i
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
BAGI GURU-GURU SD GUGUS V KECAMATAN KUBU
Oleh:
I Made Suarsana, S.Pd. M.Si. ( Ketua) NIP. 198302172006041003
Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. (Anggota) NIP. 196208271989031001
Drs. I Made Sugiarta, M.Si. (Anggota) NIP. 196710201993031001
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha
SPK No. 164/UN48.15/LPM/2015 Tanggal 5 Maret 2015
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2015
ii
iii KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Hyang Widhi Wasa, karena atas perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan pengabdian pada masyarakat yang berjudul “Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SD
Gugus V Kecamatan Kubu” tepat pada waktunya.
Kegiatan ini dapat terlaksana berkat bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai penulisan hasil kegiatan. Untuk hal tersebut, melalui kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1) Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Undiksha atas dana dan sebagai fasilitator dalam kegiatan ini.
2) Ketua KKG Gugus V SD Kecamatan Kubu, Ibu Cening Lencari, S.Pd. atas segala bantuan dan kerjasamanya.
3) Kepala SD di Gugus V Kecamatan Kubu atas kerjasamanya yang baik.
4) Seluruh peserta yaitu guru-guru SD di Gugus V Kecamatan Kubu atas partisipasinya untuk mengikuti kegiatan dengan baik.
Demikian juga kepada semua pihak terkait yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, kami mengucapkan terima kasih.
Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan, khususnya di SD Gugus V Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Singaraja, Oktober 2015 Tim Pelaksana
iv DAFTAR ISI
Halaman Muka i
Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar isi iv
Daftar Tabel v
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Analisis Situasi 1
1.2.Identifikasi dan Perumusan Masalah 3
1.3.Tujuan Kegiatan 3
1.4.Manfaat Kegiatan 3
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1.Khalayak Sasaran 5
2.2.Kerangka Pemecahan Masalah 5
2.3.Rancangan Evaluasi 6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Hasil Pelaksanaan Kegiatan 7
3.2.Pembahasan 11
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1.Simpulan 13
4.2.Saran 13
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
1. Absensi Peserta Kegiatan 2. Foto-Foto Kegiatan 3. Peta Lokasi
v DAFTAR TABEL
Tabel 1. Potensi Sumber Daya Guru di Gugus V Kecamatan Kubu 1 Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Workshop Penyusunan Proposal 7 Tabel 3. Judul Proposal PTK 9
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Desa Ban merupakan salah satu dari sembilan desa yang ada di wilayah Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. Kondisi topografi desa berupa perbukitan tandus dan jurang. Akses jalan dan juga persediaan air bersih sangat minim sehingga hingga saat ini desa ini masih dikategorikan sebagai Daerah
Sulit. Ada delapan sekolah dasar (SD) negeri yang tersebar di Desa Ban.
Kedelapan SD tersebut tergabung menjadi satu gugus yaitu Gugus V Kecamatan Kubu. Adapun potensi sumber daya guru pada masing-masing SD dijabarkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Potensi Sumber Daya Guru di Gugus V Kecamatan Kubu
No Nama Sekolah Status
Akreditasi Alamat
Banyak Guru
1. SD Negeri 1 Ban B Ban 9 2. SD Negeri 2 Ban C Ban 12 3. SD Negeri 3 Ban B Ban 8 4. SD Negeri 4 Ban B Br. Dinas Manik Aji 8 5. SD Negeri 5 Ban B Br Dinas Belong 12 6. SD Negeri 6 Ban B Br. Daya 8 7. SD Negeri 7 Ban B Br. Bonyoh 9 8. SD Negeri 8 Ban B Br. Temakung 8
Sumber : KKG Gugus V Kecamatan Kubu Guru-guru kelas SD di Desa Ban seluruhnya tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus V Kecamatan Kubu. Kepala SD Inti di Gugus V secara otomatis akan menjadi ketua KKG di gugus tersebut. Ketua KKG saat ini adalah Ibu Cening Lencari, S.Pd. Beliau adalah kepala SD 3 Ban. Berdasarkan diskusi dan wawancara dengan beliau ditemukan beberapa hal berikut ini.
