• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Pemerintah Nomor 33 tahun 1962 dengan nama Perusahaan Negara (PN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Pemerintah Nomor 33 tahun 1962 dengan nama Perusahaan Negara (PN)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

36

ANALISIS SISTEM BERJALAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

Didirikan pada tanggal 20 Februari 1962 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1962 dengan nama Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran yang mempunyai tugas pokok sebagai pengelola dan pengusahaan bandar udara Internasional Kemayoran Jakarta.Kemudian pada tanggal 17 Mei 1965 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1965 Pemerintah merubah nama PN Angkasa Pura ”Kemayoran” menjadi PN Angkasa Pura dengan maksud untuk lebih membuka kemungkinan mengelola bandar udara lain di wilayah Indonesia.

Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan bandar udara, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1987 tanggal 19 Mei 1987 nama Perusahan Umum (PERUM) Angkasa Pura dirubah menjadi Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura I, hal ini sejalan dengan dibentuknya Perusahaan Umum (PERUM) Angkasa Pura II yang secara khusus diberi tugas untuk mengelola bandar udara Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma. Lalu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992 bentuk Perusahaan Umum (Perum) Angkasa Pura dirubah menjadi Perusahaan Angkasa Pura (Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH tanggal 3 Januari 1993 dan telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor C2-470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara Republik

(2)

Indonesia Nomor 2914/1993. Kemudian pada tanggal 1 Oktober 1985 bandar udara Internasional Kemayoran ditutup dan mengalihkan seluruh kegiatan operasinya ke bandar udara Soekarno-Hatta sampai pada saat ini.

3.2 Analisis Internal Perusahaan

Pada analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan menjelaskan bagaimana kondisi perusahaan baik lingkup dalam perusahaan dan lingkungan luar perushaaan yang terkait terhadap aktivitas bisnis perusahaan.

3.2.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

3.2.1.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT dari PT.Angkasa Pura II adalah sebagai berikut :

Strength :

kekuatan yang dimiliki oleh PT. Angkasa Pura II adalah sebagai berikut:

1. Pengalaman di bidang pengelolaan bandar udara, PT. Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelolaan bandar udara terbesar di indonesia dan mempunyai pengalaman dalam bidangnya.

2. Reputasi dan image perusahaan yang baik, sebagai perusahaan yang besar PT. Angkasa Pura II

(3)

mempunyai brand image perusahaan yang baik dalam lingkungan bisnis.

3. Kekuatan finansial dan aset perusahaan, PT. Angkasa Pura II Imerupakan perusahaan BUMN dimana finansial dibantu oleh pemerintah dan aset perusahaan yang terjamin.

Weakness :

Kelemahan yang dimiliki oleh PT. Angkasa Pura II adalah sebagai berikut:

1. Fasilitas pendukung yang belum memadai, dengan teknologi informasi yang masih belum modern.

2. Kapasitas Bandar udara sudah tidak sebanding dengan utilitasnya sehingga kapasitas bandara tidak bisa menyeimbangkan dengan fungsi atau aktivitas bisnis yang berjalan dalam kegiatan kebandar udaraan.

3. Pelayanan yang masih belum optimal karena masih bersifat birokratif sehingga kefektifitasan dan kefisienan layanan belum bisa di capai.

4. Sistem teknologi informasi belum memadai di bandingkan dengan kebutuhan akan teknologi informasi untuk mencapai proses bisnis yang efektif dan efisien.

(4)

Opportunities :

Peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh PT. Angkasa Pura II yaitu:

1. Pertumbuhan angkutan udara yang pesat, karena dengan seiringnya waktu sarana transportasi udara semakin bertumbuh dan berkembang.

2. Hubungan baik dengan pemerintah, sebagai perusahaan BUMN PT. Angkasa Pura II tentu saja mempunyai hubungan yang baik dengan pemerintah.

3. Open Sky Policy , peraturan global penerbangan terbuka yang membuat berkembangnya pertumbuhan moda transportasi udara meningkat.

(5)

Threats :

Kemungkinan ancaman-ancaman yang dihadapi oleh PT. Angkasa Pura II adalah sebagai berikut :

1. Industri bandar udara yang sangat ketat oleh regulasi atau aturan-aturan pemerintahan.

2. Banyaknya instansi terkait dalam pengelolaan Bandar udara yang terkait dalam aktivitas pengelolaan kebandar udaraan.

3. Kondisi keamanan di Indonesia yang kurang kondusif, sehingga diperlukan tingkat keamanan yang ketat dalam pengamanan pengelolaan kebandar udaraan.

4. Perkembangan moda transportasi lain tentu menjadi sebuah ancaman bagi pengelola bandar udara karena dapat mengurangi kuantitas aktivitas layanan bandar udara.

(6)

3.2.1.2 Penentuan IFAS

(Internal Strategy Analysis Summary)

Berikut Analisis Strategi Faktor Internal : Faktor-Faktor

Strategi Internal

Bobot Rating Bobot X Rating Kekuatan: o Berpengalaman dlm mengelola bandara o Kekuatan Finansial dan Aset Perusahaan o Mempunyai Bandar Udara yang Berpotensi o Reputasi perusahaan yang baik 0.15 0.15 0.15 0.10 4 4 3 3 0.60 0.60 0.45 0.30 Total Kekuatan: 0.55 1.95 Kelemahan: o Sistem Teknologi Informasi belum memadai o SDM kurang memadai o Struktur Oraganisasi birokratif dan proses bisnis kurang efisien 0.15 0.15 0.15 2 2 2 0.30 0.30 0.30 Total Kelemahan 0.45 0.90 Total 1.0 2.85

(7)

3.2.1.3 Penentuan EFAS (Eksternal Strategy Analysis Summary)

Berikut Analisis Strategi Faktor Eksternal : Faktor-Faktor

Strategi Eksternal

Bobot Rating Bobot X Rating Peluang: o Berkembangnya Low Cost Carrier o Pertumbuhan Angkutan Udara o Hubungan Baik dengan Pemerintah 0.15 0.15 0.15 4 3 4 0.60 0.45 0.60 Total Peluang : 0.45 1.65 Ancaman: o Industri Bandar Udara yang Highly Regulated o Banyaknya Instansi terkait dalam pengelolaan bandar udara o Kurang disiplin pengguna Jasa Bandar Udara 0.15 0.25 0.15 2 2 1 0.30 0.50 0.15 Total Ancaman: 0.55 0.95 Total EFAS 1.0 2.6 Tabel 3.2 Tabel EFAS

(8)

3.3 Enterprise Architecture

Enterprise Architecture atau EA adalah cara untuk membuat tampilan abstrak dari sebuah organisasi yang membantu dalam membuat perencanaan dan

keputusan yang lebih baik.

