2
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Direktorat Kursus dan Pelatihan berhasil menyelesaikan penyusunan laporan kinerja tahun 2020 dengan tepat waktu. Penyusunan dan penyelesaian laporan ini atas dasar Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan tersebut mengamanatkan kepada setiap instansi pemerintah untuk menyusun laporan kinerja setiap tahun.
Informasi kinerja yang disajikan dalam laporan ini merupakan pencapaian sasaran strategis beserta indikator kinerjanya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Kursus dan Pelatihan tahun 2020.
Direktorat Kursus dan Pelatihan pada tahun 2020 menetapkan satu sasaran dan tiga indikator kinerja. Secara umum Direktorat Kursus dan Pelatihan telah berhasil merealisasikan target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
Meskipun telah banyak capaian keberhasilan, namun masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu diselesaikan di tahun mendatang. Permasalahan tersebut diantaranya penyempurnaan teknologi informasi sehingga bisa lebih optimal lagi dalam memberikan layanan publik dan koordinasi dengan pemerintah kab/kota yang belum optimal sehingga mempengaruhi pencapaian realisasi output dan outcome program. Dengan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan permasalahan yang dihadapi tersebut dapat segera terselesaikan.
Melalui laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif tentang kinerja yang dihasilkan Direktorat Kursus dan Pelatihan pada tahun 2020. Semoga laporan kinerja ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi perencanaan program/kegiatan dan anggaran, perumusan kebijakan bidang pendidikan dan kebudayaan khususnya kursus dan pelatihan guna capaian peningkatan kinerja di tahun mendatang.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan kinerja Direktorat Kursus dan Pelatihan pada tahun 2020.
Jakarta, 27 Januari 2021
Direktur Kursus dan Pelatihan
3
Laporan kinerja Direktorat Kursus dan Pelatihan 2020 menyajikan tingkatpencapaian satu sasaran dengan 3 indikator kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja tahun 2020. Tingkat ketercapaian dan ketidakcapaian indikator kinerja lebih detail diuraikan pada Bab III.
100 198 0 50 100 150 200 250 TARGET CAPAIAN
IKK TARGET CAPAIAN %
IKK 1 100 198 198%
IKK TARGET CAPAIAN %
IKK 2 200 2039 1020%
Jumlah Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan yang Dilatih
Industri
IKK# 1
Jumlah Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan Yang Dilatih
Industri
IKK# 2
200 2039 0 500 1000 1500 2000 2500 TARGET CAPAIAN4
168 107 200 0 50 100 150 200 250 2018 2019 2020TREND CAPAIAN
100 200 0 50 100 150 200 250 TARGET CAPAIANIKK TARGET CAPAIAN %
IKK 3 100 200 200%
Jumlah Lembaga Kursus dan Pelatihan Yang Memperoleh Fasilitas
Berstandar Industri
IKK# 3
5
Pandemi Covid 19 menyebabkan beberapa pelaksanaan programkegiatan harus tertunda disebabkan beberapa teknis kegiatan yang mengharusnya untuk melakukan perjalanan
KENDALA
1
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pengintegrasian data masih belum maksimal
2
Koordinasi dengan pemerintah kab/kota yang belum optimal
3
Terlambatnya pelaksanaan program karena DIPA kursus dan pelatihan tahun 2020 terbit di bulan Mei
UPAYA YANG DILAKUKAN
Penyempurnaan, pembaharuan dan adaptasi sistem teknologi informasi dalam pengimplementasian program kegiatan seperti pemanfaatan aplikasi zoom meeting, google meet, dan aplikasi online lainnya.
1
3
Mengoptimalkan peran organisasi mitra untuk melaksanakan sosialisasi program Kursus dan pelatihan
2
Koordinasi dan sinkronisasi program kursus dan pelatihan dengan kab/kota melalui pelibatan dalam sosialisasi, bimbingan teknis baik daring/luring, serta monitoring dan pendampingan program
6
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan pertama kali dibentuk bulan April 2006. Dasar Pembentukannya adalah Permendikbud Nomor 13 Tahun 2005 Tanggal 25 Juli 2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional. Tahun 2020 terjadi perubahan nomenklatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Direktur Kursus dan Pelatihan dijabat oleh Bapak Dr. Wartanto.
DATA SDM DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN PNS DAN NON PNS Melaksanakan perumusan kebijakan dan standar, pelaksanaan
kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata Kelola dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kerja pada kursus dan pelatihan yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau Lembaga asing
dan urusan ketatausahaan direktorat
Permendikbud No. 9, tahun 2019
7
Pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerjaPenyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
Fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana dan
prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
Penyiapan pemberian izin penyelenggaraan pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja pada kursus dan pelatihan yang diselenggarakan perwakilan asing atau Lembaga asing
Pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana dan tata Kelola dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
Pelaksanaan urusan ketatausahaan direktorat
Perumusan kebijakan di bidang, peserta didik, sarana prasarana, tata Kelola, dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
Perumusan standar di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
04
05
07
08
09
06
03
01
02
FUNGSI
8
.Dasar hukum yang menjadi acuan antara lain:
PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
3
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
2
Permendikbud Nomor 39 Tahun 2020 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
4
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Tahun Anggaran 2020 nomor SP DIPA- 023.18.1.690442/2020, Revisi 02 tanggal 5 November 2020
7
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
1
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
6
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5
9
ISU-ISU STRATEGIS/ PERMASALAHAN
Beberapa permasalahan/isu strategis yang menjadi perhatian antara lain :Bonus demografi yang ditandai dengan tingginya jumlah penduduk usia produktif yang akan dicapai Indonesia di tahun di tahun 2030 harus diiringi dengan penyiapan kualitas sumberdaya manusia agar memiliki daya saing yang baik.
Perkembangan dunia industry 4.0 menghadirkan jenis-jenis pekerjaan baru yang menuntut kesiapan sumberdaya manusia Indonesia agar mampu merespons perubahan teknologi digital.
Manajemen pengelolaan lembaga kursus dan pelatihan masih banyak yang berjalan dengan cara klasikal dan manual sehingga memerlukan sentuhan perancangan teknologi dalam sebuah system manajemen pengelolaan lembaga kursus dan pelatihan.
Masyarakat Ekonomi Asean menghadirkan adanya kebutuhan baru dalam standar kualifikasi keterampilan yang harus
dimiliki oleh Sumber Daya Manusia Indonesia agar memiliki daya saing sehingga menuntut pemerintah untuk
meningkatkan standar mutu lulusan kursus dan pelatihan.
