• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAKSI Aplikasi ini digunakan sebagai sarana bagi masyarakat segala lapisan untuk mempelajari dan memahami tuntunan dan tata cara mengerjakan ibada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAKSI Aplikasi ini digunakan sebagai sarana bagi masyarakat segala lapisan untuk mempelajari dan memahami tuntunan dan tata cara mengerjakan ibada"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DESIGN OF COMPUTER-BASED TRAINING rituals of Hajj

BY USING Macromedia Flash 8Ahmad Fadhli

Ahmad Fadhli

Department of Information Systems, Faculty of Computer Science and Information

Technology

Gunadarma University

http://www.gunadarma.ac.id

Keywords: Computer Based Training, the rituals of Hajj, Flash 8

ABSTRACT

This application is used as a means for people of all layers for learn and understand

the guidelines and procedures for doing the pilgrimage with good and true. In this

paper the author uses Macromedia Flash 8. The program is very supportive of making

animation, text, sounds, and supports the format exe program making. Moreover, the

authors also use other support tools namely Swish max and Adobe Photoshop CS2.

The process of making this application is divided into several stages. This stage done

sequentially in accordance with procedures to facilitate the making application. Stages

of manufacturing applications ranging from navigation structure, arrangement

drawings, animation, sound settings up to stage testing that is done directly on the

user's activity. It is expected that these applications can facilitate and enhance quality

of teaching and learning process.

(2)

ABSTRAKSI

Aplikasi ini digunakan sebagai sarana bagi masyarakat segala lapisan untuk mempelajari dan memahami tuntunan dan tata cara mengerjakan ibadah haji dengan baik dan benar. Dalam penulisan ini penulis menggunakan Macromedia Flash 8. Program ini sangat mendukung pembuatan animasi, teks, suara, dan mendukung format pembuatan program exe. Selain itu penulis juga menggunakan alat pendukung lainnya yaitu Swish max dan Adobe Photoshop CS2.

Proses pembuatan aplikasi ini dibagi menjadi beberapa tahap. Tahapan ini dikerjakan secara berurutan sesuai dengan prosedur untuk mempermudah dalam pembuatan aplikasi. Tahap-tahap pembuatan aplikasi mulai dari struktur navigasi, pengaturan gambar, pembuatan animasi, pengaturan suara sampai dengan tahap pengujian yaitu melakukan kegiatan langsung pada para pemakai.

Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat memudahkan dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

Kata Kunci : Pelatihan Berbasis Komputer, Manasik Haji, Flash 8

PENDAHULUAN

Upaya membentuk manusia Indonesia seutuhkan tidak hanya dapat dicapai dari peningkatan pendidikan dan pelatihan di jalur pendidikan formal. Pembentukan SDM yang berkualitas juga dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pemahaman dan pengamalan berdasarkan dimensi spiritual. Masing -masing penduduk dengan agama yang dianutnya dapat melaksanakan ritual ibadah dalam rangka meningkatkan derajat kemanusiaan dan keluhuran budinya baik dari sisi hubungan secara vertikal maupun secara horizontal kepada sesama manusia. Salah satu ajaran agama yang sangat dianjurkan dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang mempunyai nilai kebersamaan, tidak mementingkan suku, ras, golongan, kedudukan dan menomersatukan persaudaraan dalam ajaran Islam adalah ibadah haji.

Dari tahun ke tahun jumlah jama’ah haji Indonesia menunjukkan adanya kenaikan. Kenaikan jumlah jama’ah haji Indonesia yang signifikan ini mengakibatkan setiap tahunnya pemerintah perlu mengatur pemberangkatan dan jumlah jama’ah haji yang harus diberangkatkan. Data jumlah jamaah haji 5 tahun terakhir menunjukkan, tahun 2004 sebanyak 204.945 orang, tahun 2005 sebanyak 189.843 orang, tahun 2006 sebanyak 207.076 orang, tahun 2007 sebanyak 206.826 orang, dan tahun 2008 sebanyak

(3)

216.936 orang. (Bunga Rampai Perhajian IV, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah). Jika diambil rata – rata setiap tahun jumlah jama’ah haji Indonesia yang berangkat menunaikan rukun Islam kelima tersebut sebanyak 200.000 jama’ah.

