• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEJARAH KELAS X SMAN 3 PARIAMAN BERDASARKAN PERMENDIKNAS NO 41 TAHUN 2007 JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEJARAH KELAS X SMAN 3 PARIAMAN BERDASARKAN PERMENDIKNAS NO 41 TAHUN 2007 JURNAL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEJARAH KELAS X SMAN 3 PARIAMAN BERDASARKAN

PERMENDIKNAS NO 41 TAHUN 2007

JURNAL

Diajukan Sebagai untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1)

Asnal Putri Yenti

NPM. 12020029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATRA BARAT

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEJARAH KELAS X SMAN 3 PARIAMAN BERDASARKAN

PERMENDIKNAS NO 41 TAHUN 2007

Nama

: Asnal Putri Yenti

NPM

: 12020029

Program Studi

: Pendidikan Sejarah

Instansi

: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) PGRI Sumatra Barat

Jurnal ini telah disetujui oleh dosen pembimbing skripsi, untuk diserahkan

ke Program Studi Pendidikan Sejarah.

Padang, Agustus 2016

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

HALAMAN

PERSE,TUJUATI

JUBNAL

ANALISE

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEJARAE KELAS X

SIUAN

3

PARIAIT{AN

NTNOESMTAN

PERMENDIKNAS

NO

41

TAHIIN

2OO7

Nama

NPM

Program Studi Instansi

: Asnal

Putri

Yenti

:

D02A029

:

Pendidikan

Sejarah

: Sekolah

Tinegi Keguruan dan

Ilmu

pendidikan

(STKIP)

PGRI

Sumatra

Barat

Pembimbingll

Jumal

ini

telah

disetujui oleh dosen

pembimbing skripsi, untuk diserahkan

ke Program Studi Pendidikan

Sejaratr.

i:

Padang

Agu$tus

2016

Disetujui

Oleh:

Pembimbing

I

W

Drs. Zafri\M.Pd. .i-. 1 q l --.ri !.{:g "& ! :;.1 :s :j{ :a &.: ,*-*1: ::$

(4)

1

LEARNING IMPLEMENTATION PLAN ANALYSIS (RPP) FOR

HISTORY SUBJECK AT CLASS X SMAN 3 PARIAMAN BASED ON

MINISTRY EDUCATION REGULATION NUMBER 41 OF 2007

Asnal Putri Yenti¹

Zafri²

Kaksim³

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

Asnalputriyenti@gmail.com, kaksim010983@gmail.com

ABSTRACT

Ideally an RPP consists of components which components of the RPP is 1 ) the identity of subjects, 2 ) the standard of competence , 3 ) basic competence , 4 ) indicators of achievement of competencies, 5 ) learning objectives, 6 ) teaching material, 7 ) allocation of time, 8 ) learning methods, 9 ) learning activities, 10 ) assessment of learning outcomes, 11 ) a source of learning, and the aim of learning must support the basic competencies. The purpose of this study was to describe the learning objectives in the lesson plan to support existing core competencies in the curriculum, to describe the components of RPP made by teachers in accordance with Permendiknas No. 41 of 200.

This type of research used in this research is evaluative descriptive study sites in

SMA Negeri 3 Pariaman. Informants in this study is the tenth grade history teacher

through the study data collection techniques documents, interviews and documentation.

Accuracy of data is tested using triangulation of data. The data obtained and analyzed by

an interactive model that consists of data reduction , data presentation, and conclusion

The results of this study show that: 1) the learning objectives in the lesson plan to support existing core competencies in the curriculum. Conformity basic competence with the learning objectives of the twenty-four RPP only ten core competencies which correspond to the learning objectives, fourteen other basic competence is not appropriate. but from the way teachers are good enough to make lesson plans. 2) based analyst of the components of the lesson plan that the authors saw that the teacher in making RPP is good enough. Ie starting from the identity of the subjects until the source of learning everything has been listed by the components of RPP based Permendiknas No. 41 in 2007. From the results of this study concluded that in general verbs that were created by teachers are appropriate. But there is a discrepancy between the match between verbs with basic competencies, as influenced by the material

Keywords :Learning Implementation Plan, Permendiknas 41 of 2007

1

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat. ² Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatra Barat.