Pandemi Covid 19 menghadirkan era normal baru sehingga memerlukan berbagai format baru dalam pelaksanaan program kursus dan pelatihan
10
Meningkatkan akses layanan kursus dan pelatihan yang merata dan berkeadilan bagi anak usia sekolah tidak sekolah (ATS), menganggur dan berasal dari keluarga kurang mampu.
Meningkatkan kualitas dan relevansi kursus dan pelatihan untuk mendukung produktivitas dan daya saing lulusan.
Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan kursus dan pelatihan agar sesuai dengan kebutuhan industri dunia usaha dan dunia kerja.
Meningkatkan kualitas dan kapasitas kelembagaan kursus dan pelatihan sesuai dengan standar IDUKA.
Meningkatkan kerja sama kemitraan dan partisipasi publik dalam pengelolaan kursus dan pelatihan.
Memperkuat tata kelola pengembangan kursus dan pelatihan.
“
”
Direktorat Kursus dan Pelatihan 2020 - 2024
VISI
Terwujudnya kursus dan pelatihan berkualitas untuk
membentuk insan yang cerdas, kompeten, berkarakter, dan
berdaya saing.
11
Jumlah Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan Yang Dilatih Industri
INDIKATOR KINERJA 1
Jumlah Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan Yang Dilatih Industri Target Awal : 100 Orang Target Akhir : 100 Orang
INDIKATOR KINERJA 2
200 Orang Target Awal : 200 Orang Target Akhir : Jumlah Lembaga Kursus dan Pelatihan Yang Memperoleh Fasilitas Berstandar IndustriINDIKATOR KINERJA 3
100 Lembaga Target Awal : 100 Lembaga Target Akhir :PERJANJIAN KINERJA
Direktorat Kursus dan Pelatihan
Tahun 2020
Tujuan Strategis
Pagu Awal : Rp. 5.079.520.000 Pagu Akhir : Pagu Awal : Rp. 6.565.744.000 Pagu Akhir : Pagu Awal : Pagu Akhir : Rp. 376.499.410.000 Rp. 5.079.520.000 Rp. 6.565.744.000 Rp. 368.588.972.000Meningkatnya jumlah Lembaga kursus dan pelatihan yang berstandar industri
12
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berstandar industry merupakan sasaran strategis Direktorat Kursus dan Pelatihan yang menjadi arah kebijakan dan tertuang dalam rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. LKP yang berstandar industry memiliki syarat diantaranya adalah tersedianya instruktur dan pengelola yang sudah dilatih oleh Industry Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA) sehingga memiliki kemampuan untuk berinovasi dan membaca potensi serta peluang yang ada. Disamping itu di era digitalisasi sekarang ini para instruktur dan pengelola diwajibkan memiliki literasi yang baik tentang teknologi terkini yang banyak digunakan di IDUKA. Selain instruktur dan pengelola, sarana dan prasarana yang tersedia di LKP juga menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah LKP dalam menghasilkan lulusan yang kompeten yang sesuai dengan standar IDUKA.
CAPAIAN KINERJA
DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN
Sasaran Strategis
Meningkatnya jumlah
Lembaga Kursus dan
Pelatihan yang berstandar
13
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Kursus dan Pelatihan merealisasikan kebijakan untuk meningkatkan jumlah Lembaga Kursus dan Pelatihan berstandar industri ke dalam tiga indikator kinerja (IKK) yakni 1) Jumlah Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan Yang Dilatih Industri, 2) Jumlah Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan Yang Dilatih Industri dan 3) Jumlah Lembaga Kursus dan Pelatihan Yang Mendapatkan Fasilitas Berstandar Industri. Berikut ini adalah rincian capaiannya:
Capaian IKK ini tidak dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya karena terdapat perubahan struktur organisasi yang berdampak pada perubahan rencana strategis satuan kerja Direktorat Kursus dan Pelatihan.
Instruktur kursus adalah tenaga yang memiliki kompetensi dan sertifikasi pada bidang keterampilan tertentu, yaitu tenaga yang diberi tugas dan kewenangan menyelenggarakan/ mengelola pembelajaran pada suatu satuan PNF.
Kriteria Peserta untuk mengikuti Program Peningkatan Kompetensi Instruktur LKP Berstandar Industri tertuang dalam Keputusan Direktur Kursus Dan Pelatihan Nomor : 0835/D5/BP/2020 tentang Peningkatan Kompetensi Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan Berstandar Industri, yaitu:
Jumlah Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan yang Dilatih
Industri
IKK# 1
Tahun 2020
Target Realisasi %
100 orang 198 orang 198%
Target Akhir Renstra 2024
100%
% Capaian Realisasi
13.20%
14
Jumlah instruktur lembaga kursus dan pelatihan yang dilatih oleh industri setiap tahunnya akumulatif bertambah 100 orang instruktur.
Berasal dari LKP yang terpilih (sesuai kriteria yang ditetapkan)
a
Memiliki kompetensi sesuai dengan bidang kursus dan pelatihan yang diampunya
b
Memiliki kemampuan dalammenggunakan aplikasi teknologi informasi
c
Aktif terlibat dalam pembelajaran di LKP
d
Telah bekerja sebagai instruktur kursus dan pelatihan minimal 2 (dua) tahun, yang dibuktikan dengan kontrak kerja atau surat keterangan dari LKP tempat bekerja atau lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya
e
Pendidikan minimal S1 atau D4
f
Ciri Program Peningkatan Kompetensi Instruktur LKP Berstandar Industri:
Kurikulum pelatihan mengakomodasi kesenjangan kompetensi instruktur untuk memenuhi kebutuhan
kompetensi di industri
15
Instruktur Kursus dan Pelatihan yang Mengikuti Upskilling dan Reskilling Berstandar IndustriKetercapaian indikator kinerja ini didukung oleh satu output yakni Instruktur Kursus dan Pelatihan yang Mengikuti Upskilling dan Reskilling Berstandar Industri.
Berikut ini adalah penjelasan ketercapaiannya:
Pada tahun 2020, Direktorat Kursus dan Pelatihan telah memberikan bantuan pelatihan kepada instruktur kursus dan pelatihan untuk mendapatkan peningkatan kompetensi sesuai standar industri dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) kepada 198 orang peserta didik untuk mengikuti uji kompetensi atau sebanyak 198% dari target yang ditetapkan yakni sebanyak 100 orang.