Calon jamaah haji yang ingin menunaikan ibadah haji disarankan untuk mengikuti manasik haji. Manasik artinya tata cara ibadah. Manasik haji / Umroh adalah kegiatan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga bimbingan haji/umroh atau biro-biro perjalanan yang menyelenggarakan jasa pemberangkatan ibadah haji/umroh yang intinya membelajarkan bagaimana tata cara ibadah haji/umroh. Kegiatan itu bisa dikatakan juga Workshop atau pelatihan untuk melaksanaan ibadah haji/umroh. Saat ini terdapat sekitar 1.800 KBIH di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.300 di antaranya telah terdaftar dan terakreditasi oleh Depag, untuk memberikan bimbingan manasik kepada calon jamaah haji.

Kebanyakan penyelenggaraan manasik haji yang ada sekarang ini adalah calon jamaah haji diharuskan hadir mengikuti rangkaian kegiatan manasik haji, sehingga jika calon jamaah haji tidak sempat mengikuti manasik haji, calon jamaah haji tersebut akan kesulitan dalam menjalankan ibadah haji di tanah suci. Seperti kita ketahui, di Indonesia Ongkos untuk melaksanakan ibadah haji masih tergolong tinggi sehingga tidak semua jemaah dapat mengulang kembali ibadah itu. Oleh karena itu biaya yang mahal dan pengorbanan selama melaksanakan ibadah harus benar-benar diimbangi dengan pelaksanaan ibadah yang benar dan pada akhirnya menjadi ibadah yang mabrur.

Sejalan dengan arus perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi informasi yang memberikan akses informasi secara terbuka bagi setiap orang, maka calon jamaah haji memiliki tuntutan yang lebih luas terhadap penyelenggaraan haji dan umrah. Mereka menuntut kemudahan dan kepastian dalam menerima layanan penyelenggaraan ibadah haji sehingga dapat melaksanakan ibadah haji secara tertib, lancar dan nyaman serta memenuhi tuntunan syari'ah untuk memperoleh haji mabrur.

Oleh karena itu penulis ingin membuatkan sebuah Perancangan Pelatihan Berbasis Komputer Manasik Haji, yang diharapkan dapat mempermudah calon jamaah haji untuk mempelajari dan memahami manasik haji secara mandiri tanpa ada waktu dan tempat yang membatasinya.

Ada beberapa indikator yang didapat dari penelitian pendahuluan berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis terhadap 30 responden, diperoleh data mengenai.

Tanggapan responden mengenai metode mengajar yang digunakan pembimbing saat ini sebanyak 30 % menyatakan tidak setuju, 50% kurang setuju, 20 % setuju dan 0 % sangat setuju dan sisanya 0 % tidak berpendapat. Hal ini dikarenakan metode mengajar yang

(4)

digunakan beberapa KBIH tidak didukung dengan fasilitas atau sarana yang dapat membantu calon jamaah haji dalam memahami materi yang diajarkan. Responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju karena mereka merasa sulit untuk memahami dan mempelajari materi yang diajarkan pembimbing.

Tanggapan responden mengenai perlunya pembaharuan metode mengajar pembimbing sebanyak 56.7% menyatakan sangat setuju, 43.3% setuju dan sisanya 0% kurang setuju dan 0 % tidak setuju.

Tanggapan responden mengenai bahan ajar yang ada saat ini sebanyak 0% menyatakan sangat setuju, 40% setuju dan 60% kurang setuju, 0% tidak setuju dan sisanya 0% menyatakan tidak berpendapat. Hal ini dikarenakan untuk sebagian materi manasik haji terdapat materi-materi yang seharusnya dijelaskan dengan menggunakan animasi atau video. Responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju karena bahan ajar saat ini dirasakan kurang memberikan penjelasan bagi beberapa materi manasik haji sehingga mereka sulit memahaminya.