3.3.1 Strategic Goals and Initiative

Level pertama dalam EA framework ini mengidentifikasikan arah strategis, goals, dan inisiatif perusahaan dan memberikan deskripsi jelas mengenai visi, misi perusahaan dan tujuan nya.

3.3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

Sejalan dengan berdirinya perusahaan, maka PT. Angkasa Pura II memiliki visi dan misi, yaitu :

1.Visi Perusahaan

“Menjadi pengelola Bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan professional”.

2.Misi Perusahaan

1.Mengelola jasa kebandar udaraan kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

2.Mengembangkan SDM dan budaya perusahaan yang berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia.

3.Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang saham

(9)

serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.

4.Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara. Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.

3.3.1.2 Strategi Perusahaan

Sebagai Perusahaan yang bertujuan untuk memajukan perkembangan dan pelayanan yang lebih baik dalam bisnisnya, PT. Angkasa Pura II memiliki strategi bisnis dalam mencapai tujuan tersebut. Strategi bisnis PT. Angkasa Pura II yaitu :

1. Mengembangkan budaya organisasi yang professional, inovatif dan berkinerja tinggi secara efektif.

2. Menyusun,menerapkan,dan mengembangkan strategi SDM yang berbasis kompetensi.

3. Menerapkan proses dan sistem terpadu secara menyeluruh sesuai praktik terbaik kelas dunia.

4. Mengembangkan fasilitas utama dan penunjang serta infrastruktur dengan teknologi modern yang tepat guna.

(10)

5. Mengembangkan produk unggulan dan menerapkan standard mutu pelayanan terhadap pelanggan.

6. Menyusun dan mengeksekusi strategi pertumbuhan bisnis yang efektif.

3.3.1.3.1 SWOT Matrix

Tabel 3.3 Tabel SWOT Matrix IFAS

EFAS

STRENGTH (S)

o Berpengalaman dlm

mengelola bandara

o Kekuatan finansial dan

Aset Perusahaan

o Reputasi perusahaan yang

baik

WEAKNESS (W)

o Sistem Teknologi

Informasi belum memadai

o SDM kurang memadai

o Struktur organisasi

birokratif dan proses bisnis kurang efisien

OPPORTUNITIES(O)

o Berkembangnya Low Cost

Carrier

o Pertumbuhan Angkutan

Udara

o Hubungan Baik dengan

Pemerintah STRATEGI SO o Optimalisasi Kapasitas pelayanan STRATEGI WO o Meningkatkan Teknologi informasi o Mengoptimalkan Pelatihan SDM THREATS (T)

o Industri Bandar Udara yang

Highly Regulated

o Banyaknya Instansi terkait

dalam pengelolaan bandar udara

o Kurang disiplin pengguna

jasa bandar udara

STRATEGI ST

o Menjaga Kualitas Layanan

o Penjelasan Teknis melalui

social education untuk masyarakat

o Kerjasama dengan semua

pihak terkait

STRATEGI WT

o Mengoptimalkan research

(11)

Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa perusahaan menggunakan empat strategi, yaitu :

Strategi SO (menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan produktivitas perusahaan).

Strategi WO (memanfaatkan peluang untuk menghadapi kelemahan – kelemahan yang terdapat di dalam perusahaan).

Strategi ST (menggunakan kekuatan internal untuk menhindari ancaman yang ada).

Strategi WT (menggunakan kelemahan internal perusahaan untuk menghindari ancaman yang ada).

Berikut uraian dari strategi tersebut : Strategi SO :

• Meningkatkan kuota pelayanan yang sehingga dapat memperbanyak kuantitas pelayanan sisi udara.

Strategi WO :

• Dengan adanya pengembangan teknologi informasi dapat membantu kelancaran dalam proses bisnis perushaan.

• Di adakan nya training terhadap petugas pelayanan sisi udara memningkatkan kualitas SDM yang di miliki.

(12)

Strategi ST :

• Meningkatkan Kerjasama dengan semua pihak terkait seperti pihak supplier, pemerintah, dan pelanggan. • Memberikan best practice atau social education

terhadap masyarakat agar lebih mengenal pelayanan sisi udara pada bandara.

• Dan juga senantiasa menjaga pelayanan tetap pada pelayanan yang terbaik.

Strategi WT :

Mengoptimalkan research and development yang ada,sehingga teknologi dapat lebih di kembangkan menjadi sebuah alat atau menjadi sebuah competitive advantage bagi perusahaan.

3.3.1.3.2 SWOT Diagram

Dari Analisis SWOT ,EFAS, dan IFAS yang dilakukan sebelumnya diatas, dapat digambarkan posisi PT. Angkasa Pura II dalam persaingan bisnis saat ini melalui diagram SWOT diagram berikut ini:

Perhitungan EFAS: Peluang :1.65

Ancaman :0.95

Titik Y (eksternal) = Peluang – Ancaman

(13)

= 0.70

Perhitungan IFAS : Kekuatan :1.95

: Kelemahan : 0.90

Titik X internal = Kekuatan – Kelemahan

= 1.95 – 0.90

= 1.05

Untuk lebih jelasnya, posisi perusahaan pada SWOT diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa posisi perusahaan terletak pada titik (1.05,0.70). Untuk lebih jelasnya, posisi perusahaan pada SWOT diagram dapat dilihat pada gambar berikut.

