• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isi_pengolalan air di industri semen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Isi_pengolalan air di industri semen"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan salah satu kebutuhan bagi kehidupan manusia. Tubuh manusia terdiri dari air, kira-kira 70 % dari berat badannya. Untuk kelangsungan hidup, manusia membutuhkan air yang jumlahnya tergantung pada berat badan.

Orang dewasa kira-kira membutuhkan air 2.200 gram tiap harinya. Selain dibutuhkan oleh manusia, air diperlukan untuk keperluan pertanian, perikanan, peternakan dan industri. Pada industri-industri, air biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk diolah menjadi air bersih yang digunakan untuk keperluan kantor, pabrik dan kantin.

Pada pabrik semen sendiri, khususnya di PT. Semen Gresik Tuban untuk memenuhi kebutuhan air pada pabrik ini maka digunakan sumber air dari waduk Temandang sumur artesis dan Bozem yang di tampung di dalam raw water. Air dari waduk Temandang dan dari sumur di pompa dan ditampung dalam raw water sebelum digunakan sebagai air sanitasi dan air proses.

Air proses pada industri semen terutama berfungsi sebagai pendingin alat dan mesin produksi serta air penyemprot pada pendinginan gas panas dan untuk

suspension pre-heater. Untuk keperluan proses ini tidak dibebani dengan

persyaratan tertentu.

1.2. Tujuan

 Menjelaskan proses pengolahan air di industri semen

 Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai proses pengolahan air di Industri Semen Gresik.

(2)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 2

BAB II

ISI

2.1. Sumber dan Syarat Air Bersih

Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit perut. Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengelolaan terhadap air yang akan diperlukan sebagai air minum mutlak diperlukan. Oleh karena itu, dalam praktek sehari-hari maka pengolahan air adalah menjadi pertimbangan yang utama untuk menentukan apakah sumber tersebut bisa dipakai sebagai sumber persediaan atau tidak.

Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan “Cyclus Hydrologie”. Dengan adanya penyinaran matahari, maka semua air yang ada di permukaan bumi akan bersatu dan berada ditempat yang tinggi yang sering dikenal dengan nama awan. Oleh angin, awan ini akan terbawa makin lama makin tinggi dimana temperatur diatas semakin rendah, yang menyebabkan titik-titik air dan jatuh ke bumi sebagai hujan. Air hujan ini sebagian mengalir ke dalam tanah, jika menjumpai lapisan rapat air, maka penyerapan akan berkurang, dan sebagian air akan mengalir diatas lapisan rapat air ini. Jika air ini keluar pada permukaan bumi, umumnya berbentuk sungai-sungai dan jika melalui suatu tempat rendah (cekung) maka air akan berkumpul, membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi banyak diantaranya yang mengalir ke laut kembali dan kemudian akan mengikuti siklus hidrologi ini.

Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin turun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan yang lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, pengolahan sumber daya air sangat penting agar dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan. Salah

(3)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 3

satu langkah pengelolaan yang dilakukan adalah pemantauan dan interprestasi data kualitas air, mencakup kualitas fisika, kimia, dan biologi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air mendefenisikan kualiatas air sebagai sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain didalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter, yaitu parameter fisika (suhu, kekeruhan, padatan terlarut dan sebagainya), parameter kimia (pH, BOD, COD, kadar logam, dan sebagainya). Dan parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut peruntukkannya. Adapun pengolonggan air tersebut adalah sebagai berikut:

1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu.

2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan

pertenakan.

4. Golonagan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit tenaga listrik.

2.1.1. Sumber Air

Secara garis besar air dapat dikatakan bersumber dari: 1. Laut : air laut

2. Darat : air tanah dan air permukaan 3. Udara : air hujan dan air atmosfer  Air laut

Air yang dijumpai didalam alam berupa air laut sebanyak 80%, sedangkan sisanya berupa air tanah/daratan, es, salju, dan hujan. Air laut turut menentukan iklim dan kehidupan didunia. Kadar garam pada air laut bervariasi dari setiap tempat.

(4)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 4

 Air tanah

Air tanah terbagi atas :

 Air tanah dangkal

Terjadi karena proses peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia, karena melalui lapisan tanah yang mengandung unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah.

 Air tanah dalam

Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tidak semudah pada air tanah dangkal, dan harus menggunakan bor dan memasukkan pipa ke dalamnya sehingga dengan kedalaman tertentu akan didapatkan lapisan air.

