• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I P E N D A H U L U A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I P E N D A H U L U A N"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan sangat terkait dalam konotasi dipengaruhi dan dapat juga mempengaruhi aspek demografi / kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk tingkat pendidikan serta keadaan dan perkembangan lingkungan fisik maupun biologik.

Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan disebutkan pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.

Salah satu kebutuhan dalam pelaksanaaan pembangunan dan usaha mencapai tujuan pembangunan kesehatan adalah informasi yang valid dan akurat. Oleh karena itu pengembangan Sistim Informasi, khususnya di bidang kesehatan dewasa ini perlu semakin dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini akan mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan upaya-upaya kesehatan demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Puskesmas Karangawen II merupakan Puskesmas di wilayah Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak yang memiliki 6 desa dengan program 6 Pokok Upaya Kesehatan yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat wilayah kerja Puskesmas dan sekitarnya.

B. MAKSUD

Maksud penyusunan buku profil Kesehatan Puskesmas Karangawen II Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pembangunan kesehatan, program dan kegiatan yang

(2)

dilaksanakan di Puskesmas Karangawen II Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak

C. TUJUAN

C.1. Tujuan Umum

Agar dapat sebagai refleksi hasil kegiatan yang nantinya dapat dipakai sebagai bahan perbaikan pada tahun yang akan datang

C.2. Tujuan Khusus

- Mengetahui keadaan wilayah Puskesmas Karangawen II dengan batas-batas wilayah dan faktor demografinya.

- Mengetahui hasil kegiatan dan program-program yang ada di Puskesmas Karangawen II

- Mengetahui kendala maupun hambatan yang ada

- Memberikan solusi serta saran agar dapat berkembang lebih baik

D. SISTEMATIKA

Untuk lebih menggambarkan situasi derajat kesehatan, peningkatan upaya kesehatan dan sumber daya yang ada serta situasi kesehatan secara umum di Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak tahun 2010 ini, maka disusunlah Buku Profil Kesehatan yang disusun secara sistematika sebagai berikut :

a. Bab I : Pendahuluan, yang berisi tentang maksud dan tujuan disusunnya profil, ringkasan isi dari profil kesehatan dan sistimatika penyusunan buku Profil Kesehatan Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak Tahun 2010 ini.

b. Bab II : Gambaran Umum Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak, yang berisi gambaran umum Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, yang meliputi keadaan geografi, demografi, sosial dan ekonomi.

(3)

c. Bab III Pembangunan Kesehatan Daerah, yang berisi ringkasan Visi dan Misi serta strategis Pembangunan Kesehatan di Puskesmas Karangawen II Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, serta program-program pembangunan kesehatannya.

d. Bab IV Pencapaian Pembangunan Kesehatan, yang berisi penyajian hasil-hasil yang dicapai oleh Pembangunan Kesehatan di Puskesmas Karangawen II Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak dalam rangka mencapai Kabupaten Demak sehat . Yang diuraikan dalam bidang Derajat Kesehatan, Perilaku Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Pelayanan Kesehatan (Termasuk Sumber Daya Kesehatan).

e. Bab V Kinerja Pembangunan Kesehatan, yang berisi tentang kegiatan-kegiatan multi sector yang dilaksanakan dalam rangka mencapai Kabupaten Demak Sehat.

f. Bab VI Kesimpulan dan Saran, yang menjelaskan kesimpulan tentang keadaan umum maupun kesimpulan tentang pencapaian pembangunan kesehatan dan kinerja pembangunan kesehatan.

(4)

BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KARANGAWEN II KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK

I. KEADAAN GEOGRAFIS a. Letak Geografi

Kecamatan Karangawen adalah salah satu dari wilayah kabupaten Demak dengan luas wilayah kurang lebih 1967,7 Ha dengan kondisi dataran rendah dan termasuk daerah pertanian setengah teknis tadah hujan dengan penghasilan pertanian berupa tembakau yang merupakan andalan utama hasil pertanian disamping padi, kedelai, jagung dan sayur-sayuran.

Prasarana jalan relatif baik dan merupakan jalur utama hubungan kota Semarang dengan Kabupaten Grobogan, sedangkan jalur antar desa dapat terjangkau sebagian dengan rda empat dan sebagian lagi hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua.

