek pengembangan teknologi baru untuk “Metode pencetakan plastik tanpa tinta” dari Shiga Prefecture. Setelah 7 bulan, Shinsei Kagaku terus berkembang

(21)

hingga akhirnya dibukalah cabang baru yang didirikan dan bernama Shinsei Moulding Co, Ltd di Kawasan Industri Pinthong, Chonburi, Thailand.

Pada tahun 2008 di bulan September, Shinsei Kagaku menerima penunjukan “Pengusaha untuk mempromosikan reformasi budaya tempat kerja” dari Direktur Shiga di bawah yurisdiksi Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan. Kemudian tahun berikutnya 2009 di bulan Oktober, menerima hibah subsidi manufaktur dan dukungan pengembangan produk untuk “Pengembangan teknologi cetak injeksi ultrapresisi menggunakan gas inert” dari Small Business Associations. Pada bulan berikutnya di bulan Desember, Shinsei Moulding di Thailand mendapat Sertifikasi ISO9001 dan ISO14001.

Pada awal Januari tahun 2012, Shinsei Kagaku mendirikan cabang perusahaan di Indonesia yang bernama PT Global Shinsei Indonesia (GSI) berlokasi di Kawasan Industri East Jakarta Industrial Park (EJIP), Cikarang Selatan. Setelah hampir 1 tahun didirikan, PT. Global Shinsei Indonesia mendapatkan Sertifikasi ISO9001 dan ISO14001. Sampai sekarang, Global Shinsei Indonesia sudah ada kurang lebih 7 tahun.

Visi, Misi dan Kebijakan PT. Global Shinsei Indonesia

Sejak didirikan, PT. Global Shinsei Indonesia telah mengembangkan jangkauan pelayanan dalam bidang manufaktur baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Tujuan perusahaan ini adalah memberikan pelayanan

(22)

hal tersebut PT. Global Shinsei Indonesia mempunyai visi dan misi sebagai berikut.

Visi Perusahaan:

Menjadi perusahaan Injection Molding Plastics yang memenuhi kepuasan karyawan, pemegang saham dan pelanggan.

Misi Perusahaan:

1. Mendapatkan kepercayaan dari pelanggan, memenuhi tanggung jawab sosial terhadap perlindungan lingkungan dan kualitas untuk memenuhi standar di seluruh dunia.

2. Menciptakan tempat kerja yang aman dan nyaman, serta meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan seluruh karyawan.

3. Melakukan pengembalian keuntungan kepada pemegang saham dengan aktivitas perbaikan perusahaan.

Adapun kebijakan yang dilakukan PT. Global Shinsei Indonesia sebagai berikut:

Kebijakan Perusahaan:

1. Peningkatan kualitas produk melalui upaya peningkatan keterampilan dan perbaikan berkelanjutan.

2. Pencegahan pencemaran lingkungan sedini mungkin dengan meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan dan pengelolaan bahan-bahan kimia berbahaya yang dipersyaratkan pelanggan, serta melakukan penghematan energi dan sumber daya alam lainnya.

3. Pemenuhan peraturan dan persyaratan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

(23)

Penegakan kode etik perusahaan menjamin terselenggaranya hubungan yang baik antara manajemen dan seluruh karyawan serta menghargai dan mengedepankan Hak Asasi Manusia didalam seluruh aspek kegiatan perusahaan.

B. Struktur Organisasi

Dalam menjalankan kegiatannya, setiap organisasi atau perusahaan pasti memiliki para pendukung untuk mencapai suatu tujuan. Organisasi itu merupakan satu tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Maka dari itu dibutuhkan struktur organisasi untuk mengatur jalannya suatu kegiatan yang telah direncanakan.

Struktur Organisasi PT. Global Shinsei Indonesia dapat dilihat pada (Lampiran 3, Halaman 40). Berikut ini merupakan tugas pekerjaan

masing-masing jabatan di PT. Global Shinsei Indonesia: 1. President Director

Memiliki tugas untuk melakukan koordinasi di bidang keuangan, kepegawaian, dan kesektariatan. Di bidang keuangan, President Director memiliki wewenang untuk mengendalikan keuangan, mulai dari pendapatan, hasil penagihan rekening, pembelanjaan, hingga perencanaan untuk mengembangkan sumber-sumber pendapatan perusahaan. President Director juga bertugas untuk memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif dalam rapat umum.