Dilatih oleh professional dari industri
2
3
Mendapatkan sertifikat dari industriDilakukan tindak lanjut paska pelatihan secara berkala
4
Industri pelaksana pelatihan dipilih sesuai dengan jenis ketrampilan yang diselenggarakan oleh LKP dan mendapat rekomendasi dari Forum Pengarah Vokasi5
Tahun 2021 kegiatan menjadi Instruktur/ Pengelola Kursus dan Pelatihan mendapatkan penguatan kapasitas teknologi dan inovasi terbaru dari organisasi mitra
6
Tahun 2020
Target Realisasi %
100 orang 198 orang 198%
Target Akhir Renstra 2024
1500
% Capaian Realisasi
13.20%
16
Berikut ini adalah peserta program peningkatan kompetensi instruktur yang diselenggarakan di IDUKA: Komputer Animasi Jumlah : 22 Orang IDUKA : Castle Production Care Services Jumlah : 14 Orang IDUKA : PT Adikarya Sukses Abadi Otomotif Teknik Sepeda Motor Jumlah : 11 Orang IDUKA : PT Wahana Makmur Sejahtera (HONDA)
Tata Boga Spa
Tata Kecantikan/ Tata Rias Pengantin Jumlah : 22 Orang IDUKA : Puspita Martha
Jumlah : 23 Orang IDUKA : Grand Hotel Preanger dan ICA
Jumlah : 15 Orang IDUKA : Lotus Nusantara
Komputer
Web Programing Tata Busana
Perhotelan Jumlah : 28 Orang IDUKA : Royal Tulip Bogor
Jumlah : 24 Orang IDUKA : Phicos Cipta Media Jumlah : 28 Orang IDUKA : PT. Sritex Otomotif Teknik Kendaraan Ringan Jumlah : 13 Orang
17
Meskipun capaian telah melampaui target yang ditetapkan, dalam pelaksanaannya terjadi beberapa hambatan dan kendala diantaranya:HAMBATAN/ KENDALA
Peserta; beberapa peserta gagal mengikuti kegiatan karena alasan kesehatan
kekhawatiran Covid-19.
Kompetensi peserta; beberapa peserta pelatihan yang dikirimkan tidak sesuai dengan
kompetensi yang dipersyaratkan.
Proses pembelajaran;
a) Tidak melaksanakan kunjungan ke IDUKA, sehingga peserta tidak mengetahui praktik riil di IDUKA, hal ini dikarenakan adanya ketentuan dari IDUKA untuk terkait pandemic covid 19 yang adanya pembatasan orang luar ke IDUKA
b) Pembelajaran daring terkait praktek kurang memberikan penghayatan kepada peserta (instruktur) terutama pada situasi pelaksanaan budaya kerja di IDUKA. c) Nara sumber pengelola LKP kurang memahami tata kelola LKP; sehingga materi
dianggap kurang sesuai oleh peserta.
d) Beberapa pembelajaran yang dilakukan secara daring tidak optimal, dimana peserta sering mengikuti sambil mengerjakan pekerjaan lainnya, sehingga tidak fokus dan tidak terkontrol
Materi; untuk materi instruktur sesuai dengan kebutuhan dan tersampaikan dengan
optimal; sedang untuk pengelola kurang sesuai dengan harapan peserta (kurang implementatif untuk LKP).
Evaluasi hasil pelatihan; pelaksanaan evaluasi capaian kompetensi kurang
18
Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Direktorat Kursus dan Pelatihan
mencari pengganti peserta IDUKA yang mengundurkan diri
IDUKA menyelenggarakan program PKSDM di luar Jakarta, atau zona merah, atau daerah yang
memberlakukan PSBB secara ketat
1
Penyelenggaraan PKSDM LKP dilakukan sesuai kesiapan IDUKA:
3
2
Secara offline, kelas teori dan praktik diselenggarakan di hotel
Dengan sistem blended learning, kelas teori secara online sedangkan praktik diselenggarakan di hotel
Secara offline, kelas teori di hotel dan kelas praktik di IDUKA Dengan sistem blended learning, kelas teori di hotel dan kelas praktik di IDUKA
19
Capaian IKK ini tidak dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya karena terdapat perubahan struktur organisasi yang berdampak pada perubahan rencana strategis satuan kerjaDirektorat Kursus dan Pelatihan. Pengelola lembaga kursus dan pelatihan adalah pimpinan pada suatu lembaga kursus dan pelatihan. Program pelatihan pengelola LKP di industri bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan LKP baik dari sisi kurikulum, pembelajaran, SDM, sarana prasarana, tata kelola administrasi dan kewirausahaan dengan mengadopsi prinsip-prinsip praktik baik di industri, agar mampu merespon perkembangan dinamika IDUKA. Kriteria Peserta untuk mengikuti Program Pelatihan Pengelola LKP di industri adalah (Keputusan Direktur Kursus Dan Pelatihan Nomor : 0834/D5/BP/2020 tentang Peningkatan Kompetensi Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan Berstandar Industri) :
JUMLAH PENGELOLA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN YANG
DILATIH INDUSTRI
IKK# 2
Tahun 2020
Target Realisasi %
200 2.039 1020%
Target Akhir Renstra 2024
100%
% Capaian Realisasi
203.90%
Berasal dari LKP yang terpilih (sesuai kriteria yang ditetapkan)
a
Telah bekerja sebagai pengelola minimal 5 (lima) tahun yang dibuktikan dengan SK yayasan/atasan atau akta notaris LKP
b
20
Memiliki kompetensi dan keahlian dalam mengelola kursus secara profesional
c
Memiliki kemampuan dalam
menggunakan aplikasi teknologi dan informasi dalam pengelolaan LKP
d
Pendidikan minimal S1 atau D4
e
Ciri Program Pelatihan Pengelola LKP di Industri
Kurikulum pelatihan mengakomodasi kesenjangan kompetensi pengelola untuk memenuhi kebutuhan
kompetensi di industri
1
3
Mendapatkan sertifikat dari industriDilatih oleh professional dari industri
2
Dilakukan tindak lanjut paska pelatihan secara berkala
4
LKP yang menjadi sasaran program pelatihan pengelola LKP di Industri ditentukan berdasarkan kriteria berikut:
Memiliki NPSN
21
Ketercapaian indicator kinerja ini didukung dua output yakni 1) Angkatan Kerja Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Berbasis Industri dan 2) Peserta Didik/Penguji/Pengelola Kursus dan Pelatihan Memperoleh Peningkatan Kompetensi.Memiliki Kerjasama dengan industry (kurikulum, pembelajaran, sharing resources, evaluasi dan penyerapan lulusan dibuktikan dengan MoU).
