( . . I QPI
Katalog BPS: 4102004.91
INDIKATORKESEJAHTERAANRAKYAT
PROYINSI PAFUABARAT
2015
•
Katalog BPS: 4102004.91
INDIKATORKESEJAHTERAANRAKYAT
PROVINSI PAPUABARAT
2015
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
PROVINSI PAPUA BARAT
2015
WELFARE INDICATORS OF
PAPUA BARAT PROVINCE
2015
ISSN :
No. Publikasi/Publication Number : 91522.1605 Katalog BPS/BPS Catalogue : 4102004.9100 Ukuran Buku/Book Size : 16,5 cm x 21 cm
Jumlah Halaman/Total Pages : xix + 77 halaman (96 halaman)
Naskah/Manuscript :
Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Papua Barat Gambar Kulit/Cover Design :
Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Provinsi Papua Barat
Diterbitkan Oleh/Published by :
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
http://papuabarat.bps.go.id
: 91522.1605http://papuabarat.bps.go.id
: 91522.1605 : 4102004.9100http://papuabarat.bps.go.id
: 4102004.9100 : 16,5 cm x 21 cmhttp://papuabarat.bps.go.id
: 16,5 cm x 21 cm: xix + 77 halaman (96 halaman)
http://papuabarat.bps.go.id
: xix + 77 halaman (96 halaman)Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Papua Barat
http://papuabarat.bps.go.id
Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Papua BaratGambar Kulit/
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar Kulit/Cover Designhttp://papuabarat.bps.go.id
Cover Design
http://papuabarat.bps.go.id
Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
http://papuabarat.bps.go.id
Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Provinsi Papua Barathttp://papuabarat.bps.go.id
BPS Provinsi Papua BaratIndikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Barat 2015 merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan BPS Provinsi Papua Barat. Publikasi ini merupakan terbitan ketujuh yang menyajikan tingkat perkembangan kesejahteraan rakyat Provinsi Papua Barat. Perubahan taraf kesejahteraan dikaji menurut berbagai bidang yaitu kependudukan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, pola dan taraf konsumsi, perumahan, serta indikator sosial lainnya.
Semua indikator kesejahteraan rakyat bersumber dari hasil pengolahan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Survei ini telah dilaksanakan di Provinsi Papua Barat sejak tahun 2006. Indikator ketenagakerjaan bersumber dari data hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).
Kepada semua pihak yang secara aktif memberikan sumbangsih hingga terbitnya publikasi ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya. Akhirnya, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan publikasi serupa di masa mendatang.
Manokwari, Agustus 2016 Kepala BPS Provinsi Papua Barat
Drs. Simon Sapary, M.Sc
http://papuabarat.bps.go.id
Papua Barat. Publikasi ini merupakan terbitan ketujuh yang
http://papuabarat.bps.go.id
Papua Barat. Publikasi ini merupakan terbitan ketujuh yang menyajikan tingkat perkembangan kesejahteraan rakyat
http://papuabarat.bps.go.id
menyajikan tingkat perkembangan kesejahteraan rakyat Provinsi Papua Barat. Perubahan taraf kesejahteraan dikaji
http://papuabarat.bps.go.id
Provinsi Papua Barat. Perubahan taraf kesejahteraan dikaji menurut berbagai bidang yaitu kependudukan, kesehatan,
http://papuabarat.bps.go.id
menurut berbagai bidang yaitu kependudukan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, pola dan taraf konsumsi,
http://papuabarat.bps.go.id
pendidikan, ketenagakerjaan, pola dan taraf konsumsi, perumahan, serta indikator sosial lainnya.
http://papuabarat.bps.go.id
perumahan, serta indikator sosial lainnya.Semua indikator kesejahteraan rakyat bersumber dari hasil
http://papuabarat.bps.go.id
Semua indikator kesejahteraan rakyat bersumber dari hasil pengolahan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Survei
http://papuabarat.bps.go.id
pengolahan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Survei ini telah dilaksanakan di Provinsi Papua Barat sejak tahun
http://papuabarat.bps.go.id
ini telah dilaksanakan di Provinsi Papua Barat sejak tahun 2006. Indikator ketenagakerjaan bersumber dari data hasil
http://papuabarat.bps.go.id
2006. Indikator ketenagakerjaan bersumber dari data hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).
http://papuabarat.bps.go.id
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).Kepada semua pihak yang secara aktif memberikan
http://papuabarat.bps.go.id
Kepada semua pihak yang secara aktif memberikan sumbangsih hingga terbitnya publikasi ini, kami sampaikan
http://papuabarat.bps.go.id
sumbangsih hingga terbitnya publikasi ini, kami sampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya.
http://papuabarat.bps.go.id
penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya. Akhirnya, kami mengharapkan kritik dan saran demi
http://papuabarat.bps.go.id
Akhirnya, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan publikasi serupa di masa mendatang.
http://papuabarat.bps.go.id
KATA PENGANTAR ____________________________ iii DAFTAR ISI ____________________________________ v DAFTAR TABEL _______________________________ v DAFTAR GAMBAR _____________________________ vii DAFTAR TABEL LAMPIRAN _____________________ xiii DAFTAR ISTILAH ______________________________ xv TINJAUAN UMUM ______________________________ xvii I. KEPENDUDUKAN __________________________ 1
Gambaran Umum Penduduk _____________________ 1 Struktur Umur Penduduk ________________________ 2
II. KESEHATAN _______________________________ 5
Angka Harapan Hidup __________________________ 6 Morbiditas ___________________________________ 7 Pertolongan Kelahiran oleh Tenaga Kesehatan _______ 8 Imunisasi dan ASI _____________________________ 9
III. PENDIDIKAN _______________________________ 13
Angka Partisipasi Sekolah (APS) __________________ 14 Angka Partisipasi Murni (APM) __________________ 16 Harapan Lama Sekolah Dan Rata – Rata Lama Sekolah 18 Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan ______________ 21
http://papuabarat.bps.go.id
____________________________________http://papuabarat.bps.go.id
____________________________________ _______________________________http://papuabarat.bps.go.id
_______________________________ _____________________________http://papuabarat.bps.go.id
_____________________________ _____________________http://papuabarat.bps.go.id
_____________________ ______________________________http://papuabarat.bps.go.id
______________________________ ______________________________http://papuabarat.bps.go.id
______________________________ __________________________http://papuabarat.bps.go.id
__________________________Gambaran Umum Penduduk
http://papuabarat.bps.go.id
Gambaran Umum Penduduk _____________________
http://papuabarat.bps.go.id
_____________________ Struktur Umur Pendudukhttp://papuabarat.bps.go.id
Struktur Umur Penduduk________________________http://papuabarat.bps.go.id
________________________ KESEHATANhttp://papuabarat.bps.go.id
KESEHATAN_______________________________http://papuabarat.bps.go.id
_______________________________Angka Harapan Hidup
http://papuabarat.bps.go.id
Angka Harapan HidupMorbiditas
http://papuabarat.bps.go.id
Morbiditashttp://papuabarat.bps.go.id
________________________________http://papuabarat.bps.go.id
________________________________ Pertolongan Kelahiran oleh Tenaga Kesehatanhttp://papuabarat.bps.go.id
Pertolongan Kelahiran oleh Tenaga Kesehatan Imunisasi dan ASIhttp://papuabarat.bps.go.id
Imunisasi dan ASI
http://papuabarat.bps.go.id
III.