Tanggapan responden mengenai perlunya penggunaan bahan ajar yang inovatif, sebanyak 43.3% menyatakan sangat setuju, 56.7% setuju. Hal ini dikarenakan calon jamaah membutuhkan bahan ajar lain yang lebih interaktif dan mudah dipahami dibanding dengan bahan ajar yang sudah ada seperti media cetak, yang hanya berisi teks dan gambar.

Tanggapan responden mengenai perlunya menyediakan bahan belajar untuk calon jamaah haji yang bisa diakses / digunakan sewaktu-waktu di luar jadwal kegiatan manasik haji, sebanyak 46.7% menyatakan sangat setuju, 53.3% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju dan sisanya 0% tidak berpendapat. Bagi responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju karena kebanyakan penyelenggaraan manasik haji yang ada sekarang ini adalah calon jamaah haji diharuskan hadir mengikuti rangkaian kegiatan manasik haji, sehingga jika calon jamaah haji tidak sempat mengikuti manasik haji, calon jamaah haji tersebut akan kesulitan dalam menjalankan ibadah haji di tanah suci.

Tanggapan responden mengenai perlunya penyediaan TIK oleh pihak kampus sebanyak 56.7% menyatakan sangat setuju, 43.3% menyatakan setuju. Hal ini dikarenakan mereka memerlukan bahan ajar tambahan berupa TIK maupun pelatihan berbasis komputer yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang lebih dibanding dengan media belajar yang sudah ada.

Tanggapan responden mengenai pihak bimbingan hendaknya menyediakan

pembelajaran berbasis komputer sebagai pengayaan pembelajaran sebanyak 50% responden menyatakan sangat setuju, 50% setuju. Hal ini dikarenakan mereka merasa dengan adanya

(5)

pelatihan berbasis komputer yang disediakan pihak bimbingan dapat mempermudah calon jamaah haji dalam mencari materi pembelajaran selain itu dapat memperkaya pembelajaran.

Tanggapan responden mengenai penyediaan TIK dan pelatihan berbasis komputer untuk bahasan yang sulit dimengerti, sebanyak 43.3% responden menyatakan sangat setuju 56.7% setuju. Responden menyatakan sangat setuju dan setuju karena dalam bahasan suatu materi, ada beberapa bahasan yang memang harus dijelaskan dengan gambaran berupa animasi atau video sehingga lebih menarik dan mudah untuk dimengerti.

Tanggapan responden mengenai pengembangan bahan ajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) oleh pembimbing, sebanyak 30% menyatakan sangat setuju, 60% menyatakan setuju. Bagi responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju karena pembimbing yang mengembangkan bahan ajar berbasis TIK lebih memahami bagaimana karakteristik materi disajikan secara tepat sehingga mereka lebih mudah untuk memahaminya.

Tanggapan responden mengenai penggunaan fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di tempat bimbingan dan di rumah, sebanyak 23.3% menyatakan sangat setuju, 60% menyatakan setuju, 6.7% menyatakan kurang setuju, 10% tidak setuju dan 0% tidak berpendapat. Hal ini dikarenakan mereka dapat lebih mudah dalam mencari dan mempelajari materi tanpa harus terhalang oleh tempat dan waktu. Dan mereka juga dapat mengulang di rumah, materi-materi yang telah dipelajari di tempat bimbingan. Sedangkan responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju dikarenakan tidak memiliki komputer di rumahnya atau tidak terbiasa menggunakan komputer. Tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju mengenai perlunya pembahasan pelatihan berbasis komputer manasik haji, jika di total persentasenya diatas 70%. Ini berarti bahwa kebutuhan pelatihan berbasis komputer untuk manasik haji diatas 70%.

Tujuan Tugas Akhir dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu pelatihan Manasik Haji berbasis komputer bagi calon jamaah haji, yang dapat melengkapi bantuan belajar yang ada saat ini yakni : tutorial tatap muka dan tutorial online.

METODE PENELITIAN

Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di pelatihan manasik haji KBIH swasta dan pemerintah. Waktu penelitian bulan Juni 2009.