 Mata air

Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruhi oleh musim dan kualitasnya sama dengan air dalam.

 Air permukaan

Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya seperti lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya.

 Air hujan

Dalam keadaan murni, sangat bersih, karena dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri/debu dan lain sebagainya. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi. Juga air hujan ini mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap penggunaan sabun.

(5)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 5

2.1.2. Syarat-syarat Air Bersih

Dari segi kualitas, air bersih harus memenuhi beberapa syarat yaitu: a. Syarat fisik

~ Air tidak boleh berbau

Air minum yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas air. Misalnya, bau amis dapat disebabkan oleh tumbuhnya Algae.

~ Air tidak boleh berasa

Air minum biasanya tidak memberi rasa/ tawar. Air yang tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Rasa logam/ amis, rasa pahit, asin, dan sebagainya. Efeknya tergantung pada penyebab timbulnya bau tersebut.

~ Air tidak boleh berwarna

Air minum sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna.

~ Kekeruhan

Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun organik. Zat anorganik, biasanya berasal dari lapukan tanaman dan hewan. Buangan industri juga dapat menyebabkan kekeruhan. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri, sehingga mendukung perkembangbiakannya.

~ Suhu air hendaknya di bawah sela udara (sejuk ± 25oC) agar:

 Tidak terjadi pelarutan kimia yang ada pada saluran/ pipa yang dapat membahayakan kesehatan

 Menghambat reaksi-reaksi biokimia di dalam saluran/ pipa

 Mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang biak

 Bila diminum air dapat menghilangkan dahaga. ~ Jumlah zat padat terlarut (TDS)

TDS biasanya terdiri dari zat organik, garam anorganik dan gas terlarut. Bila TDS bertambah maka kesadahan juga akan naik pula.

(6)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 6

b. Syarat Kimia

Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampui batas yang telah ditentukan. c. Syarat Bakteriologik

Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) dan tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi batas-batas yang telah ditentukan yaitu 1 Coli/ 100 ml air. Bakteri golongan Coli ini berasal dari usus besar (feaces) dan tanah. Bakteri patogen yang mungkin ada dalam air antara lain adalah:

- Bakteri typshum - Vibrio colereae - Bakteri dysentriae - Entamoeba histolyhes

- Bakteri enteritis (penyakit perut)

Air yang mengandung Coli dianggap telah terkontaminasi (tercemar) dengan kotoran manusia.

2.2. Penyediaan Air

Untuk memenuhi kebutuhan air di PT. Semen Gresik Tuban digunakan sumber air dari waduk Temandang sumur artesis dan Bozem yang di tampung di dalam raw water.

(7)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 7

Air dari waduk Temandang dan dari sumur di pompa dan ditampung dalam

raw water sebelum digunakan sebagai air sanitasi dan air proses.

2.2.1. Air Sanitasi

Gambar 2. Proses air sanitasi

Tahap- tahap proses pengolahan air sanitasi: 1. Ekualisasi (Penampung awal)

Sumber air untuk keperluan sanitasi adalah air dari bak penampung. Untuk mengalirkan air tersebut dipergunakan 3 (tiga) Pompa Sentrifugal, letak pompa ini berada dibawah permukaan bak penampung. Selanjutnya air dialirkan ke bak pengendapan awal (primary settling).

2. Sedimentasi awal

Air dari bak penampung yang dialirkan ke bak pengendapan (primary

settling) mengandung partikel-partikel padat kecil (lumpur, pasir, dan lain-lain).

Sebagian partikel mudah mengendap karena adanya gaya gravitasi, dan sebagian lagi tidak mudah mengendap sehingga dilakukan proses koagulasi.

3. Flokulasi dan Koagulasi

Air dari bak pengendapan awal (primary settling) dipompa ke Clarifier lewat tangki aerasi, diberi larutan alum dan udara yang berfungsi sebagai pengaduk. Sisa kotoran yang terlarut dalam air dipisahkan dengan flokulasi menggunakan alum dan soda ash, dimana proses koagulasi dilakukan di tangki aerasi tersebut. Pada proses ini ditambahkan Poli Aluminium Cloride (PAC, pengganti tawas), SC-500 dan Kaporit. PAC sebagai bahan koagulan,akan

(8)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 8

menggumpalkan koloid-koloid pengotor air. Gumpalan koloid itu kemudian diperbesar dengan flokulan SC-500 sehingga mudah mengendap.