http://papuabarat.bps.go.id
III. PENDIDIKANIV. KETENAGAKERJAAN_______________________ 23
Struktur Penduduk Usia Kerja Agustus 2015 ________ 23 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka _____________________________________ 25 TPT Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi
Yang Ditamatkan _____________________________ 26 Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha _______ 28 Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan ________ 30 Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja _____________ 31
V. TARAF DAN POLA KONSUMSI _______________ 33
Perembangan Kemiskinan di Papua Barat, 2006 - 2016 33 Perkembangan Tingkat Kesejahteraan _____________ 36 Perkembangan Distribusi Pendapatan ______________ 37 Konsumsi Rumah Tangga _______________________ 40
VI. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN ___________ 43
Air Minum Layak ____________________________ 46 Sanitasi Layak _______________________________ 48 Penerangan __________________________________ 51
VII. SOSIAL LAINNYA __________________________ 53
Program Penanggulangan Kemiskinan _____________ 53 Teknologi Komunikasi dan Informasi ______________ 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN ________________________ 61
http://papuabarat.bps.go.id
_______http://papuabarat.bps.go.id
_______ Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaanhttp://papuabarat.bps.go.id
Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan________http://papuabarat.bps.go.id
________ _____________http://papuabarat.bps.go.id
_____________TARAF DAN POLA KONSUMSI
http://papuabarat.bps.go.id
TARAF DAN POLA KONSUMSI_______________
http://papuabarat.bps.go.id
_______________
Perembangan Kemiskinan di Papua Barat, 2006
http://papuabarat.bps.go.id
Perembangan Kemiskinan di Papua Barat, 2006 Perkembangan Tingkat Kesejahteraanhttp://papuabarat.bps.go.id
Perkembangan Tingkat KesejahteraanPerkembangan Distribusi Pendapatan
http://papuabarat.bps.go.id
Perkembangan Distribusi PendapatanKonsumsi Rumah Tangga
http://papuabarat.bps.go.id
Konsumsi Rumah Tangga_______________________http://papuabarat.bps.go.id
_______________________PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN
http://papuabarat.bps.go.id
PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN
Air Minum Layak
http://papuabarat.bps.go.id
Air Minum LayakSanitasi Layak
http://papuabarat.bps.go.id
Sanitasi Layak Peneranganhttp://papuabarat.bps.go.id
Peneranganhttp://papuabarat.bps.go.id
VII. SOSIAL LAINNYAhttp://papuabarat.bps.go.id
VII. SOSIAL LAINNYA
Program Penanggulangan Kemiskinan
Tabel 1.1 Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Rasio Ketergantungan di Provinsi Papua Barat
Tahun 2012—2015 __________________________ 3
Tabel 4.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Papua Barat, Tahun 2012—2015 __________________________ 25 Tabel 4.2 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat
Pendidikan Yang Ditamatkan di Provinsi Papua Barat, Tahun 2013-2015 ___________________________ 27 Tabel 4.3 Persentase Penduduk 15 Tahun atau Lebih Yang
Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Provinsi Papua Barat, Tahun 2011-2015 ________________ 28 Tabel 4.4 Persentase Penduduk 15 Tahun atau Lebih Yang
Bekerja Menurut Status Pekerjaan di Provinsi Papua Barat, Tahun 2014-2015 ________________ 30 Tabel 4.5 Persentase Penduduk 15 Tahun atau Lebih Yang
Bekerja Menurut Jam Kerja di Provinsi Papua Barat, Tahun 2013—2015 __________________________ 31 Tabel 5.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi
Papua Barat Menurut Daerah, 2006 – 2016 _____ 34 Tabel 5.2 Pengeluaran Per Kapita Per Bulan di Provinsi
Papua Barat, Tahun 2011—2015 _______________ 36 Tabel 5.3 Ukuran Tingkat Pemerataan Pendapatan di Provinsi
Papua Barat Menurut Bank Dunia dan Koefisien Gini, Tahun 2007 – 2016 __________________________ 39
http://papuabarat.bps.go.id
Rasio Ketergantungan di Provinsi Papua Barat
http://papuabarat.bps.go.id
Rasio Ketergantungan di Provinsi Papua Barat2015 __________________________ 3
http://papuabarat.bps.go.id
2015 __________________________ 3
Tabel 4.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat
http://papuabarat.bps.go.id
Tabel 4.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan TingkatPengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Papua Barat,
http://papuabarat.bps.go.id
Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Papua Barat,2015 __________________________
http://papuabarat.bps.go.id
2015 __________________________ Tabel 4.2 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Tingkathttp://papuabarat.bps.go.id
Tabel 4.2 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut TingkatPendidikan Yang Ditamatkan di Provinsi Papua Barat,
http://papuabarat.bps.go.id
Pendidikan Yang Ditamatkan di Provinsi Papua Barat,___________________________
http://papuabarat.bps.go.id
___________________________ Tabel 4.3 Persentase Penduduk 15 Tahun atau Lebih Yanghttp://papuabarat.bps.go.id
Tabel 4.3 Persentase Penduduk 15 Tahun atau Lebih YangBekerja Menurut Lapangan Usaha di Provinsi
http://papuabarat.bps.go.id
Bekerja Menurut Lapangan Usaha di Provinsi Papua Barat, Tahun 2011-2015 ________________http://papuabarat.bps.go.id
Papua Barat, Tahun 2011-2015 ________________ Tabel 4.4 Persentase Penduduk 15 Tahun atau Lebih Yanghttp://papuabarat.bps.go.id
Tabel 4.4 Persentase Penduduk 15 Tahun atau Lebih YangBekerja Menurut Status Pekerjaan di Provinsi
http://papuabarat.bps.go.id
Bekerja Menurut Status Pekerjaan di Provinsi Papua Barat, Tahun 2014-2015 ________________
http://papuabarat.bps.go.id
Papua Barat, Tahun 2014-2015 ________________http://papuabarat.bps.go.id
Tabel 4.5 Persentase Penduduk 15 Tahun atau Lebih Yang
http://papuabarat.bps.go.id
Tabel 4.5 Persentase Penduduk 15 Tahun atau Lebih YangTabel 5.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi
http://papuabarat.bps.go.id
Tabel 5.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di ProvinsiTabel 5.4 Pola Konsumsi Makanan dan Non Makanan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat, Tahun 2013 – 2015 _________________________ 40
Gambar 1.1 Persebaran Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ___________ 2 Gambar 2.1 Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota di
Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ___________ 6 Gambar 2.2 Penolong Kelahiran Balita di Papua Barat Tahun
2009—2015 ______________________________ 9
Gambar 2.3 Cakupan Layanan Imunisasi Pada Bayi Usia 12—23 Bulan di Provinsi Papua Barat Tahun 2011—2015 ________________________ 10 Gambar 2.4 Persentase Bayi 0—23 Bulan yang Mendapat
ASI di Papua Barat Tahun 2015 ______________ 11 Gambar 3.1 Angka Partisipasi Sekolah Penduduk 7—24 Tahun
di Provinsi Papua Barat, Tahun 2007—2015 ___ 14 Gambar 3.2 Angka Partisipasi Sekolah Penduduk 7—24 Tahun
Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Papua Barat, Tahun 2015 ______________________________ 16 Gambar 3.3 Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang Pendidikan
di Provinsi Papua Barat, Tahun 2007—2015 ___ 17 Gambar 3.4 Angka Partisipasi Murni di Provinsi Papua Barat
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015 __________ 18 Gambar 3.5 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah
di Provinsi Papua Barat Tahun 2010—2015 ____ 19
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 1.1 Persebaran Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 1.1 Persebaran Penduduk Menurut Kabupaten/Kota diProvinsi Papua Barat Tahun 2015 ___________ 2
http://papuabarat.bps.go.id
Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ___________ 2 Gambar 2.1 Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota di
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 2.1 Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota diProvinsi Papua Barat Tahun 2015 ___________ 6
http://papuabarat.bps.go.id
Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ___________ 6 Gambar 2.2 Penolong Kelahiran Balita di Papua Barat Tahun
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 2.2 Penolong Kelahiran Balita di Papua Barat Tahun2015 ______________________________ 9
http://papuabarat.bps.go.id
2015 ______________________________ 9
Gambar 2.3 Cakupan Layanan Imunisasi Pada Bayi
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 2.3 Cakupan Layanan Imunisasi Pada Bayi 23 Bulan di Provinsi Papua Barat