1. Belum ada budaya/kebiasaan meneliti yang tumbuh di kalangan guru-guru SD Gugus V Kecamatan Kubu.
2. Guru-guru sudah sering mengikuti pelatihan/workshop PTK, namun belum bisa mereka tindaklanjuti hingga mampu menghasilkan karya penelitian. 3. Guru-guru terkendala kenaikan pangkat/jabatannya dengan
2
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang mempersyaratkan guru menghasilkan laporan penelitian sebagai unsur publikasi ilmiah menjadi syarat kenaikan pangkat guru mulai dari IIId ke IVa dan seterusnya.
Jenis penelitian yang paling relevan untuk dilakukan oleh guru adalah penelitian tindakan kelas. PTK tidak mengganggu tugas pokok guru dalam melaksanakan pembelajaran namun malah sebaliknya, dengan ber-PTK malah akan meningkatkan kinerja guru menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan tanpa adanya upaya perbaikan dan inovasi namun dia bisa menempatkan dirinya sebagai peneliti dibidangnya. Walaupun tujuan PTK adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas, namun guru juga dapat memperoleh manfaat yang lain yaitu disaat guru menuliskan laporannya dalam bentuk karya ilmiah yang dapat diajukan dalam bentuk angka kredit. Apalagi kenaikan pangkat/jabatan guru saat ini mempersyarat hal tersebut.
Permasalahan belum terbiasanya guru melakukan penelitian berdampak pada terhambatnya kenaikan jabatan/pangkat guru-guru. Bentuk-bentuk pelatihan dan workshop yang diadakan selama ini belum mampu memfasilitasi guru agar dapat menghasilkan sebuah karya penelitian. Banyak permasalah muncul ketika guru mencoba mengaplikasikan materi pelatihan dalam melakukantahapan-tahapan penelitian. Permasalahan yang terkadang tidak terpecahkan ini menyebabkan mereka tidak mampu menghasilkan sebuah laporan penelitian. Untuk itu, dibutuhkan pendampingan terhadap guru-guru dalam melakukan penelitian sehingga bila mereka menemui kendala dalam melakukan tahapan-tahapan penelitian, ada pendamping yang bisa memberikan arahan/petunjuk kepada mereka. Harapannya kegiatan pendampingan bisa mengantarkan guru untuk menghasilkan sebuah laporan penelitian.
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dari analisis situasi di atas, jelas bahwa belum tumbuh kebiasaan meneliti di kalangan guru-guru SD Gugus V padahal kemampuan meneliti mutlak diperlukansetiap guru agar dapat mengembangkan profesional berkelanjutan
3
sebagaimana diatur dalam Permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009. Sebenarnya guru-guru telah memiliki pengetahuan tentang metode penelitian khususnya jenis penelitian tindakan kelas karena seminar, pelatihan/workshop terkait PTK sudah sering mereka ikuti, namun ketika mencoba melakukan penelitian, banyak permasalahan/pertanyaan baru muncul dan tak terpecahkan. Oleh karenanya perlu diadakan suatu kegiatan pendampingan PTK bagi guru-guru sehingga bisa mengantarkan guru untuk menghasilkan sebuah karya penelitian. Dengan demikian permasalahan yang dihadapi guru-guru SD Gugus V Kecamatan Kubu dapat dirumuskan sebagai berikut :
”Rendahnya kemampuan guru-guru SD Gugus V Kecamatan Kubu dalam
melakukan penelitian tindakan kelas”
1.3. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut.
“Meningkatkan kemampuan guru-guru SD Gugus V Kecamatan Kubu
dalam melakukan penelitian tindakan kelas”
1.4. Manfaat Kegiatan
Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan kontribusi positif terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan di Gugus V SD Kecamatan Kubu. Secara eksplisit kontribusi hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Para guru peserta pendampingan, program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berkualitas serta kemampuan guru dalam melakukan penelitian yang merupakan prasyarat yang mereka butuhkan dalam kenaikan pangkat/jabatan.
2. Pemerintah kabupaten Karangasem, khusunya Dinas pendidikan dan Olah Raga bahwa program ini akan menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru sehingga terjadi peningkatan keprofesionalan guru yang berdampak pada peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan mutu lulusan.