(24)

2. Director

Director ini memiliki tugas untuk mengatur tiap-tiap manajer di bawahnya. Yang meliputi, prosedur kegiatan, tujuan dan misi, kebijakan operasional, serta pengawasan dan kontrol terhadap para manajer dan pertanggungjawabannya.

3. General Manager

Memiliki tugas untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan serta sebagai pengendali seluruh tugas dan fungsi-fungsi dalam perusahaan. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Serta mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.

4. Moulding Manager

Memiliki tugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan terhadap seluruh peralatan, proses penggunaan alat sampai dengan utilitasnya.

5. Production Planning Control (PPC)

Tugas yang dimiliki oleh bagian ini menyediakan pemesanan dari bagian marketing dan menyusun rencana produksi sesuai dengan pesanan marketing. Memenuhi permintaan contoh produk dari bagian marketing perusahaan serta melakukan pemantauan dalam proses pembuatan contoh produk ke tangan konsumen langganan. Memberikan informasi yang akurat dana terpercaya pada seluruh bagian karyawan perusahaan.

(25)

6. Quality Control

Quality Control memiliki tugas melakukan pengendalian kualitas, menguji produk sesuai standar spesifikasi pabrik atau perusahaan. Quality control memiliki kewenangan untuk menerima atau menolak produk yang yang akan dipasarkan.

7. Accounting, Tax, and Finance

Gambar di bawah ini merupakan struktur organisasi Divisi Pajak yang merupakan bagian dari Departemen Accounting, Tax, and Finance PT. Global Shinsei Indonesia.

(26)

Gambar II.2 Struktur Organisasi Divisi Pajak. Sumber: Data diperoleh dari Perusahaan

Tugas dari Accounting, Tax, and Finance manager mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam proses pemuatan laporan bulanan dan tahunan yang menjadi tugasnya. Tanggung jawab utama dari divisi ini menjalankan rencana kerja yang telah ditetapkan oleh atasan secara efektif dan efisien.

Accounting, Tax, and Finance manager dibantu oleh staf-staf, tugas utama dari Accounting, Tax, and Finance staff yaitu membuat pembukuan atas transaksi keuangan perusahaan dan membuat pelaporan Pajak Penghasilan (PPh).

8. Human Resource Development (HRD)

Memiliki tugas untuk mempertahankan struktur kerja yang sudah ada dengan selalu melakukan pembaharuan terhadap deskripsi pekerjaan pada setiap jabatan. Selain itu, juga melakukan evaluasi dan pengukuran terhadap tingkat kepuasan para karyawan.

Manager Accounting, Tax, and Finance:

1. Edward Ali

Staff Accounting, Tax, and Finance :

1. Siti Anirokh 2. Mutia Yolanda

(27)

C. Kegiatan Umum Perusahaan

Dengan berjalannya waktu, program dan perannya sebagai perusahaan injection moulding. PT. Global Shinsei Indonesia mampu meningkatkan produksinya dan meningkatkan layanan serta kinerja perusahaan menjadi lebih baik pada setiap tahunnya. Berikut ini merupakan kegiatan umum yang dilakukan PT. Global Shinsei Indonesia:

1. Injection Molding

Injection Molding ini merupakan salah satu teknik yang diterapkan pada PT Global Shinsei Indonesia untuk mencetak material dari berbahan thermoplastik. Injection Molding merupakan sebuah metode proses produksi yang cenderung digunakan dalam menghasilkan atau memproses komponen-komponen yang kecil dan berbentuk rumit, dimana biayanya lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan metode-metode lain yang biasa digunakan. Proses ini terdiri dari bahan termoplastik yang dihaluskan kemudian dipanaskan sampai mencair, kemudian lelehan plastik disuntikan ke dalam cetakan baja, kemudian plastik tersebut akan mendingin dan memadat.