Puskesmas Karangawen II Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak memiliki 6 desa wilayah kerja yaitu :

1. Desa Rejosari 2. Desa Tlogorejo 3. Desa Jragung 4. Desa Wonosekar 5. Desa Margohayu 6. Desa Teluk

Batas- batas wilayah kerja Puskesmas Karangawen II Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak

1. sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Mranggen 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Grobogan 3. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Brambang

(5)

b. Luas Wilayah masing-masing desa

Secara administratif luas wilayah Kabupaten Demak adalah 89.743 ha,

terdiri atas 14 kecamatan , 241 desa dan 6 kelurahan. Sebagai daerah agraris yang kebanyakan penduduknya bermatapencaharian bercocok tanam, sebagian besar wilayah Kabupaten Demak terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas 50.087 ha (56,62 % ) dan selebihnya adalah lahan kering. Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah yang digunakan berpengairan tadah hujan 23,45%, tehnis 19,22 % dan setengah tehnis 7,60 % . Sedangkan untuk lahan kering 15,14 % digunakan untuk kebun/tegal, 14,74 % digunakan untuk bangunan dan halaman serta 6,11 % digunakan untuk tambak.

c. Keadaan Iklim

Sebagaimana musim di Indonesia pada umumnya, di Kabupaten Demak hanya mengenal dua macam musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Menurut Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kabupaten Demak, selama tahun 2010 di wilayah Demak telah terjadi sebanyak 108 sampai dengan 1605 mm. PENGGUNAAN TANAH Sawah tadah hujan 23% Sawah tehnis 19% Sawah setengah tehnis 8% Kebun/tegal 15% Bangunan dan halaman 15% Tambak. 6% Lain - lain 14%

(6)

II. PEMERINTAHAN

a. Pemerintah Kecamatan Karangawen

Demak merupakan salah satu daerah yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah. Pusat Pemerintahan Kabupaten Demak terletak di komplek Kantor Bupati Demak, yang berada di Jalan Kyai Singkil No. 7 Demak.

Puskesmas Karangawen II Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, merupakan salah satu Instansi di kecamatan karangawen yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 10 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak.

Puskesmas Karangawen II yang berlokasi di desa Tlogorejo kecamatan Karngawen Kabupaten Demak, mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan. Puskesmas Karangawen yang merupakan salahsatu bawahan dari Dinas Kesehatan, yang merupakan unsur pelaksanaan Pemerintahan Kabupaten , dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi : a. Perumusan Kebijakasanaan teknis di bidang kesehatan.

b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum.

c. Pembinaan terhadap Unit Pelaksnana Teknis Dinas di bidang kesehatan. d. Pengelolaan urusan ketatausahaan dinas.

Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak adalah sebagaimana berikut ini :

a. Kepala Dinas, b. Bagian Tata Usaha,

c. Sub Dinas Kesehatan Keluarga dan Institusi Kesehatan, d. Sub Dinas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit serta

(7)

Penyehatan Lingkungan (P3PL),

e. Sub Dinas Pembinaan dan Pengendalian Farmasi, f. Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM), g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD),

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas penyusunan rencana dan program kesehatan, bidang kepegawaian, keuangan, surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga, humas dan protokol, registrasi, akreditasi dan pembuatan laporan kerja dinas.

Sub Dinas Kesehatan Keluarga dan Institusi Kesehatan mempunyai tugas menyusun rencana pembinaan guna peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan kesehatan keluarga serta pembinaan institusi kesehatan di wilayah Kabupaten Demak.

Sub Dinas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit serta Penyehatan Lingkungan (P3PL) mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan kebersihan lingkungan, kebersihan tempat-tempat umum, pengawasan kualitas air dan melaksanakan kegiatan pencegahan, pengamanan, serta pemberantasan penyakit.

Sub Dinas Pembinaan dan Pengendalian Farmasi mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengendalian obat, alat kesehatan, kosmetik, obat tradisional, makanan minuman berbahaya dalam rangka pelayanan kesehatan dan perlindungan terhadap masyarakat.

Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan program penyuluhan kesehatan masyarakat, institusi serta JPKM melalui promosi dan pemberdayaan masyarakat serta melaksanakan evaluasi program.

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) adalah unsur penunjang sebagian tugas Dinas Kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Demak membawahi UPTD yang terdiri dari 26 Puskesmas.