http://papuabarat.bps.go.id
23 Bulan di Provinsi Papua Barat Tahun 2011
http://papuabarat.bps.go.id
Tahun 2011—http://papuabarat.bps.go.id
—2015 ________________________http://papuabarat.bps.go.id
2015 ________________________ Gambar 2.4 Persentase Bayi 0http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 2.4 Persentase Bayi 0ASI di Papua Barat Tahun 2015 ______________
http://papuabarat.bps.go.id
ASI di Papua Barat Tahun 2015 ______________ Gambar 3.1 Angka Partisipasi Sekolah Penduduk 7http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 3.1 Angka Partisipasi Sekolah Penduduk 7di Provinsi Papua Barat, Tahun 2007
http://papuabarat.bps.go.id
di Provinsi Papua Barat, Tahun 2007
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 3.2 Angka Partisipasi Sekolah Penduduk 7
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 3.2 Angka Partisipasi Sekolah Penduduk 7Gambar 3.6 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ______________________________ 20 Gambar 3.7 Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Penduduk 15 Tahun atau Lebih Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ___________________ 21 Gambar 4.1 Struktur Penduduk Usia Kerja di Provinsi
Papua Barat Agustus Tahun 2015 ___________ 24 Gambar 4.2 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut
Lapangan Usaha dan Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia 25 Tahun Atau Lebih di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ___________________ 29 Gambar 5.1 Sebaran Penduduk Miskin di Papua Barat Tahun 2014 ______________________________ 35 Gambar 5.2 Pengeluaran Per Kapita Per Bulan Menurut Kabupaten/
Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 _____ 37 Gambar 5.3 Persentase Kompoisi Pengeluaran Per Kapita Per
Bulan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ___________________ 41 Gambar 6.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Status Kepemilikan
Rumah di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ___ 44 Gambar 6.2 Kondisi Perumahan Di Provinsi Papua Barat, Tahun
2011 – 2015 ____________________________ 45 Gambar 6.3 Persentase Rumah Tangga yang Mengakses
Air Minum Layak Di Provinsi Papua Barat, Tahun 2009 – 2015 _______________________ 47
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 4.1 Struktur Penduduk Usia Kerja di Provinsi
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 4.1 Struktur Penduduk Usia Kerja di ProvinsiPapua Barat Agustus Tahun 2015 ___________
http://papuabarat.bps.go.id
Papua Barat Agustus Tahun 2015 ___________ Gambar 4.2 Persentase Penduduk yang Bekerja Menuruthttp://papuabarat.bps.go.id
Gambar 4.2 Persentase Penduduk yang Bekerja MenurutLapangan Usaha dan Rata-rata Lama Sekolah
http://papuabarat.bps.go.id
Lapangan Usaha dan Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia 25 Tahun Atau Lebih di Provinsihttp://papuabarat.bps.go.id
Penduduk Usia 25 Tahun Atau Lebih di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ___________________
http://papuabarat.bps.go.id
Papua Barat Tahun 2015 ___________________ Gambar 5.1 Sebaran Penduduk Miskin di Papua Barathttp://papuabarat.bps.go.id
Gambar 5.1 Sebaran Penduduk Miskin di Papua Barat Tahun 2014 ______________________________
http://papuabarat.bps.go.id
Tahun 2014 ______________________________ Gambar 5.2 Pengeluaran Per Kapita Per Bulan Menurut Kabupaten/http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 5.2 Pengeluaran Per Kapita Per Bulan Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015
http://papuabarat.bps.go.id
Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015Gambar 5.3 Persentase Kompoisi Pengeluaran Per Kapita Per
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 5.3 Persentase Kompoisi Pengeluaran Per Kapita PerBulan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
http://papuabarat.bps.go.id
Bulan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ___________________
http://papuabarat.bps.go.id
Papua Barat Tahun 2015 ___________________ Gambar 6.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Status Kepemilikanhttp://papuabarat.bps.go.id
Gambar 6.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Status Kepemilikan Gambar 6.2 Kondisi Perumahan Di Provinsi Papua Barat, Tahun
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 6.2 Kondisi Perumahan Di Provinsi Papua Barat, TahunGambar 6.4 Persentase Rumah Tangga yang Mengakses Air Minum Layak Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Papua Barat, Tahun 2015 __________________ 47 Gambar 6.5 Persentase Rumah Tangga Menurut Akses terhadap
Sanitasi yang Layak Di Provinsi Papua Barat, Tahun 2011 – 2015 _______________________ 49 Gambar 6.6 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas BAB
dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Papua Barat, Tahun 2015 ______________________________ 50 Gambar 6.7 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber
Penerangan Utama Di Provinsi Papua Barat, Tahun 2015 ______________________________ 51 Gambar 7.1 Persentase Rumah Tangga yang Membeli/
Menerima Beras Miskin di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ______________________________ 54 Gambar 7.2 Persentase Rumah Tangga pada Kelompok 40%
Pengeluaran Terendah yang Membeli/Menerima Beras Miskin di Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ________________________ 56 Gambar 7.3 Rata-rata Harga Beras Miskin Per Kg Manurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ______________________________ 57 Gambar 7.4 Persentase Rumah Tangga Penerima BSM di
Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ____________ 58
http://papuabarat.bps.go.id
dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Papua Barat,
http://papuabarat.bps.go.id
dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Papua Barat, Tahun 2015 ______________________________http://papuabarat.bps.go.id
Tahun 2015 ______________________________ Gambar 6.7 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumberhttp://papuabarat.bps.go.id
Gambar 6.7 Persentase Rumah Tangga Menurut SumberPenerangan Utama Di Provinsi Papua Barat,
http://papuabarat.bps.go.id
Penerangan Utama Di Provinsi Papua Barat, Tahun 2015 ______________________________
http://papuabarat.bps.go.id
Tahun 2015 ______________________________ Gambar 7.1 Persentase Rumah Tangga yang Membeli/http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 7.1 Persentase Rumah Tangga yang Membeli/Menerima Beras Miskin di Provinsi Papua Barat
http://papuabarat.bps.go.id
Menerima Beras Miskin di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ______________________________
http://papuabarat.bps.go.id
Tahun 2015 ______________________________ Gambar 7.2 Persentase Rumah Tangga pada Kelompok 40%http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 7.2 Persentase Rumah Tangga pada Kelompok 40%Pengeluaran Terendah yang Membeli/Menerima
http://papuabarat.bps.go.id
Pengeluaran Terendah yang Membeli/Menerima Beras Miskin di Kabupaten/Kota di Provinsi Papua
http://papuabarat.bps.go.id
Beras Miskin di Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 ________________________http://papuabarat.bps.go.id
Barat Tahun 2015 ________________________ Gambar 7.3 Rata-rata Harga Beras Miskin Per Kg Manuruthttp://papuabarat.bps.go.id
Gambar 7.3 Rata-rata Harga Beras Miskin Per Kg ManurutKabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat
http://papuabarat.bps.go.id
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Gambar 7.4 Persentase Rumah Tangga Penerima BSM di
http://papuabarat.bps.go.id
Gambar 7.4 Persentase Rumah Tangga Penerima BSM diI (1) Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2000, 2010 dan 2015 __________________________________ 62 I (2) Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Papua Barat Tahun 2012—2015 ___________________ 63 II (1) Angka Harapan Hidup di Provinsi Papua Barat Tahun
2011—2015 _____________________________________ 64 II (2) Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir dan
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 __ 65 II (3) Angka Kesakitan Penduduk di Provinsi Papua Barat,
Tahun 2012—2015 _______________________________ 66 III (1) Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Berumur 25 Tahun
atau Lebih di Provinsi Papua Barat, Tahun 2011—2015 _ 67 III (2) Harapan Lama Lama Sekolah Penduduk Berumur 7 Tahun