(28)

Gambar II.3 Mesin Injection Sumber: Gambar diperoleh dari Praktikan 2. Production Planning Control (PPC)

Production Planning Control ini merupakan kegiatan PT Global Shinsei Indonesia untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk dan keluar dari sistem produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat. Kegiatan yang terdapat dalam PPC itu dapat berupa perencanaan produksi dan pengendalian produksi. Peranan perusahaan dalam perencanaan dan pengendalian produksi adalah mengkoordinasikan dalam merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan kegiatan produksi dari mulai tahapan bahan baku, proses,

(29)

sampai output yang dihasilkan sehingga perusahaan dapat menghasilkan barang yang efektif dan efisien. PT Global Shinsei Indonesia membuat sasaran mutu dan lingkungan untuk mewujudkan kepuasan pelanggan dengan cara meningkatkan kualitas produk yang tinggi dan mencegah pencemaran lingkungan

D. Prestasi -Prestasi PT. Global Shinsei Indonesia

PT. Global Shinsei Indonesia meraih penghargaan Kinerja Pemasok Terbaik di pertemuan pemasok PT. Omron Manufacturing of Indonesia. Penghargaan tersebut didapatkan pada tanggal 18 Juli 2019 (Lampiran 4, Halaman 41).

(30)

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Bidang Kerja

Praktikan melaksanakan kegiatan PKL di PT. Global Shinsei Indonesia selama 40 hari kerja, perusahaan ini bergerak dalam bidang manufaktur molding plastic injection. Pada saat melaksanakan PKL, praktikan di tempatkan di Divisi Pajak yang merupakan bagian Accounting, Tax, and Finance Department. Selama melaksanakan kegiatan PKL, praktikan mendapat tugas serta bimbingan dalam menyelesaikan pekerjaan oleh Bapak Edward Ali selaku Accounting, Tax, and Finance Manager, Ibu Siti, dan Ibu Mutia selaku staff Accounting, Tax, and Finance.

Divisi Accounting, Tax, and Finance merupakan salah satu bagian yang penting di perusahaan, karena divisi ini berhubungan langsung dengan pencatatan, penghitungan, penyetoran dan pelaporan pajak perusahaan seperti pajak penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai yang dapat memberikan kontribusi untuk pemasukan negara.

Berikut ini adalah tugas-tugas yang diberikan kepada praktikan selama melaksanakan PKL di PT. Global Shinsei Indonesia:

1. Menginput Faktur Pajak Keluaran dan Masukan 2. Membuat Surat Setoran Elektronik (SSE) PPh 21

(31)

3. Membantu penyampaian SPT PPh 23 tentang jasa yaitu: a. Membuat Bukti Potong PPh 23

b. Mencetak SPT Masa PPh 23 B. Pelaksanaan Kerja

Pelaksanaan PKL di PT. Global Shinsei Indonesia berlangsung selama 40 hari kerja dimulai tanggal 15 Juli 2019 – 06 September 2019. Praktikan ditempatkan di Divisi Pajak. Pada hari pertama praktikan diberi tahu ruangan kerja, kemudian diberikan penjelasan oleh Bapak Edward tentang tugas apa saja yang akan praktikan lakukan selama melaksanakan PKL. Setelah itu praktikan diperkenalkan dengan staf-staf di Divisi Accounting, Tax, and Finance. Praktikan kemudian mendapatkan kartu tanda pengenal, seragam, dan topi. Setelah itu praktikan diberikan e-mail perusahaan, user id dan password oleh staf bagian Accounting, Tax, and Finance untuk dapat mengakses laptop dan program yang berkaitan dengan perusahaan.

Selama melaksanakan tugas, praktikan selalu terhubung dengan e-mail untuk dapat berkomunikasi dengan karyawan-karyawan lain untuk mempermudah tugas yang diberikan. Ketika menjalankan PKL, praktikan melakukan berbagai pekerjaan harian yang dicatat secara lengkap dan terdapat di “Log Harian PKL” (Lampiran 5, Halaman 42). Terdapat juga daftar hadir PKL dari Fakultas Ekonomi yang praktikan isi (Lampiran 6, Halaman 51). Sebelumnya, praktikan harus mempelajari sistem yang digunakan oleh PT.

(32)

1) Smart ERP

Smart ERP merupakan aplikasi informasi sistem terintegrasi yang dirancang untuk perusahaan distribusi, manufaktur, ritel, dan layanan. Aplikasi ini memiliki peran untuk mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses bisnis dari ujung ke ujung yang terkait dengan aspek operasi, produksi, distribusi, penjualan, keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, dan proses bisnis lainnya sesuai dengan karakteristik perusahaan.