(5)

2

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi siswa agar hasilnya dapat bermanfaat untuk kepentingan kehidupan orang lain, dan masyarakat. Pendidikan dalam arti luas meliputi semua perbuatan dan usaha dari orang tua untuk membekali anak-anak mereka dengan pengetahuan, nilai-nilai kehidupan, dan keterampilan yang semuanya itu dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupannya. Pendidikan dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki daya intelektual yang tinggi dengan semakin maju dan berkembangnya teknologi sehingga dapat membangun peserta didik untuk mencapai perkembangannya.

Pencapaian untuk semua itu, ada suatu tenaga yang berperan dalam pendidikan yang sering disebut dengan tenaga pendidik atau tenaga profesional, salah satu dari tenaga profesional itu adalah guru. Guru sebagai pelaksana pendidikan mempunyai peran penting. Guru bertugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi.

Peranan dan ruang guru yang sangat penting belum sepenuhnya dapat dijalankan oleh guru ini dibuktikan dengan masih banyaknya kendala-kendala yang dihadapi oleh guru proses pembelajaran sehingga menunjukkan lemahnya kinerja guru. Mulyasa (2007: 9). Menyebutkan tujuh indikator yang menunjukkan lemahnya kinerja guru yaitu: (1) rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran,(2) kurangnya kemahiran dalam mengelola kelas, (3) rendahnya 8kemampuan memanfaatkan penelitian tindakan kelas, (4) rendahnya motivasi berprestasi, (5) kurang disiplin, (6)

rendahnya komitmen profesi, dan

rendahnya kemampuan manajemen

waktu.

Menurut Hamalik (2007: 9). Tenaga kependidikan suatu komponen yang penting dalam menyelenggarakan pendidikan, yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih meneliti, mengembangkan, menglola, dan atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang

pendidikan. Salah satu unsur tenaga kependidikan adalah tenaga pendidik/tenaga pengajar yang tugas utamanya adalah mengajar.

Guru mempunyai wewenang mengajar berdasarkan kualifikasi sebagai tenaga pengajar. Sebagai tenaga pengajar, setiap guru/ pengajar harus memiliki kemampuan propesional dalam bidang proses belajar mengajar atau pembelajaran. Dengan kemampuan itu guru dapat melaksanakan perannya.

Berdasarkan Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru dijelaskan bahwa standar kopetensi guru harus dikembangkan secara utuh, salah satunya adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru (prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil untuk kerja guru). Kinerja guru dapat dilihat dan diukur dalam proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja guru (IPKG).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berfungsi sebagai untuk mengefektifitaskan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan. Dalam hal ini, materi standar yang dikembangkan dan dijadikan bahan kajian oleh peserta didik harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya, mengandung nilai fungsional, praktis serta disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan, sekolah dan daerah. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran harus terorganisasi melalui serangkaian kegiantan tertentu, dengan strategi yang tepat.

Idealnya suatu RPP terdiri dari komponen-komponen, yang mana komponen-komponen RPP tersebut adalah 1) identitas mata pelajaran, 2) standar kompetensi, 3) kompetensi dasar, 4) indikator pencapaian kompetensi, 5) tujuan pembelajaran, 6) materi ajar, 7) alokasii waktu, 8) metode pembelajaran, 9) kegiatan pembelajaran, 10) penilaian hasil belajar, 11) sumber belajar, dan idealnya tujuan pembelajaran harus mendukung kompetensi dasar.