(8)

b. Banyaknya desa / kelurahan dan Kecamatan

Kabupaten Demak terbagi atas 14 kecamatan, 241 desa dan 6 kelurahan. Menurut klasifikasinya, Wilayah Kabupaten Demak terdiri dari 168 desa / kelurahan swadaya mula dan 79 desa swakarya mula. Menurut tingkat perkembangan LKMD, maka di Kabupaten Demak terdapat 29 desa kategori II dan 218 desa berkategori III.

c. Legislatif

III. KEADAAN DEMOGRAFI a. Kependudukan

Jumlah penduduk Kecamatan Karangawen Wilayah Puskesmas Karangawen II berdasarkan hasil registrasi penduduk 2010 sebanyak 45.696 orang terdiri atas 22.179 laki-laki dan 23.517 perempuan.. Secara berurutan, penduduk terbanyak terdapat didesa Rejosari dengan jumlah penduduk sebesar 10.816 orang. Sedang penduduk terkecil terdapat di desa Margohayu sebanyak 4,761 orang. Menurut kelompok umur, sebagian besar penduduk Kecamatan Karangawen termasuk dalam usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 29.718 orang (53.77%).

b. Fertilitas dan Mortalitas

Dilihat dari tingkat kelahiran kasar (crude Birth Ratio-CBR) yang merupakan jumlah anak yang dilahirkan per 1.000 penduduk, tercatat CBR Kecamatan Karangawen tahun 2007 adalah 15,17. Sedang menurut tingkat kematian kasar (Crude Death Ratio-CDR) yang merupakan jumlah kematian per 1,000 orang penduduk, maka CDR Kecamatan Karangawen pada tahun yang sama adalah 5,21. Angka-angka ini lebih besar dibanding angka rtahun sebelumnya (2006) dimana tingkat kelahiran kasar sebesar 13,77 dan tingkat kematian kasar 4,41. Rassi anak terhadap wanita usia 15-49 tahun (Child Women Ratio-CWR) Kecamatan Karangawen adalah 309,32 yang berarti bahwa terdapat 309 anak berusia 0-4 tahun pada setiap 1.000 wanita usia 15-49 tahun.

(9)

IV. KEADAAN SOSIAL BUDAYA a. Pendidikan

Keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh ter-sedianya sarana dan prasarana pendidikan seperti sekolah dan tenaga pendidikan (guru) yang memadai. Berdasarkan dari Kantor Disdikpora Kecamatan Karangawen, pada tahun 2010 di wilayah Puskesmas Karangawen II diketahui ada 25 Sekolah Tingkat Dasar (SD/MI), 8 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan 5 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

b. Kesehatan

Sarana Kesehatan yang terdapat di Wilayah Puskesmas Karangawen II adalah 1 Puskemas, 1 Puskesmas pembantu, 5 poliklinik Desa dan 1 rumah bersalin dengan tenaga medis yaitu 2 dokter puskesmas, 2 dokter Praktik Swasta , 8 paramedis, 11bidan .

c. Agama

Suasana kerukunan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan harapan kita bersama. Beragam tempat beribadat merupakan salah satu bukti kerukunan agama diantara umat. Mayoritas penduduk Kabupaten Demak beragama Islam, yang mencapai 99,48 % dari total penduduk. Selebihnya penduduk yang beragama Kristen-katholik sebesar 0.52 % dan yang memeluk agama Hindu/Budha sebesar 0.01 %. Banyaknya tempat peribadatan di kabupaten Demak pada tahun 2005 mencapai 4089 buah, yang terdiri atas masjid dan mushola sebesar 99.44 %, gereja katholik, protestan dan pure sebesar 0.56 %.

(10)

BAB III

PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

I. VISI DAN MISI

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak adalah

Dan Misi Dinas Kesehatan adalah :

1. Meningkatkan dan memberdayakan sumber daya kesehatan secara konsisten dan berkesinambungan.

2. Mengupayakan pembangunan di Demak yang berwawasan kesehatan.

3. Mendorong kemandirian masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan sehat.

4. Menjamin pelayanan kesehatan secara prima, komprehensip, profesional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

5. Menjalin kerja sama dengan mitra / partner.

PENJELASAN PERNYATAAN VISI

Yang dimaksud sehat adalah kondisi dimana individu , keluarga, masyarakat Kabupaten Demak tidak mengalami gangguan penyakit yang mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari baik secara jasmani, rohani dan sosial. Yang dimaksud mandiri adalah individu, keluarga, dan masyarakat Kabupaten Demak mampu untuk mengatasi dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat baik dalam pembiayaan kesehatan maupun pemanfaatan fasilitas kesehatan.

TERWUJUDNYA MASYARAKAT DEMAK

(11)

PENJELASAN PERNYATAAN MISI

1. Meningkatkan dan memberdayakan sumber daya kesehatan secara konsisten dan berkesinambungan.

Memberdayakan dimaksudkan bahwa sumber daya kesehatan yang dipunyai dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pencapaian program dan kegiatan, Konsisiten dan berkesinambungan dimaksudkan bahwa kebijakan, program, dan kegiatan pemberdayaan sumber daya kesehatan tidak terputus serta saling mendukung satu sama lain.