2) e-Faktur

e-Faktur adalah aplikasi untuk membuat Faktur Pajak Elektronik atau bukti pungutan Pajak Pertambahan Nilai secara elektronik. e-Faktur bukan faktur pajak fisik karena pengisiannya dilakukan secara elektronik melalui aplikasi atau website. Aplikasi e-Faktur ditentukan atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan penyedia jasa aplikasi pajak resmi yang ditunjuk oleh DJP.

3) e-SPT

e-SPT adalah aplikasi yang dibuat oleh DJP Kementrian Keuangan yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk kemudahan dalam menyampikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).

Berikut ini penjelasan mengenai tugas yang dilakukan praktikan selama melaksanakan PKL:

(33)

1. Menginput Faktur Pajak Keluaran dan Masukan

Sesuai dengan pasal 1 angka 23 UU No 42 tahun 2009 mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP). Faktur pajak dapat berupa faktur penjualan atau dokumen tertentu yang ditetapkan sebagai Faktur Pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak Pengusaha Kena Pajak (PKP), yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP). Artinya, ketika PKP menjual suatu barang atau jasa kena pajak, ia harus menerbitkan Faktur Pajak sebagai tanda bukti dirinya telah memungut pajak dari orang yang telah membeli barang atau jasa kena pajak tersebut. Pajak Masukan adalah PPN yang dibayar ketika PKP membeli, memperoleh, maupun membuat produk. Sedangkan, Pajak Keluaran adalah PPN yang dipungut ketika PKP menjual produknya.

Saat melaksanakan PKL, tugas praktikan adalah membantu menginput faktur pajak melalui invoice yang dikirimkan oleh staf bagian Departemen PPC. Dalam proses penginputan faktur pajak, praktikan menggunakan program Smart ERP. Untuk mengakses program tersebut, praktikan

(34)

Accounting, Tax, and Finance. Adapun langkah-langkah dalam penginputan faktur pajak keluaran dan masukan adalah sebagai berikut:

a. Pajak Keluaran

Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak Berwujud atau ekspor Jasa Kena Pajak.

Praktikan melampirkan dokumen berupa invoice transaksi perusahaan (Lampiran 8, Halaman 55) yang nantinya akan praktikan input ke dalam program Smart ERP. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan praktikan untuk menginput Pajak Keluaran:

1) Pada tahap awal, praktikan membuka program Smart ERP terlebih dahulu yang terdapat pada (Lampiran 9, Halaman 56).

2) Langkah kedua, klik menu Sales dan sub menu Transfer, setelah itu akan muncul kolom transfer invoice yang sudah muncul nomor invoice, tanggal invoice, dan perusahaan apa saja yang melakukan transaksi tersebut yang dapat dilihat pada (Lampiran 10, Halaman 57).

3) Langkah ketiga, praktikan mengklik salah satu invoice dan mengisi kolom no. faktur, rate faktur apabila menggunakan mata uang Dollar, no. Kurs Menteri Keuangan (KMK), tanggal KMK, serta no.

(35)

pendaftaran untuk pemberitahuan ke Bea dan Cukai terdapat pada (Lampiran 11, Halaman 58).

4) Untuk mengetahui nilai tukar Dollar saat ini, praktikan dapat melihat melalui website berisi kurs KMK yang dikeluarkan Menteri Keuangan (Menkeu) pada (Lampiran 12, Halaman 59).

5) Setelah data-data di faktur pajak terisi, kemudian data tersebut disimpan dan diekspor ke dalam bentuk Excel seperti pada (Lampiran 13, Halaman 60).

6) Langkah berikutnya, buka Excel dan cari file yang sudah diekspor tadi. Kemudian disimpan juga ke dalam format Comma Separated Value (CSV).

7) Selanjutnya, buka aplikasi E-Faktur Pajak kemudian klik Faktur > Pajak Keluaran > import. Cari file yang sudah diubah format dari Excel ke Comma Separated Value (CSV) dan klik import file dapat dilihat (Lampiran 14, Halaman 61).