Berdasarkan dokumen yang penulis lihat bahwa pada kata kerja yang ada pada tujuan pembelajaran yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran lebih rendah dari

(6)

3

yang ada pada Kompetensi Dasar, padahal Kompetensi dasar itu adalah batas minimal. Dan komponen yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran guru tidak sesuai yang ada pada komponen pada Permendiknas. Seperti RPP pada komponen penilaian mengenai materi pengertian dan ruang lingkup sejarah, pada sistem penilaian tersebut guru tidak menjelaskan rubrik penilainnya secara lengkap.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah tujuan pembelajaran pada RPP menunjang kompetensi dasar yang ada pada kurikulum. Apakah komponen-komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru itu sesuai dengan Permendiknas No. 41 Tahun 2007.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan tujuan pembelajaran pada RPP menunjang kompetensi dasar yang ada pada kurikulum. Mendeskripsikan komponen-komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru sesuai dengan Permendiknas No. 41 Tahun 2007.

Menurut Mansur Muslich (2014: 53) Perencanaan pembelajaran atau biasa disebut Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran dikelas. Berdasarkan RPP inilah seorang guru (baik yang menyusun RPP itu sendiri maupun yang bukan) diharapkan bisa menerapkan pembelajaran secara terprogram. Karena itu RPP, harus mempunyai daya terap (aplicable) yang tinggi. Tanpa perencanaan yang matang, mustahil target pembelajaran bisa tercapai secara maksimal. Pada sisi lain, melalui RPP pun dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya.

Menurut Syafruddin (2016: 94) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajran. Dengan demikian RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP perlu dikembangkan untuk mengoordinasikan komponen pembelajaran, yakni: kompetensi

dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian. Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik; materi standar berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar; indikator hasil belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi peserta didik; sedangkan penilaian berfungsi mengukur pembentukan kompetensi, dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi standar belum terbentuk atau belum tercapai.

METODOLOGI

Berdasarkan masalah yang diteliti, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian evaluatif, menunjukkan kata sifat sebagaimana kita gunakan istilah deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptis ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Pariaman yang terletak dijalan Samaun Bakri No. 78 Pariaman Selatan. Waktu penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.

Upaya untuk mendapatkan keterangan dan data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, maka informasi yang di teliti dalam penelitian ini adalah wakil kepala sekolah dan guru yang mengajar mata pelajaran sejarah yang mengajar dikelas X, di SMA Negeri 3 Pariaman.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik: 1. Studi Dokumen

Studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen dapat berbentuk tulisan atau gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung dengan dokumentasi. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar atau foto dan catatan lapangan. Metode dokumentasi dalam penelitian ini juga

(7)

4

digunakan untuk memperoleh berbagai data atau informasi yang ada kaitan nya dengan permasalahan yang diteliti seperti RPP sejarah kelas X di SMA Negeri 3 Pariaman.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan bersifat terbuka serta terarah dan memusat. Wawancara terbuka adalah wawancara yang para subjeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui juga maksud dan tujuan wawancara itu Melalui wawancara, peneliti melakukan kontak langsung dengan informan sehingga dapat mengungkapkan jawaban secara lebih jelas, bebas dan mendalam Moleong (2010:189). Wawancara dilakukan dengan wakil kepala sekolah dan guru sejarah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tujuan Pembelajaran pada RPP menunjang kompetensi dasar yang ada pada kurikulum.

Setelah melakukan analisis pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, pada kata kerja yang ada pada tujuan pembelajaran lebih rendah dari yang ada pada kompetensi dasar, padahal kompetensi dasar itu adalah batas minimal. Berdasarkan dari analisis data maka dapat disimpulkan bahwa, penulis melihat RPP yang dibuat oleh guru sejarah kelas X SMA N 3 pariaman sudah cukup baik untuk diajarkan di dalam kelas. Dimana idealnya kata kerja tujuan pembelajaran kata kerja salah satu lebih tinggi dari Kompetensi Dasar, namun dari analisis RPP tersebut terdapat ketidak sesuaian 14 buah Kompetensi Dasar yaitu:

RPP satu sampai tiga Kompetensi Dasar sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, dimana pada Kompetensi Dasar terdapat menjelaskan, sedangkan pada tujuan pembelajaran juga menjelaskan. Yang mana dari pemakaian kata kerja operasional dari menjelaskan tersebut merupakan C2. Maka dari itu Kompetensi Dasar dengan tujuan pembelajaran pada RPP satu sampai tiga sudah sesuai.

