Istri
Baru
Gede
(
Kumpulan
Cerpen
Islami
Pembangun
Cita
&
Cinta
)
Hatta
Syamsuddin
PRANIKAH
KAJIAN
PRA
NIKAH
e-book
51
ROH
CeNTER
Mengkaji-menginspIrasJ-memotlvasI
Judul
:
Istri
Baru
Gede
(Kumpulan
Cerpen
IslamiPembangun
Cita&
Cinta)Penulis:
Hatta
Syamsuddin
Penerbit
:
KAJIAN
PRA NIKAH ebook
wvyw.kajianpranilcah.blogspot.com
www.hattasyamsuddin.blogspot.com
Ramadhan
1430
H,September 2009
Kalam
Ilahi"
Demi
kuda
perangyang
berlarikencangdengan
terengah-engahDan
kuda
yang
mencetuskanapidengan
pukulan (kukukakinya)Dan
kudayang
menyerang dengan
tiba-tiba diwaktu pagiMaka
iamenerbangkan debu
Dan
menyerbu
ke tengahkumpulan
musuh
"(QS
Al-Aadiyat 1-4)teruntuk
orang-orang
yang
termahal
:
bapak dan
ibu
dalam
doa-doa
tercurahkan
anak dan
istrikudalam
sabar penantian
saudaraku
daiam kebersamaan
tak terlupakan
para
guru,ustad
dan
murobby
daiam
mewarnai
hidup
para
ikhwan
dan
akhwat
daiam
teguhnya perjuangan
untuk
mereka
semua
Seuntai
Pengantar
&
UcapanTerima
Kasih
Alhamdulillah, selaksa lantunansyukurtakjenuh kita panjatkan kehadiratAllah
Azza
wa
ja11a. Selanjutnya sholawatdan salam semoga senantiastercurah padajunjungan kita Rasulullah SAW, begitu pula dengan para sahabat, keluarga serta
penerus risalahnya hingga hari akhir nanti
Karya yangdihadapan pembaca saatini, sebenarnya adalah kumpulancerpen
yang pernahsaya tulis sekitar lima hingga
enam
tahun lalu, pada saatsaya tengah menyelesaikanstudi saya di Sudan. Beberapa diantaranya pernah mendapatpenghargaansebagai pemenang lomba penulisan cerpen Islami di kalangan mahasiswa
Indonesia di Sudan. Sebagian yanglainnya terpendam begitu sajadi sela-selafile-file
lainnya , bertahun-tahuntanpa ada yang menyapa. Alhamudillah, setelah berkenalan
cukup intensifdengan internet, lalu mengenal banyak komunitas dan mendapat
banyak sahabat, akhirnya terlintas niatan untuk mempublikasikan tulisan-tulisan
sederhanan ini agardapat bermanfaat bagi yang lainnya, meski hanya dalam bentuk
e-booksaja.
Apapun, atasterbitnya karya hatiyangsederhana ini - terlepasdari segala
khilafdan kekurangan didalamnya- penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada sosok-sosokterbaikdantermahal yangmewarnai sejarah hidup penulis, juga
membantu
dan mendukung studi penulis, hinggaAllahSWT
memberikan kemudahan:Jazakumullah khoironkotsiro
, atas dukungan, nasihatdan doa untuk penulis selama
ini. Tidakberwarna hidup ini tanpa sapa, senyum, nasihat dan doa dari antum sekalian.
Akhirnya, segala masukan kritikdan saranan selalu kami nantikan, agaryang
benaritu menjadi lebih benar, sementarayang salah dan khilafmenjadi lurus kembali.
Sesungguhnya proses pembelajaran ini masih akanterasa sangat panjang. Semoga Anda salah satuyang berperan didalamnya. Segala kritikdan saran, bisa dikirimvia
imel ke alamat sirohcenter@gmail.com
In uriiduilla al-islah ma-istato'tu,
wa
maa
taufiqiyillabiIlahi. 'AlaihitawakkaItuwa
ilaihiuniib.Wa
akhiruda'wanaa aniIhamdulillahirobbil 'alamiinIstri Baru
Gede
"
Wow
!
Aku
masih cantik ! Hari ini kau lahir kembaliAnita ! Selamat tinggal si imutrambutkepangdua. Selamat tinggal bando tweetykesayangan, bye..byee..Anita, mahasiswi
yang
baru setahun kuliah itu tersenyum bangga. Iamendapati
bayangannya
dalam
cerminbegitumemukau.
Jilbab biru mungil itumelingkarilehernya
dengan
tepat.Dipadu dengan
blus birumuda
panjangdan
celana jeans
yang
senadadengan
warna
jilbabnya ! Iabukan
lagi gadis korbanmode
ala amrik. Meskitumpukan
majalah Gadis, Aneka, plus koleksialbum
penyanyi favotitnya
semacam
Mariah Careydan
BryanAdam,
masih rapimemenuhi
rakbukunya.Beberapa saat berlalu, Anita masih
tersenyum-senyum
didepan
cermin.Siang ini ia akan lolos dari kejarah Ipunk . Dia pasti terkecoh
dengan
penampilan baru Anita. Biasanya,
temen
sahi jurusannya itu paling rajinmenarik-narik
kepang rambut
Anita. AlasanIpunksimpel, dia inget kegagahan Zorro saatmenarik talikudanya
!Anita juga
membayangkan
bagaimana
reaksiMbak
Hana
saatketemu
dengannya
nanti.Mbak
Hana
pasti akan tersenyum puas, pikir Anita. Diayang
selama inirajin
memprovokasi
Anitauntukmemakai
jilbab." Tapi
Mbak,
Rambut
indah Anita nantigimana
? sayangkan kaloditutup begitu aja.
Udah
susah-susah kita ngerawatnya ...? ", kilah Anita suatketika. Saat
Mbak
Hana
memberi
nasehatuntukmenutupi
rambutnya."
Lha
justru ituyang
harus ditutup dek.,rambut kan
termasuk aurat" Auratapaan sihkak ? kenapaharus dijaga ? "
" Aurat hih
yang
paling suka bikinmata
paracowok
pada
mlotot! dari
ujung
rambut
sampai ujung kaki. Kecualitelapak tangandan
wajah !. Aurat itumilikkita
yang
berharga,masak
kita obralbegituajadijalanan."" Oooo.
...kaloaurat,kita
umpetin
buatsiapaMbak
?"
" Jelas buat suami Anita nanti ! Ngerti
kan
adikku sayang ? Anitakebayang gak kalau suami Anita nanti, misalnya, dia suka melototin aurat
wanita ?? Nah, kita pasti gak seneng kan.
Makanya
sebagai wanita kita juga musti tutup aurat, supayanggak banyak
calon-calon suami kitayang
jelalatanmatanya
nanti "" Oo.. begitu ya mbak, Anita jelas pengin suami Anita nanti
yang
sukanunduk-nunduk
kalo jalan,yang
matanya
nggak
jelalatan, persisBang
Heru,abang
kandungku
tercinta !"
Anita akhirnya
menyerah
juga. Apalagi saat Heru, abangkandungnya
yang
juga aktivis masjid dikampus,
menghadiahi Anita selembar jilbabyang
mungil. Anita
memang
masihbelepotan kalau harus pakaijilbabyang
lebar.Mata
Anita masih berbinar lebar saatHeru
masuk
ke kamarnya.Abangnya
menyapa
dengan
haru .Waw..