(6)

Objek dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada calon jamaah haji. Penulis dalam melakukan penelitian ini memfokuskan pada pemanfaatan pengembangan bahan ajar berbasis komputer. Alat utama untuk pengukuran pemanfaatan pengembangan bahan ajar berbasis komputer dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang telah diisi oleh calon jamaah haji kemudian ditetapkan melalui sebuah nilai.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data, dalam penelitian dan pengembangan data diperoleh dengan mengalami, mengerjakan, menanyakan, dan mengamati. Data dapat berupa data primer dan data sekunder.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data diatas, yaitu data primer maupun data sekunder, penulis menggunkan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1 Penelitian lapangan (Field Research) Dalam penelitian lapangan ini penulis melakukan penelitian langsung pada objek yang diteliti yaitu mahasiswa jurusan D3 Akuntansi Universitas Gunadarama dengan menerapkan teknik pengumpulan pengamatan (Observation) dan Kuesioner (Questionnaires).

2 Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu mempelajari buku acuan, makalah, catatan kuliah sehingga penulis dapat membandingkan data yang diperoleh dari perusahaan dengan teori yang ada.

Analisis Data Kuesioner

Analisa deskriptif digunakan pada penelitian awal dan penelitian akhir pada penulisan ini. Alasan digunakannya analisa deskriptif adalah karena analisa deskriptif dapat digunakan untuk merepresentasikan hasil dari kuesioner yang menggunakan skala likert dari 1 sampai 5. Dengan menggunakan frekuensi kemunculan dari indikator pada setiap variabel respon dari para responden dapat dianalisis dengan menggunakan analisa deskriptif.

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) model pembelajaran, khususnya berupa pembelajaran melalui bahan ajar berbasis computer

(7)

manasik haji, yang bersifat lebih responsif atau reaktif bukan proaktif. Maksudnya, merupakan pengembangan dari model bahan ajar dalam bentuk lain, yang sifatnya melengkapi bahan ajar yang sudah ada.

Tahapan dan Langkah -Langkah Penelitian

Tabel 1. Tahap Pengembangan Model

Tahap Langkah Aktifitas

Pra Pengembangan Model

1 Penelitian dan pengumpulan data awal Penelitian pendahuluan Penyusunan hasil penelitian Pendahuluan Analisa kebutuhan Perancangan model

Pengembangan Model 2 Pembuatan pelatihan berbasis komputer

( computer based training ) -Membuat Struktur Navigasi dan perancangan halaman -Membuat naskah (frame) program -Merekam narasi dan mengeditnya dengan program Adobe Audition 3 di studio audio visual -Merekam video intro dengan teknik blue screen (layar biru)menggunakan kamera Mini DV. Proses pengambilan gambar dilakukan di studio audio visual -Mengedit latar belakang (blue screen dengan menggunakan program Serious Magic Ultra 2 -Mengubah format video AVI menjadi format file flash video (FLV) dengan menggunakan program Any Video Converter -Membuat aplikasi manasik haji berdasarkan rancangan halaman yang telah dibuat sebelumnya -Mem-publish aplikasi ke dalam format file SWF

(8)

Evaluasi Model 3 Uji coba awal Kajian dengan ahli materi dan ahli media Perbaikan

Penerapan Model 4 Uji Coba Lapangan Uji coba pada beberapa responden jamaah haji Revisi Model 5 Perbaikan Operasional Peyempurnaan

berkelanjutan bahan ajar berbasis komputer

Langkah-Langkah Pengembangan Program

Secara makro, pengembangan media pembelajaran / bahan ajar mencakup langkah-langkah analisis kebutuhan, peramcangan, pengembangan, implementasi ndan evaluasi. Secara mikro, langkah-langkah pengembangan bahan ajar berbasis komputer dimulai dari penentuan sasaran, pemilihan topik, pembuatan peta materi, perumusan tujuan, penyusunan alat evaluasi, pengumpulan referensi, penyusunan bahan, editing, dan testing.

1 Penentuan Sasaran. Menyusun sebuah bahan ajar dengan menentukan secara jelas siapa sasaran bahan ajar tersebut. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran adalah calon jamaah haji dan jamaah haji yang sudah mengikuti pelatihan baik KBIH swasta dan pemerintah.