8) Setelah itu data faktur pajak keluaran yang telah dibuat itu diupload untuk mendapatkan status approval sukses. Pastikan sebelum diupload, praktikan mengecek kembali tidak ada kekeliruan pengisian datanya.

(36)

Praktikan melampirkan contoh hasil output dari faktur Pajak Keluaran yang dapat dilihat (Lampiran 15, Halaman 62).

b. Pajak Masukan

Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai yang telah dipungut oleh PKP pada saat pembelian barang atau jasa kena pajak dalam masa pajak tertentu. Pajak Masukan dijadikan kredit pajak oleh PKP untuk memperhitungkan sisa pajak yang terutang.

Kemudian tugas praktikan selanjutnya membantu merekam faktur Pajak Masukan, praktikan mendapat dokumen berupa faktur pajak dari perusahaan lain yang diberikan staf Accounting, Tax, and Finance (Lampiran 16, Halaman 64) dan diinput ke dalam sistem.

Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan praktikan untuk merekam Pajak Masukan:

1) Langkah pertama, untuk merekam PPN masukan praktikan membuka aplikasi e-Faktur lalu login dan password sesuai dengan milik perusahaan dapat dilihat (Lampiran 17, Halaman 65).

2) Langkah kedua, setelah masuk aplikasinya, klik Faktur > Pajak Masukan > Administrasi Faktur.

3) Pilih Rekam Faktur, kemudian isi No. Faktur, NPWP, Nama Lawan Transaksi, Tanggal Faktur, Masa Pajak, Tahun Pajak, Jumlah Dasar Pengenaan Pajak (DPP), dan Jumlah PPN dapat dilihat (Lampiran 18, Halaman 66).

(37)

4) Pastikan untuk No. Faktur dengan kode “010” ini jumlah PPN yang dapat dikreditkan dan untuk kode “070” ini jumlah PPN yang tidak dapat dikreditkan.

5) Setelah selesai klik Simpan.

Hasil dari proses merekam faktur Pajak Masukan yang praktikan lakukan tersebut akan disimpan sebagai database perusahaan sebagai tanda bukti transaksi.

2. Membuat Surat Setoran Elektronik (SSE) PPh 21

Surat Setoran Elektronik adalah suatu sistem pembayaran pajak elektronik yang diadministrasikan oleh Biller Direktorat Jendral Pajak dengan menggunakan billing system. Selama pelaksanaan PKL, praktikan membantu untuk membuat SSE (Misalnya untuk PPh 21).

PPh 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, dan honorarium sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan sebagai subjek pajak dalam negeri. PT Global Shinsei Indonesia sebagai wajib pajak badan menyetor jumlah pajak penghasilan karyawannya yang berjumlah kurang lebih sekitar 200. Praktikan menyetor jumlah PPh 21 (misalnya untuk bulan Juli), kemudian praktikan diberikan rekapitulasi PPh 21 oleh staf Accounting, Tax, and Finance yang dapat dilihat (Lampiran 19, Halaman 67) yang nantinya akan di input ke sistem. Berikut langkah-langkah yang digunakan praktikan untuk membuat

(38)

a. Praktikan membuka situs Surat Setoran Elektronik pajak, lalu memasukan NPWP dan Password perusahaan, kemudian menuliskan kode keamanan yang tercantum dapat dilihat (Lampiran 20, Halaman 68).

b. Klik E-Billing, kemudian praktikan isi form SSE dapat dilihat (Lampiran 21, Halaman 69).

c. Pilih jenis pajak PPh 21 yang berkode “411121” kemudian jenis setoran Masa PPh 21 dengan kode “100”.

d. Setelah itu pilih masa pajak untuk bulan Juli dan tahun pajak 2019, kemudian praktikan memasukan nominal pajak yang akan disetorkan dan terakhir klik simpan.

Setelah disimpan, praktikan memeriksa kembali data-data yang diisi sudah benar dan kode billing ini sebagai output yang dapat dilihat pada (Lampiran 22, Halaman 71) kemudian dicetak.

