• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. diolah berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner yang di sebarkan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. diolah berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner yang di sebarkan."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Data dan Pembahasan

4.1.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Berikut adalah profil responden dan deskripsi data hasil pengamatan yang sudah diolah berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner yang di sebarkan.

Tabel 4.1 memberikan rincian karakteristik responden berdasarkan usia, pekerjaan orang tua, pengeluaran perbulan dan pendapatan orang tua.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik Kategori Jumlah Persen

<= 15 Tahun 0 0 16 Tahun 9 9,9 Usia 17 Tahun 72 79,1 18 Tahun 10 11 >= 19 Tahun 0 0 Total 91 100 Karyawan Swasta 44 48,3 Wiraswasta 19 20,9

Pekerjaan Orang Tua PNS 22 24,2

Buruh 1 1,1 Lain Lain 5 5,5 Total 91 100 < Rp 350.000 12 13,2 Rp 350.001 - RP 500.000 40 44 Pengeluaran Perbulan Rp 500.001 - RP 800.000 28 30,7 Rp 800.001 - RP 1.200.000 8 8,8 >Rp 1.200.000 3 3,3 Total 91 100

Karakteristik Kategori Jumlah Persen

< Rp 1.200.000 0 0

Rp 1.200.001 - Rp 3.000.000 11 12,1 Rp 3.00.001 - Rp 5.000.000 31 34 Pendapatan Orang Tua Rp 5.000.001 - Rp 8.500.000 22 24,2

(2)

Rp 8.500.001 - Rp 12.000.000 14 15,4

> Rp 12.000.001 13 14,3

Total 91 100

. Responden yang mengisi kuesioner sebanyak 91 orang terdiri dari 9 orang berusia 16 tahun, 72 orang berusia 17 tahun dan 10 orang berusia 18 tahun.

Dapat dilihat bahwa 48,3% orang tuanya berprofesi sebagai karyawan swasta, 20,9% berprofesi sebagai wiraswasta, 24,2% berprofesi sebagai Pegawai negeri sipil, Buruh 1,1% serta lain-lain sebesar 5,5%. Secara garis besar ekonomi responden tergolong sebagai golongan menengah ke atas, hal ini dapat dilihat dari pendapatan orang tua sebesar Rp 3.00.001 - Rp 5.000.000 sebanyak 34 % dan Rp 5.000.001 - Rp 8.500.000 sebesar 24,2%.

Tabel 4.2 Tabel Peminatan Jenjang Study Jenjang Study yang 

diminati  Jumlah  Persen 

D1  0     D2  0     D3  2  2,2  D4  0     S1  89  97,8  Total  91  100 

Tabel 4.2 menunjukan informasi bahwa 97,8 % responden berminat melanjutkan sekolahnya ke jenjang S1 sementara itu 2,2% melanjutkan sekolahnya ke jenjang D3.

Tabel 4.3 Tabel Peminatan Jurusan Perguruan Tinggi Jurusan Perguruan Tinggi Jumlah Persen

Perminyakan 3 3,3

Kedokteran 16 17,6

HI 5 5,5

IT 10 11

(3)

Psikolog 5 5,5 Design 9 9,9 Komunikasi 4 4,4 Teknik Industri 4 4,4 Bisinis 1 1,1 Management 3 3,3

Teknik Pangan dan Gizi 4 4,4 Teknik Elektro 2 2,2 Matematika 1 1,1 Perhotelan 1 1,1 Pertambangan 2 2,2 Farmasi 2 2,2 Ilmu Alam 1 1,1 Akuntansi 2 2,2 Bioporses 1 1,1 Kebidanan 1 1,1 Statistika 1 1,1 Kesehatan masyarakat 1 1,1 Sastra 1 1,1 Teknik Mesin 1 1,1 Teknik 1 1,1 Arsitektur 2 2,2 Hukum 1 1,1 Total  91  100 

Tabel 4.3 memberikan informasi bahwa peminatan terbanyak pada jurusan kedokteran sebesar 17,6%

Tabel 4.4 Tabel Peminatan Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi Jumlah Persen