atau Lebih di Provinsi Papua Barat, Tahun 2011—2015 _ 68 III (3) Angka Partisipasi Sekolah di Provinsi Papua Barat,
2014—2015 _____________________________________ 69 III (4) Angka Partisipasi Murni di Provinsi Papua Barat,
2014—2015 _____________________________________ 70 V (1) Perkembangan Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota di
Papua Barat Tahun 2013 dan 2014 _________________ 71 V (2) Garis Kemiskinan di Papua Barat Tahun 2011—2016 __ 72
http://papuabarat.bps.go.id
I (1) Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut
http://papuabarat.bps.go.id
I (1) Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk MenurutKabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2000,
http://papuabarat.bps.go.id
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2000, 2010 dan 2015 __________________________________
http://papuabarat.bps.go.id
2010 dan 2015 __________________________________ I (2) Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsihttp://papuabarat.bps.go.id
I (2) Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi2015
http://papuabarat.bps.go.id
2015 ___________________http://papuabarat.bps.go.id
___________________ II (1) Angka Harapan Hidup di Provinsi Papua Barat Tahunhttp://papuabarat.bps.go.id
II (1) Angka Harapan Hidup di Provinsi Papua Barat Tahun2015 _____________________________________
http://papuabarat.bps.go.id
2015 _____________________________________ II (2) Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir danhttp://papuabarat.bps.go.id
II (2) Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 __
http://papuabarat.bps.go.id
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 __ II (3) Angka Kesakitan Penduduk di Provinsi Papua Barat,http://papuabarat.bps.go.id
II (3) Angka Kesakitan Penduduk di Provinsi Papua Barat,Tahun 2012
http://papuabarat.bps.go.id
Tahun 2012—http://papuabarat.bps.go.id
—2015 _______________________________http://papuabarat.bps.go.id
2015 _______________________________ III (1) Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Berumur 25 Tahunhttp://papuabarat.bps.go.id
III (1) Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Berumur 25 Tahun
http://papuabarat.bps.go.id
atau Lebih di Provinsi Papua Barat, Tahun 2011
http://papuabarat.bps.go.id
atau Lebih di Provinsi Papua Barat, Tahun 2011
III (2) Harapan Lama Lama Sekolah Penduduk Berumur 7 Tahun
http://papuabarat.bps.go.id
III (2) Harapan Lama Lama Sekolah Penduduk Berumur 7 Tahun atau Lebih di Provinsi Papua Barat, Tahun 2011
http://papuabarat.bps.go.id
III (3) Angka Partisipasi Sekolah di Provinsi Papua Barat, atau Lebih di Provinsi Papua Barat, Tahun 2011http://papuabarat.bps.go.id
III (3) Angka Partisipasi Sekolah di Provinsi Papua Barat,V (3) Indeks Kedalaman (P1) dan Indeks Keparahan (P2)
Kemiskinan di Papua Barat Tahun 2008—2016 _______ 73 V (4) Kemampuan Daya Beli Masyarakat di Papua Barat,
Tahun 2011—2015 _______________________________ 74 VI (1) Persentase Rumah Tangga Menurut Kondisi Perumahan di Papua Barat, Tahun 2014—2015 _________________ 75 VI (2) Persentase Rumah Tangga yang Mengakses Air Minum
Layak dan Sanitasi Layak Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat, Tahun 2014—2015 ____________ 76 VI (3) Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota
dan Sumber Penerangan di Provinsi Papua Barat, Tahun 2014—2015 _______________________________ 77 VII (1) Prsentase Rumah Tangga yang Mempunyai Alat Komunikasi
Informasi dan Teknologi di Provinsi Papua Barat Tahun 2014—2014 ____________________________________ 78 VII (2) Persentase Penduduk yang Mengakses Intenet di Provinsi
Papua Barat Tahun 2015 __________________________ 79
http://papuabarat.bps.go.id
VI (2) Persentase Rumah Tangga yang Mengakses Air Minum
http://papuabarat.bps.go.id
VI (2) Persentase Rumah Tangga yang Mengakses Air MinumLayak dan Sanitasi Layak Menurut Kabupaten/Kota di
http://papuabarat.bps.go.id
Layak dan Sanitasi Layak Menurut Kabupaten/Kota di2015 ____________
http://papuabarat.bps.go.id
2015 ____________ VI (3) Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kotahttp://papuabarat.bps.go.id
VI (3) Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber Penerangan di Provinsi Papua Barat,
http://papuabarat.bps.go.id
dan Sumber Penerangan di Provinsi Papua Barat,2015 _______________________________
http://papuabarat.bps.go.id
2015 _______________________________ VII (1) Prsentase Rumah Tangga yang Mempunyai Alat Komunikasihttp://papuabarat.bps.go.id
VII (1) Prsentase Rumah Tangga yang Mempunyai Alat Komunikasi
http://papuabarat.bps.go.id
Informasi dan Teknologi di Provinsi Papua Barat Tahun
http://papuabarat.bps.go.id
Informasi dan Teknologi di Provinsi Papua Barat Tahun2014 ____________________________________
http://papuabarat.bps.go.id
2014 ____________________________________ VII (2) Persentase Penduduk yang Mengakses Intenet di Provinsihttp://papuabarat.bps.go.id
VII (2) Persentase Penduduk yang Mengakses Intenet di ProvinsiPapua Barat Tahun 2015 __________________________
http://papuabarat.bps.go.id
Papua Barat Tahun 2015 __________________________Ruang Lingkup
Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Provinsi Papua Barat 2015 menyajikan gambaran perkembangan kesejahteraan rakyat di Provinsi Papua Barat tahun 2015. Dimensi kesejahteraan rakyat sangat luas dan kompleks. Karena itu, taraf kesejahteraan rakyat dapat diukur melalui dimensi tertentu. Dalam publikasi ini, kesejahteraan rakyat diamati melalui berbagai aspek spesifik yaitu kependudukan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, pengeluaran konsumsi rumah tangga, perumahan dan aspek sosial lainnya. Permasalahan kesejahteraan rakyat diukur baik dengan menggunakan indikator tunggal maupun indikator komposit Perkembangan tingkat kesejahteraan rakyat di Provinsi Papua Barat hingga 2015 secara ringkas sebagai berikut:
Di bidang kependudukan:
Penduduk Provinsi Papua Barat pada tahun 2015diproyeksikan menjadi 871.510 jiwa.
Laju pertumbuhan penduduk selama tahun 2010 sampai dengan 2015 sebesar 2,27 persen per tahun.Tinjauan Umum
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Provinsi
http://papuabarat.bps.go.id
Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Provinsi
Papua Barat 2015 menyajikan gambaran perkembangan
http://papuabarat.bps.go.id
Papua Barat 2015 menyajikan gambaran perkembangan
kesejahteraan rakyat di Provinsi Papua Barat tahun 2015.
http://papuabarat.bps.go.id
kesejahteraan rakyat di Provinsi Papua Barat tahun 2015.
Dimensi kesejahteraan rakyat sangat luas dan kompleks.
http://papuabarat.bps.go.id
Dimensi kesejahteraan rakyat sangat luas dan kompleks.
Karena itu, taraf kesejahteraan rakyat dapat diukur melalui
http://papuabarat.bps.go.id
Karena itu, taraf kesejahteraan rakyat dapat diukur melalui
dimensi tertentu. Dalam publikasi ini, kesejahteraan rakyat
http://papuabarat.bps.go.id
dimensi tertentu. Dalam publikasi ini, kesejahteraan rakyat
http://papuabarat.bps.go.id
diamati melalui berbagai aspek spesifik yaitu kependudukan,
http://papuabarat.bps.go.id
diamati melalui berbagai aspek spesifik yaitu kependudukan,
kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, pengeluaran
http://papuabarat.bps.go.id
kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, pengeluaran
konsumsi rumah tangga, perumahan dan aspek sosial lainnya.
http://papuabarat.bps.go.id
konsumsi rumah tangga, perumahan dan aspek sosial lainnya.
Permasalahan kesejahteraan rakyat diukur baik dengan
http://papuabarat.bps.go.id
Permasalahan kesejahteraan rakyat diukur baik dengan
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
menggunakan indikator tunggal maupun indikator komposit
http://papuabarat.bps.go.id
menggunakan indikator tunggal maupun indikator komposit
Perkembangan tingkat kesejahteraan rakyat di Provinsi Papua
http://papuabarat.bps.go.id
Perkembangan tingkat kesejahteraan rakyat di Provinsi Papua Barat hingga 2015 secara ringkas sebagai berikut:
Sebaran penduduk Papua Barat tidak merata dengan kepadatan penduduk pada tahun 2015 sebesar 7—8 Jiwa/Km2.
Dependency ratio, yaitu perbandingan penduduk usiatidak produktif (kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64 tahun) dan penduduk usia produktif (15—64 tahun), masih cukup besar yaitu 49,85.
Di bidang kesehatan:
Angka Harapan Hidup (AHH) Provinsi Papua Barat tahun 2015 sebesar 65,19 tahun.
Angka kesakitan penduduk turun dari 11,78 persen pada tahun 2014 menjadi 11,46 persen pada tahun 2015.