(14)

PT. Angkasa Pura II berada pada kuadran 1 yakni situasi yang menguntungkan dimana perusahaan memiliki peluang dan kekuatan. Hal ini disebabkan PT. Angkasa Pura II merupakan perusahaan BUMN yang di danai pemerintah dan juga memonopoli pasar dalam pengelolaan bandar udara.

3.3.1.4 Concept of Operation Scenario (CONOPS)

Di bawah ini merupakan CONOPS dari proses bisnis pencatatan pendapatan dari pelayanan sisi udara di PT.Angkasa Pura II :

1. Pesawat akan di pandu dan di layani oleh ATS dalam layanan sisi udara.

2. ATS akan mengassist pesawat yang mengudara , kemudian ATS akan membuat catatan ATS berisi keterangan pelanggan berupa:

a. Maskapai

b. Jenis tipe pesawat c. Registrasi pesawat. d. Kota tujuan

e. Kota Asal tujuan

3. Dan juga ATS membuat catatan ATS dan menginput data pencatatan ATS tersebut kedalam sistem pencatatan ATS,dan catatan ATS diserahkan ke pada bag.Commercial 4. pelanggan yang di assist akan di pandu hingga sampai

(15)

untuk pendaratan pesawat, kemudian mentake over pada AMC saat pesawat memasuki areal parking.

5. AMC akan mengassist pesawat pada jalur parking dan menempatkan pesawat pada tempat parkir dan mencatat AMC sheet,penggunaan garbarata

6. Kemudian AMC akan menginput data layanan service apron(AMC sheet)dan menyerahkan kepada bagian ADP berupa:

a. Maskapai

b. Registrasi pesawat c. Arrival time d. Depature time e. Kota asal tujuan f. Kota tujuan g. Garbarata

7. Bag.Commercial menerima catatan ATS dan mengolah catatan ATS beserta Commercial Sheet dan di serahkan ke bagian ADP.

8. Bagian commercial melayani konsesi and Rent , changes and fees, setiap penumpang yang akan berangkat atau take off dikenakan biaya airpot tax sebanyak tarif yang berlaku yang tercatat dalam Commercial Sheet.

9. Kemudian bagian ADP(Admin Data Proses) membuat 3 rangkap invoice dan faktur bedasarkan data atau catatan yang masuk pada bagian ADP(Admin Data Proses).

(16)

10.Rangkap pertama diberikan pada bag.penagihan yang kemudian bagian penagihan akan menginput kedalam sistem penagihan ,kemudian sistem penagihan akan langsung otomatis berhubungan dengan sistem perusahaan pelanggan yang dimana pelanggan harus membayar tagihan sesuai dengan kontrak yang ada.

11.Rangkap ke2 diberikan kepada bagian akuntasi , dan data invoice dan faktur tersebut di input kedalam sistem accounting.

12.Rangkap ke3 diberikan kepada bagian fiskal atau pajak ,kemudian bagian fiskal akan memperhitungkan dan menginput data invoice dan faktur tersebut ke dalam sistem fiskal atau sistem pajak perusahaan.

13.Pelanggan akan menerima tagihan dari bagian penagihan dan melakukan pembayaran,

14.Kemudian bagian penagihan membuat bukti pembayaran 2 rangkap.

15.Rangkap pertama di berikan kepada pelanggan dan rangkap ke2 di berikan kepada bagian akuntasi

16.Bag.Akuntasi akan membuat laporan pendapatan berdasarkan bukti pembayaran dan invoice dan faktur. 17.Laporan keuangan diserahkan kepada Board of directur

(17)

3.3.1.5 Concept of Operation Diagram (CONOD)

CONOD diagram merupakan sebuah bentuk deskripsi tingkat tinggi grafis tentang bagaimana proses bisnis di perusahaan berlangsung, serta bagaimana fungsi organisasi baik itu secara keseluruhan maupun di daerah tertentu yang menarik. Berikut ini Proes bisnis pencatatan pendapatan pelayanan sisi udara:

(18)
(19)

3.3.1.6 Balanced Scorecard

Prinsip dasar dari balanced scorecard ini adalah titik pandang penilaian sebuah perusahaan hendaknya tidak hanya dilihat dari segi financial saja tetapi juga harus ditambahkan dengan ukuran-ukuran dari perspektif lainnya seperti tingkat kepuasan pelanggan, proses bisnis internal dan kemampuan melakukan inovasi.

GOAL

Strategic Objectives : Untuk menjadi perusahaan pengelolaan dan pelayanan kebandar udaraan terbaik.

Keuangan : Meningkatkan profit atau keuntungan dari pendapatan PT.Angkasa Pura II.

Pelanggan : Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

Bisnis internal :

- Mengintegrasikan proses bisnis -Mengurangi kesalahan

- SDM yang handal dan professional dalam bidangnya

Inovasi dan pertumbuhan :

- Memaksimalkan penggunaan SI/ IT - SDM yang berkualitas

(20)

- Layanan yang berkualitas

Balance Scorecard dari PT.Angkasa Pura II adalah

sebagai berikut : Perspekti f Tujuan strategi Ukuran strategi

Target Inisiatif / program / kebijakan Hasil yang di capai Kebutuha n sistem informasi Scor e Keuangan Meningkatka n laba atau keuntungan dari PT.Angkasa Pura II Peningkatan jumlah pelayanan service per tahun 100% Memberikan pelayanan terbaik dan kualitas

pelayanan sisi udara

85% TPS 85 Pelangga n Meningkatka n kepercayaan pelanggan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan Jumlah pelanggan tetap atau bertambah Peningkatan komunikasi dengan pelanggan 100% Menjaga kualitas pelayanan sisi udara terhadap pelanggan 80% CRM 80 Bisnis internal Mengintegra sikan proses bisnis Mengurangi kesalahan SDM yang handal dalam bidangnya masing-masing Kecepatan proses pencatatan pendapatan pelayanan sisi udara Masalah dalam proses pencatatan Aliran informasi yang baik dan lancar Kepuasan pelanggan dengan pelayanan 100% Menggunakan SI / TI yang di maksimalakan

Transaksi yang cepat

Adanya pelatihan kepada karyawan

(21)

Tabel 3.4 Balanced Scorecard PT.Angkasa Pura II

3.3.2 Product and Service

Level ke 2 pada EA framework ini bertujuan untuk mengidentifikasi produk dan pelayanan bisnis, dan kontribusi teknologi untuk mendukung proses-proses tersebut.Istilah “business service” digunakan untuk mengartikan proses-proses dan prosedur-prosedur yang memenuhi misi dan tujuan perusahaan.