UI 31 34 ITB 14 15,4 IPB 5 5,5 STAN 2 2,2 UGM 7 7,7 TRISAKTI 4 4,4 Universitas Padjajaran 3 3,3

(4)

Universitas Pelita Harapan 2 2,2 BINUS 2 2,2 STIS 1 1,1 Universitas Diponegoro 1 1,1 ATMAJAYA 1 1,1 Prasetya Mulya 1 1,1 UMN 3 3,3 Maranata 1 1,1 UNS 1 1,1 UPI 1 1,1 Universitas Cendrawasih 1 1,1 Luar Negeri 4 4,4 ITS 2 2,2 Universitas Brawijaya 1 1,1 UPN Veteran 1 1,1 STT Telkom 1 1,1 Universitas Parahyangan 1 1,1 Total 91 100

Tabel 4.4 menunjukan dalam bahwa peminatan terbanyak yaitu pada Universitas Indonesia sebesar 34% dan di ikuti oleh ITB sebesar 15,4%

4.2 Analisis Fishbein

Berikut hasil analisis Fishbein berdasarkan informasi yang diperoleh melalui kuesioner yang meliputi nilai kepentingan faktor, nilai kepercayaan faktor dan nilai sikap konsumen

(5)

Nilai kepentingan faktor menjelaskan faktor-faktor apa saja yang dianggap penting oleh responden dan nantinya bisa dilihat nilai dari masing-masing faktor yang menjelaskan seberapa penting faktor tesebut dimata responden

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa faktor kualitas pengajar memiliki nilai tertinggi. Hal ini membuktikan bahwa kualitas pengajar yang baik merupakan faktor utama dalam pemilihan Perguruan Tinggi Swasta diikuti oleh prospek lulusan, prospek lulusan yang baik sangat di pertimbangkan dalam pemilihan Perguruan Tinggi Swasta. Diketahui pula untuk faktor kepopuleran Perguruan Tinggi Swasta dan iklan/promosi yang dilakukan Perguruan Tinggi Swasta merupakan faktor yang paling diabaikan dalam proses pemilihan Perguruan Tinggi Swasta

Tabel 4.5 Nilai evaluasi kepentingan faktor PTS

Faktor

Evaluasi Kepentingan (ei)

Kualitas Pengajar 4,87

Prospek Lulusan 4,79

Pilihan Jurusan Beragam dan Tersedia 4,64

Fasilitas PTS 4,55 Akreditasi PTS 4,53 Biaya kuliah 4,41 Pelayanan Mahasiswa 4,34 Lokasi PTS 4,08 Kepopuleran PTS 4 Iklan / promosi 3,57

Berdasarkan informasi yang didapat, strategi pemasaran yang baik dapat dilakukan dengan cara memberikan image positif terhadap kualitas pengajar yang berkualitas dan prospek lulusan yang cemerlang.

(6)

4.2.2 Nilai Kepercayaan Faktor

Berdasarkan nilai tingkat kerpercayaan (bi) pada Lampiran 2 dapat di lihat bahwa Universitas BINUS hampir unggul di semua faktor kecuali faktor lokasi Perguruan Tinggi Swasta dan pilihan jurusan. Sementara itu responden percaya bahwa lokasi Universitas TRISAKTI merupakan lokasi yang paling strategis serta pilihan jurusan di Universitas TRISAKTI di percaya sebagai faktor penting dalam memilih Universitas TRISAKTI sebagai pilihan Perguruan Tinggi Swasta. Universitas ATMAJAYA memiliki nilai tinggi dalam faktor kualitas pengajar dan prospek lulus yang dianggap memiliki prospek lulusan yang baik, faktor inilah yang harus di optimalkan sebagai strategi marketing Universitas ATMAJAYA. Universitas BINUS memiliki nilai tinggi di semua aspek, namun faktor yang paling unggul mutlak di bidang Perguruan Tinggi Swasta lain adalah faktor iklan dan promosi, hal ini di percaya bahwa universitas BINUS sangat gencar melakukan promosi-promosi dan iklan-iklan kepada masyarakat.