RPP empat Kompetensi Dasar tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, yang mana pada Kompetensi Dasarnya terdapat

menjelaskan dimana menjelaskan pada Kata Kerja Operasional C2 sedangkan pada tujuan pembelajaran yaitu mendeskripsikan adalah C3. Jadi antara Kompetensi Dasar dengan tujuan pembelajaran tidak sesuai.

RPP lima Kompetensi Dasar sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, yang mana pada Kompetensi dasarnya mendeskripsikan sedangkan pada tujuan pembelajaran juga mendeskripsikan pada Kata Kerja Operasional mendeskripsikan merupakan C3, jadi antara Kompetensi Dasar dengan tujuan Pembelajaran sama-sama memakai C3.

Selanjutnya pada RPP enam sampai delapan Kompetensi Dasar tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada RPP enam sampai delapan Kompetensi Dasarnya mendeskripsikan, sedangkan pada tujuan pembelajaranya adalah mengidentifikasi. Pada Kata Kerja Operasional mendeskripsikan merupakan C3 sedangkan mengidentifikasi merupakan C2. Jadi antara Kompetensi Dasar dengan tujuan belum sesuai.

RPP sembilan sampai dua belas Kompetensi Dasar dengan tujuan pembelajaran sudah sesuai. Pada Kompetensi Dasar adalah mendeskripsikan sedangkan tujuan pembelajaran juga mendeskripsikan, pada Kata Kerja Operasional mendeskripsikan adalah C3. Jadi antara Kompetensi Dasar dengan tujuan pembelajaran sudah sesuai.

RPP tiga belas Kompetensi Dasar dengan tujuan pembelajara belum sesuai. Pada Kompetensi Dasar yaitu mendeskripsikan sedangkan pada tujuan pembelajaran mengidentifikasi. Pada Kata Kerja Operasional mendeskripsikan adalah C3 dan mengidentifikasi yaitu C2. Jadi antara Kompetensi Dasar dengan tujuan pembelajaran tidak sesuai.

RPP empat belas Kompetensi Dasar dengan Tujuan pembelajaran sudah sesuai. Pada Kompetensi Dasar adalah menganalisa sedangkan pada tujuan pembelajaran juga menganalisa. Pada Kata Kerja Operasional menganalisa adalah C4. Jadi, antara Kompetensi Dasar dengan tujuan pembelajaran sudah sesuai.

RPP lima belas sampai dua puluh tiga Kompetensi Dasar dengan tujuan pembelajaran tidak sesuai. Pada RPP lima belas sampai sembilan belas adalah

(8)

5

menganalisa, pada Kata Kerja Operasional menganalisa adalah C4. Pada tujuan pembelajaran adalah menjelaskan, pada Kata Kerja Operasional menjelaskan adalah C2. Pada RPP dua puluh sampai sampai dua puluh tiga adalah mengidentifikasi, pada Kata Kerja Operasional mengidentifikasi adalah C2. Pada tujuan pembelajaran yaitu mendeskripsikan, pada Kata Kerja Operasional mendeskripsikan adalah C3. Jadi, dari RPP lima belas sampai dua puluh tiga antara Kompetensi Dasar dengan tujuan pembelajaran belum sesuai.

RPP dua puluh empat Kompetensi Dasar dengan tujuan pembelajaran sudah sesuai, pada Kompetensi Dasar adalah mengidentifikasi. Pada Kata Kerja Operasional mengidentifikasi adalah C2, sedangkan pada tujuan pembelajaran adalah menjelaskan. Pada Kata Kerja Operasional menjelaskan adalah C2. Jadi, antara Kompetensi Dasar dengan tujuan pembelajaran sudah sesuai.

Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan empat belas dari dua puluh empat tujuan pembelajaran yang dibuat guru mata pelajaran belum sesuai, dan sepuluh tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan Kompetensi Dasar.

2. Komponen-komponen Rencana Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru sesuai dengan Permendiknas No 41 Tahun 2007.

Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sejarah Kelas X SMAN 3 Pariaman Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007. Untuk Identitas mata pelajaran pada RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran sejarah, guru telah menulis Identitas tersebut secara lengkap, dan sudah sesuai dengan komponen-komponen Permendiknas No 41 Tahun 2007.

Standar Kompetensi pada RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran, guru telah menulis Standar Kompetensi. Dan Standar kompetensis yang dibuat oleh guru mata pelajaran telah sesuai dengan Komponen-komponen Permendiknas No 41 Tahun 2007.

Kompetensi Dasar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran, guru telah menguraikan Kompetensi Dasar yang mana Kompetensi Dasar ini sejumlah kemampuan peserta didik

dalam mata pelajaran tertentu. Dan pada RPP yang dibuat guru mata pelajaran guru telah menguraikan sesuai dengan Komponen-komponen Permendiknas No 41 Tahun 2007.

Indikator pada RPP yang dibuat guru mata pelajaran telah diuraikan secara jelas pada pembuatan RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran dan telah sesuai dengan ketentuan Komponen-komponen Permendiknas No 41 Tahun 2007.

Tujuan Pembelajaran guru telah menulis tujuan pembelajaran secara lengkap, guru telah menguraikan tujuan pembelajaran dan menggambarkan proses hasil belajar yang diharapkan untuk dicapai peserta didik dan juga disesuaikan dengan kompetensi dasar dan telah sesuai dengan ketentuan Komponen-komponen Permendiknas No 41 Tahun 2007.

Materi Ajar guru telah menulis materi yang didalamnya sudah memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dan sudah dirumuskan berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi dan telah sesuai dengan ketentuan Komponen-komponen Permendiknas No 41 Tahun 2007.

Alokasi waktu sudah sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dan guru menulis sesuai dengan ketentuan Komponen-komponen Permendiknas No 41 Tahun 2007.

Metode pembelajaran pada RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran sudah menggunakan metode diskusi tanya jawab dan studi pustaka. Namun memiliki perbedaan pada beberapa RPP yang ditulis guru mata pelajaran, guru hanya menulis judulnya saja, seharusnya dijelaskan pada RPP tersebut metode apa yang harus diterapkan perbedaan itu terdapat pada RPP dua.

Kegiatan Pembelajaran ditemukan pada RPP empat ditemukan perbedaan dalam langkah-langkah kegiatan pembelajaran, seharusnya dalam kegiatan inti sesudah dijabarkan Eksplorasi juga ada dijabarkan Elaborasi. Namun pada RPP ini guru tidak menjabarkan Elaborasi.

Pada rubrik penilaian seharusnya pada RPP itu dijabarkan dengan jelas, tapi pada RPP yang dibuat oleh guru tersebut sistem penilaiannya tidak jelas. Sedangkan pada Permendiknas No 41 Tahun 2007 prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil

(9)

6

belajar disesuaikan dengan Indikator pencapaian kompetensi. Namun disini guru tidak menjelaskan instrumen penilaiannya.

Sumber belajara telah dijabarkan sesuai dengan ketentuan Komponen-komponen Permendiknas No 41 Tahun 2007. Berdasarkan analisis kelengkapan komponen-komponen RPP memiliki beberapa perbedaan yaitu terdapat pada Metode pembelajaran, seharusnya guru menjelaskan metode apa yang dipakai. Dan pada langkah-langkah pembelajaran ada juga yang tidak menjabarkan Elaborasi. Dalam penilaian rubriknya juga tidak dijabarkan.