Sebagian besar penolong kelahiran dari balita adalah tenaga kesehatan. Komposisi penolong kelahiran balita pada tahun 2015 adalah 72,02 persen oleh tenaga kesehatan dan 22,70 persen oleh bukan tenaga kesehatan.
Persentase bayi 12—23 bulan yang telah mendapatimunisasi dasar (BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B) selama tahun 2011 sampai dengan 2015 fluktuatif.
Pemberian ASI pada bayi 0—23 bulan pada tahun 2015 cukup baik. Rentang pemberian ASI di kabupaten/kota di Papua Barat antara 77,94 persen (Kabupaten Manokwari Selatan) dan 97,67 persen (Kabupaten Fakfak).http://papuabarat.bps.go.id
Angka Harapan Hidup (AHH) Provinsi Papua Barat tahun
http://papuabarat.bps.go.id
Angka Harapan Hidup (AHH) Provinsi Papua Barat tahun
Angka kesakitan penduduk turun dari 11,78 persen pada
http://papuabarat.bps.go.id
Angka kesakitan penduduk turun dari 11,78 persen pada
tahun 2014 menjadi 11,46 persen pada tahun 2015.
http://papuabarat.bps.go.id
tahun 2014 menjadi 11,46 persen pada tahun 2015.Sebagian besar penolong kelahiran dari balita adalah
http://papuabarat.bps.go.id
Sebagian besar penolong kelahiran dari balita adalah
tenaga kesehatan. Komposisi penolong kelahiran balita
http://papuabarat.bps.go.id
tenaga kesehatan. Komposisi penolong kelahiran balita
pada tahun 2015 adalah 72,02 persen oleh tenaga
http://papuabarat.bps.go.id
pada tahun 2015 adalah 72,02 persen oleh tenaga
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
kesehatan dan 22,70 persen oleh bukan tenaga
http://papuabarat.bps.go.id
kesehatan dan 22,70 persen oleh bukan tenaga
kesehatan.
http://papuabarat.bps.go.id
kesehatan. Persentase bayi 12http://papuabarat.bps.go.id
Persentase bayi 12imunisasi dasar (BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis
http://papuabarat.bps.go.id
imunisasi dasar (BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B) selama tahun 2011 sampai dengan 2015 fluktuatif.Di bidang pendidikan:
Angka partisipasi sekolah (APS) tahun 2015 untuk APS 7 – 12 tahun sebesar 96,74 persen; APS 13—15 tahun sebesar 96,58 persen; APS 16—18 tahun sebesar 79,99 persen dan APS 19—24 tahun sebesar 29,96 persen.
Angka partisipasi murni tahun 2015 untuk APM SDsebesar 92,90 persen; APM SMP sebesar 68,29 persen; APM SMA sebesar 62,40 persen dan APM PT sebesar 20,55 persen.
Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk Papua Barat tahun 2015 sebagian besar masih rendah. Penduduk 15 tahun atau lebih yang belum tamat SD sebesar 14,46 persen sementara mereka yang menamatkan perguruan tinggi hanya 10,83 persen.Di bidang keten n:
Jumlah penduduk usia kerja (15 tahun atau lebih)berdasarkan hasil Sakernas 2015 diestimasi mencapai 602.248 jiwa.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada tahun 2015 sebesar 68,68 persen, lebih tinggi daripada TPAK tahun 2014 yaitu sebesar 68,30 persen.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2015 sebesar 8,08 persen, lebih tinggi daripada TPT tahun 2014 yaitu sebesar 5,02 persen.
Mayoritas penduduk yang bekerja pada tahun 2015terserap di sektor jasa. Penduduk Papua Barat yang
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
Angka partisipasi murni tahun 2015 untuk APM SD
http://papuabarat.bps.go.id
Angka partisipasi murni tahun 2015 untuk APM SD
sebesar 92,90 persen; APM SMP sebesar 68,29 persen;
http://papuabarat.bps.go.id
sebesar 92,90 persen; APM SMP sebesar 68,29 persen;
APM SMA sebesar 62,40 persen dan APM PT sebesar
http://papuabarat.bps.go.id
APM SMA sebesar 62,40 persen dan APM PT sebesar
Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk
http://papuabarat.bps.go.id
Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk
Papua Barat tahun 2015 sebagian besar masih rendah.
http://papuabarat.bps.go.id
Papua Barat tahun 2015 sebagian besar masih rendah.
Penduduk 15 tahun atau lebih yang belum tamat SD
http://papuabarat.bps.go.id
Penduduk 15 tahun atau lebih yang belum tamat SD
sebesar 14,46 persen sementara mereka yang
http://papuabarat.bps.go.id
sebesar 14,46 persen sementara mereka yang
menamatkan perguruan tinggi hanya 10,83 persen.
http://papuabarat.bps.go.id
menamatkan perguruan tinggi hanya 10,83 persen.Jumlah penduduk usia kerja (15 tahun atau lebih)
http://papuabarat.bps.go.id
Jumlah penduduk usia kerja (15 tahun atau lebih)
berdasarkan hasil Sakernas 2015 diestimasi mencapai
http://papuabarat.bps.go.id
berdasarkan hasil Sakernas 2015 diestimasi mencapai
602.248 jiwa.
http://papuabarat.bps.go.id
602.248 jiwa.
http://papuabarat.bps.go.id
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada tahunhttp://papuabarat.bps.go.id
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada tahun 2015 sebesar 68,68 persen, lebih tinggi daripada TPAKbekerja di sektor pertanian sebesar 42,11 persen, di sektor industri 10,57 persen dan di sektor jasa sebesar 47,32 persen.
Secara umum telihat bahwa pekerja di Papua Barat lebih dominan bekerja di sektor informal. Persentase pekerja di sektor informal mencapai 55,63 persen pada tahun 2015. Taraf dan Pola Konsumsi
Jumlah dan persentase penduduk miskin di Papua Barat Maret tahun 2016 sebesar 225.800 jiwa atau sebesar 25,43 persen,
Rata-rata pengeluaran penduduk Papua Barat meningkat dari 906.477 rupiah per kapita per bulan pada tahun 2014 menjadi 1.030.232 rupiah per kapita per bulan pada tahun 2015
Indeks gini ratio pada Maret 2016 sebesar 0,37 yang bermakna ada ketimpangan pendapatan tetapi masih dalam status ketimpangan sedang.
Tingkat kemerataan menurut Bank Dunia mencatat 16,36 persen pengeluaran penduduk berasal dari kelompok rumah tangga dengan 40 persen pengeluaran terbawah dan 42,94 persen disumbang oleh kelompok rumah tangga dengan 20 persen pengeluaran teratas.Di bidang perumahan
Persentase rumah tangga yang tinggal di rumah sendiri pada tahun 2015 sebesar 74,57 persen lebih tinggi daripada tahun 2014 yaitu sebesar 70,88 persen.http://papuabarat.bps.go.id
Jumlah dan persentase penduduk miskin di Papua Barat
http://papuabarat.bps.go.id
Jumlah dan persentase penduduk miskin di Papua Barat
Maret tahun 2016 sebesar 225.800 jiwa atau sebesar
http://papuabarat.bps.go.id
Maret tahun 2016 sebesar 225.800 jiwa atau sebesar
Rata-rata pengeluaran penduduk Papua Barat meningkat
http://papuabarat.bps.go.id
Rata-rata pengeluaran penduduk Papua Barat meningkat
dari 906.477 rupiah per kapita per bulan pada tahun
http://papuabarat.bps.go.id
dari 906.477 rupiah per kapita per bulan pada tahun
2014 menjadi 1.030.232 rupiah per kapita per bulan
http://papuabarat.bps.go.id
2014 menjadi 1.030.232 rupiah per kapita per bulan
pada tahun 2015
http://papuabarat.bps.go.id
pada tahun 2015http://papuabarat.bps.go.id
gini ratiohttp://papuabarat.bps.go.id
gini ratio pada Maret 2016 sebesar 0,37 yang
http://papuabarat.bps.go.id
pada Maret 2016 sebesar 0,37 yang
bermakna ada ketimpangan pendapatan tetapi masih
http://papuabarat.bps.go.id
bermakna ada ketimpangan pendapatan tetapi masih
dalam status ketimpangan sedang.
http://papuabarat.bps.go.id
dalam status ketimpangan sedang.http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
Tingkat kemerataan menurut Bank Dunia mencatat 16,36
http://papuabarat.bps.go.id
Tingkat kemerataan menurut Bank Dunia mencatat 16,36
persen pengeluaran penduduk berasal dari kelompok
http://papuabarat.bps.go.id
persen pengeluaran penduduk berasal dari kelompok rumah tangga dengan 40 persen pengeluaran terbawah
Sebesar 68,85 persen rumah tangga di Papua Barat pada tahun 2015 telah mengakses air minum layak, lebih tinggi dari tahun 2014 yaitu sebesar 66,87 persen.