Pada kantor cabang utama bandara soekarno hatta PT. Angkaasa Pura II mempunyai produk berupa layanan pengelolaan kebandar udaraan yang meliputi pelayanan seperti pelayanan pemanduan pesawat terbang, pengelolaan parking stand pesawat, dan penyewaan areal sisi udara bandara soekarno hatta.

3.3.2.1 Business Plan

Business Plan menjelaskan deskripsi mengenai fungsi-fungsi bisnis dan business overview yang digunakan untuk memenuhi strategic Inovasi dan pertumbu han(Learn ing and Growth) Memaksimal kan penggunaan SI / IT SDM yang berkualitas Kualitas dan kuantitas SDM Peng update an SI/TI dalam beberapa tahun 100% Menambah SI / IT pada perusahaan Memberikan pelatihan kepada karyawan 50% ERP 50

(22)

goals dan inisiatif perusahaan.Business Plan ini meliputi beberapa elemen antara lain :

3.3.2.1.1 Business Overview

PT. Angkasa Pura II adalah perusahaaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan dan pengelolaan Bandar udara. Pelayanan kebandar udaraan di golongkan kedalam 3 tipe pelayanan yaitu pelayanan sisi udara , sisi apron, dan layanan commercial.

Target perusahaan adalah operator-operator pesawat baik kargo maupun pesawat berpenumpang dan juga para penyewa-penyewa besar. PT. Angkasa Pura II merupakan perusahaan BUMN yang dimana mempunyai hubungan langsung dengan pemerintah beserta regulasi-regulasi nya.

3.3.2.1.2 Relationship Business Activity to Strategic Goals

Relationship business activity to strategic goals menjelaskan korelasi dan hubungan antara aktivitas bisnis yang berjalan dengan tujuan strategis perusahaan.

1. Mengutamakan kualitas pelayanan terhadap pelanggan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan agar perusahaan dapat bersaing dan menghasilkan layanan yang baik.

(23)

2. PT. Angkasa Pura II mengedepankan pelayanan pelanggan dan fasilitas umum,

3. PT. Angkasa Pura II menerima berbagai kritik dan saran yang membangun kami,agar perusahaan mengetahui apa yang jadi masalah dan demi terciptanya kepuasan pelanggan.

3.3.2.1.3 Organizational Structure

(24)

Berikut ini adalah uraian Tugas dan Tanggung Jawab dari masing-masing bagian dalam PT.Angkasa Pura II:

l. Kepala Cabang Utama

Memimpin penyelenggaraan tugas Kantor Cabang Utama dan melaksanakan tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direksi.

2. OIC (Officer In Charge)

Kelompok Petugas Operasional setingkat Kepala Divisi yang merupakan pelaksana non struktural dalam menanggulangi permasalahan operasional tingkat pertama di bandar udara, bertugas secara bergantian mengkoordinir kegiatan tersebut.

3. Bidang Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara

Mempunyai tugas melaksanakan tugas pengawasan operasi lalu lintas di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Divisi ATS (Air Traffic Service) Sistem dan informatika Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengolahan dan kegiatan pengoperasian lintas udara serta melaksanakan kegiatan-kegiatan penyusunan laporan lalu lintas udara.

(25)

• Divisi Pelayanan Sisi Udara

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan operasi sisi udara meliputi pengaturan dan penempatan parkir pesawat udara serta ketertiban lalu lintas orang, kendaraan, peralatan I daerah sisi udara dan pelayanan pengoperasian garbarata.

• Divisi Pelayanan Terminal dan Sisi Darat (AMC)

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan penyediaan rencana penerbangan, pelayanan informasi untuk pengguna jasa bandar udara, operasi pelayanan sisi darat, serta penyiapan, pengolahan, dan penyajian laporan tagihan dan statistik penerbangan.

6.Bidang Teknik Elektronika

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoprasian dan pemeliharaan telekomunikasi dan instrumen elektronika di Bandara Soekarno-Hatta.

• Divisi Teknik Informatika

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas dan perangkat lunak informatika bandara dan informatika perkantoran.

(26)

7. Bidang Teknik Listrik Mekanikal dan Peralatan

Mempunyai tugas dalam bidang kelistrikan ,peralatan, dan mekanikal di Bandar udara Soekarno-Hatta.

• Divisi Teknik Listrik

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas pembangkit dan jaringan listrik, penerangan mangan, gedung, jalan, parkir, dan visual aid serta fasilitas lain yang terkait.

• Divisi Teknik Mekanikal

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas mekanikal dan pengatur suhu serta fasilitas lain yang terkait.

8.Bidang Teknik Umum

Mempunyai tugas dalam pengoprasian fasilitas dan pemeliharaan fasilitas secara teknikal di Bandar udara Soekarno-Hatta.

• Divisi Teknik Landasan dan Lapangan

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian fasilitas dan pemeliharaan landasan, jalan, dan lapangan serta fasilitas lain yang terkait.

• Divisi Teknik Bangunan Terminal

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian fasilitas, pemeliharaan, serta

(27)

kebersihan bangunan terminal bandar udara dan fasilitas lain yang terkait.

• Divisi Teknik Bangunan Umum dan Tata Bandara

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian fasilitas dan pemeliharaan bangunan umum dan bangunan operasional, tata lingkungan dan pertainanan serta penyelenggaraan kegiatan higienis dan sanitasi serta fasilitas lain yang terkait.

9.Bidang Commercial

Mempunyai tugas dalam melaksanakan pengelolaan pendapatan penyewaan fasilitas non-aeronautika dan pendapatan konsesi.