Universitas Kristen Indonesia banyak disukai responden karena kualitas pengajar yang baik sementara itu Universitas Kristen Indonesia di anggap tidak memiliki iklan/promosi yang baik serta harga yang tidak disukai responden

Universitas Tarumanegara banyak disukai dikarenakan memiliki fasilitas yang sangat baik serta prospek lulusan yang baik namun pada faktor akreditasi Perguruan Tinggi Swasta di percaya responden bahwa akreditasi tidak di sukai

Universitas GUNADARMA dipercaya responden karena memiliki pilihan jurusan yang bergam dan tersedia namun masalah biaya tidak terlalu di sukai oleh banyak responden.

(7)

Tabel 4.6 Nilai Total Analisis Fishbein PTS Swasta Nilai Total Fishbein BINUS 173,97 TRISAKTI 169,78 ATMAJAYA 165,61 UNTAR 161,16 GUNADARMA 156,83 UKI 152,78

Berdasarkan perhitungan pada lampiran 2, didapatkan hasil yang dapat dilihat pada pada tabel 4.6 bahwa sikap konsumen untuk Universitas BINUS sebesar 173,97, ATMAJAYA sebesar 173,97, TRISAKTI 169,78, Universitas Tarumanegara sebesar 161,6 GUNADARMA sebesar 156,83 dan diikuti UKI sebesar 152,78 dengan kata lain dapat di simpulkan bahwa secara berurutan bahwa responden lebih menyukai Universitas BINUS, ATMAJAYA, TRISAKTI, Tarumanegara, GUNADARMA dan UKI.

4.3 Analisis Biplot

Analisis Biplot dilakukan terhadap data hasil nilai sikap konsumen responden terhadap faktor yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Swasta. Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 3.

Dari Gambar 4.1 dapat diperoleh informasi bahwa UKI dan GUNADARMA memiliki arah yang bertolak belakang secara signifikan dengan semua vektor variabel. Ini berarti menunjukan bahwa kedua Perguruan Tinggi Swasta tersebut mempunyai nilai terendah di banding dengan Perguruan Tinggi Swasta lain atau dapat dikatakan bahwa Perguruan Tinggi Swasta terlemah karena tidak ada satu pun vektor peubah yang mendekati atau mengarah ke kedua Perguruan Tinggi Swasta tersebut

(8)

namun UKI dan GUNADARMA di percaya oleh responden sebagai Perguruan Tinggi Swasta dengan biaya yang murah di banding Perguruan Tinggi Swasta lain

Dapat dilihat juga bahwa BINUS diposisikan oleh responden sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang memiliki nilai baik pada faktor pelyanan dan iklan/promosi. Responden berkeyakinan bahwa BINUS telah memiliki pelayanan yang memuaskan serta iklan/promosi yang gencar terhadap masyarakat. Dapat dilihat juga bahwa TRISAKTI dan ATMAJAYA memiliki kemiripan terhadap faktor kualitas pengajar dan lokasi yang dianggap strategis dimata responden, sementara itu UNTAR meskipun tidak memiliki posisi yang terlalu baik di semua faktor namun jarak yang dihasilkan tidak terlalu jauh sehingga keberadaan posisi terhadap faktor tidaklah terlalu buruk.

(9)

Ket 1 = TRISAKTI, 2 = ATMAJAYA, 3 = BINUS, 4 = UKI, 5 = UNTAR, 6 = GUNADARMA

V1 = Fasilitas PTS, V2 = Kualitas Pengajar, V3 = Pelayanan,

V4 = Prospek Lulusan, V5 = Kepopuleran PTS, V6 = Iklan/Promosi, V7 = Biaya Kuliah, V8 = Akreditasi, V9 = Lokasi, V10 = Jurusan

Berdasarkan pengelompokan atribut, terbentuk 2 kelompok atribut. Kelompok 1 terdiri dari faktor Fasilitas Perguruan Tinggi Swasta, pelayanan, kepopuleran Perguruan Tinggi Swasta dan iklan / promosi, kelompok kedua terdiri dari kualitas pengajar, prospek lulusan, biaya kuliah, akreditasi, lokasi dan pilihan jurusan yang beragam dan tersedia.