Persentase rumah tangga dengan akses terhadap sanitasi layak pada tahun 2015 sebebsar 62,81 persen lebih tinggi darpada tahun 2014 sebesar 61,85 persen.Sosial Lainnya
Akses penduduk terhadap program beras miskin di Papua Barat tahun 2015 sebagai berikut: Sebesar 33,33 persen di antara rumah tangga pada kelompok 20 persen pengeluaran terbawahmembeli/menerima beras miskin. Sebaliknya, ada 4,82 persen rumah tangga pada kelompok 20% pengeluaran teratas juga menerima/ membeli beras miskin.
Pengguna telepon selular atau HP di Provinsi Papua Barat pada tahun 2015 telah mencapai 84,75 persen, meningkat dibandingkan tahun 2014 yaitu 75,53 persen.
Penduduk Papua Barat yang mengakses internet padatahun 2015 telah mencapai 17,72 persen naik dibandingkan dengan pengguna internet tahun 2014 yang mencapai 13,30 persen.
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
Akses penduduk terhadap program beras miskin di Papua
http://papuabarat.bps.go.id
Akses penduduk terhadap program beras miskin di Papua
Barat tahun 2015 sebagai berikut: Sebesar 33,33 persen
http://papuabarat.bps.go.id
Barat tahun 2015 sebagai berikut: Sebesar 33,33 persen
di antara rumah tangga pada kelompok 20 persen
http://papuabarat.bps.go.id
di antara rumah tangga pada kelompok 20 persen
pengeluaran terbawahmembeli/menerima beras miskin.
http://papuabarat.bps.go.id
pengeluaran terbawahmembeli/menerima beras miskin.
Sebaliknya, ada 4,82 persen rumah tangga pada
http://papuabarat.bps.go.id
Sebaliknya, ada 4,82 persen rumah tangga pada
kelompok 20% pengeluaran teratas juga menerima/
http://papuabarat.bps.go.id
kelompok 20% pengeluaran teratas juga menerima/
membeli beras miskin.
http://papuabarat.bps.go.id
membeli beras miskin.Pengguna telepon selular atau HP di Provinsi Papua Barat
http://papuabarat.bps.go.id
Pengguna telepon selular atau HP di Provinsi Papua Barat
pada tahun 2015 telah mencapai 84,75 persen,
http://papuabarat.bps.go.id
pada tahun 2015 telah mencapai 84,75 persen,
meningkat dibandingkan tahun 2014 yaitu 75,53 persen.
http://papuabarat.bps.go.id
meningkat dibandingkan tahun 2014 yaitu 75,53 persen.
Penduduk Papua Barat yang mengakses internet pada
http://papuabarat.bps.go.id
Penduduk Papua Barat yang mengakses internet pada
tahun 2015 telah mencapai 17,72 persen naik
http://papuabarat.bps.go.id
tahun 2015 telah mencapai 17,72 persen naik
dibandingkan dengan pengguna internet tahun 2014 yang
http://papuabarat.bps.go.id
dibandingkan dengan pengguna internet tahun 2014 yang mencapai 13,30 persen.INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
PROVINSI PAPUA BARAT
2015
K e p e n d u
a n
K e s e h a t a n
i d i k a n
K
n a g a k e r j a a n
T a
d a n P o l a K o n s u m s i
R u m a h T a n g g a
P e r u m a h a n d a n L i n g k u n g a n
S o s i a l L a i n n y a
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
T
http://papuabarat.bps.go.id
T
http://papuabarat.bps.go.id
u
http://papuabarat.bps.go.id
u
http://papuabarat.bps.go.id
s
http://papuabarat.bps.go.id
s
http://papuabarat.bps.go.id
e
http://papuabarat.bps.go.id
e
http://papuabarat.bps.go.id
h
http://papuabarat.bps.go.id
h
http://papuabarat.bps.go.id
a
http://papuabarat.bps.go.id
a
http://papuabarat.bps.go.id
K
http://papuabarat.bps.go.id
K
http://papuabarat.bps.go.id
a
http://papuabarat.bps.go.id
a
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
P
http://papuabarat.bps.go.id
P
http://papuabarat.bps.go.id
e
http://papuabarat.bps.go.id
e
http://papuabarat.bps.go.id
Apapun yang akan dilaksanakan, muara akhir rancangan pembangunan adalah penduduk. Penduduk sebagai pelaku pembangunan di satu sisi dan sekalgus sebagai objek pembangunan di sisi lain. Apabila pembangunan berhasil maka keberhasilan pembangunan akan dinikmati oleh penduduk. Sebaliknya, apabila pembangunan gagal dilaksanakan maka penduduk pula yang merasakan dampak negatifnya.
Gambaran U
duduk
Penduduk Provinsi Papua Barat pada tahun 2014 diproyeksikan sebesar 871.510 jiwa (BPS Provinsi Papua Barat, 2016). Penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan dengan rasio jenis kelamin 111 laki-laki berbanding 100 perempuan.
Penduduk Provinsi Papua Barat tersebar tidak merata. Berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2015, lebih seperempat penduduk Provinsi Papua Barat tinggal di Kota Sorong dan 18 persen penduduk tinggal di Kabupaten Manokwari. Penduduk yang lain tersebar tidak merata di sebelas kabupaten lainnya dengan persentase kurang dari 10 persen (Gambar 1.1).
Bab 1
Kependudukan
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
Apapun yang akan dilaksanakan, muara akhir rancangan
http://papuabarat.bps.go.id
Apapun yang akan dilaksanakan, muara akhir rancangan
pembangunan adalah penduduk. Penduduk sebagai pelaku
http://papuabarat.bps.go.id
pembangunan adalah penduduk. Penduduk sebagai pelaku
pembangunan di satu sisi dan sekalgus sebagai objek
http://papuabarat.bps.go.id
pembangunan di satu sisi dan sekalgus sebagai objek
pembangunan di sisi lain. Apabila pembangunan berhasil
http://papuabarat.bps.go.id
pembangunan di sisi lain. Apabila pembangunan berhasil
maka keberhasilan pembangunan akan dinikmati oleh
http://papuabarat.bps.go.id
maka keberhasilan pembangunan akan dinikmati oleh
penduduk. Sebaliknya, apabila pembangunan gagal
http://papuabarat.bps.go.id
penduduk. Sebaliknya, apabila pembangunan gagal
http://papuabarat.bps.go.id
dilaksanakan maka penduduk pula yang merasakan dampak
http://papuabarat.bps.go.id
dilaksanakan maka penduduk pula yang merasakan dampak
Penduduk Provinsi Papua Barat pada tahun 2014
http://papuabarat.bps.go.id
Penduduk Provinsi Papua Barat pada tahun 2014
diproyeksikan sebesar 871.510 jiwa (BPS Provinsi Papua
http://papuabarat.bps.go.id
diproyeksikan sebesar 871.510 jiwa (BPS Provinsi Papua
Barat, 2016). Penduduk laki-laki lebih banyak daripada
http://papuabarat.bps.go.id
Barat, 2016). Penduduk laki-laki lebih banyak daripada
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
perempuan dengan rasio jenis kelamin 111 laki-lakihttp://papuabarat.bps.go.id
perempuan dengan rasio jenis kelamin 111 laki-laki berbanding 100 perempuan.http://papuabarat.bps.go.id
berbanding 100 perempuan.Penduduk Provinsi Papua Barat tersebar tidak merata.