Memiliki sarana dan prasarana sesuai standar industry
Mampu merintis pembelajaran daring
Memiliki pengelolaan organisasi sendiri baik pengelola maupun pendidik (tidak merangkap dan manajemen di Kelola perorangan)
Menyelenggarakan jenis ketrampilan yang tercakup dalam empat bidang prioritas vokasi, yakni machinery-manufacture,
creative economy, hospitality, dan care services Industri
pelaksana pelatihan dipilih yang sesuai dengan jenis
ketrampilan yang diselenggarakan oleh LKP dan mendapat rekomendasi dari Forum Pengarah Vokasi.
22
Angkatan Kerja Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Berbasis Industri
Berikut ini adalah penjelasan ketercapaian masing-masing ouput:
Dalam mendukung capaian IKK ini, terdapat satu program kegiatan yang dinaungi oleh output ini yakni Koordinasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggara PKK yang tahapannya terdiri dari:
Tahun 2020
Target Realisasi %
100 orang 198 orang 198%
Target Akhir Renstra 2024
1500
% Capaian Realisasi
13.20%
Penyusunan Draft Pedoman dan Kebijakan Peningkatan Kapasitas Pengelola Lembaga
Berstandar Industri
1
Review Draft Pedoman dan Kebijakan Peningkatan Kapasitas Pengelola Lembaga
Berstandar Industri
2
Finalisasi Pedoman dan Kebijakan Peningkatan Kapasitas Pengelola Lembaga
Berstandar Industri
3
Penyelenggaraan Koordinasi Peningkatan Kapasitas Pengelola Lembaga Berstandar
Industri
5
Penetapan Pengelola Lembaga Berstandar Industri
6
Pencetakan/Penggandaan Pedoman dan Kebijakan Program Peningkatan Kapasitas
Pengelola Lembaga Berstandar Industri
4
Launching Program Peningkatan Kapasitas Pengelola Lembaga Berstandar Industri
23
Pada tahun 2020, Direktorat Kursus dan Pelatihan menargetkan sebanyak 200 orang pengelola Lembaga kursus dan pelatihan mendapatkan pelatihan berstandar industry yang diselenggarakan bekerjasama dengan IDUKA. Dari target sebanyak 200 orang telah terealisasi sebanyak 199 orang atau 99% pengelola Lembaga kursus dan pelatihan berstandar industry memperoleh pelatihan peningkatan kompetensi berstandar industry.Penyelenggaraan Program Peningkatan Kapasitas Pengelola Lembaga Berstandar
Industri
8
Penyusunan Bahan Materi Program Peningkatan Kapasitas Pengelola
Lembaga Berstandar Industri
9
Manajemen Pengelolaan Peningkatan Kapasitas Pengelola LKP Berstandar
Industri
11
Presentasi Hasil Penerapan Program Peningkatan Kapasitas Pengeola Lembaga
Berstandar Industri
12
Review Bahan Materi Program Peningkatan Kapasitas Pengelola Lembaga
Berstandar Industri
10
Pelaporan dan Evaluasi Program Peningkatan Kompetensi Pengelola
Lembaga Berstandar Industri
13
Monitoring Program Peningkatan Kompetensi Pengelola Lembaga
Berstandar Industri
14
Penyusunan Juknis Bantuan 2021
24
Adapun para pengelola yang mendapatkan pelatihan peningkatan kompetensi di tahun 2020 ini adalah para pengelola yang berasal dari jenis keterampilan sebagai berikut:
Komputer Animasi Jumlah : 22 Orang IDUKA : Castle Production Care Services Jumlah : 14 Orang IDUKA : PT Adikarya Sukses Abadi Otomotif Teknik Sepeda Motor Jumlah : 11 Orang IDUKA : PT Wahana Makmur Sejahtera (HONDA)
Tata Boga Spa
Tata Kecantikan/ Tata Rias Pengantin Jumlah : 20 Orang IDUKA : Puspita Martha
Jumlah : 23 Orang IDUKA : Grand Hotel Preanger dan ICA
Jumlah : 15 Orang IDUKA : Lotus Nusantara
Komputer
Web Programing Tata Busana
Perhotelan Jumlah : 29 Orang IDUKA : Royal Tulip Bogor
Jumlah : 24 Orang IDUKA : Phicos Cipta Media Jumlah : 28 Orang IDUKA : PT. Sritex Otomotif Teknik Kendaraan Ringan Jumlah : 13 Orang
25
Meskipun capaian telah melampaui target yang ditetapkan, dalam pelaksanaannya terjadi beberapa hambatan dan kendala diantaranya:Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
HAMBATAN/ KENDALA
Karena pandemi Covid-19, beberapa IDUKA calon tempat magang ada yg mundur, ada
yang bersedia tetapi tidak siap menerima peserta magang, karena kantor tutup, atau training center tutup, atau instruktur dari DUDI hanya boleh online.
Beberapa peserta tidak bersedia hadir, karena takut terinfeksi covid-19, atau tidak diizinkan hadir oleh keluarga, atau tidak lolos rapid test, atau sakit, dll.