• Divisi Pendapatan Sewa

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan pendapatan sewa bangunan dan lapangan, fasilitas jaringan dan pendapatan lain-lainnya. Serta mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan pendapatan konsesi.

10. Bidang Keuangan

Mempunyai tugas dalam melaksanakan pengelolaan akutansi , perpajakan , penyusunan laporan keuangan dan kegiatan operasional keuangan lainnya.

(28)

• Divisi Akuntansi

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan akuntansi, dan penyusunan laporan keuangan. Serta menyiapkan dan melaksanakan kegiatan penerimaan dan pembayaran, anggaran, serta pengelolaan administrasi keuangan.

• Divisi Penagihan

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan penagihan dan pengelolaan administrasi piutang.

11. Bidang Perlengkapan

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengadaan dan pendistribusiaan perlengkapan di Bandar Udara Soekarno-Hatta.

• Divisi Administrasi Perlengkapan

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan inventarisasi dan administrasi perlengkapan.

12. Bidang Kepegawaian

Mempunyai tugas untuk mengelola administrasi kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia di Bandar Udara Soekarno-Hatta.

(29)

• Divisi Administrasi Kepegawaian

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian termasuk tata usaha kepegawaian, penghasilan karyawan, dan kesejahteraan sosial.

• Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan penilaian kinerja karyawan, pelatihan, dan pengembangan karyawan.

13. Bidang Umum

Memiliki tugas untuk mempersiapkan dan melaksanakan semua kegiatan administrasi di Bandar Udara Soekarno-Hatta.

• Divisi Perjanjian dan Kerjasama

Mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan kegiatan administrasi perjanjian dan kerja sama. Mekanisme Perpajakan PPh Pasal 23 Pada Perusahaan PT. Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta adalah salah satu perusahaan yang melaksanakan kewajiban pajak, di mana PT. Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandar Udara Intemasional Soekarno-Hatta sebagai pemotong Pajak Penghasilan Pasal. 23 harus

(30)

melaksanakan kewajiban pajaknya tersebut sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

3.3.2.1.4 Market Outlook and Competitive Strategy

1. Peningkatan pelayanan kebandar udaraan yang di lakukan oleh perusahaan agar dapat menjadikan perusahaan menjadi perusahaan pelayanana dan pengelola Bandar udara yang baik sudah berkembang dengan pelayananya yang lebih baik dan tanggap.

2.Peningkatan kualitas dan kuantitas untuk menjaga kualitas pelayanan yang ada.

3.3.2.1.5 Business Cycle

(31)

Gambar diatas menunjukan proses bisnis dari perusahaan . ATS (Air Traffic Service) akan memandu dan melayani pelayanan sisi udara dan akan membuat catatan ATS . Setelah itu bagian ATS akan memberikan catatan ATS manual ke bag.Commercial dimana bag.Commercial bertugas melayani layanan commercial berupa penyewaan lahan ,areal,gedung , dan counter , setelah catatan ATS yang di berikan pada bag.commercial sudah diterima kemudian akan di berikan kepada bag.ADP (Admin Data Proses) beserta dengan Commercial sheet yang di buat oleh bag.commercial . AMC (Air Movement Control) melayani pelayanan sisi apron dan akan mencatat data-data yang ada dan di buat AMC sheet kemudian di serahkan ke bag.ADP. kemudian bag.ADP membuat faktur dan invoice bedasarkan catatan ATS, Commercial sheet dan AMC sheet , yang mana faktur dan invoice tersebut di buat 3 rangkap yang di berikan pada bag.penagihan, bag.akutansi, dan bag.fiskal.bag.penagihan mengirim tagihan kepada pelanggan dan menerima pembayaran dari pelanggan , kemudian bag.penagihan membaut bukti pembayaran 2 rangkap , rangkap pertama di berikan pada pelanggan dan rangkap kedua di berikan kepada bag.akutansi. lalu bag.akutansi membuat laporan pendapatan perbulan berdasarkan bukti pembayaran yang di dapat yang diserahkan kepada direktur.

(32)

3.3.2.2 Swim Lane Process Diagram

Swim Lane Process Diagram menggambarkan aktivitas dalam perusahaan yang sedang berjalan dari setiap bagian yang saling berkaitan.berikut Swim Lane dari proses Pelayanan dan pencatatan pendapatan layanan PT. Angkasa Pura II.

(33)
(34)

3.3.2.3 Business Process/Service Model

Business Process/Service Model akan menjelaskan tentang tingkatan aktivitas dari proses bisnis perusahaan dan hubungan antar aktivitasnya.berikut diagramnya:

1. IDEF-0 pada proses pelayanan dan pencatatan pendapatan layanan PT. Angkasa Pura II.

(35)

2. IDEF-0 pada proses pelayanan dan pencatatan pendapatan layanan PT. Angkasa Pura II.

(36)

3.3.2.4 Business Process/Product Matrix

Dari aktivitas pelayanan dan pencatatan pendapatan oleh perusahaan , perusahaan memiliki aktivitas yang saling berkesinambungan dengan bagian lainnya, Tabel berikut akan menerangkan Activity Matrix nya.

Tabel 3.5 Business Process/Product Matrix

3.3.2.5 Use Case Narrative and Diagram

Use Case Narrative and Diagram bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks, dan actor yang dibuat berdasarkan format UML untuk menunjukan interaksi antara sistem dan user.

ATS Comm ercial AMC Bag.AD P Bag.Akut ansi Bag.Pena gihan Bag.Fiskal Business Service Catatan ATS AT C AD AMC sheet AM AD Commercial Sheet C AD

Layanan Sisi Udara AT C

Layanan Sisi Apron AM

Layanan Commercial C

Invoice AK P F

(37)

3.3.2.5.1 Use Case Narrative

PT.Angkasa Pura 2 melayani pelayanan kebandar udaraan dari 3 bagian pelayanan , bagian ATS(Air Traffic Service) melayani pelayanan sisi udara bagian commercial akan melayani bagian pelayanan commercial seperti airport tax, sewa ruang dan tempat pada fasilitas bandara, dan AMC(Appron Movement Control) akan melayani pada sisi apron atau lapangan bandar udara.dari masing-masing bagian akan mencatat data-data pelayanan yang berupa catatan ATS, AMC sheet , dan Commercial sheet. Bedasarkan ke tiga catatan tersebut bagian ADP tersebut akan membuat invoice dan faktur yang akan di berikan ke pada tiga bagian yakni bagian penagihan, akutansi dan fiskal.