2 Pemilihan Topik. Topik yang dipilih untuk pengembangan bahan ajar berbasis komputer ini adalah bimbingan Manasik Haji.

3. Pembuatan peta materi. Materi yang akan dibahas dalam media pembelajaran ini adalah tahap-tahap ibadah haji :

a. Persiapan jasmani, rohani, dan perlengkapan b. Rukun dan wajib haji

c. Jenis-jenis haji d. Rute perjalanan e. Doa-doa ibadah haji

f. Pertanyaan seputar ibadah haji

3 Penyusunan alat evaluasi. Setelah merumuskan tujuan, langsung diikuti dengan perumusan alat evaluasi. Alat evaluasi dimaksudkan untuk menjawab dengan cara bagaimana

(9)

kita dapat mengetahui sesuatu itu telah tercapai. Alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi berupa keusioner tentang ketentuan efektifitas materi bimbingan Manasik Haji, kelayakan tampilan, strategi interkasi pengguna, dan strategi interaksi aplikasi.

4 Pengumpulan referensi. Sumber referensi materi bimbingan Manasik Haji berasal dari buku pengantar. Dan dibantu oleh narasumber pelatihan manasik haji.

5 Penyusunan bahan. Setelah bahan-bahan pendukung siap, maka penulisan dapat dimulai. Penulisan bahan ditulis secara konsisten dengan peta materi dan tujuan yang telah disusun. Secara umum struktur penulisan sekurang-kurangnya terdiri dari tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Pada pendahuluan penyampaiannya dilakukan secara ringkas apa yang dibahas pada bahan ajar ini. Sedangkan pada bagian isi menguraikan secara jelas seluruh materi. Agar lebih jelas, uraian dilengkapi dengan animasi dan video. Pada bagian penutup disampaikan secra ringkas apa yang telah dibahas. Proses selanjutnya adalah editing dan testing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Masalah

Dalam pelatihan, proses pembelajaran menggunakan teknologi informasi dan komunikasi disebut dengan e-learning. Penggunaan e-learning dimaksudkan untuk membantu pelatihan dalam penyampaian materi dan juga membantu peserta dalam memahami materi yang diajarkan. Selain itu muatan materi pelajaran dapat dimodifikasi menjadi lebih menarik dan mudah dipahami, tujuan materi yang sulit akan menjadi mudah, suasana belajar menjadi menyenangkan. Dengan menggunakan e-learning yang memadukan media-media dalam proses pembelajaran, maka proses pembelajaran akan berkembang dengan baik, sehingga membantu pelatih menciptakan pola penyajian yang interaktif.

Proses pembelajaran Manasik Haji tidak hanya melalui pertemuan di ruangan, tetapi juga menggunakan e-learning. Media yang digunakan dalam e-learning mulai dari CD ROM yang berisikan e-book materi Manasik Haji yang diberikan kepada calon jamaah haji , internet berupa website yang menyajikan materi-materi manasik haji yang dapat di download oleh calon jamaah haji. Ketiga media tersebut memang memudahkan calon jamaah dalam memperoleh materi bimbingan, namun pembelajaran yang diberikan bersifat satu arah.

(10)

teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran didapatkan hasil bahwa calon jamaah membutuhkan suatu bahan ajar lain yang dapat membantu proses belajar. Bahan ajar ini berupa pelatihan berbasis komputer seperti aplikasi computer based training yang sedang penulis buat.

Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa permasalahan di atas, didapatkan hasil bahwa penggunaan pelatihan berbasis komputer sangat diperlukan dalam membantu proses belajar calon jamaah haji khususnya untuk bimbingan manasik haji.

Untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut, maka penulis mengembangkan sebuah pelatihan berbasis komputer yang diberi nama Pelatihan Berbasis Komputer Manasik Haji. Aplikasi ini berisi materi manasik haji yang disajikan dalam bentuk computer based training yang berisi tutorial terprogram dan latihan (drill and practice).