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Direktorat Kursus dan Pelatihan
mencari pengganti peserta IDUKA yang mengundurkan diri
IDUKA menyelenggarakan program PKSDM di luar Jakarta, atau zona merah, atau daerah yang
memberlakukan PSBB secara ketat
1
2
Mencari LKP lain untuk menggantikan LKP yg sudah melaporkan ketidakhadirannya
4
Penyelenggaraan PKSDM LKP dilakukan sesuai kesiapan IDUKA yakni dengan sistem blended learning, yakni dengan membagikan terlebih dahulu modul untuk dipelajari peserta untuk kemudian dibahas secara offline dikelas teori dan praktik yang diselenggarakan di hotel, dan juga kelas teori di hotel dan kelas praktik di IDUKA
26
Peserta Didik/Penguji/Pengelola Kursus dan Pelatihan Memperoleh Peningkatan Kompetensi
Dalam mendukung capaian IKK ini, terdapat satu program kegiatan yang dinaungi oleh output ini yakni Peningkatan Kompetensi Pengelola/Penguji Berstandar Industri yang tahapannya terdiri dari:
Pada tahun 2020, Direktorat Kursus dan Pelatihan menargetkan sebanyak 230 orang penguji dan master penguji mengikuti peningkatan kompetensi. Dari target sebanyak 230 orang penguji telah terealisasi sebanyak 2039 orang atau 886,52% penguji dan master penguji yang mengikuti peningkatan kompetensi dengan rincian sebagai berikut:
Penyusunan Draf Pedoman Pelatihan Penguji dan Master Penguji
Peningkatan Kompetensi Master Penguji
Peningkatan Kompetensi Penguji Uji Kompetensi
Peningkatan Kompetensi Pengelola Uji Kompetensi (TUK dan LSK)
27
2 4 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 1 2 1 3 3 1 Akupresur Bahasa Inggris Battra Broadcasting Elektronika Hantaran Mengemudi Kendaraan Bermotor Merangkai Bunga Kering dan Buatan OTO TKR Pekarya Kesehatan Pengasuh Anak Perpajakan Pijat Refleksi Senam Spa Tata Busana Tata Rias Pengantin TIK Bordir dan Sulam Digital Marketing Elektronika Master of Ceremony (MC) Pekarya Kesehatan Perpajakan Pijat Refleksi Sekretaris SPA Tata Kecantikan Automasi Industri TIK BaristaPeningkatan Kompetensi Master Penguji Berstandar Industri
28
Peningkatan Kompetensi Penguji Uji Kompetensi Berstandar Industri
Peningkatan Kompetensi Pengelola Uji Kompetensi (TUK dan LSK) Berstandar Industri
29
Meskipun capaian telah melampaui target yang ditetapkan, dalam pelaksanaannya terjadi beberapa hambatan dan kendala diantaranya:Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
HAMBATAN/ KENDALA
Kegiatan pelatihan penguji mundur dari rencana jadwal karena penetapan kelulusan
master penguji terlambat.
Pertemuan diundur, karena peserta yang diundang lebih dari 100 orang, sesuai aturan protokol kesehatan tidak diperbolehkan.
Untuk peningkatan kompetensi pengelola TUK, kegiatan mundur dari rencana jadwal karena pedoman/rubrik penilaian, POS uji kompetensi baru selesai
direvitalisasi oleh LSK pada bulan September.
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Pelatihan penguji dibagi menjadi dua tahap kegiatan, karena peserta yang akan
diundang lebih dari 100 orang
Peserta kegiatan pelatihan sebanyak 70 orang dari 4 bidang keterampilan pada masing-masing tahap
1
30
Untuk peningkatan kompetensi pengelola TUK, kegiatan dilaksanakan satu minggu dua kali pertemuan. Dalam satu pertemuan mengundang 5 bidang keterampilan
3
Pelatihan dilaksanakan dengan metode blended learning yakni dengan membagikan terlebih dahulu modul pelatihan untuk dapat dipelajari secara offline, dan kemudian diadakan tatap muka secara daring dan evaluasi secara langsung melalu kegiatan tatap muka
31
Pada tahun 2019, IKK ini berbunyi “Jumlah Lembaga Pelatihan Rujukan”. Pada tahun 2020 seiring adanya perubahan struktur organisasi, maka IKK ini berubah menjadi “Jumlah Lembaga penyelenggara krusus dan pelatihan yang memperoleh fasilitas brstandar industry”. Jika dilihat dari capaian tahun sebelumnya terdapat peningkatan capaian sebanyak 93 Lembaga Kursus dan Pelatihan yang memperoleh bantuan sarana praktek kursus dan pelatihan.Terdapat perbedaan pola pemberian bantuan sarana praktik kursus dan pelatihan yang terkait dengan perubahan arah kebijakan untuk mengembangkan kursus online (daring). Jika pada tahun sebelumnya pemberian bantuan sarana praktik kursus dan Pelatihan tidak terfokus pada satu tema atau jenis keterampilan tertentu, maka pada tahun 2020 ini, bantuan sarana praktik yang diberikan kepada Lembaga Kursus dan Pelatihan adalah bantuan sarana praktik kursus online (daring).. Karena keterbatasan anggaran untuk bantuan sarana praktek yang sesuai dengan industry direncanakan tahun 2021. Sehingga LKP yang diberikan bantuan ini diharapkan memiliki fasilitas kursus yang berstandar industri
JUMLAH LEMBAGA PENYELENGGARA KURSUS DAN PELATIHAN
YANG MEMPEROLEH FASILITAS BERSTANDAR INDUSTRI
IKK# 3
Capaian 2019
107 lembaga
Tahun 2020
Target Realisasi % 100 lembaga 200 lembaga 200%Target Akhir Renstra 2024
100%
% Capaian Realisasi
40%
32
Lembaga kursus dan pelatihan yang memperoleh fasilitas berstandar industri diseleksi berdasarkan kriteria berikut:
Memiliki NPSN
Terakreditasi A atau B
Memiliki Kerjasama dengan industry (kurikulum, pembelajaran, sharing resources, evaluasi dan penyerapan lulusan dibuktikan dengan MoU).
Memliki sarana dan prasarana sesuai standar industry
Mampu merintis pembelajaran daring
Memliki pengelolaan organisasi sendiri baik pengelola maupun pendidik (tidak merangkap dan manajemen di Kelola perorangan)
Instruktur maupun pengelolanya sudah dilatih oleh industri pasangannya
33
Bantuan fasilitas berstandar industri menjadi instrument bagi LKP untuk melaksanakan peran sebagai pangkalan pembelajaran bagi LKP sejenis. Substansi pembelajaran terkait dengan kompetensi baru yang perlu dikuasai oleh pengelola, instruktur maupun peserta didik sebagai akibat dari perubahan teknologi, cara kerja maupun standar yang berlaku di industri, dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) pengguna lulusan LKP.Ketercapaian indicator kinerja ini didukung lima output yakni:
KETERCAPAIAN INDIKATOR
Lembaga Kursus dan Pelatihan Berstandar Industri
1
Provinsi yang Melaksanakan Pemetaan Keterampilan dan Pelatihan Kerja
2
Angkatan Kerja Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
4
Angkatan Kerja Muda Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Berbasis
Industri
3
Peserta Didik/Penguji/Pengelola Kursus dan Pelatihan Memperoleh Peningkatan
Kompetensi
34
1. Lembaga Kursus dan Pelatihan Berstandar Industri Berikut ini penjelasan ketercapaian kelima output :
Seiring dengan perubahan arah kebijakan dan anggaran di lingkungan Direktorat Kursus dan Pelatihan maka desain dari IKK ini diperuntukkan untuk memberikan bantuan sarana praktik kursus kepada LKP dalam rangka mempersiapkan lembaga untuk akreditasi lembaga dan persiapan lembaga kursus dan pelatihan sebagai penyelenggara program kursus D1/D2, sesuai dengan tuntutan IDUKA, Teaching Factory (inkubator rintisan usaha), dan micro credential bekerjasama dengan perguruann tinggi. Pada tahun 2020 direktorat kursus dan pelatihan merealiasikan pemberian bantuan sarana kursus dalam jaringan (daring) kepada 200 lembaga kursus dan pelatihan di seluruh indonesia. Jumlah tersebut sudah memenuhi target yang ditetapkan yakni sebanyak 200 lembaga kursus dan pelatihan.