Subhanaallah, bidadari kecilku sekarang begitubersahaja...apalagi kalau celana jeansnya di ganti rok panjang
yang
dikasihMbak
Hana
kemariin.."Heru
menggoda
adik satu-satunyaitu." Ah,
Bang
Heru.. ada saatnyadeh
Nita pakeRok
panjang, atau jubahsekalian kayak
Mbak
Hana. Sekarang Nitamau
enjoy dulu pake jilbabdan
yang
inikan
belum lama
Nita belinya..Gak
papa
tohKak
? ", timpal Nita manja."
Gak
papa, tapi jangan kelamaan pake jeansnya.. bisa telat nikah nantihiiii "
" Telat
Nikah
? yee..apahubungannya...
"
Mendengar
kata nikah, Anita tersenyumlucu.Abangnya
memang
seringkampanye
nikah dini didepan
bapak-ibu mereka. Tapi bagi Nita,yang
barusetahun melepas baju seragamnya, kata nikah masih sangat asing.
Namun
iamasihingetbenarpesan
Mbak
Hana," dik Nita kalau
mau
nikah,nggak
perlutungguMbak
Hana
yach ? Tapi syaratnya, harus cari calon suamiyang
sholeh, rajin sholat, rajin ngaji, aktifismasjiddiutamakan, trusbla..bla...."
Panjang lebar
Mbak
Hana
menasehati Anita tentang calon suamiyang
ideal.
Mendadak
hati Anitateringat sebuah sosok seniornyayang
dikaguminya beberapahariini."
Mungkin
nggak
ya akuyang
slebor inijadiistrinyananti", tanya Anitadalam
hati,penuh
semangat.Namun
buru-buru Anita tersadar, ia tidakmau
jadi
pungguk
yang
merindukan
bulan. Lagian, menurutnya.Mbak
Hana
jelaslebih serasijikadipasangkan
dengan
sosokyang
dikaguminya itu.Sudut ruang
ICU rumah
sakitislamitutampak
lenggang.Hanya
sesekalisatu
dua
perawat lewatmenyapu
pandangan. Anitadan
Heru
duduk
terpekurini airmatanya tak pernah berhenti terisak.
Heru
terlihat lebih tabah,mushaf
AlQuran
di tangannyamembantu
pikirannyatertatalebihjernih.Mereka
berdua sedihdan
bingung. Siang tadi.Pak
Hendra, ayahmereka
tercintamasuk
rumah
sakit. Penyakit jantungkoronernyakambuh,
dan
harus segera di operasi. Padahal, ayah
mereka sudah lama
juga menderitadiabetes. Kata dokter,
kemungkinan
sembuh
paska operasi bagi penderiatadiabetessangatkecil.
Namun
yang
membuat
mereka
bingungbukan
cuma
pernyataan doktertersebut.
Ayah
mereka
tercinta, saatsiuman
beberapajam
yang
lalu,mempunyai
sebuah permintaan terahiryang
sangatmembingungkan
mereka
semua.
Ibu..
Bapak
ngerasa penyakitbapak
sudah sangat parah,mungkin
sebentarlagiBapak
akan meninggalkan ibudan
anak-anak semua.Sebelum
Bapak
pergi,bapak
ada satu permintaan... ", bisikPak
Hendra pada
istrinya, pelandan
lemah.
"
Apa
pak,ucapkan
permintaan Bapak, sayadan
anak-anak pasti akan memenuhinya...Apa
yang
bapak
inginkan ...",jawabbu
Hendra dengan
suaraterisak.
Matanya
lembab berkaca-kaca.Sebelum
meninggal.Bapak
inginmenikahkan
Anita terlebih dahulu.Bapak
ingin melihat Anita menikah, di dampingi suaminya, siapapun dia.Anita anak
perempuan
kita sahi-satunya,bapak
belum
tenang jika iabelum
menikah.
Bukankah
ini perintahagama
bagi setiap ayah, untukmenikahkan
putrinya Bu..? ",
Pak
Hendra
menjelaskan permintaan terakhirnya.Wajahnya
. Anita
dan
Heru
bingung, esok lusa ayahnya akan dioperasi. Berartisebelum itu, Anita harus
sudah
nikah, sebagaimana permintaan terakhirayahandanya
tercinta. Anita sangat inginmembahagiakan
ayahnya, tapimungkinkah
? Iabelum
punya gambaran
tentang pernikahan,rumah
tangga,bagaimana
menjadi istriyang
baik, ataubahkan bagaimana
ketika hamildan
harusmenjadi seorangibu ?.
Hiii..Anita
menutup
wajahnyapenuh
kengerian. Terbayangejekannakal kakaknya, Heru, saat iamencoba
bikin eksperimen telor dadar di dapur. Hasilnya sudah bisa ditebak, gosong. Telur dadar 'afrika' bikinan Anita harusdikorbankan untuk
menemani
sisa-sisasampah
di tempatpembuangan.
Terbayang pula koleksi boneka barbienya
yang
menggunung, komik-komik
petualangan Tintin, Asterix,
Lucky
Luke, sampai Sailormoonyang
tersimpanrapi di perpustakaanmininya.
Haruskah
iamengucapkan
selamat tinggalpada
semua
harta karunnya itu ?.Belum
lagidengan
boneka gorilla setengah meter,hadiah dari
pamannya
yang
S2 di Aussie.Apakah
suaminyanggak
cemburu
kalauharusseranjang bertiga
dengan
gorilla ?Satu pertanyaan
yang
harus di jawab lagi ,dengan
siapa Anita akanmenikah
?Bu
Hendra, Heru,dan
Anita sendiri tentu kalang kabutdengan
permintaan
mendesak
dariPak
Hendra, orangyang
palingmereka
cintai.Bagaimana
dengan
mantan
pacar Anita ?Wow
! jumlahnya selusin!
Untuk
menyeleksinya
pun
diperlukanwaktu
lebih dari seminggu. Itu berartiterlambat,karena
waktu
operasi tinggal esok lusa.Di luar
kamar
perawatan,bu
Hendra
dan kedua
anaknya masihmembahas
masalah pelik ini. Pernikahanbukan
urusan sembarangan. Susah"
Bagaimana
jikadengan
Roni,mantanmu
saat barumasuk
SMU
dulu ?Surat-surat cintanya
kan
masihkamu
simpen
rapi dilemarimu
kan
? Ituberartikamu
masih cinta yasama
dia. Lagi pula,ayahmu
kan
nggak
mempermasalahkan dengan
siapa.Yang
pentingkamu
nikah besok lusa ! ",bu
Hendra
mulaimengusulkan
sebuahnama
dimasa
laluAnita."
Apaa
? Ronimah
?Nggak
mau.
Dia tuh masih anakmama
banget.Jangankan nikah, tidur aja masih susah sebelum dinina bobokin
sama
mamanya
..",Anita
memrotes
usulanmamanya.
"Ya
udah, kalau gitusama
Mas
Bayu
aja ya, putranyapak
dhemu
yang
di Jogja. Dia
kan
baru lulus kuliah, sekarangmungkin
udah
kerja diperusahaannya
pak
Dhe.Orangnya
simpatik lho, ramah, khas orang kratonandeh
! ",Bu
Hendra
mempromosikan
putra tertuakakaknyayang
diJogja."
Mas
Bayu
?Ogah
mah, Nita masih dendam.,waktu
kecilkan
Nitapernah diketapel
sama
dia. Lagian, terlalubanyak
perbedaanya mah, Nitakan
suka pop, kalau
mas
Bayu
dari dulukan
penggemar
kroncong !Belum
lagikalau adaacara-acara dikraton,
nggak
mungkin
kan
putri cantikmu inidisuruhpakaijarit
dan
kebaya khas pesinden ?Norak
banget Mah...pokoknya
enggakdeh
! ", Anitateguhmenolak
tawaranibunya.Bu
Hendro
menyerah, giliranHeru
mencoba memberi
solusi. Tapi iajuga kehabisan ide.