4. Pengolahan Secara Biologi

Air dari proses flokulasi dan koagulasi masih mengandung mikroba-mikroba yang berbahaya, maka untuk membunuh kuman-kuman tersebut diberi kaporit (kalsium hypoclorit) yang mengandung unsur Cl sebagai desinfektan. Efek oksidasi dari klorin akan menghancurkan enzim yang dibutuhkan oleh kuman-kuman tersebut dan mampu membunuh mikroorganisme dalam air.

Kebutuhan Alum (dalam tawas) sekitar 80 ppm - 100 ppm, tapi jika menggunakan PAC cukup dengan 30 ppm - 35 ppm dan apabila ditambahkan SC-500 sebagai flokulan menghasilkan air yang bersih. Volume yang sempit pada tangki aerasi dan hembusan udara, menjadikan air mengalir ke Clarifier dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi aliran turbulen, dan tidak terjadi pembentukan flok dalam perpipaan. Air kemudian dialirkan ke bagian tengah (ruang flokulasi) Perbedaan diameter pipa inlet dengan ruang flokulasi yang sangat besar, menyebabkan rate aliran berubah dari turbulent menjadi laminer dan dengan pengadukan lambat (7 rpm), akan terbentuk inti flok Al(OH)3. Dari ruang

flokulasi air dialirkan ke ruang sedimentasi (diametetr 13,5 m) dimana pada ruang ini inti flok membentuk flok yang lebih besar dan turun mengendap ke dasar Clarifier. Inti flok dari ruang flokulasi, sebelum masuk ke ruang sedimentasi akan melewati lapisan endapan, sehingga sistem ini juga disebut Sludge Blanket

Clarifier. Lapisan endapan (sludge) berfungsi juga sebagai filter untuk flok.

Endapan di dasar Clarifier dikumpulkan ke bagian pengeluaran sludge dengan menggunakan scraper. Scrapper yang di pasang tersebut digerakkan oleh motor dengan putaran tertentu.Supernatant (filtrat) dari Clarifier di alirkan ke Sand

Filter untuk lebih menyempurnakan pemisahan flok.

5. Filtrasi

Filtrat (air baku) dari Clarifier dialirkan secara gravitasi ke sand filter sebanyak 7 buah sedangkan yang bekerja efektif 4 buah dengan masing-masing debit maksimum 50 m3/ jam sementara 3 buah yang lainnya dilakukan pencucian (backwashing). Air dari Clarifier dialirkan ke bagian inlet filter diatas media

(9)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 9

pasir. Secara gravitasi air akan melewati pasir, sehingga flok yang masih terbawa akan terperangkap (tersaring) diantara media pasir. Selama sand filter masih dalam keadaan baik, tinggi air diatas lapisan pasir tidak melebihi tinggi air yang sudah ditentukan. Air tersaring dialirkan dan ditampung pada Clear Water Tank. Pada saat kotoran telah mengisi sebagian besar rongga dari bed pasir, menyebabkan turunnya efisiensi laju air melalui bed. Untuk pencucian, dipergunakan air bersih dari Clear Water Tank. Air dari bagian dasar, dialirkan ke arah atas (up-flow) dengan laju aliran diatur agar lapisan pasir tidak terlalu terangkat sehingga melewati pipa pembuangan. Proses pencucian dihentikan setelah keadaan air cucian nampak sudah bersih atau pressure drop kembali seperti semula. Setelah pencucian selesai kondisi semua valve dikembalikan seperti semula untuk proses penyaringan. Air produk dari Clarifier sementara ditampung dalam Bak penampung.

Untuk alternatif menggantikan sand filter, digunakan filter amiad dengan diameter screen 50 mikron dan mampu menyaring air dari Clarifier pengendapan agar lebih jernih. Amiad adalah filter air yang bekerja secara otomatis dan secara periodik dapat melakukan back wash secara otomatis. Untuk otomatis back wash bisa di setting berdasarkan presure atau timer (0.5 bar atau 15 menit sekali) kondisi yang dicapai terlebih dulu. Dalam perawatan diperlukan pembersihan