Jumlah Lembaga Penerima Bantuan Sarana dan Prasarana Kursus Daring Tahun 2020
Tahun 2020
Target Realisasi %
200 lembaga 200 lembaga 100%
Target Akhir Renstra 2024
500
% Capaian Realisasi
40%
35
Meskipun capaian telah melampaui target yang ditetapkan, dalam pelaksanaannya terjadi beberapa hambatan dan kendala diantaranya:Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
HAMBATAN/ KENDALA
Terlambatnya penerbitan DIPA kursus dan pelatihan di bulan Mei 2020, menyebabkan
mundurnya implementasi program
Proses pengadaan yang direncanakan dengan metode e-katalog tidak dapat dilakukan karena LKPP sedang melakukan pembaharuan kontrak penyedia di e-katalog.
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Menyebarluaskan petunjuk teknis melalui web Direktorat Kursus dan Pelatihan
1
Pengadaan barang dilaksanakan dengan metode tender cepat sehingga segera mendapatkan penyedia dan barang terdistribusi ke lembaga penerima.
36
2. Provinsi yang Melaksanakan Pemetaan Keterampilan dan Pelatihan Kerja
Output kedua yang mendukung capaian IKK ini yaitu Provinsi yang melaksanakan pemetaan keterampilan dan pelatihan kerja. Direktorat Kursus dan Pelatihan (DITSUSLAT), Direktorat Jenderal Vokasi menyelenggarakan program koordinasi pemetaan kabupaten/kota dalam rangka pemetaan digital berbasis sistem informasi satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan industri. Program ini dilakukan untuk menghimpun data estimasi atau perkiraan berdasarkan sudut pandang Lembaga Kursus Pelatihan (LKP), Dinas / Pemerintah, dan Industri Dunia Kerja. Hasil yang diperoleh dari pengisian instrumen Alignment Index (AI) dan Fulfillment Index (FI) diharapkan dapat digunakan sebagai indikator acuan dalam penentuan kebijakan penyelarasan pendidikan dengan dunia kerja. Dengan demikian, potensi dan keunggulan dari masing-masing daerah juga dapat diketahui dan dipetakan berdasarkan bidang keterampilan serta peluang bidang usaha. Sehingga, sisi supply dan demand tenaga kerja dapat saling terkait, seimbang, sesuai (link and match), dan saling membutuhkan.
Pada tahun 2020 ditargetkan pelaksanaan pemetaan dilaksanakan di 34 provinsi. Akan tetapi dengan situasi pandemi Covid 19 yang terjadi di seluruh dunia menyebabkan perealisasian yang mengharuskan petugas untuk melakukan perjalanan menjadi tidak dapat dilakukan. Perealisasian dialihkan menjadi pelaksanaan pemetaan pada 3 provinsi piloting yakni Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah atau sebesar 8,82 persen dari target yang ditetapkan. Pemetaan dilakukan pada 44 kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Tahun 2020
Target Realisasi %
34 Provinsi 3 Provinsi 8.82%
Target Akhir Renstra 2024
571
% Capaian Realisasi
0.18%
37
Adapun hambatan dan kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan pemetaan berbasis system informasi ini yaitu:Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
HAMBATAN/ KENDALA
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Pelaksanaan program secara blended system dalam proses diskusi untuk penyusunan instrument pemetaan melalui aplikasi zoom meeting dan google meeting yang dilfinalkan dengan pertemuan secara luring.
1
Pandemi Covid 19 menyebabkan terbatasnya perjalanan yang bisa dilaksanakan untuk pengambilan data di lapangan.
Terbatasnya jumlah SDM yang memiliki kemampuan dalam melakukan pemetaan.
Terbatasnya jumlah SDM yang memiliki kemampuan dalam Menyusun instrument pemetaan yang dapat memberikan data yang akurat sesuai dengan kebutuhan direktorat kursus dan pelatihan.
Pelibatan para akademisi yang memiliki kompetensi dibidang
penyusunan konsep pemetaan dari beberapa perguruan tinggi dalam Menyusun konsep instrument pemetaan yang akurat.
2
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara piloting di tiga provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat dengan sebaran pada 44 kabupaten/ kota.
38
3. Angkatan Kerja Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) berbasis Industri
Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) pada kursus dan pelatihan merupakan program pemberian keterampilan kecakapan hidup yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan nonformal khususnya lembaga kursus dan pelatihan atau lembaga lainnya yang mempunyai fungsi pendidikan vokasi untuk memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan berorientasi pada pengembangan keterampilan kerja pada peserta didik agar memiliki kompetensi di bidang keterampilan tertentu setingkat operator dan teknisi yang bersertifikat kompetensi sehingga dapat dijadikan bekal untuk bekerja pada sektor formal sesuai dengan peluang kerja yang ada.
Pada tahun 2020, direktorat kursus dan pelatihan telah memberikan bantuan pendidikan kecakapan kerja yakni bantuan untuk mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan industri dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA). Dana bantuan telah diberikan kepada 53.709 orang atau sebesar 102.5 % melebihi dari target yang ditetapkan
sebesar 52.400. Lebihnya capaian dari target yang ditetapkan disebabkan diantaranya adanya perbedaan biaya pelatihan untuk masing-masing jenis
keterampilan yang diusulkan oleh LKP sehingga
jumlah sasaran menjadi lebih banyak dari yang ditetapkan.