Teman-temannya
di masjid ?Mana
mungkin
mereka mau.
Melihat
cewek
berjilbab seleher sajamereka sudah
apatis,bagaimana
lagi jikadi
tambah
dengan
celana jeans !. Merasa putus asa, iseng-isengHeru
menawarkan
teman
sejurusannya." Nita, berminat
nggak
sama
siAnjas,temen
sekelaskakak!
Bola
mata
Anita sempat melebar.Mungkin
ia merasa tidak menginjakbumi
lagi."
Waaaw,
yang
benerKak
?Nggak kuku
deh
! Anjasmara sang
Pangeran
Kampus
yang
pemain
sinetron itukan
? Horee...mau
doong
! Siapatahu Nita juga bisa
nebeng
tenar, itung-itung investasipengalaman
buat jadibintang film kaan. Eh..tapi... "
" Tapi apaNita ? ",
kakaknya
bertanyaheran." Tapi apa
mungkin
kak ? Anjaskan
dijaga ketatsama
tiga bidadarinyayang
cantik-cantik.Mana
mungkin
Nita bisamenang
bersaingdengan mereka
yang
serba lebihdan
wah.Ogah
ah, Nitanggak
mau
kalah secaramemalukan.
//
Permasalahan
belum
usai, Anita masihgamang
menentukan
pilihan.Tak
adayang
diminati darinama-nama
yang
ditawarkanmamah
dan
abangnya.
Sampai
akhirnya Anita berterus terang tentang sosokyang
dikaguminya itu.
"
Bang
Heru, bolehnggak
Anita terus terang. Anita sebenarnya sukasama temennya
mas
Heru....eeng...", agakmalu-malu
Anitamengungkapkan
perasaannya.
"
Temen
mas
Heru, siapa?
yang
dimana
? dikampus, diBEM,
atauyang
di masjid
Kampus
? Boleh..boleh, sebutinaja Nita.Abang
pasti akan melobinyasekuattenaga. Ini
demi papa kan
? ".Heru
terusmembujuk
adik tersayangnya." Kalau boleh milih, eeng... Anita
mau
nikahsama Bang
Harun,temen
suka nunduk,
yang pekan
kemarin ngisi di kajianmuslimah
kampus
itu lhokak !",panjang lebarAnita
menyebutkan
ciri-cirisosokyang
dikaguminya itu.Kini giliran
Heru
yang
terperangah hebat. Ibunya tentu lebih merasaheran lagi. Siapapula
yang
dikagumiputri satu-satunya itu."
Maksud
Nita,Harun
Rasyid ? KetuaMasjidKampus
yang
asalPadang
itu?Apa
kakaknggak
salahdenger ? "" Bener Kak, Nita
mau
kok
jadiistriBang
Harun.Emang
kenapaKak
? ", tanya Anita polos.
Yang
ditanyadiam
tak bersuara. PikiranHeru
semakin pusing. Ia sangat kenal dekatdengan
sosokyang
dikagumi adiknya itu. Tapimungkinkah
?Harun
Rasyid, Ketua MasjidKampus
yang
hafal 15 juz Quran,yang
bertahun-tahun
malang
melintang di belantaradakwah
kampus,
bersandingdengan
Anita, adiknya
yang
baruseminggu
memakai
jilbabdan
baru lancar baca juzamma
?Semoga
masih adaharapan, bisikHeru
dalam
hati. Atasnama ukhuwah
dan
persahabatanHeru
akanmeminta
Harun
Rasyid menjadi adik iparnya.Meski itu
tampak
sulit bagi Heru.. Baru sepekan lalu iamendengar
dariseorang temannya, ada seorang
akhwat
tingkat akhiryang
nekat 'melamar' ketua masjidkampus
itu, tapiolehHarun
lamaranitu ditolaknyadengan
halus.Akhwat
tingkat akhir sajadi tolak, lalubagaimana
dengan
Anita, adiknyayang
slebor ?
Pagi harinya, di
temaram
hangat pekarangan masjidkampus,
Heru
memberanikan
diri untuk bertemuHarun
Rasyid. Ia berharap sahabatnya itu"
Apa
?menikah dengan
adikantum
? Besok pagi ?Antum
nggak
sedang bercanda
kan
Her
?",Harun
terperanjatdengan
permintaan anehsahabatnya.
" Please Akhi, tolong lah
kami
sekeluarga.Antum
tahupermasalahannya
memang
begitumendesak
... Anita sendiriyang
menyebut
nama
antum.Diamau
antum
jadisuaminya
Wajah
Heru
terlihat memelas.Harun
jugamulai berkeringat." Tapi Her, skripsiku
kan
belum
selesai, aku jugabelum
bilangsama
ortuku di
kampung, belum
lagi ustadzHamzah,
baru kemarin ana ditanyasama
beliau soal nikah.Dan
anamenjawab belum
siap,bagaimana
mungkin
sekarang ana
mau
minta izin soal nikahsama
beliau ? Her..nggak
mungkin
Her... "
Heru
masih gigih, iabelum
menyerah. Berbagai alasandan
bujukan iatawarkan
pada
sahabatnya itu, agar bersedia menikahi adik kecilnya.Sampai
akhirnya
Harun
terpaksa menyerah."
Aku
akan sholatistikhorohmalam
ini.... Besokpagi keputusannya. Inikarena
antum
sahabat dekatkuHer..."
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Hari baru menjelang, keesokan harinya, pernikahan
yang
sederhanadilaksanakan.
Tak banyak
tamu yang
datang, mengingat ruangan perawatancukup
sempitmenampung
banyak
orang.Syahdu
memang,
Anita menangisterisak, apalagimengingat penyakit ayahnya
yang hampir
divonis dokter susahdisembuhkan.
Orang
tuaHarun
jelas tak bisa datang,mereka hanya
menelpon
Pekan
demi
pekan
berlalu. Kondisipak
Hendra
paska operasiberangsur-angsur
membaik.
Kata dokter ini kasusyang
sangat jarang terjadi,bisa dibilang sebagai anugerah Allah bagi keluarga
Pak
Hendra. Tentu sajasemua
menyambut
gembira. Tapi tidakdengan
Heru
dan
Anita, keluarga barumereka
mempunyai
banyak
cerita." Dik Nita,
kapan
ngajinya ..udah
hampir
maghrib nih. Tadi janjinyamau
ngajisebelummaghribkhan
? "" Ntar dulu
doong
kaaak, Nita masih asyik nih. Acara kartunTom
and
Jerry
nya kan
belum
abis. Trus, habis inikan
ada siaran langsung seleksi AFI.Nita musti nonton kak, besok di
kampus
biarnggak
tulalit didepan
teman-teman.. "
" Dik Nita, jilbab gedenya
kapan
di pakainya? celanajeansnya di jual ajaya dee ? "
"
Yaaah
kakaaak,kok
nggak
ngertimode
sih.Tahu
si cantik Inneke
Koesherawati
nggak
Kak
? itukan
model
jilbabnya persis bangetsama yang
adekpake. Celanajeans ? sayangbangetlokak,
kan
belum
kekecilan..."
" Dik Nita, kaset
rekaman
nasyidpunya
kakakditaruh dimana
ya ? "" Loh.itu
punya
kakak tho,maaf
ya kak..tadi buat adekngrekam
laguterbarunya
Dewa
dari radio. Soalnyatadicepet-cepetbanget ..."
" Dik Nita,
kok
tadi salamansama
cowok
di kampus. Siapa itu ? Truskemarin sore ditelpon
cowok
sepuluh menit, siapa lagi tuh ?Kakak cemburu
beratnih.. "
" Yee..kakak possesive banget
!