Sebaran penduduk yang tidak merata tersebut berdampak pada kepadatan penduduk yang juga tidak merata. Kota Sorong dengan luas wilayah hanya 0,68 persen dari luas Papua Barat dihuni oleh 25,88 persen penduduk Papua Barat dengan kepadatan 204 penduduk per Km2. Sebaliknya,
Kabupaten Tambrauw dengan luas 9,55 persen dari luas Papua Barat dihuni oleh 1,56 persen penduduk Papua Barat dengan kepadatan hanya satu jiwa per Km2. Kabupaten
Tambrauw wilayah paling jarang penduduk di Papua Barat.
uktur Umur Penduduk
Menurut Adioutomo (2011), pengaruh struktur penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi sebagai berikut:
a. Suplai tenaga kerja yang besar meningkatkan pendapatan per kapita apabila mendapat kesempatan kerja yang produktif; 13.61521.907 28.27129.791 37.52943.036 45.923 54.16559.196 73.46880.695 158.326 225.588 0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 Kab. Tambrauw
Kab. Manokwari SelatanKab. Pegunungan Arfak Kab. Teluk WondamaKab. Maybrat Kab. Sorong SelatanKab. Raja Empat Kab. Kaimana Kab. Teluk BintuniKab. Fakfak Kab. Sorong Kab. ManokwariKota Sorong
Gambar 1.1
Persebaran P Menurut
Kabup di Provinsi
Pa t Tahun 2015
http://papuabarat.bps.go.id
Sebaran penduduk yang tidak merata tersebut berdampak
http://papuabarat.bps.go.id
Sebaran penduduk yang tidak merata tersebut berdampak pada kepadatan penduduk yang juga tidak merata. Kota
http://papuabarat.bps.go.id
pada kepadatan penduduk yang juga tidak merata. Kota Sorong dengan luas wilayah hanya 0,68 persen dari luas
http://papuabarat.bps.go.id
Sorong dengan luas wilayah hanya 0,68 persen dari luas Papua Barat dihuni oleh 25,88 persen penduduk Papua Barat
http://papuabarat.bps.go.id
Papua Barat dihuni oleh 25,88 persen penduduk Papua Barat dengan kepadatan 204 penduduk per Km
http://papuabarat.bps.go.id
dengan kepadatan 204 penduduk per KmKabupaten Tambrauw dengan luas 9,55 persen dari luas
http://papuabarat.bps.go.id
Kabupaten Tambrauw dengan luas 9,55 persen dari luas Papua Barat dihuni oleh 1,56 persen penduduk Papua Barat
http://papuabarat.bps.go.id
Papua Barat dihuni oleh 1,56 persen penduduk Papua Barat dengan kepadatan hanya satu jiwa per Km
http://papuabarat.bps.go.id
dengan kepadatan hanya satu jiwa per KmTambrauw wilayah paling jarang penduduk di Papua Barat.
http://papuabarat.bps.go.id
Tambrauw wilayah paling jarang penduduk di Papua Barat.http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
100.000http://papuabarat.bps.go.id
100.000150.000http://papuabarat.bps.go.id
150.000http://papuabarat.bps.go.id
ahttp://papuabarat.bps.go.id
ahttp://papuabarat.bps.go.id
Tahun 0-14 15-64 65 + Ketergantungan Rasio (1) (2) (3) (4) (5) 2012 32,28 65,84 1,88 51,89 2013 31,88 66,18 1,93 51,09 2014 31,55 66,45 2,00 50,49 2015 31,18 66,74 2,09 49,85
Tabel 1.1 enduduk Menurut Kelompok Umur dan
asio Ketergantungan di Provinsi Papua Barat hun 2012—2015
Sumber: BPS (2013), Proyeksi Penduduk Indonesia 2010—2035
b. Peranan perempuan yang juga memasuki pasar kerja, membantu peningkatan pendapatan;
c. Tabungan masyarakat yang diinvestasikan secara
produktif;
d. Modal manusia yang besar apabila ada investasi untuk itu. Dampak keberhasilan pengendalian penduduk tercermin dari perubahan struktur umur penduduk yang terlihat dari berkurangnya proporsi penduduk usia tidak produktif khususnya 0—14 tahun. Di sisi lain, proporsi penduduk usia produktif bertambah. Akibatnya, angka beban ketergantungan penduduk usia tidak produktif terhadap penduduk usia produktif berkurang.
Tingginya proporsi penduduk 0—14 tahun mengakibatkan tingginya angka beban ketergantungan (dependency ratio). Tabel 1.1 memperlihatkan angka beban ketergantungan di Provinsi Papua Barat pada tahun 2015 sebesar 49,85. Artinya, di antara 100 penduduk usia produktif berumur 15—
http://papuabarat.bps.go.id
perubahan struktur umur penduduk yang terlihat dari
http://papuabarat.bps.go.id
perubahan struktur umur penduduk yang terlihat dari berkurangnya proporsi penduduk usia tidak produktif
http://papuabarat.bps.go.id
berkurangnya proporsi penduduk usia tidak produktif 14 tahun. Di sisi lain, proporsi penduduk usia
http://papuabarat.bps.go.id
14 tahun. Di sisi lain, proporsi penduduk usia produktif bertambah. Akibatnya, angka beban ketergantungan
http://papuabarat.bps.go.id
produktif bertambah. Akibatnya, angka beban ketergantungan penduduk usia tidak produktif terhadap penduduk usia
http://papuabarat.bps.go.id
penduduk usia tidak produktif terhadap penduduk usia Tingginya proporsi penduduk 0
http://papuabarat.bps.go.id
Tingginya proporsi penduduk 0—http://papuabarat.bps.go.id
—14 tahun mengakibatkanhttp://papuabarat.bps.go.id
14 tahun mengakibatkanhttp://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
Tahunhttp://papuabarat.bps.go.id
Tahunhttp://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
ahttp://papuabarat.bps.go.id
ahttp://papuabarat.bps.go.id
shttp://papuabarat.bps.go.id
shttp://papuabarat.bps.go.id
ihttp://papuabarat.bps.go.id
ihttp://papuabarat.bps.go.id
ohttp://papuabarat.bps.go.id
ohttp://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
hhttp://papuabarat.bps.go.id
hhttp://papuabarat.bps.go.id
tingginya angka beban ketergantungan (http://papuabarat.bps.go.id
tingginya angka beban ketergantungan (Tabel 1.1 memperlihatkan angka beban ketergantungan di
http://papuabarat.bps.go.id
Tabel 1.1 memperlihatkan angka beban ketergantungan di Provinsi Papua Barat pada tahun 2015 sebesar 49,85.
http://papuabarat.bps.go.id
Provinsi Papua Barat pada tahun 2015 sebesar 49,85. Artinya, di antara 100 penduduk usia produktif berumur 15
http://papuabarat.bps.go.id
64 tahun, menanggung 49 hingga 50 penduduk yang tidak produktif. Hingga tahun 2015, penduduk usia tidak produktif masih didominasi oleh kelompok anak-anak (0—14 tahun). Konsekuensinya adalah pendapatan dari penduduk usia produktif terserap pada pemenuhan kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan anak-anak. Dengan demikian, masih dibutuhkan pembangunan sarana pendidikan khususnya untuk pendidikan dasar dan menengah juga dibutuhkan pembangunan sarana kesehatan.
http://papuabarat.bps.go.id
khususnya untuk pendidikan dasar dan menengah juga
http://papuabarat.bps.go.id
khususnya untuk pendidikan dasar dan menengah juga dibutuhkan pembangunan sarana kesehatan.
http://papuabarat.bps.go.id
dibutuhkan pembangunan sarana kesehatan.Mulai 1 Januari 2014, Pemerintah Indonesia mulai memberlakukan Program Jaminan Kesehatan Nasional sebagai amanat UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Sebelumya, dalam UU No. 36 Tahun 2009 ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Sebaliknya, setiap orang juga mempunyai kewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial. Secara operasional, pelaksanaan JKN dituangkan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, antara lain: Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI); Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan; dan Peta Jalan JKN (Roadmap Jaminan Kesehatan Nasional).