screen, dan pengoperasiannya relatif mudah. Filter ini akan bekerja secara baik

jika pressure masuk minimun 2 bar. Air kemudian masuk ke Bak Ground dengan kapasitas 546 m3. Dalam setiap harinya proses pengendapan air beroperasi 8 s/d 10 jam.Bak Ground merupakan tempat penyimpanan sementara dan juga sebagai tempat pengendapan lumpur-lumpur yang masih terikut. Bak Air Clear ini untuk menampung produk dari proses Pengendapan (Clear Water) atau air yang berasal dari sumur air bawah tanah (ABT). Bak Air Clear ini di beri atap untuk mencegah timbulnya ganggang, sehingga air tetap terjaga kejernihannya. Kapasitas dari Bak Air Clear ini adalah 1500 m3, dan terbuat dari beton. Dengan menggunakan pompa, Air Clear di pompakan ke Elevated Tank dan selanjutnya didistribusikan sebagai Raw Water proses Pelunakan dan sebagai persediaan Air Clear ke perkantoran dan unit-unit lain yang memerlukan air bersih. Elevated ini memiliki

(10)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 10

ketinggian 27 meter di atas permukaan tanah dan memiliki kapasitas total 500 m3, yang terdiri dari 400 m3 adalah Air Clear (Sanitasi) dan yang 100 m3 adalah Air Proses (Air Pendingin).

Gambar 3. Proses pengolahan air sanitasi

2.2.2. Air Proses

(11)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 11

Air proses (air pendingin) harus memenuhi syarat: - Bebas dari lumpur dan endapan.

- Mempunyai kesadahan rendah. - Mempunyai pH netral

Syarat yang dirasa paling penting terkait dengan penyediaan air untuk industri adalah kesadahan (hardness). Kesadahan (hardness) adalah kandungan ion Ca 2+, Mg 2- dari garam-garam karbonat/ bikarbonat, garam-garam sulfat, dan garam-garam klorid di dalam air yang dapat mengakibatkan korosif atau kerak. Kesadahan dalam air disebabkan oleh kation bervalensi 2 seperti Ca, Mg, Fe, Mn dan Sr sifatnya dapat tetap atau sementara tergantung pada anion pasangannya.

Macam- macam hardness ada dua yaitu :

1. Temporary Hardness, apabila kation bervalensi 2 tersebut berikatan dengan bikarbonat (HCO3), kesadahan ini dapat diturunkan apabila dipanaskan (bila

temperatur airnya naik, misal dalam pipa yang terkena sinar matahari baik langsung maupun tidak langsung).

2. Permanent Hardness, apabila kation yang bervalensi dua tersebut berikatan dengan anion seperti klorida (Cl-), sulfat (SO42-), nitrat (NO3-), nitrit (NO2-),

phosphat (PO43-), kesadahan ini tidak akan berubah/ turun karena

pemanasan.

Terjadinya kesadahan dalam air alam disebabkan karena bereaksinya air hujan yang mengandung CO2 dengan batuan/ tanah yang mengandung

kation-kation penyebab kesadahan.

Ada lima tingkat kesadahan/ hardness air, yaitu: 1. jika < 15 ppm disebut very soft water

2. jika antara 15 ppm dan 50 ppm disebut soft water

3. jika antara 50 ppm dan 100 ppm disebut medium hard water 4. jika antara 100 dan 200 disebut hard water

5. jika > 200 ppm disebut very hard water.

Secara umum ada beberapa cara/ proses yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat kesadahan air/hardness antara lain:

(12)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 12

2. Proses kapur dan soda ash, yang dapat dilakukan pada suhu tinggi maupun suhu rendah.

3. Proses soda – zeolit 4. Proses hydrogen zeolit

5. Proses ion exchanger/ demineralizer 6. Proses magnesium carbonat

7. Proses phosphate

Tingkat kesadahan air harus dikurangi karena akan menyebabkan beberapa kerugian antara lain:

a. Untuk kebutuhan mencuci maka air dengan tingkat kesadahan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kebutuhan penggunaan sabun menjadi meningkat. b. Akan menimbulkan kerak pada alat yang kita gunakan untuk memasak air

(ketel) dan dapat menghambat perpindahan panas.

c. Menurunkan kadar vitamin yang ada pada air normal, sehingga air yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuahan vitamin.

Untuk proses produksi di PT. Semen Gresik (PERSERO), Tbk tingkat kesadahan air yang berasal dari raw water (di atas 300 ppm) harus dikurangi agar apabila digunakan pada proses (air pendingin) maka tidak akan menimbulkan kerak dan juga untuk menghindari terbentuknya flok-flok pada pipa saluran air.