Pak
Kyai aja salamansama
artis,nggak
SMU,
diatuhkemarin curhat soalpacarnyayang
nggak
setia, trus diajugamau
tukerankomik
Kungfu Boy
edisiterbaru ..
******************
Bulan
demi
bulanberlalu. Bahtera keluargaunikHarun
dan
Anitamasihterus berlabuh. Kebia Masjid
Kampus
itu masih gigihberusahamengubah
istritercintanya agar lebih dewasa. Sesekali
Heru
juga ikutmemarahi
adiknyayang
masihbandel
dan
slebor itu. Hati Anitamemang
masih diliputi kemanjaandan
kebimbingan.
Sampai
suatu ketika di pagi hari, Anita muntah-muntah,perutnyaterasa mulas.
Ada
yang
barudalam
rahimnya."
Kak
Harun, Anita pengin kayakummahat,
malu sama
si kecil. Anitaakan pake jilbab
yang
rapi. Anita akan sering tilwah, Anitamau
rutin almatsurot, tahajud, sholat dhuha, puasa sunah....".Suaminya
masihdiam
mendengarkan.
"
Kak
, Anita
nggak
mau
bikin kakak gelisah lagi.Anita gak akan malespergi kajianlagi, Anita gakakan seringnonton tv lagi,
nggak
akanmuterkaset-kaset Anita
yang
dulu, Anitanggak
mau
lagikok
salamansama temen
cowok
Anita. Anitajanji akan..,bla..bla..bla... kakakpercaya
kan
?"
Harun
tidak menjawab. Tiba-tiba iaberlalu pergi darihadapan
Anita. Iamenghilang cepat.
Badannya
bersimpuh, kepalanya tersungkur di sudutHarga
Sebuah
Maaf'Lorong-lorong
kamar
rumah
sakit itu mulai sepi.Malam
kian larut. Parapembesuk
semakin jarang terlihat. Disudut-sudutbangunan
penunggu
pasiensecara
berkelompok
menggelar tikar untuk alas tidur. Sebagian diantaramereka
masihasyikbercengkarama. Sebagianyang
laintelahtidurkelelahan.Kamar
perawatan itu terletak di ujung selatanRumah
Sakit tersebut.Diatas pintutertulis "ICU", tak
semua
pasien bolehmasuk
ruangan tersebut. Di ranjangnomor
lima, seorang gadismuda
terbaring lemas. Iamenggunakan
selang oksigen, nafasnya naik turun tak beraturan. Ia masih terjaga
namun
mengalami
shockyang
parah.Matanya
sesekali terpejamdan
sesekaliterbelalak tajam
menatap
ke langit-langit kamar.Mulutnya kadang
terbukaseolah ingin berteriak,
namun
hanya
lirihankecilyang
terdengar. Airmatanya
pelan menetes
membasahi
pipi. Suasana sangat syahdu. Disampingnya, ayahdan
ibunyahanya
bisamemandang
penuh
iba. Sang ayah bibirnya terusberkomat-kamit
membaca
doa. Sementara sang ibu takmampu
lagimemandang
penderitaan anak gadisnya. Iahanya
terus menangisdan
mengusap
rambut
anaknya
tercinta.Keluarga itu
tampak belum
bisamenerima
dengan
kejadianyang
menimpa
anak gadisnyamalam
ini. Santi,nama
putrinya tersebut, baru sajatertimpa kejadian
yang
tak akan dapat dilupakan sepanjang hidupnya.Beberapa
jam
lalu ia diperkosa oleh tigateman
sekolahnya !!!. Kejadiannyasangat cepat
dan
tak terduga. Berawal dari acara perpisahan kelas IIIyang
diadakan di salah saturumah
temannya. Ketika acara usai, Santimenunggu
sang ayah
yang
berjanji akan menjemputnya.Namun
ayahnya terjebakAndi,
Ryan dan
Jefrrimenawari
untuk mengantarkannya. Santi ikut saja naik ke mobil kijangAndi
karena ia tahurumah
Jefrihanya
beberapa blok darirumahnya.
Ternyata Santi salah sangka.
Andi yang
memang
terkenal berandal disekolah, rupanya baru saja menenggak beberapa butir pil ekstasi. Begitu juga
dua
temannya, Jefridan
Ryan.Andi mengarahkan
mobilnya ke jalananyang
sepi.
Dan
terjadilahpemerkosaan
keji itu. Santiyang
malang
ditinggalkandengan
pakaian berantakan di ujungjalanmenuju
rumahnya. Santi pingsan, iamengalami
shock berat ditambahpenyakitasmanya yang
jugakambuh.
Doktermemperkirakan
Santi akanmengalami
trauma berkepanjangan secarapsikologis.
*************
Ruangan
berdindingtebal itu terasa gelapmencekam.
Salah satu sisinyadibatasi oleh jeruji besi
yang
kokoh
dan
tebal. Sinar bulanmalu-malu
menerobos
celah-celah jeruji tersebut, menerangi sisidepan
ruangan itu. Luassel penjara itu
hanya
berkisarempat
kali delapan meter persegi,namun
penghuninya mencapai tiga belas orang.
Semua
penghuni selnomor
B
32LP
Cip inang itu sedang tidur nyenyak. Dinginnya udara
musim
hujancukup
menjadikan alasan bagi
mereka
untuk terus terlelapdalam
mimpi-mimpi
indahnya.
Namun
di salah satu sudut sel itu,tampak
sesosokpemuda
tertundukdalam
duduknya. Ia baru saja selesaimelakukan
shalat tahajjud. Ia masih sajamenumpahkan
seluruh penyesalannyakepada
AllahSWT,
teringat perbuatankejinya tiga
minggu
yang
lalu. Ia benar-benar takmenyangka
kalau segelas sirupyang
ditawarkandua
temennya,Andi dan
Jefri, ternyatacampuran
membuat
jiwanya serasa melayang.Kemudian
iapun
ikut saja ketika dipaksakedua
karibnya untuk ikutmemperkosa
Santi,teman
perempuannya
satu sekolah.Ia baru sadar ketika borgol polisi bersarang di
kedua
pergelangan tangannya. Ryan, demikianayahnyamemberi
nama, masih tak percayadengan
perbuatannya. Kini ia merasa seluruh dunia menghakiminya.
Bayangan
ayah,ibu,
dan
kakeknyaterus membuntutinya.Bayangan
Santidan
keluarganya jugaselalu
muncul dalam
benaknya.Mereka
semua
seolah ingin bersama-samamembunuh
Ryan. Aaah,...Ryan kembali tertunduk lemas. Kepalanyatersungkur bersujud
menempel
di lantai penjarayang
dingin.Mulutnya
terusberistighfar
meminta keampunan.
Butir-butir airmatadan
isak tangisnya takkunjung mereda.Dinding-dindingpenjara menjadi saksipertaubatannya.
Sudah
tigaminggu
iniRyan
ditahan di sanabersamanapi-napi kriminallainnya. Kasusnya sekarang sedang diproses di pengadilan
Dua
temannya,Andi dan
Jefri, masih kabur entah kemana. Tadi pagi di persidangan, jaksamembacakan
tuntutankepadanya
hukuman
minimal tiga tahun penjara.Ryan
merasa
masa depannya
sudah tamat. Keinginannya untuk melanjutkan kuliahdi Yogyakarta terhapus sudah. Hari-harinya kini akan dilalui bersama para
narapidana lainnya.