Perancangan Struktur Navigasi

Struktur navigasi yang digunakan pada program ini adalah Struktur Navigasi campuran, yang mana merupakan gabungan dari struktur linier, non-linier, serta hirarki. Alasan penggunaan struktur navigasi campuran ini disebabkan karena sifat dari struktur navigasi ini yang sangat interaktif, dimana akan menghasilkan aplikasi yang membuat pemakainya dapat dengan leluasa menelusuri program aplikasi ini.

(11)

Gambar 1. Struktur Navigasi

Perancangan Halaman

Pada perancangan halaman aplikasi ini akan terdapat tampilan halaman pembuka, halaman intro, halaman menu utama, halaman persiapan, halaman doa-doa haji, halaman rukun dan wajib haji, halaman jenis haji, halaman rute perjalanan, halaman tanya jawab.

Dimulai dari Halaman Pembuka yang menampilkan animasi materi yang terdapat dalam aplikasi, setelah animasi selesai otomatis akan menuju ke Halaman Intro yang menampilkan presenter yang memberikan pengenalan aplikasi kepada pengguna. Halaman selanjutnya adalah Halaman Menu Utama yang berisi tombol persiapan, tombol doa-doa haji, tombol rukun haji, tombol jenis haji, tombol rute perjalanan, tombol tanya jawab dan tombol keluar. Apabila tombol persiapan ditekan maka akan tampil halaman sub-materi persiapan, begitu juga dengan tombol-tombol yang lain, jika ditekan akan menuju ke halaman sub-materi dari masing-masing materi.

Berikut ini adalah salah satu gambar rancangan dari halaman yang ada pada computer based learning manasik haji :

(12)

3

2

Gambar 2. Rancangan Halaman Menu Utama

Keterangan dari perancangan diatas : 1 Animasi judul aplikasi 2 Gambar Kabah

3 Tombol materi persiapan, untuk menampilkan halaman materi 4 Tombol materi doa-doa haji, untuk menampilkan halaman materi 5 Tombol materi rukun haji, untuk menampilkan halaman materi 6 Tombol materi jenis haji, untuk menampilkan halaman materi 7 Tombol materi rute perjalanan, untuk menampilkan halaman materi 8 Tombol materi tanya jawab, untuk menampilkan halaman materi 9 Tombol keluar dari aplikasi

Pembuatan aplikasi computer based learning manasik haji menggunakan Macromedia Flash 8 Pembuatan aplikasi menggunakan Macromedia Flash 8 dengan desain yang dibuat berdasarkan perancangan halaman. File yang dihasilkan bernama manasikhaji.swf, file

(13)

tersebut merupakan file utama yang digunakan untuk memanggil file SWF lainnya.

Berikut ini adalah salah satu tampilan dari rancangan yang yang telah dibuat sebelumnya :

Gambar 3. Tampilan Halaman Menu Utama

Perekaman narasi materi internet dan jaringan dengan Adobe Audition 3

Proses perekaman narasi untuk materi internet dan jaringan dilakukan di lab audio visual Universitas Gunadarma, perangkat yang digunakan adalah Adobe Audition

3. Narasi materi yang direkam berdasarkan naskah (frame) yang telah dibuat sebelumnya. Setelah proses perekaman selesai, audio yang dihasilkan akan dimasukkan ke dalam aplikasi pelatihan berbasis komputer manasik haji.

Pembuatan video untuk halaman intro

Video intro menampilkan presenter yang memberikan pengenalan tentang aplikasi pelatihan berbasis komputer manasik haji. Pengambilan gambar dilakukan di lab audio visual Universitas Gunadarma menggunakan teknik blue screen (layar biru).