Bagian penagihan akan menagih total pembayaran yang harus dibayar oleh pelanggan. Pelanggan yang membayar akan di buat bukti pembayaran 2 rangkap dan 1 diserahkan kepada pelanggan dan 1 lagi diserahkan kepada bag. akutansi.

Bagian akutansi akan membuat laporan pendapatan berdasarkan dari invoice yang ada dan bukti pembayaran yang di berikan dari bagian penagihan tersebut.dan bagian fiskal akan mengurusi pembayaran pajak pendapatan perusahaan. Laporan pendapatan yang di buat oleh bag. akuntansi akan di berikan langsung kepada direktur.

(38)

3.3.2.5.2 Usecase Diagram

Gambar 3.7 Use case Sistem pelayanan sisi udara

(39)

Gambar 3.9 Use case pelayanan Commercial

(40)

3.3.3 Data and Information

Level ke tiga dari EA framework ini bertujuan untuk mendokumentasikan bagaimana informasi digunakan oleh perusahaan.

3.3.3.1 Logical Data Model

Model Data Entity-Relasionship (E-R) dibangun berdasarkan dari proses bisnis yang berjalan pada PT. Angkasa Pura II . Pada gambar 3.6 dijelaskan bahwa kumpulan dari objek yang disebut entity dan hubungan antar objek-objek tersebut digunakan untuk mengetahui struktur logik dari sebuah database secara grafik. Logical data model juga berguna dalam menunjukkan gambaran tentang apa saja yang berinteraksi pada setiap use case sistem informasi serata bagaimana behavior masing-masing objek pada interkasi tersebut.

(41)

Gambar 3.11 Logical Data Model

3.3.3.2 Object State Transition Diagram

Object State Transaction Diagram ini menggambarkan daur hidup dari sebuah objek di PT. Angkasa Pura II dari awal proses pelayanan hingga akhir proses pencatatan dan pembayaran tagihan pada pelanggan. Pada gambar 3.12 ini

(42)

menjelaskan rangkaian objek yang terjadi selama proses bisnis yang berjalan

(43)

3.3.3.3 Activity/Entity (CRUD) Matrix

Berikut ini entitas data yang dipengaruhi oleh aktivitas bisnisdalam sistem perusahaan.

Tabel 3.6 Tabel Activity/Entity (CRUD) Matrix Subjek Data Fungsi Bisnis Pe la n g g an C a ta ta n A T S A M C S h ee t C o m m e rc ia l S h ee t In v o ic e d a n F ak tu r B u k ti p em b a y ar a n L a p o ra n P e n d ap a ta n

Membuat catatan ATS C CRU

D

R

Membuat AMC sheet C CRU

D

R

Membuat Commercial sheet C CRU

D

R

Membuat invoice dan faktur R R R CRU

D Melunasi Pembayaran R

Membuat bukti pembayaran R CRU R

(44)

3.3.4 Systems and Applications

Level ke empat dari EA framework ini bertujuan untuk mendokumentasikan group dari information system. pada penggunaan System dan applications yang terdapat pada kantor cabang utama PT. Angkasa Pura II sekarang masih menggunakan penggunaan Microsoft office sebagai alat pencatatan pendapatan pelayanan, dan hardware yang masih standard yang terdapat dalam sub bab technology forecast.

3.3.4.1 System Communication Description

Bagaimana perusahaan mengkomunikasikan data dalam sistem pelayanan pencatatan pendapatan perusahaan yang sedang berjalan.

(45)

3.3.4.2 System Data Flow Diagram

Data Flow Diagram merupakan suatu bentuk atau model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional atau sebagai jaringan proses dan fungsi yang dihubungkan satu sama lain oleh suatu penghubung yang disebut alur data.

Berikut DFD dari sistem PT. Angkasa Pura II:

(46)
(47)

3.3.5 Networks and Infrastructure

Level ke lima dari EA framework ini bertujuan untuk mendokumentasikan infrastruktur perusahaan, aplikasi dan pemetaan area kerja para actor.

3.3.5.1 Network Connectivity Diagram

Jaringan Internet dan LAN di PT. Angkasa Pura II ini berguna untuk komunikasi dan keperluan informasi dengan jaringan komputer, agar setiap pekerjaan dapat selesai dengan mudah , cepat dan tepat . Jaringan computer diharakan mampu menghubungakan user yang satu dengan yang lain nya, dari satu provider internet dibagikan jaringan melalui router switch dan hub-hub yang ada pada bagian bagian yang terkoneksi ke dalam satu server fame.Selama ini PT. Angkasa Pura II memanfaatkan internet sebagai pengalir aliran data dan informasi.dapat di lihat pada gambar di bawah ini

(48)

Gambar 3.14 Network Connectivity Diagram

3.3.6 Security

Peranan IT Security di dalam program EA adalah sebagai penggambaran bagaimana solusi keamanan diarahkan sesuai dengan penggunaan nya.

3.3.6.1 Security and Privacy Plan

Di dalam aktivitas proses bisnis di perusahaan , dibutuhkan keamanaan terhadap lingkungan di dalam dan di luar perusahaan , baik keamanan data-data perusahaan secara fisik maupun digital. Perusahaan harus memiliki standar keamanan yang baik

(49)

agar perusahaan dapat terhindar dari segala macam ancaman yang ditujukan kepada data dan lingkungan perusahaan.