Cara yang digunakan oleh bagian pengolahan air PT. Semen Gresik (PERSERO), Tbk ini untuk mengurangi tingkat kesadahan airnya sesuai dengan keinginan (di bawah 90 ppm), yaitu dengan proses pelunakan.

Sumber air pada proses pengolahan ini adalah air dari Clear Water atau air yang berasal dari sumur air bawah tanah (ABT) dan ditampung dalam Bak penampung Raw Water 2. Bak Raw Water dengan kapasitas 1500 m3 dan terbuat dari beton ini di beri atap untuk mencegah timbulnya ganggang, sehingga air tetap terjaga kejernihannya. Air dari raw water 2 dipompa menuju Clarifier untuk dilakukan proses pelunakan dengan proses kapur. Raw Water masuk melalui bagian bottom sedikit ke atas Clarifier dan produknya keluar melalui over flow bagian atas. Raw Water memiliki kesadahan total sebesar 350 ppm dan setelah melalui proses pelunakan kesadahannya 50 ppm.

(13)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 13

Kesadahan dihilangkan dengan menggunakan bahan kimia yaitu: 1. Ca(OH)2

Digunakan untuk menghilangkan kesadahan sementara yang berasal dari garam karbonat dan bikarbonat. Larutan Ca(OH)2 di buat dengan cara

mencampurkan sejumlah berat tertentu bubuk kapur dengan air sehingga menghasilkan susu kapur. Larutan susu kapur ini di injeksikan bersamaan saat Raw Water masuk ke dalam Clarifier melalui inlet.

2. Na2CO3

Digunakan untuk menghilangkan kesadahan tetap yang berasal dari garam non-bikarbonat.

Kapur Ca(OH)2 berbentuk bubuk di tampung di dalam silo silindris. Pada

silo ini dilengkapi vibrator untuk mengantisipasi jika kapur tidak mau turun akibat kelembaban udara sehingga kapur menempel pada dinding silo. Bubukan kapur yang keluar melalui Rotary feeder di terima oleh screw conveyor dan dijatuhkan ke tangki kapur. Bersamaan dengan masuknya bubuk kapur ke tangki kapur tersebut dialirkan pula air secara tangensial maka kapur akan teraduk dan terlarut sehingga menghasilkan larutan susu kapur.

Sludge yang keluar dari Clarifier pelunakan ditampung dalam bak

penampung sludge yang didalamnya terdapat kapur dan soda yang telah dipakai untuk proses pelunakan sebelumnya. Bak ini untuk memisahkan sludge dan air berdasarkan gaya gravitasi, air akan mengalir ke sistem drainase dan lumpur tetap tinggal di dalam bak.

Untuk menetralkan air hasil pelunakan yang bersifat basa maka ditambahkan HCl dari tangki HCl sehingga air akan mendekati pH normal (pH=7). Penggunaan HCl ini selain murah harganya jika dibandingkan dengan asam yang lain, keberadaan ion Cl- akan memberikan kegunaan sebagai desinfektan.

Air hasil penetralan diumpankan ke Sand Filter untuk memisahkan

suspended solid, koloid, lempung, mikroba, bakteri dan virus. Di dalam Sand Filter terdapat pasir dengan bermacam grade (pasir: 0,50 mm diameter, dengan

(14)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 14

Air kemudian dilewatkan pada bak ground dengan kapasitas 198 m3. Air dari bak ground kemudian dipompa menuju elevated tank untuk selanjutnya digunakan sebagai air proses (air pendingin) dan didistribusikan ke Cooling

Tower sebagai Air Make Up. Cooling Tower adalah sistem pendingin yang

dipergunakan untuk mendinginkan air proses seperti pendingin mesin, Heat Exchanger, compresor dan lain-lain.