3. Membantu Penyampaian PPh 23

Selama PKL, praktikan mengetahui tentang PPh Pasal 23 ini diperuntukan untuk jenis jasa kontruksi selain yang dilakukan oleh wajib pajak yang ruang lingkupnya di bidang kontruksi. Tarif yang dikenakan dalam PPh Pasal 23 ini 2% dari jumlah bruto atas imbalan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan, atau atas jasa lainnya. Pada umumnya, jenis penghasilan yang ada pada PPh Pasal 23 terjadi saat adanya transaksi antara dua pihak, yaitu pihak yang menerima penghasilan atau penjual akan dikenakan PPh Pasal 23.

(39)

PT. Global Shinsei Indonesia bertindak sebagai penerima jasa sehingga dalam pelaporan pajak akan memotong dan melaporkan PPh Pasal 23 tersebut ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan yang tidak memiliki NPWP, besar tarif yang dikenakan lebih tinggi 100% daripada tarif yang biasa. Praktikan diberikan file berupa excel yang berisi transaksi perusahaan oleh staf Accounting, Tax, and Finance (Lampiran 23, Halaman 72) yang akan diinput ke dalam e-SPT PPh23.

Untuk melakukan penyampaian PPh pasal 23 dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Membuat Bukti Potong PPh 23

Sebelum membuat bukti potong, praktikan terlebih dahulu melakukan membuat SPT Masa Baru dapat dilihat (Lampiran 24, Halaman 73).

1) Pertama, praktikan harus membuka aplikasi “e-SPT PPh Pasal 23/26”. 2) Setelah sistem e-SPT PPh Pasal 23/26 sudah terbuka, lau akan muncul

connect to database pilih “dbpph23”. Kemudian praktikan login ke sistem yang ada.

3) Pilih menu program pada bagian pojok kiri atas, kemudian pilih buat SPT baru.

(40)

Setelah membuat SPT Masa Baru telah selesai, langkah selanjutnya adalah membuat Bukti Potong dengan langkah-langkah sebagai berikut (Lampiran 25, Halaman 75):

1) Pertama, pilih menu SPT PPh. 2) Pilih Bukti Potong PPh 23.

3) Setelah itu akan muncul kotak dialog dimana praktikan diharuskan untuk mengisi kolom yang tertera dimulai dari nomor bukti potong sampai dengan jasa yang diberikan.

4) Selanjutnya akan muncul tampilan “BUKTI POTONG PAJAK PENGHASILAN PASAL 23”. Pada tampilan ini praktikan diwajibkan mengisi data sebagai berikut:

a) Nomor Bukti

b) Tanggal Pemotongan

c) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari wajib pajak yang dipotong

d) Nama wajib pajak yang dipotong e) Alamat wajib pajak yang dipotong

5) Setelah data wajib pajak yang dipotong telah diinput, langkah selanjutnya adalah mengisi kolom jenis penghasilan dan jumlah penghasilan bruto. (misal: Jenis penghasilan yang dipilih adalah jenis jasa teknik).

6) Kemudian pilih simpan. Output yang dikerjakan praktikan berupa Daftar Bukti Potong yang dapat dilihat (Lampiran 27, Halaman 79).

(41)

b. Mencetak SPT Masa PPh 23

Setelah membuat bukti potong selesai, Langkah terakhir yang praktikan lakukan yaitu mencetak SPT PPh 23. Berikut langkah-langkah mencetak SPT Masa PPh 23 (Lampiran 26, Halaman 77):

1) Pertama, pilih menu SPT Tools.

2) Pilih Menu Cetakan, kemudian pilih Masa Pajak/ Tahun Pajak dan data SPT akan muncul.

3) Cek kembali data yang diisi sudah benar.

4) File yang perlu di cetak adalah SPT induk dan Daftar Bukti Potong. 5) Kemudian Pilih Cetak.

SPT induk ini merupakan output yang dikerjakan praktikan dan dicetak (Lampiran 27, Halaman 78).