2. Mengupayakan pembangunan di Demak yang berwawasan kesehatan.

Pembangunan berwawasan kesehatan mengandung makna bahwa setiap upaya pembangunan harus berkontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misi ini dimaksudkan sektor lain dalam mengambil kebijakan, program dan kegiatan selalu mempertimbangkan aspek-aspek kesehatan. Sehingga hasil pembangunan tidak menimbulkan dampak yang memperburuk kesehatan. 3. Mendorong kemandirian masyarakat dan meningkatkan kesadaran

masyarakat tentang hidup bersih dan sehat

Yang dimaksud mandiri adalah individu, keluarga, dan masyarakat Kabupaten Demak mampu untuk mengatasi dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat baik dalam pembiayaan kesehatan maupun pemanfaatan fasilitas kesehatan. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan sehat dimaksudkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari selalu berperilaku bersih dan sehat.

4. Menjamin pelayanan kesehatan secara prima, komprehensip, profesional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat semaksimal mungkin berdasarkan prinsip jaminan mutu, mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta dilaksanakan oleh tenaga yang mempunyai

(12)

kualifikasi yang sesuai; dengan tetap memegang prinsip pemerataan pelayanan kesehatan pada seluruh lapisan masyarakat.

5. Menjalin kerja sama dengan mitra / partner.

Misi ini dimaksudkan agar setiap kebijakan, program dan kegiatan semaksimal mungkin melibatkan pihak ketiga (perusahaan, organisasi profesi, LSM, supplier, sarana kesehatan swasta).

(13)

BAB IV

PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Tujuan dari dilaksanakannya pembangunan kesehatan adalah untuk mencapai Kabupaten Demak Sehat. Melalui pemberian pelayanan kesehatan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat dan juga sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat khususnya kelompok rentan, yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin dan ibu menyusui.

Beberapa aspek dalam meninjauan pembangunan kesehatan adalah : I. DERAJAT KESEHATAN

Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat kesehatan adalah a. Angka kematian bayi.

Salah satu indikator yang paling menonjol dalam menilai derajat kesehatan adalah Angka Kematian Bayi (AKB = IMR) . Angka Kematian Bayi dihitung dari banyaknya kematian bayi berusia kurang 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada waktu yang sama. Manfaat dari IMR ini, adalah untuk mengetahui gambaran tingkat permasalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi.

b. Angka Kematian Balita

Atau disebut juga Child Mortality Rate (CMR) merupakan jumlah kematian anak balita (1-4 tahun) pada suatu wilayah dan periode waktu tertentu per jumlah penduduk usia 1-4 tahun pada pertengahan tahun dalam wilayah yang sama kali 1.000 (Konstanta) . Manfaat dari CMR ini adalah dapt diketahuinya gambaran tingkat permasalahan kesehatan anak balita, tingkat pelayanan dan keberhasilan kegiatan KIA/ Posyandu serta untuk menilai kondisi sanitasi lingkungan.

(14)

c. Angka Kematian Ibu

Angka kematian ibu merupakan indikator kesehatan yang cukup penting. Angka kematian ibu diketahui dari jumlah kematian karena kehamilan, persalinan dan ibu nifas per jumlah kelahiran hidup di wilayah tertentu dalam waktu tertentu.

Angka Kematian Ibu mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh : keadaan sosial ekonomi dan kesehatan menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, serta tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetric.

d. Pravalensi Gizi Balita

Hasil pemantauan status gizi tahun 2010 Balita BGM & Balita gizi buruk mendapat perawatan 100%, dapat dilihat pada tabel 27.

e. Umur Harapan Hidup

Umur harapan hidup, dianggap sebagai indikator umum bagi taraf hidup, maka tingginya umur harapan hidup menunjukkan tingginya tingkat taraf hidup suatu wilayah dan sebaliknya. Manfaat dari angka harapan hidup ini adalah untuk mengetahui berapa lama orang dapat hidup sejak dari usia tertentu. Di Kabupaten Demak, untuk perkembangan umur harapan hidupnya berangsur meningkat , yang berarti kondisi yang mendukung taraf hidup semakin baik. Menurut Kantor Statistik Jawa Tengah, pada umur harapan hidup adalah 68 tahun.