Analisis data tersebut penulis menemukan beberapa perbedaan pada komponen-komponen RPP yang dibuat oleh guru sejarah kelas X SMA N 3 Pariaman, walaupun secara keseluruhan komponen-komponen RPP yang dibuat guru tersebut sudah cukup baik. Perbedaan itu terdapat pada komponen penilaian, didalam komponen penilaian ini guru tidak menjabarkan dengan jelas sistem penilaiannya, sedangkan sistem penilaian itu harus sisesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi. Meskipun memiliki beberapa perbedaan, namun guru mata pelajaran dalam pembuatan RPP sudah cukup bagus untuk ditampilkan di kelas.

Dilihat dari hasil wawancara tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang dibuat oleh guru sejarah SMA Negeri 3 Pariaman bahwa dalam RPP guru telah menyesuaikan dengan komponen-komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tertera dalam Permendiknas No 41 Tahun 2007 tersebut. Guru telah membuat komponen-komponen tersebut, yaitu dengan mengembangkan identitas mata pelajaran, SK, KD, Indikator, Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar, Alokasi Waktu, Metode Pembelajaran, Penilaia Hasil Belajar, dan Sumber Belajar.

Sesuai dengan hasil wawancara dengan guru sejarah yaitu bapak Sudirwan tanggal 27 April 2016 yang menjelaskan bahwa :

“RPP yang telah dibuat oleh guru dilihat

dari kesesuaian dengan permendiknas 41 Tahun 2007 tersebut idealnya itu sesuai kemudian dalam RPP itu harus ada langkah-langkahnya mulai dari perencanaan sampai ke penilaian dan kemudian didalamnya juga

harus ada tertera materinya”.

Untuk mengetahui kesesuaian Indikator dengan KD, wawancara tanggal 27 April 2016, Bapak Sudirwan menjelaskan bahwa:

“Idealnya sesuai dengan KD dari KD ini

dijabarkan indikator, minsalnya satu kadi bisa beberapa indikator atau lebih dari satu, semakin banyak indikatornya semakin kompleks, namun disesuaikan dengan alokasi waktu. Jadi ketika memasuki kelas dan memiliki perangkat kalau dipersiapkan lebih awal kita berada didalam kelas lebih

terarah dan terstruktur”

Mengetahui antara kesesuaian pendekatan dengan materi, wawancara tanggal 27 April 2016, Bapak Sudirwan menjelaskan bahwa :

“Pendekatan yang digunakan dalam

materi seharusnya disesuaikan dengan materi, misalnya materi tentang Perang Padri apa pendekatan yang sesuia apakah melalui

diskusi atau bisa juga melalui sosio drama”

Selain melakukan wawancara dengan Bapak Sudirwan juga dilakukan wawancara dengan guru sejarah yang lain. Mengenai kesesuaian metode dengan materi pada tanggal 28 April 2016 yaitu Ibuk Yusyiarti, menjelaskan bahwa :

“Seharusnya disesuaikan, karena

metode yang dipakai itu harus dicocokkan

dengan materi supaya lebih terarah”

Untuk mengetahui kesesuaian media dengan materi wawancara tanggal 28 April 2016, Ibuk Yusyiarti, menjelaskan bahwa :

“Juga harus disesuaikan untuk

mempermudah anak agar lebih memahami dalam proses belajar mengajar berlangsung. Dengan menggunakan media itu juga akan menarik perhatian siswa, agar lebih

memperhatikan pelajaran”

Untuk mengetahui kesesuaian evaluasi dengan pembelajaran wawancara tanggal 28 April 2016, Ibuk Yusyiarti, menjelaskan bahwa :

“singkron ya harus disesuaikan, ya bisa

jadi juga kadang-kadang apa yang sudah direncanakan bisa saja berubah, tapi paling idealnya itu semuanya itu harus disesuaikan, seperti soal harus sesuai dengan KD dan

kemudian smateri”

Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana cara guru membuat RPP wawancara tanggal 28 April 2016, Ibuk Yusyiarti, menjelaskan bahwa :

(10)

7

“Cara guru membuat RPP ada yang

sama dengan MGMP sesama guru mata pelajaran disekolah ataupun sesama guru MGMP di pusat kota, namun tidak tertutup kemungkinan untuk menyesuaikan dengan sekolah masing-masing”

Simpulan dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru mata pelajaran bahwa dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) idealnya guru haru menyesuaikan dengan permendiknas No 41 Tahun 2007, karena dalam pengembangan RPP itu saling keterkaitan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan dari analisis data yang penulis lihat pada RPP mengalami beberapa perbedaan :

yang pertama yaitu ketidak sesuaian antara Kompetensi Dasar dengan tujuan pembelajaran dari dua puluh empat RPP yang terdapat dua puluh empat kompetensi dasar, yang sesuai tujuan pembelajaran dengan Kompetensi Dasar hanya sepuluh Kompetensi Dasar, dan dua belas Kompetensi Dasar lainnya mengalami perbedaan.

Yang kedua adalah dari segi kelengkapan komponen-komponen RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran sudah terlihat cukup baik, walaupun memiliki sedikit perbedaan. Yang terlihat pada hasil penilaian, karena pada hasil penilaian guru tidak menjelaskan rubrik penilaian secara jelas. Namun dilihat dari cara guru membuat RPP sudah cukup baik, dan bisa ditampilkan didalam kelas.

SARAN

1. Bagi Guru

Sebaiknya dalam pembuatan RPP guru mengikuti perkembangan teknologi sehingga mampu mengikuti perkembangan dalam penyususnan atau pembuatan RPP, sehingga mampu memaksimalkan dalam penerapan berbagai metode dan model pembelajaran. Sehingga guru sejarah mampu menciptakan suasana pembelajaran sejarah yang menyenangkan dan tidak membosankan.

2. Bagi Peneliti

Dari penelitian ini hendaknya dapat dijadikan sebagai informasi bagi peneliti berikutnya terkait dengan masalah komponen-komponen RPP yanga dibuat oleh guru mata pelajarn dengan komponen-komponen RPP berdasarkan komponen-komponen Permendiknas No 41 Tahun 2007.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya..

Mansur Muslich. 2014. KTSP

Pembelajaran Berbasis

Kompetensi dan Konseptual.

Jakarta: PT Bumi Aksara. Mulyasa. 2010. Implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya Offset.

Moleong Lexy, J. 2005. Metodologi

Penelitian Kualitatif.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 2007. Kurikulum dan

Pembelajaran. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian

Pendidikan. Bandung:

Alfabeta.

Syafruddin Nurdin. 2016. Kurikulum

dan Pembelajaran. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan hasil yang diperoleh dari pengujian secara bersamaan adalah variabel independen (variabel independen) yang digunakan dalam penelitian ini (ukuran

Kepedulian seperti ini yang adalah wujud pelayanan kasih hanya mungkin kita lakukan dalam iman kepada kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang

Seseorang meninggal dunia dengan ahli waris terdiria tas suami, dua orang anak perempuan, seorang cucu perempuan, dan saudara perempuan sebapak7. Berapa rupiah yang diterima

Namun setelah 3 tiga tahun beroperasi tingkat okupansi KA Bandara masih rendah yaitu 32% sepanjang tahun 2019, sehingga perlu di evaluasi dari segi kinerja operasional

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu terletak pada objek peneltian dan variabel independen dimana penelitian ini menggunakan Sistem Pengendalian

Természetesen merül hát fel időről időre a kutatási kérdés, mekkora is az olaj jelentősége az orosz gazdaságban, mekkora az olajszektor részesedése az összgazdasági

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mencoba untuk membuat model aliran debit rendah dengan menggunakan tandon buatan yang kemudian disalurkan melalui pipa

Kapal Pengawas Perikanan (KP) di bawah kendali Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)