Berdasarkan kedekatan antar objek terbentuk 5 kondisi kelompok Perguruan Tinggi Swasta yaitu BINUS, UNTAR, GUNADARMA, UKI sedangkan TRISAKTI dan ATMAJAYA membentuk kelompok tersendiri

Korelasi positif terbesar terjadi antara faktor fasilitas Perguruan Tinggi Swasta dengan pelayanan mahasiswa. Hal ini terlihat dari arah garis yang sama membentuk sudut lancip antara faktor terebut. Uji korelasi antara peubah yang terdapat pada lampiran 4 menunjukan hal yang sama

(10)

4.4 Hasil Perancangan Layar

Tampilan layar pertama pada program ini dapat dilihat pada gambar 4.2. Pada layar terdapat menu bar File dan Exit

Gambar 4.2 Layar Awal Aplikasi

User dapat memilih menu File untuk memilih menu input data, setelah user memilih menu input data, aplikasi membawa user ke form pengisian kuesioner pertanyaan evaluasi.

(11)

Gambar 4.3 Layar Tampilan Pertanyaan Evaluasi

Gambar 4.3 menjelaskan user diberikan pilihan untuk menjawab form pertanyaan sesuai dengan jawaban yang dikehendaki dan kemudian informasi yang diterima disimpan aplikasi untuk di analisis

Setelah user selesai mengisi seluruh kuesioner pertanyaan evaluasi, aplikasi membawa user ke form pengisian kuesioner pertanyaan Believe. Gambar 4.4 menjelaskan user diberikan pilihan untuk menjawab form pertanyaan sesuai dengan jawaban yang dikehendaki dan kemudian informasi yang diterima disimpan aplikasi untuk di analisis

(12)

Gambar 4.4 Layar Tampilan Pertanyaan Believe

Setelah menekan tombol save, Gambar 4.5 menunjukan aplikasi membawa user ke layar pilihan untuk melihat analisis atau masukan input lagi terhadap kuesioner

(13)

Gambar 4.6 Layar Tampilan Hasil Fishbein

Gambar 4.6 merupakan layar tampilan hasil dari analisis Fishbein, layar ini menampilkan tabel frekuensi evaluasi atribut dan hasil analisis sikap multi atribut Fishbein secara keseluruhan

(14)

Gambar4.7 Layar Tampilan Hasil Tabel Biplot

Gambar 4.7 merupakan layar tampilan hasil tabel dari analisis Biplot, layar ini menampilkan tabel hasil analisis sikap multi atribut Biplot secara keseluruhan

(15)

Gambar 4.8 Layar Tampilan Hasil Analisis Biplot

Gambar 4.8 merupakan layar tampilan hasil analisis biplot, ini merupakan tampilan akhir dari program analisis metode Fishbein dan Biplot

4.5 Evaluasi

4.5.1 Evaluasi Hasil Analisis Data

Secara prioritas, Perguruan Tinggi Swasta belum menjadi pilihan utama dalam memilih Perguruan Tinggi yang di minati, Perguruan Tiinggi Negeri masih menjadi favorit bagi pilihan untuk melanjutkan study.

(16)

Berdasarkan nilai evaluasi kepentingan dapat di urutkan faktor-faktor apa saja yang menjadi prioritas untuk pemilihan Perguruan Tinggi Swasta , yaitu :

1.Kualitas Pengajar 2.Prospek Lulusan

3. Pilihan Jurusan yang Bergam dan Tersedia 4. Fasilitas Perguruan Tinggi Swasta

5. Akreditasi Perguruan Tinggi Swasta 6. Biaya Kuliah

7. Pelayanan Mahasiswa

8. Lokasi Perguruan Tinggi Swasta

9. Kepopuleran Perguuruan Tingggi Swasta

10. Iklan / Promosi yang dilakukan Perguruan Tinggi Swasta

Berdasarkan nilai sikap konsumen dapat dilihat urutan Perguruan Tinggi Swasta yang di sukai oleh responden, beriku urutannya:

1. BINUS 2. TRISAKTI 3. ATMAJAYA 4. UNTAR 5. GUNADARMA 6. UKI

Berdasarkan analasis Biplot dapat di lihat pengelompokan-pengelompokan tiap faktor-faktor yang ada terbentuk menjadi 2 kelompok atribut. Kelompok 1 terdiri dari faktor Fasilitas Perguruan Tingi Swasta, pelayanan, kepopuleran Perguruan Tinggi Swasta dan iklan / promosi, kelompok kedua terdiri dari kualitas pengajar,

(17)

prospek lulusan, biaya kuliah akreditasi, lokasi dan pilihan jurusan yang beragam dan tersedia.

