Vibiz Equity Research Center © 2015 Vibiz Consulting, All Rights Reserved
1
TOP GAINERS
Code
Last
Change
%
BKSW 447 89 24,86 PTIS 820 90 12,33 BRMS 145 14 10,69 BMAS 320 29 9,97 RIGS 220 18 8,91
TOP LOSERS
Code
Last
Change
%
BSWD 3.360 -1120 -25,00 IIKP 2.250 -745 -24,87 ARNA 535 -125 -18,94 PSDN 106 -19 -15,20 BNGA 695 -95 -12,03
TOP VALUE
Code
Value
Lot
TLKM 401.477.535.500 1.390.477 BBRI 389.143.767.500 299.652 BBNI 245.080.375.000 350.492 ASII 189.065.542.500 239.734 BMRI 160.330.725.000 133.841
GLOBAL INDICES
Dow Jones 18080.14 21.45 0.12% S&P 2117.69 4.76 0.23% NASDAQ 5092.08 36.02 0.71% Australia 5.906,80 86,5 1,49% Korea 2.159,80 -13,61 -0,63% Nikkei 225 20.020,04 -167,61 -0,83% IHSGIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari Jumat (24/4) tercatat mengalami pelemahan sebesar 0.02% ke level 5,435.36. Adapun indeks LQ 45 tercatat naik 0.17% ke level 950. Sepanjang perdagangan IHSG sempat menyentuh level terendah 5,430.28 dan level tertinggi 5,464.34.
Prediksi
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak dalam teknan terbatas ditengah pergerakan mix bursa global dan aksi jual investor asing. IHSG juga masih mencermati laporan keuangan emiten untuk kuartal I 2015. Selain itu investor tengah menanti dampak ekonomi dari program stimulus China. Indeks EIDO dinihari tadi bergerak terkoreksi sebesar 0.74% yang berpotensi menekan IHSG.
Namun IHSG dapat berharap dari sentimen positif yakni People’s Bank of China (PBOC) yang kemarin menurunkan rasio kecukupan modal perbankan sebesar 1% menjadi 18,5%. Ini merupakan pemangkasan terbesar sejak 2008, Langkah tersebut, yang memberi ruang agar perbankan bisa menggenjot kredit, melepas likuiditas hingga 1,2 triliun yuan. Selain itu investor tengah menanti sentimen rilis data ekonomi yang diperkirakan akan mix, ditunjang oleh berlanjutnya net buy investor asing. Badan Pusat Statistik melaporkan aktivitas perdagangan internasional Indonesia sepanjang Maret menghasilkan surplus US$1.130 juta atau naik signfikan 53% dari surplus US$738,30 juta pada Februari.
Pada hari ini dan diperkirakan akan di kisaran support 5.365-5.380, dan resisten 5.480 - 5.500. Saham-saham yang menarik untuk dicermati pada perdagangan hari ini antara lain saham TLKM, SSMS, SILO dan SMRA.
Vibiz Equity Research Center © 2015 Vibiz Consulting, All Rights Reserved
2
http://vibiznews.com/?p=34569
BBTN Dapatkan Kucuran Dana dari ADB dan World Bank, Laju Sahamnya Cari Momentum Reversal Bank Tabungan Negara (BBTN) bakal mendapat sumber pendanaan berasal dari ASEAN Development Bank (ADB) sekitar US$ 190 juta atau setara dengan Rp 2,45 triliun (1US$=Rp 12.907). Dana tersebut diperuntukan untuk kegiatan ekspansi bisnisnya. Saat ini, bank spesialis kredit perumahan ini sudah mengantongi rencana untuk mengumpulkan dana hingga Rp 9 triliun yang berasal dari berbagai macam skema.
Pinjaman dari ADB juga akan dilengkapi dengan pinjaman lembaga internasional lainnya. Yakni World Bank. Namun pihak BBTN belum mau menyebut nilai pinjaman tersebut. Selain dari pinjaman dari lembaga internasional, BTN juga mulai serius menjajaki beberapa skema pendanaan, khususnya dari penerbitan surat utang. Iman Nugroho Soeko, Direktur BTN menjelaskan, BTN akan menerbitkan Negotiable Certificate Of Deposit (NCD) senilai Rp 1 triliun.
Tidak hanya itu, BTN juga menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif - Efek Beragun Aset (KIK EBA) senilai Rp 1,5 triliun. Pada saat bersamaan, bank dengan sandi saham BBTN juga menerbitkan EBA Surat Partisipasi (EBA SP) yang juga bernilai Rp 1,5 triliun. Dana dari KIK EBA dan EBA SP diharapkan bisa cair pada Juni mendatang.
Sepanjang tahun 2014, BBTN mencetak laba bersih mencapai Rp1,11 triliun atau turun 28,84 persen dibandingkan laba bersih pada 2013 yang mencapai Rp1,56 triliun. Adapun pihak BBTN menyatakan penurunan laba bersih perseroan tersebut disebabkan oleh dinamika ekonomi global dan nasional yang mengalami perlambatan.
Dari sisi fungsi intermediasi, hingga akhir 2014 bank plat merah tersebut menyalurkan kredit Rp115,9 triliun, tumbuh 15,38 persen dibandingkan akhir tahun sebelumnya Rp100,46 triliun. Sementara itu, dari sisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp106,47 triliun, meningkat 10,67 persen dibandingkan periode yang sama 2013.