4
3. Undiksha, program ini sangat bermanfaat dalam menjalin kerjasama yang mutualistis antara LPTK dengan kalangan masyarakat luas, sehingga tenaga dan berbagai potensi yang ada dapat disumbangkan kepada kalayak luas khususnya yang berkenan dengan sektor pendidikan.
5 BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1. Khalayak Sasaran
Pada periode ini sasaran dari kegiatan hanya melibatkan 10 orang guru yang direkomendasikan oleh Ketua Gugus dan Pengawas Sekolah berdasarkan pertimbangan potensi yang mereka miliki dan kebutuhan guru tersebut untuk kenaikan jabatan/pangkat.
2.2. Metode Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pendampingan yang diawali dengan workshop penyusunan proposal, bimbingan proposal, bimbingan per siklus, dan bimbingan penyusunan laporan.
2.3.Kerangka Pemecahan Masalah
Menjawab permasalahan yang disampaikan Ketua Gugus V SD Kecamatan Kubu dan Pengawas SD di Gugus tersebut, berkaitan dengan belum memadainya kemampuan meneliti di kalangan guru-guru SD Gugus V maka adapun kerangka pemecahan masalah yang ditempuh adalah sebagai berikut. (1) Menyusun modul “Pedoman Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru SD”
(2) Ketiga tim pengabdian, yaitu Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd, Drs. I Made
Sugiarta, M.Si dan I Made Suarsana, S.Pd, M.Si. adalah peneliti di bidang pendidikan yang sudah berpengalaman dalam melakukan penelitian sehingga kompetensinya terkait bidang pengabdian yang dilakukan sangat relevan. (3) Menentukan tempat dan jadwal kegiatan pendampingan. Kegiatan
pendampingan mencakup kegiatan berikut.
- Workshop penyusunan proposal PTK (1hari) - Bimbingan Proposal ( 2 kali)
- Bimbingan siklus (3 kali ) - Bimbingan laporan (2 kali)
6
(5) Evaluasi secara keseluruhan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program.
2.3.RANCANGAN EVALUASI
Pendampingan ini dikatakan berhasil jika dari minimal 3 diantaranya peserta kegiatan mampu menghasilkan produk berupa laporan penelitian tindakan kelas.
7 BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SD Gugus V Kecamatan Kubu”
melibatkan masing-masing 2 orang guru dari 8 SD yang ada di Gugus V Kecamatan Kubu. Hasil pelaksanaan kegiatan dapat dipaparkan sebagai berikut. a. Penyusunan Pedoman PTK bagi Guru SD
Telah dikembangkan pedoman PTK bagi guru SD yang memuat materi tentang:
i. Pentingnya PTK bagi guru ii. Pengertian dan karakteristik PTK iii. Sejarah singkat perkembangan PTK iv. Pola dasar prosedur PTK
v. Menyusun proposal PTK vi. Menyusun laporan akhir PTK.
vii. PTK dan Pengembangan Profesionalisme maupun Karir Guru
Materi yang dikembangkan terdiri dari 24 halaman. Pada masing-masing sub materi dilengkapi dengan daftar pertanyaan yang sering muncul di kalangan guru. (Materi lengkap dapat dilihat pada lampiran 04)
2. Workshop Penyusunan Proposal PTK
Workshop dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2015 dengan mengundang masing-masing 2 orang guru di SD Gugus V Kecamatan Kubu. Ada 8 buah SD di Gugus V sehingga total peserta yang terlibat sebanyak 16 orang. Berdasarkan daftar hadir kegiatan. Seluruh peserta yang diundang bisa hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan bahkan atas permintaan ketua gugus ada 2 peserta tambahan yang minta dilibatkan sebagai peserta. Workshop dilaksanakan di SD Inti Gugus V yaitu SD N 3 Ban. Adapun susunan acara kegiatan adalah sebagai berikut.