Tahun 2020
Target Realisasi %
52.400 Orang 53.709 Orang 102,5%
Target Akhir Renstra 2024
318.400
% Capaian Realisasi
16,87%
39
Lembaga penyelenggara diprioritaskan memiliki kerjasama dengan Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA) untuk penempatan kerja Persyaratan untuk mendapatkan dana bantuan PKK ini
diantaranya yaitu:
a
Peserta didik dilatih sesuai dengan kebutuhan Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA) dan kompetensi yang dibutuhkan meliputi pengetahuan tentang etos kerja, kemampuan manajerial, sikap dan tata nilai, peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
b
Kurikulum yang wajib digunakan adalah kurikulum berbasis
kompetensi yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan atau kurikulum/silabus yang disesuaikan dengan kebutuhan industry dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA)
c
a
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik wajib
diikutsertakan dalam uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK). Jika jenis pendidikan/keterampilan yang diselenggarakan belum ada LSK-nya maka uji kompetensi dapat dilaksanakan oleh industry dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA)
d
Menyalurkan lulusannya untuk bekerja pada industry dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA)
e
a
40
Adapun hambatan dan kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan pemetaan berbasis system informasi ini yaitu:
Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
HAMBATAN/ KENDALA
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Pemanfaatan teknologi informasi seperti zoom meeting dan google meet dalam hal pensosialisasian program dan
asistensi pemanfaatan aplikasi e-banper
1
Mundurnya penerbitan DIPA Tahun 2020 Direktorat Kursus dan Pelatihan di bulan Mei
menyebabkan jadwal pelaksanaan program yang baru dimulai di bulan Juni 2020
Pandemi Covid 19 yang terjadi sejak bulan Maret 2020 menyebabkan terbatasnya jadwal
pertemuan tatap muka dalam proses diskusi dan sosialisasi program
Penilaian proposal bantuan dana program PKK dilakukan melalui aplikasi online yang telah diperbaharui, sehingga perlu bagi Tim Penilai untuk memahami Kembali
fitur-fitur penilaian di dalam aplikasi untuk diaplikasikan ke dalam penilaian yang dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis
Banyak terdapat lembaga pengakses bantuan belum memahami aplikasi online serta
ketidaktahuan informasi tentang bagaimana cara mengakses bantuan program bantuan PKK.
Memberikan asistensi terhadap lembaga pengakses bantuan baik melalui medsos maupun secara langsung tatap muka
41
Percepatan pelaksanaan penyaluran bantuan dan outputlulusan dengan meningkatkan kerjasama penempatan kerja dengan industry, dunia usaha dan dunia kerja
3
Dilakukan asistensi dan penyamaan persepsi terhadap tim penilai oleh pengembang aplikasi online
4
Melaksanakan sosialisasi kepada Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten di Indonesia untuk diteruskan ke wilayahnya masing-masing
42
4. Angkatan Kerja Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) adalah program layanan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan berwirausaha yang diselenggarakan oleh lembaga kursus dan pelatihan (LKP) atau satuan PNF lainnya, Organisasi mitra kursus dan asosiasi profesi, DUDI, serta lembaga pendidikan yang melaksanakan fungsi vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan peluang usaha yang ada di masyarakat. Program tersebut serupa dengan program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan selama kurun waktu 2010 - 2015.
Bantuan ini diberikan kepada masyarakat dengan kriteria tertentu seperti warga masyarakat menganggur dan/atau belum memiliki pekerjaan tetap, putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan (tidak sedang menempuh pembelajaran di sekolah/kuliah atau program pendidikan kesetaraan), berusia 16-35 tahun, direkrut khusus (kelas khusus) pada lembaga kursus penyelenggara PKW, harus dipisahkan dengan peserta didik reguler (swadaya) pada lembaga penyelenggara PKW, serta tidak sedang mengikuti
program pendidikan dan pelatihan sejenis yang dibiayai dari APBN/APBD.
Tahun 2020
Target Realisasi %
16.676 Orang 16.676 Orang 100%
Target Akhir Renstra 2024
106.192
% Capaian Realisasi
15,70%
43
Pada tahun 2020, direktorat kursus dan pelatihan telah memberikan bantuan pendidikan kecakapan kerja yakni bantuan untuk mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan industri dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA). Dana bantuan telah diberikan kepada 16.676 orang atau sebesar 100% sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 16.676 orang peserta didik .44
Meskipun telah mencapai target, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hambatan dan kendala sebagai berikut
Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
HAMBATAN/ KENDALA
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Pemanfaatan teknologi informasi seperti zoom meeting dan google meet dalam proses diskusi dan sosialisasi program dan juga pemanfaatan teknologi aplikasi e-banper dalam proses manajemen
1
Keterlambatan penerbitan DIPA Direktorat Kursus dan Pelatihan di bulan Mei 2020
menyebabkan mundurnya jadwal pelaksanaan program dari rencana semula
Pandemi Covid 19 menyebabkan terbatasnya jadwal tatap muka dalam proses diskusi
dan sosialisasi program.
Penilaian proposal bantuan dana program PKW dilakukan melalui aplikasi online,
sehingga perlu bagi Tim Penilai untuk memahami fitur-fitur penilaian di dalam aplikasi untuk diaplikasikan ke dalam penilaian yang dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis
Banyak terdapat lembaga pengakses bantuan belum memahami aplikasi online serta
ketidaktahuan informasi tentang bagaimana cara mengakses bantuan program bantuan PKW
Proses pendampingan oleh lembaga setelah selesai pembelajaran belum terdata secara
45
DATA SEBARAN PESERTA DIDIK PENERIMA BANTUAN PKK DAN PKW 2020
Menguatkan kemitraan dengan UMKM dan mitra perbankan dalam pendampingan para lulusan program
2
Mendorong lembaga penyelenggara program PKW agar melakukan pencatatan secara sistematis terkait
pelaksanaan pendampingan program PKW setelah pembelajaran selesai dilaksanakan.
46
5. Peserta Didik/Penguji/Pengelola Kursus dan Pelatihan Memperoleh Peningkatan Kompetensi
Pada tahun 2020, direktorat kursus dan pelatihan telah memberikan bantuan uji kompetensi kepada 11.738 orang peserta didik untuk mengikuti uji kompetensi atau sebanyak 117,38% dari target yang ditetapkan yakni sebanyak 10.000 orang.
Meskipun telah mencapai target, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hambatan dan kendala sebagai berikut
Tahun 2020
Target Realisasi %
10.000 Orang 11.738 Orang 117.38%
Target Akhir Renstra 2024
63.680
% Capaian Realisasi
18,43%
HAMBATAN/ KENDALA
Banyak peserta tidak lolos verifikasi karena kesalahan input identitas peserta
Terdapat retur karena kesalahan kode bank yang dilakukan oleh pihak bank dan rekening
LSK sudah tidak aktif.
LSK belum familiar dalam pemanfaatan aplikasi untuk pengajuan proposal bantuan uji
kompetensi
Fitur pada aplikasi manajemen bantuan uji kompetensi masih belum memenuhi
kebutuhan stakeholder.