Sementara untuk total aset, pada akhir 2014 menjadi Rp144,57 triliun, tumbuh 10,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp131,7 triliun. Peningkatan total aset tersebut menjadikan BTN kini menempati urutan kesembilan dari 10 besar bank nasional dengan aset terbesar pada 2014. Hal tersebut merupakan prestasi dari bank yang fokus pembiayaan kredit perumahan. BBTN juga terus melakukan upaya menekan tingkat kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sejak tiga tahun yang lalu. NPL BTN terus turun dari 4,09 persen pada 2012, lalu 4,05 persen di 2013, kemudian turun lagi menjadi 4,01 persen pada 2014.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Jumat (24/4/15) saham BBTN dibuka pada level 1,155 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 1,155 dan bergerak dalam kisaran 1,155.00 - 1,170 dengan volume perdagangan saham mencapai 1,9 juta lembar saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBTN sejak awal Januari terpantau bergerak dalam penguatan setelah sebelumnya dapatkan momentum rebound dan menuju level resistance namun saat ini terlihat alam potensi terkena koreksi. Terpantau indikator MA sudah bergerak turun dan pola Black Marubozu terbentuk pada Middle Bolinger Band yang menunjukan BBTN dalam potensi sideways. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak di area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan BBTN dalam potensi dalam koreksi Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju BBTN masih akan melaju dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan BBTN. Rekomendasai Trading pada target level support di level Rp1000 hingga target resistance di level Rp1230.
News
Vibiz Equity Research Center © 2015 Vibiz Consulting, All Rights Reserved
3
Saham
Harga (Rp)
Rekomendasi
S2
S1
R1
R2
TLKM 2905 Maintained Buy 2600 2750 2950 3000 SMRA 1930 Hold 1650 1750 2050 2100 SSMS 2140 Maintained Buy 1950 2000 2180 2250 SILO 14025 Hold 12000 12300 13200 13600
S2
S1
R1
R2
5380
5400
5520
5550
IHSG
Recommendation
Jumat, 24 April 2015 IHSG (-0.02%)
5,435.36
Day's Range 5,430.28 - 5,464.34Indikator MACD terlihat di area positif. RSI terpantau di area tengah bergerak naik, Stochastic terlihat bergerak di area konsolidasi mulai bergerak naik. Candlestick membentuk Morning Doji Star pada upper bolinger band
Vibiz Equity Research Center © 2015 Vibiz Consulting, All Rights Reserved
4
LSIP
2905
Maintained Buy
S2
S1
R1
R2
2600 2750 2950 3000SMRA
1930
Hold
S2
S1
R1
R2
1650 1750 2050 2100SSMS
2140
Maintained Buy
4500S2
S1
R1
R2
1950 2000 2180 2250Technical Analysis
Stochastic di area 30%. TLKM terpantau ditutup dalam penguatan pada penutupan sebelumnya. Peluang naik masih terbuka karena ADX positif dan stochastic positif. Rekomendasi Maintained Buy untuk antisipasi terjadinya penguatan lanjutan.
Stochastic di area 50%. SMRA terpantau ditutup dalam penguatan pada penutupan sebelumnya. Peluang naik masih terbuka karena ADX positif dan stochastic positif. Rekomendasi Hold untuk antisipasi terjadinya penguatan lanjutan.
Stochastic di area 40%. SSMS terpantau ditutup dalam penguatan pada penutupan sebelumnya. Peluang naik masih terbuka karena ADX positif dan stochastic positif. Rekomendasi Maintained Buy untuk antisipasi terjadinya penguatan lanjutan.
Vibiz Equity Research Center © 2015 Vibiz Consulting, All Rights Reserved
5
Stochastic di area 75%. SILO terpantau ditutup menguat pada penutupan sebelumnya menembuh target resistance. Peluang penguatan masih terbuka karena ADX positif dan stochastic positif. Rekomendasi Hold untuk antisipasi terjadinya penguatan lanjutan. .
SILO
14025
Hold
S2
S1
R1
R2
Vibiz Equity Research Center © 2015 Vibiz Consulting, All Rights Reserved
6
Disclaimer
The information provided on this report is not intended for distribution to, or use by, any person or entity in any jurisdiction or country where such distribution or use would be contrary to law or regulation or which would subject Vibiznews or any of its affiliates and subsidiaries to any registration requirement within such jurisdiction or country. Neither the information, nor any opinion contained in this report constitutes a solicitation, or offer by Vibiznews to buy or sell any securities, futures, options or other financial instruments or provide any investment advice or service. Disclaimer of Warranty and Limitation of Liability of The information on this report is provided "AS IS". Although the information provided on this report is obtained or compiled from sources Vibiznews believes to be reliable, Vibiznews does not guarantee the accuracy, validity, timeliness or completeness of any information or data made available on this report for any particular purpose. Neither Vibiznews, nor any of its directors, officers or employees, will be liable or have any responsibility of any kind for any loss or damage incurred by the viewer in the event of any failure or interruption of this site, or resulting from the act or omission of any other party involved in making this site or the data contained therein available to the viewer , or from any other cause relating to the access to, inability to access, or use of the report or these materials, whether or not the circumstances giving rise to such cause may have been within the control of Vibiznews or of any vendor providing software or services support. In no event will Vibiznews or any such parties be liable to the viewer for any direct, special, indirect, consequential, incidental damages or any other damages of any kind even if Vibiznews have been advised of the possibility there of.