Berdasarkan kedekatan antar objek terbentuk 5 kondisi kelompok Perguruan Tinggi Swasta yaitu BINUS, UNTAR, GUNADARMA, UKI sedangkan TRISAKTI dan ATMAJAYA membentuk kelompok tersendiri.

4.5.2 Evaluasi Aplikasi

Aplikasi ini digunakan untuk mengolah data sikap dan faktor pemilihan Perguruan Tinggi Swasta. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan Perguruan Tinggi Swasta adalah kualitas pengajar, prospek lulusan, pilihan jurusan yang beragam dan tersedia, fasilitas Perguruan Tinggi Swasta, akreditasi Perguruan Tinggi Swasta, biaya kuliah, pelayanan mahasiswa, lokasi Perguruan Tinggi Swasta, kepopuleran Perguuruan Tingggi Swasta, iklan / promosi yang dilakukan Perguruan Tinggi Swasta

Hasil analisis akan ditampilkan secara lengkap yang meliputi tabel evaluasi atribut, tabel hasil analisis Fishbein, tabel analisis Biplot dan Biplot

Kelebihan yang dimiliki aplikasi ini adalah :

- Penginputan data berbentuk kuesioner sehingga mempemudah pengguna - Menampilkan data lengkap mengenai hasil pemrosesan analisis Fishbein

dan Biplot

Keterbatasan yang dimiliki aplikasi ini adalah :

- Jika informasi responden berjumlah banayak maka memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses prnginputan data

- Jika data yang akan diolah sangat berjumlah sangat besar, pengolahan akan memakan waktu yang cukup lama

(18)

Gambar

Tabel 4.1 memberikan rincian karakteristik responden berdasarkan usia,  pekerjaan orang tua, pengeluaran perbulan dan pendapatan orang tua
Tabel 4.2 menunjukan informasi bahwa 97,8 % responden berminat melanjutkan  sekolahnya ke jenjang S1 sementara itu 2,2% melanjutkan sekolahnya ke jenjang D3
Tabel 4.3 memberikan informasi bahwa peminatan terbanyak pada jurusan  kedokteran sebesar 17,6%
Tabel 4.4 menunjukan dalam bahwa peminatan terbanyak yaitu pada Universitas  Indonesia sebesar 34% dan di ikuti oleh ITB sebesar 15,4%
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jl. Penelitian ini bertujuan untuk menghetahui sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut, daerah penangkapan ikan dengan alat tangkap mini purse seine, dan hasil

dapat disebut meninggal dunia jika dapat dibuktikan dengan tanpa diperlukan dengan putusan hakim maka harta yang ditinggalkan tersebut dapat dibagikan kepada para

Secara kronologis (menurut urutan waktu), masa bayi berlangsung sejak seorang individu manusia dilahirkan dari rahim ibunya sampai berusia sekitar setahun. Sedangkan masa kanak- kanak

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Dengan mempertimbangkan pilihan-pilihan adaptasi yang dikembangkan PDAM dan pemangku kepentingan, IUWASH juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan aksi-aksi adaptasi

Penegakan s Penegakan sanksi anksi pidana pidana pada pasal 157 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan pada pasal 157 Undang-Undang Nomor 1 Tahun

Ayam pedaging yang dipelihara pada ketinggian tempat 300 m diatas permukaan laut (A2) menghasilk- an prosentase lemak sebesar 36,44% (tabel 3), sedang- kan pada ayam pedaging

Pada pengamatan 2 MSA, perlakuan jarak tanam terhadap bobot kering gulma Adropogon aciculata terlihat bahwa hasilnya tidak berbeda nyata.. Hasanuddin