Mantan
aktifis di sekolahnya itu tak pernahmenyangka
bahwa
jalurhidupnya
akan berubahseperti ini.********** ******
Enam
tahunberselangMatahari siang
tampak
terasa menyengat. Ratusan wajah ceria baru sajakeluar dari
Gedung
serbaguna
Universitas IndonesiaDepok. Sebagianbesar dipara orangtua
yang
menyertai upacarawisuda
putra-putrinya. Hari ituFakultas Psikologi
UI
kembalimelepasmahasiswa-mahasiswiterbaiknya.Seorang
perempuan
berjilbabdan
berbaju togatampak
masih sibukberfoto
dengan
keluarganya. Sejuruskemudian muncul
beberapawartawan
kampus
yang
mengerubutinya.Mereka
mencecarnyadengan
berbagaipertanyaan.
Nampaknya
sosokperempuan
berjilbabdan
bertoga itucukup
berpengaruh di
kampus
tersebut." Selamat
Mbak
Santi,
bagaimana
perasaananda
menjadilulusan terbaiktahun ini ?", salah seorang wartawati berkacamata langsung
menyodorkan
pertanyaan.
" Terima kasih adik-adik semua, ini
semua
karena Allahdan dorongan
dari keluarga,
temen
dan
juga adik-adik... ", jawabperempuan
itudengan
halus.
" Terus apa rencana
Mbak
setelahini, apakah
Mbak
menerima
tawaranuntuk mengajardi fakultasini ?
bagaimana
jugadengan
LSM
pembinaan
siswaSMU
yang
Mbak
pimpin ? ",wartawan
laintak kalah semangatikutbertanya.Dalam
waktu
dekat ini, insya Allah saya masih akan aktif diLSM.
Selainitu, saya juga akan
mempersiapkan
untukmengambil
progam
S2.."Seorang
wartawan
berambutgondrong dengan
muka
seriusbertanya,"
Bagaimana
dengan
rencana pernikahan?
Apakah
kami-kami ini parayuniormasih
mempunyai
kesempatan ...?".Wartawan
yang
lain ramai tersenyumkompak.
Sementara rautmuka
bersedih. Ia sangat takut
dengan
kata pernikahan. Iabahkan
pernah bertekaduntuk tidak akan
menikah
seumur
hidup. Santinampaknya
masihcukup
trauma
dengan
kejadianenam
tahunyang
lampau. Kejadianyang
memporak-porandakan
jiwadan kehormatannya
sebagaiseorang gadis.*****************
Pesawat British Airways
dengan
nomor
penerbangan 314 baru sajamendaratkan
rodanya di Bandara Internasional Sukarno-Hatta. Seorangpemuda
tegap berpakaian rapi keluar dari pintu keluarpenumpang.
Rambutnya
tertutup topi putih berlambang bulan sabit merah. Tatapannyateduh mengitari seluruh
kawasan
bandara. Iamembawa
begitubanyak
koper bawaan.Pemuda
itumenoleh
kiridan
kanan, iamasih
tampak
asingdengan
suasana bandara,
bahkan
suasana Jakarta. Maklumlah,sudah hampir
limatahun ia meninggalkan Indonesia.
Tak
berapa lama, sebuah Taksi meluncur bersamapemuda
tersebut,mengantarkannya
menuju
ibukota." Dari luarnegri ya Nak,
dimana
tuh ? kuliah atau kerja ? "
, sopirTaksi
yang
berusiaempatpuluhan
itumembuka
pertanyaan." Dari Inggris Pak,
Nama
saya Ryan, saya baru lulus kuliah kedokteran. Oya,nama
Bapak
siapa ? ",pemuda
yang
bernama
Ryan
itumenjawab dengan
akrab." Saya
Anwar,
asliJawa
Tengah. Kalau saya inicuma
lulusanSMP
nak,jadisupirtaksisaja lidah beruntung, nggakkayaksampeyan ..."
"
Masa
lalu saya kelam Pak. Allah-lahyang
membimbing
saya hingga berhasillulus seperti sekarang ini. Alhamdulillah..."Taksi terus meluncur
menuju
pusat kota Jakarta.Pemuda
itu adalah Ryan,mantan
narapidana kasus permerkosaanenam
tahun lalu.Waktu
itupengadilan menjatuhkan vonis baginya
hukuman
dua
tahun penjara. Setelahmelewati
masa
hukuman,
Ryan
meninggalkan tanah air untuk belajarkedokteran di Inggris. Ia ingin
melupakan
segalakenangan
pahitnya dimasa
lalu.
Ryan
sekarang adalah seorang dokter. Iajuga aktifislembaga
"Bulan SabitMerah
", sebuah lembaga kemanusiaandan
kesehatan internasionalyang
bertugas
menangani
daerah-daerah konflik .Empat
tahun sudah iameninggalkantanahair, kini iainginberbuatlebihuntukbangsanya.
*************
Bus Patas
empat
arah Pulogadung-blokM
seperti biasa,pada
jam-jamduabelas, terasa agak lenggang.
Hanya
beberapapenumpang
yang
berdiribergelantungan. Sementara arusjalantol
Cawang
agakpadat. Setiap kendaraanmelaju berurutan
dengan
kecepatan sedang. Santiduduk
di barisankeempat
dari depan. Ia masih sibuk
dengan
tiga lembarmakalah
singkatyang
ditulisnya sendiri. Siang itu ia dapat
undangan
mengisi ceramahyang
diadakan teman-teman UIN,
Rawamangun.
Sebagai seorang aktifisLSM,
Santimemang
seringdiundang
berbicara dikalangankampus. Tiba-tiba seoarangpemuda
berbadan tegapmaju
kedepan
dan
berdirimenghadap
penumpang.
Pakaiannya rapi, ia
membawa
sebuah taskoper kecil. Iamemulai
pembicaraandengan
salamdan
pembukaan
yang
santun. Perkataanyang
keluar darimulutnya
pun
terasa akrab." perkenankanlah
kami
membagikan
buletinini, agar kita
semua
tahudan
peduli
dengan
apayang
menimpa
saudara kita sesama muslim. Baik itu dibapak
dan
ibu ingin informasi lebih banyak, silahkanhubungi
alamatkami
sebagaimanatertera
dalam
buletinHampir
lima menitpemuda
itu berbicara. Setelah itu iamembagikan
buletin secara gratis kepada tiap
penumpang.
Sebagianpenumpang
menunjukkan
perhatianyang
lebih terhadappemuda
tersebut.Bukan
sajakarena ia berpenampilan rapih,
namun
juga karena tutur katanyayang
halusdan
santun. Selain itu,pemuda
ini juga tidak menjualnama
organisasi untukmengumpulkan
dana sebagaimanayang
lainnya.Santi sibuk mengulang-ulang beberapa bagian
dalam
makalahnya. Iatidak peduli
dengan
celotehan sangpemuda.
Mulanya
Santi mengirapemuda
itu
hanya
akanmeminta dana
sumbangan
untuk masjid atauyang
lainnya.Namun
Santi salah sangka.Pemuda
itu ternyatahanya
inginmembagikan
sebuah buletin tentang kemanusiaan.
Dengan
agak penasaran, sekilas Santi melirik ke arahpemuda
yang
masih sibukmembagi
buletin tersebut. Ternyatayang
dilihatnya adalahsosokyang
dikenalnyasekitarenam
tahunlaluHaaaa....
Ryyyyyaaan
...???”, Santi berteriak lirih. Ia terkejutbukan
kepalang. Ingatannya segera
melayang
ke kejadianyang
menimpanya
enam
tahun lalu.
Wajahnya
tertundukdan
rautmukanya
memerah, dadanya
terasamenggelegak. Ia
menyempin
gejolakdendam
yang
amat
sangat. Ia takmenyangka
akan bertemudengan
orangyang
telahmemperkosanya,
orangyang
menghancurkan kehormatannya
.Namun
benarkahiaRyan
? Benarkah iasudah bebas ?
dan
apa urusannyadengan
organisasikemanusiaan
?Bukankah
ia penjahat
pemerkosa
wanita ?. Santimenutup
mata
rapat-rapat. Kejadian itumasih
membayanginya.