Banyak peserta uji kompetensi yang melakukan replacement sehingga terjadi banyak
pengembalian dana.
Cakupan jenis keterampilan belum mengikuti trend kebutuhan pasar tenaga kerja di
47
Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Pemberian kesempatan untuk revisian data peserta melalui instrumen revisi
Meningkatkan koordinasi dengan pihak bank dan pihak asosiasi untuk meningkatkan awareness terhadap keaktifan rekeningnya
1
Diberikan asistensi secara personal kepada masing-masing LSK yang mengalami kesulitan dalam mengakses dan memahami fitur-fitur dalam aplikasi e-banper
3
2
Meningkatkan koordinasi dengan tim pengembang aplikasi untuk melakukan perbaikan dan
penambahan fitur pada aplikasi e-banper uji kompetensi agar
memenuhi kebutuhan stakeholder
4
Pemberian kesempatan untuk mereplace data peserta pada laporan awal
Meningkatkan koordinasi dengan pihak industri, dunia usaha dan dunia kerja sebagai upaya
pemetaan kebutuhan kompetensi
48
Pagu anggaran DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN dalam DIPA tahun 2020 sebesar Rp. 401.528.846.000,. Dari pagu anggaran tersebut berhasil direalisasikan sebesar Rp. 399.638.482.353,- dengan persentase daya serap sebesar 99,53%. Pagu sebesar tersebut di atas digunakan untuk membiayai pencapaian satu sasaran dengan 3 indikator kinerja. Berikut rincian penyerapan anggaran pada masing-masing sasaran/indikator kinerja
Pada tahun 2020, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan berhasil melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp. 60.377.291.377.- Hasil efisiensi tersebut diperoleh karena adanya perbedaan unit cost bantuan pemerintah di tiap-tiap jenis keterampilan dan efisiensi belanja barang karena adanya perubahan teknis pelaksanaan kegiatan akibat pandemi COVID 19 . Anggaran hasil efisiensi digunakan untuk penambahan target sasaran untuk jenis output yang sama.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja (Indikator
Kinerja Kegiatan/Output) Anggaran Realisasi
Persentase Daya Serap Meningkatnya jumlah Lembaga kursus dan pelatihan yang berstandar industri 1 Jumlah instruktur lembaga kursus dan pelatihan yang dilatih industri
6.565.744.000 6.421.218.785 97,80%
2 Jumlah pengelola lembaga kursus dan pelatihan yang dilatih industri
5.079.520.000 4.871.797.183 95,91%
3 Jumlah lembaga kursus dan pelatihan yang memperoleh fasilitas berstandar industri
376.499.410.000 375.726.518.746 99,79%
REALISASI ANGGARAN
DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN
49
Selama tahun 2020, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan berhasil melaksanakan seluruh kegiatan untuk mendukung pencapaian target yang ditetapkan. Berikut ringkasan pencapaian indikator kinerja dan kinerja keuangan.IKK IKK TARGET CAPAIAN %
IKK 1 Jumlah instruktur lembaga kursus dan pelatihan yang dilatih industri 100 198 198 IKK 2 Jumlah pengelola lembaga kursus dan pelatihan yang dilatih industri 100 2.039 2039 IKK 3 Jumlah lembaga kursus dan pelatihan yang memperoleh fasilitas berstandar industri 200 200 100
Capaian Indikator Kinerja
50
Pemanfaatan teknologi informasi dalam prosedur penyelenggaraan program bantuan, menjadi mayoritas dalam manajemen program direktorat kursus dan pelatihan. Diperlukan perbaikan desain system manajemen informasi yang lebih professional dan mudah untuk dimanfaatkan bagi para stakeholder.
Tim Penilai proposal program bantuan pemerintah belum memiliki persepsi yang sama dalam melakukan penilaian sehingga tidak terdapat standar penilaian yang baku dalam proses verifikasi proposal.
Pandemi Covid 19 menyebabkan banyaknya program kegiatan yang harus di laksanakan secara blended system, yakni perpadung secara luring dan daring. Mundurnya penerbitan DIPA RKAKL menyebabkan mundurnya pelaksanaan program kegiatan dari jadwal semula.
Keterbatasan anggaran menyebabkan beberapa kegiatan tidak bisa mencakupi seluruh tahapan alur pelaksanaan program.
Terkait pelaksanaan uji kompetensi, terdapat beberapa bidang keterampilan yang akan diujikan tapi belum memiliki LSK (Lembaga Sertifikasi Kompetensi) sehingga tidak bisa dilaksanakan uji kompetensi sementara jenis keterampilan tersebut memiliki peluang yang sangat baik di industry dunia usaha dan dunia kerja.
Dari hasil evaluasi kinerja, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian antara lain:
51
5
2
4
1
3
Melakukan reviu dan perbaikan desain manajemen informasi agar lebih professional dan mudah untuk dipergunakan bagi para stakeholder
FOKUS PERBAIKAN
Melakukan sosialisasi pemanfaatan aplikasi kepada seluruh lembaga kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan lainnya tentang prosedur pemanfaatan aplikasi bekerjasama dengan dinas pendidikan maupun organisasi mitra
Memanfaatkan berbagai jalur komunikasi yang tersedia seperti video conference, whatsapp group maupun persuratan untuk meningkatan intensifitas koordinasi antar bidang agar pelaksanaan program berjalan lancar dan mencapai tujuan organisasi, baik internal maupun eksternal seperti dengan organisasi mitra
Efektifitas pemanfaatan anggaran dengan pemfokusan pada program-program utama dan program-program prioritas nasional
Peningkatan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia melalui kegiatan pelatihan baik soft skill maupun hardskill agar meningkatkan kreatifitas dan produktifitas
52
CAPAIAN KINERJA
DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN
TAHUN 2020
Sasaran
Strategis No
Indikator Kinerja (Indikator
Kinerja Kegiatan/Output) Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2020 Anggaran Awal Anggaran Revisi Realisasi Persentase
Meningkatnya lembaga kursus dan pelatihan yang berstandar industri 1
Jumlah instruktur lembaga kursus dan pelatihan yang dilatih industri
- Orang 198 Orang 100 Orang 5,079,520,000 - 4,871,797,183 95.91%
2
Jumlah pengelola lembaga kursus dan pelatihan yang dilatih industri
- Orang 2039 Orang 200 Orang 6,565,744,000 - 6,421,218,785 97.80%
3
Jumlah lembaga kursus dan pelatihan yang memperoleh fasilitas berstandar industri
107 Lembaga 200 Lembaga 100 Lemb