Tabel 02. Jadwal Pelaksanaan Workshop Penyusunan Proposal
Waktu Kegiatan
08.00 -08.30 Pembukaan 08.30 – 10.30 Pemaparan Materi
8
”Penyusunan Proposal , Pelaksanaan, Penulisan Laporan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru SD”
10.30-11.30 Diskusi 11.30-12.45 Workshop
”Menyusun proposal PTK” 12.45 – 13.00 Penutup
Acara dibuka langsung oleh Ibu Kepala UPTD Dispora Kubu yaitu Ibu Ni Nengah Sari, M.Ag., dalam sambutannnya beliau menyambut positif dan berterima kasih kepada Undiksha telah menyasar sekolah di Kubu untuk kegiatan pengabdian masyarakat. Beliau berharap kerjasama ini berlanjut dan juga diperluas untuk gugus / sekolah yang lain di Kubu.
Acara berikutnya adalah pemaparan materi dengan narasumber adalah Bapak Drs. I Made Sugiarta, M.Si.. Peserta mengikutinya dengan antusias. Gaya penyampaian materi yang lugas dan humoris membuat suasana workshop tidak terlalu tegang. Narasumber juga menggali permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dalam ber-PTK. Dari sana terungkap kendala utama para guru belum terbiasa mengkaji pembelajaran yang dilakukan dan menuliskannya secara ilmiah. Wawasan guru terhadap stategi pembelajaran yang inovatif masih terbatas. Begitu pula rujukan/pustaka yang mendukung untuk itu masih sedikit sekali dimiliki oleh guru/sekolah.
Mengingat dalam pemaparan materi narasumber menggunakan sistem tanya jawab maka sesi diskusi digabungkan dengan pemaparan materi.
Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan workshop penyusunan proposal PTK. Sesuai dengan format proposal yang diberikan guru bekerja menyusun proposal perkomponennya. Namun karena terkendala belum tersedianya sumber rujukan/pustaka di ruang kegiatan, sesi ini selanjut diisi dengan konsultasi ide/permasalahan yang akan diteliti oleh masing-masing guru. Guru menyampaikan judul/permasalahan yang akan diangkat, narasumber memberi masukan dan gambaran kerja yang harus dilakukan guru.
Acara workshop ditutup oleh ketua gugus V yaitu Ibu Cening Lencari, S.Pd. pada penutupan juga disampaikan pengumuman tindak lanjut P2M ini yaitu setiap peserta agar menyusun/ menyempurnakan proposal PTKnya kemudian
9
dikumpulkan untuk direview tim P2M selanjutnya melaksanakan PTK kemudian menuliskan laporannya.
3. Penyusunan Proposal dan Umpan Balik
Dari 20 peserta yang mengikuti workshop, ada 9 orang yang menindaklanjuti sampai pada penyusunan proposal sampai pada batas waktu yang ditentukan yaitu per tanggal 8 Agustus 2015. Adapun daftar judul propsalnya sebagai berikut. Tabel 03. Judul Proposal PTK
No Nama / Sekolah Asal Judul Proposal
1. Ni Wayan Sari SD N 1 Ban
Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Pendidikan IPA Siswa Kelas III SD N 1 Ban
2. Ni Nengah artini, S.Pd. SD N 6 Ban
Penerapan Media Pembelajaran Peta untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VI SD N 6 Ban
3. I Wayan Dede Muliana, S.Pd. SD / SD N 3 Ban
Penerapan Metode Pembelajaran SAVI untuk Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas VI di SD N 3 Ban
4. I Nengah Tampek SD N 3 Ban
Meningkatkan Kemampuan Membaca dengan Teknik Scramble pada Sisma Kelas IV SD N 3 Ban
5. I Gede Sudarsana SD N 6 Ban
Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA siswa Kelas IV SD N 6 Ban
6. I Ketut Suartika, S.Pd. SD SD N 5 Ban
Penerapan Model Pembelajaran Kuantum dengan Strategi Tandur untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI SD N 5 Ban
10
SD N 3 Ban Kooperatif Tife STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VI SD N 3 Ban
8. I Ketut Ngurah Diatmika SD N 1 Ban
Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan keaktifan Siswa Kelas VI dalam Pembelajaran PKn di SD N 1 Ban 9. I Gede Suardana
SD N 5 Ban
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III SD N 5 Ban.