Dalam
hati ia bersyukur karenaRyan
takpandangan mata
Ryan
yang
selalu tertunduk tidak liar seperti dulu ?. Santibungkam,
seribu satupertanyaandan
kegalauanberkecamuk
dibenaknya.*************
Ruang
keluarga itu tak begitu luas, tapi susunan interiornyamenandakan
penghuninyamempunyai
citarasa seniyang
tinggi. Santiduduk
santai
membaca
beberapabuku
seri psikologi terbarunya.Ayahnya
sibukmencermati judul-judul sebuah harian sore ibukota. Sang ibu
nampak
datangdari arahdapur
dengan
senyuman
khasnya. IbuSantimemulai
pembicaraan," Santi sayang,
kamu
sudahsiap untuk berkeluargabelum
Santikaget
dengan
pertanyaan dariibunyayang
tak disangka-sangkanyaitu."
Maksud
ibu ..?menikah
? ....nggak, Santibelum
siap ",dengan
agaksantai Santi menjawab.
Memang
benar, selama ini Santi selalumenghindar
ketika ditanya tentang pernikahan. Ia masih trauma
dengan
kejadianmasa
lalunya.Ia selalu
menganggap
tak pantasuntuk menikah. Lebihdariitu, iajugatidak
gampang
percayalagidengan
laki-lakimanapun.
"
Kenapa
Ibu tiba-tibabertanyasepertiitu ..?", Santi balikbertanya.Tadi ada
yang
datangmelamarmu,
ia inginmenikah
denganmu..". Suara ayahnyaterdengar seperti petirmenyambar
telinga Santi. Ia kagetbukan
kepalang, hatinya berdegup kencang. Siapakah gerangan
yang
beranimelamarnya
? Ibunyamenambahkan
sambilmengusap
rambut
Santi," Ia seorang dokter lulusanLondon, kini bekerja di
RS
Ciptodan
aktif diorganisasikemanusiaan.
Kamu
sudahmengenalnya
sebelum ini Santi....Haaah
!! Santimengenalnya
? Siapa diBu
?", potong Santidengan
cepat. Rasa penasarannya semakin
memuncak.
Kini giliran ayahnyayang
mengangkat
suara," Dia adalahRyan,
teman
SMA
mu
dulu...
."
Ryan
??? Tidak mungkin..!!!Ayah
dan
Ibu menyetujuinya ???, diaadalah penghancur
masa
depan
Santi !! tidakmungkin
Santimenikah
dengannya
...", Santi berkatadengan
sedikit emosi. Ingin rasanya iamenumpahkan
kekesalannyapada
kedua
orangtuanyayang
mendadak
mempunyai
pikiransepertiitu." Tapi ia sudah bertaubat Santi,
bukankah
ia jugasudah
mendekam
di penjaraselamadua
tahun? ""
Bagaimanapun
seorang penjahat tetap penjahat, relakah ayahdan
ibukalau Santibersuamikanseorang penjahat ..!!"
Tapi ia
bukan
penjahat Santi, ia kini inginmempertanggungjawabkan
perbuatannya kepadamu
dulu... "" Tidaaaak tidaaaak... ".
Santi berteriak histeris. Ia berlari
menuju
kamar
dengan
cepat,dikuncinya pintu dari dalam. Di atas
pembaringan
iamenumpahkan
kekesalannya
dengan
menangis sedalam-dalamnya. Ia tak percaya kalaukedua
orangtuanya
mnedukung
lamaran Ryan. BaginyaRyan
adalah penjahat,sampah
masyarakatyang
tak berhakuntuk hidupberkeliaran, apalagimenikah
dengan
dirinya !.Dua
bulan lewat, Santi merasa lebih tenang.Ayah
dan
ibunya bisamemahami
penolakannya terhadap lamaran Ryan. Ia kini disibukkandengan
serangkaian tugas lapangan di
LSM
yang
dipimpinnya. Hari itu, sepulang darikantorLSM-nya, Santibergegas
masuk
kamar. Setelahbergantipakaian, sepertibiasa ia memilih
duduk
santai di ruang keluarga untukmembaca
buku-buku
koleksi terbarunya.
Tak
sengaja ia melihat ke lembaran koran sore di atas mejayang
belum
sempat di baca ayahnya.Ada
sebuah judul beritayang
menarikperhatiannya. Dibacanyaberita itu
dengan
lebihteliti," Pesawat tempur
AS
kembali salah sasaran dalam serangkaian pengeboman Selasa malam di tepi utara kota Kandahar, Afghanistan. Sebuah instalasi kesehatan daruratterkena bom membabi buta yang mengakibatkan sedikitnya 32 orang gugur. Seorang
sukarelawan
muda
asal Indonesia bernama dr. Ryan, 25 tahun, ikut gugur dalamperistiwa
pemboman
tragis tersebut "Santiterhenyak dari tempat duduknya. Ia
membaca
berita itu sekalilagi,dua
kali,dan
berulang-ulang kali seolah tak percaya. Ia terdudukdengan
lemas.
Lembaran
koran itu lepas begitu saja darigenggamannya.
Matanya
nanar
memandang
ke langit-langit rumahnya.Pandangannya
kosong,matanya
mulai berkaca-kaca. Ryan,
pemuda
yang
paling dibencinya, gugurdalam
perjuangannya
membantu
korban perang di Afghanistan.Ada
perasaan kehilanganbergermuruh
di dadanya. Butiran-butiran airmata
Santi mulai menetesmembasahi
pipinya. Iaberdoalirih,"
Ya
Allah maafkanlah Ryan,Ya
Allah....Ampunilah
dosa-dosanya, karenasesungguhnya.... akutelahmemaafkannya.
..".
Cahaya
Dalam
BarakTangan
Bagus terkepal ganas.Matanya
melotot tajam. Beritayang
barusaja ia dengar dari teman-teman
komplotannya
membuat
kupingnyamemanas.
Mereka berkerumun
dipojok kantinsekolahnya..Jadi,
bagaimana
nasib Hartono sekarang ini ? ", tanya Baguspenuh
geram.
Ia
masuk
UGD
Fatmawati, darahnyabanyak
keluar.Kemarin
sorebajingan-bajingan dari
SMU
BudiUtomo
mengeroyoknya
di haltedepan
pasarayaBlok
M
", Arga,teman
terdekat Hartono,mencoba
menjelaskan.Keparat !
mengapa
mereka
menyerang
kita kembali ? ", tanya Roni,anggota
komplotan yang
juga aktifdiPMR.
Biasa, ada
cewek
BudiUtomo
dipalaksama
anak sekolah kita, seharisebelum kejadian. Trus, ia lapor
sama
cowoknya. Akhirnya.. ",Agra
menjelaskan
duduk
permasalahanmenurut
versinya.Sudah..sudah,
cukup
! Siang ini kita harus balasmenyerang mereka
!Harga
diri kitadan
sekolah ini telah diinjak-injak ", Bagus mulaimengomando
dengan
geram..Betul ! Horeee..
, hidup
SMU
Bina Perwira !", Teriakmereka
dalam
kegaduhan
di siangyang
sunyi." Segera persiapkan
semua
perlengkapan, sabuk baja, pisau lipat, rantaiDitengah hiruk pikuk rapat, tiba-tiba datang Irfan, sahabat Bagus
semenjak kecil
yang
juga ketua Rohis di sekolah itu. Irfanmenyapa
mereka
dengan
lembut."