C. Kendala Yang Dihadapi

Selama melaksanakan PKL di PT. Global Shinsei Indonesia, praktikan mengalami beberapa kendala, diantaranya yaitu:

1. Dalam penginputan faktur pajak, praktikan menggunakan program Smart ERP. Namun karena praktikan belum pernah menggunakan program ini, maka praktikan kesulitan dan memerlukan waktu untuk mempelajarinya. 2. Kemudian program untuk upload faktur pajak “e-Faktur” sering kali

mengalami masalah yaitu program tidak bisa merespon dengan cepat dan terkadang not responding. Praktikan menunggu waktu beberapa menit

(42)

D. Cara Mengatasi Kendala

Selama melaksanakan PKL praktikan mengalami berbagai kendala, dengan itu praktikan melakukan cara berikut dalam mengatasi kendala yang dihadapi:

1. Praktikan yang baru pertama kali mencoba program Smart ERP, maka membutuhkan waktu untuk lebih memahami program tersebut. Praktikan selalu bertanya kepada staf Accounting, Tax, and Finance ketika mengalami kesulitan dalam menjalankan program tersebut.

2. Program e-Faktur sering mengalami masalah seperti tidak bisa merespon dengan cepat. Praktikan kemudian bertanya kepada staf bagian Accounting, Tax, and Finance dan Information Technology (IT), praktikan berharap staf bagian IT dapat mengatasi masalah ini dengan cepat karena jika masalah ini terus berlanjut, maka pekerjaan akan mengalami sedikit masalah.

(43)

BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Selama Praktik Kerja Lapangan, mahasiwa mendapat banyak manfaat serta membantu mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan selama di perkuliahan dan melaksankannya dalam dunia kerja. Dalam memasuki dunia kerja, tidak hanya dituntut untuk lulus berbekal kecerdasan intelektual namun harus memiliki kemampuan dasar. Kemampuan dasar yang dimaksud antara lain pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude). Untuk mendapatkan ketiga hal tersebut, tidak semua dapat diberikan melalui kegiatan perkuliahan formal.

Dalam pelaksanaan PKL di PT. Global Shinsei Indonesia, praktikan mendapat banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam menyesuaikan diri di dunia kerja yang sebenarnya. Praktikan diminta agar disiplin bekerja, waktu, bekerja sama dengan tim, dan dapat bertanggung jawab. Suasana kerja dalam perusahaan tersebut rapih, semua tertata secara teratur dan baik. Komunikasi antar karyawan berjalan dengan baik dan menciptakan kerja sama satu sama lain dengan lancar.

Praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan selama pelaksanaan PKL yaitu:

(44)

2. Praktikan mengetahui job description di Divisi Accounting, Tax, and Finance.

3. Praktikan mengetahui cara mengoperasikan aplikasi e-SPT PPh 23 & 26, e-Faktur, dan Smart ERP menggunakan user perusahaan yang diberikan staf Accounting, Tax, and Finance untuk praktikan.

4. Praktikan mengetahui bagimana cara mengisi e-SPT PPh 23, menginput Faktur Pajak Masukan dan Keluaran, serta mengisi SPT Masa PPN. 5. Praktikan mengetahui membuat Surat Setoran Pajak PPh 23 dan

Mencetak SPT PPh 23. B. Saran

Adapun beberapa saran yang diperhatikan dalam pelaksanaan PKL sebagai berikut:

1. Bagi praktikan yang akan melakukan Praktik Kerja Lapangan

Bagi praktikan selanjutnya, akan lebih baik jika mempelajari tentang perusahaan yang akan dipilih untuk kegiatan PKL. Praktikan dapat melatih keterampilannya agar dapat berkembang lebih baik.

2. Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Bagi Universitas Negeri Jakarta khususnya Fakultas Ekonomi akan lebih baik jika menentukan dosen pembimbing untuk mahasiswa sejak awal pada saat mahasiswa sedang melakukan pencarian tempat PKL.

(45)

3. Bagi Pihak Perusahaan

Bagi pihak perusahaan terutama untuk Divisi Accounting, Tax, and Finance agar kedepannya dapat memberikan bimbingan yang lebih mendalam serta memberikan praktikan pelatihan agar praktikan dapat mengerti menggunakan aplikasi-aplikasi yang digunakan di perusahaan.