Berikut merupakan usaha keamanan yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II :

Keamanan Perusahaan 1. Dalam menjaga keamanan perusahaan selama 24 jam , PT. Angkasa Pura II telah di mengunakan security berstandar

internasional yang di sebar di setiap kantor dan terminal perusahaan

2. Untuk menghindari kemungkinan pencurian security melakukan pengecekan pada setiap barang dan alat-alat.

3. Setelah pekerjaan selesai dihimbau karyawan untuk mengunci ruanganya masing-masing.

4.Setiap ruangan yang penting di berikan kunci sindik jari.

5. Penggunaan CCTV di setiap wilayah yang vital dalam perusahaan

Keamanan Data Perusahaan 1. File –file perusahaan dapat

dimusnahkan atau di hapus apabila sudah melewati masa expired data 2. Komputer yang di akses diberikan otorisasi terhadap karyawan atau user yang akan log in atau menggunakan komputer,

(50)

3.3.7 Standards

Standar Teknologi Profil adalah daftar bisnis dan teknologi terkait yang diterima oleh perusahaan sebagai standar primer atau sekunder. Detail lebih lanjut dapat ditambahkan tentang jenis tertentu standar dan produk vendor.

3.3.7.1 Technology Forecast

Berikut ini teknologi yang digunakan oleh PT. Angkasa Pura II (persero) untuk menunjang proses bisnis perusahaan dari hardware dan software.

Jenis Keterangan Jumlah

Hardware Desktop computer Manager/Direktur 10 1. Processor Intel i5 2. Memory RAM 4GB 3. HDD WD 500gb Sata ready 4. Monitor LED 18”-21” 5. LAN card.

Desktop Computer Staff Divisi 300 1. Processor intel i5 2. Memory RAM 4GB 3. HDD WD 500gb Sata ready 4. Monitor LED 18”-21” 5. LAN card. 6. Switch Hub

Notebook Computer Manager

- Sony Vaio SVE11-115EG 1 Printer

(51)

HUB

-Switch hub 24 port 15

-Router 3

Software Keterangan

Microsoft windows 7 ultimate Semua bagian

Microsoft office 2003 Semua bagian

Winrar Semua bagian

Adobe Reader Semua bagian

Sistem Informasi AMC AMC

Sistem Informasi Commercial Commercial

Antivirus Semua divisi

Tabel 3.8 Tabel Technology Forecast

3.3.8 Workforce

Rencana tenaga kerja memberikan gambaran tingkat tinggi tentang bagaimana sumber daya manusia dikelola di seluruh perusahaan. rencana tenaga kerja termasuk strategi untuk mempekerjakan, retensi, dan pengembangan profesional di tingkat eksekutif manajemen, dan staf dari perusahaan.

3.3.8.1 Workforce Plan

PT. Angkasa Pura II memiliki 7 divisi yang saling terkait dalam pelayanan layanan sisi udara bandara Soekarno-Hatta yaitu ATS(Air Traffic Service),AMC(Appron Movement Control), Commercial, ADP(Admin Data Process), Akutansi, Penagihan, dan Fiskal. Dalam mencapai tujuan yang sama untuk memajukan

(52)

perusahaan, kinerja karyawan di perusahaan memiliki kerjasama yang baik.

PT. Angkasa Pura II mengelola 3 terminal bandara dimana disetiap terminal mempunyai bagian yang sama dengan terminal yang lainnya. Fungsi terminal 1 yaitu untuk penerbangan domestik atau dalam negeri dan terminal 2 untuk penerbangan internasional, juga terminal 3 digunakan untuk terminal keberangkatan jamaah haji Indonesia.

Didalam proses bisnis pencatatan pendapatan perusahaan yakni berasal dari pelayanan sisi udara ATS yang membuat dokumen catatan ATS yang berisi layanan yang di berikan tower terhadap maskapai atau perusahaan operator pesawat beserta charge biaya layanannya yang kemudian di berikan kepada bagian Commerial untuk di berikan kepada ADP beserta Commercial sheet yang berisi charge layanan fasilitas bandara seperti airport tax, biaya sewa perkantoran ,counter, dll. Kemudian AMC membuat catatan pelayanan sisi apron yang berisi data-data layanan maskapai yang masuk ke dalam apron bandara beserta biaya charge layanan apron lainnya yaitu AMC sheet. Kemudian bagian ADP membuat invoice dan faktur berdasarkan ketiga catatan tadi yaitu AMC sheet , catatan ATS , dan Commercial sheet yang di buat 3 rangkap dan diserahkan pada bagian akutansi ,bag.penagihan dan bagian fiskal.

Lalu bagian penagihan memberikan tagihan kepada pelanggan dan pelanggan membayar sesuai tagihan yang sesuai pada perusahaan,bag.penagihan membuat bukti pembayaran dan diserahkan

(53)

kepada pelanggan baik secara dokumen ataupun digital. Bedasarkan bukti pembayaran bag.akutansi membuat laporan pendapatan yang diserahkan kepada direktur untuk sebagai bahan penilaian kinerja dan evaluasi.

Cara perusahaan mendapatkan pelanggan yaitu pembuatan kontrak kerja sama antara pihak operator pesawat terbang baik penumpang atau kargo dan juga tenant atau penyewa fasilitas bandara yang berkaitan langsung dengan bagian kedinasan perhubungan lalu lintas udara.

Kompetensi tingkat manajemen

1. Operasional ( ATS ( Air Traffic Service) , AMC (Apron Movement Control), Commercial

Kompetensi yang dimiliki oleh manager bagian operasional yang membawahi unit AMC, ATS, dan Commercial pada PT. Angkasa Pura II seperti memberikan pelayanan terhadap pelayanan kebandar udaraan. Dalam memberikan pelayanan tugas manager bagian operasional telah dibantu dengan penggunaan teknologi informasi komputer dengan menggunakan aplikasi-aplikasi standard seperti micorsoft office yang biasa di gunakan untuk membantu dalam pembuatan laporan-laporan perusahaan. Selain itu bagian ATS dan AMC juga menguasai penggunaan aplikasi yang telah dibangun berdasarkan kebutuhan ( flight information system).