Wah, pak
Haji datang nih... lekomsalam, iya nih kita lagipada
asyikngumpul-ngumpul
. ", Bagusmenyambut
ramah
sahabatnya." Sholat
Zhuhur
?emang
sekarang jam berapaFan
?kok
kite-kitebelum
denger adzantuh ",
Arga
ikutmenimpali jawabanBagus."
Memangnya
ada apaan sihngumpul-ngumpul
? ", tanya Irfanpenasaran. Kinigiliran Ronni menjelaskan,
Ssst.. Kita akan
membela
harga diri sekolah ini ! siang ini kita akanmenyerang
anak BudiUtomo.
Ini100%
serangan balasan !Sudah
dengerkan
berita tentang Hartono kemarin sore ? Sekarang saatnya
memberi mereka
pelajaran !!
"
Wajah
Irfan sedikit berubah, meski sebenarnya ia tidak terlalu terkejut.Antarasekolahnya
dengan
SMU
BudiUtomo
memang
musuh
bebuyutan..Apa
tidak ada cara lain ? Mustinya saat ini kita berpikirbagaimana
membantu
Hartono. Kalian tahu sendiri kondisi keluarganyayang
miskinkan..Bagaimana
kalau kitakumpulkan
dana dari teman-temandan
guru, lalu kitaberikan kepadakeluarganya."
Irfan
mencoba
meyakinkan
teman-temannya.Mereka
hanya
diam
mendengarkan.
Tak
adayang
menyahut. Segan.." Bayangkan, berapa biaya perawatan di
rumah
sakit? darimana ibunya
mendapatkan uang
sebesar itu ? Hartono lebihmembutuhkan
dana, daripada
kalian
membalas
anak BudiUtomo.
Lagipula,bagaimana
jika akan ada korbanlagi ? "
Beberapa wajah kembali berpandangan.
Mereka
kemudian
melihat ke arah Bagus, sangpemimpin
komplotan, seolahmenunggu
keputusan darinya.Bagus menggeser posisi tubuhnya, lebih
mendekat
ke arah Irfan.Tangannya
masihterkepal.
" Irfan, usulan lu bagus,
dan
kite juga tahu kondisi keluarga Hartono.Kite setuju,
dan
kite akankumpulkan
dana buat dia. Tapi, ini masalah hargadiri ! Kita harus beri
mereka
pelajaran.. Jika dibiarkan ! Sekolah kita akandiremehkan !.
Bukan
begituteman-teman ?"
" Betul
! kita tetap
menyerang dan
jugangumpulin
bantuan.Setujuu ??",kembali
Arga
memprovokasi temannya yang
lain." Setuju... horee..horee.... !!! "
Suasana kembali gaduh.
Mereka
bersemangat untuk membalas. Irfanterdiam.Ia takbisaberkata
banyak
kaliini.Ia telahberusaha.PerempatanjalanPatimura di
kawasan
BlokM
memang
cukup
strategis.Dari sekolahnya. Bagus
dan
kawan-kawannya
hanya
perlu sedikitmemutar
lapangan bola untuk sampai kesana. Di perempatan itu, anak-anak
SMU
Bina Perwirabiasanongkrong
sebelum pulangkerumah." Serbuu
!! jangan ragu-ragu,
demi
Hartono ! ", Terdengar teriakan" Serbuuu...
ganyang
habis anak Budi Perwira!! ",
sambut
yang
lainhampir
berbarengan.Dalam
sekejap suasana berubah menjadi kacau. Jalanan macet, bus-busberhenti total. Sebagian
yang
masih jauh segeramemutar
mencari jalan lain.Para
penumpang
dan pemakai
jalan lainmulaiberteriakhisteris.Komplotan
Bagus segera melabrak beberapa gelintir anak Budi Perwira.Mereka yang
diserangtampak
sedikit terkejut. Tapinampaknya
mereka
telahmenduga.
Berbagaimacam
senjatamereka
keluarkan.Tawuran
yang
ganaspun
tak terelakkan. Masing-masing mencari lawan.
Menghujam
dan
melempar
apayang
bisadigunakanuntuk menyerang.Praaang !!
Buuk
! Croot !Uuugh
!! Serbu ! PantangMundur
! Keparatkau
!demi
Hartono!Mana
jagoanloe ! Matikau
!!Buuk
! Ciaaaaat!
Bagus
tampak
palingbersemangat. Rantai besi di tangannyaberkali-kalimenemui
korbannya. Beberapalawannya
tampak
benjol-benjolmenahan
sakit.Tiba-tiba, sebuah tikaman ganas
muncul
dari arah belakang. Tepatmengarah
ke
punggung
nya.Bagusmasihtak sadar." Matii
Kaauuu
! ", serupenyerangmisteriusitu
dengan
ganas." Bagus
! Awasssss ....!!! ", seseorang
mendorong
tubuh Bagusdengan
keras hinggatersungkur. Sayang,justru ia
yang
menyambut
tikamanganas itu.Darah
segera mengalir deras daripunggungnya.
Baju seragamnyamemerah
darah
Si
penikam
tersenyum puas, ia segera berbalikmundur.
Teman-temannya
segera mengikuti.Mereka
lari menjauh. Meninggalkan satu korban bersimbah darah.Bagus segera bangkit, meloncat
menuju
sang korbanyang
menyelamatkannya. Raut
mukanya mendadak
berubah. Panik. Sedih.Wajah
sang korban sangat dikenalnya
dengan
baik. Ia berteriakdalam
kepanikanyang
sangat dalam." Irfaaaaan ?? Tidaaaaaaaaak !!!!! "
Tubuh
bersimbah darah itu digoncang-goncangkan.Tak
ada reaksi.Nafasnyamasihnaikturun.
Hanya
mata sendunya yang
selalumenatap
Bagus, sahabat dekatnya.Dalam
lirihmasihsempat terdengarlantunanterakhirnya." Laa ilaha
illaAllah muhammadur..rasulullah...."
Semua
diam. Panas menyengat. Beberapapolisiberdatangan. Bagusdan
kawanannya hanya
terpaku.Tak
adayang
bergerak.Tanah
pemakaman
masihbasah. Raut kesedihanmasihterpancar dariwajah-wajah
yang
bergerakmenjauh.Rimbun
pepohonan kamboja
takmampu
menutupi
kesedihan Bagus. Ia masihberdirimematung
di sebelahmakam
sahabatnya.. Airmatanyamasihmengalirpelan." Irfan,..gue
malu
sama
lu.Lu
nyelamatinnyawa
gue. Mestinya kan gueyang
mati kemaren.Kenapa
loe tiba-tiba datanghanya
untuk nyetornyawa
? .Tapi Fan.
Gue
gak akan sia-siakan pengorbanan loe.Gue
akan teruskanperjuangan loe.
Gue
gak akan tawuran lagi... gue akan jadi anakmushola
kayakloe.
Gue
akan ikutinasehat-nasehatloeyang
dulu guecuekinterus...."Bagus
melangkah
pulang. Entah apayang
adadalam
pikirannya.Bayangannya
seolah takmau
beranjakdaripemakaman.
HatinyamasihterpautPagihari
yang
dingin dilerenggunung
Tidar.Kampus
Akmil Magelang
masih berselimut kabut.
Serombongan
Taruna berbaris rapimenuju
aulatempat sarapan pagi. Di hadapan, beberapa Taruna senior bersiap
menyambut
penuh
kehangatan. Biasa, adamenu
pembuka
sebelum sarapan pagi.Alasannyasimpel, agar perutkosongterlebih dulu.
" Kopral Susi
!
Jam
berapajadwallaripagi?"
" Siap,
jam
setengah lima Sersan!