(46)

DAFTAR PUSTAKA

FE, UNJ. 2012. Pedoman Praktik Kerja Lapangan. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Mardiasmo, 2011, Perpajakan. Edisi Revisi 2011. Yogyakarta : Penerbit Andi

Online Pajak. PPh Pasal 23 (Pajak Penghasilan 23) : www.online-

pajak.com/pph-pajak-penghasilan-pasal-23 (Diakses pada

30 November 2019)

Online Pajak. PPN Masukan :

www.online-pajak.com/ppn-masukan (Diakses pada 09 Desember 2019)

Online Pajak. PPN Keluaran :

www.online-pajak.com/ppn-keluaran (Diakses pada 09 Desember 2019)

Online Pajak. Surat Setoran Elektronik : www.online- pajak.com/sse-pajak-online-surat-setoran-elektronik-sse-pajak-go-id (Diakses pada 23 Desember 2019)

(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)

Lampiran 13: Langkah – langkah Mengekspor data Invoice ke dalam Excel

a) Klik data invoice yang ingin diekspor, lalu klik Export dan data akan otomatis tersimpan ke dalam bentuk excel.

(71)

Lampiran 14: Langkah – langkah Menginput Faktur Pajak Keluaran

a) Pertama, buka aplikasi e-faktur dengan login dan password sesuai dengan milik perusahaan.

b) Setelah login, langkah selanjutnya cari file yang ingin di import dalam bentuk CSV dan klik menu Faktur > Pajak Keluaran > Import.

(72)

c) Setelah import data berhasil, maka akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini lalu klik OK.

d) Kemudian preview terlebih dahulu Faktur Pajak yang sudah dibuat.seperti dibawah ini.

(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)

Lampiran 21: Mengisi Form Surat Setoran Elektronik

a) Langkah pertama klik menu isi SSE.

(80)

c) Langkah terakhir isi Form Surat Setoran Elektronik sesuai dengan data yang bersangkutan.

(81)
(82)
(83)

Lampiran 24: Langkah – Langkah Membuat SPT Baru PPh 23

a) Membuka Aplikasi e-SPT PPh 23

(84)

c) Buat SPT Baru

(85)

Lampiran 25: Langkah – langkah Membuat Bukti Potong PPh 23

a) Pilih menu SPT PPh dan pilih Bukti Potong PPh 23

b) Masukkan NPWP, Nama wajib pajak, Alamat wajib pajak yang sudah ada di dalam e-SPT. Lalu masukkan nomor bukti dan tanggal pemotongan

(86)

c) Selanjutnya mengisi kolom jenis penghasilan dan jumlah penghasilan bruto. Lalu simpan

(87)

Lampiran 26: Langkah – langkan Mencetak SPT Masa PPh 23

a) Pilih menu SPT Tools. Pilih Menu Cetakan

(88)

Lampiran 27: Hasil Output SPT PPh 23

(89)
(90)

Gambar

Tabel I.1 Jadwal PKL
Gambar II.1 Logo PT. Global Shinsei Indonesia (GSI).
Gambar di bawah ini merupakan struktur organisasi Divisi Pajak yang  merupakan  bagian  dari  Departemen Accounting,  Tax,  and  Finance  PT
Gambar II.2 Struktur Organisasi Divisi Pajak.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah seperti memfungsikan kembali tempat ataupun bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi menjadi sebuah tempat, bangunan ataupun

Untuk mendukung kegiatan yang dijala oleh Pusbindiklatren Pelaksanaan Magang Kementerian bagi Aparatur di Dengan memanfaatkan kesempatan tersebut perencana akan

Tindakan konservasi tidak hanya dilakukan dalam pengertian yang klassik (sempit) saja, tetapi yang lebih utama adalah dalam pengertian yang modern, agar kegiatan pembangunan

Kelainan lain yang paling sering terjadi adala letak lintang atau miring (oblique). Letak yang demikian menyebabkan poros janin tidak sesuai dengan arah jalan lahir. Pada keadaan

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka perlu dikaji teori tentang produktivitas dan motivasi pada industri konstruksi, definisi motivasi, teori motivasi kerja,

Halaman hasil Ujian CBT ini merupakan halaman informasi yang berisi nilai yang diperoleh Peserta PPDB setelah selesai mengerjakan ujian tesebut.Tampilan dari halaman hasil

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas diketahui bahwa semua variabel penelitian dinyatakan reliabel, hal ini dibuktikan nilai koefisien alpha diperoleh 0,667 pada

Dalam tesis ini agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang ada, maka masalah perlu dibatasi yakni pada penggunaan alat berat pada Proyek Jabung Ring Dike Paket