Kesembilan proposal tersebut direview, hal-hal yang mesti diperhatikan guru demi penyempurnaan proposal pada garis besarnya sebagai berikut.
a. Latar belakang
Masalah pembelajaran di kelas yang diungkap kurang didukung fakta dan data yang kuat. Pemilihan tindakan sebagai solusi permasalahan yang ada kadang kurang ada “benang merah”
b. Rumusan Masalah & tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang masih tidak sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan.
c. Kajian Pustaka
Teori dan penelitian pendukung masih sangat minim dan kajian yang dilakukan kurang dalam masih nampak seperti “gunting tempel”.
d. Metode Penelitian
Prosedur penelitiannya kurang detail, terutama pada tahapan tindakan. Belum nampak gambaran yang jelas seperti apa tindakan yang akan dilakukan. Kelemahan lainnya nampak pada alat dan teknik pengumpulan data serta analisisnya.
Kesembilan proposal yang telah direview tersebut selanjutnya dikembalikan dan dilakukan umpan balik dari peserta melalui diskusi yang dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2015. Berdasarkan hasil review dan diskusi tersebut selanjutnya
11
peserta diarahkan agar segera memperbaiki proposalnya dan dilanjutkan dengan penyusunan instrumen penelitian untuk pelaksanaan penelitian.
Pelaksanaan penelitian disepakati minimal 2 siklus, dan segera setelah penelitian dilaksanakan diharapkan para peserta menyusun draft laporan paling lambat 26 September 2015.
4. Penyusunan laporan dan Umpan Balik
Sampai pada batas waktu yang diberikan yaitu 26 september 2015, dari 9 proposal PTK yang telah diberi masukan ada satu penelitian yang telah dilaksanakan sedangkan 8 proposal lainnya ada yang masih dalam proses penelitian dan ada yang akan melaksanakan penelitian setelah pelaksanaan ujian tengah semester (UTS). Adapun guru yang telah melaksanakan penelitian adalah I Gede Suardana
dari SD N 5 Ban dengan judul penelitian “Penerapan Pendekatan Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III SD N 5 Ban.”.
Dari draft laporan yang beliau kumpulkan, saran perbaikan yang bisa diberikan adalah sebagai berikut.
a. Hasil penelitian perlu dilengkapi dengan penyajian tabel/diagram sehingga lebih efisien dan menarik.
b. Pembahasan sebaiknya bukan hanya pengungkapan kembali hasil yang telah ditulis sebelumnya namun perlu dilakukan kajian berdasarkan teori atau penelitian yang relevan.
c. Simpulan harus disesuaikan dengan rumusan masalah.
d. Saran sebaiknya memberikan informasi tentang penelitian lanjutan yang bisa dilakukan.
Dan hingga laporan ini ditulis, informasi terkait pelaksanaan dan penyusunan laporan PTK 8 proposal lainnya statusnya masih dalam proses.
3.2. Pembahasan
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat “Pendampingan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SD Gugus V Kecamatan Kubu” telah berjalan dengan baik dalam upayanya untuk meningkatkan kemampuan guru-guru dalam melakukan penelitian khusunya penelitian tindakan kelas. Modul PTK yang
12
memuat materi tentang dari pentingnya PTK, hingga panduan penyusunan proposal dan lapran PTK telah disusun dengan baik sehingga bisa dijadikan acuan bagi guru dalam melakukan PTK. SD-SD di Gugus V juga menyambut positif kegiata pendampingan ini. Hal ini nampak dari tanggapan mereka ketika tim P2M meminta daftar nama guru yang direkomendasikan sebagai peserta pendampingan PTK yang diprioritaskan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan karir guru. Dari 16 orang yang semula disasar bertambah menjadi 18 orang karena permintaan khusus dari Ketua Gugus V.
Tahapan berikutnya dari kegiatan ini adalah pelaksanaan workshop penyusunan proposal. Dilakukan workshop sehari bagi guru-guru untuk menyusun proposal PTK. Guru-guru sangat antusias mengikuti wokrshop ini. Guru-guru menyimak pemaparan materi dari narasumber dengan baik, mereka aktif bertanya pada sesi diskusi sehingga pemahaman mereka tentang penyusunan porposal PTK meningkat. Diharapkan produk dari workshop ini adalah masing-masing guru telah memiliki draft proposal PTK namun karena keterbatasan waktu dan keterbatasan referensi masih ada beberapa guru yang belum tuntas dalam menysusn sebuah draft proposal. Oleh karenanya mereka diberikan kesempatan untuk menyelesaiakan proposalnya di rumah masing-masing dan dikumpulkan kembali ke tim P2m untuk selanjutnya direview.