"
" Berapa menit
kamu
terlambat ?"" Siap, 30detik. Sersan
!
"
"
Kenapa
terlambat? "" Siap, sayasholat
shubuh
dulu. Sersan! "" Siapa
yang
suruhkamu
sholat dulu!
"
" Siap, iniperintahagama. Sersan
!
"
Buuuuk
!! Sebuah tendangan kerasmengenai
ulu hati Bagus. Tarunasenior
yang
biasa dipanggil sersan, selalu sibuk mencari kesalahan para yuniornya.Tendangan dan
pukulan menjadi bahasa keakrabanyang
menghiashari-hari Bagus sebagai Taruna. Entah itu di barak, aula, lapangan, atau
bahkan
ditempat
mandi
sekalipun. Suatuketika, seorang taruna seniormenemukan
buku
Bagustertinggal dibalik bantal.
" Kopral Susi
! ini
buku
punya
siapa ?"
" Siap,
punya
saya. Sersan!
"
Kamu
daripesantren ya? "" Siap, sayadari
SMU,
Sersan! ""
Bapak
kamu
kyaiya ?"" Siap,
Bapak
sayapedagang.Sersan! ""
Kenapa
bacabuku
sepertiini? "" Siap, untuklebih
memahami
Islam, Sersan! "Buuuk
! Kali ini sikutan kiri dikirim oleh seniornya. Tepatmenghujam
dada kanan
Bagus. Iadiam
menahan
sakit. Hari inisudah
enam
belas pukulaniaterima.
" Kalau
mau
belajar agama,masuk
IAIN
! jangan jadiTaruna
!
Atau kau
mau
jadi teroris fundamentalis ?Awas
nanti saya laporkanpembina
!! Sangseniorngeloyorpergi.
Tersenyum
sinispenuh
kemenangan.Hari
dan
bulan terus berganti.Menemani
hari-hari Bagus di lerenggunung
Tidar.Mencoba
untuk teguh berislam. Meski jadwal pendidikanTaruna sangat ketat,
bahkan
terlalu sering berbentrokandengan
waktu
sholat.Semua
iajalanidengan
teguh. Betapapun, ia telah memilih sebuahjalan. Meskiiayakinjalanitutidak
mudah, bahkan
bertabur darah, keringat,dan
airmata.Tahun
berganti ...." Kopral
Ahmad
! ", seruBaguske arahsalahseorang yuniornya.
" Siap Sersan !"
Operasi pembersihan gerombolan separatis bersenjata di ujung barat
pulau Sumatra, masih berlangsung. Panglima Operasi
menambah
pasukantambahan
dari pulau Jawa.Bumi
serambiMekah
bergolakpenuh
dendam
dan
kebencian.
Penduduk
bingung taktahu harus kemana. Seranganyang
misteriussetiap saat
mengancam
jiwamereka.Kawasan
pinggir kota Pidie sore itu masih sunyi.Tengku
Rifai baru sajaselesai mengajar ngaji beberapa
pemuda
kampungnya.
Mereka
masih asyikbercakap bergerombol di didepan meunasah. Jumlah
mereka
sekitar tigapuluhan. Berbincang akrabmenantimentari beranjak ke peraduan.
Maghrib
hampir
menjelang,serombongan
berseragam militer bersepatutentara datang.
Tak
ada sapaanpembuka.
Yang
adahanya
pintumeunasah
yang
didobrakpaksadan
tendangansepatu botyang
merajalela."
Mana
yang
namanya
Tengku
Rifai! Keluar ",
komandan
mereka
menyeru
kasar.Tengku
Rifaiyang
berusia lima puluhan,namun
cukup
renta karena penyakitdalam yang
dideritanya, segera berdiri.Mencoba
menyambut
lembuttamu-tamu
kasarnya." Saya
Tengku
Rifai, selamat datang dikampung
kami, ada apagerangan tuan datang
dengan
kasar seperti ini ?bukankah kami
juga anaknegriini ? "
"
Kurang
ajar!
kau
mata-mata gerombolan pengacau,
Engkau
musuh
negara ! Ikut
kami
kemarkas
" Tidak bisa, ini
tuduhan yang
salah. Sayahanya
seorang guru ngaji.Mana
suratpenangkapan
dari kepolisian ? ",Tengku
Rifaimencoba
menjelaskan.
" sekarang daruratperang
! militerlah
yang
mempunyai
kebijakan disini.Pasukan
!! tangkap segeraBapak
ini ..", teriak sang
Komandan
memberi
perintah.
Beberapa
pemuda
mulai bereaksimendengar
guru ngajinya akanditangkap.
" Tunggu.... Langkahi dulu
mayat kami
sebelummembawa
Tengku
Rifai !! ", Seorang
pemuda
berteriak ke arah sangkomandan.
Beberapapemuda
yang
lainmulaiberhamburan
mendekatiTengku
Rifai.Komandan
itu mulai panik. Ia mengira akan diserang habis-habisanoleh puluhan
pemuda
di depannya. Tapi ia tidakmempunyai
alasan untukmundur.
Empat
reguyang
dipimpinnya bersenjata lengkap,cukup
untuk menghabisidan
membumi
hanguskan
tempatitu." Pasukaan... seraaang
!
Tembak
bagi siapa sajayang
melawan
!!Tangkap
Tengku
Rifai , hidup atau mati ! ", sangkomandan
mulaimemberi
perintah.
Anak
buahnya
segeramenyambut
ganas. Rentetantembakan
mulaibergaungan. Sebagian
pemuda
bertiarap. Sebagianyang
lain segera berusahamelindungi
Tengku
Rifai.Mencoba
membalas
dengan
senjata seadanya. Konflikyang
takseimbangpun
tak terelakkan." Habiskan
mereka
semua
!
Bumi
hanguskan
daerahini ! Serbuuu...!!!"
Tret..tet..teet...teet..tet. Bunyi peluru
dan
teriakan kesakitan salingbersahutan. Suasana
yang
gelapmenambah
suasanamencekam.
Darah
bersimbah
menemani
curahanhujanyang
mulai turun deras.Tengku
Rifaidan
para
pemuda
masih terus bertahan. Meski korban dari pihakmereka
telahbanyak
berguguran.Seorang tentara berdiri
mematung.
Ia takbanyak
bergerak.Tak
adapeluru keluar dari senapannya.
Matanya hanya
menerawang
berkaca-kaca.Hatinya bergayut
pada
rasayang
menahannya
untuk menyerang. SangKomandan
datang menghampiri,bertanyadengan
penuh
kegusaran." Letnan Bagus,
mengapa
diam
saja! Cepat habisi
mereka
,
mereka
musuh
negara, mata-mata gerakanbersenjatayang
inginmerdeka
"" Tapi Kapten,
bukankah
mereka
cuma
pemuda
kampung
biasa.Layakkah
kita menyerangnya?. Lihatlahmereka
tadi bersiap untuk sholatmaghrib,
dan
sekarang sebagian darimereka
sudahmenemui
ajalnya.Apakah
kita diperintahuntukmembunuh
rakyatkita sendiri ? "" Letnan Bagus, jangan
membantah
perintah! Lihat ! anak
buah anda
dalam
kesulitan..jangan biarkanmereka
mati sia-sia !! ", suara sangkomandan
agak gusar.
Dua
perwira pertama ini saling bersitegang. Letnan Bagus tak bisamelawan
nuraninya.Dihadapannya puluhan
manusia tak berdosa terancamnyawanya.
Para
pemuda
mulai terdesak. Senjatamereka
terlalu sederhana untukmelawan
empat
regu militeryang
bersenjata lengkap.Mereka
mulai berhasilmendekati