Narasi yang dibacakan presenter, berdasarkan naskah (frame yang telah dibuat sebelumnya. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan video adalah 1 Kamera Mini DV, 2 buah lampu penerangan dan kain biru dengan ukuran panjang 7 m dan lebar 4 m sebagai latar

(14)

belakang. Setelah proses pengambilan gambar selesai, video yang dihasilkan di edit dengan program Serious Magic Ultra 2 untuk mengganti latar belakang biru dengan gambar latar belakang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya maka dapat kesimpulan bahwa :

1 Pelatihan berbasis komputer ini dapat menjadi suplemen bagi jamaah haji walaupun sifatnya hanya optional tapi dapat dimanfaatkan juga untuk menambah pengetahuan, wawasan khususnya tentang manasik haji, memudahkan proses belajar mengajar serta meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Hasil pengisian kuesioner dari 30 responden adalah sebagai berikut : a. Kualitas tampilan materi menunjukkan 8,1% menyatakan sangat baik, 49,06% menyatakan baik, 32,99% menyatakan netral, 4,29% menyatakan kurang baik dan 0% menyatakan tidak baik

b. Penyajian materi menunjukkan 8,58% menyatakan sangat baik, 47,14% menyatakan baik, 34,75% menyatakan netral, 7,14% menyatakan kurang baik dan 0% menyatakan tidak baik

c. Interaksi pemakai menunjukkan 13,32% menyatakan sangat baik, 48,7% menyatakan baik, 27,32% menyatakan netral, 10,66% menyatakan kurang baik dan 0% menyatakan tidak baik,

d. Aspek desain menunjukkan 6,67% menyatakan sangat baik, 42,86% menyatakan baik, 57,98% menyatakan netral, 12,46% menyatakan kurang baik dan 0% menyatakan tidak baik.

Pembuatan pelatihan berbasis komputer ini masih dalam tahap pengembangan sehingga masih belum sempurna, baik dari sisi desain maupun sisi keinteraktifan materinya. Hendaknya video yang disajikan untuk pengguna diperbaharui agar pemahaman terhadap materi menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

(15)

2004 Bayu Stevano dan Branda Agency, 101 Tip & Trik Flash 8, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007 Bayu Stevano dan Jubilee Enterprise, Animasi Teks dengan Flash 8, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Pembakuan Sarana Alat Peraga Bimbingan Manasik Haji, Departemen Agama RI, Jakarta, 2007

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Himpunan Fatwa Ulama dan Keputusan Mudzakarah Tentang Perhajian,

Departemen Agama RI, Jakarta, 2007

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Modul Pembelajaran Manasik Haji, Departemen Agama RI, Jakarta, 2006

Kanwil Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf, Buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Haji dan Umrah Provinsi DKI Jakarta, Departemen Agama RI, Jakarta, 2007

Ridwan Sanjaya, Flash 8 untuk Pemula, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006

Suryanto Thabrani, Membuat Aplikasi untuk Ponsel dan Web dengan Flash Professional 8, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006

Gambar

Tabel 1. Tahap Pengembangan Model
Gambar 1. Struktur Navigasi
Gambar 2. Rancangan Halaman Menu Utama    Keterangan dari perancangan diatas :
Gambar 3. Tampilan Halaman Menu Utama

Referensi

Dokumen terkait

Benda-benda yang termasuk dalam kategori kepemilikan umum ialah benda-benda dinyatakan oleh Allah bahwa benda-benda tersebut adalah untuk suatu komunitas, di mana

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh langsung dari penelitian lapangan dengan sejumlah narasumber yang mengetahui perihal objek penelitian yaitu putusan Pengadilan Agama Nomor

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami komponen biaya yang dikeluarkan oleh RSUD Ngudi Waluyo Wlingi dalam rangka mewujudkan green hospital dan juga

darah dengan cara mengurut atau memicit dearah refleksi supaya darah terus membawa zat makanan yang diperlukan organ tersebut dan membuang kotoran yang mengedap

Di desa dimana sudah dilakukan pemicuan dengan pendekatan CLTS dan sudah terpicu membuat closet sendiri dari cetakan yang dipinjami Dinas Kesehatan, hal ini dilakukan mengingat jarak

Ginjal yang telah difiksasi dengan buffer formalin, diambil, diletakkan dalam kaset-kaset dan dicuci dengan cara meletakkannya ke dalam wadah kemudian dialiri menggunakan

Dari hasil uji hipotesis diketahui koefisien korelasi dari penelitian ini adalah sebesar 0,553 yang berarti bahwa terdapat hubungan yang positif antara setting