II. PERILAKU MASYARAKAT

(15)

a. Prosentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat.

Dari data Puskesmas Karangawen II, dapat diketahui bahwa jumlah rumah tangga yang berperilaku sehat dan bersih adalah sebesar 63,7 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada umumnya penduduk Kabupaten Demak sudah berperilaku sehat, yang untuk jelasnya data tersebut dapat diketahui dari tabel 61.

b. Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri.

Dari table 72 dapat diketahui jumlah posyandu aktif di Karangawen II adalah 38 buah, sedangkan jumlah posyandu Purnama 26, Madya 12 .

c. Jumlah keluarga yang memiliki sanitasi dasar

Dari tabel 66 dapat dilihat penduduk wilayah Puskesmas Karangawen II 46,8% memiliki jamban. penduduk yang menggunakannnya.

d. Jumlah penduduk yang terlindungi JPKM/dana sehat/askes. Dapat dilihat pada tabel 57..

e. Jumlah penduduk yang menggunakan sarana kesehatan di saran pelayanan kesehatan Puskesmas Karangawen II

Jumlah kunjungan sebanyak 29.169, tidak termasuk pustu dan polindes atau PKD.

III. KESEHATAN LINGKUNGAN

Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan lingkungan antara lain adalah :

(16)

a. Jumlah rumah sehatbebas jentik nyamuk

Dari tabel 63 dapat diketahui bahwa rumah bebas entik nyamuk di wilayah Puskesmas Karangawen pada tahun 2010 adalah sebesar 54,657 % .

b. Jumlah Tempat-tempat umum ( hotel, pasar, kantor dll ) yang sehat. Jumlah Tempat-Tempat Umum yang ada di Puskesmas Karangawen II pada tahun 210 adalah `125 buah, yang diperiksa sejumlah 58 buah, yang memenuhi syarat kesehatan adalah 23 buah ( 39,66 % ). Yang untuk lengkapnya dapat diketahui dari tabel 67.

IV. PELAYANAN KESEHATAN

Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat pelayanan kesehatan adalah :

a. Jumlah sarana kesehatan dasar dan sarana kesehatan rujukan

Dalam rangka upaya peningkatan derajat kesehatan dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, penyediaan sarana kesehatan merupakan kebutuhan yang penting. Dari tabel Sarana Kesehatan dapat diketahui sarana pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Karangawen II pada tahun 2010 adalah : 1 Puskesmas Induk, 1 Pustu, 4 PKD, dan 38 Posyandu.

b. Jumlah Persalinan Yang ditolong oleh Petugas Kesehatan.

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2010 di Puskesmas Karangawen II adalah sejumlah 820 persalinan (98,9) %, dapat dilihat pada tabel 28..

c. Jumlah bayi yang telah diimunisasi lengkap

Dari tabel Imunisasi dapat diketahui bahwa bayi yang telah diimunisasi BCG adalah sebesar 101 %, DPT 1+HB1 sebesar 96,8 %, DPT 3 +HB3 sebesar 102,8 %, Polio 4 sebesar 101,1 %, Campak sebesar 105,1% dapat dilihat pada tabel 39 dan 40,Puskesmas Karangawen II desanya 100% desa UCI.

(17)

BAB V

KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pembangunan Daerah yang berwawasan kesehatan bertolak dari kesadaran dan keyakinan bahwa kesehatan adalah hak azazi manusia. Kinerja Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Demak, khususnya yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dapat diketahui dari telah dilaksanakannya semua kegiatan yang ditunjang baik dari APBD II, APBD I maupun APBN dan Bantuan lainnya.

Kegiatan yang telah dapat dilaksanakan pada tahun 2010 bersumber APBD II telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan program yang direncanakan sebagaimana tertuang dalan keterangan Bab 2. Sedangkan kegiatan yang dibiayai oleh APBN adalah : JAMKESMAS yang turun pada tahun 2010 sebesar Rp 147.478.631,- dan BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) sebesar Rp.18.000.000,-

Sebagai suatu system pembangunan kesehatan sangat berkaitan, berhubungan dan saling tergatung dengan sector-sektor lainnya. Yang antara lain dapat diketahui dari :

1. Sektor keluarga berencana.

Peserta Keluarga Berencana aktif di Puskersmas Karangawen II selama tahun 2009 tercatat Jumlah peserta KB baru tercatat sebanyak 2286 peserta.