Sebelum program jaminan kesehatan nasional bergulir, Pemerintah RI telah menjalankan program jaminan kesehatan masyarakat atau Jamkesmas. Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin. Tujuan Jamkesmas adalah meningkatkan akses terhadap masyarakat miskin dan hampir miskin agar dapat memperoleh pelayanan kesehatan. Dengan
Bab 2
Kesehatan
http://papuabarat.bps.go.id
Mulai 1 Januari 2014, Pemerintah Indonesia mulai
http://papuabarat.bps.go.id
Mulai 1 Januari 2014, Pemerintah Indonesia mulai memberlakukan Program Jaminan Kesehatan Nasional
http://papuabarat.bps.go.id
memberlakukan Program Jaminan Kesehatan Nasional sebagai amanat UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan UU
http://papuabarat.bps.go.id
sebagai amanat UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Sebelumya, dalam UU No.
http://papuabarat.bps.go.id
No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Sebelumya, dalam UU No. 36 Tahun 2009 ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai
http://papuabarat.bps.go.id
36 Tahun 2009 ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di
http://papuabarat.bps.go.id
hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan
http://papuabarat.bps.go.id
bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Sebaliknya, setiap orang
http://papuabarat.bps.go.id
yang aman, bermutu, dan terjangkau. Sebaliknya, setiap orang juga mempunyai kewajiban turut serta dalam program
http://papuabarat.bps.go.id
juga mempunyai kewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial. Secara operasional, pelaksanaan
http://papuabarat.bps.go.id
jaminan kesehatan sosial. Secara operasional, pelaksanaan JKN dituangkan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan
http://papuabarat.bps.go.id
JKN dituangkan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, antara lain: Peraturan Pemerintah No.101 Tahun
http://papuabarat.bps.go.id
Presiden, antara lain: Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI); Peraturan
http://papuabarat.bps.go.id
2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI); Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan; dan
http://papuabarat.bps.go.id
Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan; dan Peta Jalan JKN (http://papuabarat.bps.go.id
Peta Jalan JKN (demikian, sebelum tahun 2014, pemerintah memberikan jaminan kesehatan terbatas pada penduduk miskin atau hampir miskin.
Sejauhmana program jaminan kesehatan mempengaruhi derajat kesehatan di Papua Barat dapat dilihat dari beberapa indikator berikut:
Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup (AHH) Provinsi Papua Barat selama tahun 2011 hingga tahun 2015 meningkat (Lampiran II.1). AHH pada tahun 2011 mencapai 64,75 tahun meningkat menjadi 65,14 tahun pada tahun 2014. AHH tahun 2015 mencapai 65,14 tahun.
Gambar 2.1 Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015
69,04 67,72 67,69 66,68 66,49 65,35 65,25 65,19 64,65 64,06 63,59 59,12 59,02 58,66 KOTA SORONG FAKFAK MANOKWARI MANOKWARI SELATAN PEGUNUNGAN ARFAK SORONG SELATAN SORONG PROV. PAPUA BARAT MAYBRAT RAJA AMPAT KAIMANA TELUK BINTUNI TAMBRAUW TELUK WONDAMA
http://papuabarat.bps.go.id
Angka harapan hidup (AHH) Provinsi Papua Barat selama
http://papuabarat.bps.go.id
Angka harapan hidup (AHH) Provinsi Papua Barat selama tahun 2011 hingga tahun 2015 meningkat (Lampiran II.1).
http://papuabarat.bps.go.id
tahun 2011 hingga tahun 2015 meningkat (Lampiran II.1). AHH pada tahun 2011 mencapai 64,75 tahun meningkat
http://papuabarat.bps.go.id
AHH pada tahun 2011 mencapai 64,75 tahun meningkat menjadi 65,14 tahun pada tahun 2014. AHH tahun 2015
http://papuabarat.bps.go.id
menjadi 65,14 tahun pada tahun 2014. AHH tahun 2015
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
http://papuabarat.bps.go.id
MANOKWARI SELATANhttp://papuabarat.bps.go.id
MANOKWARI SELATAN PEGUNUNGAN ARFAKhttp://papuabarat.bps.go.id
PEGUNUNGAN ARFAK SORONG SELATANhttp://papuabarat.bps.go.id
SORONG SELATAN PROV. PAPUA BARAThttp://papuabarat.bps.go.id
PROV. PAPUA BARAT MAYBRAT
http://papuabarat.bps.go.id
MAYBRAT RAJA AMPAThttp://papuabarat.bps.go.id
RAJA AMPAT KAIMANAhttp://papuabarat.bps.go.id
KAIMANA TELUK BINTUNIhttp://papuabarat.bps.go.id
TELUK BINTUNIhttp://papuabarat.bps.go.id
Ada perbedaan harapan hidup antar kabupaten/kota di Papua Barat. Pada tahun 2015, harapan hidup paling lama di Kota Sorong yang mencapai 69,40 tahun. AHH terendah Kabupaten Teluk Wondama yaitu 58,66 tahun.
Sejak tahun 2014, penghitungan AHH mengalami pembaharuan dari metode sebelumnya. Perubahan metode penghitungan AHH terkait dengan perubahan metode proyeksi penduduk yang semula menggunakan metode estimasi (geometrik) berubah menjadi metode component-cohort. Selain itu, adanya asumsi TFR nasional sebesar 2,1 di tahun 2025 turut mempengaruhi penghitungan angka harapan hidup baik di tingkat nasional, provinsi maupun tingkat kabupaten/kota. Dengan adanya perubahan ini, maka penghitungan AHH tahun sebelumnya juga direvisi. Data selengkapnya disajikan pada Lampiran II(1).
Morbiditas
Indikator lain untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat adalah angka kesakitan atau morbiditas. Angka ini menunjukkan persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan yang mengakibatkan gangguan terhadap aktivitas sehari-hari seperti bekerja, sekolah atau mengerjakan pekerjaan rumah.
Secara umum, angka kesakitan penduduk Papua Barat menurun. Penurunan angka kesakitan selama periode tahun 2012 sampai dengan 2015 di Provinsi Papua Barat dapat dilihat pada Lampiran II (3). Angka kesakitan pada tahun 2015 sebesar 11,46 persen. Penurunan angka kesakitan tersebut berbanding terbalik dengan peningkatan angka
http://papuabarat.bps.go.id
penduduk yang semula menggunakan metode estimasi
http://papuabarat.bps.go.id
penduduk yang semula menggunakan metode estimasi (geometrik) berubah menjadi metode component-cohort.
http://papuabarat.bps.go.id
(geometrik) berubah menjadi metode component-cohort. Selain itu, adanya asumsi TFR nasional sebesar 2,1 di tahun
http://papuabarat.bps.go.id
Selain itu, adanya asumsi TFR nasional sebesar 2,1 di tahun 2025 turut mempengaruhi penghitungan angka harapan
http://papuabarat.bps.go.id
2025 turut mempengaruhi penghitungan angka harapan hidup baik di tingkat nasional, provinsi maupun tingkat
http://papuabarat.bps.go.id
hidup baik di tingkat nasional, provinsi maupun tingkat kabupaten/kota. Dengan adanya perubahan ini, maka
http://papuabarat.bps.go.id
kabupaten/kota. Dengan adanya perubahan ini, maka penghitungan AHH tahun sebelumnya juga direvisi. Data
http://papuabarat.bps.go.id
penghitungan AHH tahun sebelumnya juga direvisi. Data
http://papuabarat.bps.go.id
selengkapnya disajikan pada Lampiran II(1).
http://papuabarat.bps.go.id
selengkapnya disajikan pada Lampiran II(1).Indikator lain untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat
http://papuabarat.bps.go.id
Indikator lain untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat adalah angka kesakitan atau morbiditas. Angka ini
http://papuabarat.bps.go.id
adalah angka kesakitan atau morbiditas. Angka ini menunjukkan persentase penduduk yang mengalami keluhan
http://papuabarat.bps.go.id
menunjukkan persentase penduduk yang mengalami keluhan
http://papuabarat.bps.go.id
kesehatan yang mengakibatkan gangguan terhadap aktivitas
http://papuabarat.bps.go.id
kesehatan yang mengakibatkan gangguan terhadap aktivitas sehari-hari seperti bekerja, sekolah atau mengerjakan