Cara yang digunakan oleh bagian pengolahan air PT. Semen Gresik (PERSERO), Tbk ini untuk mengurangi tingkat kesadahan airnya sesuai dengan keinginan (di bawah 90 ppm), yaitu :

Proses Kapur – soda (lime soda softening)

Gambar 5. Proses pengolahan air proses

Proses ini merupakan cara yang termudah dan termurah. Fungsi dari kapur yang digunakan adalah untuk mengendapkan kation-kation yang terikat dalam

(15)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 15

bentuk karbonat, sulfat, klorida agar menjadi bentuk hidroksidanya dan mengendap. Sedangkan fungsi dari soda ash (Na2CO3) adalah untuk mengikat

endapan agar turun di bagian bawah Clarifier water untuk memudahkan pemisahan antara air yang jernih dengan endapan. Keefektifan proses ini ditentukan oleh banyaknya jumlah kapur (CaO) dan soda ash yang digunakan. Oleh sebab itu pada awal proses dilakukan jar tes yang dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya kapur soda optimum yang digunakan untuk menurunkan kesadahan raw water.

Keuntungan dari proses kapur-soda ini adalah:

a. Hasil dari proses yang dilakukan memuaskan. Dalam arti dengan biaya yang semurah mungkin akan menghasilkan penurunan tingkat kesadahan air yang memuaskan. Dari harga kesadahan raw water yang berada di atas 300 ppm maka dengan proses kapur-soda dengan komposisi yang tepat maka akan didapatkan air dengan kesadahan di bawah 90 ppm. Dengan tingkat kesadahan di bawah 90 ppm maka air tersebut sudah dapat digunakan untuk proses produksi semen dan untuk kebutuhan sanitasi.

b. Bahan yang digunakan mudah didapat. Persediaan CaO sebagai tambang dolomit yang banyak terdapat di alam. Hanya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan maka harus digunakan kapur dengan kualitas yang bagus sehingga sebelum ada pembelian kapur maka kapur tersebut harus memenuhi syarat-syarat khusus terlebih dahulu.

c. Kemampuan remove Ca dan Mg cukup baik. Dengan penambahan kapur maka ion Ca2+ dan Mg2+ yang semula berada dalam keadaan sulfat, karbonat, maupun kloridanya akan mudah diubah menjadi bentuk hidroksidanya sehingga mudah untuk diendapakan dengan penambahan soda ash.

(16)

Makalah Pengolahan Air di Industri Semen 16

BAB III

KESIMPULAN

Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Untuk memenuhi kebutuhan air di PT. Semen Gresik Tuban digunakan sumber air dari waduk Temandang sumur artesis dan Bozem yang di tampung di dalam raw water.

2. Pemenuhan kebutuhan air itu adalah sebagai air sanitasi dan juga air proses, dimana air yang dibutuhkan haruslah memenuhi persyaratan tertentu yang mendukung unit utilitasnya.

3. Pengolahan air sanitasi meliputi: ekualisasi, sedimentasi awal, flokulasi dan koagulasi, pengolahan secara biologi dan filtrasi.

4. Pada air proses (air pendingin) harus memenuhi syarat sebagai berikut:  Bebas dari lumpur dan endapan

 Mempunyai kesadahan rendah  Mempunyai pH netral

Gambar

Gambar 1. Sumber air dari waduk Temandang
Gambar 2. Proses air sanitasi
Gambar 3.  Proses pengolahan air sanitasi
Gambar 5. Proses pengolahan air proses

Referensi

Dokumen terkait

Tapi dulu ketika ada masalah saya memilih untuk diam karena tidak berani untuk bercerita mbak, tapi setelah di sini dan mengenal banyak orang saya lebih berani

masalah yang terhubung langsung dari PC pengguna SIMRS ke unit TI guna mempersingkat waktu aduan para pengguna dan sekaligus juga dapat menampung aduan terkait

Maka dapat dinyatakan bahwa model regresi cocok dengan data yang ada, atau dapat diartikan variabel pemahaman produk bank syariah guru pondok pesantren tersebut

Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah berupa Skripsi berjudul “Pengujian

Masalahnya karena penerapan teknologi tersebut belum berdasarkan unsur hara yang menjadi pembatas pada lokasi bersangkutan serta sangat perlu pemberian hara tanaman

Semester Akhir adalah situasi yang mencemaskan bagi setiap individu, demikian halnya dengan mahasiswa Program Khusus. Menghadapai semester akhir banyak tangung jawab yang

Proses kerja yang akan dilakukan oleh penulis adalah: (1) mengumpulkan teori dari para ahli sebelumnya, yang dapat menguatkan pernyataan bahwa kebutuhan penamaan warna secara spesifik

Aku akan membuat tuan muda Russel Matthew yang terhormat tidak tertarik dengan rumah ini.&#34; Brenda mengedipkan sebelah matanya pada