(54)

2. Keuangan

Kompetensi yang dimiliki oleh manager keuangan pada PT. Angkasa Pura II adalah mengatur, mengawasi, dan mengendalikan pembendaharaan keuangan perusahaan dengan penguasaan akutansi , pemenuhan tagihan pembayaran , dan perhitungan pajak pendapatan perusahaan. Dalam kegiatanya manager keuangan juga dibantu oleh teknologi informasi yang telah sesuai dengan aplikasi standard dan juga aplikasi yang terkait dengan keuangan dan akutansi.

3. Kompetensi pada Staff 1. Operasional

Kompetensi pada staff operasional harus dapat menjalankan tugas dan perintah dari manager operasional dalam hal pelayanan kebandar udaraan, pembuatan laporan layanan atau catatan layanan. Kompetensi dalam bidang teknologi informasi staff operasional telah menguasai penggunaan komputer dengan aplikasi-aplikasi standar (Microsoft office) dan juga aplikasi pendukung lainnya seperti flight information system.

2. Keuangan

Kompetensi yang dimiliki staff pada bagian keuangan adalah mengerti mengenai akutansi atas pencatatan pelayanan yang telah dilakukan , dapat membuat laporan berkala mengenai aktivitas perusahaan yang di bantu dengan penggunaan aplikasi Microsoft

(55)

office. Jadi secara tidak langsung staff keuangan harus memiliki integritas dan kedisplinan serta kejujuran dalam tugasnya.

4. Pelatihan dan sosialisasi.

PT. Angkasa Pura II mempunyai program pelatihan pada karyawan-karyawan nya yang biasa dilakukan, seperti:

1. Sosialisasi Keselamatan dalam bekerja

Program pelatihan dan sosialisasi yang ada pada PT. Angkasa Pura II adalah salah satunya mengadakan briefing atau sosialisasi mengenai keselamatan dalam bekerja minimal 1 kali dalam setahun. Hal tersebut dilakukan agar para karyawan patuh terhadap prosedur opersional kerja pada perusahaan.

2. Pelatihan terhadap keadaan darurat

Dalam program tanggapan terhadap keadaan darurat diberikan kepada seluruh karyawan yang ada pada PT. Angkasa Pura II sebanyak 2 kali dalam setahun, ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan mengenai apa yang dilakukan bila terjadi keadaan darurat.

3.3.8.2 Organizational Chart

Berikut ini adalah gambaran yang diberikan perusahaan mengenai alur perpanjangan dari proses yang mengalir dari fungsi area, fungsi, dan kemudian prosesnya. Pada table berikut menjelaskan bagaimana setiap fungsi pada fungsi area menjalankan proses bisnis yang ada di perusahaan.

(56)

No Fungsi Area Fungsi Bisnis Proses Bisnis Subjek Data 1. Direktur Pengambilan Keputusan Direktur akan melakukan pengambilan keputusan setelah melihat laporan-laporan untuk mengambil langkah selanjutnya • Laporan Pendapatan Pengevaluasian Direktur akan melakukan pengevaluasian berdasarkan laporan-laporan yang sudah dibuat. • Laporan aktifitas service • Karyawan 2. ATS Pembuatan catatan ATS

Mencatat layanan yang di berikan kepada pelanggan di sisi udara.

• Catatan ATS

Melayani pemanduan sisi

udara

ATS melakukan panduan sisi udara berdasarkan jadwal penerbangan yang ada.

• Permintaan service

3. AMC Pembuatan AMC

sheet

Mencatat Masuknya operator pesawat kedalam sisi apron dan layanan yang di gunakan.

(57)

4. Commercial Pembuatan Commercial Sheet Commercial membuat kontrak pelanggan penyewa fasilitas Bandar udara. • Commercial sheet 5. Bagian ADP Pembuatan Invoice dan Faktur

Bagian ADP membuat invoice dan faktur .

• Invoice dan faktur

6. Bagian Akutansi

Membuat laporan pendapatan

Bag .akutansi membuat pembukuan dan laporan pendapatan secara periodik. • Laporan pendapatan 7. Bagian penagihan Pelaksanaan tugas penagihan Melaksanakan penagihan kepada pelanggan. • Bukti pembayaran • Invoice dan faktur

8. Bag.fiskal Pembayaran pajak

Bag .fiskal melakukan pembayaran pajak bedasarkan jumlah pendapatan secara periodik. • Bukti pembayaran pajak • Membuat Laporan pajak

Gambar

Tabel 3.1 Tabel IFAS
Tabel 3.3 Tabel SWOT Matrix IFAS
Gambar 3.2 Concept of Operation Diagram
Tabel 3.4 Balanced Scorecard PT.Angkasa Pura II
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Dari hasil penelitian dan pengujian yang sudah dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil bahwa tingkat ketebalan tertinggi didapat pada campuran Varnish Galaxy HS 2800

Bila suhu ruangan lebih rendah dari suhu yang disetel : Pengeringan udara akan bekerja pada suhu yang disetel sedikit lebih rendah dari suhu ruangan.. Fungsi ini akan berhenti

1) Bentuk Kegiatan Magang. Bagian ini menjelaskan secara spesifik tentang bentuk/jenis/bidang kerja; termasuk tempat/bagian/unit kerja; dan peraturan kerja yang berlaku

Berdasarkan profil risiko klien, penulis menyusun skenario pengelolaan aset dengan perspektif tiga pilar wealth management.. Pada pilar pertama, proteksi kekayaan

Dengan ergonomi akan dapat meningkatkan produktivitas dan di isisi lain akan memberikan kenyamanan dan keamanan dalam bekerja sehingga karyawan bisa bekerja dengan

Berdasarkan hasil identifikasi faktor, aktor, sasaran dan kebijakan maka strategi pengembangan sistem produksi pupuk organik pada UPPO di Desa Bangunsari adalah pengelola UPPO bersama

Produk yang akan kami buat cocok dengan iklim relatif di Yogyakarta karena Iklim di Yogyakarta cenderung panas sehingga para penduduk akan sangat memerlukan minuman

Tujuan keperawatan untuk masalah defisit volume cairan adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, masalah teratasi dengan kriteria hasil