2. Sektor Pendidikan.

Peran serta sector pendidikan berkaitan dalam pembangunan kesehatan dapat diketahui antara lain dari program Usaha Kesehatan Sekolah, yang melibatkan sekolah Dasar maupun madrasah yang ada di Kabupaten Demak , program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang

(18)

meliputi 100 % sekolah , Dokter Kecil serta program sekolah bebas penyalahgunaan napza.

3. Sektor Lainnya.

Sektor lain yang mempengaruhi tingkat derajat kesehatan masyarakat adalah kesehatan lingkungan, misalnya dengan tersedianya tempat-tempat sampah, saluran air dan pembuangan dan pengolahan limbah.

(19)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan sangat terkait dalam konotasi dipengaruhi dan mempengaruhi aspek demografi, keadaan dan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan lingkungan baik fisik maupun biologi.

Salah satu kebutuhan dalam pembangunan adalah tersedianya informasi yang valid dan akurat. Yang salah satu bentuknya dituangkan dalam buku Profil Kesehatan. yang merupakan gambaran secara garis besar tentang perkembangan derajat kesehatan, upaya kesehatan yang dilaksanakan dan factor-faktor yang mempengaruhinya.

Pada tahun 2010 berbagai peningkatan dan perbaikan terhadap derajat kesehatan masyarakat, upaya kesehatan, sarana kesehatan dan sumber daya kesehatan sebagai bagian dari pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Demak telah menunjukkan hasil yang memuaskan, meskipun demikian masih ada program kesehatan yang belum mencapai hasil yang optimal sehingga masih perlu perhatian yang serius.

Pelaksanaan pembangunan kesehatan tersebut didukung dari berbagai pihak baik berupa alokasi dana APBD II, APBD I, maupun APBN. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan dari SDM, yaitu segenap karyawan-karyawati Dinas Kesehatan se Kabupaten Demak pada khususnya dan Pemerintah Kabupaten Demak pada umumnya.

Kami sadari bahwa dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan ini masih jauh dari sempurna, dan masih ditemui hambatan–hambatan, antara lain sebagai berikut :

(20)

• Pencarian / pengumpulan data, validasi data, dan ketepatan waktu penyerahan data serta ketepatan waktu dalam penyerahan analisa data hingga sampai saat ini masih perlu perhatian dan penanganan yang serius. • Kurangnya perhatian , ketrampilan dan sikap petugas /personil pengumpul

data di setiap jenjang administrasi serta ketepatan diagnosa dari petugas puskesmas, karena hal tersebut sangat berpengaruh pada kualitas data. • Masih terdapat perbedaan data, diantara beberapa instansi terkait.

Beberapa saran yang dapat dikemukakan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu Buku Profil Kesehatan antara lain adalah Penyusunan Profil Kesehatan seyogyanya dimulai dari tingkat Puskesmas dengan fasilitas yang sebanding dengan Dinas Kesehatan Kabupaten , sehingga diharapkan Puskesmas makin peduli dan makin memahami tentang penyusunan Buku Profil Kesehatan. Selanjutnya Tingkat Kabupaten akan lebih mudah dan cepat dalam kompilasi data di Tingkat Kabupaten.

Demikian , buku profil kesehatan 2010 ini kami susun, dengan harapan dapat digunakan dalam menentukan kegiatan-kegiatan yang akan datang.

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada pokok permasalahan tersebut maka penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel X yakni permainan kelompok dan variabel Y yakni interaksi

Où, Quel, Quand, Qu’est-ce que, Comment - Article indéfini/défini - adverbe VOCABULAIRE - Noms de métiers - le corps - Nom de pays - Memberikan suatu bacaan dengan

Setelah persoalan ganti rugi keuangan berakhir diatasi, Sultan HB VII merasakan bahwa dirinya kini berhak kembali memegang kendali pemerintahan seutuhnya. Ia menyadari bahwa

Setiap instansi atau perusahaan yang berbadan hukum yang telah memenuhi persyaratan untuk melakukan usaha dapat memperoleh izin pemanfaatan atau pemakaian zat radioaktif dan

Jenis ketrampilan proses sains siswa yang diamati meliputi ketrampilan siswa mengamati (observasi), merumuskan hipotesis, menentukan ruang dan waktu, dan berkomunikasi.

Pembelajaran dengan model Teams Games Tournament adalah salah satu model dalam belajar kelompok yang dapat digunakan sebagai alternatif bagi pengajar untuk menyelesaikan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa 1)secara simultan kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai

19 Adanya penyewaan lahan sawah pertanian oleh industri gula yang di dalamnya terdapat pabrik beserta perkebunannya yang tidak sesuai dengan ketentuan,