Hingga batas waktu yang ditentukan, dari 18 peserta workshop hanya 9 orang guru yang mengumpulkan proposal untuk direview tim P2M. setelah melakukan konfirmasi, diperoleh informasi bahwa guru-guru yang belum mengumpulkan sekolahnya sedang menghadapi akreditasi sekolah sehingga guru-guru mereka mendapat tugas tambahan untuk persiapan akreditasi. Dengan demikian ada 50% peserta telah berhasil menyusun proposal PTK. Proposal yang ada selanjutnya direview dan diperoleh bahwa secara umum proposal yang disusun guru layak untuk dilanjutkan ke penelitian dengan melakukan beberapa perbaikan. Guru-guru melakukan perbaikan serta menyiapkan instrumen penelitian sebelum pelaksanaan penelitian. Setelah melakukan penelitian guru-guru diharapkan menuliskan hasilnya dalam bentuk laporan dan laporannya dikumpulkan ke tim P2M untuk direview kembali.
13
Hingga batas waktu yang diberikan, dari 9 proposal yang disetujui untuk dilaksanakan, baru satu guru yang mengumpulkam laporan hasil penelitianny sedangkan 8 guru lainnya menyatakan penelitiannya masih dalam proses karena menunggu jeda tengah semster. Dengan demikian per laporan ini disusun, target pengabdian ini masih belum tercapai yaitu dihasilkan laporan minimal 3 Judul. Pencapaian target ini akan tetap dilakukan. Kedelapan penelitian yang sedang dalam proses akan terus dipantau. Tetapi tidak bisa dipungkiri pula ketercapaian target sangat bergantung pada kemauan dari guru itu sendiri serta ketersediaan waktu guru mengingat beban tugas mereka di sekolah lumayan tinggi.
14 BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1.Simpulan
Simpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah “kemampuan guru-guru SD gugus V Kecamatan Kubu dalam melakukan menyusun proposal PTK telah meningkat, namun dalam melaksanakan penelitian hingga penyusunan laporan penelitian masih memerlukan pendampingan lebih lanjut”
4.2.Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan dari hasil kegiatan P2M, sebagai berikut.
i. Keinginan yang tinggi dari guru-guru untuk melakukan penelitian harus
diimbangi dengan usaha massive dari mereka dalam upayanya menyusun proposal, melaksanakan penelitian maupun penyusunan laporan. Walaupun tidak bisa dipungkiri beban mengajar guru cukup tinggi belum ditambah pemberian tugas tambahan dari atasan. Dalam hal ini dituntut daya juang dan semangat berpenelitian yang tinggi dari guru untuk bisa mengasilkan sebuah produk penelitian.
ii. KKG Gugus V Kecamatan Kubu yang selama telah menjadi ajang pertemuan
rutin para guru untuk membahas segala permasalahan di sekolah agar makin diberdayakan lagi untuk mengungkap permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dalam melakukan penelitian khususnya PTK.
15 DAFTAR PUSTAKA
Haryanto. 2012. Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas. Tersedia di
http://belajarpsikologi.com/pentingnya-penelitian-tindakan-kelas/
(diakses tanggal 15 september 2014)
Kusrini dkk. 2014. Modul PLPG Matematika. Jakarta: Konsorsium Sertifikasi Guru
Peraturan Menteri Negara PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Sudrajat, A. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Profesionalisme Guru. Tersedia
di
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/02/22/pelatihan- penelitian-tindak-kelas-di-mgmp-bahasa-inggris-wilayah-luragung-kabupaten-kuningan/ (diakses 16 september 2014)
Sukayati. 2008. Penelitian Tindakan Kelas di SD. Jakarta: P4TK Matematika
Wardani, I.G.A.K, Wilhardit, K. & Nasution, N. 2004. Penelitian Tindkaan Kelas. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.